Anda di halaman 1dari 21

PT.

TIGA PILAR
SEJAHTERA
FOOD

Mata Kuliah Etika Bisnis dan Profesi


“ Kode Etik Akuntan”
Disusun oleh :
1. Nadia Mufadilah 1814190013
2. Navira azzahra Febrianti 1814190032
3. Diah Amalia 1814190039
4. Widya Wulandari 1814190040
5. Sheila Chairunnissa 1814190041
ETHICAL GOVERNANCE

01 Governance system

02 Budaya Etika

03 Mengembangkan struktur
Korporasi

04 Kode Perilaku Korporasi

Evaluasi terhadap kode perilaku


05 korporasi
GOVERNANCE SYSTEM

Governance System adalah suatu bagian atau pihak pihak yang saling berinteraksi atau
berhubungan dalam atau secara terus menerus yang menyebabkan ketergantungan satu
sama lain guna untuk mencapai tujuan organisasi pemerintahan atau instalasi
pemerintahan.

Governance system terdiri dari 4 unsur yang tidak dapat dipisahkan yaitu:
1. Comitment On Governance
2. Governance Strukture
3. Governance Mechanism
4. Governance Outcomes Kasus :
Penerapan “Good Governance” dalam PT TPS Food tidak sesuai dengan
governance system. Adanya kesempatan tentu menjadi pemicu dilakukannya
tindakan penggelembungan dana. Kurangnya pengontrolan/pengawasan juga
menjadi salah satu penyebab tindakan penyelewengan sejumlah dana dalam
PT tersebut
BUDAYA ETIKA
Budaya Etika merupakan membiasakan dalam melakukan atau menjalani suatu usaha atau pekerjaan di suatu
perusahaan harus menganalisi atau mencermati apa yang harus diperbuat dan mempertibangkan yang seharusnya
dikerjakan apakah baik atau buruk demi menjaga citra suatu perusahaan di mata publik
Terdapat 3 metode dalam pencapaian budaya etika dalam organisasi :
1. Corporate Credo
2. Program Etika
3. Menetapkan kode etik perusahaan setiap perusahaan mempunyai kode etik sendiri sendiri.

Kasus :
Yang dilakukan manajemen lama PT TPS Food dengan merubah
informasi atas laporan keuangan tidak benar dengan membuat citra
perusahaan menjadi buruk.
MENGEMBANGKAN STRUKTUR ETIKA KORPORASI

Membentuk Good Corporate Governance tidaklah gampang diterapkan dalam suatu perusahaan swasta maupun instansi pemerintah harus
memperhatikan mulai dari hal hal kecil . Karna etika dalam perusahaan sangatlah penting bisa diibaratkan etika ialah akar dari pohon yang
bisa menegakan pohon karena dengan etika yang baik perusahaan dapat berhubungan baik dengan pihak dalam perusahaan seperti
karyawan yang menyebabkan karyawan nyaman dengan kondisi perusahaan dan akan meningkatkan produktifitas perusahaan menjadi
lebih baik. Selain itu juga etika sangat berguna untuk perusahaan dalam perhubungan dengan baik dengan pihak luar seperti para investor,
berhubungan baik dengan masyarakat yang membuat perusahaan dapat diterima oleh masyarakat publik.

Kasus :
Adanya praktik manajemen laba yang dilakukan PT TPS Food untuk kepentingan pribadi. Tindakan tersebutmerubah
kandungan informasi atas laporan keuangan yang disajikan perusahaan. Hal tersebut terjadi karena lemahnya corporate
governance. Ini mengacu pada teori egoisme bahwa setiap manusia memiliki egoisme di dalam dirinya masing-masing
KODE PERILAKU KORPORASI (CORPORATE CODE OF CONDUCT)

Kode perilaku korporasi adalah pedoman internal yang berisikan sistem nilai, etika bisnis, etika kerja, komitmen, serta
penegakan terhadap peraturan-peraturan perusahaan bagi setiap karyawan atau elemen-elemen yang ada di perusahaan.
Kode perilaku korporasi yang dimiliki suatu perusahaan berbeda dengan perusahaan lainya karna setiap perusahaan
mempuyai peraturan dan kebijakan sendiri sendiri yang wajib dipatuhi .

Kasus:
Kasus tersebut tidak mencerminakan adanya Kode Perilaku Korporasi yang mana
seharusnya yang menjadi ciri khas suatu perusahaan perusahaan adalah yang baik-baik
serta perusahaan mempunyai pedoman perilaku bagi pihak pihak yang bekerja di
dalam suatu perusahaan tersebut yang harus diterapkan dan dipatuhi oleh para
karyawan dan semua elemen yang ada di perusahaan.
 
Evaluasi Terhadap Kode Perilaku Korporasi

Evaluasi terhadap kode perilaku korporasi adalah menganalisis kesalahan yang telah diperbuat dalam
menerapkan atau melaksanakan kode perilaku dalam perusahaan agar tidak dapat terulang kembali dan
melakukanya dengan benar.

Kasus:
Pada kasus PT. TPS Food telah terjadinya pelanggaran Evaluasi Terhadap Kode
Perilaku Korporasi. Terjadinya penggelembungan dana pada pos EBITDA. Dan
bisnis beras yang dikelola anak usaha perseroan PT Indo Beras Unggul karena
terbukti mengoplos.
 
 
Prinsip – Prinsip Etika Bisnis
(menurut Sony Keraf (1998)

1. Prinsip Otonomi

Otonomi merupakan prinsip kemandirian, kebebasan,


dan tanggung jawab berkaitan dengan kemampuan
untuk mengambil keputusan mandiri, melakukan
tindakan sesuai dengan apa yang diyakini, bebas dari
tekanan, hasutan, ataupun ketergantungan kepada pihak
lain

Dalam kasus PT. TPS Food Adanya manipulasi laporan


keuangan yang dilakukan manajemen lama yang
menunjukan bahwa divisi keuangan tidak independen
seharusnya pihak yang bertanggungjawab membuat laporan
keuangan haruslah membuat laporan keuangan sesuai nilai
yang sebenarnya tanpa terpengaruh pihak manajemen.
Prinsip – Prinsip Etika Bisnis
(menurut Sony Keraf (1998)

2 . Prinsip kejujuran

Prinsip ini menanamkan sikap bahwa apa yang


dilakukan harus sesuai dengan apa yang dijanjikan
atau dikatakan. Prinsip ini juga mendorong
kepatuhan dalam melaksanakan berbagai
komitmen, kontrak, ataupun perjanjian yang telah
disepakati.

PT TPS Food melanggar prinsip kejujuran, Manajemen lama PT TPS


Food melakukan kesalahan dengan mencatat rugi bersih pada laporan
keuangan 2017 sebesar 551,9 miliyar. setelah dilakukan restatement
oleh PT TPS Food pada laporan keuangan hasilnya PT TPS Food rugi
5,23 triliyun jauh lebih besar dari versi sebelumnya yang hanya rugi
551,9 miliyar. .Dan anak usaha PT. Tiga Pilar yaitu PT. Indo beras
unggul melakukan pengoplosan beras
Prinsip – Prinsip Etika Bisnis
(menurut Sony Keraf (1998)

3.Prinsip keadilan
Dalam kasus PT TPS Food Wakil komisaris
Prinsip ini menanamkan sikap untuk selalu dan anggota komisaris kurang memikirkan
berlaku adil kepada semua pihak tanpa nasib 5.000 karyawan, hal itu melanggar
membeda bedakan, baik itu terkait ekonomi, prinsip keadilan
hokum social, ataupun masalah lainnya

4.  Prinsip saling menguntungkan


PT TPS food melanggar prinsip saling
Dalam berbisnis perlu ditanamkan prinsip win
menguntungkan karena permasalah tersebut
– win solution, atau dengan kata lain, setiap
investasi para investor merugi dan nasib
keputusan atau tindakan yang diambil harus
investor ritel terkatung - katung
bisa membuat semua pihak merasa
diuntungkan.
Prinsip – Prinsip Etika Bisnis
(menurut Sony Keraf (1998)

5. Prinsip integritas moral

Terutama dihayati sebagai tuntutan


internal dalam diri perilaku bisnis atau
perusahaan, agar menjalankan bisnis
dengan tetap menjaga nama baik
pemimpin atau orang – orang dalam
perusahaan Mantan direktur PT Tiga Pilar Sejahtera Food yakni Joko
Mogoginto dan Budhi Istanto suwito resmi ditahan serta auditor,
Didik Wahyudianto akan diberikan sanksi . PT. TPS Food tidak
melakukan pembayaran utang atas pembayaran bunga ke 21
obligasi dan saham PT TPS Food disuspensi oleh bursa efek
indoneisa hingga saat ini.
Bertens (2013) mengemukakan tiga ukuran moralitas
dalam bisnis yang dapat digunakan untuk mengukur sudut pandang moral dan
prinsip integritas moral,

01 Hati Nurani
Suatu perbuatan adalah baik, bila dilakukan sesuai dengan hati nuraninya, dan
perbuatan lain buruk bila dilakukan berlawanan dengan hati nuraninya. Kalau kita
mengambil keputusan moral berdasarkan hati nurani, keputusan yang diambil
“dihadapan Tuhan” dan kita sadar dengan tindakan tersebut memenuhi kehendak
tuhan.

Dalam kasus :

PT TPS Food tidak menggunakan sudut pandang moral hati


nurani.
Auditor melakukan perbuatan buruk dengan manipulasi informasi
laporan keuangan
Bertens (2013) mengemukakan tiga ukuran moralitas
dalam bisnis yang dapat digunakan untuk mengukur sudut pandang moral dan
prinsip integritas moral,

02 Kaidah emas
Cara lebih obyektif untuk menilai baik buruknya perilaku moral adalah
mengukurnya dengan Kaidah Emas (positif), yang berbunyi : "Hendaklah
memperlakukan orang lain sebagaimana Anda sendiri ingin diperlakukan" .
Rumusan Kaidah Emas secara negatif : "Jangan perlakukan orang lain, apa yang
Anda sendiri tidak ingin akan dilakukan terhadap diri Anda"

Dalam kasus :

karyawan PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) meminta


untuk memberhentikan komisarisnya ini, lantaran dianggap tak
memikirkan nasib karyawannya.
Bertens (2013) mengemukakan tiga ukuran moralitas
dalam bisnis yang dapat digunakan untuk mengukur sudut pandang moral dan
prinsip integritas moral,

03 Penilaian Umum
Cara ketiga dan barangkali paling ampuh untuk menentukan baik buruknya suatu perbuatan atau perilaku
adalah menyerahkan kepada masyarakat umum untuk menilai. Cara ini bisa disebut juga audit sosial.
Menurut saya sebagai masyarakat umum : keadaan finansial keuangan TPS Food tidak lah sehat. Jika kita
melihat dan menilai rekam jejak laporan audit keuangan nya dari tahun ke tahun mengalami signifikan
problem

Dalam kasus :

Tiga Pilar Sejahtera Food atau TPS Food berkode emiten AISA pada Selasa (11/2) merilis
laporan keuangan tahun buku 2017, 2018, dan semester I 2019. Adapun laporan keuangan
2017 merupakan hasil restatement atauu penyajian ulang laporan sebelumnya yang diduga
dimanipulasi manajemen lama perusahaan yang dipimpin Joko Mogoginta.
Lima prinsip dasar etika untuk Akuntan

1. Integritas Dalam kasus :

bersikap lugas dan jujur dalam semua Tidak adanya prinsip integritas dinyatakan dalam kalimat
hubungan professional dan bisnis 'amburadulnya bisnis beras yang dikelola anak usaha perseroan PT
Indo Beras Unggul karena terbukti mengoplos

2. Objektivitas Dalam kasus :

Tidak mengompromikan timbangan Pak Anton [Apriyantono, Presiden Komisaris AISA) tadi sudah
professional atau bisnis karena adanya menjelaskan ditekan sama Pak Jaka Prasetya (Komisaris TPS Food) dari
bias, benturan kepentingan, atau KKR pada tanggal 25 untuk membuat suatu kesepakatan. Ini skenario
pengaruh yang tidak semestinya dari sangat-sangat jelas, jahat dan busuk. Ditekan tadi mau digugat kalau
pihak lain tanda tangan laporan keuangan [2017]," kata Joko pada waktu itu.
Lima prinsip dasar etika untuk Akuntan

3. Kompetensi dan kehati – hatian professional

A. Mencapai dan mempertahankan pengetahuan dan keahlian professional pada level yang disyaratkan untuk
memastikan bahwa klien atau organisasi tempatnya bekerja memperoleh jasa professional yang kompeten,
berdasarkan standar professional dan standar teknis terkini

Dalam Kasus :
Manajemen baru menugaskan EY melakukan penelaahan atas beberapa akun dalam laporan keuangan. Inilah
awal mula EY mendapat penugasan dan menyampaikan laporan hasil investigasinya. Hasil investigasi terhadap
laporan keuangan 2017 TPS Food mendapati dugaan adanya penggelembungan (overstatement) senilai Rp 4
triliun oleh manajemen lama pada beberapa pos akuntansi.
Lima prinsip dasar etika untuk Akuntan

3. Kompetensi dan kehati – hatian professional

B. Bertindak sungguh – sungguh dan sesuai dengan standar professional dan standar teknis yang berlaku

Dalam Kasus :

Auditor AISA, yakni Didik Wahyudianto bertindak tidak sesuai dengan standar professional dan standar
teknis yang artinya auditor tersebut tidak kompeten
Lima prinsip dasar etika untuk Akuntan
4. Kerahasiaan

menjaga kerahasian informasi yang diperoleh dari hasil hubungan profesional dan bisnis. mengingat
akuntan adalah profesi yang berhubungan langsung dengan data keuangan, maka sudah sepaturnya mampu
memegang prinsip kerahasiaan.

Dalam Kasus :

- Manajemen lama (Joko Mogoginto) menekan auditor untuk merubah kandungan informasi atas laporan keuangan yang
disajikan dalam perusahaan untuk kepentingan pribadi.
- Dugaan aliran dana sebesar Rp. 1,78 triliun mengalir ke grup manajemen lama TPS Food

Dari kasus diatas bahwa terlihat jelas adanya penggunaan informasi rahasia untuk kepentingan pribadi atau pihak ketiga.
Informasi yang diperoleh baik melalui hubungan profesioanl maupun hubungan bisnis. Dan ini melanggar dari lima
prinsip dasar etika akuntan.
Lima prinsip dasar etika untuk Akuntan
5. Perilaku professional

mematuhi perundang-undangan yang berlaku dan menghindari perilaku apapun yang diketahui oleh
Akuntan mungkin akan mendiskreditkan profesi Akuntansi

Dalam Kasus :

- Auditor PT TPS Food tidak berperilaku professional hal ini ditandai dengan pada pos piutang usaha, persediaan, dan aset tetap
terdapat penggelembungan dana. Selain itu juga ada perbedaan yang mencolok pada pos penjualan, dan laba sebelum bunga, pajak,
depresiasi, dan amortisasi (EBITDA).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai