Anda di halaman 1dari 12

SISTEM INFORMASI PEMASARAN

PT. SIDO MUNCUL

Pemasaran Bisnis Manajemen Kelas MM-45-1

Dosen Pengampu : Endang


BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Jamu biasanya diidentikkan dengan masyarakat pedesaan atau masyarakat tradisional


sehingga jamu sulit untuk berkembang dan menembus masyarakat perkotaan dan modern. Hal
tersebut disebabkan adanya asumsi bahwa jamu hanya merupakan warisan dari nenek moyang
turun temurun tanpa memiliki uji kilinis yang memadai. PT Sido Muncul sebagai salah satu
perusahaan jamu mampu mematahkan stigma tersebut. Beberapa produk PT. Sido Muncul tidak
hanya mampu menembus masyarakat perkotaan atau masyarakat modern tapi juga mampu
menembus pasar internasional antara lain : Australia, Hongkong, Korea, Timur Tengah, Singapura
dan beberapa Negara Asia lainnya.Keberhasilan PT Sido Muncul menjadi perusahaan jamu
tradisional yang kuat ditengah-tengah persaingan perusahaan jamu tradisional lain seperti PT. Air
Mancur, PT. Deltomed Laboratories, PT. Jamu Cap Nyonya Meneer, Jamu Jago dan juga serbuan
jamu tradisional dari China, terlihat dari omset penjualan PT. Sido Muncul yang terus meningkat
sehingga PT. SidoMuncul mengincar pertumbuhan 30% omset penjualannya di tahun 2011
dibandingkan realisasi penjualan tahun 2010. Keberhasilan strategi marketing PT. Sido Muncul
juga terlihat dengan diterimanya penghargaan Top Brand 2012 untuk 4 produk PT. Sido Muncul
antara lain Kuku Bima,Kuku Bima Energi, Tolak Angin dan Kopi Ginseng Kuku Bima.
Keberhasilan tersebut menarik minatpenulis untuk menganalisa strategi pemasaran PT. Sido
Muncul.

Tujuan Penulisan :

1. Untuk mengetahui Sistem Informasi Pemasaran dari PT Sido Muncul yang meliputi
Demografi, Ekonomi, Socio-Cultural, Natural, Teknologi dan Politik.
BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

Cikal bakal kisah perjalanan usaha industri jamu PT. Sido Muncul bermula dari sebuah
industry rumah tangga yang dikelola oleh Ibu Rahmat Sulistio pada 1940 di Yogyakarta, dengan
dibantu oleh hanya 3 (tiga) orang karyawan. Banyaknya permintaan terhadap kemasan jamu yang
lebih praktis,mendorong beliau memproduksi jamu dalam bentuk yang juga praktis, yaitu berupa
serbuk. Seiring dengan kemajuan usaha tersebut, pengolahan jamu Ibu Rahmat Sulistio
dipindahkan dari Yogyakarta ke Semarang. Pada tahun 1951 berdirilah perusahaan sederhana
dengan nama Sido Muncul yang berarti “Impian yang Terwujud” dengan pabrik pertamanya
berlokasi di Jl. Mlaten Trenggulun, Semarang.

Pada 1970, dibentuk persekutuan komanditer dengan nama CV Industri Jamu & Farmasi
Sido Muncul. Kemudian pada 1975, bentuk usaha industry jamu tersebut berubah menjadi
Perseroan Terbatas dengan nama PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul, dimana seluruh
usaha dan aset dari CV Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul digabungkan ke dalam dan
dilanjutkan oleh perseroan terbatas tersebut. Dalam perkembangannya, pabrik Perseroan yang
terletak di Jalan Mlaten Trenggulun ternyata tidak mampu lagi memenuhi kapasitas produksi yang
besar akibat permintaan pasar yang terus meningkat. Oleh karenanya pada 1984 lokasi pabrik
Perseroan pindah ke Lingkungan Industri Kecil di Jalan Kaliwage, Semarang. Guna
mengakomodasi permintaan pasar yang terus bertambah, maka pabrik mulai dilengkapi dengan
mesin-mesin modern demikian pula jumlah karyawan bertambah sesuai kapasitas yang
dibutuhkan. Untuk mengantisipasi kemajuan di masa yang akan datang, Perseroan merasa perlu
untuk membangun unit pabrik yang lebih besar dan modern. Maka pada 1997 diadakan peletakkan
batu pertama pembangunan pabrik baru di Klepu, Ungaran, Jawa Tengah oleh Sri Sultan
Hamengkubuwono X yang disaksikan Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan saat itu.

Ketika pembangunan telah selesai seluruhnya, pabrik baru seluas 30 hektar yang berlokasi
di Klepu, Kecamatan Bergas, Ungaran tersebut diresmikan oleh Menteri Kesehatan dan
Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia saat itu pada 11 November 2000. Saat peresmian pabrik,
Perseroan sekaligus menerima 2 (dua) sertifikat, yaitu Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik
(“CPOTB”) dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (“CPOB”) setara dengan farmasi. Kedua
sertifikat inilah yang kemudian menjadikan Perseroan sebagai satu-satunya pabrik jamu berstandar
farmasi. Lokasi pabrik sendiri terdiri dari bangunan pabrik seluas sekitar 8 hektar dan sisanya
menjadi kawasan pendukung lingkungan pabrik.

Saat ini Sido Muncul sedang menyelesaikan pembangunan pabrik baru di Semarang
dengan kapasitas produksi sekitar 150 juta sachet per bulan yang ditargetkan rampung pada
pertengahan 2018.

VISI

Menjadi perusahaan obat herbal, makanan-minuman kesehatan, dan pengolahan bahan


baku herbal yang terkemuka dan memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan.

MISI

 Mengembangkan produk-produk berbahan baku herbal yang rasional, aman dan jujur
berdasarkan penelitian.
 Mengembangkan penelitian obat-obat herbal secara berkesinambungan.
 Membantu dan mendorong pemerintah, institusi pendidikan, dunia kedokteran agar lebih
berperan dalam penelitian dan pengembangan obat dan pengobatan herbal.
 Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya membina kesehatan melalui pola
hidup sehat, pemakaian bahan- bahan alami, dan pengobatan secara naturopathy.
 Melakukan Corporate Social Responsibility (CSR) yang intensif.
 Mengelola perusahaan yang berorientasi ramah lingkungan.
 Menjadi perusahaan obat herbal yang mendunia.
BAB III

SISTEM INFORMASI PEMASARAN

Sistem Informasi Pemasaran

PT. Sido Muncul melakukan sistem informasi pemasaran, yang akan dijelaskan di bawah
ini :

1. Aspek Segmentasi Pemasaran


Segmentasi merupakan upaya Segmenting merupakan upaya memetakan dan memilah-
milah pasar sasaran yang dilakukan oleh sidomuncul dengan dasar persamaaan diantara
mereka. Kegiatan segmentasi ini biasanya biasa dilakukan dengan memilah pasar sasaran
sesuai usia, penghasilan, gaya hidup, tempat tinggal atau bagaiman cara mereka
mengkonsumsi suatu produk.
Produk-produk sidomuncul menargetkan semua Segmentasi Pasar, mulai dari anak-anak
membuat produk yaitu “Tolak Angin Cair Anak” dan Orang Dewasa “Tolak Angin Cair”.
Serta pendistribusian untuk menjangkau seluruh daerah, karena itu Tolak Angin sangat
mudah ditemukan hampir di setiap daerah untuk menjadi market leader di Indonesia.
Kemudian berdasarkan komunikasi pemasaran yang digunakan oleh sidomuncul
menggunakan endorser seperti Chris Jhon, Manny Pacman, Donny Kusuma, Ade ray,
Ernest Prakasa, Denada dan yang terbaru sekarang dengan wanita pekerja kantoran sering
kerja lembur (tolak angin). Kemudian segmentasi itu dipilah kembali berdasarkan
Demografi, Geografis,Psikografis dan prilaku konsumen.

a. Demografi
Gender, sidomuncul dalam memasarkan produknya, dalam beberapa produknya lebih
mengarah kepada pria dan wanita dewasa, yang aktif dan energik, Usia yang dijadikan
konsumen adalah pria dan wanita dewasa dapat dilihat dalam kriteria Donny kusuma,
Denada, Chris Jhon, Ernest Prakasa rata-rata usia mereka berkisar antara 24-30 tahun
sebagai masa pembentukan karier dan pembentukan keluarga. Pekerjaan mereka adalah
mereka yang bekerja keras dan membutuhkan supplement tambahan untuk menambah
tenaga dan membutuhkan obat-obatan herbal untuk menjaga kesehatan tubuh.
b. Geografis
Wilayah yang pasar utama produk sidomuncul adalah negara yang mana produk tersebut
diproduksi yaitu indonesia dan perlahan-lahan kini produ sidomuncul mulai di ekspor
keluar negeri seperti japan, belanda, amerika dan lain-lain.

c. Psikografi
Gaya hidup , dengan melihat para endorser , akan terlihat jelas produk sidomuncum
merupakan minuman dan komsumsi para atlet,artis dan para pekerja kantoran yang bekerja
keras. Sehingga dengan mengkonsumsi produk sidomuncul akan mengasumsikan
kehidupan kalangan tersebut. Kepribadian engan mengkonsumsi produk sidomuncul
perusahaan juga memberikan kepribadian merk yang berhubungan dengan kepribadian
konsumennya , dengan mengacu kpada tagli produk –produk sidomuncul seputuhkan
stamina yang leberti Orang pintar Minum Tolak Angin, maka kepribadian yang sesuai
adalah solusinya yang tepat menghadapi gejala masuk angin.

d. Prilaku
Kejadian, dapat dibedakan ketika konsumen mengembangkan kebutuhan. Produk
sidomuncul seperti Kuku Bima dibutuhkan bagi mereka yang membutuhkan stamina yang
ROSA. Manfaat karena mengandung Vitamin B3,vitamin B6 , Taurin,royal jelly gingseng
dan lain-lain. Maka dengan adanya komposisi ini dapat diartikan bahwa minuman ini dapat
meningkatkan energi,yang bergiuna bagi mereka yang pekerja keras.

2. Aspek Ekonomi

Menurut Jonatha Sofian Hidayat Direktur Utama dari PT. Sido Muncul industri jamu dan
obat tradisional telah mengalami perkembangan sangat positif dalam beberapa tahun
terakhir. Menurut data Kementerian Perindustrian (Kemenperin), industri jamu nasional
pada 2017 tumbuh sebesar 10% dibandingkan pada 2016. Kecenderungan masyarakat
untuk menggunakan bahan alami (back to nature) dalam setiap aktivitas kehidupan
terutama yang menyangkut kesehatan terus meningkat dan senantiasa menumbuhkan
potensi berkembangnya usaha para pelaku industri jamu dan obat tradisional. Masyarakat
semakin menyadari bahwa penggunaan obat tradisional lebih sehat, selain harganya lebih
murah, mudah diperoleh, dan penggunaannya relatif aman dalam artian bebas dari dampak
efek samping secara medis.

Dari aspek bahan baku, Indonesia memiliki keunggulan lain yaitu adanya keanekaragaman
hayati baik yang berasal dari darat maupun laut, sehingga sangat potensial untuk
dikembangkan baik di pasar lokal maupun global. Di Indonesia, terdapat sekitar 30.000
jenis tanaman herbal, walaupun baru sekitar 350 jenis tanaman yang sudah dimanfaatkan
oleh industri. Untuk itu, inovasi dan promosi berkelanjutan adalah dua hal krusial yang
sangat perlu dijalankan oleh industri jamu dan obat tradisional, salah satunya dengan cara
bersinergi dalam kegiatan penelitian dan pengembangan (Research and
Development/RnD) dengan lembaga riset dan perguruan tinggi. Hal ini bertujuan untuk
menciptakan inovasi produk sesuai kebutuhan pasar saat ini.

Hingga akhir tahun 2017, tercatat sekitar 986 industri jamu dan obat tradisional yang terdiri
dari 102 Industri Obat Tradisional (IOT) dan 884 sisanya terdiri dari gabungan Usaha
Menengah Obat Tradisional (UMOT) dan Usaha Kecil Obat Tradisional (UKOT) yang
tersebar di wilayah Indonesia terutama di Pulau Jawa. Industri jamu dan obat tradisional
telah menyerap lebih dari 15 juta tenaga kerja baik di segmen obat herbal maupun segmen
makanan, minuman, kosmetik, spa, dan aroma terapi. Pemerintah terus berupaya membuka
peluang perluasan pasar ekspor dan kerja sama ekonomi bagi industri jamu nasional
melalui pelaksanaan skema perjanjian perdagangan bebas yang komprehensif.
Berdasarkan, Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) tahun 2015-2035,
industri jamu bersama industri kosmetik merupakan sektor prioritas karena berperan besar
sebagai salah satu penggerak utama perekonomian nasional. Hingga saat ini, jamu telah
merambah pasar ekspor ke Timur Tengah, Hongkong, Malaysia, Filipina, Singapura,
Thailand, Jepang, Korea Selatan, Australia serta negara-negara Eropa dan Amerika.
Produk yang memberikan kontribusi penjualan ekspor paling banyak adalah jamu pegal
linu, masuk angin, pelangsing serta minuman kesehatan. Tetapi pangsa pasar industri jamu
nasional terhadap ekspor baru mencapai 15-20%.
Sepanjang tahun 2017, pasar industri jamu mencatat pertumbuhan sekitar 5%, cukup jauh
dari proyeksi Kemenperin yaitu 10%. Hal ini terutama disebabkan oleh banyak
ditemukannya produk ilegal yang bebas beredar, sehingga mengakibatkan industri jamu
sebagai salah satu industri yang ikut terpukul oleh peredaran produk ilegal tersebut.
Berdasarkan data Gabungan Pengusaha Jamu dan Obat Tradisional Indonesia (GP Jamu),
pertumbuhan pasar pada tahun ini diperkirakan hanya mencapai 5%, jauh dari proyeksi
Kementerian Perindustrian sebesar 10%.

Terlepas dari menurunnya pertumbuhan industri jamu tersebut, hingga kini, pasar industri
jamu atau obat tradisional masih didominasi oleh produk dalam negeri. Mengingat
perannya yang mampu memberikan kontribusi yang cukup signifikan bagi perekonomian
Indonesia, baik itu dalam penyerapan tenaga kerja maupun peningkatan nilai tambah,
industri jamu diperkirakan menjadi salah satu sektor strategis dan potensial dalam memacu
daya saing industri jamu nasional agar bisa berkompetisi di pasar global. Menurut
Pemerintah, dalam hal ini Kemenperin, industri farmasi dan kosmetik yang masuk dalam
kelompok industri obat tradisional, menjadi salah satu sektor andalan sebagai penggerak
utama perekonomian nasional pada masa yang akan datang.

3. Aspek Socio-Cultural

Budaya organisasi adalah pola terpadu dihasilkan dari perilaku-perilaku, nlai-nilai,


pemikiran, sikap dan tindakan individu dalam organisasi yang bisa dipelajari dan
diwariskan pada generasi berikutnya. Budaya organisasi berpengaruh positif terhadap
kinerja perusahaan. Mengingat di perusahaan kita dituntut untuk bekerja secara tim,
sehingga pengalaman berorganisasi sangat diperlukan. Mereka yang sudah terbentuk
dalam budaya organisasi akan bisa bekerja dalam team dengan lebih baik.

Secara tidak langsung dengan berkembangnya terus Sido Muncul ini dimana nilai nilai
yang ditanamkan dari pendirinya muncul nilai nilai yang sangat diharapkan seperti
bersikap proaktif,cepat tanggap, selalu melakukan inovasi, dan siap berubah, penuh
loyalitas dengan bekerjasama yang rukun, dan melakukan penghematan terus, memiliki
integritas pribadi, patuh pada aturan dan bekerja dengan jujur serta selalu menjaga
kerahasiaan perusahaan.

4. Aspek Natural (Lingkungan)

Kebijakan Perusahaan PT. Sido Muncul pada lingkungan. Peran Aktif dalam menjaga
kelestarian lingkungan, pelestarian sumber daya alam dan konservasi energi melalui upaya
pengelolaan lingkungan dengan mencegah dampak buruk terhadap lingkungan dari setiap
aktifitas bisnis yang dilakukan.

1. Penggunaan kembali ampas sebagai bahan bakar untuk boiler, sebagai energi yang
biodegradable dan ramah lingkungan.

2. Sistem pengolahan limbah perusahaan

5. Aspek Teknologi
Perkembangan Teknologi Informasi yang pesat memicu globalisasi. Semua perusahaan
dituntut untuk memenuhi standar Teknologi Informasi yang berlaku secara formal di
tengah – tengah masyarakat. Kemajuan Teknologi Informasi menjadi salah satu
pertimbangan masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya, kemudahan serta kualitas
yang ditawarkan oleh kemajuan Teknologi Informasi menjadi nilai plus di mata
masyarakat.

Penerapan Teknologi Informasi dalam dunia bisnis memberikan pengaruh terhadap


perubahan dalam kebiasaan yang baru. PT Sido Muncul Tbk. dituntut untuk selalu siap
menghadapi perubahan, hal ini karena tuntutan pasar yang berubah dari waktu ke waktu.
Faktor Teknologi Informasi telah menjadi bagian yang sangat penting dalam setiap rencana
bisnis. Dalam dunia bisnis, Teknologi Informasi dibutuhkan untuk memberikan
peningkatan terhadap layanan bisnis yang terjadi pada PT Sido Muncul Tbk.

Peran Teknologi Informasi dimanfaatkan PT Sido Muncul Tbk. seperti:


1. E-commerce sebagai media perdagangan, jaringan www
(http://www.sidomuncul.co.id/) yang memberikan pengetahuan serta sumber informasi
tentang PT Sido Muncul Tbk. yang diperoleh dengan mudah dan cepat,
2. E-dagang juga perlu teknologi basis data/database untuk menyimpan dokumen PT
Sido Muncul Tbk. yang dilakukan secara digital dari dokumen pada server dan
perangakat penyimpanan yang dapat diakses oleh pihak yang berkepentingan terlepas
dari lokasi geografis,
3. E-surat/email sebagai sarana komunikasi antar karyawan, pemasok, dan pelanggan PT
Sido Muncul Tbk.
4. Sistem informasi manajemen, memungkinkan perusahaan untuk melacak data
penjualan, biaya, dan tingkat produktivitas. Informasi ini digunakan untuk melacak
profitabilitas dari waktu ke waktu, memaksimalkan laba atas investasi dan
mengidentifikasikan bidang yang perlu perbaikan,
5. Customer Relationship Management / call center, sebuah sistem yang dapat
menangkap setiap interaksi perusahaan terhadap para pelanggan, sehingga terdapat
data kronologis pelanggan jika sewaktu-waktu dibutuhkan, keuntungan bagi
perusahaan adalah meningkatkan kinerja terhadap produktivitas.
6. Aktivitas bisnis selama 24 jam, membantu para pelaku bisnis untuk melakukan aktivitas
jual beli selama 24 jam, tidak seperti toko offline yang segala aktivitas dibatasi ruang dan
waktu,

7. dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman
barang dan alat – alat pembayaran.

Bisnis PT Sido Muncul Tbk. adalah bisnis disektor jamu, kemajuan dalam bidang
Teknologi Informasi dimanfaatkan dan memberikan pengaruh dalam dunia bisnis. Dunia
bisnis yang kompetitif dimana ada banyak persaingan untuk dapat berkembang. Diperlukan
kreatifitas, kegigihan, dan pengetahuan yang maju agar mampu bersaing. Peningkatan
kinerja juga dirasakan akibat adanya Teknologi. Komputer telah digunakan untuk
mengontrol mesin – mesin produksi, misalnya CNC (Computer Numerical Control)
pengawasan numeric/perhitungan, CAD (Computer Arded Design) untuk merancang
bentuk sebuah produk yang akan dikeluarkan.

Saat ini PT Sido Muncul Tbk. didukung lebih dari 3000 karyawan dengan tingkat
pendidikan bervariasi dan ditempatkan sesuai dengan keahlian, kemampuan dan
kapasitasnya masing-masing. Sebagai pendukung perusahaan ini juga memiliki tenaga ahli
dari berbagai disiplin ilmu, seperti biologi, ekonomi, farmasi, pertanian, hukum, teknologi
pangan, teknik kimia, teknik elektro, dll. Untuk mengembangkan kemampuan, pada waktu-
waktu tertentu kepada karyawan diberikan kesempatan mengikuti pelatihan, kursus,
maupun seminar. Untuk mendukung pengembangan perusahaan juga merekrut tenaga
konsultan yang ahli di bidangnya.

Ramah Lingkungan. Sebagai perusahaan yang bahan bakunya tanaman, PT. Sido Muncul
Tbk. tidak ingin kehadirannya menghasilkan limbah yang dapat merusak alam, sehingga
berupaya untuk melestarikan aneka tanaman obat yang ada di Indonesia. Untuk menangani
limbah cair, di lokasi pabrik dipasang instalasi pengolahan air limbah sehingga air limbah
dapat diolah menjadi air yang bisa digunakan untuk menyirami tanaman. Sedangkan
limbah padat dari buangan sisa ekstraksi akan diolah menjadi pupuk organik, yang bisa
digunakan untuk memupuk tanaman. Dengan upaya penanganan limbah tersebut,
diharapkan PT Sido Muncul Tbk. akan menjadi perusahaan yang ramah lingkungan dengan
lokasi seputar pabrik menjadi asri berkat tanaman yang tumbuh subur.

6. Aspek Politik

Pertumbuhan ekonomi global di tahun 2017 masih diwarnai dengan berbagai upaya
perbaikan di negara-negara maju seperti Amerika Serikat (AS). Hal ini terindikasi oleh
tingkat pengangguran AS yang memperlihatkan kecenderungan menurun, tercatat pada
level 4,4%, juga pertumbuhan ekonomi AS meningkat menjadi 2,1% (year on year/yoy).
Bank Sentral Amerika, The Fed, kembali menaikkan Fed Funds Rate menjadi pada
kisaran 1,00–1,25%.Tingkat inflasi AS kembali berbalik arah setelah mencapai posisi
tertingginya pada Februari 2017. Tingkat Personal Consumption Expenditures tercatat
sebesar 1,4%.

Menyikapi kondisi tersebut, pasar keuangan global terpantau tidak menunjukkan gejolak
yang berarti dengan aliran dana yang masuk ke negara-negara berkembang (emerging
markets) masih meningkat signifikan. Selain itu, pemulihan Zona Euro terkendala pada
tren inflasi yang kembali melambat di mana tingkat inflasi tercatat pada level 1.3%. Di sisi
lain, data sektor manufaktur menunjukkan perbaikan dan tingkat pengangguran berada
dalam tren menurun. Sementara itu, data perekonomian Jepang melanjutkan tren yang
membaik walaupun belum solid di mana inflasi kembali meningkat dan kinerja ekspor
yang terus membaik. Bank Sentral Jepang diperkirakan akan mempertahankan suku bunga
acuan pada level -0.1% dan tidak terburuburu dalam normalisasi kebijakan moneternya.
Selain itu, pemulihan ekonomi Tiongkok terpantau cukup menggembirakan di mana
pertumbuhan ekonomi berada pada level 6,9% (yoy). Inflasi masih tercatat pada level yang
rendah sebesar 1,5% (yoy).

Anda mungkin juga menyukai