Anda di halaman 1dari 14

Persediaan barang

Kelompok 2

Agus Setiawan
Endang Hutabarat
Indri Melisa
Muhammad Diki
Nurmaya
Rina Cahyaningsih
Yusril
Klasifikasi Persediaan

Pengklasifikasian persediaan tergantung pada apakah perusahaan


tersebut adalah:
 pedagang (perusahaan dagang), atau
 pembuat/produsen (perusahaan manufaktur)
Dalam Perusahaan Dagang hanya mengenal satu jenis persediaan,
yaitu Persediaan Barang Dagangan
Dalam Perusahaan Manufaktur/Pabrikan mengenal:
1. Persediaan Bahan Baku (Raw Materials)
2. Persediaan Barang Dalam Proses (Work in Process)
3. Persediaan Barang Jadi siap jual/Produk Akhir (Finished Goods)
Kepemilikan Persediaan

Hak kepemilikan dapat ditentukan di awal transaksi


jual beli:
Jika Persyaratan Penjualannya Franko Gudang Penjual,
maka begitu barang keluar dari gudang penjual, barang
tersebut sudah bukan lagi milik penjual, tetapi telah
menjadi milik dan tanggung jawab penuh si pembeli.

Jika persyaratan penjualannya Franko Gudang Pembeli,


kepemilikan barang baru akan beralih dari penjual ke
pembeli setelah barang tersebut benar-benar diterima
atau sampai ke gudang pembeli.
Kepemilikan Persediaan

Jika barang dagangan diperoleh atas dasar KONSINYASI:


a. Kepemilikan barang tetap berada di pihak pengirim (yang
menitipkan)
b. Karena bukan hak/milik dari pihak yang dititipkan, maka
barang konsinyasi tidak masuk sebagai persediaan pihak
yang dititipkan
c. Bagi pihak penitip, barang konsinyasi masih tetap akan
diperhitungkan sebagai bagian dari persediaannya sampai
barang konsinyasi tersebut nyata-nyata terjual ke
konsumen
Pencatatan Persediaan

Perusahaan dagang secara sistematis akan menyelenggarakan


catatan persediaan untuk menentukan:
1. Berapa besar persediaan barang dagangan yang tersedia untuk dijual
2. Berapa besar persediaan barang dagangan yang laku terjual

Terdapat 2 Metode atau Sistem Pencatatan Persediaan


a. Metode atau Sistem Pencatatan Perpetual
b. Metode atau Sistem Pencatatan Periodik/Fisik
Metode atau Sistem Pencatatan Persediaan
 Metode Perpetual
 Persediaan dicatat dan dihitung secara detail, baik pada waktu dibeli
maupun dijual.
 Harga pokok dari barang dagangan yang dijual ditentukan setiap kali
penjualan terjadi
 Cocok untuk perusahaan yang memiliki frekuensi transaksi yang tidak
terlalu tinggi tetapi nilai transaksinya besar.

 Metode Periodik
 persediaan dicatat dan dihitung hanya pada awal dan akhir periode
akuntansi saja (bisa setiap bulan atau tahun) untuk menentukan harga
pokok penjualannya.
 Paling banyak dipakai oleh perusahaan yang frekuensi transaksinya tinggi.
Penilaian Persediaan

Dalam Akuntansi, ada 3 Metode untuk Menilai Persediaan Akhir

1. Metode FIFO (first-in, first-out)


2. Metode LIFO (last-in, first-out)
3. Metode Biaya Rata-Rata (Average Cost Method)
Penilaian Persediaan

• Dengan metode FIFO:


 harga pokok barang yang pertama kali dibeli adalah
yang akan diakui pertama kali sebagai harga pokok
penjualan
 Yang akan menjadi nilai persediaan akhir adalah harga
pokok dari unit atau barang yang terakhir kali dibeli.
Penilaian Persediaan

• Dengan metode LIFO:

harga pokok dari barang yang terakhir kali dibeli


adalah yang akan diakui pertama kali sebagai harga
pokok penjualan
Yang akan menjadi nilai persediaan akhir adalah
harga pokok dari unit atau barang yang pertama kali
dibeli.
Penilaian Persediaan

Dengan Metode Biaya Rata-Rata:

Harga pokok penjualan per unit dihitung berdasarkan rata-


rata harga perolehan per unit dari barang yang tersedia
untuk dijual.
 Jika harga pokok dari barang yang dibeli adalah tetap sama
(stabil), maka dapat dipastikan bahwa ketiga metode penilaian
tersebut, masing-masing akan menghasilkan besarnya nilai
persediaan akhir yang sama, sehingga pengaruhnya terhadap
besarnya harga pokok penjualan, laba kotor, serta laba bersih juga
akan sama

 Jika harga pokok dari barang yang dibeli fluktuatif, berubah, maka
masing-masing dari ketiga metode penilaian tsb., umumnya akan
menghasilkan besarnya nilai persediaan akhir, harga pokok
penjualan, dan laba kotor, serta laba bersih yang berbeda.
Saat terjadi peningkatan harga barang atau
inflasi

Jika menggunakan FIFO Jika menggunakan LIFO

• Menghasilkan nilai • Menghasilkan nilai


persediaan akhir yang persediaan akhir yang
paling besar paling kecil
• Harga pokok penjualan • Harga pokok penjualan
yang paling kecil yang paling besar
• Laba kotor serta laba • Laba kotor serta laba
bersih paling besar. bersih paling kecil
Saat terjadi peningkatan harga barang atau
inflasi

Jika menggunakan Biaya Rata – Rata


• Menghasilkan nilai persediaan akhir yang
paling, Harga pokok penjualan, laba kotor
serta laba bersih yang berada di antara hasil
metode FIFO dan LIFO.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai