Anda di halaman 1dari 12

_______________________________ Bagian I Pendahuluan, Gambaran Umum dan Informasi Kasus

BAGIAN I

PENDAHULUAN
GAMBARAN UMUM
INFORMASI KASUS

_________________________________________________________________________________1
Praktikum Akuntansi Biaya ____________________________________________________________

2 _______________________________________________________________________________
______________________________________________________________ Bab 1 Pendahuluan

BAB I
PENDAHULUAN

A. PENGANTAR

1. Pengertian Akuntansi Biaya


Akuntansi biaya adalah suatu proses yang melibatkan pengumpulan,
analisis, dan pelaporan informasi mengenai biaya yang terkait dengan
kegiatan operasional suatu entitas bisnis, terutama dalam industri
manufaktur. Perusahan berjenis manufaktur merupakan perusahaan yang
mengolah, mengubah, dan memproses bahan mentah menjadi produk
barang jadi. Tujuan utama dari akuntansi biaya adalah untuk membantu
manajemen dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan
perencanaan, pengendalian, evaluasi, dan pengambilan tindakan terkait
biaya-biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi, distribusi, dan
penjualan produk atau jasa. Akuntansi biaya berperan penting dalam
membantu manajemen membuat keputusan yang lebih baik terkait strategi
bisnis, penetapan harga produk, perencanaan produksi, pengendalian
biaya, dan evaluasi kinerja operasional.

Akuntansi biaya dalam Horngren, Datar dan Rajan (2015)


mendefinisikan berikut, cost accounting is the process of measuring,
analyzing, and reporting financial and non financial information related to the
costs of acquiring or using resources in an organization. Dalam proses
pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian, serta menafsirkan
informasi biaya sangat dipengaruhi untuk siapa proses tersebut ditujukan,
apakah untuk pihak eksternal perusahaan ataukah pihak internal
perusahaan. Akuntansi biaya pada dasarnya lebih sering digunakan untuk
pihak internal perusahaan manufaktur, namun saat ini setiap jenis dan
berbagai organisasi dengan berbagai ukuran banyak yang telah
menggunakan konsep akuntansi biaya dan teknik-tekniknya.

2. Memahami Esensi Akuntansi Biaya


Akuntansi biaya merupakan landasan penting dalam pengelolaan
keuangan suatu entitas bisnis. Dalam era persaingan global yang semakin
ketat, pemahaman yang mendalam tentang biaya produksi, pengeluaran
operasional, dan analisis profitabilitas menjadi kunci bagi keberhasilan
perusahaan. Akuntansi biaya membantu manajemen dalam mengambil
keputusan yang terinformasi, merencanakan anggaran dengan cermat,
serta mengoptimalkan penggunaan sumber daya

Pentingnya akuntansi biaya seperti yang sudah disebutkan sebelumnya,


tidak hanya terbatas pada perusahaan manufaktur, tetapi juga relevan bagi
berbagai jenis bisnis, termasuk jasa/layanan dan sektor publik. Dengan

______________________________________________________________________________ 3
Praktikum Akuntansi Biaya ____________________________________________________________

mengidentifikasi dan menghitung biaya-biaya yang terkait dengan produksi


atau penyediaan layanan, manajemen dapat mengukur kinerja,
menganalisis efisiensi operasional, serta mengidentifikasi area-area yang
memerlukan perbaikan.

Dalam praktikum akuntansi biaya buku ini, akan dipelajari tidak hanya
konsep-konsep mendasar dalam akuntansi biaya, metode-metode
penghitungan harga pokok produk yang beragam, serta bagaimana
informasi yang dihasilkan dari akuntansi biaya dapat memberikan
pandangan yang lebih jelas tentang kesehatan finansial suatu entitas
bisnis. Namun demikian akan dipelajari bagaimana praktik dan proses
akuntansi biaya dari transaksi sampai menghasilkan laporan-laporan.
Dimulai dari perhitungan biaya produk, jurnal, posting sampai laporan
hingga penggunaan analisis varians, serta gambaran alur (flow chart)
produksi, aliran unit/fisik, rupiah pembebanan dan pertanggungjawaban
akan dipadu melalui proses manufaktur yang sebenarnya kompleks namun
dibuat sederhana dan mudah dari akuntansi biaya.

Dengan demikian, akan dimulai perjalanan untuk memahami esensi


akuntansi biaya, yang akan membuka pintu ke wawasan yang lebih dalam
tentang bagaimana biaya-biaya mengalir dalam organisasi dan bagaimana
informasi ini dapat membantu mencapai tujuan keuangan dan operasional
yang telah ditetapkan. Eksplorasi ini yang akan mengarahkan kepada
pemahaman yang lebih mendalam tentang akuntansi biaya dan dampaknya
dalam dunia bisnis yang dinamis

3. Biaya-Biaya Produksi
Faktor utama dalam akuntansi biaya adalah pengeluaran atas biaya
(cost) itu sendiri yang dilekatkan/dibebankan pada produk, yaitu biaya
yang timbul dari aktivitas produksi untuk menghasilkan produk jadi.
Sedangkan pengeluaran lain dalam perusahaan yang tidak terkait dengan
aktivitas produksi disebut sebagai beban (expense). Klasifikasi biaya dan
beban ini dilakukan dengan berbagai cara dan tujuan klasifikasi yang
berbeda. Klasifikasi biaya yang berbeda untuk tujuan yang berbeda
(different cost different purpose) dimaksudkan bahwa pengklasifikasian
biaya didasarkan atas tujuan yang ingin dicapai. Misalnya biaya
diklasifikasikan menurut biaya variabel dan biaya tetap karena bertujuan
untuk analisis pola perilaku biaya. Berikut klasifikasi biaya yang umum
dipakai dalam perusahaan manufaktur untuk perhitungan harga pokok
dan perhitungan laba rugi dalam akuntansi biaya, yaitu:

a. Biaya Produksi
1. Biaya Bahan Baku/Langsung (Raw/Direct Material Cost)
Biaya bahan baku adalah salah satu komponen utama dan
dominan dalam biaya produksi suatu produk atau barang jadi.
4 _______________________________________________________________________________
______________________________________________________________ Bab 1 Pendahuluan

Biaya ini mencakup semua biaya yang terkait dengan pembelian


atau akuisisi bahan mentah atau bahan baku yang digunakan
dalam proses produksi. Biaya bahan baku penting dalam
menghitung total biaya produksi karena bahan baku adalah salah
satu elemen utama dalam proses produksi. Dalam perusahaan
manufaktur, perhitungan biaya bahan baku adalah langkah awal
dalam menghitung biaya produk jadi. Biaya bahan baku juga
merupakan bagian penting dalam perhitungan margin keuntungan
dan penetapan harga jual produk. Oleh karena itu, pengelolaan
biaya bahan baku dengan efisien sangat penting bagi keberhasilan
perusahaan.

2. Biaya Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor Cost)


Biaya tenaga kerja langsung (direct labor cost) adalah salah satu
komponen biaya produksi yang mencakup semua biaya yang
secara langsung terkait dengan upah pekerja yang secara langsung
terlibat dalam proses produksi barang atau jasa. Biaya ini
mencakup kompensasi atau pengeluaran yang diberikan kepada
pekerja yang secara fisik bekerja pada produk atau layanan yang
dihasilkan oleh perusahaan. Penting untuk membedakan antara
biaya tenaga kerja langsung dengan biaya tenaga kerja tidak
langsung (indirect labor cost). Dalam perhitungan biaya produksi,
biaya tenaga kerja langsung digunakan untuk menghitung biaya
tenaga kerja langsung per unit produk. Dengan demikian, biaya
tenaga kerja langsung merupakan salah satu faktor penting dalam
menentukan harga pokok produksi dan pengambilan keputusan
terkait dengan produksi dan harga jual produk. Pengelolaan biaya
tenaga kerja langsung dengan efisien penting untuk menjaga daya
saing perusahaan dan menghasilkan produk atau layanan yang
kompetitif di pasar.

3. Biaya Overhead Pabrik (Factory Overhead Cost)


Biaya overhead pabrik (manufacturing overhead cost), sering
juga disebut sebagai biaya produksi tak langsung (indirect
manufacturing cost) atau biaya overhead produksi, adalah semua
biaya produksi yang tidak dapat langsung dikaitkan dengan suatu
produk tertentu secara spesifik. Biaya overhead pabrik mencakup
berbagai jenis biaya yang dikeluarkan dalam lingkungan pabrik
atau fasilitas produksi yang mendukung produksi keseluruhan,
tetapi tidak terkait dengan satu unit produk tertentu. Biaya
overhead pabrik tidak dapat diatribusikan secara langsung ke
produk tertentu, sehingga perlu dilakukan alokasi atau distribusi
biaya overhead ini ke produk-produk yang diproduksi berdasarkan
metode atau kriteria tertentu. Salah satu metode alokasi yang
umum digunakan adalah penggunaan tarif atau angka yang

______________________________________________________________________________ 5
Praktikum Akuntansi Biaya ____________________________________________________________

diterapkan pada jumlah jam kerja langsung atau biaya bahan


baku yang digunakan dalam produksi.

b. Beban Non Produksi (Beban Komersial)

1. Beban Administrasi dan Umum (General & Administrative


Expense)
Biaya administrasi dan umum adalah jenis biaya yang
dikeluarkan oleh perusahaan atau organisasi untuk menjalankan
operasi sehari-hari dan menjaga kelancaran bisnis mereka. Biaya
ini tidak terkait langsung dengan produksi barang atau jasa yang
dihasilkan oleh perusahaan, tetapi mereka tetap diperlukan untuk
menjalankan bisnis secara efisien dan efektif. Berikut ini adalah
beberapa contoh biaya administrasi dan umum:
• Gaji dan Upah Karyawan: Ini mencakup gaji dan upah untuk
staf administratif, manajer, dan karyawan lain yang terlibat
dalam fungsi-fungsi non-produksi seperti akuntansi, sumber
daya manusia, dan administrasi umum.
• Beban Kantor: Ini meliputi biaya sewa atau hipotek kantor,
utilitas (listrik, air, gas), peralatan kantor (komputer, meja,
kursi), dan peralatan komunikasi (telepon, internet).
• Keuangan dan Perpajakan: Biaya yang terkait dengan
manajemen keuangan, seperti biaya bunga pinjaman, biaya
bank, dan biaya perpajakan yang diperlukan untuk mengurus
pajak perusahaan.
• Peralatan Kantor: Biaya untuk membeli dan pemeliharaan
peralatan kantor, seperti fotokopi, printer, fax, dan perangkat
lunak.
• Asuransi: Biaya asuransi untuk melindungi perusahaan dari
risiko yang mungkin terjadi, seperti asuransi kebakaran,
asuransi kendaraan, atau asuransi tanggung jawab publik.
• Perjalanan dan Penginapan: Biaya perjalanan bisnis, termasuk
tiket pesawat, penginapan, dan pengeluaran terkait perjalanan
karyawan dalam rangka tugas bisnis.
• Pelatihan dan Pengembangan Karyawan: Biaya untuk pelatihan
karyawan agar mereka tetap relevan dan terampil dalam
pekerjaan mereka.
• Perlengkapan Kantor: Pembelian kertas, pena, toner printer,
dan perlengkapan kantor lainnya yang dibutuhkan untuk
menjalankan operasi sehari-hari.
• Beban Hukum dan Konsultasi: Biaya untuk jasa hukum dan
konsultasi profesional yang diperlukan dalam menjalankan
bisnis dan menangani masalah hukum.
• Beban Depresiasi: Biaya yang diakumulasikan dari depresiasi
aset perusahaan, seperti gedung kantor, kendaraan, atau
peralatan kantor.
6 _______________________________________________________________________________
______________________________________________________________ Bab 1 Pendahuluan

Biaya administrasi dan umum ini tidak diatribusikan langsung


ke produk atau jasa tertentu, tetapi penting karena mendukung
kelancaran operasi perusahaan dan pengambilan keputusan
manajemen. Pemantauan dan pengendalian biaya administrasi
dan umum adalah bagian penting dari manajemen keuangan yang
efektif

2. Biaya Pemasaran (Marketing Expense)


Beban pemasaran adalah semua biaya yang dikeluarkan oleh
sebuah perusahaan atau organisasi untuk mempromosikan dan
menjual produk atau layanan mereka kepada konsumen atau
pelanggan potensial. Beban pemasaran merupakan salah satu
komponen dari biaya operasional perusahaan dan dapat
mencakup berbagai elemen, termasuk:
• Iklan: Biaya yang dikeluarkan untuk mengiklankan produk
atau layanan perusahaan. Ini mencakup iklan di media cetak,
televisi, radio, online, dan media sosial.
• Promosi: Biaya yang terkait dengan promosi penjualan, seperti
diskon, kupon, kontes, atau program loyalitas yang ditawarkan
kepada pelanggan.
• Pengangkutan Produk Jadi ke Pelanggan: Beban kendaraan
dan sewa kendaraan (truk) untuk mengangkut barang ke
pelanggan atas penjualan yang terjadi.
• Penjualan dan Pemasaran Langsung: Ini termasuk biaya untuk
tim penjualan, komisi penjualan, dan kegiatan pemasaran
langsung seperti panggilan telepon, surat, atau email kepada
pelanggan potensial.
• Pengembangan dan Penelitian Pasar: Biaya yang terkait dengan
penelitian untuk memahami pasar, tren konsumen, dan
persaingan. Ini mencakup biaya survei, analisis data, dan riset
pasar.
• Pengembangan Materi Pemasaran: Biaya untuk menciptakan
materi pemasaran seperti brosur, pamflet, video promosi, dan
situs web perusahaan.
• Partisipasi dalam Pameran dan Acara: Biaya yang terkait
dengan berpartisipasi dalam pameran dagang, konferensi
industri, atau acara promosi lainnya.
• Biaya Pemasaran Digital: Biaya yang terkait dengan strategi
pemasaran online, seperti biaya per klik, biaya per tayang, dan
biaya untuk mengelola situs online.
• Biaya Konsultan Pemasaran: Jika perusahaan mengontrak
konsultan pemasaran eksternal, biaya untuk layanan mereka
juga masuk dalam beban pemasaran.

______________________________________________________________________________ 7
Praktikum Akuntansi Biaya ____________________________________________________________

Beban pemasaran penting untuk pertumbuhan dan kesuksesan


bisnis karena membantu perusahaan untuk meningkatkan
kesadaran merk, menarik pelanggan baru, dan mempertahankan
pelanggan yang ada. Namun, perusahaan perlu mengelola beban
pemasaran dengan bijak agar tidak melebihi anggaran yang
tersedia dan mencapai hasil yang diinginkan. Ini melibatkan
pemantauan dan analisis hasil dari berbagai kegiatan pemasaran
untuk memastikan bahwa investasi pemasaran memberikan
pengembalian yang baik bagi perusahaan.

B. RUANG LINGKUP AKUNTANSI BIAYA

Ruang lingkup akuntansi biaya meliputi berbagai aspek yang berkaitan


dengan pengumpulan, analisis, dan pelaporan informasi biaya dalam suatu
entitas bisnis. Berikut adalah beberapa area yang termasuk dalam ruang
lingkup akuntansi biaya:

1. Perencanaan Biaya (Cost Planning)


Merupakan tahap awal dalam akuntansi biaya, di mana perencanaan
biaya dilakukan untuk mengestimasi biaya yang akan dikeluarkan
dalam kegiatan operasional, produksi, atau proyek tertentu. Ini
melibatkan penetapan anggaran biaya dan penetapan standar biaya
untuk produk atau layanan.

2. Pengumpulan Biaya (Cost Pool)


Melibatkan pengumpulan data mengenai biaya-biaya yang terjadi dalam
proses produksi, distribusi, dan penjualan. Data ini dapat berasal dari
berbagai sumber, termasuk bahan baku, tenaga kerja langsung, dan
biaya overhead.

3. Pengalokasian Biaya (Cost Allocation)


Proses mengalokasikan biaya overhead (biaya tidak langsung) ke produk
atau layanan. Metode pengalokasian dapat bervariasi, seperti
menggunakan tarif overhead berdasarkan jam kerja atau menggunakan
pendekatan Activity-Based Costing (ABC) yang lebih akurat.

4. Analisis Biaya (Cost Analysis)


Meliputi analisis biaya produksi, biaya distribusi, biaya pemasaran, dan
biaya lainnya yang terkait dengan berbagai kegiatan bisnis. Analisis ini
membantu manajemen dalam mengidentifikasi tren biaya,
mengidentifikasi penyebab perubahan biaya, dan mengambil tindakan
korektif.

5. Laporan Biaya (Cost Report)

8 _______________________________________________________________________________
______________________________________________________________ Bab 1 Pendahuluan

Laporan-laporan seperti laporan biaya produk atau laporan harga pokok


produksi, laporan biaya departemen, dan laporan laba-rugi menyajikan
informasi tentang komponen biaya, biaya total, dan laba atau rugi yang
dihasilkan dari kegiatan bisnis.

6. Analisis Biaya-Volume Laba (Cost-Volume Profit Analysis)


Menganalisis hubungan antara volume produksi atau penjualan, biaya,
dan laba. Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengidentifikasi titik
impas (break-even point) dan memahami dampak perubahan volume
terhadap laba.

7. Pengendalian Biaya (Cost Control)


Proses mengelola dan mengontrol biaya agar tetap sesuai dengan
anggaran yang telah ditetapkan. Ini melibatkan pemantauan terhadap
biaya yang sebenarnya dan perbandingannya dengan anggaran yang
direncanakan.

8. Evaluasi Kinerja (Performance Evaluation)


Mengukur kinerja departemen, produk, atau proyek berdasarkan
analisis biaya dan informasi terkait lainnya. Ini membantu manajemen
dalam mengevaluasi efisiensi, efektivitas, dan profitabilitas kegiatan
bisnis.

9. Pengambilan Keputusan (Decision Making)


Informasi akuntansi biaya digunakan sebagai dasar untuk pengambilan
keputusan terkait strategi bisnis, penetapan harga, alokasi sumber daya,
pengembangan produk, dan pengambilan tindakan perbaikan.

Ruang lingkup akuntansi biaya dapat bervariasi tergantung pada jenis


bisnis, industri, dan tujuan penggunaan informasi biaya tersebut.
Penerapan yang tepat dari prinsip-prinsip akuntansi biaya membantu
organisasi dalam mengelola biaya dengan lebih efektif dan mendukung
pengambilan keputusan yang lebih baik.

C. JENIS-JENIS PERHITUNGAN HARGA POKOK (COSTING)

Dalam penentuan harga pokok produk (costing), ada beberapa metode


yang dapat digunakan. Berikut adalah beberapa metode umum dalam
penentuan harga pokok produk:

1. Harga Pokok Persediaan Tetap (Absorption/Full Costing)


Metode ini mengalokasikan semua biaya produksi, baik variabel maupun
tetap, ke produk. Harga pokok produk mencakup biaya bahan baku,
tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, serta biaya tetap

______________________________________________________________________________ 9
Praktikum Akuntansi Biaya ____________________________________________________________

seperti sewa pabrik dan gaji manajemen. Metode ini sering digunakan
untuk tujuan pelaporan keuangan.

2. Harga Pokok Variabel (Variable Costing)


Metode ini hanya mengalokasikan biaya-biaya variabel (seperti bahan
baku dan tenaga kerja langsung) ke produk. Biaya tetap, seperti biaya
overhead tetap, dianggap sebagai biaya periode dan tidak diikutsertakan
dalam harga pokok produk. Metode ini lebih berguna dalam pengambilan
keputusan internal.

3. Metode Harga Pokok Pesanan (Job Costing)


Metode ini digunakan untuk menghitung harga pokok produk yang
dibuat dalam jumlah terbatas, unik, atau khusus sesuai dengan
pesanan pelanggan. Biaya-biaya yang berkaitan dengan setiap pesanan
diakumulasi secara terpisah dan dialokasikan ke produk tersebut.

4. Metode Harga Pokok Proses (Process Costing)


Metode ini cocok untuk menghitung harga pokok produk yang
dihasilkan melalui proses produksi berulang, seperti dalam industri
makanan, kimia, atau manufaktur. Biaya-biaya diakumulasi di berbagai
tahap proses produksi dan didistribusikan ke produk-produk yang
dihasilkan.

5. Metode Harga Pokok Langsung (Direct Costing)


Metode ini hanya memasukkan biaya-biaya langsung seperti bahan baku
dan tenaga kerja langsung ke dalam harga pokok produk. Biaya
overhead tetap dianggap sebagai biaya periode dan tidak diikutsertakan
dalam perhitungan harga pokok produk.

6. Metode Harga Pokok Aktivitas (Activity-Based Costing/ABC)


Metode ini mengalokasikan biaya overhead ke produk berdasarkan
aktivitas yang sebenarnya dilakukan dalam proses produksi. ABC
mengidentifikasi aktivitas-aktivitas yang menyebabkan biaya overhead
dan mengalokasikan biaya secara lebih akurat berdasarkan penggunaan
aktivitas tersebut oleh produk.

7. Metode Harga Pokok Variabel Penuh (Full Variable Costing)


Metode ini mengalokasikan biaya variabel dan sebagian biaya overhead
tetap ke produk, tetapi hanya biaya overhead tetap yang berhubungan
dengan produksi (seperti biaya tenaga kerja langsung) yang
diikutsertakan.

8. Metode Biaya Standar (Standard Costing)


Metode biaya standar (standard costing) adalah suatu sistem manajemen
yang digunakan oleh perusahaan untuk menghitung, mengendalikan,
dan menganalisis biaya produksi dan operasi mereka. Dalam metode ini,
10 _______________________________________________________________________________
______________________________________________________________ Bab 1 Pendahuluan

perusahaan mengembangkan standar biaya untuk setiap elemen biaya


yang terlibat dalam produksi atau operasi mereka, seperti bahan baku,
tenaga kerja, dan overhead pabrik. Standar biaya ini merupakan
perkiraan biaya yang seharusnya terjadi berdasarkan pengalaman
sebelumnya, analisis teknis, atau asumsi lainnya. Metode biaya standar
membantu perusahaan dalam mengendalikan biaya, meningkatkan
efisiensi operasional, dan membuat perencanaan anggaran yang lebih
akurat. Ini juga memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi
masalah potensial dalam produksi atau operasi mereka dengan cepat
dan mengambil tindakan korektif yang sesuai.

9. Metode Biaya Aktual (Actual Costing)


Metode biaya aktual (actual costing) adalah metode akuntansi yang
digunakan untuk menghitung biaya produksi atau biaya barang jadi
dengan cara mengumpulkan dan mencatat secara akurat semua biaya
yang terkait dengan produksi atau pembuatan produk. Dalam metode
ini, biaya yang sebenarnya dikeluarkan untuk bahan baku, tenaga kerja,
dan overhead pabrik dihitung dan dicatat dalam laporan keuangan
perusahaan. Keuntungan dari metode biaya aktual adalah akurasi dalam
mengukur biaya produksi yang sebenarnya. Ini memungkinkan
manajemen untuk membuat keputusan yang lebih tepat berdasarkan
data biaya yang akurat. Namun, metode ini juga memerlukan pencatatan
biaya yang sangat rinci dan memakan waktu, sehingga tidak selalu
praktis untuk perusahaan dengan operasi yang sangat besar. Selain itu,
metode biaya aktual juga dapat menghasilkan fluktuasi biaya yang
signifikan dari periode ke periode, terutama jika ada perubahan dalam
harga bahan baku atau perubahan dalam tenaga kerja. Oleh karena itu,
beberapa perusahaan mungkin memilih untuk menggunakan metode
biaya tetap (fixed costing) atau metode biaya variabel (variable costing)
yang lebih sederhana untuk keperluan pengendalian biaya dan
perencanaan laba.

10. Metode Biaya Normal (Normal Costing)


Metode biaya normal (normal costing) adalah suatu sistem akuntansi
yang digunakan untuk menghitung biaya produksi atau biaya barang
jadi dengan menggunakan biaya standar dengan tarif yang telah
ditentukan di muka/sebelumnya (pre-determined rate) sebagai acuan.
Dalam metode ini, biaya standar digunakan sebagai dasar perhitungan
biaya produksi, dan perbedaan antara biaya aktual dengan biaya
standar tersebut dicatat dalam rekening varian biaya. Keuntungan dari
metode biaya normal adalah bahwa ini memberikan perusahaan cara
untuk mengukur kinerja produksi dan mengidentifikasi perbedaan
antara biaya aktual dan biaya yang diharapkan. Dengan memonitor
varian biaya, perusahaan dapat mengambil tindakan perbaikan jika
biaya produksi melebihi atau kurang dari biaya standar yang telah

______________________________________________________________________________ 11
Praktikum Akuntansi Biaya ____________________________________________________________

ditetapkan. Namun, metode ini juga memiliki beberapa kelemahan.


Misalnya, biaya standar yang digunakan mungkin tidak selalu
mencerminkan perubahan harga atau kondisi pasar yang aktual. Selain
itu, menghitung varian biaya dapat menjadi pekerjaan yang rumit dan
memakan waktu.

Pemilihan metode penentuan harga pokok produk akan tergantung pada


karakteristik bisnis, tujuan penghitungan, jenis produk, dan informasi yang
diinginkan dalam pengambilan keputusan. Namun demikian dari semua
metode perhitungan tersebut tujuan utamanya adalah menentukan biaya
atau harga pokok produksi untuk penentuan harga jual dan tujuan
pengelolaan serta pengendalian biaya.

12 _______________________________________________________________________________

Anda mungkin juga menyukai