Anda di halaman 1dari 17

SISTEM PENGENDALIAN

MANAJEMEN
BAB III
Pusat Responsibiltas Pendapatan dan Biaya

2
A. Pendahuluan

Pusat Responsibilitas / pertanggungjawaban merupakan, bagian, segmen, atau sub unit dari organisasi
yang manajernya bertanggung jawab atas sekumpulan aktivitas tertentu.

Adapun manfaat dari adanya Pusat Responsibilitas adalah:


1. Mutu berbagai keputusan akan lebih baik.
2. Berkurangnya beban Top managemen dan lebih fokus pada manajemen strategi.

3. Pendelegasian Pusat Responsibitas yang digunakan sebagai ajang untuk pengembangan

kreatifitas dan inovasi.

Macam-macam Pusat Responsibility/pertanggungjawaban terdiri dari:


1. Pusat Biaya. Manajer hanya bertanggung jawab atas biaya yang sedang terjadi.
2. Pusat Pendapatan. Manajer hanya bertanggung jawab atas pendapatan yangdiperoleh.
3. Pusat Laba. Manajer bertanggung jawab atas pendapatan dan biaya.
4. Pusat Investasi. Manajer bertanggung jawab atas investasi, pendapatan, dan biaya.

3
B. Pusat Pertanggungjawaban Pendapatan

Pusat Pendapatan dalam MCS adalah, konsentrasi SPM terhadap nilai pendapatan dan
komponen-komponen pembentuk pendapatan tersebut. Nilai dan komponen tersebut diawasi dan
dikontrol dgn baik sehingga target penjualan dpt dicapai.

B.1 Departemen yang terkait dengan Pusat Pendapatan

Departemen yang terkait dengan pusat pertanggungjawaban tersebut jika diurutkan


berdasarkan prioritasnya, antara lain:
1. Departemen Marketing, bertanggung jawab:
a. Melakukan Riset Pasar.
b. Melakukan target penjualan berdasarkan Riset Pasar.
c. Menyusun Strategi penjualan & Proker yang jelas.
d. Menjalin Hubungan yang baik dengan customer.
e. Mengembangkan potensi SDM bagian Marketing.
2. Departemen Produksi, bertanggung jawab:
a. Memproduksi barang jadi sesuai target penjualan.
b. Mempertahankan mutu produk sesuai standar.
c. Mengembangkan & mengubah desain sesuai kebutuhan pasar.

4
3. Departeman/Bagian Penagihan (Piutang), bertanggung jawab:
a. Mencatat semua piutang dari penjualan & membuat skedul penagihan atas piutang.
b. Menagih pembayaran piutang sesuai dengan jadwal pembayaran.

c. Sedapat mungkin menghindari penghapusan piutang dan berusaha terusmelakukan

penagihan.
d. Mempersiapkan laporan bulanan, baik laporan penjualan maupun laporan piutangyg out

standing.
4. Departemen/Bagian Pembelian, bertanggung jwb:
a. Menyediakan kebutuhan bahan baku untuk mendukung proses produksi.
b. Mencari alternatif bahan baku bila dibutuhkan.
c. Mempertahankan kualitas bahan baku yang dibeli.

5. Departemen/Bagian umum, bertanggung jawab memperlancar birokrasi penjualandan


penagihan.
6. Departemen/Bagian Keuangan bertanggung jawab menyediakan budget untuk kebutuhan
penjualan, produksi, pembelian bahan baku, dsb.

5
C. Pusat Pertanggungjawaban Biaya

Pusat Pertanggungjawaban Biaya adalah Konsentrasi sistem pengendalian manajemen


terhadap tujuan efisiensi biaya dalam kegiatan produksi dan kegiatan operasional secara
umum.

C.1 Aktifitas Pembiayaan


Secara umum tindakan manajemen untuk mengendalikan (controll) biaya, adalah
mengikuti prosedur sebagai berikut:
1. Penetapan anggaran biaya perdepartemen.

2. Menyusun anggaran cash flow untuk memenuhi kegiatan pembiayaan baik biayaproduksi

maupun operasi.
3. Melakukan analisis biaya (riview) untuk menilai kelayakan pembiayaan sebelum

pengalokasian anggaran biaya-biaya tersebut.


4. Melakukan evaluasi pada akhir periode, berapa perbandingan antara anggaran dengan

realisasi biaya.

6
C.2 Analisis Biaya

7
C.3 Karakteristik Biaya
1. Cost Center, adalah Pusat aktifitas pembiayaan yang manfaatnya belum dirasakan dan

sifatnya merupakan kalkulasi biaya perUnit, yang terdiri dari system dan prosedur.
2. Expense Center, adalah Pusat aktifitas pembiayaan yang masa manfaatnya sudah

dirasakan, untuk melaksanakan fungsi managerial, pengendalian, dan operasional umum


lainnya.

C.4 Departemen yang terkait dengan Pusat Biaya


Sesuai dengan prinsip manajemen, penanggung jawab pusat biaya ini adalah semua unit
yang saling bekerjasama. Namun beberapa departemen yang menjadi pusat-pusat
pertangguangjawaban biaya adalah sebagai berikut:
1. Departemen produksi, bertanggung jawab dalam menyusun kebutuhan biaya produksi,

mengawasi pengalokasian biaya dan mencari tindakan efisiensi jika memungkinkan.


2. Departemen umum dan pemasaran, bertanggung jawab dalam mengawasi biaya gaji,

biaya umum, dan biaya operasional serta biaya pemasaran, yang sedapat mungkin
diusahakan tindakan efisiensi.
3. Departemen keuangan, bertanggung jawab menyusun cash flow dan menilai kewajaran

setiap biaya dari setiap departemen.

8
C.5 Pemahaman Atas Biaya Standar
Biaya Standar adalah biaya yang ditentukan dimuka, yang merupakan biaya yang
seharusnya terjadi untuk memproduksi satu produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu
dibawah asumsi kondisi ekonomi, efisiensi, dan factor-faktor lainnya.

• Manfaat Sistem Biaya Standar


1. Sistem biaya standar dirancang untuk mengendalikan biaya.

2. Sistem biaya standar memberikan pedoman kepada manajemen, berapa biaya yang

seharusnya untuk melaksanakan kegiatan tertentu, sehingga memungkinkan


pengurangan biaya dengan cara perbaikan metode produksi, pemilihan tenaga kerja, dan
lain-lain.

• Kelemahan Biaya Standar


Sering biaya standar dianggap kaku dan tidak fleksibel meskipun dalam jangka waktu
pendek, dikarenakan keadaan produksi selalu mengalami perubahan sedangkan
perbaikan dalam biaya standar jarang sekali dilakukan.

9
• Analisis Penyimpangan Biaya sesungguhnya dengan Biaya standar.

Penyimpangan biaya sesungguhnya dengan biaya standar disebut dengan selisih (variance). Selisih
tersebut dibagi atas dua bagian, yaitu:
1. Analisis Biaya Produksi Langsung yang dikenal dua macam kapasitas, yaitu kapasitas
sesungguhnya dan kapasitas standar.
2. Analisis Biaya Overhead Pabrik yang dikenal tiga macam kapasitas, yaitu kapasitas
sesungguhnya, kapasitas standar, dan kapasitas normal.

10
D. Analisis Biaya Volume Laba/BVL (Cost Volume Profit/CVP)

Merupakan metode utk menganalisis bagaimana keputusan operasi dan pemasaran


mempengaruhi laba operasi, berdasarkan pemahaman tentang hubungan antara biaya
variable per unit, total biaya tetap, hrg jual dan tingkat output.

Suatu analisa CVP disajikan dlm bentuk Proyeksi Laba Rugi. Proyeksi Lap.Keu. merupakan
perkiraan/proyeksi laporan keuangan yg akan dicapai di masa yg akan dtg, dgn dasar
penelitian perilaku pasar yg akan terjadi di masa yg akan datang pula. Laporan proyeksi ini
disusun sbg acuan/target yg akan dicapai manajemen.

Untuk menyusun analisa BVL/CVP, dibutuhkan data-data sebagai berikut:


a. Target penjualan pd periode mendatang.
b. Jumlah produksi & jumlah persediaan yg siap dijual.
c. By. Produksi variable per unit/per kg.
d. By. Tetap utk satu periode.
e. Hrg jual produk per unit/perkg.
f. Data hsl riset pasar tentang kecendrungan perilaku pasar.
g. Target laba yg diharapkan.
11
12
Berdasarkan data2 tsb diatas, diminta:

a. Susunlah Laporan Laba Rugi yg DiProyeksikan thn 2019.


b. Hitunglah BEP dlm Rp penjualan dan dlm Kg Penjualan.
c. Brp volume penjualan yg hrs dicapai (baik Rp ataupun kg), apabila manajemen
menghrpkan laba Rp 90.000.000,-.
d. Buatlah Lap. Proyeksi L/R dan BEP nya, jika: hrg jual dinaikkan 25% dan penjualan
diturunkan 30%, sebaliknya jika Hrg jual diturunkan 10% dan penjualan dinaikkan
30%.

13
14
15
16
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai