Anda di halaman 1dari 12

Rangkuman Teori Akmen

Chapter 6,7,8,10,11,12

*fs*

CHAPTER 6
Budget:

Rencana yang diusulkan oleh pihak manajemen untuk masa yang akan datang tapi
diungkapkan dalam bentuk kuantitatif (angka) baik angka financial dan non finansial
Bisa untuk mencapai koordinasi, contohnya: bagian penjualan tidak bisa kerja sendiri
tapi harus nanya dahulu ke bagian lain

Budgeting cycle: proses penyusunan anggaran (dari tahun-tahun sebelumnya)


Dalam pengembangan strategi yang sukses, manajer bertanya:

Tujuannya apa? Cari laba optimal


Bagaimana menciptakan nilai bagi pelanggan dimana menghasilkan produk yang
berbeda?
Pasarnya local/internasional?
Struktur organisasi bagaimana yang terbaik?

Strategi: bagaimana suatu organisasi menyelaraskan kesempatan yang ada dipasar


dengan kemampuan kita
Tahapan budgeting yang dikelola perusahaan dengan baik:
1. Adanya kerja sama antara manajer dan manajer akuntan
2. Senior atau top manajer member kerangka kerja kepada bawahan baik financial atau
nonfinansial
3. Peran manajer akuntan membandingkan antara apa yang direncanakan untuk
anggaran dengan realisasi tercapai atau tidak lalu dikembalikan ke lapangan
4. Manajer dan manajer akuntan member feedback
Master budget: anggaran keseluruhan organisasi
Operating budget untuk bikin budget yang di Income statement, bagaimana supaya efisien
Financial budget: bagaimana menentukan sumber-sumber dana yang dibutuhkan untuk
operasi perusahaan
Advantages of budget:

Alat koordinasi dan komunikasi

Pedoman yang dipakai untuk melaksanakan tugas-tugas dan pembelajaran

Motivasi manajer, karena mereka yang buat maka harus bertanggung jawab

Cara menyusun budget:

*fs*

Top down budgeting

Rangkuman Teori Akmen


Chapter 6,7,8,10,11,12

*fs*

Bottom up budgeting

Pastisipasif budgeting (self impose): dilibatkan dari level bawah lalu atasan semua
organisasi terlibat untuk menyusun anggaran

Rolling budget/continuous budget: menambahkan anggaran di akhir supaya sama seoerti


semula
Tahapan pembuatan operating budget:
1. Revenue budget
2. Production budget
3. DM usage dan purchase budget
4. DML budget
5. MOH budget
6. Ending inventory (DM dan FG)
7. COGS budget
8. Non manufacturing cost budget
9. Budgeted I/S
Sensitivity analysis: teknik what-if terkait dengan financial planning model supaya manajer
dapat melihat perkembangan perusahaan, mendapatkan OI yang diinginkan
Kaizen budgeting: perbaikan terus menerus (continuous improvement) tapi sedikit demi
sedikit tidak langsung drastis tapi juga harus meningkatkan kemampuan karyawan
training, kasih reward
Reengineering: lawannya continuous improvement melakukan perbaikan secara langsung,
contohnya mengganti tenaga kerja yang punya kemampuan lebih baik
Responsibility accounting: sistem akuntansi yang mengukur tindakan aktualnya untuk setiap
responsibility center.
Responsibility: pertanggungjawaban yang dilakukan dalam organisasi untuk apa yang
dilakukan
Responsibility center:
1. Cost center: bertanggung jawab pada biaya yang dikeluarkan efisiensi
2. Revenue center: bertanggung jawab pada revenue yang dihasilkan efektivitas
(tercapai tidaknya target penjualan tidak peduli cost besar atau tidak)
3. Profit center: kemampuan untuk menghasilkan profit, revenue tinggi tapi cost turun
berarti efektif dan efisien

*fs*

Rangkuman Teori Akmen


Chapter 6,7,8,10,11,12

*fs*

4. Investment center: dinilai dari tingkat pengembalian investasi yang ditanamkan


sesuai dengan yang kita harapkan (target pengembalian)
Feedback:
1. Early warning: peringatan awal untuk melakukan tindakan koreksi
2. Evaluasi kinerja
3. Evaluasi strategi: tercapai tidak strategi yang kita terapkan
Cash budget terdiri dari:

Cash available for needs kas yang tersedia untuk kebutuhan perusahaan

Cash disbursement total pengeluaran

Financing effects berhubungan dengan bank

Ending cash balance saldo kas akhir

CHAPTER 7
Variance: selisih antara apa yang kita rencanakan dan realisasi yang sebenarnya terjadi
Management by exception: fokus pada area yang variance-nya besar sehingga diperhatikan
terlebih dahulu, varian itu untuk membantu mengevaluasi kinerja ada batas toleransi,
kalau nilainya di bawah batas toleransi diabaikan saja (cost-benefit sama)
Variance juga digunakan untuk evaluasi kinerja dan memotivasi manajer
Analisa variance juga digunakan untuk mengambil keputusan supaya lebih efektif
Static budget: budget yang disusun berdasarkan output yang ditargetkan/direncanakan
Static budget variance: selisih antara hasil aktual dan jumlah dalam static budget
Favorable variance (F) mempunyai arti meningkatkan OI (untung)
Unfavorable variance (UF) mempunyai arti menurunkan OI (rugi)
Flexible budget: anggaran yang disusun menggunakan unit output aktual, flexible budget
ini akan dijadikan patokan untuk mengukur kinerja
Variable yang harus diketahui untuk dapat flexible budget:

Selling price budget dikali unit sales aktual

Variable cost/unit budget dikali unit sales aktual

*fs*

Rangkuman Teori Akmen


Chapter 6,7,8,10,11,12

*fs*

Fixed cost total

Flexible budget variance: selisih antara hasil aktual dan jumlah dalam flexible budget
Sales volume variance: selisih antara jumlah flexible budget dan jumlah dalam static
budget (selisih terjadi karena volume penjualan)
Unfavorable sales volume variance terjadi karena:
1. Demand secara keseluruhan tidak pas, di luar antisipasi
2. Market share turun karena ada pesaing
3. Kurang bisa beradaptasi dengan perubahan keinginan dan selera konsumen
4. Target penjualan yang dianggarkan terlalu ketat jadi tidak mungkin tercapai
5. Masalah kualitas yang mempengaruhi ketidakpuasan konsumen sehingga
menyebabkan konsumen tidak beli lagi (hal ini menyangkut manajer produksi
sehingga perlu adanya continuous improvement)
Selling price variance: selisih harga jual aktual dengan harga jual budget
Biaya variable bisa unfavorable disebabkan oleh:

Input yang sebenarnya digunakan > input yang dianggarkan

Harga input yang sebenarnya > harga yang dianggarkan

Tiga sumber informasi untuk menghitung price dan efficiency variance:


1. Aktual input dari data masa lalu dibandingkan dengan yang akan datang
2. Data dari perusahaan lain yang punya proses produk yang sejenis
3. Mengembangkan standar sendiri (standar rata-rata)
Standard input input per unit output (1 unit butuh berapa input?)
Standard price harga per input (berapa harga standard yang dipakai untuk menyusun
anggaran?)
Standard cost harga per unit output (berapa biaya per unit?)
Price variance: selisih antara harga aktual dan harga budget yang dikalikan dengan
kuantitas input aktual
Efficiency variance: selisih antara kuantitas input aktual dan kuantitas input budget yang
digunakan untuk unit output aktual
Unfavorable direct material price variance terjadi karena:

*fs*

Manajer pembelian bisa bernegosiasi dengan supplier, harganya murah

Rangkuman Teori Akmen


Chapter 6,7,8,10,11,12

*fs*

Manajer pembelian mengganti dengan supplier yang punya harga lebih rendah tapi
kualitasnya sama

Manajer pembelian beli dalam jumlah yang banyak jadi dapat quantity discount

Harga bahan bakunya turun karena bahan baku oversupply (lagi banjir dipasarnya)

Harga beli yang dianggarkan terlalu tinggi jadi mudah dicapai salah pada saat
penetapan harga beli

Unfavorable direct manufacturing labor efficiency variance terjadi karena:

Departemen personalia salah meng-hired tenaga kerja yang tidak terampil

Jadwal produksi tidak efisien

Departemen pemeliharaan tidak melaksanakan pemeliharaan dengan baik

Standar waktu yang dianggarkan terlalu ketat tanpa analisis kondisi dan kemampuan
karyawan

Pengukuran kinerja:

Efektivitas berkaitan dengan output, tercapai atau tidak target penjualan

Efisiensi berkaitan dengan input yang dipakai sesuai tidak dengan yang
dianggarkan

CHAPTER 8
Variable overhead cost: mudah berubah karena dipengaruhi volume, bisa mencapai suatu
rencana yang efektif mengeliminasi non value added atau yang mungkin bisa diefisiensi
Fixed overhead cost: dilakukan perencanaan di awal dan selama periode tidak berubah,
kapasitas tidak akan berubah selama periode budget karena kapasitasnya tetap sama
Spending variance: timbul dari berbagai factor, harga dari input berbeda dari aktual atau
kuantitasnya yang beda
Production volume variance: timbul karena perbedaan volume produksinya, yaitu
dengan membandingkan fixed cost yang dianggarkan dengan fixed cost yang dibebankan ke
produk

CHAPTER 10

*fs*

Rangkuman Teori Akmen


Chapter 6,7,8,10,11,12

*fs*

Fungsi biaya: deskripsi matematis bagaimana biaya mempengaruhi perubahan aktivitas


Manajer mengestimasi fungsi biaya berdasarkan dua asumsi:
1. Total biaya berubah bila aktivitas (cost driver) berubah
2. Perilaku biaya adalah berbentuk garis lurus selama dalam relevant range
Fungsi Biaya Linear: fungsi biaya berbentuk garis lurus
y = a + bx
y: total biaya
a: fixed cost / constant / intercept
b: variable cost per cost driver / slope coefficient
x: cost driver
Tiga kriteria mengklasifikasikan biaya ke dalam variable dan fixed:

Tergantung cost object yang dipilih (cost object itu sesuatu yang mau diitung
biayanya)
Time horizon: semakin panjang periodenya, biaya tersebut akan jadi biaya variable
Relevant range: jarak/batasan tertentu akan tetap

Identifikasi Cost Driver


Cost estimation: mengukur hubungan berdasarkan data masa lalu berdasarkan cost
drivernya
Cost prediction: untuk meramal masa depan, cost prediction ini bagian dari cost estimation
Penyebab perubahan biaya punya hubungan sebab akibat dengan costnya:

Bisa dilihat secara fisik


Contoh: makin banyak produk yang dihasilkan, makin besar biaya materialnya
Ada perjanjian kontrak
Contoh: tarif telepon . Rupiah
Pengetahuan kita menjalan operasi (penggunaan part dari produk)
Contoh: pakai listrik sesuai daya dan pemakaian

Cost Estimation Methods:

Industrial engineering method: menganalisis hubungan antara input dan output,


melakukan penelitian berulang-ulang. Contoh: inputnya papan, outputnya meja

Conference method: mengestimasi biaya berdasarkan analisi data yang diperoleh


dari masing-masing department
+ lebih cepat
- Subjektif, tergantung orang yang memberikan pendapat

*fs*

Rangkuman Teori Akmen


Chapter 6,7,8,10,11,12

*fs*

Account analysis method: mengklasifikasi biaya jadi variable, fixed, dan mixed

Quantitative analysis method: menggunakan metode matematika untuk menentukan


fungsi biaya dari data observasi masa lalu

Tahapan mengestimasi fungsi biaya menggunakan quantitative analysis:


1. Tentukan y (biaya yang mau diestimasi), dependent variable
2. Tentukan x (yang mempengaruhi y), independent variable
3. Mengumpulkan data x dan y
4. Gambarkan data x dan y ke dalam grafik
5. Estimasi fungsi biaya
6. Evaluasi cost driver dari fungsi biaya yang diestimasi
Quantitative Analysis Method:

High low method:


o

Mencari data tertinggi dan terendah dari x (cost driver)

Tentukan b (slope coefficient)

Tentukan a (constant) = y bx

Tentukan fungsi biaya: y = a + bx

+ mudah dihitung, mudah dimengerti


- Kurang akurat karena hanya melihat dua data saja

Regression analysis method:


Gunakan kalkulator dalam mengestimasi fungsi biaya: y = a + bx
+ lebih akurat karena melihat keseluruhan data perusahaan
- Butuh waktu lebih lama

Tiga kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi cost driver:


1. Economic plausibility: mencari hubungan sebab akibat antara x dan y yang lebih
dekat
2. Goodness of fit: cari titik-titik yang lebih mendekati garis, titik-titik yang lebih dekat
ke garis hubungannya akan lebih kuat
3. Significance of independent variable: lebih baik garis yang lebih curam karena punya
hubungan yang lebih kuat

*fs*

Rangkuman Teori Akmen


Chapter 6,7,8,10,11,12

*fs*

Fungsi Biaya Nonlinear: fungsi biaya berbentuk tidak garis lurus tapi berbentuk patahanpatahan
Learning curves: semakin sering karyawan ngerjain, semakin cepat waktu produksinya

Cumulative Average-Time Learning Model


o

Menggunakan waktu rata-rata kumulatif/unit

Menghitung total waktu kumulatifnya yaitu hasil perkalian

Incremental Unit-Time Learning Model


o

Menggunakan waktu tambahan yang diperlukan untuk memproduksi unit ke x


saja

Menghitung total waktu kumulatifnya yaitu hasil penjumlahan

CHAPTER 11
Konsep relevance:

Terjadi dimasa akan datang

Berbeda di setiap alternative

Faktor kuantitatif: faktor yang bisa diukur dengan uang, contohnya biaya bahan baku,
tenaga, kerja, marketing
Faktor kualitatif: faktor yang sulit atau tidak bisa diukur dengan uang, contohnya kepuasan,
moral karyawan
Ilustrasi konsep relevance:
1. One time special order: terima order cuma 1x
Masalah dalam analisis biaya relevant:

Asumsi yang salah contohnya seluruh VC pasti relevant, FC pasti irrelevant


salah, karena seluruh VC belum tentu relevant, seluruh FC belum tentu irrelevant

Unit cost bisa salah dalam mengambil keputusan soalnya di dalam unit cost itu
mungkin saja ada biaya yang irrelevant

2. Insourcing vs oursourcing atau make vs buy: lebih baik produksi atau beli
Incremental cost: tambahan biaya yang terjadi untuk sebuah aktivitas (produksi atau beli)

*fs*

Rangkuman Teori Akmen


Chapter 6,7,8,10,11,12

*fs*

Differential cost: selisih total biaya diantara dua alternative


3. Opportunity cost
4. Keputusan product mix dengan kapasitas terbatas
5. Drop vs add customer atau close vs add branch
6. Keputusan untuk mengganti mesin baru atau tidak

CHAPTER 12

Pengaruh utama dalam keputusan harga :

Customer pengaruh harga mengakibatkan dampak dalam permintaan


untuk sebuah produk atau jasa.
Pesaing harus selalu sadar akan tindakan dari pesaing mereka.
Biaya mempengaruhi harga karena mereka mempengaruhi penawaran.

Umumnya, perusahaan meningkatan penawaran, biaya produksi setiap tambahan


unit pada mulanya menurun, tetapi akhirnya meningkat. Manajer harus
mempertimbangkan relevan cost dalam semua fungsi bisnis dalam rantai nilai
(value chain), dari R&D kepada customer service.

Time Horizon of Pricing Decisions

Keputusan harga jangka pendek mempunyai jangka waktu kurang dari 1


tahun, termasuk :
Harga one-time-only special order yang tidak memiliki implikasi jangka
panjang
Menyesuaikan produk mix dan volume dalam pasar yang kompetitif
Keputusan harga jangka panjang mempunyai jangka waktu 1 tahun atau
lebih, termasuk menentukan harga yang ada batasannya di dalam pasar

Faktor yang mempengaruhi keputusan harga jangka pendek:


1. Banyak biaya yang tidak relevan dalam jangka pendek
2. Harga di jangka pendek tergantung kesempatan
Contohnya harga turun ketika demand turun, persaingan tinggi atau harga
naik ketika demand naik, persaingan rendah
Perbedaan harga untuk jangka panjang versus jangka pendek:

*fs*

Rangkuman Teori Akmen


Chapter 6,7,8,10,11,12

*fs*

1. Biaya yang seringkali tidak relevan untuk jangka pendek keputusan

penentuan harga
2. Profit margin dalam jangka panjang dalam keputusan harga sering ditetapkan

untuk memperoleh laba atas investasi


Pendekatan harga di jangka panjang:
1. Market base menekankan pada konsumen
2. Cost-base atau cost-plus:

Full cost semua biaya di perusahaan

Variable cost semua biaya variable perusahaan

Manufacturing cost semua biaya untuk proses produksi

Variable manufacturing cost semua biaya variable di department produksi


saja

Perusahaan yang beroperasi dalam pasar yang penuh persaingan: market base
Perusahaan yang beroperasi dalam pasar yang sedikit persaingan: market base atau cost
base
Perusahaan yang beroperasi dalam pasar yang tidak ada persaingan: cost base

Target price: estimasi harga untuk sebuah produk atau jasa dimana konsumen berani bayar
Ada tiga alasan harus ngerti konsumen dan pesaing:
1. Persaingan dari producer yang biayanya rendah (low cost)
2. Produk ada di pasar tidak terlalu lama maka waktu sangat penting jadi jangan sampai
salah menentukan harga
3. Konsumen sudah lebih pintar tahu kalau kemahalan

Tahapan dalam menentukan target price dan target cost:


1. Buat produk yang dapat memuaskan keinginan pelanggan
2. Tentukan harga yang bersedia dibayar untuk produk itu (target price)
3. Dengan harga jual segitu, biaya kita harusnya berapa (target cost)
4. Melakukan analisis biaya harus biasa menurunkan biaya tanpa mengorbankan
kualitas biasanya dengan peningkatan efisiensi, memotong biaya non-value added

*fs*

Rangkuman Teori Akmen


Chapter 6,7,8,10,11,12

*fs*

5. Melakukan value engineering untuk mencapai target cost mengurangi biaya tanpa
mengurangi kepuasan konsumen

Value added cost biaya yang kalau dieliminasi akan mengurangi kepuasan konsumen
Non value added cost biaya yang kalau dieliminasi tidak akan mengurangi kepuasan
konsumen
Cost incurrence biaya yang benar-benar nyata terjadi
Locked-in cost atau designed-in cost biaya yang sudah dikunci di awal akan terjadi di
masa depan

Tahapan dalam value engineering:


1. Mengerti customer keinginannya apa, biaya non value dan value added
2. Pertimbangkan biaya-biaya yang sudah dikunci di awal sebelum masuk produksi
3. Orang-orang dikumpulkan dari berbagai department untuk menurunkan biaya
sehingga bisa mencapai target cost

Price discrimination kasih harga yang beda untuk konsumen yang beda tapi produknya
sama
Peak-load pricing tentuin harga yang lebih tinggi untuk produk yang sama ketika
kapasitas terbatas untuk memproduksi produk itu
Antitrust laws hukum mempengaruhi keputusan harga, perusahaan tidak bebas
menentukan harga yang mereka inginkan
Predatory pricing strategi yang dilakukan oleh pelaku usaha untuk menjual produk di
bawah biaya produksi. Tujuannya untuk menyingkirkan pesaing dari pasar dan mencegah
perusahaan yang berpotensi jadi pesaing di pasar yang sama
Dumping jual harga lebih murah di luar negri disbanding dalam negri
Collusive pricing terjadi ketika perusahaan dalam industry berkonspirasi dalam keputusan
harga da produksi untuk mencapai harga di atas harga persaingan dan menahan
perdagangan

*fs*

Rangkuman Teori Akmen


Chapter 6,7,8,10,11,12

*fs*
-

Good Luck!
God Bless!

*fs*

Anda mungkin juga menyukai