Anda di halaman 1dari 10

HUKUM, HAK ASASI MANUSIA, DAN DEMOKRASI DALAM

PERSPEKTIF ISLAM DAN FAKTA APLIKASINYA DI INDONESIA

Dosen Pengampu:
Rohmatul Faizah, S.Pd.I., M.Pd.I.

Oleh:
Afiyatan Binuril Mukarromah (22013010192)
Rafli Amrullah Yahya (22013010193)
Rendy Harnadi (22013010194)
Nawal Shofiyatul Muniroh (22013010195)

KELOMPOK 5
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
2022

1
HUKUM

A. PENGERTIAN HUKUM
Hukum adalah peraturan berupa norma dan sanksi yang dirancang untuk
mengontrol bagaimana orang berperilaku, menegakkan keadilan dan ketertiban, dan
mencegah kekacauan. Dalam masyarakat, tugas hukum adalah menjamin kepastian
hukum. Setiap masyarakat berhak mendapatkan kepastian hukum. Hukum dapat
diartikan sebagai ketentuan tertulis atau tidak tertulis yang mengatur bagaimana orang
menjalani kehidupan dan memberikan hukuman kepada mereka yang melanggarnya.
Hukum Islam, juga dikenal sebagai syariat islam adalah seperangkat hukum
mengenai perilaku mukallaf (mereka yang dibebani kewajiban) yang didasarkan pada
wahyu Allah SWT dan Sunnah nabi yang harus diyakini bagi umat Islam. 1 Hukum-
hukum yang ditetapkan oleh Allah SWT untuk umat-Nya dan dibawa oleh seorang Nabi
disebut sebagai Syariat islam. Hukum-hukum ini mencakup hukum-hukum yang
berkaitan dengan amaliyah dan juga hukum-hukum yang berkaitan dengan kepercayaan
(aqidah).

B. SUMBER HUKUM ISLAM


1. Al-Qur’an
Sebagai kitab suci, Al-Qur’an diberikan kepada Nabi Muhammad SAW
oleh Allah SWT sebagai rahmat dan petunjuk bagi orang-orang yang beriman
dan bertakwa.2 Ada 114 Surat dalam Al-Qur’an dan masing-masing memiliki
banyak ayat. Al-Qur’an memberikan penjelasan menyeluruh tentang bagaimana
manusia berperilaku untuk membangun masyarakat dengan standar moral yang
tinggi. Al-Qur’an adalah kitab suci yang harus diimani dan diaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Hadist
Setelah Al-Qur’an, hadist merupakan sumber hukum islam kedua yang
wajib diaati oleh semua umat islam. Perkataan dan perbuatan Nabi Muhammad
SAW dikenal dengan hadist. Hadist dianggap sebagai sumber pedoman
berikutnya setelah Al-Qur’an jika suatu masalah belum memberikan solusi dari
Al-Qur’an.
3. Ijtihad
Ijtihad diartikan sebagai pencurahan pikiran yang mendalam. Setelah
Hadist, sumber hukum islam yang ketiga adalah Ijtihad. Jika suatu
permasalahan telah diselidiki melalui Al-Qur’an dan Hadist namun hukumnya
belum ditemukan, maka dilakukan Ijtihad. Al-Qur’an dan Hadist tidak
diperbolehkan bertentangan dengan Ijtihad. Mereka yang mempraktekkan
ijtihad dengan benar menerima dua pahala, namun bila mereka melakukan
kesalahan, mereka hanya mendapatkan satu pahala.

1
Iriyani, Eva (2017). "HUKUM ISLAM, DEMOKRASI DAN HAK ASASI MANUSIA". Jurnal Ilmiah
Universitas Batanghari Jambi. 17 (2).
2
Detik.com: “Pengertian dan Fungsi Al-Quran” ,diakses dari https://news.detik.com/berita/d-
5322811/pengertian-dan-fungsi-al-quran-dalam-kehidupan-sehari-hari, pada tanggal 9 September 2022.

2
Mengingat perkembangan kehidupan saat ini, Ijtihad tentunya sangat
diperlukan. Masalah yang lebih sulit dipecahkan muncul akibat perkembangan
hidup saat ini, untuk itu dalam menyelesaikan permasalahan tersebut diperlukan
Ijtihad.
Persyaratan berikut harus dipenuhi oleh orang yang berijtihad:
1) Memiliki kedalaman dan keluasan pengetahuan
2) Menguasai bahasa Arab, ilmu tafsir, ushul fiqh, dan tarikh dengan baik
3) Memiliki kemampuan membuat hukum dan melakukan qiyas
4) Memiliki akhlaqul qarimah.
4. Ijma’
Ijma’ adalah kesepakatan para ulama untuk menciptakan hukum agama
berdasarkan Al-Qur’an dan Hadist dalam persoalan tertentu.3 Ijma’ dapat
memberlakukan hukum yang mengikat dan harus diikuti oleh umat Muslim. Hal
ini juga berfungsi sebagai wujud toleransi terhadap berbagai tradisi islam.
5. Qiyas
Qiyas membandingkan sesuatu yang tidak memiliki nash hukum dengan
sesuatu yang memiliki nash hukum berdasarkan seberapa mirip illat atau
kemaslahatan yang dianggap syara. 4 Apabila suatu perbuatan belum ada
ketentuan, suatu perbuatan didasarkan dengan ketentuan yang ada.
6. Maslahah Mursalah
Maslahah Mursalah adalah metode penetapan hukum dilihat dari
manfaat dan tujuannya. Maslahah mursalah dilakukan untuk menetapkan
hukum untuk isu-isu baru yang tidak tercakup dalam Al-Qur’an dan Sunnah al-
Maqbulah.

C. FUNGSI HUKUM ISLAM DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT


Manusia tidak dapat hidup sendiri karena ia adalah makhluk sosial. Untuk
memajukan dan menciptakan dinamika dalam hidupnya, manusia saling bergantung
dan membutuhkan organisasi. Setiap orang memiliki kepentingan, khusunya individu
dan organisasi masyarakat. Sangat mungkin bahwa kepentingan ini akan bertentangan.
Oleh sebab itu, penegakan hukum diperlukan untuk mencapai kepentingan individu
secara adil.
Hukum islam memiliki tiga orientasi, yaitu:
1. Mendidik individu (tahdzib al-fardi)
2. Menegakkan keadilan (iqamat al-‘adl),
3. Merealisasikan kemashlahatan (al-mashlahah).
Baik hukum-hukum untuk mencapai kebaikan dan kesempurnaan hidup
ataupun hukum-hukum pencegahan kejahatan dan kerusakan alam, orientasi ini tidak
hanya bermanfaat bagi dunia tetapi juga menjamin kebahagiaan di akhirat. Begitu pula
untuk kepentingan hubungan Allah SWT dengan makhluk-Nya atau kepentingan
hukum itu sendiri.
3
https://id.wikipedia.org/wiki/Ijmak (Diakses pada 9 September 2022)
4
Kristina, “Pengertian Qiyas sebagai Sumber Hukum Islam yang Keempat”, detik.com, Oktober 29, 2021,
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5787900/pengertian-qiyas-sebagai-sumber-hukum-islam-yang-keempat

3
Hukum Islam memiliki empat fungsi, yaitu:
1. Fungsi Ibadah
Dalam adz-Dzariyat ayat 56, Allah berfirman: “Dan tidak aku ciptakan
jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku”. Ayat ini menunjukkan
fungsi ibadah menjadi yang paling penting dari fungsi lain. Tujuan utama dari
hukum islam ialah untuk beribadah kepada Allah SWT. Semua umat islam
diwajibkan untuk menegakkan hukum islam, sebab dengan melakukannya
dianggap ibadah dan bisa menjadi tanda keimanan seseorang.
2. Fungsi Amr Makruf Naahi Munkar (perintah kebaikan dan pencegahan
kemungkaran).
Tujuan dari Amr Makruf Naahi Munkar menunjukkan bagaimana setiap
hukum islam, termasuk hukum ritual dan spiritual, membentuk manusia untuk
membuat mereka lebih baik dan menjaga dari kejahatan. Keberadaan hukum
islam berfungsi sebagai control sosial untuk menjamin keamanan setiap orang
dan masyarakat. Tujuan agama islam, yaitu untuk mendatangkan kebaikan dan
mencegah kejahatan baik didunia maupun di akhirat, dicapai melalui fungsi ini.
3. Fungsi Zawajir (penjeraan)
Untuk mencegah orang melakukan kejahatan, tujuan zawajir adalah
untuk memperjelas bahwa sanksi dalam hukum islam tidak hanya mencakup
hukum di dunia saja, namun juga hukum di akhirat. Fungsi ini menunjukkan
bagaimana koersifnya hukum islam dan bagaimana ia melindungi masyarakat
dari semua elemen yang berbahaya dan mengancam.
4. Fungsi Tandzin Wal Ishlah Al-Ummah (organisasi dan rehabilitasi masyarakat)
Maksud dari fungsi Tandzim Wa Ishlah Al-Ummah, hukum bukan
hanya untuk menakut-nakuti masyarakat saja, namun juga bertujuan
merehabilitasi dan menata masyarakat menjadi lebih baik.5 Dalam rangka
membangun masyarakat yang damai, serasi, aman, dan makmur, fungsi hukum
ini mengawasi dan memperlancar proses interaksi sosial dalam masyarakat.

5
Zainuddin Ali, 2008. Hukum Islam : Pengantar Hukum Islam di Indonesia. Penerbit Sinar Grafika : Jakarta

4
HAK ASASI MANUSIA (HAM)

A. PENGERTIAN HAK ASASI MANUSIA


Semua orang, sejak mereka di kandungan sampai mereka dilahirkan berhak atas
kebebasan dasar yang dikenal sebagai Hak Asasi Manusia (HAM). 6 Sementara "dasar"
mengacu pada hal utama yang mendasar, "hak" mengacu pada kepemilikan.
Singkatnya, HAM adalah hak manusia yang mendasar dan milik utama manusia.
Di dalam Al-Qur’an menegaskan bahwa hak asasi setiap manusia adalah cara
mereka untuk menghormati diri mereka sendiri dengan mempertahankan jiwa dan
raganya Hak asasi manusia dalam Islam didasarkan pada keyakinan bahwa tidak ada
Tuhan selain Allah dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan-Nya.

B. CIRI-CIRI POKOK HAKIKAT HAM


1) HAM tidak boleh dipindahtangankan, ditukar dan diwariskan. HAM merupakan
bagian dari manusia.
2) Setiap orang berhak atas HAM tanpa memandang ras, agama, jenis kelamin,
atau asal mereka.
3) Pelanggaran HAM tidak dapat diterima. Hak orang lain tidak dapat dibatasi atau
dilanggar oleh siapapun. Meskipun undang-undang yang dibuat oleh suatu
negara tidak melindungi atau melanggar HAM, masyarakat tetap memiliki hak
tersebut (Mansyur Fakih, 2003).7

C. HAK-HAK MANUSIA DALAM ISLAM


Hak asasi manusia dipandang sebagai perbuatan positif yang ditujukan bagi
sesama manusia dan dikehendaki oleh Allah SWT. Ajaran Islam sangat menekankan
fakta bahwa tidak seorang pun, bahkan negara, yang boleh melanggar hak asasi
manusia. Negara diharuskan untuk mengadili para pelanggar hak asasi manusia dan
membantu mereka yang dirugikan oleh pelanggaran tersebut..
Berikut adalah jenis-jenis hak asasi manusia yang tercantum dalam Al-Qur’an:
1. Hak Hidup
Menurut ajaran Islam, hak untuk hidup adalah hak yang paling penting
untuk diperhatikan. Surat An-Nisa ayat 92 dan 93 dijelaskan bahwa setiap jiwa
manusia harus dijaga dan manusia harus mempertahankan hidup mereka dengan
menjauhkan diri dari pembunuhan dan bunuh diri. Allah SWT menyarankan
manusia untuk menjaga diri mereka sendiri dan menjaga diri mereka tetap
aman. Untuk mempertahankan kemaslahatan hidupnya, manusia memiliki hak
untuk melindungi sarana kehidupannya.
Hak untuk hidup harus dipertahankan dengan memperoleh dan
memenuhi kebutuhan dasar, seperti makanan, air, pakaian, dan kebutuhan dasar
lainnya, serta dengan memenuhi kebutuhan sekunder. Kehidupan manusia akan
menghadapi banyak tantangan jika kebutuhan tersebut tidak dipenuhi.

6
http://pm.unida.gontor.ac.id/pengertian-ham/ (Diakses pada 9 September 2022)
7
https://media.neliti.com/media/publications/362633-none-d8007263.pdf (Diakses pada 9 September 2022)

5
2. Hak Kemerdekaan
Salah satu cara manusia untuk mendapatkan kemuliaan hidup adalah
melalui kemerdekaan.
Aspek hak atas kemerdekaan yang tercakup dalam Al-Qur’an antara lain:
1) Kemerdekaan Kemanusiaan
2) Kemerdekaan Beragama
3) Kemerdekaan Memperoleh Ilmu Pengetahuan
4) Kemerdekaan Berpolitik
5) Kemerdekaan Sosial
6) Kemerdekaan Kemasyarakatan.
3. Hak Mendapatkan Pendidikan
Landasan utama kemajuan suatu bangsa adalah pendidikan. Akal fikiran
merupakan salah satu kelebihan yang dimiliki manusia dibandingkan makhluk
ciptaan Allah SWT lainnya. Pada dasarnya, hak setiap orang untuk
mendapatkan pendidikan adalah hak yang fundamental. Selain menjadi hak
warga negara, pendidikan juga merupakan kewajiban negara. Al-Qur'an
memiliki banyak ayat yang mendorong manusia untuk belajar dan memajukan
pengetahuan mereka.
Dilihat dari sudut pandang Al-Qur'an, ada dua jenis pengetahuan, yakni
pengetahuan yang diperoleh tanpa usaha manusia dan pengetahuan yang
diperoleh dengan usaha manusia. Tanpa pendidikan, suatu bangsa akan runtuh
karena suatu bangsa dianggap telah maju jika sistem pendidikannya memadai.
4. Hak Kehormatan Diri
Harga diri adalah anugerah terbesar yang diberikan Allah kepada umat
manusia. Setiap manusia memiliki hak utama yaitu kehormatan diri yang
terjalin dengan sifat kemanusiaan. Hak kehormatan diri memiliki hubungan
yang kuat dengan masyarakat. Eksistensi hubungan antar manusia harus
terjamin, dijunjung tinggi, dijaga dan tidak dilanggar.
5. Hak Memiliki
Hak memiliki adalah suatu sistem yang harus dipatuhi manusia untuk
mendapatkan sesuatu untuk kelangsungan hidupnya di dunia. Setiap orang
berhak untuk menikmati pekerjaan dengan kemampuan, ketekunan, aktivitas,
dan keterampilan terbaik mereka.
Oleh karena itu, hukum pidana diatur untuk mengatur dan melindungi
hak untuk hidup, undang-undang hukum dan pedoman sosial serta undang-
undang internasional untuk melindungi hak atas kemerdekaan, undang-undang
pengajaran dan pendidikan untuk melindungi hak atas pendidikan, dan berbagai
undang-undang untuk melindungi kehormatan diri. 8

8
Suardi, Ismail. 2022. “HAK ASASI MANUSIA DALAM ISLAM”, diakses dari,
https://media.neliti.com/media/publications/362633-none-d8007263.pdf, pada tanggal 9 September 2022.

6
DEMOKRASI

A. PENGERTIAN DEMOKRASI
Demokrasi adalah system pemerintahan dimana keputusan penting dibuat
dengan kesepakatan mayoritas orang dewasa, baik secara langsung maupun tidak
langsung.9 Dalam demokrasi, setiap warga negara memiliki kekuatan untuk membuat
pilihan yang akan mempengaruhi kehidupannya. Warga negara dapat berpartisipasi
dalam penciptaan, pengembangan, dan pemberlakuan hukum di negara demokrasi.
Upaya memasukkan prinsip-prinsip islam dalam urusan publik melalui konsep
potitik dikenal sebagai demokrasi islam. 10 Ada tiga persyaratan mendasar untuk
demokrasi Islam: penguasa harus dipilih oleh rakyat, tunduk pada syariah, dan
menegakkan "Syura," atau diskusi khusus yang dipimpin oleh Nabi Muhammad.
Syariat islam ditafsirkan secara berbeda di setiap negara mayoritas Muslim,oleh karena
itu ada perbedaan dalam cara penerapan demokrasi Islam di negara-negara tersebut.

B. CIRI-CIRI DEMOKRASI
Sebuah pemerintahan demokrasi memiliki ciri-ciri yang tercantum di bawah ini:
1) Masyarakat ikut berpartisipasi baik secara langsung ataupun tidak langsung
dalam pengambilan keputusan politik
2) Hak asasi masyarakat diakui, dihormati, dan dilindungi
3) Semua warga negara memiliki hak yang sama.
4) Adanya lembaga peradilan yang tidak memihak dan penggunaan peradilan
sebagai instrumen penegakan hukum
5) Semua warga negara memiliki kebebasan dan kemerdekaan
6) Adanya pers (media massa) yang dapat menyebarkan informasi dan
mempengaruhi bagaimana pemerintah bertindak dan mengambil keputusan
7) Penyelenggaraan pemilihan umum untuk memilih wakil-wakil rakyat yang akan
menjabat di lembaga-lembaga publik.
8) Penyelenggaraan pemilihan umum sesuai asas bebas, jujur, dan adil untuk
memilih wakil rakyat dan pemimpin negara
9) Perbedaan keragaman diakui

C. PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI DALAM ISLAM


1. As-Syura
As-Syura merupakan suatu prinsip pengambilan keputusan berdasarkan
kesepakatan bersama. Tentu saja, peran masyarakat dalam pembuatan
keputusan sangat penting. Setiap keputusan yang akan diambil harus
dibicarakan, terutama yang menyangkut kepentingan rakyat karena akan
melibatkan semua orang. Menurut sebagian ulama, As-Syura itu wajib,

9
http://eprints.uad.ac.id/9437/1/DEMOKRASI%20dwi.pdf (Diakses pada 9 September 2022)
10
Wikipedia.org: “Demokrasi Islam”, diakses dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasi_Islam#:~:text=Demokrasi%20Islam%20adalah%20ideologi%20politik,
kebijakan%20publik%20dalam%20kerangka%20demokrasi, pada tanggal 9 September 2022

7
terutama bagi pejabat dan pemimpin. Allah SWT menekankan syura dalam
sejumlah kitab suci, terutama QS As-Syura ayat 38 dan QS Ali Imran ayat 159.
2. Al-Adalah
Al-Adalah memiliki arti keadilan. Menjalankan penegakan hukum harus
beretika dan bijaksana. Nepotisme dan kolusi dalam hukum sama-sama tidak
dapat diterima. 11 Allah SWT menekankan pentingnya menjaga keadilan dalam
suatu pemerintahan dalam beberapa ayat, seperti QS An-Nahl ayat 90, QS As-
Syura ayat 15, QS al-Maidah ayat 8, QS An-Nisa'ayat 58, dan lain-lain.
3. Al-Musawah
Al-Musawah memiliki arti kesejajaran. Tidak ada pihak yang merasa
dirinya lebih tinggi dari pihak lain. Menurut pandangan islam, pemerintah
adalah lembaga yang dipercayakan oleh rakyat dengan kekuasaan untuk
menegakkan hukum. Oleh karena itu, pemerintah memiliki kewajiban yang
besar kepada rakyat dan kepada Allah SWT. Terbentuknya pemerintahan yang
dapat diandalkan, jujur, dan adil dalam melaksanakan tugasnya bergantung
pada kesejajaran ini. Allah SWT menegaskan al-Musawah dalam QS Al-
Hujurat ayat 13.
4. Al-Amanah
Al-Amanah merupakan pola pikir untuk menghormati kepercayaan
yang telah diberikan kepada sesorang oleh orang lain. 12 Pemerintah yang telah
mendapatkan kepercayaan masyarakat harus dapat menjunjung tinggi
kepercayaan tersebut dalam menjalankan tugasnya dengan benar dan
bertanggung jawab. Allah SWT menegaskan al-Amanah dalam ayat 58 QS An-
Nisa.
5. Al-Masuliyyah
Al-Masuliyyah berarti tanggung jawab. Setiap Muslim telah diberikan
jabatan dan kekuasaan, dan merupakan kewajiban mereka untuk menjalankan
hak-hak istimewa itu secara bertanggung jawab.. Baik di depan rakyat maupun
di hadapan Allah SWT, seseorang harus mempertanggungjawabkan kedudukan
dan kekuasaannya.
6. Al-Huriyyah
Al-Huriyyah memiliki arti kebebasan. Setiap masyarakat memiliki
kebebasan untuk mengeluarkan pendapat, kritik dan saran secara terbuka.
Tanggung jawab harus berjalan seiring dengan kebebasan, kebebasan tidak
boleh merugikan antar masyarakat di lingkungan sekitar. Allah SWT
menjelaskan Al-Huriyyah dalam QS An-Nisa ayat 59 dan QS Ali Imran ayat
104.

11
Kumparan.com: “Ciri-ciri dan Prinsip Demokrasi dalam Islam” https://kumparan.com/berita-hari-ini/ciri-ciri-
dan-prinsip-demokrasi-dalam-islam-1wPdMl1lm7f/full, diakses pada tanggal 9 September 2022
12
Dr. HM. Zainuddin, MA, “Islam dan Demokrasi”, diakses dari https://uin-malang.ac.id/r/131101/islam-dan-
demokrasi.html, pada tanggal 9 September 2022

8
FAKTA APLIKASI HUKUM, HAM, DAN DEMOKRASI DI INDONESIA

Sistem demokrasi di Indonesia tidak didasarkan pada konsep demokrasi. Pemilihan umum
di Indonesia saat ini merupakan medan pertempuran bagi mereka yang mencari ketenaran dan
kekuasaan. Kebanyakan perwakilan pemerintah hanya membuat janji tanpa menindaklanjuti.
Menjelang pemilu, mereka akan menjanjikan berbagai hal, seperti mensejahterakan rakyat,
memberi lapangan pekerjaan untuk rakyat, dan sebagainya.
Perbuatan yang dilakukan petinggi tersebut tentunya melanggar etika politik sebab hak
pilih seseorang tidak bisa dipaksakan. Secara tidak langsung para petinggi tersebut telah
melanggar HAM. Selain itu, tindakan pejabat pemerintah bertentangan dengan prinsip
pemilihan umum langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
Jika seorang calon pejabat pemerintah yang terlibat dalam persaingan tidak sehat berhasil
mengamankan kursi pemerintahan, sangat tidak mungkin pemerintah berjalan secara efektif.
Pejabat tinggi pemerintah di Indonesia telah menunjukkan kecenderungan menyalahgunakan
wewenangnya dengan melakukan korupsi. Praktik korupsi tersebut dimaksudkan untuk
mengembalikan dana yang mereka keluarkan untuk pemilihan umum.
Selain korupsi, para wakil rakyat juga kurang memiliki sikap positif seorang pemimpin.
Mereka yang semestinya mensejahterakan masyarakat malah menyalahgunakan kepercayaan
rakyat. Banyak dari anggota DPR yang menghambur-hamburkan uang dari masyarakat, dan
banyak di antara mereka yang disebut-sebut tertidur ketika rapat berlangsung.
Hukum di Indonesia tumpul di atas tapi runcing di bawah. Siapapun yang memiliki uang
akan mendapatkan keringanan hukuman saat melakukan kesalahan, sementara mereka yang
tidak memiliki uang akan menerima hukuman berat saat melakukan kesalahan Di Indonesia,
kebebasan pers juga belum sepenuhnya berhasil. Misalnya, wartawan yang meliput isu politik
justru mengalami penculikan, penganiayaan, bahkan pembunuhan. Tentu saja hal ini
bertentangan dengan hak asasi manusia.
Persoalan demokrasi yang ada di Indonesia harus segera diselesaikan. Ambisi rakyat
melalui kebebasan pers saat ini terlalu terkekang, kedaulatan rakyat tidak berlaku lagi, dan
hukum berat sebelah. Isu-isu ini bertentangan dengan hukum Indonesia, hak asasi manusia, dan
demokrasi.
Demokrasi di Indonesia dapat berjalan dengan baik ketika ketimpangan ekonomi tidak ada
dalam masyarakat. Hak asasi warga negara sekarang belum dihormati oleh demokrasi atau
hukum Indonesia. Padahal sudah jelas bahwa setiap orang berhak atas pendidikan yang baik,
hak untuk menjalankan agama pilihannya, hak untuk berpendapat, hak untuk berpartisipasi
dalam politik, hak atas pekerjaan yang baik, dan hak untuk kesejahteraan. Namun, sampai saat
ini Indonesia belum mampu melindungi hak-hak tersebut, bahkan terkadang negara melanggar
hak-hak warganya. Hal ini menunjukkan bahwa demokrasi, hukum, dan hak asasi manusia di
Indonesia belum semuanya berjalan dengan sempurna.13

13
Khairazi, Fauzan. 2015. “IMPLEMENTASI DEMOKRASI DAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA”.
Diakses pada 9 September 2022, dari https://online-journal.unja.ac.id/jimih/article/view/2194.

9
DAFTAR PUSTAKA

Atqiya, Naimatul. 2014. “HAM DALAM PERSPEKTIF ISLAM”. Islamuna: Jurnal Studi
Islam 1 (2). Diakases pada 9 September 2022, dari
http://ejournal.iainmadura.ac.id/index.php/islamuna/article/view/565/547.

Iryani, Eva. 2017. “HUKUM ISLAM, DEMOKRASI DAN HAK ASASI MANUSIA”.
Diakses pada 9 September 2022, dari http://ji.unbari.ac.id/index.php/ilmiah/article/view/357.

Khairazi, Fauzan. 2015. “IMPLEMENTASI DEMOKRASI DAN HAK ASASI MANUSIA


DI INDONESIA”. Diakses pada 9 September 2022, dari https://online-
journal.unja.ac.id/jimih/article/view/2194.

Suardi, Ismail. 2022. “HAK ASASI MANUSIA DALAM ISLAM”. Diakses pada 9 September
2022, dari https://media.neliti.com/media/publications/362633-none-d8007263.pdf

ZULHILMI, Arif. “DEMOKRASI DAN HAK ASASI MANUSIA DALAM PANDANGAN


ISLAM” Jurnal Darma Agung. Diakses pada 9 September 2022, dari
http://jurnal.darmaagung.ac.id/index.php/jurnaluda/article/view/1670

10

Anda mungkin juga menyukai