Ak
MAKALAH
IMBALAN KERJA
Disusun Oleh :
KELOMPOK II
PRODI AKUNTANSI
POLITEKNIK INDONESIA
2021/2022
Kata Pengantar
Puji Syukur kehadirat Allah Swt, karena hanya dengan izin-Nyalah penulis dapat
menyusun makalah ini. Dalam penyusunan Makalah ini penulis banyak menemukan
hambatan, tapi berkat usaha dan kerja keras, akhirnya makalah ini dapat diselesaikan. Penulis
menyadari, tanpa bantuan dari berbagai pihak tidak mungkin makalah ini bisa penulis
selesaikan. Untuk itu melalui lembaran ini penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada
semua pihak yang telah membagi ilmu dan bertukar pikiran sehingga penulis dapat
merampungkan makalah ini. Demi kesempurnaan makalah ini, penulis telah berusaha
semaksimal mungkin. Namun, demikian mungkin masih banyak terdapat kekurangan atau
kesalahan, maka dengan senang hati penulis terima semua kritik dan saran dari pembaca yang
sifatnya membangun, guna untuk kesempurnaan penyusunan makalah berikutnya.
Penulis
Daftar Isi
Kata pengantar.............................................................................................................
Daftar isi........................................................................................................................
BAB 1: Pendahuluan....................................................................................................
1.1 Latar belakang........................................................................................................
BAB 2: Pembahasan.....................................................................................................
2.1 Pengertian Imbalan Kerja
2.2 Tujuan dan Lingkup Tentang Imbalan Kerja
2.3 Pengertian Imbalan Jangka Pendek
2.4 Pengertian Imbalan Iuran Pasti
2.5 Pengertian Imbalan manfaat
2.6 Pengertian Imbalan Jangka Panjang
2.7 Pengertian Pesangon PKK
BAB 3: Penutup............................................................................................................
Simpulan........................................................................................................................
Saran..............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
Peraturan lain yang berkaitan dengan PSAK 24 Revisi 2015 tentang imbalan kerja yaitu UU No.
13 Tahun 2003 mengenai Ketenagakerjaan yang telah disahkan oleh pemerintah pada tanggal 25
Maret 2003. Undang-undang ini mengatur mengenai pesangon yang harus dibayarkan
perusahaan kepada karyawan yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) baik karena
sebab normal seperti pengunduran diri atau sudah mencapai usia pensiun, ataupun PHK karena
dipecat dari pekerjaan. Oleh karena itu, perusahaan harus membukukan kewajiban imbalan kerja
pada laporan keuangan.
Untuk memperdalam pengusaan materi kami dan meningkatkan pengetahuan intelektual kami.
BAB 2
PEMBAHASAN
1. Upah, yang merupakan hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang
sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan
dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan,
termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan dana tahu jasa yang
telah atau akan dilakukan dan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 24: Imbalan Kerja terdiri dari paragraf 01-173. Seluruh
PSAK ini memiliki kekuatan yang sama. Pernyataan ini bertujuan mengatur dan pengungkapan
imbalan kerja. Pernyataan ini mensyaratkan entitas untuk mengakui:
(a) Liabilitas jika pekerja telah memberikan jasanya dan berhak memperoleh imbalan kerja yang
akan dibayarkan di masa depan; dan
(b) Beban jika entitas menikmati manfaat ekonomi yang dihasilkan dari jasa yang diberikan oleh
pekerja yang berhak memperoleh imbalan kerja.
¤Mengatur akuntansi dan pengungkapan pengungkapan imbalan kerja imbalan kerja.
PSAK 24 Imbalan Kerja mengatur akuntansi dan pengungkapan oleh pemberi kerja (entitas)
untuk imbalan kerja
liabilitas liabilitas jika pekerja pekerja telah memberikan memberikan jasanya jasanya dan
berhak memperoleh imbalan kerja yang akan dibayarkan di masa depan; dan
beban jika entitas entitas menikmati menikmati manfaat manfaat ekonomis ekonomis yang
dihasilkan dari jasa yang diberikan oleh pekerja yang berhak memperoleh imbalan kerja
pemograman formal atau perjanjian formal lainnya antara entitas dan pekerja / perwakilan
pekerja;
Imbalan dapat berupa imbalan jangka pendek yaitu imbalan yang diberikan dalam jangka waktu
satu periode atau imbalan jangka panjang yang akan diberikan setelah lebih dari satu periode
atau imbalan pascakerja.
Jatuh tempo dalam waktu 12 bulan setelah akhir periode pelaporan saat pekerja memberikan
periode pelaporan saat pekerja memberikan jasa.
Mencakup :
Upah atau Gaji dan uran jaminan
Program iuran pasti adalah imbalan pasca kerja dimana pemberi kerja membayar iuran tetap
kepada suatu entitas dana pensiun terpisah dan tidak memiliki kewajiban hukum atau konstruktif
untuk membayar iuran lebih lanjut jika dana pensiun itu tidak memiliki aset yang cukup untuk
membayar seluruh imbalan terkait jasa yang diberikan pekerja.
Program iuran pasti mengakibatkan kewajiban hukum dan konstruktif yang dimiliki oleh
pemberi kerja hanya terbatas pada jumlah iuran yang disepakati. Pemberi kerja tidak menentukan
manfaat pensiun yang akan diterima oleh pekerja. Jumlah imbalan pascakerja yang akan
dibayarkan kepada pekerja di masa depan adalah jumlah dari akumulasi iuran dan hasil
pengembangan iuran. Hal ini mengakibatkan risiko aktuarial dan risiko investasi ditanggung oleh
pekerja.
Program imbalan pasti adalah program imbalan pasca kerja selain program iuran pasti. Program
ini memberikan jaminan kepada pekerja terkait jumlah manfaat yang akan diterima di akhir masa
kerja. Jumlah manfaat yang akan diterima oleh pekerja di masa depan biasanya berkaitan dengan
besaran gaji pekerja dan lamanya masa kerja. Hal ini mengakibatkan risiko aktuarial dan risiko
investasi ditanggung oleh pemberi kerja.
Program imbalan pasti bisa didanai sepenuhnya atau sebagian, dan bisa juga tidak didanai, oleh
iuran entitas. Pendanaan adalah penyerahan aset kepada entitas yang disebut dana pensiun, yang
terpisah dari entitas untuk tujuan memenuhi kewajiban yang timbul dari program manfaat
pensiun.
2.5 Pengertian Imbalan Manfaat
Imbalan Pasca Kerja atau Imbalan Manfaat adalah imbalan yang harus diberikan perusahaan
kepada karyawan ketika karyawan sudah berhenti bekerja.
2.5.1 Iuran Pasti, - Manfaat tergantung dari akumulasi iuran ditambah hasil pengembangannya -
Perusahaan tidak memiliki kewajiban lagi di luar akumulasi iuran dan pengembangannya -
Misalnya JHT atau tabungan hari tua
2.5.2 Manfaat Pasti, - Manfaat diterima pada saat pensiun dan nilainya sudah ditetapkan terlebih
dahulu - Banyak variabel penentu: gaji dasar Imbalan, asumsi gaji dan melibatkan perhitungan
yang kompleks - Misalnya UUK-13/2003
Imbalan Kerja Jangka Panjang (other long term employee benefits) adalah imbalan kerja yang
jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah akhir periode pelaporan saat pekerja memberikan
jasanya. Contoh : Cuti besar/cuti panjang, penghargaan masa kerja (jubilee) berupa sejumlah
uang atau berupa pin/cincin terbuat dari emas dan lain-lain.
Pesangon Pemutusan Kontrak Kerja /PKK (terminal benefits) adalah imbalan kerja terhutang
sebagai akibat dari : keputusan perusahaan untuk memberhentikan pekerja sebelum usia pensiun
normal; atau keputusan pekerja menerima tawaran perusahaan untuk mengundurkan diri sukarela
dengan imbalan tertentu.
Pernyataan ini membahas pesangon PKK secara terpisah dari imbalan kerja lainnya karena
kejadian yang menimbulkan kewajiban ini adalah pemutusan hubungan kerja dan bukan jasa
yang diberikan pekerja.
BAB 3
PENUTUP
Simpulan
Imbalan kerja adalah imbalan yang diberikan kepada pekerja atas jasa yang telah dilakukan.
Imbalan diakui secara akrual pada saat pekerja telah memberikan jasanya. Imbalan yang
diberikan dapat berupa gaji atau bentuk fasilitas seperti kendaraan, rumah, fasilitas kesehatan dan
asuransi.
UU no 13 tahun 2003 Ketenagakerjaan menjelaskan hak kewajiban pekerja dan pemberi kerja.
UU tersebut mengatur hak-hak minimal yang harus diberikan pemberi kerja kepada pekerja. Hak
dan kewajiban pekerja biasanya dituangkan dalam kontrak kerja. Kontrak kerja harus memenuhi
ketentuan minimal yang diatur dalam UU 13. Jika kontrak kerja tidak mengatur hak pekerja
sesuai ketentuan minimal UU, maka perusahaan tetap memiliki kewajiban hukum untuk
memenuhi ketentuan UU.
Saran
Kami sadar penulisan makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, kami sangat berharap
saran yang membangun demi meningkatkan kualitas dari makalah kami ini.
DAFTAR PUSTAKA
https://spn.or.id/mengenal-psak-24-imbalan-pasca-kerja/
https://www.psak24.com/post/imbalan-kerja-dan-psak-24