1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam melaksanakan pengelolaan suatu perusahaan, diperlukan juga tentang
penyusunan anggaran operasional. Pada dasarnya suatu perusahaan mempunyai
tujuan untuk memperoleh laba atau penghasilan. Namun, semakin kompleksnya
suatu masalah dalam perusahaan dapat mengakibatkan banyaknya aktivitas yang
harus dilaksanakan berdasarkan perencanaan yang tepat dan cermat, karena
dengan dilaksanakannya rencana yang matang dalam setiap kegiatan
operasionalnya, maka akan memudahkan perusahaan mencapai tujuan yang
optimal. Untuk mencapai tujuan tersebut manajemen dalam mengelola perusahaan
harus membuat perencanaan, pengendalian, pengawasan yang tepat dan cermat
terhadap seluruh aktivitas perusahaan.
Sehingga…
1.2.3 Apa saja data dan informasi untuk menyusun budget biaya administrasi dan
pemasaran ?
2
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
2.1.1 Biaya Operasional
Biaya operasional merupakan biaya yang memiliki pengaruh besar dalam
pencapaian laba perusahaan. Karena produk yang telah dihasilkan perusahaan
melalui proses produksi yang panjang harus disampaikan kepada konsumen
melalui serangkaian kegiatan yang saling menunjang. Tanpa aktivitas operasional
yang terarah, maka seluruh produk yang dihasilkan tidak akan memiliki manfaat
apapun bagi perusahaan. Biaya operasional secara umum dibagi menjadi dua yaitu
biaya pemasaran dan biaya administrasi umum (Munandar, 2007). Anggaran
operasional, yaitu rencana kerja perusahaan yang mencakup semua kegiatan
utama perusahaan dalam memperoleh pendapatan di dalam suatu periode tertentu
(Gunawan Adisaputro & Marwan Asri, 2003).
a. Anggaran pendapatan
c. Anggaran laba
3
waktu kewaktu selama periode tertentu (Munandar, 2007). Biaya pemasaran
terjadi pada saat proses produksi selesai dan barang – barang sudah siap untuk
dijual. Anggaran biaya pemasaran adalah semua rencana pengeluaran yang
berkaitan dengan seluruh aktivitas penjualan dan pendistribusian produk
perusahaan (Zulhawati, dan Ifah Rofiqoh, 2016).
2.2 Manfaat
2.2.1 Manfaat Anggaran Biaya Pemasaran
Anggaran biaya pemasaran dapat dipakai sebagai alat koordinasi bagian
penjualan. Semua petugas penjualan, baik pengawas penjualan maupun tenaga
salesman dapat bekerja sama untuk merencanakan kegiatan promosi. Anggaran
biaya pemasaran juga bermanfaat sebagai alat pengawasan. Penyimpangan biaya
distribusi dari rencana (misalnya menjadi terlalu besar) kadang-kandang
mengakibatkan kenaikan harga jual barang.
4
kegunaan penting, antara lain sebagai dasar untuk menyusun Budget kas, karena
sebagian dari biaya administrasi memerlukan pembayaran atau pengeluaran kas.
Sedangkan sebagian lain dari biaya administrasi tidak memerlukan pembayaran
atau pengeluaran kas, seperti misalnya biaya depresiasi dari aset tetap yang ada
dilingkungan bagian administrasi umum.
5
Biaya penyusutan kendaraan pemasaran
Biaya alat tulis dan cetak kantor pemasaran
Biaya korespondensi
Biaya angkut
Biaya Gudang
Biaya pengepakan dan pengiriman
Biaya penagihan
6
Biaya pemberian kredit dan penagihan dipengaruhi jumlah pesanan
pelanggan atau transaksi penjualan
Biaya administrasi pemasaran dipengaruhi jumlah pesanan pelanggan atau
transaksi penjualan
Karena jumlah biaya jenis ini dipengaruhi secara langsung oleh tingkat
aktivitas tertentu, berarti biaya jenis ini adalah biaya yang dapat dikendalikan
secara langsung jumlahnya. Jika perusahaan ingin menirunkan jumlah anggaran
biaya pemasaran variabel, maka volume aktivitas yang menjadi pemicu biaya
tersebut harus dikurangi sesuai dengan jumlah yang diinginkan. Jika perusahaan
ingin menambah biaya pemasaran variabel, maka volume aktivitas biaya tersebut
dapat dinaikkan sesuai jumlah yang diinginkan.
7
2.4 Faktor Yang Mempengaruhi Anggaran Biaya Operasional
Agar anggaran biaya penjualan dan biaya administrasi dan umum dapat
berfungsi secara baik, maka dalam penyusunannya harus memperhatikan faktor-
faktor berikut ini:
8
tetap, tarif biaya variabel memerlukan penyesuaian karena perubahan
harga-harga yang terjadi di pasar.
3. Biaya semi variabel ditentukan berdasar pada analisis terhadap biaya
tersebut. Sebagian biaya yang bersifat tetap besarnya sama dengan periode
sebelumnya, sedang sebagian yang bersifat variabel akan ditentukan
berdasarkan tarif tertentu.
2. Rencana Produksi yang tertuang dalam budget unit yang akan diproduksikan,
khususnya tentang jumlah (kuantitas) dari masing-masing jenis barang yang akan
9
diproduksikan dari waktu ke waktu (bulan ke bulan) selama periode tertentu yang
akan dating.
4. Sistem pembayaran upah (gaji) yang dipakai oleh perusahaan, khususnya upah
yang dibayarkan kepada para karyawan di Bagian Administrasi Umum.
1. Anggaran Proyeksi Rugi Laba; dalam anggaran ini dihitung atau ditaksir
besarnya laba, baik menurut bagian, menurut jenis produk maupun laba
yang merupakan keseluruhan.
10
2. Anggaran Pembantu Laporan Rugi Laba (Income Statement Supporting
Budget ); anggaran ini meliputi seluruh anggaran kegiatan-kegiatan yang
menyokong penyusunan suatu laporan Rugi Laba (Income Statement)
yakni: Anggaran Penjualan ; Anggaran Produksi ; Anggaran Biaya
Distribusi; Anggaran Biaya Umum dan Administrasi; Anggaran Type
Appropriasi (anggaran biaya yang tidak dapat dikategorikan sebagai
bagian dari anggaran-anggaran sebelumnya, misalnya: Anggaran
Pemeliharaan dan Anggaran Penelitian). Dari uraian tersebut diatas maka
anggaran operasional menjelaskan aktifi tas yang menghasilkan
pendapatan untuk perusahaan, yaitu penjualan, produksi dan barang jadi.
Hasil utama dari anggaran operasinal adalah laporan rugi laba proforma
atau proyeksi rugi laba. Ruang lingkup anggaran operasional terdiri dari
laporan rugi laba yang dianggarkan serta beberapa anggaran pendukung
seperti : Anggaran Penjualan, Anggaran Produksi, Anggaran Bahan Baku,
Anggaran Tenaga Kerja, Anggaran Overhead Pabrik, Anggaran Biaya
Umum dan Administrasi, Anggaran Persediaan Barang Jadi, Anggaran
Harga Pokok Produksi dan Anggaran Harga Pokok Penjualan
11
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN :
12
DAFTAR PUSTAKA
13