Anda di halaman 1dari 12

Dosen Pengampu : Tri Fira Yuniza,SE,.M.

Ak

MAKALAH

IMBALAN KERJA

Disusun Oleh :

KELOMPOK II

Nur Azizah Indah Rahmadhani NIM : 2001012

Rahmat Tiarangga. NIM : 2001016

Hafian Djahilape. NIM : 2001007

PRODI AKUNTANSI

POLITEKNIK INDONESIA

2021/2022

Kata Pengantar
Puji Syukur kehadirat Allah Swt, karena hanya dengan izin-Nyalah penulis dapat
menyusun makalah ini. Dalam penyusunan Makalah ini penulis banyak menemukan
hambatan, tapi berkat usaha dan kerja keras, akhirnya makalah ini dapat diselesaikan. Penulis
menyadari, tanpa bantuan dari berbagai pihak tidak mungkin makalah ini bisa penulis
selesaikan. Untuk itu melalui lembaran ini penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada
semua pihak yang telah membagi ilmu dan bertukar pikiran sehingga penulis dapat
merampungkan makalah ini. Demi kesempurnaan makalah ini, penulis telah berusaha
semaksimal mungkin. Namun, demikian mungkin masih banyak terdapat kekurangan atau
kesalahan, maka dengan senang hati penulis terima semua kritik dan saran dari pembaca yang
sifatnya membangun, guna untuk kesempurnaan penyusunan makalah berikutnya.

Makassar, 15 Januari 2022

Penulis

Daftar Isi

Kata pengantar.............................................................................................................
Daftar isi........................................................................................................................
BAB 1: Pendahuluan....................................................................................................
1.1 Latar belakang........................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................

1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................

1.4 Manfaat Penulisan..................................................................................................

BAB 2: Pembahasan.....................................................................................................
2.1 Pengertian Imbalan Kerja
2.2 Tujuan dan Lingkup Tentang Imbalan Kerja
2.3 Pengertian Imbalan Jangka Pendek
2.4 Pengertian Imbalan Iuran Pasti
2.5 Pengertian Imbalan manfaat
2.6 Pengertian Imbalan Jangka Panjang
2.7 Pengertian Pesangon PKK
BAB 3: Penutup............................................................................................................

Simpulan........................................................................................................................

Saran..............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perusahan-perusahaan mulai tumbuh seiring berkembangnya zaman. Salah satunya adalah
pertumbuhan perusahaan di Indonesia. Perusahaan besar ataupun perusahaan kecil mulai
berkembang di Indonesia. Perusahaan adalah pemberi kerja, sedangkan pekerja adalah setiap
orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain. Setiap perusahaan
pasti membutuhkan pekerja untuk menjalankan kegiatan operasionalnya. Tanpa adanya pekerja,
perusahaan tidak dapat mejalankan kegiatan operasi perusahaan. Dalam praktiknya, perusahaan
dan pekerja akan saling menguntungkan satu sama lain. Perusahaan akan mendapatkan manfaat
dan hasil dari pekerja yang telah melaksanakan pekerjaan yang sudah diberikan oleh
perusahaan. Pekerja dapat memberikan jasanya kepada entitas secara penuh waktu, paruh waktu,
permanen atau sistem kontrak. Untuk memenuhi tujuan pernyataan ini, yang dimaksud dengan
pekerja adalah seluruh pekerja, termasuk direktur dan personil manajemen lain (PSAK 24,
2015:7).

Peraturan lain yang berkaitan dengan PSAK 24 Revisi 2015 tentang imbalan kerja yaitu UU No.
13 Tahun 2003 mengenai Ketenagakerjaan yang telah disahkan oleh pemerintah pada tanggal 25
Maret 2003. Undang-undang ini mengatur mengenai pesangon yang harus dibayarkan
perusahaan kepada karyawan yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) baik karena
sebab normal seperti pengunduran diri atau sudah mencapai usia pensiun, ataupun PHK karena
dipecat dari pekerjaan. Oleh karena itu, perusahaan harus membukukan kewajiban imbalan kerja
pada laporan keuangan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan imbalan kerja ?

2. Apa Tujuan dan bagaimana lingkup tentang imbalan kerja ?

3. Apa yang dimaksud imbalan jangan pendek ?


4. Apa yang dimaksud imbalan iuran pasti ?

5. Apa yang dimaksud imbalan manfaat ?

6. Apa yang dimaksud imbalan jangka panjang ?

7. Apa yang dimaksud pesangon PKK ?

1.3 Tujuan Penulisan

Untuk memperdalam pengusaan materi kami dan meningkatkan pengetahuan intelektual kami.

1.4 Manfaat penulisan

Untuk menambah wawasan kajian ilmiah dalam pengembangan pembelajaran serta


meningkatkan pengusaan intelektual terhadap materi agar dapat diterapkan dalam proses
pengembangan diri sesuai pokok materi yang di bahas.

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Imbalan Kerja


Imbalan kerja adalah seluruh bentuk imbalan yang diberikan suatu entitas dalam pertukaran atas
jasa yang diberikan oleh pekerja atau untuk pemutusan kontrak kerja (PSAK 24, 2015:8).Definisi
imbalan dalam PSAK 24 merujuk pada definisi Employee Benefit dalam IAS 19 (2014), yaitu:
“All forms of consideration to employees in exchange for service rendered.” Selain di PSAK 24,
imbalan kerja juga diatur dalam UU No. 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan. Dalam UU
tentang ketenagakerjaan ini, imbalan kerja didefinisikan sebagai berikut:

1. Upah, yang merupakan hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang
sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan
dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan,
termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan dana tahu jasa yang
telah atau akan dilakukan dan

2. Kesejahteraan pekerja/buruh, yang merupakan suatu pemenuhan kebutuhan dan/ keperluan


yang bersifat jasmaniah dan rohaniah, baik di dalam maupun di luar hubungan kerja, secara
langsung atau tidak langsung dapat mempertinggi produktifitas kerja dalam lingkungan kerja
yang aman dan sehat. Imbalan kerja meliputi imbalan yang diberikan kepada pekerja atau
tanggungannya atau penerima manfaat dan dapat diselesaikan dengan pembayaran (atau dengan
penyediaan barang atau jasa), baik secara langsung kepada pekerja, suami/istri mereka, anak-
anak atau tanggungan lain, atau kepada pihak lain, seperti perusahaan asuransi (PSAK 24, 2015:
06).

2.2 Tujuan dan Lingkup Tentang Imbalan Kerja

2.2.1 Tujuan Tentang Imbalan Kerja

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 24: Imbalan Kerja terdiri dari paragraf 01-173. Seluruh
PSAK ini memiliki kekuatan yang sama. Pernyataan ini bertujuan mengatur dan pengungkapan
imbalan kerja. Pernyataan ini mensyaratkan entitas untuk mengakui:

(a) Liabilitas jika pekerja telah memberikan jasanya dan berhak memperoleh imbalan kerja yang
akan dibayarkan di masa depan; dan

(b) Beban jika entitas menikmati manfaat ekonomi yang dihasilkan dari jasa yang diberikan oleh
pekerja yang berhak memperoleh imbalan kerja.
¤Mengatur akuntansi dan pengungkapan pengungkapan imbalan kerja imbalan kerja.
ƒ PSAK 24 Imbalan Kerja mengatur akuntansi dan pengungkapan oleh pemberi kerja (entitas)
untuk imbalan kerja

ƒ Pernyataan ini mengharuskan entitas untuk mengakui:

ƒ liabilitas liabilitas jika pekerja pekerja telah memberikan memberikan jasanya jasanya dan
berhak memperoleh imbalan kerja yang akan dibayarkan di masa depan; dan

ƒ beban jika entitas entitas menikmati menikmati manfaat manfaat ekonomis ekonomis yang
dihasilkan dari jasa yang diberikan oleh pekerja yang berhak memperoleh imbalan kerja

2.2.2 Lingkup tentang imbalan kerja

ƒ Tidak mengatur pelaporan oleh program imbalan kerja (PSAK 18)

ƒ Imbalan kerja diberikan melalui:

ƒpemograman formal atau perjanjian formal lainnya antara entitas dan pekerja / perwakilan
pekerja;

ƒ peraturan perundang-undangan atau peraturanindustri di mana entitas diwajibkan untuk ikut


industri di mana entitas diwajibkan untuk ikut program program nasional, industri, atau program
multipemberi kerjalainnya; atau
ƒ kebiasaan yang menimbulkan kewajiban konstruktif. Kebiasaan akan menimbulkan kewajiban
konstruktif jika entitas entitas tidak memiliki memiliki alternatif alternatif realistis realistis selain
membayar imbalan kerja.

2.3 Pengertian Imbalan jangka pendek

Imbalan dapat berupa imbalan jangka pendek yaitu imbalan yang diberikan dalam jangka waktu
satu periode atau imbalan jangka panjang yang akan diberikan setelah lebih dari satu periode
atau imbalan pascakerja.

ƒ Jatuh tempo dalam waktu 12 bulan setelah akhir periode pelaporan saat pekerja memberikan
periode pelaporan saat pekerja memberikan jasa.

ƒMencakup :
ƒUpah atau Gaji dan uran jaminan

ƒCuti berimbalan berimbalan jangka pendek

ƒ Uang bagi laba dan utang bonus

ƒ Imbalan non monerter

ƒ Tidak ada asumsi aktuaria, jangka pendek sehingga tidak didiskontokan.

2.4 Pengertian Imbalan Iuran Pasti

2.4.1 Iuran pasti

Program iuran pasti adalah imbalan pasca kerja dimana pemberi kerja membayar iuran tetap
kepada suatu entitas dana pensiun terpisah dan tidak memiliki kewajiban hukum atau konstruktif
untuk membayar iuran lebih lanjut jika dana pensiun itu tidak memiliki aset yang cukup untuk
membayar seluruh imbalan terkait jasa yang diberikan pekerja.

Program iuran pasti mengakibatkan kewajiban hukum dan konstruktif yang dimiliki oleh
pemberi kerja hanya terbatas pada jumlah iuran yang disepakati. Pemberi kerja tidak menentukan
manfaat pensiun yang akan diterima oleh pekerja. Jumlah imbalan pascakerja yang akan
dibayarkan kepada pekerja di masa depan adalah jumlah dari akumulasi iuran dan hasil
pengembangan iuran. Hal ini mengakibatkan risiko aktuarial dan risiko investasi ditanggung oleh
pekerja.

2.4.2 Imbalan pasti

Program imbalan pasti adalah program imbalan pasca kerja selain program iuran pasti. Program
ini memberikan jaminan kepada pekerja terkait jumlah manfaat yang akan diterima di akhir masa
kerja. Jumlah manfaat yang akan diterima oleh pekerja di masa depan biasanya berkaitan dengan
besaran gaji pekerja dan lamanya masa kerja. Hal ini mengakibatkan risiko aktuarial dan risiko
investasi ditanggung oleh pemberi kerja.

Program imbalan pasti bisa didanai sepenuhnya atau sebagian, dan bisa juga tidak didanai, oleh
iuran entitas. Pendanaan adalah penyerahan aset kepada entitas yang disebut dana pensiun, yang
terpisah dari entitas untuk tujuan memenuhi kewajiban yang timbul dari program manfaat
pensiun.
2.5 Pengertian Imbalan Manfaat

Imbalan Pasca Kerja atau Imbalan Manfaat adalah imbalan yang harus diberikan perusahaan
kepada karyawan ketika karyawan sudah berhenti bekerja.

Terdapat dua jenis imbalan pasca kerja:

2.5.1 Iuran Pasti, - Manfaat tergantung dari akumulasi iuran ditambah hasil pengembangannya -
Perusahaan tidak memiliki kewajiban lagi di luar akumulasi iuran dan pengembangannya -
Misalnya JHT atau tabungan hari tua

2.5.2 Manfaat Pasti, - Manfaat diterima pada saat pensiun dan nilainya sudah ditetapkan terlebih
dahulu - Banyak variabel penentu: gaji dasar Imbalan, asumsi gaji dan melibatkan perhitungan
yang kompleks - Misalnya UUK-13/2003

2.6 Pengertian Imbalan Jangka Panjang

Imbalan Kerja Jangka Panjang (other long term employee benefits) adalah imbalan kerja yang
jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah akhir periode pelaporan saat pekerja memberikan
jasanya. Contoh : Cuti besar/cuti panjang, penghargaan masa kerja (jubilee) berupa sejumlah
uang atau berupa pin/cincin terbuat dari emas dan lain-lain.

2.7 Pesangon PKK

Pesangon Pemutusan Kontrak Kerja /PKK (terminal benefits) adalah imbalan kerja terhutang
sebagai akibat dari : keputusan perusahaan untuk memberhentikan pekerja sebelum usia pensiun
normal; atau keputusan pekerja menerima tawaran perusahaan untuk mengundurkan diri sukarela
dengan imbalan tertentu.

Pernyataan ini membahas pesangon PKK secara terpisah dari imbalan kerja lainnya karena
kejadian yang menimbulkan kewajiban ini adalah pemutusan hubungan kerja dan bukan jasa
yang diberikan pekerja.
BAB 3

PENUTUP

Simpulan

Imbalan kerja adalah imbalan yang diberikan kepada pekerja atas jasa yang telah dilakukan.
Imbalan diakui secara akrual pada saat pekerja telah memberikan jasanya. Imbalan yang
diberikan dapat berupa gaji atau bentuk fasilitas seperti kendaraan, rumah, fasilitas kesehatan dan
asuransi.

PSAK 24 Imbalan kerja menjelaskan bagaimana pengakuan, penyajian dan pengungkapan


imbalan kerja dalam laporan keuangan. Imbalan pasca kerja manfaat pasti dibahas lebih banyak
karena kompleksitas pengaturan program tersebut. SAK ETAP pada bab 23 menjelaskan secara
khusus Imbalan kerja. Sedangkan SAK EMKM tidak ada bab khusus yang membahas imbalan
kerja, namun imbalan kerja dijelaskan pada bab pendapatan dan beban.

UU no 13 tahun 2003 Ketenagakerjaan menjelaskan hak kewajiban pekerja dan pemberi kerja.
UU tersebut mengatur hak-hak minimal yang harus diberikan pemberi kerja kepada pekerja. Hak
dan kewajiban pekerja biasanya dituangkan dalam kontrak kerja. Kontrak kerja harus memenuhi
ketentuan minimal yang diatur dalam UU 13. Jika kontrak kerja tidak mengatur hak pekerja
sesuai ketentuan minimal UU, maka perusahaan tetap memiliki kewajiban hukum untuk
memenuhi ketentuan UU.

Saran

Kami sadar penulisan makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, kami sangat berharap
saran yang membangun demi meningkatkan kualitas dari makalah kami ini.

DAFTAR PUSTAKA

https://spn.or.id/mengenal-psak-24-imbalan-pasca-kerja/

https://www.psak24.com/post/imbalan-kerja-dan-psak-24

Anda mungkin juga menyukai