Anggaran Operasional
Pusat pendapatan & Pusat
Biaya Kebijakan
Nama Kelompok:
1. Fatimatun Wahyuningrum (030929593)
2. Evika Nesti Alfiani (030930502)
3. Destika Sekar Mellania (030930623)
KB 1. Anggaran Pendapatan Untuk Pusat Pendapatan
A. SENTRALISASI VS DESENTRALISASI
Sentralisasi atau desentralisasi berkaitan dengan pengorganisasian sebuah perusahaan.
Spesifiknya, sentralisasi atau desentralisasi menggambarkan struktur pengambilan keputusan
dalam sebuah organisasi.
Jika seorang pucuk pimpinan mendelegasikan wewenangnya kepada manager manager
bawahannya, maka pendelegasian tersebut dinamai desentralisasi.
Sebaliknya, jika semua keputusan dipegang sendiri oleh top Management, maka pengambilan
keputusannya disebut sebagai sentralisasi, artinya pemusatan pada pucuk pimpinan.
B. ANGGARAN STATIS
Biasanya anggaran biaya kebijakan disusun dengan menggunakan anggaran statis, yakni
anggaran yang ditetapkan pada kapasitas tertentu. anggaran statis berbeda dari anggaran fleksibel
yang disusun berdasarkan pada beberapa level kegiatan. Anggaran statis ini cocok untuk pusat
biaya kebijakan. Jenis anggaran seperti ini tetapkan jumlahnya berdasarkan kapasitas tertentu.
C. ANGGARAN BIAYA ADMINSTRASI DAN UMUM
Bagian administrasi dan umum dalam suatu perusahaan termasuk dalam kategori pusat
biaya kebijakan. Oleh karena itu cara penganggarannya sama dengan bagian-bagian lain
yang sama-sama pusat biaya kebijakan, tetapi berbeda dari penganggaran bagian
produksi yang termasuk pusat biaya standar.
Berikut contoh anggaran biaya di bagian administrasi dan umum:
1. Gaji manager
2. Gaji karyawan
3. Biaya telepon, air, listrik, dan internet
4. Biaya pemeliharaan kantor
5. Biaya pemeliharaan kendaraan
6. Bahan habis pakai
7. Biaya penyusutan
KB 3. Anggaran Biaya Pusat Pendapatan
A. ANGGARAN BIAYA PEMASARAN
Berikut adalah daftar biaya-biaya yang menjadi tanggung jawab departemen pemasaran:
1. Gaji dan Komisi pramuniaga
2. Gaji pegawai kantor penjualan
3. Perjalanan dan Entertainment
4. Iklan (advertensi)
5. Biaya pengangkutan barang ke konsumen
6. Biaya bahan habis pakai (BHP)untuk pengiriman
7. Biaya perangko materi dan BHP kantor lain
8. Biaya telepon, air, listrik, dan internet
9. Depresiasi peralatan dan aset tetap lain kantor pemasaran
10. Biaya piutang tak tertagih (kerugian piutang)
Biaya-biaya dapat dibedakan menjadi biaya teknis (standar) dan biaya kebijakan.
Cara menganggarkan masing-masing golongan biaya tersebut juga berbeda. jadi
menganggarkan biaya pemasaran diatas berbeda antara order getting cost dan
order filling cost sebab yang disebut pertama bersifat kebijakan sedangkan yang
disebut kedua bersifat teknis atau standar. Oleh karena itu cara menganggarkan
biaya memenuhi pesanan menggunakan anggaran fleksibel sedangkan cara
menganggarkan biaya mencari pesanan menggunakan anggaran statis.
THANKS