Setiap perusahaan apakah itu perusahaan perdagangan atau pabrik serta perusahaan jasa selalu
mengadakan persediaan, karena itu persediaan sangat penting, tanpa adanya persediaan para
pengusaha yang mempunyai perusahaan perusahaan tersebut akan dihadapkan pada resiko
resiko yang dihadapi, misalnya; pada sewaktu-waktu perusahaan tidak dapat memenuhi keinginan
pelanggan yang memerlukan atau meminta barang atau jasa yang dihasilkan. Hal tersebut dapat
terjadi karena disetiap perusahaan tidak selamanya barang-barang atau jasa-jasa tersedia setiap
saat, yang berarti pengusaha akan kehilangan kesempatan memperoleh keuntungan yang
seharusnya di dapatkan.
Begitu pentingnya persediaan sehingga merupakan elemen utama terbesar dari modal
kerja yang merupakan aktiva yang selalu dalam keadaan berputar dimana secara terus-menerus
mengalami perubahan.
Persediaan menurut Sofjan Assauri (2004: 169) adalah suatu aktiva yang meliputi barang-
barang milik perusahaan yang dimaksud untuk dijual dalam satu periode usaha yang normal atau
persediaan barang baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi.
Sedangkan menurut Freddy Rangkuty (2004:1) persediaan merupakan suatu aktiva yang
meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha
tertentu , atau persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan atau proses produksi,
ataupun persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi.
pabrik yang harus dilakukan secara berturut-turut untuk memproduksi barang-barang, serta
produk yang dihasilkan pada tempat yang jauh dari pelanggan atau sumber bahan mentah.
Dengan adanya persediaan produksi tidak perlu dilakukan khusus buat konsumsi atau sebaliknya
tidak perlu dikonsumsi didesak supaya sesuai dengan kepentingan produksi. Adapun alasan
diperlukannya persediaan oleh suatu perusahaan menurut Sofjan Assauri (2004: 169) adalah
sebagai berikut:
1. Dibutuhkannya waktu untuk menyelesaikan operasi produksi untuk memindahkan produk dari
satu tingkat proses yang lain yang disebut persediaan dalam proses dan pemindahan.
2. Alasan organisasi untuk memungkinkan suatu unit atau bagian membuat skedul operasinya
Sedangkan persediaan yang diadakan mulai dari yang bentuk bahan mentah ampai dengan barang
jadi antara lain berguna untuk dapat: Menurut Sofjan Assauri (2004:170):
perusahaan.
2. Menghilangkan resiko dari material yang dipesan tidak baik sehingga harus dikembaliakan.
3. Untuk menumpuk bahan-bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan bila
pelanggan pada suatu waktu dapat dipenuhi adalah memberikan jaminan tetap tersedianya
7. Membuat pengadaan atau produksi tidak perlu sesuai dengan penggunaan atau penjualannya.
Karena sangat luasnya pengertian dan jenis persediaan maka dalam pembahasan
Bahan baku (bahan mentah) menurut Suyadi Prawirosentono(2001:61) merupakan bahan baku
utama dari suatau produk atau barang, hal ini dapat secara visual bahwa bahan tersebut
Persediaan dapat juga dikatakan sebagai sekumpulan produk fisik pada berbagai proses
produksi atau transformasi dari bahan mentah menjadi barang jadi. Persediaan ini mungkin tetap
Adapun fungsi persediaan menurut Freddy Rangkuty (2004:15) adalah sebagi berikut:
2. Fungsi Economic Lot Sizing, persediaan ini perlu mempertimbangkan penghematan atau
potongan pembelian, biaya pengangkutan per unit menjadi lebih murah dan sebagainya.
3. Fungsi Antisipasi, apabila perusahaan menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat diperkirakan
dan diramalkan berdasarkan pengalaman atau data data masa lalu yaitu permintaaan
musiman.
Pentingnya Persediaan
Menurut Jusup Al Haryono (2005;184) menyatakan bahwa arti penting persediaan barang
dagangan adalah :
Persediaan barang dagangan adalah merupakan elemen aktiva yang sangat aktif
dalam operasi perusahaan-perusahaan dagang, karena pembelian dan penjualan
barang dagangan merupakan aktivitas atau transaksi yang paling sering terjadi.
Persediaan barang dagangan pada umumnya dinilai pada harga terendah antara harga
perolehan dan harga pasar atau nilai yang diharapkan dapat direalisasikan.
Persediaan pada umumnya dipisahkan berdasarkan pokok pikiran meliputi jenis barang
yang cukup banyak dan merupakan bagian yang cukup berarti dari seluruh aktiva
perusahaan. disamping itu, transaksi yang berhubungan dengan persediaan merupakan
aktivitas yang paling sering terjadi.
Dalam laporan keuangan, persediaan merupakan hal yang sangat penting karena baik
laporan laba rugi maupun neraca sebuah perusahaan dagang atau perusahaan industri,
persediaan seringkali merupakan bagian yang terbesar dari keseluruhan aktiva ancar
yang dimiliki perusahaan. Laporan laba rugi maupun neraca tidak akan dapat disusun
tanpa mengetahui nilai persediaan. Kesalahan dalam penilaian persediaan akan
langsung berakibat kesalahan dalam laporan laba rugi maupun neraca. Dalam
perhitungan laba rugi nilai persediaan (awal dan akhir) mempengaruhi besarnya Hargga
Pokok Penjualan (HPP).
adalah: Dalam laporan keuangan, persediaan barang dagang disajikan baik neraca
maupun laba rugi. Persediaan barang dagang yang tercantum di neraca mencerminkan
nilai barang dagang yang ada pada akuntansi.
Di laporan laba rugi, persediaan barang dagang muncul dalam harga pokok penjualan.
Ada saling berhubungan antara persediaan di neraca dengan laporan laba rugi, bahkan
ada saling berhubungan antara persediaan barang pada tahun berjalan dengan tahun
tahun sebelumnya dan tahun yang akan datang.
Dari adanya saling berhubungan, terlihat betapa pentingnya pos ini dalam menentukan
laba (rugi) dalam posisi keuangan perusahaan, tidak saja terhadap tahun berjalan tetapi
juga tahun sebelumnya dan tahun yang akan datang. Kesalahan dalam menentukan
nilai persediaan barang akan mempengaruhi tidak saja laporan laba rugi dan neraca
tahun berjalan tetapi juga neraca dan laporan laba rugi tahun yang akan datang.
tentu permintaannya terjadi sesuai dengan musimnya, sehingga jika musimnya tiba, dan
para pesaing kita dan kita tidak dapat memenuhi pasar, maka kita dapat menutupi
permintaan pasar dengan persediaan yang ada didalam perusahaan kita, sehingga kita
dapat memnuhi permintaan pasar.
3. Mempertahankan stabilitas atau kelancaran operasi perusahaan.
4. Mencapai penggunaan mesin yang optimal.
proses-proses produksi yang menggunakan mesin, dapat dijalankan secara optimal,
karena dengan adanya persediaan, maka proses mesin-mesin dapat digunakan secara
terus menerus dan bergantian, sehingga biaya untuk pemeliharaan mesin dapat
ditekan, dan mesin dapat digunkan secara optimal untuk menghasilkan produk.
5. Memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan sebaik-baiknya.
apabila permintaan yang berlebih dari para pelanggan, maka perusahaan kita dapat
menutupi permintaan tersebut dengan persediaan yang tersedia digudang, sehingga
para pelanggan akan merasa dihargai karena kita selalu memenuhi permintaan yang
mereka butuhkan, sehingga kita dapat membuat mereka loyal pada perusahaan kita.
6. Membuat produksi tidak perlu sesuai dengan pengunaan atau penjualannya.
Pengendalian adalah suatu tindakan agar aktifitas dilakukan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan
Secara umum dapat diformulasikan disini bahwa arti dari perencanaan dan pengendalian
bahan baku menurut Suyadi Prawirosentono(2001:79) adalah suatu kegiatan memperkirakan
kebutuhan persediaan bahan baku, baik secara kulitatif maupun kuantitatif. Agar perusahaan
dapat beroperasi seperti yang direncanakan, jai singkatnya bahwa arti dari perencanaan dan
pengendalian persediaan bahan baku, persediaan bahan setengah jadi dan persediaan barang jadi.
Secara keseluruhan diartikan sebagai upaya menentukan besarnya tingkat perseiaan dan
mengendalikannya dengan efisien dan efektif.
Untuk menentukan pengendalian persediaan bahan baku yang efektif maka diperlukan
tujuan perencanaan yang efektif pula dan merupakan kegiatan pengendalian (Controlling). Adapun
a. Agar jumlah persediaan bahan yang disediakan tidak terlalu sedikit juga terlalu banyak, artinya
b. Operasi perusahaan khususnya proses produksi dapat berjalan secara efisien dan efektif.
c. Implikasi penyediaan bahan yang efisien demi untu kelancaran proses produksi , berarti harus
Untuk mengatur tingkat persediaan dalam jumlah, mutu, dan waktu yang tepat. Maka
diperlukan pengendalian persediaan bahan yang efektif dan efisien, untuk itu penulis menyajikan
Pengendalian persediaan menurut Sofjan Assauri (2004:176) adalah salah satau kegiatan
dari urutan kegiatan-kegiatan yang bertautan erat satu sama lain dalam seluruh operasi produksi
perusahaan tersebut sesuai dengan apa yang telah direncanakan lebih dahulu baik waktu, jumlah,
kualitas maupun biayanya.
yang sangat penting karena persediaan fisik banyak perusahaan melibatkan investasi rupiah
Oleh karena iti perusahaan harus mengadakan suatu tingkat persediaan yang tepat karena
bila persediaan terlalu berlebihan berarti lebih banyak uang atau modal yang tertanam dan biaya
biaya yang ditimbulkan . dari persediaan tersebut besar jumlah dan bila persediaan terlalu kecil
a. Terdapatnya gudang yang cukup luas dan teratur dengan pengaturan tempat bahan atau barang
b. Sentralisasi kekuasaan dan tanggung jawab pada satu orang dapat dipercaya terutama penjaga
gudang.
c. Suatu system pencatatan dan pemeriksaan atas penerimaan bahan atau barang.
e. Pencatatan yang cukup teliti yang menunjukan jumlah yang dipesan yang dibagikan atau
f. Pemeriksaan fisik bahan atau barang yang ada dalam persediaan secara langsung.
telah lama dalam gudang dan barang barang yang sudah usang dan ketinggalan zaman.
tingkat persediaan tertentu. Dan besarnya biaya dan modal yang dibutuhkan untuk mengadakan
persediaan tersebut. Tujuan pengendalian persediaan secara terinci dapatlah dinyatakan sebagai
b. Menjaga agar supaya pembentukan persediaan oleh perusahaan tidak terlalu besar atau
berlebih-lebihan.
c. Menjaga agar pembelian secara kecil-kecilan dapat dihinari karena ini akan berakibat biaya
Dari keterangan diatas dapatlah dikatakan bahwa tujuan pengendalian persediaan untuk
memperoleh kualitas dan jumlah yang tepat dari bahan-bahan atau barang-barang yang tersedia
pada waktu yang dibutuhkan dengan biaya-biaya yang minimum untuk keuntungan atau
kepentingan perusahaaan
Meminimalkan biaya
Hampir semua model persediaan bertujuan untuk meminimalkan biaya-biaya total.
Jika jumlah biaya setup dan biaya penyimpanan di minimalkan, maka biaya total juga akan
diminimalkan. Ukuran pemesanan yang optimum akan meminimalkan biaya total tersebut.
Ketika kuantitas pemesanan meningkat, biaya setup dan biaya pemesanan tahuan akan
berkurang, namun biaya penyimpanan akan meningkat karena persediaan yang lebih besar.
Gambar: Penggunaan Persediaan dari Waktu ke Waktu
Persediaan
minimum
0
Waktu
Dengan model EOQ, kuantitas pesanan yang optimum akan terjadi pada sebuah titik
dimana biaya setup total sama dengan biaya total penyimpanan.
Jumlah pesanan yang diperkirakan dan waktu antar pemesanan yang diperkirakan
1. Jumlah pesanan yang diperkirakan
N=
2. Waktu antar pemesanan yang diperkirakan
T=
d=
Contoh Soal: Sebuah distributor melayani permintaan 8.000 DVD setiap tahun. Perusahaan
beroperasi selama 250 Hari kerja dalam setahun. Rata-ratanya, pengantaran sebuah pesanan
memakan 3 hari kerja. Perusahaan ingin menghitung ROP-nya.
d = = = 32 unit
ROP = titik pemesanan ulang = d x L = 32 unit per hari x 3 hari = 96 unit
Jadi, ketika persediaan DVD turun sampai 96 unit, pemesanan harus dilakukan.
Pesanannya akan tiba 3 hari kemudian, tepat saat persediaan distributornya habis.
Menentukan biaya pemesanan sama dengan biaya penyimpanan untuk mendapatkan Q*p
= H
Q2 =
Q*p =
Contoh soal: Permintaan tahunan = D = 1.000 unit
Biaya penyetelan = S = $10
Biaya penyimpanan = H = $0,50 per unit per tahun
Tingkat produksi harian = p = 8 unit per hari
Tingkat permintaan harian = d = 4 unit per hari
Tentukan jumlah optimum unit per pemesanan!
Penyelesaian: Qp =
TC = + + PD
Contoh soal
Wohls Discount Store menyimpan mobil balap mainan. Baru-baru ini, toko tersebut telah
diberikan skedul diskon kuantitas. Daftar kuantitas ini ditunjukkan pada tabel 12.2. jadi biaya
normal untuk mobil balap mainan adalah $5,00. Untuk pesanan di antara 1.000 dan 1.999
unit, biaya unitnya turun menjadi $4,80, untuk pesanan 2.000 unit atau lebih, biaya unitnya
hanya $4,75. Lebih lanjut lagi, biaya pemesanan adalah $49,00 per pesanan, sebagai persen
dari biaya, I, adalah 20% atau 0,2. Berapa kuantitas pesanan yang akan meminimalkan biaya
persediaan totalnya?
Langkah pertama :
Q* = = 700 mobil per pesanan
Q* = = 714 mobil per pesanan
Q* = = 718 mobil per pesanan
Langkah kedua : menyesuaikan ke atas ke nilai-nilai Q* yang berada di bawah rentang diskon
yang diizinkan
Q* = 700
Q*= 1.000 disesuaikan
Q* = 2.000 disesuaikan
Langkah ketiga : perhitungan biaya total
Langkah keempat : memilih kuantitas pesanan dengan biaya total terendah. Dari tabeldiatas
dapat dilihat bahwa kuantitas pesanan 1.000 mobil balap mainan akan meminimalkan biaya
totalnya. Perlu dilihat juga biaya total untuk memesan 2.000 mobil hanyalah sedikit lebih
besar dari biaya total untuk pemesanan 1.000 mobil. Jadi, jika biaya diskon ketiga diturunkan
menjadi $4,65 sebagai contoh, maka kuantitas ini mungkin akan meminimalkan biaya
persediaan total.
2.4. Sistem Periode (P) Tetap
Sistem kuantitas (Q) tetap adalah sebuah sistem pemesanan EOQ dengan jumlah pemesanan
yang sama setiap kalinya.
Sistem persediaan perpetual yaitu sebuah sistem yang mencatat setiap penambahan atau
penarikan persediaan secara terus-menerus sehingga catatan selalu aktual.
Sistem periode (P) tetap adalah sebuah sistem dimana pesanan persediaan dilakukan pada
selang waktu tertentu secara berkala.
BAB III.
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Permintaan bebas atau independen adalah jenis permintaan suatu barang
yang bebas, artinya tidak tergantung dari waktu atau jumlah permintaan barang lain.
Permintaan seperti ini biasanya seragam dan relatif lebih teratur.
Model- model permintaan yang bebas :
1. Model kuantitas pesanan ekonomis (EOQ) dasar
2. Model kuantitas pesanan produksi (Production Order Quantity)
3. Model diskon kuantitas (Quantity Discount)
Model probabilitas dengan lead time konstan berlaku ketika permintaan produksi
tidak diketahui tetapi dapat ditetapkan melalui sebuah distribusi kemungkinan. Jika data
pada waktu tunggu tidak diketahui, rumus-rumus tersebut tidak dapat digunakan. Walaupun
demikian, ada tiga model yang dapat digunakan. Kita perlu menentukan model yang harus
digunakan untuk tiga situasi :
1. Permintaannya variabel dan waktu tunggunya konstan
2. Waktu tunggunya variabel dan permintaannya konstan
3. Permintaan dan waktu tunggunya variabel
http://koleksi-skripsi.blogspot.co.id/2011/04/pengendalian-persediaan-bahan-
baku.html
http://darmansyah.weblog.esaunggul.ac.id/2015/03/21/arti-penting-persediaan-
dalam-perusahaan/