Anda di halaman 1dari 12

Pengertian Persediaan

Setiap perusahaan apakah itu perusahaan perdagangan atau pabrik serta perusahaan jasa selalu

mengadakan persediaan, karena itu persediaan sangat penting, tanpa adanya persediaan para

pengusaha yang mempunyai perusahaan perusahaan tersebut akan dihadapkan pada resiko

resiko yang dihadapi, misalnya; pada sewaktu-waktu perusahaan tidak dapat memenuhi keinginan

pelanggan yang memerlukan atau meminta barang atau jasa yang dihasilkan. Hal tersebut dapat

terjadi karena disetiap perusahaan tidak selamanya barang-barang atau jasa-jasa tersedia setiap

saat, yang berarti pengusaha akan kehilangan kesempatan memperoleh keuntungan yang

seharusnya di dapatkan.

Begitu pentingnya persediaan sehingga merupakan elemen utama terbesar dari modal

kerja yang merupakan aktiva yang selalu dalam keadaan berputar dimana secara terus-menerus

mengalami perubahan.

Persediaan menurut Sofjan Assauri (2004: 169) adalah suatu aktiva yang meliputi barang-

barang milik perusahaan yang dimaksud untuk dijual dalam satu periode usaha yang normal atau

persediaan barang baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi.

Sedangkan menurut Freddy Rangkuty (2004:1) persediaan merupakan suatu aktiva yang
meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha
tertentu , atau persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan atau proses produksi,
ataupun persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi.

Pada dasarnya persediaan mempermudah atau memperlancar jalannya operasi perusahaan

pabrik yang harus dilakukan secara berturut-turut untuk memproduksi barang-barang, serta

selanjutnya menyampaikan pada pelanggan atau konsumen. Persediaan memungkinkan produk-

produk yang dihasilkan pada tempat yang jauh dari pelanggan atau sumber bahan mentah.

Dengan adanya persediaan produksi tidak perlu dilakukan khusus buat konsumsi atau sebaliknya

tidak perlu dikonsumsi didesak supaya sesuai dengan kepentingan produksi. Adapun alasan

diperlukannya persediaan oleh suatu perusahaan menurut Sofjan Assauri (2004: 169) adalah

sebagai berikut:

1. Dibutuhkannya waktu untuk menyelesaikan operasi produksi untuk memindahkan produk dari

satu tingkat proses yang lain yang disebut persediaan dalam proses dan pemindahan.

2. Alasan organisasi untuk memungkinkan suatu unit atau bagian membuat skedul operasinya

secara bebas tidak tergantung dari yang lainnya.

Sedangkan persediaan yang diadakan mulai dari yang bentuk bahan mentah ampai dengan barang

jadi antara lain berguna untuk dapat: Menurut Sofjan Assauri (2004:170):

1. Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang atau bahan-bahan yang dibutuhkan

perusahaan.

2. Menghilangkan resiko dari material yang dipesan tidak baik sehingga harus dikembaliakan.
3. Untuk menumpuk bahan-bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan bila

bahan itu tidak ada dalam pasaran.

4. Mempertahankan stabilitas operasi perusahaan atau menjamin kelancaran arus produksi .

5. Mencapai penggunaan mesin yang optimal.

6. Memberikan pelayanan (service) kepada pelanggan dengan sebaik-baiknya dimana keinginan

pelanggan pada suatu waktu dapat dipenuhi adalah memberikan jaminan tetap tersedianya

barang jadi tersebut

7. Membuat pengadaan atau produksi tidak perlu sesuai dengan penggunaan atau penjualannya.

Karena sangat luasnya pengertian dan jenis persediaan maka dalam pembahasan

selanjutnya hanya akan menekankan pada masalah persediaan bahan baku.

Bahan baku (bahan mentah) menurut Suyadi Prawirosentono(2001:61) merupakan bahan baku

utama dari suatau produk atau barang, hal ini dapat secara visual bahwa bahan tersebut

merupakan bahan utama untuk membuat produk.

Persediaan dapat juga dikatakan sebagai sekumpulan produk fisik pada berbagai proses

produksi atau transformasi dari bahan mentah menjadi barang jadi. Persediaan ini mungkin tetap

berada dalam gudang pabrik, toko pengecer.

Adapun fungsi persediaan menurut Freddy Rangkuty (2004:15) adalah sebagi berikut:

1. Fungsi Decoupling adalah persediaan yang memungkinkan perusahaan dapat memenuhi

permintaan pelanggan tanpa tergantung pada supplier.

2. Fungsi Economic Lot Sizing, persediaan ini perlu mempertimbangkan penghematan atau

potongan pembelian, biaya pengangkutan per unit menjadi lebih murah dan sebagainya.

3. Fungsi Antisipasi, apabila perusahaan menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat diperkirakan

dan diramalkan berdasarkan pengalaman atau data data masa lalu yaitu permintaaan

musiman.

Pentingnya Persediaan
Menurut Jusup Al Haryono (2005;184) menyatakan bahwa arti penting persediaan barang
dagangan adalah :
Persediaan barang dagangan adalah merupakan elemen aktiva yang sangat aktif
dalam operasi perusahaan-perusahaan dagang, karena pembelian dan penjualan
barang dagangan merupakan aktivitas atau transaksi yang paling sering terjadi.
Persediaan barang dagangan pada umumnya dinilai pada harga terendah antara harga
perolehan dan harga pasar atau nilai yang diharapkan dapat direalisasikan.

Persediaan pada umumnya dipisahkan berdasarkan pokok pikiran meliputi jenis barang
yang cukup banyak dan merupakan bagian yang cukup berarti dari seluruh aktiva
perusahaan. disamping itu, transaksi yang berhubungan dengan persediaan merupakan
aktivitas yang paling sering terjadi.

Dalam laporan keuangan, persediaan merupakan hal yang sangat penting karena baik
laporan laba rugi maupun neraca sebuah perusahaan dagang atau perusahaan industri,
persediaan seringkali merupakan bagian yang terbesar dari keseluruhan aktiva ancar
yang dimiliki perusahaan. Laporan laba rugi maupun neraca tidak akan dapat disusun
tanpa mengetahui nilai persediaan. Kesalahan dalam penilaian persediaan akan
langsung berakibat kesalahan dalam laporan laba rugi maupun neraca. Dalam
perhitungan laba rugi nilai persediaan (awal dan akhir) mempengaruhi besarnya Hargga
Pokok Penjualan (HPP).

Menurut Soemarso S. R (2004;384) menyatakan bahwa arti penting dari persediaan

adalah: Dalam laporan keuangan, persediaan barang dagang disajikan baik neraca
maupun laba rugi. Persediaan barang dagang yang tercantum di neraca mencerminkan
nilai barang dagang yang ada pada akuntansi.

Di laporan laba rugi, persediaan barang dagang muncul dalam harga pokok penjualan.
Ada saling berhubungan antara persediaan di neraca dengan laporan laba rugi, bahkan
ada saling berhubungan antara persediaan barang pada tahun berjalan dengan tahun
tahun sebelumnya dan tahun yang akan datang.

Dari adanya saling berhubungan, terlihat betapa pentingnya pos ini dalam menentukan
laba (rugi) dalam posisi keuangan perusahaan, tidak saja terhadap tahun berjalan tetapi
juga tahun sebelumnya dan tahun yang akan datang. Kesalahan dalam menentukan
nilai persediaan barang akan mempengaruhi tidak saja laporan laba rugi dan neraca
tahun berjalan tetapi juga neraca dan laporan laba rugi tahun yang akan datang.

Putri Wulandari (2014-11-033) sesi 01

persediaan bagi perusahaan sangat penting karena mempermudah atau memperlancar


jalannya operasi perusahaan yang harus dilakukan secara berturut-turut untuk
memproduksi barang-barang serta menyampaikan kepada pelanggan.
Persediaan bagi perusahaan, antara lain berguna untuk :
1. Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang atau bahan-bahan yang
dibutuhkan perusahaan. Dengan adanya persediaan yang mencukupi, apabila ada
permintaan yang meningkat dari para konsumen, perusahaan masih tetap dapat
melakukan operasi sebagaimana biasanya, karena persediaanya yang ada digudang
masih bisa digunakan walau barang-barang yang untuk melakukan operasi mengalami
keterlambatan, sehingga dengan adanya persediaan tidak akan menganggu jalannya
operasi perusahaan.
2. Menumpuk bahan-bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan
bila bahan itu tidak ada dalam pasaran. karena apabila produk yang dihasilkan
perusahaan tersebut adalah produk musiman,

tentu permintaannya terjadi sesuai dengan musimnya, sehingga jika musimnya tiba, dan
para pesaing kita dan kita tidak dapat memenuhi pasar, maka kita dapat menutupi
permintaan pasar dengan persediaan yang ada didalam perusahaan kita, sehingga kita
dapat memnuhi permintaan pasar.
3. Mempertahankan stabilitas atau kelancaran operasi perusahaan.
4. Mencapai penggunaan mesin yang optimal.
proses-proses produksi yang menggunakan mesin, dapat dijalankan secara optimal,
karena dengan adanya persediaan, maka proses mesin-mesin dapat digunakan secara
terus menerus dan bergantian, sehingga biaya untuk pemeliharaan mesin dapat
ditekan, dan mesin dapat digunkan secara optimal untuk menghasilkan produk.
5. Memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan sebaik-baiknya.
apabila permintaan yang berlebih dari para pelanggan, maka perusahaan kita dapat
menutupi permintaan tersebut dengan persediaan yang tersedia digudang, sehingga
para pelanggan akan merasa dihargai karena kita selalu memenuhi permintaan yang
mereka butuhkan, sehingga kita dapat membuat mereka loyal pada perusahaan kita.
6. Membuat produksi tidak perlu sesuai dengan pengunaan atau penjualannya.

Peranan Perencanaan dan Pengendalian Persediaan

Perencanaan dan pengendalian merupakan bagian dari manajemen persediaan.

Pengendalian adalah suatu tindakan agar aktifitas dilakukan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan

rencana yang telah ditetapkan.

Pengendalian tanpa perencanaan adalah sia-sia dan perencanaan tanpa pengendalian

merupakan tindakan yang tidak efektif.

Secara umum dapat diformulasikan disini bahwa arti dari perencanaan dan pengendalian
bahan baku menurut Suyadi Prawirosentono(2001:79) adalah suatu kegiatan memperkirakan
kebutuhan persediaan bahan baku, baik secara kulitatif maupun kuantitatif. Agar perusahaan
dapat beroperasi seperti yang direncanakan, jai singkatnya bahwa arti dari perencanaan dan
pengendalian persediaan bahan baku, persediaan bahan setengah jadi dan persediaan barang jadi.
Secara keseluruhan diartikan sebagai upaya menentukan besarnya tingkat perseiaan dan
mengendalikannya dengan efisien dan efektif.
Untuk menentukan pengendalian persediaan bahan baku yang efektif maka diperlukan

tujuan perencanaan yang efektif pula dan merupakan kegiatan pengendalian (Controlling). Adapun

tujuan perencanaan bahan baku adalah:

a. Agar jumlah persediaan bahan yang disediakan tidak terlalu sedikit juga terlalu banyak, artinya

dalam jumlah yang cukup efisien dan efektif.

b. Operasi perusahaan khususnya proses produksi dapat berjalan secara efisien dan efektif.

c. Implikasi penyediaan bahan yang efisien demi untu kelancaran proses produksi , berarti harus

disediakan investasi sejumlah modal dalam jumlah yang memadai.

Untuk mengatur tingkat persediaan dalam jumlah, mutu, dan waktu yang tepat. Maka

diperlukan pengendalian persediaan bahan yang efektif dan efisien, untuk itu penulis menyajikan

pengertian pengendalian persediaan bahan baku.

Pengendalian persediaan menurut Sofjan Assauri (2004:176) adalah salah satau kegiatan
dari urutan kegiatan-kegiatan yang bertautan erat satu sama lain dalam seluruh operasi produksi
perusahaan tersebut sesuai dengan apa yang telah direncanakan lebih dahulu baik waktu, jumlah,
kualitas maupun biayanya.

Sedangkan menurut T. Hani Handoko (2000:333) pengendalian adalah fungsi manajerial

yang sangat penting karena persediaan fisik banyak perusahaan melibatkan investasi rupiah

terbesar dalam persediaan aktiva lancar.

Oleh karena iti perusahaan harus mengadakan suatu tingkat persediaan yang tepat karena

bila persediaan terlalu berlebihan berarti lebih banyak uang atau modal yang tertanam dan biaya

biaya yang ditimbulkan . dari persediaan tersebut besar jumlah dan bila persediaan terlalu kecil

akan mengganggu kelancaran dari kegiatan produksi perusahaan.

Untuk menentukan pengendalian persediaan maka harus memenuhi persyaratan-

persyaratan menurut Sofjan Assauri (2004:176) adalah sebagai berikut.

a. Terdapatnya gudang yang cukup luas dan teratur dengan pengaturan tempat bahan atau barang

yang tetap dan identifikasi bahan atau barang tertentu.

b. Sentralisasi kekuasaan dan tanggung jawab pada satu orang dapat dipercaya terutama penjaga

gudang.

c. Suatu system pencatatan dan pemeriksaan atas penerimaan bahan atau barang.

d. Pengawasan mutlak atas pengeluaran bahan atau barang.

e. Pencatatan yang cukup teliti yang menunjukan jumlah yang dipesan yang dibagikan atau

dikeluarkan dan yang tersedia dalam gudang.

f. Pemeriksaan fisik bahan atau barang yang ada dalam persediaan secara langsung.

g. Perencanaan untuk menggantikan barang-barang yang telah dikeluarkan. Barang-barang yang

telah lama dalam gudang dan barang barang yang sudah usang dan ketinggalan zaman.

h. Pengecekan untuk menjamin dapat efektifnya kegiatan rutin


Dalam suatu pengendalian persediaan yang dijalankan oleh suatu perusahaan sudah tentu

mempunyai tujuan tertentu,pengendalian persediaan yang dijalankan untuk memelihara

terdapatnya keseimbangan antara kerugian-kerugian serta penghematan dengan adanya suatu

tingkat persediaan tertentu. Dan besarnya biaya dan modal yang dibutuhkan untuk mengadakan

persediaan tersebut. Tujuan pengendalian persediaan secara terinci dapatlah dinyatakan sebagai

usaha untuk menurut Sofjan Assauri (2004:177):

a. Menjaga jangan sampai perusahaan kehabisan persediaan sehingga dapat mengakibatkan

terhentinya kegiatan produksi.

b. Menjaga agar supaya pembentukan persediaan oleh perusahaan tidak terlalu besar atau

berlebih-lebihan.

c. Menjaga agar pembelian secara kecil-kecilan dapat dihinari karena ini akan berakibat biaya

pemesanan terlalu besar.

Dari keterangan diatas dapatlah dikatakan bahwa tujuan pengendalian persediaan untuk

memperoleh kualitas dan jumlah yang tepat dari bahan-bahan atau barang-barang yang tersedia

pada waktu yang dibutuhkan dengan biaya-biaya yang minimum untuk keuntungan atau

kepentingan perusahaaan

2.1. Pengertian Sistem Permintaan Bebas (independent demand)


Permintaan bebas atau independen adalah jenis permintaan suatu barang
yang bebas, artinya tidak tergantung dari waktu atau jumlah permintaan barang lain.
Permintaan seperti ini biasanya seragam dan relatif lebih teratur.

2.2. Model- model Persediaan untuk Permintaan Bebas


A. Model Kuantitas Pesanan Ekonomis (EOQ) dasar
Model kuantitas pesanan ekonomis (EOQ) dasar adalah salah satu teknik
pengendalian persediaan yang paling tua dan paling dikenal secara luas. Teknik ini relatif
mudah digunakan tetapi didasarkan pada beberapa asumsi, yaitu :
1. Permintaan diketahui, tetap, dan bebas.
2. Lead time, yaitu waktu antara pemesanan dan penerimaan pesanan diketahui dan konstan.
3. Penerimaan persediaan bersifat seketika daan lengkap.
4. Diskon (potongan harga) karena kuantitas tidak memungkinkan.
5. Biaya variabel yang ada hanyalah biaya pengaturan atau pemesanan (biaya setup) dan biaya
menahan atau menyimpa persediaan dari waktu ke waktu (biaya penyimpanan atau
penggudangan).
6. Kekurangan persediaan dapat dihindari sepenuhnya jika pemesanan dilakukan pada waktu
yang tepat (no shortage and no backorder).

Meminimalkan biaya
Hampir semua model persediaan bertujuan untuk meminimalkan biaya-biaya total.
Jika jumlah biaya setup dan biaya penyimpanan di minimalkan, maka biaya total juga akan
diminimalkan. Ukuran pemesanan yang optimum akan meminimalkan biaya total tersebut.
Ketika kuantitas pemesanan meningkat, biaya setup dan biaya pemesanan tahuan akan
berkurang, namun biaya penyimpanan akan meningkat karena persediaan yang lebih besar.
Gambar: Penggunaan Persediaan dari Waktu ke Waktu

Kuantitas Tingkat penggunaan


pesanan = Q
Persediaan rata-rata
yang tersedia

Persediaan
minimum

0
Waktu

Gambar: Biaya Total sebagai Fungsi Kuantitas Pesanan

Dengan model EOQ, kuantitas pesanan yang optimum akan terjadi pada sebuah titik
dimana biaya setup total sama dengan biaya total penyimpanan.

Langkah yang dilakukan untuk menentukan kuantitas pesanan yang optimum:


1. Membuat sebuah persamaan untuk biaya setup atau biaya pemesanan.
Biaya setup tahunan =

2. Membuat sebuah persamaan untuk biaya penyimpanan


Biaya penyimpanan tahunan =

3. Menentukan biaya setup yang sama dengan biaya penyimpanan


=

4. Menyelesaikan persamaan untuk kuantitas pesanan yang optimum


Q* =
Keterangan :
Q : jumlah barang pada setiap pemesanan
Q* : jumlah barang yang optimum pada setiap pesanan (EOQ)
D : permintaan tahunan dalam unit untuk persediaan
S : biaya setup atau biaya pemesanan untuk setiap pesanan
H : biaya penyimpanan atau penggudangan per unit per tahun
N : jumlah pesanan yang diperkirakan
T : waktu antar pemesanan yang diperkirakan
TC : biaya tahunan total
P : harga barang
Contoh: Menemukan Ukuran Pesanan Optimal
Diketahui : Permintaan tahunan Perusahaan X (D) sebanyak 1.000 unit
Biaya penyetelan atau pemesanan (S) adalah $10 per pesanan
Biaya penyimpanan per unit per tahun adalah $0,50
Ditanya : Jumlah optimum unit per pesanan?
Jawab : =
=
= = 200 unit

Jumlah pesanan yang diperkirakan dan waktu antar pemesanan yang diperkirakan
1. Jumlah pesanan yang diperkirakan
N=
2. Waktu antar pemesanan yang diperkirakan
T=

Contoh Soal: D = 1,000 unit Q* = 200 unit


S = $10 per pesan
H = $0.50 per unit per tahun
Tentukan jumlah pesanan per tahun dan waktu antar pemesanan yang diperkirakan!
Penyelesaian:

Manfaat dari model EOQ adalah :


1. Bahwa EOQ merupakan model yang tangguh, yaitu EOQ dapat memberikan jawaban yang
memuaskan walaupun terdapat beragam variasi dalam parameternya.
2. Kesalahan yang signifikan tidak terlalu besar biayanya.
3. Atribut model EOQ paling mudah digunakan karena terbatasnya kemampuan untuk
meramalkan permintaan, biaya penyimpanan, dan biaya pemesanan.

Menentukan biaya tahunan total


TC = + atau TC = + + PD

Contoh Soal Model yang Tangguh:


Management underestimated demand by 50%
D = 1,000 unit Q*= 200 unit
S = $10 per pesanan N = 5 pesanan per tahun
H = $0.50 per unit per tahun T = 50 hari
Bagaimana pun, kalau saat itu permintaan telah diketahui sebesar 1.500 dengan EOQ
sebanyak 244,9 unit, maka akan dibelanjakan $122,48 seperti:

Titik ulang pemesanan


Titik ulang pemesanan atau ROP (re-order point) adalah tingkat persediaan dimana
pemesanan harus dilakukan.
ROP = d x L
Keterangan :
ROP : titik ulang pemesanan
d : permintaan per hari
L : lead time untuk pemesanan baru dalam satuan hari
Gambar : Kurva Titik Pemesanan Ulang
Menentukan permintaan per hari

d=
Contoh Soal: Sebuah distributor melayani permintaan 8.000 DVD setiap tahun. Perusahaan
beroperasi selama 250 Hari kerja dalam setahun. Rata-ratanya, pengantaran sebuah pesanan
memakan 3 hari kerja. Perusahaan ingin menghitung ROP-nya.
d = = = 32 unit
ROP = titik pemesanan ulang = d x L = 32 unit per hari x 3 hari = 96 unit
Jadi, ketika persediaan DVD turun sampai 96 unit, pemesanan harus dilakukan.
Pesanannya akan tiba 3 hari kemudian, tepat saat persediaan distributornya habis.

B. Model Kuantitas Pesanan Produksi (Production Order Quantity)


Model ini biasa disebut sebagai model kuantitas pesanan produksi karena model ini
sesuai bagi lingkungan produksi.
Model ini dapat diterapkan dalam dua situasi
1. Ketika persediaan secara terus menerus mengalir atau menumpuk setelah jangka waktu
tertentu setelah pemesanan dilakukan
2. Saat unit produksi dan dijual secara bersamaan
Model ini didapat dengan menetapkan bahwa biaya setup atau biaya pemesanan sama dengan
biaya penyimpanan, dan ukuran pemesanan yang optimum akan didapatkan.
Tingkat persediaan maksimum
Tingkat persediaan maksimum = Q

Tingkat persediaan rata-rata


Tingkat persediaan rata-rata =

Biaya penyimpanan persediaan tahunan


Biaya penyimpanan persediaan tahunan = H
Gambar: Perubahan Tingkat Persediaan dari Waktu ke Waktu untuk Model Produksi

Menentukan biaya pemesanan sama dengan biaya penyimpanan untuk mendapatkan Q*p

= H

Q2 =

Q*p =
Contoh soal: Permintaan tahunan = D = 1.000 unit
Biaya penyetelan = S = $10
Biaya penyimpanan = H = $0,50 per unit per tahun
Tingkat produksi harian = p = 8 unit per hari
Tingkat permintaan harian = d = 4 unit per hari
Tentukan jumlah optimum unit per pemesanan!
Penyelesaian: Qp =

C. Model Diskon Kuantitas (Quantity Discount)


Diskon kuantitas secara sederhana merupakan harga yang dikurangi karena sebuah barang
dibeli dalam jumlah yang besar.
Faktor utama dalam mempertimbangkan diskon karena kuantitas adalah antara biaya produk
yang berkurang dan biaya penyimpanan yang meningkat.

TC = + + PD

Menentukan kuantitas yang akan meminimalkan biaya persediaan tahunan total


Karena terdapat diskon, maka langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1. Untuk setiap diskon, hitunglah sebuah nilai untuk ukuran pesanan yang optimum, dengan
persamaan :
Q* =
I : biaya penyimpanan (%)
2. Untuk diskon manapun, jika kuantitas pesanan terlalu rendah untuk memenuhi persyaratan
diskon, maka dilakukan penyesuaian kuantitas ke kuantitas yang paling rendah yang akan
memenuhi persyaratan untuk diskon tersebut.
3. Hitunglah biaya total untuk setiap Q* yang ditentukan pada langkah 1 dan 2.
4. Pilih Q* yang memiliki biaya total terendah, sebagaimana yang telah dihitung pada langkah
3, yang akan menjadi kuantitas yang meminimalkan biaya persediaan total.

Gambar: KurvaBiaya Total untuk Model Diskon Kuantitas

Tabel 12.2. Sebuah Jadwal Diskon Kuantitas


Angka Diskon Kuantitas Diskon Diskon % Harga Diskon
(P)
1 0 sampai 999 Tdk ada diskon $5,00
2 1.000 sampai 1.999 4 $4,80
3 2.000 dan selebihnya 5 $4,75

Contoh soal
Wohls Discount Store menyimpan mobil balap mainan. Baru-baru ini, toko tersebut telah
diberikan skedul diskon kuantitas. Daftar kuantitas ini ditunjukkan pada tabel 12.2. jadi biaya
normal untuk mobil balap mainan adalah $5,00. Untuk pesanan di antara 1.000 dan 1.999
unit, biaya unitnya turun menjadi $4,80, untuk pesanan 2.000 unit atau lebih, biaya unitnya
hanya $4,75. Lebih lanjut lagi, biaya pemesanan adalah $49,00 per pesanan, sebagai persen
dari biaya, I, adalah 20% atau 0,2. Berapa kuantitas pesanan yang akan meminimalkan biaya
persediaan totalnya?
Langkah pertama :
Q* = = 700 mobil per pesanan
Q* = = 714 mobil per pesanan
Q* = = 718 mobil per pesanan
Langkah kedua : menyesuaikan ke atas ke nilai-nilai Q* yang berada di bawah rentang diskon
yang diizinkan
Q* = 700
Q*= 1.000 disesuaikan
Q* = 2.000 disesuaikan
Langkah ketiga : perhitungan biaya total
Langkah keempat : memilih kuantitas pesanan dengan biaya total terendah. Dari tabeldiatas
dapat dilihat bahwa kuantitas pesanan 1.000 mobil balap mainan akan meminimalkan biaya
totalnya. Perlu dilihat juga biaya total untuk memesan 2.000 mobil hanyalah sedikit lebih
besar dari biaya total untuk pemesanan 1.000 mobil. Jadi, jika biaya diskon ketiga diturunkan
menjadi $4,65 sebagai contoh, maka kuantitas ini mungkin akan meminimalkan biaya
persediaan total.
2.4. Sistem Periode (P) Tetap
Sistem kuantitas (Q) tetap adalah sebuah sistem pemesanan EOQ dengan jumlah pemesanan
yang sama setiap kalinya.
Sistem persediaan perpetual yaitu sebuah sistem yang mencatat setiap penambahan atau
penarikan persediaan secara terus-menerus sehingga catatan selalu aktual.
Sistem periode (P) tetap adalah sebuah sistem dimana pesanan persediaan dilakukan pada
selang waktu tertentu secara berkala.

Gambar: Tingkat Persediaan dalam sebuah Sistem Periode (P) Tetap


Sistem periode tetap memiliki beberapa asumsi yang sama seperti sistem kuantitas tetap
EOQ, yaitu :
1. Satu-satunya biaya yang relevan adalah biaya pemesanan dan biaya penyimpanan.
2. Lead time diketahui dan konstan.
3. Barang bebas antara yang satu dengan yang lainnya.

Contoh Soal Menentukan jumlah pesanan:


Hard Rock London memiliki tunggakan pesanan sebesar tiga jaket kulit pada took ecerannya.
Tidak terdapat satu pun jaket dalam persediaan, dan tidak ada yang sedang dinantikan dari
pesanan sebelumnya, dan sekaranglah waktu untuk melakukan pemesanan. Nilai target
adalah 50 jaket. Berapa banyak jaket yang harus dipesan?
ah pesanan = target persediaan di tangan pesanan sebelumnya yg belum diterima + tunggakan pesanan
= 50 - 0 - 0 + 3 = 53 jaket

Keuntungan sistem periode tetap


1. Tidak adanya perhitungan persediaan barang-barang secara fisik setelah sebuah barang
diambil.
2. Prosedurnya secara administratif menyenangkan, terutama bila pengendalian persediaan
hanya merupakan salah satu dari beberapa tugas yang dimiliki oleh seorang karyawan.
3. Tepat digunakan bila penjual melakukan kunjungan secara rutin kepada pelanggan.

Kerugian sistem periode tetap


Kerugian dari sistem ini adalah karena tidak adanya perhitungan jumlah persediaan sepanjang
periode tinjauan ulang, maka terdapat kemungkinan terjadinya kekosongan persediaan selama
periode tersebut.

BAB III.
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Permintaan bebas atau independen adalah jenis permintaan suatu barang
yang bebas, artinya tidak tergantung dari waktu atau jumlah permintaan barang lain.
Permintaan seperti ini biasanya seragam dan relatif lebih teratur.
Model- model permintaan yang bebas :
1. Model kuantitas pesanan ekonomis (EOQ) dasar
2. Model kuantitas pesanan produksi (Production Order Quantity)
3. Model diskon kuantitas (Quantity Discount)
Model probabilitas dengan lead time konstan berlaku ketika permintaan produksi
tidak diketahui tetapi dapat ditetapkan melalui sebuah distribusi kemungkinan. Jika data
pada waktu tunggu tidak diketahui, rumus-rumus tersebut tidak dapat digunakan. Walaupun
demikian, ada tiga model yang dapat digunakan. Kita perlu menentukan model yang harus
digunakan untuk tiga situasi :
1. Permintaannya variabel dan waktu tunggunya konstan
2. Waktu tunggunya variabel dan permintaannya konstan
3. Permintaan dan waktu tunggunya variabel

http://koleksi-skripsi.blogspot.co.id/2011/04/pengendalian-persediaan-bahan-
baku.html

http://darmansyah.weblog.esaunggul.ac.id/2015/03/21/arti-penting-persediaan-
dalam-perusahaan/

Anda mungkin juga menyukai