PE N D A HU L UA N
J ika Anda pergi ke toko buku maka akan banyak sekali Anda temui buku
yang berhubungan dengan masalah manajemen. Jika Anda berniat
memperdalam ilmu manajemen,wajar apabila Anda bingung buku mana yang
harus Anda beli dan baca terlebih dahulu, apalagi para pengarang saat ini
sangat pandai memberi judul yang menarik pada bukunya. Hal ini dapat
membuat Anda tertarik kepada judul dan sampul sebuah buku tetapi isinya
belum tentu sesuai dengan kebutuhan Anda. Apabila kita perhatikan,
sebagian buku manajemen membahas tentang kerangka kerja manajemen
yang terdiri dari planning, organizing, leading, and controlling. Sebagian
lagi membahas tentang rekayasa ulang, ketergantungan manajemen terhadap
karyawan, diversitas, etika, kualitas, organisasi belajar, kewirausahaan,
manajemen dalam globalisasi, manajemen menembus dunia, kiat manajemen
mengakuisi dan merger perusahaan lain dan sebagainya. Anda tentu bertanya,
dari sekian banyak buku yang tersedia, manakah yang paling penting buat
Anda?
Ketika dihadapkan dengan pertanyaan tersebut maka Anda harus dapat
mencari dan menemukan buku yang dapat meningkatkan kemampuan
manajerial Anda. Jika Anda seorang interpreuner, maka keuntungan yang
dapat Anda peroleh dengan meningkatnya kemampuan manajerial Anda
adalah (1) perusahaan yang Anda bangun akan mampu berkompetisi dengan
lebih baik dan memiliki keunggulan kompetitif; (2) Anda akan mampu
mendidik dan melatih seluruh karyawan dengan baik sehingga
kompetensinya menjadi unggul; (3) karyawan Anda menjadi lebih
termotivasi dalam bekerja karena terciptanya hubungan yang harmonis
dengan atasan; (4) pelanggan menjadi puas karena pelayanan prima yang
Anda berikan, dan pada akhirnya; (5) produktivitas terus meningkat seiring
1.2 Manajemen
Kegiatan Belajar 1
A. PENGERTIAN MANAJEMEN
1. Definisi Manajemen
Secara sederhana manajemen berorientasi kepada dua hal, yaitu
mengawasi orang bekerja dan mengurus uang. Sehingga manajemen dapat
didefinisikan sebagai suatu kegiatan mengawasi/mengatur orang bekerja dan
mengurus/mengatur administrasi keuangan dengan baik. Manajemen yang
baik baru dapat dicapai jika diterapkan dengan tegas dan disiplin, agar usaha
yang dilakukan dapat berjalan lancar dan sesuai dengan tujuan yang
diharapkan.
Sebagai contoh Jack Welch ex CEO General Electric (GE) sebuah
perusahaan multi nasional yang bergerak pada berbagai bidang bisnis,
menyatakan bahwa bisnis itu sederhana. Janganlah kegiatan bisnis dibuat
sulit dan rumit. Kenyataannya memang GE maju pesat berkat ramuan kata
sederhana tadi. Dalam usaha memajukan dan menyederhanakan organisasi
perusahaan, Jack Welch melakukan pemecatan terhadap karyawan yang
kurang loyal dan tidak sejalan dengan kebijakan dasar dan budaya GE serta
menutup unit-unit bisnis yang tidak menguntungkan. Jack Welch menyadari
bahwa tindakannya tersebut dapat menyebabkan demotivasi (menurunnya
motivasi) karyawan lainnya. Oleh karena itu ia membuat program Work Out,
yaitu program yang berusaha mengembalikan antusiasme karyawan. Saat ini
GE adalah perusahaan yang memiliki pangsa pasar terbesar di bidangnya dan
salah satu perusahaan yang memiliki keuntungan paling besar di dunia. Pada
tahun 1998 nilai pasar GE adalah 250 miliar USD menduduki peringkat
pertama perusahaan bernilai pasar tertinggi di dunia. Keuntungan GE pada
tahun 1996 tumbuh 13%, dan tahun 1997 tumbuh 11%. Laba GE jauh lebih
tinggi dibandingkan perusahaan besar lain seperti Exxon dan Intel.
Contoh lainnya adalah McDonald’s. Pada awal berdirinya, McDonald’s
di bawah kendali Ray A Kroc yang terkenal sebagai manajer yang tegas dan
tidak ragu-ragu memecat karyawan yang menurutnya tidak berorientasi
kepada QSC (Quality, Service and Cleanliness) serta target restoran. Kroc
menginginkan McDonald's dibangun hanya oleh orang-orang yang memiliki
komitmen dan berdedikasi kepada misi dan target perusahaan. Ketegasan
1.4 Manajemen
Ini adalah salah satu cara memberi makna sebuah definisi manajemen.
Anda dapat pula mencoba memberikan makna pada definisi manajemen
1.6 Manajemen
berikut ini. Baiklah, sekarang kita mulai melihat definisi manajemen yang
dapat membantu kita memberikan makna manajemen yang lebih dalam.
Manajemen berasal dari bahasa Perancis lama yaitu menagement, yang
berarti seni melaksanakan dan mengatur yaitu sebuah proses kepemimpinan
dan pengaturan seluruh atau sebagian dari suatu organisasi, atau bisnis,
melalui pemanfaatan atau pengaturan sumber daya (sumber daya manusia,
material, kepandaian dan lain-lain). Kebanyakan buku manajemen yang
pernah terbit menyatakan bahwa manajemen berasal dari kata bahasa Inggris
to manage yang berarti mengelola atau mengatur.
Williams (2001) berpendapat bahwa secara tradisional pengertian
manajemen adalah menjalankan fungsi merencanakan, mengorganisasikan,
memimpin, dan mengendalikan (planning, organizing, leading, and
controlling).
Merencanakan : adalah menentukan sasaran organisasi dan sarana
untuk mencapainya.
Mengorganisasikan : adalah menetapkan di mana keputusan akan
dibuat, siapa yang akan melaksanakan tugas dan
pekerjaan, dan siapa bekerja untuk siapa, dalam
perusahaan.
Memimpin : adalah memberi inspirasi dan motivasi karyawan
untuk bekerja keras dalam mencapai sasaran
organisasi.
Mengendalikan : adalah mengawasi kemajuan pencapaian sasaran
dan mengambil tindakan koreksi bilamana
kemajuan tidak tercapai.
Perencanaan
Pengorganisasian Anggota
Penyusun personalia Tujuan
Manajemen Organisasi Organisasi
Pengarahan (bawahan)
Pengawasan
Gambar 1.1.
Arti Manajemen
1. Peran Manajemen
Keberhasilan suatu organisasi sangat tergantung pada pengelolaan
fungsi-fungsinya secara efektif. Para pengelola organisasi menyadari bahwa
yang biasa disebut manajer (manager) dapat diumpamakan seorang nakhoda
EKMA4116/MODUL 1 1.9
Dari ciri pokok tersebut mari kita lihat beberapa contoh untuk lebih
memahaminya. Ketika Anda sedang menyaksikan pertandingan sepak bola di
Stadion Gelora Bung Karno Jakarta bersama-sama dengan ribuan penonton
lainnya, apakah kumpulan itu dapat disebut suatu organisasi? Tentu saja
tidak, bukan? Walaupun mereka termasuk juga Anda adalah sekelompok
orang, tetapi Anda dengan penonton di sebelah Anda belum tentu
mendukung tim sepak bola yang sama, atau penonton yang lain bisa saja
tidak tertarik dengan pertandingannya melainkan hanya ingin melihat Stadion
Gelora Bung Karno atau mengantarkan temannya yang menjadi suporter
salah satu tim atau penggemar fotografi yang ingin mengabadikan suatu
peristiwa olahraga sepak bola, dan sebagainya. Organisasi tidak dapat
terbentuk jika yang melakukan hanyalah seorang diri saja.
Seseorang yang berprofesi sebagai calo tiket pesawat terbang yang ia
kelola sendiri maka ia dan usahanya tidak dapat digolongkan sebagai sebuah
organisasi. Namun apabila ia ternyata sukses kemudian membuka suatu agen
perjalanan serta mempekerjakan sejumlah orang dengan cita-cita yang sama
yaitu sukses bersama, maka usaha tersebut dapat dikategorikan sebagai suatu
organisasi walaupun bentuknya masih bersifat sederhana.
Pada umumnya perusahaan merupakan sebuah organisasi karena
pengelolaannya dilaksanakan oleh beberapa atau banyak orang. Di samping
itu, setiap orang yang terlibat di dalamnya dapat dianggap telah bersepakat
melakukan pekerjaan tertentu untuk mencapai tujuan perusahaan. Ketika
EKMA4116/MODUL 1 1.11
8. Jenis-jenis Manajer
Banyak cara orang mengklasifikasikan manajer untuk melihat
kemampuan utama seorang manajer. Namun bukan berarti pembedaan atau
pengklasifikasian itu berlaku statis atau kaku tetapi hal ini hanyalah untuk
memahami kelebihan seseorang ketika menjadi seorang manajer.
Pengklasifikasian manajer dapat dilakukan dengan melihat mereka pada
EKMA4116/MODUL 1 1.15
Sumber: Williams, Chuck, 2001. Manajemen. Edisi pertama. Jakarta: Salemba Empat.
Gambar 1.2.
Tingkatan manajer dalam suatu organisasi
Manajer Puncak
MANAJEMEN ADMINISTRATIF
Penentuan tujuan, perencanaan,
pengorganisasian,
penyusunan
personalia
dan pengawasan
Manajer Menengah
MANAJEMEN OPERATIF
Pengarahan dengan
Manajer Lini memotivasi, supervisi, dan
Pertama komunikasi
Gambar 1.3.
Perbedaan Manajer Administratif dan Operatif dalam Melaksanakan
Fungsi-Fungsi Manajemen
C. MANAJEMEN GLOBAL
Manajer yang semula berperan ”memerintah dan mengawasi” saat ini harus
berperan menjadi ”pelatih” agar setiap karyawan mampu diberdayakan untuk
dapat memenuhi kebutuhan pasar. Manajer juga harus memiliki sejumlah ide,
gagasan, strategi dan metode untuk membantu orang lain menyesuaikan diri
dalam kondisi seperti ini. Selain itu manajer juga harus menyesuaikan
strategi perekrutan, penyeleksian, pemberian kompensasi, pengembangan
karier, teknik memotivasi, serta teknik mengawasi karyawan agar semuanya
secara terintegrasi mampu memenuhi kebutuhan perusahaan.
manajer harus semakin cermat dalam mengelola sumber daya yang dimiliki
perusahaan. Penggunaan sumber daya haruslah efisien dan dapat
berkesinambungan.
Dalam kondisi lingkungan bisnis yang cepat berubah, perusahaan
semakin dituntut untuk lebih fleksibel sehingga dapat beradaptasi dalam
waktu yang relatif cepat terhadap perubahan. Bentuk perusahaan seperti ini
berakibat pada pemilihan sosok manajer yang sesuai dengan kondisi
persaingan yang sangat ketat. Oleh karena itu manajer yang diharapkan
adalah manajer yang mempunyai karakteristik fleksibel, yaitu memiliki
kemampuan beradaptasi yang tinggi terhadap lingkungan dan mampu
memanfaatkan sumber daya yang efisien. Di samping itu juga mereka harus
memiliki wawasan global serta menguasai proses decision making,
interpersonal relation, dan goal setting. Itu berarti seorang manajer saat ini
harus memiliki peran sebagai interpersonal roles (kepemimpinan,
komunikasi), informational roles (pengawas, pengendali, penyerap, dan
penyebar informasi), dan decisional roles (entrepreneur, menangani
perubahan, alokasi sumber daya, negosiator).
Informasi menjadi hal yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan
bisnis saat ini. Para manajer harus mampu beradaptasi terhadap
perkembangan informasi. Manajer era globalisasi harus mampu
memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan menjadikannya
sebagai solusi daya saing bagi bisnisnya karena sudah terbukti bahwa bisnis
yang dikelola dengan memanfaatkan teknologi informasi akan memiliki daya
saing yang handal. Wall Mart, DHL, dan Singapore Airlines adalah contoh
perusahaan yang dikelola dengan berbasis teknologi informasi.
LAT IH A N
R A NG KU M AN
TE S F OR M AT IF 1
Kegiatan Belajar 2
Sejarah Manajemen
cara mengelola pasukan dan logistik mereka di zaman yang belum ditemukan
mesin dan berbagai peralatan perang? Tentu kemampuan manajerial mereka
sangat luar biasa, bukan?
Kejayaan pranata keagamaan dan kemiliteran dalam menggunakan
manajemen memang tidak tercatat dengan label nama apa pun tetapi mereka
telah membuktikan bahwa mereka telah menerapkan ilmu manajemen jauh
sebelum para ahli ilmu manajemen barat yang kita kenal sekarang,
mencetuskan dan merumuskan gagasannya.
Kalau kita mau menelusuri lebih jauh lagi, maka sesungguhnya sejarah
manajemen tidak jauh berbeda dengan perkembangan sejarah manusia itu
sendiri. Artinya, manajemen telah ada sejak manusia diturunkan oleh Tuhan
ke muka bumi ini yang selanjutnya berkembang sejalan dengan
perkembangan dan tuntutan yang dihadapi manusia untuk mempertahankan
hidupnya. Manusia purba yang hidup di gua dengan peralatan sederhana
untuk menghadapi alam yang begitu ganas, menggunakan ilmu manajemen
sesuai dengan kebutuhan dan zamannya. Berangsur-angsur manusia
menggunakan segala daya upaya dan akal pikirannya untuk mengembangkan
keterampilan manajemennya, demi mencapai kehidupan yang lebih baik di
hari berikutnya.
Tabel 1.1.
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen
setiap mesin yang dibuat dan untuk setiap departemen dalam perusahaan.
Dalam bidang kepersonaliaan, mereka juga berhasil mengembangkan
program penggajian, kesejahteraan, penelitian kerja, pelatihan dan
pengembangan karyawan.
perusahaan dapat menekan biaya dan waktu pelatihan. Apabila hal itu
dilakukan berulang-ulang maka perusahaan akan mampu meningkatkan
efisiensi dan produktivitasnya serta meningkatnya keterampilan yang dimiliki
pekerja. Babbage menyarankan bahwa sebaiknya ada kepentingan bersama
antara pekerja dan pemilik pabrik. Caranya adalah dengan menerapkan
sistem pembagian keuntungan sehingga para pekerja mendapat bagian
keuntungan dari perusahaan apabila mereka memberikan kontribusi dalam
meningkatkan produktivitas perusahaan. Babbage juga menyarankan agar
para pekerja dapat menerima pembayaran tetap tergantung dari sifat
pekerjaan mereka, ditambah dengan bagian keuntungan, bonus untuk setiap
saran yang mereka berikan dalam upaya meningkatkan produktivitas.
Sumbangan terbesar Babbage adalah dalam bidang biaya, keahlian teknik,
dan insentif berdasarkan keyakinannya akan spesilaisasi dan alokasi imbalan
sesuai dengan produktivitas.
Prestasi lain yang dibuat Babbage adalah penemuan kalkulator mekanis
yang menjadi cikal bakal mesin-mesin hitung seabad kemudian. Dia
menyusun sebuah mesin analitis, yaitu sebuah komputer yang menuruti
instruksi-instruksi secara otomatis dan mempunyai segala unsur dasar
komputer modern. Dari penemuannya itulah Babbage sering disebut sebagai
“bapak komputer”.
g. fames D. Mooney
Moony menyajikan sejumlah kaidah yang dibutuhkan untuk menetapkan
organisasi manajemen, yaitu:
EKMA4116/MODUL 1 1.39
h. Chaster I. Barnard
Barnard memandang organisasi sebagai sistem kegiatan yang diarahkan
pada tujuan. Fungsi utama manajemen adalah perumusan tujuan dan
pengadaan sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Ia
menekankan pentingnya peralatan komunikasi untuk pencapaian tujuan
kelompok. Ia juga mengemukakan teori penerimaan pada wewenang.
Menurut teorinya, bawahan akan menerima perintah hanya bila mereka
memahami dan mampu serta berkeinginan menuruti atasannya. Barnard
adalah pelopor penggunaan pendekatan sistem untuk pengelolaan organisasi.
Di samping para pionir yang telah memberikan sumbangsihnya, bidang
keilmuan manajemen juga diperkaya dengan berbagai tokoh yang memegang
dan percaya terhadap teori Perilaku. Sejumlah pokok teori ini dirangkum
sebagai berikut:
1) Organisasi adalah suatu keseluruhan dan pendekatan manajer secara
individual untuk pengawasan harus sesuai dengan situasi.
2) Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap
tujuan organisasi sangat dibutuhkan.
3) Manajemen harus sistematik, dan pendekatan yang dipakai haruslah
melalui pertimbangan yang saksama.
4) Manajemen teknik dapat dipandang sebagai suatu proses teknik secara
ketat (peranan prosedur dan prinsip).
2. Manajemen Ilmiah
Gambar 1.4.
Frederick W Yaylor
Hal utama yang tidak dapat diabaikan dalam pemikiran Taylor adalah
penekanan betapa pentingnya perencanaan secara cermat terlebih dahulu oleh
manajer dan merancang sistem-sistem pekerjaan merupakan tanggung jawab
1.42 Manajemen
para manajer sehingga para pekerja dapat bekerja semaksimal mungkin. Dia
tidak pernah melupakan fakta bahwa hubungan antara majikan dan pekerja
merupakan bagian yang paling penting dalam seni manajemen.
Bagi Taylor setidaknya ada dua sikap yang merupakan inti manajemen
ilmiah, yaitu bahwa manajemen dan pekerja perlu:
1) Mengalihkan pandangan dan perhatian mereka dari usaha pembagian
surplus menjadi usaha meningkatkan besarnya surplus perusahaan.
2) Menggantikan pertimbangan individual atau pendapat individual tentang
tugas-tugas pekerja dengan penelitian dan pengetahuan yang ilmiah.
Taylor telah mengembangkan alat-alat (tools) untuk bertindak secara
ilmiah, yaitu:
a) Standar kerja berdasarkan gerak dan waktu.
b) Upah perangsang agar pekerja berusaha mencapai tugas yang telah
ditetapkan.
c) Supervisi fungsional (spesialis).
d) Perencanaan dan penjadwalan dengan menggunakan kartu-kartu
instruksi, mistar hitung, dan tabel-tabel.
e) Penstandaran metode, alat, dan suku cadang.
f) Penetapan biaya produksi.
g) Pembelian menurut spesifikasi dan penawaran.
h) Sistem-sistem pengendalian produksi, termasuk metode grafik.
suatu hari, maka ia berhak menerima bonus sebesar 50 sen dolar untuk hari
itu. Sistem bonus ini juga berlaku bagi para mandor sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan. Seperti halnya Taylor, dia juga menekankan
pentingnya waktu maupun biaya dalam merencanakan dan mengendalikan
pekerjaan. Hal inilah sebagai permulaan awal teori PERT (Program
Evaluation and Review Technique) atau Teknik Evaluasi dan Tinjauan
Program.
Gagasan lain Gannt adalah mengembangkan ide Owen dalam penilaian
atas pekerjaan para pekerja, yaitu dengan mengadakan metode pencatatan
atas hasil pekerjaan di dalam kartu pribadi setiap pekerja. Apabila pekerjaan
seorang pekerja memenuhi standar maka ia diberi warna hitam, dan merah
jika sebaliknya. Gantt juga mengemukakan ide dalam hal membuat sistem
baru tentang penggambaran jadwal produksi sebagai alat untuk instruksi dan
pengawasan bagi manajer perusahaan.
cahaya. Hasil foto tersebut dinamakan ”siklograf”. Dari cara yang sederhana
ini berkembanglah sejumlah alat lain yang berfungsi sebagai pencatat gerak
dan waktu.
Alat-alat itu adalah suatu alat pemotret film bergerak stereoskopik, suatu
contoh representatif latar belakang untuk mengukur jarak yang telah dijalani,
17 gerakan elementer yang disebut ”therbligs”, bahan-bahan ”putaran gerak
serempak”, dan mikrokromometer. Di dalam perjalan waktu, para pengikut
Gilbreth menambahkan berbagai penyempurnaan terhadap metode
penghematan waktu dan gerak tersebut.
3. Hubungan Manusia
Sebagaimana kita ketahui, para manajer merampungkan segala
sesuatunya melalui bekerja dengan orang lain. Itu menjelaskan mengapa
beberapa penulis dan peneliti telah memilih untuk melihat manajemen
dengan memusatkan perhatian pada sumber daya manusia organisasi. Bidang
kajian yang berkaitan dengan tindakan (perilaku) manusia di tempat kerja
disebut perilaku organisasi (OB: Organizational behavior). Sebagian besar
apa yang sekarang ini membentuk bidang manajemen sumber daya manusia
beserta pandangan kontemporer mengenai motivasi, kepemimpinan, kerja
tim, dan pengelolaan konflik telah muncul dari riset perilaku organisasi itu.
Meskipun ada sejumlah orang pada akhir 1800-an dan awal 1900-an
yang menyadari pentingnya faktor manusia bagi keberhasilan organisasi, ada
empat orang yang menonjol sebagai pendukung awal pendekatan perilaku
organisasi tersebut. Mereka itu adalah Robert Owen, Hugo Munsterberg,
Mary Parker Follett, dan Chester Barnard. Sumbangan dari orang-orang itu
beragam dan khas, walau mereka mempunyai kesamaan keyakinan bahwa
orang adalah aset organisasi yang paling penting dan harus dikelola dengan
1.46 Manajemen
tepat. Ide mereka menjadi dasar bagi praktik manajemen seperti prosedur
seleksi karyawan, program motivasi karyawan, tim kerja karyawan, dan
organisasi teknik manajemen lingkungan eksternal. Gambar 1.6
meringkaskan ide terpenting pendukung awal perilaku organisasi.
Sumber: Robbins, Stephen P dan Mary Coulter. 2005. Manajemen. Jakarta: PT Indeks.
Gambar 1.5.
Pendukung awal perilaku organisasi
Kajian Hawthorne
Kajian Hawthorne yaitu sekelompok kajian yang dilakukan pada
Western Electric Company Works di Cicero, Illinois yang memberikan
sumbangan penting bagi pengembangan bidang perilaku organisasi. Kajian
ini dimulai pada tahun 1924 dan dilanjutkan sampai awal tahun 1930-an.
Semula kajian ini dirancang oleh para insinyur industri Western Electric
sebagai percobaan di bidang manajemen ilmiah. Mereka ingin mempelajari
pengaruh berbagai macam tingkat penerangan (lampu) terhadap produktivitas
pekerja di dua kelompok kerja, yaitu kelompok kontrol dan kelompok kerja
eksperimen. Kelompok eksperimen diberikan berbagai macam intensitas
penerangan sementara kelompok kontrol bekerja di bawah intensitas
penerangan yang tetap. Jika Anda adalah salah seorang insinyur industri yang
bertugas dalam eksperimen itu, apa yang Anda harapkan terjadi? Apakah
EKMA4116/MODUL 1 1.47
4. Manajemen Modern
Apa yang ada dipikiran Anda tentang manajemen modern? Kemukakan
pendapat Anda dihadapan kelompok belajar yang Anda ikuti. Apakah
pendapat Anda dapat diterima oleh teman sekelompok, silakan lakukan!
e. Manajemen terapan
Di pertengahan abad 20, Peter Drucker menulis salah satu buku paling
awal tentang manajemen terapan, yaitu Konsep Korporasi (Concept of the
Corporation), diterbitkan tahun 1946. Buku ini muncul atas ide Alfred Sloan
(Chairman dari General Motors) yang menugaskan penelitian tentang
organisasi. Di saat yang hampir bersamaan H. Dodge, Ronald Fisher, dan
Thorton C. Fry memperkenalkan teknik statistika ke dalam manajemen.
Sebelumnya, pada tahun 1940-an, Patrick Blackett mengombinasikan teori
statistika dengan teori mikroekonomi dan lahirlah ilmu riset operasi. Riset
operasi, sering dikenal dengan "Sains Manajemen", mencoba pendekatan
sains untuk menyelesaikan masalah dalam manajemen, khususnya di bidang
1.52 Manajemen
logistik dan operasi. Mendekati akhir abad 20, manajemen terdiri dari
beberapa bidang terpisah, termasuk: manajemen sumber daya manusia,
manajemen operasi atau produksi, manajemen strategi, manajemen
pemasaran, manajemen keuangan, manajemen informasi teknologi, serta
munculnya suatu paradigma baru yang disebut dengan The 5th Generation
Management.
Pada awal tahun 1990-an paradigma manajemen telah berevolusi dari
pendekatan fungsional manajemen yang akrab dengan ”command and
control”, menjadi manajemen yang mengarah kepada apa yang disebut
dengan manajemen generasi kelima atau ”The 5th Generation Management”.
Generasi ini ditandai dengan perubahan ekonomi, antara lain globalisasi dan
menuntut keunggulan bersaing dari organisasi. Hal ini berarti keunggulan
organisasi sangat tergantung pada individu-individu yang berada di dalamnya
yang diharapkan memiliki kecepatan, kemampuan daya tanggap, kelincahan
atau kegesitan, kemampuan belajar, dan kompetensi yang memadai.
Organisasi dengan paradigma baru ini memiliki ciri-ciri: fleksibel;
externalize risk; mempunyai karyawan yang heterogen; menjalankan kualitas
mutu terpadu; melakukan perampingan organisasi, melaksanakan rekayasa
keahlian; memiliki kompetensi inti; melakukan pemberdayaan karyawan;
membentuk tim kerja; memiliki tanggung jawab sosial dan etika bisnis.
Perubahan organisasi dan karyawan dengan paradigma baru ini menuntut
kedinamisan suatu organisasi. Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan
dinamis (dynamic approach), yaitu perusahaan dalam membuat barang dan
jasa harus berdasarkan atau mengikuti trend yang ada di pasar, baru
kemudian mencaritahu bagaimana prosesnya dan input apa saja yang
dibutuhkan untuk membuat barang dan jasa tersebut (make or order).
Di dalam era manajemen kelima ini atau dikenal pula dengan zaman
knowledge management, perusahaan dituntut meningkatkan pengetahuannya
sebagai kunci pembaruan. Beberapa perusahaan yang melakukan bisnis tanpa
dinamika dan tanpa pembaruan serta hanya melakukan ”business as ussual”
untuk jangka waktu pendek, tidak akan mengetahui apa yang mereka tidak
tahu (don’t know what they don’t know). Dengan demikian jika perusahaan
atau organisasi ingin tetap bertahan, mereka tidak dapat menawar lagi bahwa
”berubah adalah mutlak”. Mereka harus mulai dari sekarang dan tidak
menunggu perusahaan lain berubah terlebih dahulu. Banyak perusahaan di
negara kita yang telah bangkrut karena keterlambatan menginventarisasi
EKMA4116/MODUL 1 1.53
kondisi sekarang dan belum menemukan solusi yang kreatif dan inovatif
untuk dapat tetap terus bertahan.
LAT IH A N
Baca kembali Kegiatan Belajar 2 ini dan cobalah mencari intisari dari
tiap-tiap teori atau prinsip manajemen yang dikemukakan oleh para ahli.
Bacalah juga majalah-majalah manajemen yang banyak Anda jumpai sehari-
hari. Cobalah menyoroti sebuah kasus manajemen dengan saksama dan
cobalah hubungkan dengan pengetahuan Anda mengenai teori dan prinsip
manajemen yang dikemukakan oleh para ahli terdahulu.
R A NG KU M AN
TE S F OR M AT IF 2
Daftar Pustaka
Stoner, James A.F., R. Edward Freeman dan Daniel R. Gilbert, Jr. (1995).
Management. Englewood Cliffs: Prentice Hall.
KEMBALI