Pemasaran
Oleh :
ALPANDI ( C1C113239 )
BANJARMASIN
2018
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Sistem informasi akuntansi (SIA) adalah sebuah sistem yang mengumpulkan, menyimpan dan
mengolah data keuangan dan akuntansi yang digunakan oleh pengambil keputusan. Informasi
akuntansi merupakan sistem yang umumnya berbasis komputer dan metode untuk melacak kegiatan
akuntansi dalam hubungannya dengan sumber daya teknologi informasi. Hasil laporan-laporan
keuangan dapat digunakan secara internal oleh manajemen atau secara eksternal dengan pihak lain
yang berkepentingan seperti investor, kreditur dan otoritas pajak. Sistem informasi akuntansi
dirancang untuk mendukung semua fungsi akuntansi dan berbagai kegiatan
termasuk auditing, akuntansi keuangan & pelaporannya, manajerial/ manajemen
akuntansi dan pajak. Yang paling banyak mengadopsi sistem informasi akuntansi adalah audit dan
modul pelaporan keuangan.
Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain :
Sejarah SIA
Secara tradisional, akuntansi adalah murni didasarkan pada pendekatan manual. Pengalaman
dan keahlian seorang akuntan sangat penting dalam proses akuntansi. Meskipun dengan
menggunakan pendekatan manual bisa saja menjadi tidak efektif dan tidak efisien. Sistem informasi
akuntansi menyelesaikan banyak masalah-masalah di atas. SIA dapat mendukung otomatisasi
pengolahan data dalam jumlah yang besar dan menghasilkannya secara tepat waktu dengan
keakuratan informasi.
Awal mula sistem informasi akuntansi dirancang untuk fungsi penggajian pada tahun 1970-
an. Awalnya, sistem informasi akuntansi yang utama dikembangkan secara "in-house" sebagai sistem
yang bersifat warisan . Seperti solusi yang mahal untuk dikembangkan dan sulit untuk dipertahankan.
Oleh karena itu, para praktisi akuntansi memilih pendekatan manual daripada berbasis komputer. Hari
ini, sistem informasi akuntansi lebih sering dijual sebagai pembangun paket perangkat lunak dari
vendor-vendor besar seperti Microsoft, Sage Group, SAP AG|SAP dan Oracle Corporation|Oracle yang
dikonfigurasi dan disesuaikan agar sesuai dengan proses bisnis organisasi. Usaha kecil sering
menggunakan paket perangkat lunak akuntansi dengan biaya yang lebih rendah seperti MYOB dan
Quickbooks. Organisasi besar akan sering memilih sistem ERP. Sebagai kebutuhan untuk konektivitas
dan konsolidasi antara sistem bisnis lain yang semakin meningkat, sistem informasi akuntansi
digabung dengan yang lebih besar, lebih sistem yang terpusat yang dikenal sebagai enterprise
resource planning (ERP). Sebelumnya, dengan aplikasi terpisah untuk mengelola berbagai fungsi
bisnis, organisasi harus mengembangkan interface yang kompleks bagi sistem untuk berkomunikasi
dengan satu sama lain. Melalui ERP, sebuah sistem seperti sistem informasi akuntansi dibangun
sebagai modul yang berintegrasi ke dalam rangkaian aplikasi yang mencakup manufaktur, rantai
pasokan, sumber daya manusia. Modul ini terintegrasi bersama dan mampu mengakses data yang
sama serta melaksanakan proses bisnis secara kompleks. Hari ini, sistem informasi akuntansi
berbasis komputasi awan semakin populer bagi para UMKM dan organisasi-organisasi besar dengan
biaya yang lebih rendah. Dengan penerapan sistem informasi akuntansi, banyak perusahaan yang
telah mengeleminasi keahlian rendah, peran transaksional dan operasional akuntansi.
Komponen dari Sistem Informasi Akuntansi
Manusia adalah pelaku yang menjalankan sistem
Transaksi merupakan objek dari sistem informasi akuntansi sebagai masukan, lalu diproses
sehingga menghasilkan informasi
Prosedur adalah langkah-langkah yang harus ditempuh dalam melakukan transaksi atau kegiatan
perusahaan.
Dokumen yaitu berupa formulir yang digunakan sebagai sarana pencatatan pada saat transaksi
Peralatan adalah suatu alat atau sarana yang digunakan dalam melakukan pencatatan pada
sistem informasi yang bersangkutan.
Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama
pada value chain secara efektif dan efisien.
Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
Meningkatkan efisiensi
Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
Meningkatkan sharing knowledge
menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan
Sistem Informasi Pemasaran (SIP) merupakan suatu terdiri dari orang-orang, peralatan, dan
prosedur-prosedur untuk mengumpulkan, menyortir, menganalisis, mengevaluasi, dan
mendistribusikan informasi yang tepat waktu, akurat, dan dibutuhkan kepada para pembuat
keputusan pemasaran. Agar manajer pemasaran dapat menjalankan tanggung jawab analisis,
perencanaan, implementasi, dan pengendaliannya, ia memerlukan informasi mengenai
perkembangan dalam lingkungan pemasaran. Peranan SIP adalah untuk memperkirakan
kebutuhan informasi manajer, menghasilkan informasi yang dibutuhkan, dan mendistribusikan
informasi tersebut secara tepat waktu kepada para manajer pemasaran. Informasi yang dibutuhkan
dihasilkan melalui catatan internal perusahaan, aktivitas intelejensi pemasaran, riset pemasaran, dan
analisis pendukung keputusan pemasaran (marketing decision support analysis).
Sistem informasi yang paling dasar yang digunakan oleh para manajer pemasaran adalah
sistem pencatatan internal.
1. Pengamatan tidak terarah (undirected viewing), yaitu pengungkapan informasi secara umum
dimana manajer tidak mempunyai maksud khusus sebelumnya.
2. Pengamatan bersyarat (conditioned viewing), yaitu pengungkapan terarah terhadap bidang
atau jenis informasi yang relatif telah diidentifikasi secara jelas, tetapi tidak melibatkan
penyelidikan aktif.
3. Penyelidikan informal (informal search), yaitu suatu usaha yang relatif terbatas dan tidak
terstruktur untuk memperoleh informasi spesifik atau informasi untuk maksud spesifik.
4. Penyelidikan formal (formal search), yaitu suatu usaha disengaja - biasanya mengikuti suatu
rencana, prosedur, atau metodologi yang sudah ditetapkan sebelumnya - untuk memperoleh
informasi spesifik.
Riset pemasaran adalah perancangan, pengumpulan, analisis, dan pelaporan secara sistematis
atas data dan temuan yang relevan dengan situasi pemasaran tertentu yang dihadapi perusahaan.
Dapat kita lihat sendiri betapa pesatnya perkembangan teknologi yang ada di Indonesia hingga
saat ini. Hal ini pula lah yang telah mempengaruhi sistem kerja yang ada pada suatu organisasi usaha
atau perusahaan menjadi lebih baik, efisien, akurat, dan lain sebagainya.
Pada saat ini perkembangan sistem informasi akuntansi maupun sistem informasi pemasaran
yang ada di Indonesia telah berjalan cukup pesat, hal ini terbukti dengan sudah lumayan banyak
perusahaan yang menggunakan sistem terkomputerisasi tersebut dalam pelaksanaan operasional
perusahaannya baik dalam bidang akuntansi ataupun pemasaran (penjualan). Dengan perkembangan
yang sangat signifikan ini akan dapat lebih memudahkan pihak yang berkepentingan misalkan
manajer, investor, kreditur, debitur untuk memperoleh informasi yang diperlukan dalam rangka untuk
pengambilan keputusan.
Menurut saya sistem informasi akuntansi memiliki hubungan yang erat dengan sistem
informasi pemasaran, karena setiap bagian manajemen perusahaan memerlukan informasi-informasi
yang dimiliki oleh sistem informasi akuntansi termasuk pula manajer pemasaran, informasi tersebut
berguna untuk mengambil keputusan maupun untuk kelangsungan kegiatan operasional perusahaan
misalkan tentang bagaimana suatu produk akan dipasarkan, atau mungkin di lingkungan seperti apa
produk yang dihasilkan akan dipasarkan. Begitu pula sebaliknya pihak manajemen keuangan
perusahaan pun memerlukan informasi dari pihak pemasaran guna mengelola keuangan perusahaan
dan memastikan kegiatan bisnis perusahaan berjalan dengan baik.