OLEH :
M. A. DASRI : 2302010082
PEKANBARU
2023
BAB I
PENDAHULUAN
3. Al-Ijtihad
Al-Ijtihad sebagai sumber hukum Islam yang ketiga berdasar pada
QS. 4 : 59
yang berisi perintah kepada orang-orang yang beriman agar patuh, taat
kepada ketentuan-ketentuan Rasul (sunah/hadits) serta taat mengikuti
ketentuan-ketentuan Ulil Amri (Ijtihad).Berikut ini potongan surat yang
menjelaskan tentang ijtihad
10 | P e n d i d i k a n A g a m a I s l a m
beberapa undangundang lainnya yang langsung maupun tidak langsung
memuat hukum Islam seperti UU Nomor 10 Tahun 1998 tentang
perbankan yang mengakui keberadaan Bank Syari’ah dengan prinsip
syari’ahnya, atau UU NO. 3 Tahun 2006 tentang Peradilan Agama yang
semakin memperluas kewenangannya, dan UU Nomor 21 Tahun 2008
tentang Perbankan Syariah.
2. Undang-undang Perkawinan
Dalam ikatan perkawinan sebagai salah satu bentuk perjanjian
(suci) antara seorang pria dengan seorang wanita, yang mempunyai
segi-segi perdata, berlaku beberapa asas, diantaranya adalah :
a. Kesukarelaan,
b. Persetujuan kedua belah pihak,
c. Kebebasan memilh,
d. Kemitraan suami-istri,
e. Untuk selama-lamanya,
f. Monogami terbuka.
3. Undang-undang Peradilan Agama
Peradilan adalah proses pemberian keadilan di suatu lembaga yang
disebut pengadilan. Pengadilan adalah lembaga atau badan yang
bertugas menerima, memeriksa, mengadili dan menyelesaikan setiap
perkara yang diajukan kepadanya. Peradilan Agama adalah proses
pemberian keadilan berdasarkan hukum agama Islam kepada orang-
orang Islam yang dilakukan di Pengadilan Agama dan Pengadilan
Tinggi Agama.
Untuk menegakkan hukum islam yang berlaku secara yuridis
formal dalam negara republik indonesia, pada tanggal 8 desember 1988
presiden Republik Indonesia menyampaikan rancangan undang-undang
peradilan agama kepada dewan perwakilan rakyat untuk di bicarakan
dan di setujui sebagai undang-undang menggantikan semua peraturan
11 | P e n d i d i k a n A g a m a I s l a m
perundang-undangan tentang peradilan agama yang tidak sesuai lagi
dengan undang-undang dasar 1945 dan undang-undang tentang pokok-
pokok kekuasaan kehakiman 1970.
Pada hari kamis tanggal 14 desember 1989, rancangan undang-
undang peradilan agama itu di setujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat
menjadi Undang-Undang Republik Indonesia. Pada tanggal 29
desember 1989, oleh presiden republik Indonesia dalam lembaran
negara nomor 49 tahun 1989. Pemeluk agama Islam yang telah menjadi
bagian penduduk indonesia, dengan undang-undang itu di beri
kesempatan untuk menaati hukum Islam yang menjadi bagian mutlak
ajaran agamanya, sesuai dengan jiwa pasal 29 undang-undang dasar
1945 terutama ayat 2-nya. Undang-undang peradilan agama yang telah
di sahkan dan di undang-undang kan itu terdiri atas VII bab dan 108
pasal dengan sistematika dan garis besar isinya sebagai berikut :
1. Bab 1 : memuat kententuan umum tentang pengertian, kedudukan,
tempat kedudukan dan pembinaan pengadilan dalam lingkungan
peradilan agama.
2. Bab 2 : mengatur susunan pengadilan agama dan pengadilan tinggi
agama.
3. Bab 3 : mengatur kekuasaan pengadilan dalam lingkungan peradilan
agama.
4. Bab 4 : mengatur tentang hukum acara.
5. Bab 5 : menyebut ketentuan-ketentuan lain mengenai administrasi
pengadilan, pembagian tugas para hakim dan panitera dalam
melaksanakan tugas nya masing-masing.
6. Bab 6 : mengenai ketentuan peralihan.
7. Bab 7 : tentang ketentuan penutup.
Dengan disahkannya undang-undang peradilan agama ini,
perubahan penting dan mendasar telah terjadi dalam lingkungan
peradilan agama. Diantaranya sebagai berikut :
12 | P e n d i d i k a n A g a m a I s l a m
Peradilan agama telah menjadi peradilan mandiri, kedudukannya
benar-benar telah sejajar dan sederajat dengan peradilan umum,
peradilan militer, dan peradilan tata usaha negara.
Nama, susunan, wewenang (kekuasaan) dan hukum acaranya telah
sama dan seragam di seluruh indonesia. Terciptanya unifikasi hukum
acara peradilan agama itu akan memudahkan terwujudnya ketertiban
dan kepastian hukum yang berintikan keadilan dalam lingkungan
peradilan agama.
Perlindungan terhadap wanita lebih di tingkatkan dengan jalan,
antara lain, memberikan hak yang sama kepada istri dalam berproses
dan membela kepentingannya di muka peradilan agama.
Lebih memantapkan upaya penggalian berbagai asas dan kaidah
hukum islam sebagai salah satu bahan baku dalam penyusunan dan
pembinaan hukum nasional melalui yurisprudensi.
4. Undang-undang Pengelolaan Zakat
Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat
disahkan dan diundangkan di Jakarta pada tanggaI 23 September 1999
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 No. 164, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia No. 3885).
13 | P e n d i d i k a n A g a m a I s l a m
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
14 | P e n d i d i k a n A g a m a I s l a m
Daftar Pustaka
MAHASISWA UNUSA
http://femimelinda.blogspot.com/2017/03/makalah-agama-islam-tentang-hukum-
islam.html
http://3x05.blogspot.com/2009/09/normal-0-false-false-false.html
file:///D:/Kuliah/Agama/Ecko%20File_%20Menumbuhkan%20Kesadaran%20Un
tuk%20Taat%20Terhadap%20Allah%20SWT.pd
http://parepai.blogspot.com/2014/10/materi-iii-konsep-hukum-dalam-islam.html
https://uliyasiwi.wordpress.com/2011/10/11/makalah-pendidikan-agama-islam/
15 | P e n d i d i k a n A g a m a I s l a m