DISUSUN OLEH :
ARI BUDI PRASETYO (135061100111014)
DANING KINANTI SUTAMA (135061100111022)
MOCHAMMAD WAHYU M (135061100111028)
1. . Segi Kuantitas
Al Quran terdiri dari 30 Juz, 114 surat, 6.236 ayat, 323.015 huruf dan 77.439 kosa
kata
2. Segi Kualitas
Isi pokok Al Qur’an (ditinjau dari segi hukum) terbagi menjadi 3 (tiga) bagian:
3. Hukum yang berkaitan dngan akhlak. Yakni tuntutan agar setiap muslim
memiliki sifat – sifat mulia sekaligus menjauhi perilaku – perilaku tercela.
1. Hukum yang berkaitan dengan amal ibadah seperti shalat, puasa, zakat,
haji, nadzar, sumpah dan sebagainya yang berkaitan dengan hubungan
manusia dengan tuhannya.
2. Hukum yang berkaitan dengan amal kemasyarakatan (muamalah) seperti
perjanjian perjanjian, hukuman (pidana), perekonomian, pendidikan,
perkawinan dan lain sebagainya.
B. Hadits
Hadits merupakan segala tingkah laku Nabi Muhammad SAW baik
berupa perkataan, perbuatan, maupun ketetapan (taqrir). Hadits merupakan
sumber hukum Islam yang kedua setelah Al Qur’an. Allah SWT telah
mewajibkan untuk menaati hukum-hukum dan perbuatan-perbuatan yang
disampaikan oleh nabi Muhammad SAW dalam haditsnya.
C. Ijtihad
Ijtihad ialah berusaha dengan sungguh-sungguh untuk
memecahkan suatu masalah yang tidak ada ketetapannya, baik dalam Al
Qur’an maupun Hadits, dengan menggunkan akal pikiran yang sehat dan
jernih, serta berpedoman kepada cara-cara menetapkan hukum-hukumyang
telah ditentukan. Hasil ijtihad dapat dijadikan sumber hukum yang ketiga.
HUKUM TENTANG PERNIKAHAN DI AGAMA ISLAM
1. PERNIKAHAN BERBEDA AGAMA
Dalam Islam, pernikahan merupakan salah satu pelaksanaan dari
syariat Islam, menjalankan sunnah nabi dan sebagai tahap awal
pembentukan keluarga Islami untuk selanjutnya membentuk masyarakat
yang Islami. Dengan demikian, pernikahan tidak semata-mata
mempertemukan seorang laki-laki dengan seorang wanita, tapi memiliki
tujuan jangka panjang, tidak hanya di dunia ini saja, tapi sampai ke akhirat
nanti.
7. Prinsip Penyerahan
Prinsip ini menunjukkan keadilan yang tertinggi, keadilan adalah hak
semua manusia baik kawan maupun lawan. Orang baik atau jahat
mendapat perlakuan yang adil dari hakim. Islam menganggap keadilan
terhadap musuh lebih dekat kepada taqwa (Qs. an-Nahl:102, Qs. An-
Nisa:135) semua rasul membawa tugas agar kehidupan manusia berjalan
dengan adil (Qs. al-Hadiid: 25). Islam tidak membenarkan perlakuan
sewenang-wenang terhadap si lemah.
8. Prinsip Toleransi
Toleransi atu tasamuh merupakan dasar pembinaan masyarakat dalam
hukum Islam , tasamuh dalam Islam adalah toleransi yang bertitik tolak
dari agamanya bukan tasamuh karena kebutuhan temporal.
9. Prinsip Kemerdekaan dan Kebebasan
Kemerdekaan dan kebebasan yang sesungguhnya dimulai dari pembebasan
diri dari pengaruh hawa nafsu dan syahwat serta mengendalikannya di
bawah bimbingan akal dan iman. Banyak hadits yang menyerukan
pengendalian nafsu oleh akal sehat dan iman. Dengan demikian kebebasan
bukanlah kebebasan mutlak melainkan kebebasan yang bertanggung jawab
terhadap Allah dan terhadap kehidupan yang melihat dimuka bumi. Seperti
alam Qs. al-Baqarah: 256, Qs. Yunus: 99, Qs. an-Naml: 60-64.18
10. Prinsip Ta’awun
Berdasarkan prinsip ta ’awun insani (kerjasama kemanusiaan) Allah
memerintahkan kita membantu dan menolong di dalam kebijakan dan
ketaqwaan serta melarangnya di dalam kejelekan (dosa) dan permusuhan
(Qs. al-Rahman: 2).
2.1.4 FUNGSI HUKUM ISLAM
Macam – macam fungsi hukum islam yaitu :
1. Fungsi Ibadah
Hukum Islam adalah aturan Tuhan yang harus dipatuhi umat manusia dan
kepatuhan merupakan ibadah yang sekaligus juga merupakan indikasi
keimanan seseorang.
2. Fungsi Amar Ma’ruf Nahi Mungkar
Hukum Islam telah ada dan eksis mendahului masyarakat karena ia adalah
bagian dari kalam Allah yang qadim. Namun dalam prakteknya hukum
Islam tetap bersentuhan dengan masyarakat. Penetapan hukum tidak
pernah mengubah atau memberikan toleransi dalam hal proses
pengharamannya. Contoh: Riba dan khamr tidak diharamkan secara
sekaligus tetapi secara bertahap oleh karena itu kita memahami fungsi
kontrol sosial yang dilakukan lewat tahapan riba dan khamr.
3. Fungsi Zawajir
Fungsi hukum Islam sebagai sarana pemaksa yang melindungi warga
masyarakat dari segala bentuk ancaman serta perbuatan yang
membahayakan.
4. Fungsi Tanzim wa Islah al-Ummah
Fungsi tersebut adalah sarana untuk mengatur sebaik mungkin dan
memperlancar proses interaksi sosial sehingga terwujudnya masyarakat
harmonis, aman dan sejahtera.
2.1.5 PENERAPAN HUKUM ISLAM DI DALAM KEHIDUPAN
MUSLIM
Ketika syariat Islam didengungkan, bagaikan tamparan petir yang
menakutkan bagi orang-orang yang tidak memahaminya, termasuk di
kalangan umat Islam itu sendiri.
Padahal syariat itu, apabila diterapkan, tidak hanya berkisar antara
hukum qishash dan potong tangan, atau merubah konstitusi negara (al-
ahkâm al-wadh'iyyah) menjadi undang-undang yang berlandaskan Qur’an
dan Hadist, karena hal itu, tidak cukup menciptakan masyarakat yang
diinginkan, akan tetapi bagaimana menaburkan nilai-nilai keislaman dan
ketuhanan dalam jiwa setiap anggota masyarakat, sehingga masyarakat itu
hidup tumbuh karena Islam dan berjuang demi Islam, bukan sebaliknya.
Bila demikian halnya, kiranya dapat terwujud satu kesatuan yang
tak terpisahkan dalam tubuh Islam, senada dengan firman Allah: "udkhulû
fî as-silmi kâffah" (masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan), bahwa
ummat Islam bukan ummat Yahudi yang membangkang sebagaimana
firman Allah: "afatu'minûna bi ba'dhi al-kitâbi wa takfurûna bi ba'dh"
(apakah kamu sekalian mengimani kitab itu sebagian dan mengigkari
sebagian lainnya). Ini senada dengan sebuah pernyataan yang tidak asing
lagi: "khudzû al-islâma jumlatan aw da'ûhu" (ambillah Islam itu secara
keseluruhan atau tinggalkan).
Namun tidak harus dipahami bahwa setiap orang yang tidak
menerapkan syariat Islam secara sempurna harus ditolak dan tidak
termasuk golongan mukmin. Niat melaksanakan Islam secarah kaffah
(keseluruhan) merupakan titik tolak dan modal utama setiap muslim,
adapun prakteknya tergantung kemampuan menghadapi rintangan-
rintangan yang mengangkang di depan mata, termasuk di dalam diri kita
sendiri. Allah berfirman: "bertaqwalah kepada Allah sesuai dengan
kemampuanmu".
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari uraian diatas , kami dapat menyimpulkan bahwa , kita sebagai
umat manusia yang dilahirkan dibumi ini sudah beragama islam , ini harus
kita pertahankan , karena dewasa ini banyak orang yang tidak suka dengan
agama islam dan mulai merusaknya , ini yang harus kita lawan dengan
cara mendekatkan diri pada Allah,SWT , Sholat , dzikir dan bersedekah.
Ini yang harus kita lakukan.
3.2 SARAN
Sebagai umat manusia kita harus memulai dari diri sendiri kalau
kita ingin sadar , karena dunia ini sudah rusak karena kemaksiatan , setelah
diri sendiri , baru kita bisa menyadarkan orang lain supaya mendekatkan
diri pada Allah,SWT.
DAFTAR PUSTAKA
Hanafi, Ahmad . 1967. Asas-Asas Hukum Pidana Islam Jakarta: Bulan Bintang
http://www.referensimakalah.com/2013/04/tujuan-dan-fungsi-hukum-islam.html
http://www.referensimakalah.com/2013/04/prinsip-hukum-islam.html
http://www.sarjanaku.com/2011/08/pengertian-hukum-islam-syariat-islam.html
http://almanhaj.or.id/content/3132/slash/0/syariat-hukum-potong-tangan/