Anda di halaman 1dari 3

Ketepatan dalam menjelaskan komponen biaya produksi dan biaya non

produksi
Menjalankan sebuah perusahaan manufaktur tentu membutuhkan banyak perhitungan, salah
satunya perhitungan komponen biaya produksi. Biaya produksi merupakan biaya atau harga
yang dikeluarkan selama proses produksi hingga menghasilkan suatu produk atau yang biasa
juga dikenal dengan work in process. Harga pokok produksi inilah yang akan menentukan
harga jual.
Biaya produksi juga dapat diartikan sebagai keluarnya modal usaha untuk penyediaan
produk.

Maka, perhitungan harga pokok produksi penting dilakukan untuk mengetahui laba ruginya
perusahaan manufaktur Anda. Dengan begitu Anda dapat menentukan langkah yang akan
diambil untuk memaksimalkan laba perusahaan.

Yang termasuk komponen biaya produksi diantaranya bahan baku, upah tenaga kerja, serta
operasional pabrik. Apalagi sebagai perusahaan manufaktur kegiatan operasional yang
dijalankan sangat kompleks, sehingga dibutuhkan rincian harga pokok produksi. Dengan
perhitungan harga pokok produksi yang benar, maka biaya produksi yang keluar dapat
dikendalikan, mengatur stok barang, serta respon proses distribusi.

1.Komponen Biaya Produksi


Untuk perusahaan manufaktur, ada lima komponen biaya produksi diantaranya,

2.Biaya Bahan Baku Juga Bahan Setengah Jadi


Salah satu komponen biaya produksi yang penting adalah bahan baku atau bahan setengah
jadi. Nantinya bahan baku diolah menjadi barang jadi melalui proses yang jelas dan rinci,
supaya jelas asal-usul harga pokok produksinya.

3.Biaya Bahan Pembantu / Penolong


Bahan pembantu atau penolong merupakan bahan yang tidak dapat diperhitungkan jumlah
pemakaiannya. Walaupun begitu bahan pembantu dibutuhkan untuk membantu membereskan
proses produksi.
4.Biaya Tenaga Kerja Langsung Dan Tak Langsung
Untuk memproses bahan baku menjadi bahan jadi membutuhkan peran tenaga kerja, maka
kegiatan produksi termasuk dalam komponen biaya produksi. Adapun tenaga kerja tak
langsung yaitu orang yang berpengaruh dalam proses produksi, namun tidak terlibat
langsung.

5.Biaya Penyusutan Alat Produksi


Untuk memelihara serta menjaga performa mesin, maka biaya penyusutan alat masuk dalam
komponen biaya produksi. Pada perusahaan manufaktur mesin produksi memegang peranan
yang sama pentingnya dengan tenaga kerja langsung, sehingga perlu perawatan khusus.

6.Pajak Perusahaan Manufaktur


Pajak yang dipungut oleh Ditjen Pajak juga merupakan salah satu komponen biaya produksi.

Jenis-Jenis Biaya Produksi


Selain komponen biaya produksi, perusahaan manufaktur juga perlu menghitung jenis-jenis
biaya produksi.

Jenis-jenis biaya produksi :

- Fixed Cost
Fixed cost (biaya tetap) merupakan biaya yang terlibat pada aset perusahaan seperti properti,
pajak, administrasi, listrik, dan komponen lainnya. Fixed cost memiliki nilai yang tetap setiap
periodenya, tidak seperti jenis-jenis biaya produksi lain yang nilainya berubah-ubah.

- Variable Cost
Variable cost (biaya variabel) tergantung pada jumlah produksi, dan berkaitan langsung
dengan pasar. Apabila trend pasar mengalami peningkatan maka biaya variabel juga akan
meningkat, begitupun sebaliknya.

- Total Cost
Total cost (biaya total) merupakan total seluruh biaya variabel dan biaya tetap.
- Average Cost
Average cost (biaya rata-rata tiap periode) dihitung dari total cost dibagi total produk yang
diproduksi. Average cost dapat digunakan untuk menentukan harga jual produk.

- Marginal Cost
Marginal cost (biaya marginal) merupakan biaya tambahan ketika Anda melakukan perluasan
usaha dan proses produksi yang mengeluarkan biaya.

Cara Menghitung HPP


Pada umumnya cara menghitung hpp dilakukan pada seluruh komponen biaya produksi.
Setiap pengeluaran harus dicatat baik jumlah atau biayanya. Setelah ditotalkan berdasarkan
unit produksinya, maka biaya produksi total sudah mulai terlihat. Contoh di bawah ini
merupakan simple manufacturing yang diterapkan.

Berikutnya cara menghitung hpp mengikuti seperti pada average cost. Contohnya biaya
produksi untuk 1000 kg produk totalnya Rp 20 juta. Maka, biaya produksinya Rp
20.000.000 / 1000 kg menjadi Rp 20.000/kg

Sebagai pebisnis, tentunya memahami komponen biaya produksi menjadi hal yang sangat
perlu diperhatikan detail. Karena jika Anda salah dalam merumuskan harga produksi dan
harga jual, maka profit tidak akan tercapai dengan baik. Untuk membantu mengatasi
perhitungan komponen biaya, maka Anda perlu menggunakan software akuntansi seperti
Harmony.

Sistem pembukuan ini sangat membantu Anda menangani segala transaksi baik penjualan dan
pembelian dengan cepat dan modern. Harmony berbasis cloud juga hadir dengan kemudahan
seperti rekonsiliasi bank otomatis, catat stok barang, konversi stok bisnis, hingga lacak
pengeluaran bisnis.

Anda mungkin juga menyukai