Anda di halaman 1dari 13

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... 1


BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 2
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 2
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
1.3 Tujuan Makalah ............................................................................................. 2
BAB 2 PEMBAHASAN ......................................................................................... 3
2.1 Pengertian ...................................................................................................... 3
2.1.1 Biaya Operasional ................................................................................... 3
2.1.2 Biaya Pemasaran ..................................................................................... 3
2.1.3 Biaya Administrasi ................................................................................. 4
2.2 Manfaat .......................................................................................................... 4
2.2.1 Manfaat Anggaran Biaya Pemasaran ...................................................... 4
2.2.2 Manfaat Anggaran Biaya Administrasi .................................................. 4
2.3 Biaya-biaya yang Di Masukkan Ke Dalam Anggaran. ................................. 5
2.3.1 Anggaran Biaya Pemasaran .................................................................... 5
2.3.2 Anggaran Biaya Administrasi................................................................. 7
2.4 Faktor Yang Mempengaruhi Anggaran Biaya Operasional .......................... 8
2.5 Penyusunan Anggaran Biaya Operasional .................................................... 8
2.6 Data dan Informasi Untuk Menyusun Budget Biaya Administrasi ............... 9
BAB III PENUTUP ........................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 13

1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam melaksanakan pengelolaan suatu perusahaan, diperlukan juga tentang
penyusunan anggaran operasional. Pada dasarnya suatu perusahaan mempunyai
tujuan untuk memperoleh laba atau penghasilan. Namun, semakin kompleksnya
suatu masalah dalam perusahaan dapat mengakibatkan banyaknya aktivitas yang
harus dilaksanakan berdasarkan perencanaan yang tepat dan cermat, karena
dengan dilaksanakannya rencana yang matang dalam setiap kegiatan
operasionalnya, maka akan memudahkan perusahaan mencapai tujuan yang
optimal. Untuk mencapai tujuan tersebut manajemen dalam mengelola perusahaan
harus membuat perencanaan, pengendalian, pengawasan yang tepat dan cermat
terhadap seluruh aktivitas perusahaan.

Sehingga…

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa itu biaya operasional, biaya administrasi dan biaya pemasaran ?

1.2.2 Kegunaan budget biaya administrasi dan budget biaya pemasaran ?

1.2.3 Apa saja data dan informasi untuk menyusun budget biaya administrasi dan
pemasaran ?

1.2.4 Teknik penyusunan biaya operasional ?

1.2.5 Biaya apa saja yang menunjang biaya operasional ?

1.3 Tujuan Makalah


Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai penyusunan anggaran biaya
operasional dan mengetahui bahwa di dalam biaya operasional terdapat dua biaya
yang menunjang yaitu biaya administrasi dan biaya pemasaran. Menjelaskan
kegunaan dari biaya pemasaran dan biaya administrasi serta menjelaskan tentang
penyusunan biaya operasional. Menjelaskan hasil utama dari penyusunan
anggaran biaya operasional.

2
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
2.1.1 Biaya Operasional
Biaya operasional merupakan biaya yang memiliki pengaruh besar dalam
pencapaian laba perusahaan. Karena produk yang telah dihasilkan perusahaan
melalui proses produksi yang panjang harus disampaikan kepada konsumen
melalui serangkaian kegiatan yang saling menunjang. Tanpa aktivitas operasional
yang terarah, maka seluruh produk yang dihasilkan tidak akan memiliki manfaat
apapun bagi perusahaan. Biaya operasional secara umum dibagi menjadi dua yaitu
biaya pemasaran dan biaya administrasi umum (Munandar, 2007). Anggaran
operasional, yaitu rencana kerja perusahaan yang mencakup semua kegiatan
utama perusahaan dalam memperoleh pendapatan di dalam suatu periode tertentu
(Gunawan Adisaputro & Marwan Asri, 2003).

Anggaran operasional merupakan rencana seluruh kegiatan-kegiatan


perusahaan untuk mencapai tujuannya.

Umumnya tujuan perusahaan adalah mendapatkan keuntungan. Anggaran


operasional mencakup :

a. Anggaran pendapatan

b. Anggaran biaya, dipilah menjadi :

 Anggaran biaya bahan baku


 Anggaran biaya tenaga kerja langsung
 Anggaran biaya overhead
 Anggaran biaya pemasaran
 Anggaran biaya administrasi dan umum

c. Anggaran laba

2.1.2 Biaya Pemasaran


Biaya Pemasaran merupakan Budget yang merencanakan secara sistematis
dan lebih terperinci tentang biaya pemasaran yang ditanggung perusahaan dari

3
waktu kewaktu selama periode tertentu (Munandar, 2007). Biaya pemasaran
terjadi pada saat proses produksi selesai dan barang – barang sudah siap untuk
dijual. Anggaran biaya pemasaran adalah semua rencana pengeluaran yang
berkaitan dengan seluruh aktivitas penjualan dan pendistribusian produk
perusahaan (Zulhawati, dan Ifah Rofiqoh, 2016).

2.1.3 Biaya Administrasi


Biaya Administrasi ialah budget yang merencanakan secara sistematis dan
lebih terperinci tentang biaya administrasi yang ditanggung perusahaan dari waktu
ke waktu selama periode waktu tertentu. Biaya administrasi dan umum adalah
biaya yang jumlahnya relatif tidak dipengaruhi oleh tingkat aktivitas perusahaan.
Biaya ini juga tergolong biaya yang tidak berubah dari waktu ke waktu, kecuali
memang direncanakan untuk berubah (Munandar, 2007). Perubahan besarnya
biaya administrasi dan umum, khususnya perubahan yang berupa penambahan
biaya, dapat disebabkan oleh berbagai hal, baik yang direncanakan secara internal
oleh perusahaan maupun faktor eksternal yang tidak terhindarkan, seperti
kenaikan gaji reksi, kenaikan gaji pegawai, kenaikan tarif listrik, air dan telepon.

2.2 Manfaat
2.2.1 Manfaat Anggaran Biaya Pemasaran
Anggaran biaya pemasaran dapat dipakai sebagai alat koordinasi bagian
penjualan. Semua petugas penjualan, baik pengawas penjualan maupun tenaga
salesman dapat bekerja sama untuk merencanakan kegiatan promosi. Anggaran
biaya pemasaran juga bermanfaat sebagai alat pengawasan. Penyimpangan biaya
distribusi dari rencana (misalnya menjadi terlalu besar) kadang-kandang
mengakibatkan kenaikan harga jual barang.

2.2.2 Manfaat Anggaran Biaya Administrasi


Secara umum, Budget Biaya Administrasi mempunyai tiga kegunaan
pokok, yaitu sebagai pedoman kerja, sebagai alat manajemen untuk melakukan
evaluasi atau pengawasan kerja. Seringkali kegunaan umum semacam ini disebut
juga sebagai kegunaan manajerial, karena berkaitan erat dengan fungsi
manajemen, terutama di bidang perencanaan, pengkoordinasian, dan pengawasan.
Sedangkan secara khusus, budget biaya administrasi mempunyai beberapa

4
kegunaan penting, antara lain sebagai dasar untuk menyusun Budget kas, karena
sebagian dari biaya administrasi memerlukan pembayaran atau pengeluaran kas.
Sedangkan sebagian lain dari biaya administrasi tidak memerlukan pembayaran
atau pengeluaran kas, seperti misalnya biaya depresiasi dari aset tetap yang ada
dilingkungan bagian administrasi umum.

2.3 Biaya-biaya yang Di Masukkan Ke Dalam Anggaran.


2.3.1 Anggaran Biaya Pemasaran
Biaya ini mencakup biaya penjualan dan biaya pemenuhan pesanan.

a. Biaya penjualan adalah keseluruhan aktivitas yang berkaitan dengan


upaya untuk mencari dan memperoleh penjualan produk perusahaan. Biaya ini
mencakup biaya iklan, pemberian, contoh produk, komisi wiraniaga, biaya demo,
dan lain-lain. Penyusunan anggaran biaya penjualan berguna dalam bidang
perencanaan, dengan disusunnya anggaran biaya pemasaran maka perusahaan
dihadapkan pada keharusan untuk merencanakan secara terperici biaya-biaya yang
akan dikeluarkan.

b. Biaya pemenuhan pesanan adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan


berkaitan dengan upaya untuk memenuhi pesanan sesuai keinginan konsumen,
yang mencakup biaya pergudangan, pengepakan dan pengiriman, pemberian
kredit dan penagihan serta administrasi pemasaran.

Anggaran biaya pemasaran mencakup keseluruhan biaya yang berkaitan


dengan proses penjualan dan pendistribusian produk perusahaan, yang meliputi :

 Gaji staf administrasi penjualan


 Gaji dan komisi wiraniaga
 Gaji manajer pemasaran
 Biaya iklan
 Biaya pelatihan wiraniaga
 Biaya telepon kantor pemasaran
 Biaya listrik kantor pemasaran
 Biaya penyusutan kantor pemasaran

5
 Biaya penyusutan kendaraan pemasaran
 Biaya alat tulis dan cetak kantor pemasaran
 Biaya korespondensi
 Biaya angkut
 Biaya Gudang
 Biaya pengepakan dan pengiriman
 Biaya penagihan

Sebagian biaya pemasaran bersifat tetap jumlahnya pada setiap periode


waktu tertentu. Dan sebagian lagi bersifat fluktuatif sesuai dengan volume
aktivitas. Karena itu, di dalam proses penyusunan anggaran biaya pemasaran perlu
mempertimbangkan faktor – faktor yang berpengaruh terhadap biaya – biaya
tersebut. Kelompok biaya pemasaran yang merupakan biaya yang bersifat tetap
jumlahnya adalah biaya- biaya yang tidak dipengaruhi oleh volume aktivitas,
seperti:

 Gaji staf administrasi pemasaran


 Gaji wiraniaga
 Gaji penyelia wiraniaga
 Biaya penyusutan kantor pemasaran
 Biaya penyusutan gudang
 Biaya penyusutan kendaraan pemasaran

Biaya pemasaran variabel adalah biaya pemasaran yang jumlah biayanya


yang akan dikeluarkan akan dipengaruhi berbagai tingkat aktivitas yang menjadi
dasar alokasi biaya tersebut. Biaya pemasaran variabel jumlahnya akan
dipengaruhi oleh berbagai jenis aktivitas adalah sebagai berikut :

 Biaya komisi penjualan dipengaruhi jumlah volume penjualan


 Biaya iklan dipengaruhi ruang iklan yang digunakan atau jumlah
penayangan iklan
 Biaya pergudangan dipengaruhi volume, bobot atau jumlah produk
 Biaya pengepakan dipengaruhi volume, bobot atau jumlah produk
 Biaya pengiriman dipengaruhi volume, bobot atau jumlah produk

6
 Biaya pemberian kredit dan penagihan dipengaruhi jumlah pesanan
pelanggan atau transaksi penjualan
 Biaya administrasi pemasaran dipengaruhi jumlah pesanan pelanggan atau
transaksi penjualan

Karena jumlah biaya jenis ini dipengaruhi secara langsung oleh tingkat
aktivitas tertentu, berarti biaya jenis ini adalah biaya yang dapat dikendalikan
secara langsung jumlahnya. Jika perusahaan ingin menirunkan jumlah anggaran
biaya pemasaran variabel, maka volume aktivitas yang menjadi pemicu biaya
tersebut harus dikurangi sesuai dengan jumlah yang diinginkan. Jika perusahaan
ingin menambah biaya pemasaran variabel, maka volume aktivitas biaya tersebut
dapat dinaikkan sesuai jumlah yang diinginkan.

2.3.2 Anggaran Biaya Administrasi


Aktivitas administrasi dan umum mencakup keseluruhan aktivitas umum
perusahaan di luar aktivitas produksi dan pemasaran. Karena itu, lingkup kegiatan
administrasi dan umum sangat luas, mencakup:

 Gaji staf administrasi


 Gaji manajer dan direktur
 Biaya sewa (kantor, kendaraan, dsb)
 Biaya urusan hukum
 Biaya korespondensi
 Biaya telepon kantor administrasi
 Biaya listrik kantor administrasi
 Biaya bunga kredit
 Biaya alat tulis dan cetak kantor administrasi
 Biaya penyusutan gedung kantor administrasi
 Biaya penyusutan kendaraan umum dan direksi

7
2.4 Faktor Yang Mempengaruhi Anggaran Biaya Operasional
Agar anggaran biaya penjualan dan biaya administrasi dan umum dapat
berfungsi secara baik, maka dalam penyusunannya harus memperhatikan faktor-
faktor berikut ini:

a. Anggaran penjualan, karena secara tidak langsung anggaran penjualan


akan mempengaruhi besar kecilnya biaya penjualan.

b. Anggaran produksi, karena secara tidak langsung anggaran produksi


akan mempengaruhi anggaran biaya administrasi.

c. Berbagai standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan yang


berhubungan dengan biaya penjualan dan biaya administrasi dan umum, seperti;
standar pemakaian bahan, standar pemakaian listrik, dsb.

d. Sistem pembayaran gaji dan upah yang dipakai oleh perusahaan.

e. Metode penyusutan aset tetap yang dianut oleh perusahaan.

f. Metode alokasi biaya yang dipakai oleh perusahaan untuk


mengalokasikan biaya-biaya yang semula merupakan suatu biaya bersama
menjadi beberapa kelompok biaya yang sesuai dengan posnya.

2.5 Penyusunan Anggaran Biaya Operasional


Karena biaya penjualan dan biaya administrasi dan umum terdiri atas
berbagai macam biaya maka dalam menentukan besarnya biaya penjualan dan
biaya administrasi dan umum pada waktu yang akan datang perlu didasarkan pada
perilaku biaya dari masing-masing komponen biaya tersebut, yang terdiri atas:

1. Biaya tetap ditentukan berdasarkan pada periode sebelumnya. Misalnya


gaji karyawan telah ditentukan oleh direksi sesuai dengan penggajian dan
aturan personalia yang lain yang berlaku untuk waktu tertentu. Demikian
pula halnya dengan biaya penyusutan, biasanya telah ditentukan untuk
waktu sekian tahun selama umur ekonomis suatu aset tetap.
2. Biaya variabel penentuan biaya pada periode yang akan datang didasarkan
pada tarif biaya tersebut pada waktu yang lalu. Berbeda dengan biaya

8
tetap, tarif biaya variabel memerlukan penyesuaian karena perubahan
harga-harga yang terjadi di pasar.
3. Biaya semi variabel ditentukan berdasar pada analisis terhadap biaya
tersebut. Sebagian biaya yang bersifat tetap besarnya sama dengan periode
sebelumnya, sedang sebagian yang bersifat variabel akan ditentukan
berdasarkan tarif tertentu.

Teknik penyusunan Anggaran Operasional :

1. Membuat peramalan penjualan yang nantinya dijadikan sebagai


pendukung dalam penyusunan anggaran penjualan.
2. Membuat anggaran produksi, dan yang mesti diingat bahwa penjualan
mempunyai hubungan timbal balik dengan produksi.
3. Membuat anggaran bahan baku, anggaran tenaga kerja dan anggaran biaya
overhead pabrik yang mendasarkan pada anggaran produksi.
4. Membuat anggaran biaya umum dan administrasi (anggaran beban usaha)
5. Membuat harga pokok produksi dan penjulan
6. Membuat proyeksi rugi laba yang didasarkan pada data anggaran-anggaran
yang telah dibuat sebelumnya (anggaran penjualan, anggaran produksi,
anggaran bahan baku, anggaran tenaga kerja, anggaran overhead pabrik,
anggaran biaya umum dan administrasi, anggaran persediaan jarang jadi,
anggaran harga pokok produksi, anggaran harga pokok penjualan).

2.6 Data dan Informasi Untuk Menyusun Budget Biaya Administrasi


Adapun data dan informasi yang diperlukan untuk menyusun Budget
Biaya Administrasi dan Pemasaran :

1. Rencana Penjualan yang terutuang dalam budget penjualan, khususnya tentang


jumlah (kuantitas) dari masing-masing jenis barang yang akan dijual dari waktu
ke waktu (bulan ke bulan) yang akan dating. Hal ini disebabkan karena kegiatan
penjualan termasuk salah satu kegiatan yang dicatat dan diadministrasikan oleh
bagian administrasi umum perusahaaan.

2. Rencana Produksi yang tertuang dalam budget unit yang akan diproduksikan,
khususnya tentang jumlah (kuantitas) dari masing-masing jenis barang yang akan

9
diproduksikan dari waktu ke waktu (bulan ke bulan) selama periode tertentu yang
akan dating.

3. Berbagai standar biaya-biay yang termasuk dalam kelompok biaya administrasi


yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Standar-standar biaya semacam ini sangat
diperlukan oleh perusahaan, untuk mengendalikan efisiensi kerja para karyawan
(controlling). Standar biaya-biaya yang termasuk dalam kelompok Biaya
Administrasi ini dihimpun menjadi satu dalam suatu Anggaran Variabel Bersama-
sama dengan standar-standar biaya yang termasuk dalam kelompok Biaya Pabrik
Tidak Langsung.

4. Sistem pembayaran upah (gaji) yang dipakai oleh perusahaan, khususnya upah
yang dibayarkan kepada para karyawan di Bagian Administrasi Umum.

5. Metode depresiasi yang dipakai oleh perusahaan, khususnya depresiasi


terhadap Aset Tetap yang ada di dalam lingkungan bagian administrasi umum.
Dalam akuntansi dikenal beberapa metode depresiasi yang bisa dipilih oleh
perusahaan, seperti misalnya metode garis lurus, metode saldo menurun, metode
produksi, metode jumlah digit angka-angka tahun dan sebagainya.

6. Metode alokasi biaya yang dipakai oleh perusahaan, untuk membagi


biaya-biaya yang semula merupakan satu kesatuan biaya Bersama, ke dalam
kelompok-kelompok biaya sesuai dengan tempat di mana biaya itu terdapat atau
terjadi. Dengan demikian Biaya Listrik misalnya, yang semula merupakan satu
kesatuan biaya bersama harus dibagi-bagi dan dialokasikan serta dibebankan ke
dalam kelompok Biaya Listrik Pabrik, kelompok Biaya Listrik Administrasi yang
merupakan nilai dari pemakaian listrik di lingkungan bagian Administrasi Umum,
dan Kelompok biaya listrik pemasaran (yang merupakan nilai dari pemakaian
listrik di lingkungan bagian pemasaran).

Ruang lingkup Anggaran Operasional dibagi menjadi dua bagian yatu :

1. Anggaran Proyeksi Rugi Laba; dalam anggaran ini dihitung atau ditaksir
besarnya laba, baik menurut bagian, menurut jenis produk maupun laba
yang merupakan keseluruhan.

10
2. Anggaran Pembantu Laporan Rugi Laba (Income Statement Supporting
Budget ); anggaran ini meliputi seluruh anggaran kegiatan-kegiatan yang
menyokong penyusunan suatu laporan Rugi Laba (Income Statement)
yakni: Anggaran Penjualan ; Anggaran Produksi ; Anggaran Biaya
Distribusi; Anggaran Biaya Umum dan Administrasi; Anggaran Type
Appropriasi (anggaran biaya yang tidak dapat dikategorikan sebagai
bagian dari anggaran-anggaran sebelumnya, misalnya: Anggaran
Pemeliharaan dan Anggaran Penelitian). Dari uraian tersebut diatas maka
anggaran operasional menjelaskan aktifi tas yang menghasilkan
pendapatan untuk perusahaan, yaitu penjualan, produksi dan barang jadi.
Hasil utama dari anggaran operasinal adalah laporan rugi laba proforma
atau proyeksi rugi laba. Ruang lingkup anggaran operasional terdiri dari
laporan rugi laba yang dianggarkan serta beberapa anggaran pendukung
seperti : Anggaran Penjualan, Anggaran Produksi, Anggaran Bahan Baku,
Anggaran Tenaga Kerja, Anggaran Overhead Pabrik, Anggaran Biaya
Umum dan Administrasi, Anggaran Persediaan Barang Jadi, Anggaran
Harga Pokok Produksi dan Anggaran Harga Pokok Penjualan

11
BAB III PENUTUP

KESIMPULAN :

Biaya operasional merupakan biaya yang memiliki pengaruh besar dalam


pencapaian laba perusahaan. Karena produk yang telah dihasilkan perusahaan
melalui proses produksi yang panjang harus disampaikan kepada konsumen
melalui serangkaian kegiatan yang saling menunjang. Anggaran operasional
menjelaskan aktifi tas yang menghasilkan pendapatan untuk perusahaan, yaitu
penjualan, produksi dan barang jadi. Hasil utama dari anggaran operasinal adalah
laporan rugi laba proforma atau proyeksi rugi laba. Biaya operasional terbagi
menjadi dua yaitu biaya pemasaran dan biaya administrasi yang dimana kedua
baiaya ini merupakan Budget yang merencanakan secara sistematis dan lebih
terperinci tentang biaya pemasaran dan administrasi yang ditanggung perusahaan
dari waktu kewaktu selama periode tertentu.

12
DAFTAR PUSTAKA

Adisaputra, Gunawan & Asri, Marwan. (2003), Anggaran Perusahaan, Buku


Pertama, Yogyakarta: BPFE.

Herlianto, Didit. (2011), Teknik Penyusunan Anggaran Operasional Perusahaan,


Edisi Pertama, Yogyakarta: Gosyen Publishing.

M Munandar, (2007), Budgeting Perencanaan Kerja Pengkoordinasian Kerja


Pengawasan Kerja, Edisi Kedua, Yogyakarta: BPFE.

Zulhawati, dan Ifah Rofiqoh, (2016), penganggaran dan Etika Bisnis,


Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

13

Anda mungkin juga menyukai