Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MANAJEMEN BIAYA
INVENTORY MANAJEMEN

ANASTASIA ANGWARMASE
(12430002)
KELAS A
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang maha Esa, karna atas penyertaanya saya dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul Inventory Manajemen dengan baik.
Makalah ini disusun berdasarkan buku-buku menajemen biaya, penulis juga akan
menyampaikan terima kasih kepada dosen pemberi mata kuliah manajemen biaya, Ibu Risawati
yang telah member tugas makalah ini.
Sebagai mahasisiwi saya sadar makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu segala
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat saya harapkan demi perbaikan
makalah ini.
Akhir kata saya sebagai penulis menyampaikan permintaan maaf sebesar-besarnya jika
terdapat kesalahan dalam penyusunan makalah ini.

Surabaya, 27 Mei 2015

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Salah satu fungsi manajerial yang sangat penting dalam operasional suatu perusahaan adalah
pengendalian persediaan (inventory controll), karena kebijakan persediaan secara fisik akan
berkaitan dengan investasi dalam aktiva lancar di satu sisi dan pelayanan kepada pelanggan di
sisi lain. Pengaturan persediaan ini berpengaruh terhadap semua fungsi bisnis ( operation,
marketing, dan finance). Berkaitan dengan persediaan ini terdapat konflik kepentingan diantara
fungsi bisnis tersebut.
Finance menghendaki tingkat persediaan yang rendah, sedangkan Marketing dan operasi
menginginkan tingkat persediaan yang tinggi agar kebutuhan konsumen dan kebutuhan produksi
dapat dipenuhi. Berkaitan dengan kondisi di atas, maka perlu ada pengaturan terhadap jumlah
persediaan, baik bahan-bahan maupun produk jadi, sehingga kebutuhan proses produksi maupun
kebutuhan pelanggan dapat dipenuhi. Tujuan utama dari pengendalian persediaan adalah agar
perusahaan selalu mempunyai persediaan dalam jumlah yang tepat, pada waktu yang tepat, dan
dalam spesifikasi atau mutu yang telah ditentukan sehingga kontinuitas usaha dapat terjamin
(tidak terganggu).
I.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya adalah :
1.
2.
3.
4.

Apa yang dimaksud dengan Manajemen Persediaan?


Apa jenis-jenis persediaan dan manfaatnya?
Apa saja fungsi dan faktor yang mempengaruhi persediaan?
Apa saja metode persediaan?

I.3 TINJAUAN PUSTAKA


Menurut Mulyadi, 2001 dalam Sistem Akuntansi : Persediaan merupakan elemen aktiva yang
tersimpan untuk dijual dalam kegiatan bisnis yang normal atau barang-barang yang akan
dikonsumsi dalam pengolahan produk yang akan dijual.
Menurut Rangkuti, 2007 dalam Manajemen Persediaan : persediaan didefensikan sebagai
suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam
suatu periode usaha tertentu untuk memenuhi permintaan dari konsumen atau pelanggan setiap
waktu.
Menurut Sri Mulyani, 2012 dalam Analisis Intern atas Persediaan Barang Dagangan pada PT.
Grokindo : Perusahaan harus dapat memperkirakan jumlah persediaan yang dimilikinya.
Persediaan yang dimiliki oleh perusahaan tidak boleh terlalu banyak dan tidak boleh terlalu
sedikit, karena akan mempengaruhi biaya yang akan dikeluarkan untuk persediaan tersebut.
Sedangkan menurut Hani Handoko (2000), persediaan (Inventory) adalah suatu istilah umum
yang menunjukkan segala sesuatu atau sumber daya-sumber daya organisasi yang disimpan
dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan baik internal maupun eksternal.
Indrajat dan Djoko Pranoto (2003) dalam Henmaidi dan Heryseptemberiza (2007)
menyatakan Manajemen persediaan (Inventory Control) adalah kegiatan yang berhubungan
dengan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan penentuan kebutuhan material sehingga
kebutuhan operasi dapat dipenuhi pada waktunya dan persediaan dapat ditekan secara optimal.

BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Pengertian Manajemen Persediaan


Adapun definisi sistem persediaan yang dikemukakan oleh para ahli, antara lain :
1. Arman Hakim Nasution dan Yudha Prasetyawan (2008)
Sistem persediaan adalah sumberdaya mengangur (idle resources) yang menunggu proses
lebih lanjut. Yang dimaksud dengan proses lebih lanjut adalah berupa kegiatan produksi pada
sistem manufaktur, kegiatan pemasaran pada sistem distribusi ataupun kegiatan konsumsi
pangan pada sistem rumah tangga.
2. Hendra Kusuma (2001)
Persediaan didefinisikan sebagai barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada
periode mendatang, persediaan dapat berbentuk bahan baku yang disimpan untuk diproses,
dan barang jadi yang disimpan untuk dijual. Persediaan memegang peran penting agar
perusahaan dapat berjalan dengan baik.
3. Freddy Rangkuti (2004)
Pengertian persediaan merupakan suatu aktiva yang meliputi barang barang milik
perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu atau persediaan
barang barang yang masih dalam pengerjaan (proses produksi), atau persediaan bahan baku
yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi.
Menurut Freddy Rangkuti (2004), persediaan yang diadakan mulai dari bentuk bahan mentah
sampai barang jadi, antara lain berguna untuk :
1. Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang atau bahan-bahan yang dibutuhkan
perusahaan.
2. Menghilangkan resiko dari material yang dipesan tidak baik sehingga harus dikembalikan.

3. Untuk menumpuk bahan-bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan
bila bahan itu tidak ada dalam pasar.
4. Mempertahankan stabilitas dalam operasi perusahaan atau menjamin kelancaran arus
produksi.
5. Mencapai penggunaan mesin yang optimal.
6. Memberi pelayanan (service) kepada pelanggan dengan sebaik-baiknya dimana keinginan
pelanggan pada suatu waktu dapat dipenuhi atau memberikan jaminan tetap tersedianya
barang jadi tersebut.
7. Membuat pengadaan atau produksi tidak perlu sesuai dengan penggunaan atau penjualannya.

II.2 Jenis jenis Persediaan


1. Jenis jenis persediaan menurut fungsi antara lain :
1) Batch Stock, persediaan yang didakan karena membeli atau membuat bahan-bahan
atau barang-barang dalam jumlah yang lebih besar dari jumlah yang dibutuhkan saat
itu.
2) Fluctuation Stock, persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan
konsumen yang tidak dapat diramalkan.
3) Anticipation Stock, persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan
yang dapat diramalkan, berdasarkan pola musiman yang terdapat dalam satu tahun
dan untuk menghadapi penggunaan atau penjualan atau permintaan yang meningkat.
2. Jenis-jenis Persediaan menurut Jenis dan Posisi Barang antara lain :
1) Persediaan Bahan Mentah (Raw Material), yaitu persediaan barang-barang berwujud,
seperti besi, kayu serta komponen-komponen lainnya yang digunakan dalam proses
produksi.
Menurut Handoko (2002) Persediaan bahan mentah (raw materialis), yaitu persediaan
barang-barang berwujud mentah. Persediaan ini dapat diperoleh dari sumber-sumber
alam atau dibeli dari para Supplier atau dibuat sendiri oleh perusahaan untuk
digunakan dalam proses produksi selanjutnya.
2) Persediaan Komponen-Komponen Rakitan (Purchased Parts/Components), yaitu
persediaan barang-barang yang terdiri dari komponen-komponen yang diperoleh dari
perusahaan lain, di mana secara langsung dapat dirakit menjadi suatu produk.

3) Persediaan Bahan Pembantu Atau Penolong (Supplies), yaitu persediaan barangbarang yang diperlukan dalam proses produksi, tetapi tidak merupakan bagian atau
komponen barang jadi.
4) Persediaan Barang Dalam Proses (Work In Process), yaitu persediaan barang-barang
yang merupakan keluaran dari tiap-tiap bagian dalam proses produksi.
5) Persediaan Barang Jadi (Finished Goods), yaitu persediaan barang-barang yang telah
selesai diproses atau diolah dalam pabrik dan siap untuk dijual atau dikirim kepada
pelanggan.
Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa setiap jenis persediaan memiliki
karakteristik tersendiri dan cara pengelolaan yang berbeda. Persediaan ditujukan untuk
mengantisipasi kebutuhan permintaan. Permintaan ini meliputi: persediaan bahan baku,
barang dalam proses, barang jadi atau produk akhir bahan-bahan pembantu atau
pelengkap, dan komponen-komponen lain yang menjadi bagian keluaran produk
perusahaan.
II.2.1 Manfaat Manajemen Persediaan
Berikut merupakan manfaat dari manajemen persediaan.
1) Memanfaatkan Diskon Kuantitas
Diskon kuantitas diperoleh jika perusahaan membeli dalam kuantitas yang
besar.Perusahaan membeli melebihi kebutuhan sehingga ada yang disimpan sebagai
persediaan.
2) Menghindari Kekurangan Bahan (Out Of Stock).
Jika pelanggan datang untuk membeli barang dagangan, kemudian perusahaan tidak
mempunyai barang tersebut, maka perusahaan kehilangan kesempatan untuk
memperoleh keuntungan.Untuk menghindari situasi tersebut, perusahaan harus
mempunyai persediaan barang jadi.
3) Manfaat Pemasaran.
Jika perusahaan mempunyai persediaan barang dagangan yang lengkap, maka
pelanggan/calon pelanggan akan terkesan dengan kelengkapan barang dagangan yang
kita tawarkan. Reputasi perusahaan bisa meningkat.Di samping itu jika perusahaan
selalu mampu memenuhi keinginan pelanggan pada saat dibutuhkan maka kepuasan
pelanggan semakin baik, dan perusahaan semakin untung.
4) Peningkatan Tingkat Pelayanan
Pelanggan tidak hanya meminta kecepatan pengantaran tetapi juga ketepatan,
kepercayaan, dan macam-macam pengapalan. Hal ini menjamin bahwa produk yang
benar berada ditempat yang benar pada waktu yang tepat. Tingkat pelayanan tertinggi

dapat menyediakan pelanggan sehubungan dengan respons yang cepat terhadap


permintaan atau perubahan persyaratan dimana hal ini akan meningkatkan kepuasan
pelanggan.
5) Pengontrolan Persediaan yang Lebih Baik.
Fleksibilitas dari distribusi dan penyimpanan barang-barang secara menyeluruh
memungkinkan perusahaan untuk memantau dan mengontrol persediaan sesuai dengan
bisnis mereka. Akses yang instan terhadap data-data yang kritis meliputi ketersediaan
peresediaan, jumlah yang ada, jumlah yang harus diorder lagi dan biaya yang dapat
diketahui pada saat itu juga terhadap persediaan untuk direspons secara cepat dalam
rangka pengambilan keputusan, sistem dengan kemampuan mengelolah beberapa lokasi
yang berbeda-beda memungkinkan manajemen dari gudang-gudang yang berbeda-beda
dan penelusuran persediaan melalui lot, secara seri atau menggunakan level.
II.3 Fungsi- Fungsi Persediaan
Fungsi persediaan yaitu untuk menghindari keterlambatan barang, hilangnya barang dan
dengan adanya persediaan, maka operasional perusahaan dapat terus berjalan sehingga
pelayanan terhadap konsumen dapat terus berjalan sehingga pelayanan terhadap konsumen
dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya.
Menurut Freddy Rangkuti dalam buku Manajemen Persediaan Aplikasi di Bidang
Bisnis, fungsi utama persediaan yaitu :
1) Fungsi Decoupling adalah persediaan yang memungkinkan perusahaan dapat memenuhi
permintaan langganan tanpa tergantung pada supplier. Persediaan bahan mentah diadakan
agar perusahaan tidak akan sepenuhnya tergantung pada pengadaannya dalam hal
kuantitas dan waktu pengiriman. Persediaan barang dalam proses diadakan agar
departemen-departemen dan proses-proses individual perusahaan terjaga kebebasannya.
Persediaan barang jadi diperlukan untuk memenuhi permintaan produk yang tidak pasti
dari para langganan.Persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan
konsumen yang tidak dapat diperkirakan atau diramalkan disebut Fluctuations Stock.
2) Fungsi Economic Lot Sizing. Persediaan Lot Size ini perlu mempertimbangkan
penghematan-penghematan atau potongan pembelian., biaya pengangkutan per unit
menjadi lebih murah dan sebagainya. Hal ini disebabkan karena perusahaan melakukan

pembelian dalam kuantitas yang lebih besar, dibandingkan dengan biaya-biaya yang
timbul karena besarnya persediaan (biaya sewa gudang, investasi, resiko, dan
sebagainya).
3) Fungsi Antisipasi. Apabila perusahaan menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat
diperkirakan dan diramalkan berdasarkan pengalaman atau data-data masa lalu, yaitu
permintaan musiman.Dalam hal ini perusahaan dapat mengadakan persediaan
musiman(Seasional Inventories).
II.3.1 Faktor factor Yang Mempengaruhi Tingkat Persediaan
Secara umum besar-kecilnya inventory tergantung pada beberapan faktor :
1) Lead time, yaitu lamanya masa tunggu material yang dipesan datang.
2) Frekuensi penggunaan bahan selama 1 periode, frekuensi pembelian yang tinggi
menyebabkan jumlah inventory menjadi lebih kecil untuk 1 periode pembelian
3) Jumlah dana yang tersedia
4) Daya tahan material
Secara khusus faktor-faktor yang mempengaruhi persediaan adalah:
1) Bahan baku, dipengaruhi oleh : perkiraan produksi, sifat musiman produksi, dapat
diandalkan pemasok, dan tingkat efisiensi penjadualan pembelian dan kegiatan produksi.
2) Barang dalam proses, dipengaruhi oleh: lamanya produksi yaitu waktu yang dibutuhkan
sejak saat bahan baku masuk ke proses produksi sampai dengan saat penyelesaian
barang jadi.
3) Barang jadi, persediaan ini sebenarnya merupakan masalah koordinasi produksi dan
penjualan.
ALASAN MEMILIKI PERSEDIAAN
Secara umum alasan untuk memiliki persediaan adalah sebagai berikut :
1. Untuk menyeimbangkan biaya pemesanan atau persiapan dan biaya penyimpanan.
2. Untuk memenuhi permintaan pelanggan, misalnya menepati tanggal pengiriman.
3. Untuk menghindari penutupan fasilitas manufaktur akibat :
a. Kerusakan mesin
b. Kerusakan komponen

c. Tidak tersedianya komponen


d. Pengiriman komponen yang terlambat
4. Untuk menyanggah proses produksi yang tidak dapat diandalkan.
5. Untuk memanfaatkan diskon
6. Untuk menghadapi kenaikan harga di masa yang akan datang.
II.4 Metode Manajemen Persediaan
Ada beberapa Metode Manajemen Persediaan
1) Metode EOQ ( Economic Order Quantity )
EOQ atau kuantitas pesanan ekonomis adalah suatu metode untuk menentukan beberapa
jumlah pesanan yang paling ekonomis untuk satu kali pesan.
2) Recorder Point
Recorder atau titik pemesanan kembali adalah saat persediaan mencapai titik dimana perlu
dilakukan pemesanan kemali yang dinyatakan dalam persamaan berikut
Titik persamaan kembali = tenggang waktu x pemakaian
3) Safety Stock
Safety stock atau persediaan pengamanan tambahan yang diadakan untuk melindungi atau
menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan bahan.
4) Sistem ABC
System ABC adalah teknik manajemen persediaan dengan membagai persediaan kedalam
tiga golongansesuai dengan tingkat penurunan kepentingan yang didasarkan pada nilai
rupiah pada investasi masing masing golongang persediaan
CONTOH KASUS
Model Economic Order Quantity
Diketahui sebuah perusahaan memiliki kebutuhan bahan baku sebesar 10.000 unit per tahun.
Biaya pemesanan untuk pengadaan bahan tersebut adalah sebesar Rp 150,-/order. Biaya simpan
yang terjadi sebesar Rp 0,75/u/tahun. Hari kerja per tahun adalah 350 hari. Waktu tunggu (lead
time) untuk pengiriman bahan tersebut selama 10 hari
Pertanyaan:
1. Hitunglah EOQ

2. Berapa total biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk pengadaan bahan tersebut
3. Berapa kali perusahaan melakukan pemesanan dalam 1 tahun
4. Berapa lama EOQ akan habis dikonsumsi perusahaan
5. Tentukan reorder point (titik pemesanan kembali)
Jawab
EOQ =

2x150x10.000 = 2000 unit


0.75

TC = HxQ/2 + S.D/Q = (0.75 x 2000/2) + (150 x 10000/2000)


= Rp 750,- + Rp 750,- = Rp 1500,Jumlah pemesanan/th = D/Q
= 10000/2000 = 5 kali
Durasi habisnya EOQ = 350/5 = 70 hari
Reorder point = L. D/hari kerja setahun
= 10 x (10000/350)
= 285. 7 hari

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari pemaparan diatas maka dapat disimpilkan bahwa Persediaan adalah suatu bagian dari
kekayaan perusahaan yang digunakan dalam rangkaian proses produksi untuk diolah menjadi
barang setengah jadi maupun barang jadi, yang dalam hal ini dapat berupa barang maupun jasa.
Jenis-jenis persediaan terbagi menjadi 2 karakteristik yaitu 1). persediaan sesuai fungsinya
terbagi atas Batch Stock, Fluctuation Stock, dan Anticipation Stock. 2). Persediaan menurut
jenis dan posisi barangnya terdiri dari : Persediaan Bahan Mentah (Raw Material),
PersediaanKomponen-Komponen Rakitan (Purchased Parts/Components), Persediaan Bahan

Pembantu atau Penolong (Supplies), Persediaan Barang Dalam Proses (Work In Process),
Persediaan Barang Jadi (Finished Goods).
Adapun manfaat dari memanajemeni persediaan yaitu sebagai berikut :Memanfaatkan
Diskon

Kuantitas, Menghindari

Kekurangan

Bahan

(Out

Of

Stock),Manfaat

Pemasaran, Peningkatan Tingkat Pelayanan, dan Pengontrolan Persediaan yang Lebih Baik.
Faktor yang mempengaruhi pengendalian bahan baku persediaanya sebagai berikut Perkiraan
Pemakaian

Bahan Baku, Harga

Bahan Baku,

biaya-biaya

persediaan, Kebijaksanaan

pembelanjaan, Pemakaian Bahan, Waktu Tunggu, Model Pembelian Bahan Baku, Persediaan
Pengaman, Pembelian Kembali.

DAFTAR PUSTAKA
http://muhammadnurizall.blogspot.com/2013/09/makalah-manajemen-persediaan-inventory.html
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/388/jbptunikompp-gdl-linnaismaw-19356-5-5manaje-n.pdf
http://e-journal.uajy.ac.id/6723/3/MTS201734.pdf
http://eprints.undip.ac.id/27394/1/jurnal.pdf

Anda mungkin juga menyukai