Chapter 6,7,8,10,11,12
*fs*
CHAPTER 6
Budget:
Rencana yang diusulkan oleh pihak manajemen untuk masa yang akan datang tapi
diungkapkan dalam bentuk kuantitatif (angka) baik angka financial dan non finansial
Bisa untuk mencapai koordinasi, contohnya: bagian penjualan tidak bisa kerja sendiri
tapi harus nanya dahulu ke bagian lain
Motivasi manajer, karena mereka yang buat maka harus bertanggung jawab
*fs*
*fs*
Bottom up budgeting
Pastisipasif budgeting (self impose): dilibatkan dari level bawah lalu atasan semua
organisasi terlibat untuk menyusun anggaran
*fs*
*fs*
Cash available for needs kas yang tersedia untuk kebutuhan perusahaan
CHAPTER 7
Variance: selisih antara apa yang kita rencanakan dan realisasi yang sebenarnya terjadi
Management by exception: fokus pada area yang variance-nya besar sehingga diperhatikan
terlebih dahulu, varian itu untuk membantu mengevaluasi kinerja ada batas toleransi,
kalau nilainya di bawah batas toleransi diabaikan saja (cost-benefit sama)
Variance juga digunakan untuk evaluasi kinerja dan memotivasi manajer
Analisa variance juga digunakan untuk mengambil keputusan supaya lebih efektif
Static budget: budget yang disusun berdasarkan output yang ditargetkan/direncanakan
Static budget variance: selisih antara hasil aktual dan jumlah dalam static budget
Favorable variance (F) mempunyai arti meningkatkan OI (untung)
Unfavorable variance (UF) mempunyai arti menurunkan OI (rugi)
Flexible budget: anggaran yang disusun menggunakan unit output aktual, flexible budget
ini akan dijadikan patokan untuk mengukur kinerja
Variable yang harus diketahui untuk dapat flexible budget:
*fs*
*fs*
Flexible budget variance: selisih antara hasil aktual dan jumlah dalam flexible budget
Sales volume variance: selisih antara jumlah flexible budget dan jumlah dalam static
budget (selisih terjadi karena volume penjualan)
Unfavorable sales volume variance terjadi karena:
1. Demand secara keseluruhan tidak pas, di luar antisipasi
2. Market share turun karena ada pesaing
3. Kurang bisa beradaptasi dengan perubahan keinginan dan selera konsumen
4. Target penjualan yang dianggarkan terlalu ketat jadi tidak mungkin tercapai
5. Masalah kualitas yang mempengaruhi ketidakpuasan konsumen sehingga
menyebabkan konsumen tidak beli lagi (hal ini menyangkut manajer produksi
sehingga perlu adanya continuous improvement)
Selling price variance: selisih harga jual aktual dengan harga jual budget
Biaya variable bisa unfavorable disebabkan oleh:
*fs*
*fs*
Manajer pembelian mengganti dengan supplier yang punya harga lebih rendah tapi
kualitasnya sama
Manajer pembelian beli dalam jumlah yang banyak jadi dapat quantity discount
Harga bahan bakunya turun karena bahan baku oversupply (lagi banjir dipasarnya)
Harga beli yang dianggarkan terlalu tinggi jadi mudah dicapai salah pada saat
penetapan harga beli
Standar waktu yang dianggarkan terlalu ketat tanpa analisis kondisi dan kemampuan
karyawan
Pengukuran kinerja:
Efisiensi berkaitan dengan input yang dipakai sesuai tidak dengan yang
dianggarkan
CHAPTER 8
Variable overhead cost: mudah berubah karena dipengaruhi volume, bisa mencapai suatu
rencana yang efektif mengeliminasi non value added atau yang mungkin bisa diefisiensi
Fixed overhead cost: dilakukan perencanaan di awal dan selama periode tidak berubah,
kapasitas tidak akan berubah selama periode budget karena kapasitasnya tetap sama
Spending variance: timbul dari berbagai factor, harga dari input berbeda dari aktual atau
kuantitasnya yang beda
Production volume variance: timbul karena perbedaan volume produksinya, yaitu
dengan membandingkan fixed cost yang dianggarkan dengan fixed cost yang dibebankan ke
produk
CHAPTER 10
*fs*
*fs*
Tergantung cost object yang dipilih (cost object itu sesuatu yang mau diitung
biayanya)
Time horizon: semakin panjang periodenya, biaya tersebut akan jadi biaya variable
Relevant range: jarak/batasan tertentu akan tetap
*fs*
*fs*
Account analysis method: mengklasifikasi biaya jadi variable, fixed, dan mixed
Tentukan a (constant) = y bx
*fs*
*fs*
Fungsi Biaya Nonlinear: fungsi biaya berbentuk tidak garis lurus tapi berbentuk patahanpatahan
Learning curves: semakin sering karyawan ngerjain, semakin cepat waktu produksinya
CHAPTER 11
Konsep relevance:
Faktor kuantitatif: faktor yang bisa diukur dengan uang, contohnya biaya bahan baku,
tenaga, kerja, marketing
Faktor kualitatif: faktor yang sulit atau tidak bisa diukur dengan uang, contohnya kepuasan,
moral karyawan
Ilustrasi konsep relevance:
1. One time special order: terima order cuma 1x
Masalah dalam analisis biaya relevant:
Unit cost bisa salah dalam mengambil keputusan soalnya di dalam unit cost itu
mungkin saja ada biaya yang irrelevant
2. Insourcing vs oursourcing atau make vs buy: lebih baik produksi atau beli
Incremental cost: tambahan biaya yang terjadi untuk sebuah aktivitas (produksi atau beli)
*fs*
*fs*
CHAPTER 12
*fs*
*fs*
penentuan harga
2. Profit margin dalam jangka panjang dalam keputusan harga sering ditetapkan
Perusahaan yang beroperasi dalam pasar yang penuh persaingan: market base
Perusahaan yang beroperasi dalam pasar yang sedikit persaingan: market base atau cost
base
Perusahaan yang beroperasi dalam pasar yang tidak ada persaingan: cost base
Target price: estimasi harga untuk sebuah produk atau jasa dimana konsumen berani bayar
Ada tiga alasan harus ngerti konsumen dan pesaing:
1. Persaingan dari producer yang biayanya rendah (low cost)
2. Produk ada di pasar tidak terlalu lama maka waktu sangat penting jadi jangan sampai
salah menentukan harga
3. Konsumen sudah lebih pintar tahu kalau kemahalan
*fs*
*fs*
5. Melakukan value engineering untuk mencapai target cost mengurangi biaya tanpa
mengurangi kepuasan konsumen
Value added cost biaya yang kalau dieliminasi akan mengurangi kepuasan konsumen
Non value added cost biaya yang kalau dieliminasi tidak akan mengurangi kepuasan
konsumen
Cost incurrence biaya yang benar-benar nyata terjadi
Locked-in cost atau designed-in cost biaya yang sudah dikunci di awal akan terjadi di
masa depan
Price discrimination kasih harga yang beda untuk konsumen yang beda tapi produknya
sama
Peak-load pricing tentuin harga yang lebih tinggi untuk produk yang sama ketika
kapasitas terbatas untuk memproduksi produk itu
Antitrust laws hukum mempengaruhi keputusan harga, perusahaan tidak bebas
menentukan harga yang mereka inginkan
Predatory pricing strategi yang dilakukan oleh pelaku usaha untuk menjual produk di
bawah biaya produksi. Tujuannya untuk menyingkirkan pesaing dari pasar dan mencegah
perusahaan yang berpotensi jadi pesaing di pasar yang sama
Dumping jual harga lebih murah di luar negri disbanding dalam negri
Collusive pricing terjadi ketika perusahaan dalam industry berkonspirasi dalam keputusan
harga da produksi untuk mencapai harga di atas harga persaingan dan menahan
perdagangan
*fs*
*fs*
-
Good Luck!
God Bless!
*fs*