Anda di halaman 1dari 3

NAMA : SINDI NOVITA

NIM : 1901036071
PRODI : S1-AKUNTANSI
MATA KULIAH: PENGANGGARAN PERUSAHAAN KHUSUS AK/B

Resume Modul 5
Anggaran Operasional Pusat Pendapatan dan Pusat Biaya Kebijakan

Anggaran Pendapatan Untuk Pusat Pendapatan

A. Sentralisasi Vs. Desentralisasi, menggambarkan struktur pengambilan keputusan dalam


sebuah organisasi. Jika seorang pucuk pimpinan mendelegasikan wewenangnya kepada
manager-manager bawahannya, maka pendelegasian tersebut dinamai desentralisasi. Jika
semua keputusan dipegang sendiri oleh top management, maka pengambilan keputusannya
disebut sentralisasi.

B. Anggaran Operasional Pusat Pendapatan,, adalah pusat pendapatan atas penjualan


produknya. Perolehan laba akan tercapai jika perusahaan mampu memperoleh pendapatan
yang melebihi biaya yang dikeluarkan.

C. Anggaran Penjualan, untuk menganggarkan pendapatan manager dapat mulai dari


penaksiran volume penjualan di tingkat industri, yakni penjumlahan penjualan produk yang
sama oleh perusahaan-perusahaan pesaingnya.

D. Proyeksi Volume Industri, menggunakan data historis atau data di masa lampau yang
membentuk runtut waktu untuk menganggarkan. Metode yang digunakan antara lain:
random walk, rata-rata, dan kuadrat terkecil.

E. Tujuan Perencanaan Penjualan, mengurangi ketidakpastian, memasukan kebijakan dan


keputusan manajemen, memudahkan pengendalian internal, dasar penugasan bagi individu
yang bertanggung jawab atas rencana penjualan.

F. Dasar penyusunan rencana penjualan, yang perlu dipertimbangkan dalam penyusunan


rencana penjualan yaitu : karakteristik pasar yang dihadapi perusahaan, kemampuan
keuangan, faktor SDM, faktor teknis, dan dimensi waktu.
G. Strategi harga dalam anggaran penjualan terdapat hubungan yang erat antara harga jual,
kualitas barng dan tingkat penjualanyang diharapkan. Dua hal dasar yang perlu diperhatikan
dalam penentuan harga jual dalam hubungannya dengantingkat penjualan, yaitu: Perkiraan
kurva permintaan, dan kurva biaya per unit.

H. Penentuan harga jual sebuah produk akan berpengaruh pada tiga hal yaitu: minat konsumen,
daya aing perusahaan, tingkat penghasilan, biaya, dan laba perusahaan.

I. Anggaran Potongan penjualan, dengan menghitung frekuensi transaksi penjualan yang


mendapatkan potongan dan menghitung besarnya nominal potongan,

J. Anggaran retur penjualan, jika pengalaman tahun-tahun sebelumnya menunjukkan selalu


terjadi retur penjualan, maka manager pusat pendapatan harus pula menganggarkan retur
penjualan dengan menaksirkan retur penjualan dengan metode-metode statistis.

K. Pusat Biaya Kebijakan, adalah pusat biaya yang seluruh atau Sebagian besar inputnya tidak
memiliki kausalitas atau hubungan langsung dengan outputnya.

L. Anggaran Statis, digunakan dalam anggaran biaya kebijakan yakni ditetapkan pada kapasitas
tertentu. Anggaran statis berbeda dari anggaran fleksibel yang disusun berdasarkan pada
beberapa level kegiatan.

M. Anggaran biaya administrasi dan umum, termasuk dalam kategori pusat biaya kebijakan.
Cara penganggarannya sama dengan bagian-bagian lain yang sama-sama pusat biaya
kebijakan tetapi berbeda dari penganggaran bagian produksi yang termasuk pusat biaya
standar. Jenis-jenis biaya pada bagian ini yaitu gaji manager, gaji karyawan, biaya telepon,
air, listrik dan internet, biaya pemeliharaan kantor, biaya pemeliharaan kendaraan, bahan
habis pakai, biaya penyusutan. Untuk memisahkan biaya total menjadi biaya variable dan
biaya tetap terdapat dua metode yang bisa digunakan yaitu metode high-low dan analisis
regresi linier.

N. Pusat pendapatan adalah pusat pertanggungjawaban yang bertanggungjawab untuk


memperoleh pendapatan dengan menggunakan sejumlah sumber daya yang disetujui dalam
anggaran. Pusat pendapatan menganggarkan biaya di samping pendapatan. Sebab, dalam
menjalankan aktivitasnya pusat pendapatan juga membutuhkan sumber daya. Terdapat dau
tipe biaya yang terjadi, yaitu biaya teknis dan biaya kebijakan. Yang menjadi ukuran
efisiensi adalah biaya teknis. Umumnya biaya teknis adalah untuk kegiatan memenihi
pesanan. Misalnya biaya pengangkutan. Adapun biaya kebijakan tidak menjadi ukuran
efisiensi. Umumnya biaya kebijakan adalah untuk kegiatan mencari pesanan, seperti
periklanan dan kunjungan ke konsumen. Meskipun pusa pendapatan, seperti bagian
pemasaran, menganggarkan pendapatan dan biaya, namun ia tidak menganggarkan laba.
sebab, ia tidak bertanggungjawab terhadap perolehan laba.

Anda mungkin juga menyukai