- Halaman 71 -
Akuntansi Manajemen
3.
Graph Method
Total revenue
Operating income
Variable cost
BEP
Fixed cost
Op.Loss area
Ingat: sumbu Y pada grafik BEP menunjukkan nilai satuan mata uang yang mewakili biaya dan pendapatan. Karena dalam grafik BEP digambarkan garis yang menghubungkan unsur biaya dan pendapatan (bukan biaya saja atau pendapatan saja)!
Ilmu itu memiliki keutamaan. Keutamaannya membuat semua orang mengabdi kepadanya. Ilmu itu mengangkat derajat pemiliknya sebab ilmu itu ladangnya kebanggaan. (Imam Syafii)
- Halaman 72 -
Akuntansi Manajemen Langkah-langkah Pembuatan Budget 1. Menyiapkan revenue budget 2. Menyiapkan production budget (dalam unit) 3. Menyiapkan budget pemakaian dan pembelian direct materials 4. Menyiapkan direct labor budget 5. Menyiapkan budget biaya overhead manufaktur 6. Menyiapkan budget persediaan akhir 7. Menyiapkan budget COGS 8. Menyiapkan budget biaya non manufaktur 9. Menyiapkan budgeted income statement Responsibility Accounting Responsibility accounting adalah suatu sistem yang mengukur rencana budget dan tindakan dengan hasil aktualnya pada masing-masing responsibility center. Responsibility center adalah susunan dari tanggung jawab2 dari aktivitas yang ada dalam organisasi. Ada empat jenis responsibility center: 1. Cost center manajer bertanggung jawab hanya pada biaya 2. Revenue center - manajer bertanggung jawab hanya pada revenue 3. Profit center manajer bertanggung jawab pada revenue dan cost 4. Invenstment center - manajer bertanggung jawab pada investasi, cost dan revenue.
- Halaman 73 -
Akuntansi Manajemen Jangan secara otomatis menilai bahwa favorable varians mengindikasikan hal yang baik. Karena varians hanya masalah lebih atau kurang dari standar yang ditetapkan, bisa saja standar yang ditetapkan tersebut sudah out of date (tidak mencerminkan keadaan ekonomi yang sesuai). Bila standarnya seperti ini, favorable variance belum tentu menunjukkan kinerja yang bagus. Standard cost Standar cost didefinisikan sebagai biaya pada operasi yang efisien. Biaya standar digunakan untuk mengetahui inefisiensi yang telah terjadi dan untuk memperhitungkan perubahan yang diharapkan terjadi pada periode budget. Ada pula istilah standar input dan standar price. Benchmarking Benchmarking adalah proses berkelanjutan dalam melakukan perbandingan tingkat kinerja produksi produk dan jasa serta kegiatan lainnya terhadap tingkatan terbaik dari suatu kinerja.
Ilmu itu memiliki keutamaan. Keutamaannya membuat semua orang mengabdi kepadanya. Ilmu itu mengangkat derajat pemiliknya sebab ilmu itu ladangnya kebanggaan. (Imam Syafii)
- Halaman 74 -
Akuntansi Manajemen Absorption/full costing Keunggulan: 1. Jika produksi > sales, net income akan lebih besar dari direct costing. Demikian juga sebaliknya 2. Digunakan untuk eksternal reporting karenaa peraturan menggariskan untuk memakai full costing. Direct/variable costing Keunggulan: 1. Jika sales > produksi, net income akan lebih besar dari cara full costing. Demikian juga sebaliknya. 2. Berguna untuk menilai kinerja dari manajer terhadap taceable dan controllable cost. 3. Berguna untuk planning dan controlling, untuk menentukan budget cost. Kelemahan: 1. Jika sales > produksi, net income akan lebih besar sehingga taxable income akan semakin tinggi 2. Tidak bisa digunakan untuk pelaporan eksternal
Kelemahan: 1. Jika produksi > sales, net income akan lebih besar sehingga taxable income pun semakin tinggi. 2. Tidak menunjukkan kinerja manajer terhadap traceable dan controllable cost. 3. Tidak relevan untuk planning dan cotrolling.
Full costing dan variable costing akan menghasilkan laba operasi yang sama jika jumlah unit yang diproduksi = jumlah unit yang dijual.
Ilmu itu memiliki keutamaan. Keutamaannya membuat semua orang mengabdi kepadanya. Ilmu itu mengangkat derajat pemiliknya sebab ilmu itu ladangnya kebanggaan. (Imam Syafii)
- Halaman 75 -
Akuntansi Manajemen cost sendiri sebenarnya bukan biaya tetap (fix cost), tetapi biaya yang ditetapkan (fixed) untuk tetap pada relevant range tertentu. Metode estimasi biaya Ada empat metode estimasi biaya: 1. Industrial engineering method Estimasi biaya dengan menganalisa hubungan antara input dan output dalam bentuk fisik. Metode ini sangat memakan waktu dan biaya serta tidak praktis. 2. Conference method Estimasi biaya berdasarkan analisis dan pendapat mengenai biaya dan cost driver-nya yang dikumpulkan dari berbagai departemen dalam perusahaan (purchasing, proses manufaktur, karyawan dsb). metode ini memacu kerjasam antar departemen, lebih kredibel, serta cepat dikembangkan karena tidak memerlukan data analisis yang rinci. Namun karena berdasarkan opini bukan estimasi, metode ini keakuratannya tergantung dari kepedulian dan keahlian para pihak yang terlibat 3. Account Analysis method Estimasi biaya dengan mengklasifikasikan akun biaya pada buku besar pembantu sebagai biaya variabel, fixed atau campuran sesuai dengan level aktivitas. 4. Quantitative Analysis method Analisis kuantitatif ini menggunakan metode matematis formal untuk menyesuaikan fungsi biaya dengan obsservasi data masa lalu. Metodenya ada dua yaitu: High-Low method dan Regression Analysis method. Activity Based Costing Sistem ABC memfokuskan tiap aktivitas seperti design produk, machine setup, material handling, distribusi, dan layanan konsumen sebagai bagian fundaamental dari objek biaya. Untuk menerapkan sistem ABC, manajer harus mengidentifikasi cost driver bagi setiap aktivitas. Meskipun sulit untuk menerapkan metode ini namun hasilnya akan lebih akurat dibandingkan metode dengan satu activity driver seperti tradisional costing.
Ilmu itu memiliki keutamaan. Keutamaannya membuat semua orang mengabdi kepadanya. Ilmu itu mengangkat derajat pemiliknya sebab ilmu itu ladangnya kebanggaan. (Imam Syafii)
- Halaman 76 -
Akuntansi Manajemen
- Halaman 77 -
Akuntansi Manajemen
2. Perspektif pelanggan Tujuan perspektif ini misalnya untuk meningkatkan pangsa pasar dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Perspektif ini mengidentifikasi segmen pasar yang menjadi target dan mengukur tingkat kesuksesaan perusahaan pada segmen ini. 3. Perspektif proses bisnis internal Tujuan perspektif ini misalnya yaitu untuk memperbaiki kualitas dan produktivitas produksi, mengurangi waktu mengantar barang ke konsumen, memperbaiki kapabilitas produksi dan sebagainya. Proses bisnis internal dibagi menjadi tiga sub proses yaitu: a. Proses inovasi: menciptakan produk, jasa dan memprosesnya sehingga memenuhi kebutuhan pelanggan. b. Proses operasi: memproduksi dan mengirimkan produk dan jasa yanga da sehingga memenuhi kebutuhan pelanggan. c. Jasa pasca penjualan: menyediakan jasa dan layanan untuk pelanggan setelah penjualan produk atau jasa. 4. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan Tujuan perspektif ini misalnya untuk menyelaraskan pegawai dengan tujuan perusahaan, meningkatkan motivasi karyawan dan manajer, mengembangkan keahlian, dan meningkatkan kemampuan sistem informasi. Hubungan sebab akibat dari keempat perspektif: Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan akan memberikan perbaikan pada proses internal bisnis, yang kemudian akan memberikan kepuasan pada pelanggan dan menigkatkan pangsa pasar, akibatnya kinerja keuangan perusahaan pun ikut meningkat (penjualan dan laba akan meningkat dengan adanya efisiensi biaya dan perbaikan proses produksi)
Ilmu itu memiliki keutamaan. Keutamaannya membuat semua orang mengabdi kepadanya. Ilmu itu mengangkat derajat pemiliknya sebab ilmu itu ladangnya kebanggaan. (Imam Syafii)
- Halaman 78 -
Akuntansi Manajemen
CHAPTER 22: MANAGEMENT CONTROL SYSTEMS, TRANSFER PRICING, AND MULTINATIONAL CONSIDERATIONS
Desentralisasi Desentralisasi adalah kebebasan manajer level bawah dari perusahaan untuk membuat keputusan. Otonomi menunjukkan tingkat kebebasan untuk membuat keputusan. Semakin besar kebebasannya,semakin tinggi otonominya. Manfaat desentralisasi: 1. Menciptakan responsivitas yang lebih tinggi terhadap kebutuhan lokal perusahaan. 2. Pengambilan keputusan menjadi lebih cepat 3. Meningkatkan motivasi diantara para manajer sub unit 4. Membantu pembelajaran dan pengembangan manajemen 5. Meningkatkan fokus para manajer sub unit. Biaya desentralisasi: 1. Pengambilan keputusan yang tidak optimal karena hanya menguntungkan sub unit tertentu saja. 2. Fokus manajer hanya pada sub unit, tidak pada perusahaan secara keseluruhan 3. Meningkatkan biaya untuk mengumpulkan informasi 4. Menghasilkan duplikasi aktivitas. Transfer price Transfer price adalah harga produk atau jasa untuk transaksi internal perusahaan. Metode yang dipakai adalah: a. Opportunity cost approach Opportunity cost approach menentukan kapan sebaiknya trabsfer price dilakukan. Produk akan ditransfer secara internal manakala opportunity cost (minimum price) dari selling division kurang dari opportunity cost (maximum price) dari buying division. b. Market price approach Menyamakan harga barang transfer dengan harga pasar. Hal ini dilakukan jika ada perfectly competitive outside market untuk barang yang di transfer. c. Negotiated transfer price Transfer price berdasarkan negosiasi. Boundaries yang digunakan biasanya opportunity cost. d. Cost based transfer price Didasarkan pada harga pokok produksi barang: - Full cost: sejumlah harga pokoknya - Full cost plus mark up - Variable cost plus fixed fee (negotiable) - Proprietory of use
- Halaman 79 -
Akuntansi Manajemen Return on Investment (ROI): adalah laba akuntansi perusahaan dibagi dengan investasi. Residual Income: adalah laba akuntansi dikurangi required rate of return dari investasi. RI digunakan untuk mengatasi keterbatasan yang dimiliki ROI. Economic Value Added(EVA) = After tax operating income [ weighted average cost of capital x (Total asset-Current liabilities) Metode DuPont: metode DuPont menggambarkan ROI sebagai produk dari dua komponen: laba dibagi dengan pendapatan (return on sale) dan pendapatan dibagi dengan investasi (investment turnover). ROI bisa ditingkatkan dengan tiga cara yaitu: meningkatkan pendapatan, mengurangi biaya dan mengurangi investasi.
Ilmu itu memiliki keutamaan. Keutamaannya membuat semua orang mengabdi kepadanya. Ilmu itu mengangkat derajat pemiliknya sebab ilmu itu ladangnya kebanggaan. (Imam Syafii)
- Halaman 80 -