Gunakan materi tuton serta BPM Manajemen, dilarang copas dengan teman atau
internet
1. Metode-metode Pengawasan.
Metode-metode pengawasan bisa dikelompokkan dalam dua bagian, yaitu : pengawasan
nonkuantitatif dan pengawasan kuantitatif.
a. Pengawasan Nonkuantitatif
Pengawasan nonkuantitatif tidak melibatkan angka-angka dan dapat digunakan untuk
mengawasi prestasi organisasi secara keseluruhan. Teknik-teknik yang sering digunakan
adalah sebagai berikut :
- Pengamatan (pengendalian dengan observasi): pengamatan ditujukan untuk
mengendalikan kegiatan atau produk yang dapat diobservasi.
- Inspeksi teratur dan langsung : inspeksi teratur dilakukan secara periodik
dengan mengamati kegiatan atau produk yang dapat diobservasi.
- Laporan lisan dan tertulis : laporan lisan atau tertulis dapat menyajikan
informasi yang dibutuhkan dengan cepat disertai dengan feedback dari
bawahan dengan relatif lebih cepat.
- Evaluasi pelaksanaan
- Diskusi antara manajer dan bawahan tentang pelaksanaan suatu kegiatan. Cara
ini dapat menjadi alat pengendalikan karena masalah yang mungkin ada dapat
didiagnosisdan dipecahkan bersama.
- Management by exception (MBE): dilakukan dengan memperhatikan perbedaan
yang signifikan antara rencana dan realisasi. Teknik tersebut didasarkan pada
prinsip pengecualian. Prinsip tersebut mengatakan bahwa bawahan
mengerjakan semua kegiatan rutin, sementara manajer hanya mengerjakan
kegiatan tidak rutin. Meskipun manajer bisa langsung menggunakan prinsip
tersebut, manajer menetapkan prosedur untuk membantu pelaksanaan
pengendalian dengan pengecualian. Contohnya sebagaI berikut.
1. Jika penjualan bulanan lebih rendah 15 persen dari rencana, manajer
penjualan harus melaporkan ke manajer pemasaran.
2. Jika biaya tenaga kerja mencapai lebih dari 10% dari rencana,
pengawasan bangunan konstruksi harus melapor ke manajer konstruksi
Jika manajemen dengan pengecualian dapat dilakukan dengan efektif, waktu manajer
dapat dihemat. Manajer hanya memfokuskan pada masalah yang penting, sementara
masalah yang tidak penting dapat dikesampingkan dari perhatian manajer. Teknik ini
juga bermanfaat karena menyaring informasi yang sampai ke manajer. Kelebihan
informasi (information overload) dapat dihindari.
b. Pengawasan Kuantitatif
Pengawasan kuantitatif melibatkan angka-angka untuk menilai suatu prestasi. Beberapa
teknik yang dapat dipakai dalam pengawasan kuantitatif :
- Anggaran
- Audit
- Analisis break-even
- Analisis rasio
- Beberapa bagan dan teknik perencanaan seperti bagan gant (gant chart), PERT
( progam evaluation and review technique ), dan CPM ( critical path method ).
3. Pengertian Angaran
Anggaran merupakan rencana yang dinyatakan dalam bentuk angka. Anggaran dapat
ditetapkan, baik untuk organisasi secara keseluruhan, untuk departemen, maupun untuk
bagian-bagian tertentu. Jangka waktu anggaran biasanya satu tahun meskipun kadang-kadang
dipecah ke dalam satuan waktu yang lebih pendek. Anggaran sering kali dinyatakan dalam suatu
moneter sebagai contoh anggaran keuangan. Anggaran merupakan dasar sistem pengendalian.
Karena dinyatakan dalam angka, anggaran dapat digunakan sebagai standar yang cukup jelas
dan dapat dipakai sebagai perbandingan antar departemen, antar tingkat organisasi, dan antar
waktu yang berbeda. Anggaran dengan demikian mempunyai beberapa fungsi: sebagai alat
koordinasi, sebagai standar, sebagai pedoman dalam menjalankan aktivitas, dan sebagai alat
evaluasi prestasi. Ada beberapa jenis anggaran yaitu: operasional, keuanganan, fleksibel, tetap,
dan anggaran berbasis nol.
Sumber : EKMA4116/MODUL 10