Anda di halaman 1dari 15

HUKUM ISLAM DARI

NARASI TEKSTUAL HINGGA


KONTEKSTUAL
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRWAIJAYA 2018
Oleh: Kelompok 4

Rizal Ramli Pratama 185010101111067

Indra Kurnia Okta Pradana 185010107111135

Muhammad Irfan Hilmy 185010101111084

Floris Alifia Febrina 185010101111076

Amalia Erika Indriyani 185010101111025

Yulia Tri Kartikaningrum 185010107111131


SUMBER-SUMBER HUKUM ISLAM
• Kata-kata sumber dalam hukum Islam merupakan
terjemah dari kata mashadir yang berarti wadah
ditemukannya dan ditimbanya norma hukum. Sumber
hukum Islam yang utama adalah Al Qur‟an dan sunah.
Selain menggunakan kata sumber, juga digunakan kata
dalil yang berarti keterangan yang dijadikan bukti atau
alasan suatu kebenaran. Selain itu, ijtihad, ijma‟, dan qiyas
juga merupakan sumber hukum karena sebagai alat bantu
untuk sampai kepada hukum-hukum yang dikandung oleh
Al Qur‟an dan sunnah Rasulullah SAW.
Sumber Hukum Islam

Al Quran berisi wahyu-wahyu dari Allah SWT yang Hadits merupakan segala tingkah laku Nabi
diturunkan secara berangsur-angsur (mutawattir) kepada Muhammad SAW baik berupa perkataan,
Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril. Al Qur‟an perbuatan, maupun ketetapan. Hadits
diawali dengan surat Al Fatihah, diakhiri dengan surat An merupakan sumber hukum Islam yang kedua
Nas. Al Qur‟an merupakan sumber hukum Islam yang setelah Al Qur‟an. Allah SWT telah
utama. Setiap muslim berkewajiban untuk berpegang teguh mewajibkan untuk menaati hukum-hukum
kepada hukum-hukum yang terdapat di dalamnya agar dan perbuatan-perbuatan yang disampaikan
menjadi manusia yang taat kepada Allah SWT, yaitu oleh nabi Muhammad SAW dalam haditsnya.
menngikuti segala perintah Allah dan menjauhi segala
larangnannya.
Hadits dapat digolongkan menjadi beberapa, yaitu :
NAMA HADIST PENGERTIAN
Hadits Shohih Hadits yang diriwayatkan oleh Rawi yang adil, sempurna
ingatan, sanadnya bersambung, tidak ber illat, dan tidak
janggal. Illat hadits yang dimaksud adalah suatu penyakit yang
samar-samar yang dapat menodai keshohehan suatu hadits
Hadist Hasan Hadits yang diriwayatkan oleh rawi yang adil, tapi tidak begitu
kuat ingatannya (hafalannya), bersambung sanadnya, dan tidak
terdapat illat dan kejanggalan pada matannya. Hadits Hasan
termasuk hadits yang makbul biasanya dibuat hujjah untuk
sesuatu hal yang tidak terlalu berat atau tidak terlalu penting

Hadist Dhoif Hadits yang kehilangan satu syarat atau lebih syarat-syarat
hadits shohih atau hadits hasan. Hadits dhoif banyak macam
ragamnya dan mempunyai perbedaan derajat satu sama lain,
disebabkan banyak atau sedikitnya syarat-syarat hadits shohih
atau hasan yang tidak dipenuhi.
Lanjutan Hadist…
Allah berfirman dalam surat Al-Hasyr ayat 7 yang artinya :
“ … Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia, dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah, …"

Perintah meneladani Rasulullah SAW ini disebabkan seluruh perilaku Nabi Muhammad SAW mengandung nilai-nilai
luhur dan merupakan cerminan akhlak mulia. Apabila seseorang bisa meneladaninya maka akan mulia pula sikap
dan perbutannya. Hal tersebut dikarenakan Rasulullah SAW memilki akhlak dan budi pekerti yang sangat mulia.

Adapun syarat-syarat suatu hadits dikatakan hadits yang shohih, yaitu:


1.Rawinya bersifat adil
2.Sempurna ingatan
3.Sanadnya tidak terputus
4.Hadits itu tidak berilat, dan
5.Hadits itu tidak janggal
Ijtihad
Ijtihad dapat diartikan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk memecahkan
suatu masalah yang tidak ada ketetapannya, baik dalam Al Qur‟an maupun Hadits,
dengan menggunkan akal pikiran yang sehat dan jernih, serta berpedoman kepada
cara-cara menetapkan hukum-hukumyang telah ditentukan. Hasil ijtihad dapat
dijadikan sumber hukum yang ketiga.

Untuk melakukan ijtihad (mujtahid) harus memenuhi bebrapa syarat berikut ini:
1.mengetahui isi Al Qur‟an dan Hadits, terutama yang bersa
ngkutan dengan hukum
2.memahami bahasa arab dengan segala kelengkapannya untuk menafsirkan Al
Qur‟an dan hadits.
3.mengetahui soal-soal ijma
4.menguasai ilmu ushul fiqih dan kaidah-kaidah fiqih yang luas.
TUJUAN HUKUM ISLAM
Secara umum, sering dirumuskan bahwa tujuan hukum Islam adalah
kebahagiaan hidup manusia di dunia ini dan di akhirat kelak, dengan
jalan mengambil segala yang bermanfaat dan mencegah atau
menolak yang mudarat yaitu yang tidak berguna bagi hidup dan
kehidupan. Dengan kata lain, tujuan hukum Islam adalah
kemaslahatan hidup manusia, baik rohani maupun jasmani, individual
dan sosial.
Tujuan hukum Islam tersebut di atas dapat dilihat dari dua segi, yaitu :

1. Dari segi pembuat hukum Islam itu sendiri, yakni 2. Dari segi manusia yang menjadi pelaku dan
Allah dan Rasul-Nya. pelaksana hukum Islam tersebut.

Tujuan hukum Islam adalah : Tujuan hukum Islam adalah untuk mencapai
• Untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia yang kehidupan yang berbahagia dan sejahtera.
bersifat primer, sekunder, dan tersier yang dalam Dengan kata lain, tujuan hakiki hukum Islam, jika
kepustakaan hukum Islam disebut dengan istilah dirumuskan secara umum, adalah tercapainya
daruriyyat, hajjiyat, dan tahsiniyyat. keridhaan Allah dalam kehidupan manusia di
• Untuk mentaati dan dilaksanakan oleh manusia dunia ini dan di akhirat kelak
dalam kehidupannya sehari-hari.
Prinsip Hukum Islam
1. Prinsip Tauhid adalah prinsip umum hukum islam. Prinsip ini menyatakan bahwa semuamanusia
ada dibawah satu ketetapan yang sama, yaitu ketetapan tauhid yangdinyatakan dengan
kalimat la ilaha illallah(tidak ada Tuhan selain Allah).Berdasarkan prinsip ini, maka pelaksanaan
hukum islam merupakan ibadah. Ibadahdalam arti penghambaan manusia dan penyerahan
dirinya kepada Allah sebagaimanifestasi kesyukuran kepada-Nya. Dengan demikian, tidak
boleh terjadi salingmenuhankan sesama manusia dan atau sesama makhluk lain. Pelaksanaan
hukumislam adalah ibadah dan penyerahan diri kepada keseluruhan kehendak-Nya.Prinsip
tauhid ini melahirkan prinsip-prinsip khusus yang berlaku dalam fiqihibadah, yakni:

• Prinsip berhubungan langsung dengan Allah tanpa perantara.


• Beban hukum (taklif ) ditujukan untuk memelihara akidah dan iman,
pensucian jiwa, dan pembentukan pribadi yang luhur.
2. Prinsip Keadilan berarti keseimbangan. Istilah keadilan pada umumnya berkonotasi dalam penetapan hukum atau
kebikjasanaa seorang pemimpin. Akan tetapi, keadilan dalamhukum islam meliputi berbagai aspek kehidupan. Prinsip
keadilan meliputi keadilandalam berbagai hubungan antara manusia dengan dirinya sendiri, hubungan antaramanusia
dengan sesama manusia dan masyarakatnya, dan hubungan manusia dengan berbagai pihak yang terkait.

3.Prinsip Amar Ma’ruf Nahi Munkar


• Amar ma’ruf berarti hukum islam
digerakkan untuk merekayasa manusia menujutujuan islam digerakan untuk merekayasa manusia menuju tujuan yang baik
dan benaryang dikehendaki dan diridhai Allah.
• Nahi munkar berarti fungsi kontrol sosialnya.

4.Prinsip Kemerdekaan atau KebebasanKebebasan dalam arti luas mencakup berbagai jenis, baik kebebasan
individualmaupun kebebasan komunal, kebebasan beragama, kebebasan berserikat, dankebebasan berpolitik.

5.Prinsip Persamaan atau EgaliterContoh yang paling nyata dari pelaksanaan prinsip egalite ini adalah islam
menentang perbudakan.

6.Prinsip Ta’awun
Berarti tolong-menolong antara sesama manusia.

7.Prinsip Toleransi (tasamuh)


Hukum islam mengharuskan umatnya hidup rukun dan damai di muka bumi ini tanpamemandang ras dan warna kulit.
Toleransi yang dikehendaki islam adalah toleransiyang menjamin tidak terlanggarnya hak-hak islam dan umatnya.
Apabila dirinci, maka tujuan ditetapkannya hukum islam ada lima, yakni:

1. Memelihara Kemaslahatan Agama, agama adalah suatu yang harus dimiliki oleh manusia supaya martabatnya
dapatterangkat lebih tinggi dari martabat makhluk lain, dan juga untuk memenuhikebutuhan jiwanya. Beragama
merupakan kebutuhan utama yang harus dipenuhi bagi manusia karena agamalah yang dapat menyentuh hati nurani
manusia.Agama islam harus dipeihara dari ancaman orang-orang yang tidak bertanggun jawab yang hendak merusak
akidah, ibadah akhlaknya. Agama islam memberi perlindungan dari kebebasan bagi penganut agama lain untuk meyakini
dan melaksanakan ibadah menurut agama yang dianutnya.

2. Memelihara Jiwa, menurut hukum islam jiwa harus dilindungi. Untuk itu islam mlarang pembunuhan dan pelaku
pembunuhan diancam hukuman qishash (pembalasanyang seimbang), sehingga diharapkan sebelum orang
mau melakukan pembunuhan, dia berpikir dua kali, karena apabila orang dibunuh meninggal,maka pembunuh dihukum
qishashatau dibunuh pula.

3. Memelihara Akal Manusia adalah makhluk Allah yang paling mulia. Setidaknya ada dua hal yangmembedakan manusia
dengan makhluk lain. Pertama manusia dijadikan Allahsebagai makhluk yang memiliki bentuk yang paling baik. Kedua
manusiadianugerahi akal. Akal sangat penting perannya dalam kehidupan di dunia ini.Dengan akal, manusia dapat
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi,dengan itu manusia dapat mengelola dan memakmurkan dunia
dengan sebaik- baiknya.
Lanjutan…

4. Memelihara KeturunanUntuk memelihar keturunan, islam mengatur prnikahan dan


mengharamkan zina.Islam menetapkan siapa-siapa yang tidak boleh dikawini. Hal ini
dilakukansebagai upaya pemurnian dan pemeliharaan keturunan.

5.Memelihara Harta Benda Meskipun pada hakikatnya semua harta benda itu kepunyaan
Allah, namun islam juga megakui hak pribadi seseorang. Oleh karena itu manusia sangat
tamak padaharta benda, maka islam mengatur supaya jangan sampai terjadi bentrokan antara
satu sama lain. Dalam hal ini islam mensyari’atkan peraturan-peraturan mengenai jual beli,
sewa menyewa, gadai, dan sebagainya. Islam melarang penipuan, pencurian, dan riba.
Demikianlah hukum islam yang ditetapkan oleh Allah untukkemaslahatan manusia demi
tercapainya kebahagiaan kehidupan di dunia dankebahagiaan hidup di akhirat
• Kontribusi Hukum Islam dalam Perundang-undangan Indonesia
• Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan.
Banyak pasal dalam undang-udang ini berasal dari hukum
Islam.
• Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 1977 tentang
perwakafan dan tanah milik.
• Instruksi presiden No 13 tahun 1980 tentang perjanjian
bagi hasil.
• Undang-undang No 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama
merupakan salah satu perundang-undangan pelaksanaan
dari undang-undang No 14 tahun 1970 tentang pokok-
pokok kekuasaan hakim.
• Instruksi Presiden No 1 tahun 1991 tentang Komplikasi
Hukum Islam (KHI). KHI berisi tentang himpunan hukum
Islam yang berkenaan dengan perkawinan, waris dan wakaf.
• Undang-undang No 7 tahun 1992 dan peraturan
pemerintah No 70 dan 72 tentang Bag bagi hasil.
• Undang-undang No 38 tahun 1999 tentang penyelenggaran
ibadah haji.

Anda mungkin juga menyukai