Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


”KONSEP HUKUM DALAM ISLAM”
Dosen: Tajuddin.S.Pd,M.Pd

Kelompok: 3
Nama Anggota : Hardina
Zafira
Andika
Fitra Sari Palimbong
Jurusan : S1 KESEHATAN MASYARAKAT

STIKES BINA BANGSA MAJENE


TAHUN 2020
Kata pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan jasmani dan rohani
sehingga kita masih tetap bisa menikmati indahnya alam ciptaan-Nya. Shalawat dan salam
semoga senantiasa tercurahkan kepada teladan kita Muhammad saw yang telah menunjukkan
kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama yang sempurna dan menjadi rahmat bagi
seluruh alam.
Kami sangat bersyukur karena telah menyelesaikan Makalah ini yang menjadi tugas
Pendidikan Agama Islam dengan judul Konsep Hukum dalam Islam.Disamping itu,kami
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga
terselesaikannya Makalah ini.
Akhir kata, kami memahami jika makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan maka kritik
dan saran sangat kami butuhkan guna memperbaiki karya-karya kami di waktu mendatang
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………..
Daftar Isi………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………
B. Rumusan Masalah………………………………………………..
C. Tujuan……………………………………………………………..
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Hukum………………………………………………..
B. Ruang Lingkup Hukum………………………………………….
C. Tujuan Hukum Islam……………………………………………..
D. Sumber Hukum Islam……………………………………………
1. Al-Qur’an……………………………………………………...
2. As-Sunnah……………………………………………………..
3. Al-Ijtihad………………………………………………………
E. Fungsi Hukum dalam Islam Kehidupan Masyarakat…………
F. Tujun Hukum…………………………………………………….
G. Macam- macam Hukum………………………………………….
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………..
B. Saran………………………………………………………………
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nabi Muhammad saw mendapat kan wahyu dari AllAH SWT pertamakali pada hari Senin tanggal
17Ramadhan tahun ke-41 dari kelahiraannya,bertepatan dengan tanggal 6 Agustus 610M.Semenjak saat
itu,Muhammad bin Abdullah mengemban amanat nubuwwah dari Allah SWT untuk membawa agama
Islam ketengah-tengah manusia,yang ternyata merupakan sebuah ajaran yang merombak seluruh system
social,terutama system hukum yang ada pada masyarakat Jahi liyyah.Islam datang ketengah-tengah
masyarakat Jahi liyyah dengan membawa syari'ah(system hukum)yang sempurna sehingga mampu
mengatur relasi yang adil dan egaliter antar individu manusia dalam masyarakat.Secara
prinsip,kemunculan Nabi Muhammad saw dengan membawa ajaran-ajaran egaliter,dapat dinilai sebagai
sebuah perubahan social terhadap kejahiliyyahan yang sedang terjadi didalam masyarakat,terutama
system hukumnya,dengan wahyu dan petunjuk dari Allah SWT.
Hukum Islam (Islami cLaw) merupakan perintah-perintah suci dari Allah SWT yang mengatur seluruh
aspek kehidupan setiap Muslim,dan meliputi materi -materi -materi hokum secara murni serta materi -
materi spiritual keagamaan.

B. Rumusan masalah

1. Apa pengertian hokum dan tindak pi dana?


2. Apa Konsep Hukum Dalam Islam?
3. Apa tujuan hokum islam?
4. Apa saja syarat -syarat dalam pelaksanaan hokuman yang sesuai dengan syari’at Islam?
5. Apa saja macam-macam hokuman dalam hokum pidana Islam?
6. Bagai mana pelaksanaan hokuman dalam islam?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari hukuman
2. Untuk mengetahui tujuan ditetapkannya hukuman menurut syari’at Islam.
3. Untuk memahami syarat -syarat pelaksanaan hukuman yang sesuai dengan syari’at Islam.
4. Untuk memahami syarat -syarat pelaksanaan hukuman dalam hokum pidana Islam
BAB II
Pembahasan
A. Pengertian Hukum
Hukum (peraturan/norma) adalah suatu hal yang mengatur tingkah laku manusia dalam
suatu masyarakat ,baik peraturan tangkah laku manusia dalam suatu masyarakat ,baik peraturan
atau norma itu berupa kenyataan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat maupun
peraturan atau norma yang dibuat dengan cara tertentu dan ditegakkan oleh penguasa.
Hukum Islam adalah hukum-hukum yang di adakan oleh Allah untuk umat-Nya yang dibawa
oleh seorang Nabi,baik hokum yang berhubungan dengan kepercayaan(aqidah)maupun hukum-
hukum yang berhubungan dengan amaliyah(perbuatan) .
Dengan adanya Hukum dalam lslam berarti ada batasan-batasan yang harus dipatuhi dalam
kehidupan.
B.Ruang Lingkup Hukum Islam
Hukum Islam dibagi kedalam dua bagian:
1. Bidang Ibadah(ibadah mahdah)
Ibadah mahdah adalah tata cara beribadah yang wajib dilakukan seorang muslim dalam
berhubungan dengan Allah seperti shalat ,puasa,zakat ,dan haji .
2. Mu’amalah(ibadah ghairu mahdah)
Mu’amalat adalah ketetapan Allah yang langsung berhubungan dengan kehidupan social
manusia. Yang sifatnya terbuka untuk di kembangkan melalui ijtiad manusia yang memenuhi
syarat untuk melakukan usaha itu.
C.Tujuan Hukum Islam
Tujuan hokum Islam secara umum adalah untuk mencegah kerusakan dan mendatangkan
kemaslahatan.Mengarahkan manusia kepada kebenaran untuk mencapai kebahagiaan hidup di
dunia dan di akhirat kelak.Menurut Abu Ishak al -shatibi:
1.Memelihara agama
2.Memelihara jiwa
3.Memelihara akal
4.Memelihara keturunan
5.Memelihara harta
D. Sumber hokum islam
Pembahasan sumber- sumber Syariat Islam,termasuk masalah pokok ( ushul ) karena dari
sumber -sumber itulah terpancar seluruh hukum/syariat Islam. Oleh karenanya untuk
menetapkan sumber syariat Islam harus berdasarkan ketetapanya yang qath’i( pasti )
kebenarannya, bukan sesuatu yang bersifat dugaan ( dzanni ) . Berikut sumber hokum islam:
1. Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah kalam Allah yang di turun kan melalui perantaraan malaikat Jibril
kepada Rasulullah saw dengan mengguna kanbahasa Arab disertai kebenaran agar dijadikan
hujjah (argumentasi ) dalam hal pengakuannya sebagai rasul dan agar di jadikan sebagai
pedoman hokum bagi seluruh ummat manusia, disamping merupakan amal ibadah bagi yang
membacanya.
Al-Qur’an diriwayatkan dengan cara tawatur (mutawatir )yang artinya diriwayatkan oleh orang
sangat banyak semenjak dari generasi shahabat ke generasinya selanjutnya secara berjamaah.
Jadi apa yang diri wayat kan oleh orang perorang tidak dapat di katakana sebagai Al-
Qur’an.Orang -orang yang memusuhi Al -Qur ’an dan membenci Islam telah berkali-kali
mencoba menggugat nilai keasliannya. Akan tetapi realitas sejarah dan pembuktian ilmiah telah
menolak segala bentuk tuduhan yang mereka lontarkan. Al-Qur’an adalah kalamullah, bukan
ciptaan manusia,bukan karangan Muhammad saw atau pun saduran dari kitab Al -Qur ’ an
sebelumnya tetapi aAl-Qur’an menjadimu’jizat sekaligus sebagai bukti keabadian dan keabsahan
risalah Islam sepanjang masa dan sebagai sumber segala hokum bagi setiap bentuk kehidupan
manusia didunia.
2. As -Sunnah
Sunnah adalah perkataan,perbuatan dan taqrir( ketetapan/persetujuan/diamnya)
Rasulullah saw terhadap sesuatu hal/perbuatan seorang sahabat yang diketahuinya. Sunnah
merupakan sumber syariat Islam yang nilai kebenarannya sama dengan Al-Qur ’ an karena
sebenarnya Sunnah juga berasal dari wahyu.
3. Al-Ijtihad
Al-Ijtihad sebagai sumber hokum Islam yang ketiga berdasar pada QS.4:59 yang berisi
perintah kepada orang-orang yang beriman agar patuh,taat kepada ketentuan-ketentuan
Rasul(sunah/hadis)serta taat mengikuti ketentuan-ketentuan Ulil Amri( Ijtihad) .AlIjtihad yaitu
berusaha dengan keras untuk menetapkan hokum suatu persoalan yang tidak di tegaskan secara
langsung oleh Al-Qur ’an dan atau Hadits dengan cara istinbath(menggali kesesuaiannya pada
Al-Qur ’an dan ataupun Hadits)oleh ulama-ulama yang ahli setelah wafatnya Rasulullah.
E. Fungsi Hukum Islam Dalam kehidupan Bermasyarakat
Sebagaimana sudah di kemukakan dalam pembahasan ruang lingkup hokum islam,bahwa
ruang lingkup hokum Islam sangat luas .Yang diatur dalam hokum Islam bukan hanya hubungan
manusia denganTuhan,tetapi juga hubungan antara manusia dengan dirinya sendiri ,manusia
dengan manusia dalam masyarakat , manusia dengan benda,dan antara manusia dengan
lingkungan hidupnya.Dalam Al-Qur’an cukup banyak ayat-ayat yang terkait dengan masalah
pemenuhan dan perlindungan terhadap hak asasi manusia serta larangan bagi seorang muslim
untuk melakukan pelanggaran hak asasi manusia. Bagi tiap orang ada kewajiban untuk mentaati
hukum yang terdapat dalam Al-Qur ’an dan Hadits . Peranan hukum Islam dalam kehidupan
bermasyarakat sebenarnya cukup banyak,tetapi dalam pembahasan ini hanya akan di kemukakan
peranan utamanya saja,yaitu:
a. Fungsi Ibadah
Fungsi utama hokum Islam adalah untuk beribadah kepada Allah SWT. Hukum Islam
adalah ajaran Allah yang harus di patuhi umat manusia,dan kepatuhannya merupakan ibadah
yang sekaligus juga merupakan indikasi keimanan seseoran.
b . Fungsi Amar Ma’ru f
Hukum Islam sebagai hokum yang ditunjukkan untuk mengatur hidup dan
kehidupan umat manusia,jelas dalam praktik akan selalu bersentuhan dengan
masyarakat .Sebagai contoh,proses pengharaman riba dan khamar ,jelas menunjukkan
adanya keterkaitan penetapan hokum(Allah)dengan subyek dan obyek hokum(perbuatan
mukallaf) .Penetap hokum tidak pernah mengubah ataumemberikan toleransi dalam hal
proses pengharamannya.Riba atau khamar tidak di haramkan sekaligus ,tetapi secara
bertahap.
Ketika suatu hokum lahir ,yang terpenting adalah bagaimana agar hokum tersebut dipatuhi dan
dilaksanakan dengan kesadaran penuh. Penetap hokum sangat mengetahui bahwa cukup riskan
kalau riba dan khamar diharamkan sekaligus bagi masyarakat pecandu riba dan khamar .Berkaca
dari episode dari pengharaman riba dan khamar,akan tampak bahwa hokum Islam berfungsi
sebagai salah satu sarana pengendali sosial .
Hukum Islam juga memperhatikan kondisi masyarakat agar hokum tidak dilecehkan dan tali
kendali terlepas . Secara langsung ,akibat buruk riba dan khamar memang hanya menimpa
pelakunya. Namun secara tidak langsung ,lingkungannya ikut terancam bahaya tersebut .Oleh
karena itu, Kita dapat memahami ,fungsi control yang dilakukan lewat tahapan pengharaman riba
dan khamar .
c . Fungsi Zawaj ir
Fungsi ini terlihat dalam pengharaman membunuh dan berzina,yang disertai dengan
ancaman hokum atau sanksi hokum. Qishash,Diyat ,ditetapkan untuk tindak pidana terhadap
jiwa/badan,hudud untuk tindak pidana tertentu(pencurian,perzinaan,qadhaf, hirabah,dan
riddah),dan ta’zir untuk tindak pidana selain kedua macam tindak pidana tersebut .Adanya sanksi
hokum mencerminkan fungsi hokum Islam sebagai sarana pemaksa yang melindungi warga
masyarakat dari segala bentuk ancaman serta perbuatan yang membahayakan. Fungsi hokum
Islam ini dapat dinamakan dengan Zawaj ir .

d. Konsep Hak Asasi Manusia Dalam Islam


Hak asasi manusia atau biasa disingkat HAM merupakan sebuah hal yang menjadi keharusan
dari sebuah negara untuk menjaminnya dalam konstitusinya. Melalui deklarasi universal ham 10
desember 1948 merupakan tonggak bersejarah berlakunya penjaminan hak mengenai manusia
sebagai manusia.Sejarah HAM dimulai dari magna charta di inggris pada tahun 1252 yang
kemudian berlanjut pada bill of rights dan kemudian berpangkal pada DUHAM PBB.Dalam
konteks ke Indonesiaan penegakan HAM masih bisa dibilang kurang memuaskan.Banyak factor
yang menyebabkan penegakan HAM diIndonesia terhambat seperti problem politik,dua lisme
peradilan dan procedural acara( kontras ,2004; 160) .

 Tindak Pidana
A.Pengertian Hukuman/Tindak Pidana
Hukuman atau Hukum Pidana dalam Islam disebut al-‘Uqubaah yang meliputi baik hal-
hal yang merugikan maupun tindak kriminal .Nama lain dari al-‘Uqubah adalaha l-Jaza’ atau
hudud.
Ü Rahman Ritonga berpendapat bahwa hokuman adalah bentuk balasan bagi seseorang yang atas
perbuatannya melanggar ketentuan syarat’ yang ditetapkan Allah dan Rasul-Nya untuk
kemaslahatan manusia.
Dari pengertian yang pertama dapat dipahami bahwa sesuatu disebut hukuman karena ia
mengiringi perbuatan dan melaksanakan sesudah perbuatan itu dilakukan.Sedangkan dari
pengertian yang kedua dapat dipahami bahwa sesuatu disebut hukuman karena ia merupakan
balasan terhadap perbuatan yang menyimpang yang telah dilakukannya

B .Tujuan Hukuman
Tujuan dari penetapan dan penerapan hukuman dalam syari’at Islam adalah:
1) .Pencegahan
Pencegahan adalah menahan orang yang berbuat jarimah agar ia tidak mengulangi
perbuatan jarimahnya.Disamping mencegah pelaku,pencegahan juga mengandung arti mencegah
orang lain selain pelaku agar ia tidak ikut-ikutan melakukan jarimah,sebab ia bisa mengetahui
bahwa hukuman yang dikenakan kepada pelaku juga akan dikenakan terhadap orang lain yang
juga melakukan perbuatan yang sama.
2) .Perbaikan dan Pendidikan
Tujuan yang kedua dari penjatuhan hukuman adalah mendidik pelaku jarimah
agar ia menjadi orang yang baik dan menyadari kesalahannya.Disini terlihat bagaimana
perhatian syari’at Islam terhadap diri pelaku.Dengan adanya hukuman ini ,diharapkan
akan timbul dalam diri pelaku suatu kesadaran bahwa ia menjauhi jarimah bukan karena
takut akan hukuman,melainkan karena kesadaran diri dan kebenciannya terhadap jarimah
serta dengan harapan mendapat rida dari Allah SWT
3) .Keselamatan Mayarakat
Memberikan hokuman kepada orang yang melakukan kejahatan bukan berarti
membalas dendam,melainkan sesungguh nya untuk kemas lahatan nya,seperti di katakan
oleh IbnTaimiyah bahwa hokuman itu di syariatkan sebagai rahmat Allah bagi hamba-
Nya dan sebagai cerminan dari ke inginan Allah untuk ihsan kepada hamba-Nya.Oleh
karena itu, sepantas nya lah bagi orang yang memberikan hukuman kepada orang lain
atas kesalahannya
C.Syarat -Syarat Pelaksanaan Hukuman
1. Hukuman Harus ada Dasarnya dari Syar a’
Hukum di anggap mempunyai dasar ( syar’i yah ) apa bila ia di dasarkan kepada sumber-
sumber syar a’seperti :Al-Qur ’an,As-Sunnah,Ijma’ ,atau undang -undang yang ditetapkan oleh
Lembaga yang berwenang(ulil amri ).Dalam hal hukuman ditetapkan oleh ulil amri maka
disyaratkan tidak boleh bertentangan dengan ketentuan ketentuan syar a’
2. Hukuman Harus Bersifat Pribadi (Perorangan)
Ini mengandung arti bahwa hukuman harus dijatuhkan kepada orang yang melakukan
tindak pidana dan tidak mengenai orang lain yang tidak bersalah.Syarat ini merupakan salah satu
dasar dan prinsip yang ditegakkan oleh syariat Islam dan ini telah dibicarakan berkaitan dengan
masalah pertanggung jawaban.
3. Hukuman Harus Bersifat Universal Dan Berlaku Umum
Ini berarti hukuman harus berlaku untuk semua orang tanpa adanya diskriminasi ,baik
pangkat ,jabatan,status ,atau kedudukannya.
.
D. Macam-Macam Hukuman
Menurut Abdul Qadir Audah macam-macam hukuman adalah sebagai berikut:
1. Penggolongan ini ditinjau dari segi pertalian antara satu hukuman dengan hukuman yang
lainnya,dan dalam hal ini ada empat macam hukuman yaitu :
a. Hukuman pokok(‘Uqubah Ashliyah) ,yaitu hukuman yang ditetapkan untuk jarimah
yang bersangkutan sebagai hukuman yang asli,seperti hukuman qishash untuk jarimah
pembunuhan,atau hukuman potong tangan untuk jarimah pencurian.
b .Hukuman pengganti(‘Uqubah Badaliyah) ,yaitu hukuman yang menggantikan
hukuman pokok,apabila hukuman pokok tidak dapat dilaksanakan karena alasan yang sah,seperti
hukuman diyat(denda)sebagai pengganti hukuman qishash.
c . Hukuman tambahan(‘Uqubah Taba’i yah) ,yaitu hukuman yang mengikuti hukuman
pokok tanpa memerlukan keputusan tersendiri seperti larangan menerima warisan bagi orang
yang melakukan pembunuhan terhadap keluarga.
d.Hukuman pelengkap(‘Uqubah Takmili yah) ,yaitu hukuman yang mengikuti hukuman
pokok dengan syarat ada keputusan tersendiri dari hakim,dan syarat ini lah yang menjadi ciri
pemisah nya dengan hukuman tambahan.Contoh nya mengalunkan tangan pencuri yang telah di
potong di leher nya.
2. Penggolongan kedua ini di tinjau dari ke kuasaan hakim dalam menentukan berat ring annya
hukuman.Dalam hal ini ada dua macam hukuman Hukuman yang hanya mempunyai satu
batas ,artinya tidak ada batas tertinggi atau batas terendah, .
b . Hukuman yang mempunyai batas tertinggi dan batas terendah nya,di mana hakim di
beri kebebasan memilih hukuman yang sesuai antara kedua batas tersebut,seperti hukuman
penjara atau jilid pada jarimah-jarimah ta’zir .
3. Penggolongan ketiga ini di tinjau dari segi besarnya hukuman yang telah di tentukan, yaitu:
a. Hukuman yang telah di tentukan macam dan besarnya di mana hakim harus
melaksakannya tanpa di kurang ia tau di tambah,atau di ganti dengan hukuman yang lain.
Hukuman ini di sebut hukuman ke harusan.
b . Hukuman yang di serah kan kepada hakim untuk di pilih nya dari sekumpulan
hukuman
hukuman yang di tetapkan oleh syar a’ agar dapat di sesuai kan dengan keadaan pembuat
dari perbuatannya. Hukuman ini di sebut hukuman pilihan.
4. Penggolongan di tinjau dari segi tempat dilakukannya hukuman,yaitu:
a. Hukuman badan,yaitu yang di jatuhkan atas badan seperti hukuman mati ,dera,dan
penjara.
b . Hukuman jiwa,yaitu di kenakan atas jiwa seseorang ,bukan badannya,seperti ancaman,
peringatan atau teguran.
c . Hukuman harta,yaitu yang di kenakan terhadap harta seseorang ,seperti diyat, denda
dan perampasan harta.
5. Penggolongan ke lima di tinjau dari segi macamnya jarimah yang di ancamkan hukuman,
yaitu:
a. Hukuman hudud,yaitu hukuman yang ditetapkan atas jarimah-jarimah hudud.
b . Hukuman qishash dan diyat ,yaitu yang ditetapkan atas jarimah-jarimah qisasdiyat .
c . Hukuman kifarat ,yaitu yang ditetapkan untuk sebagian jarimah qishash dan diyat dan
beberapa jarimah ta’zir .
d. Hukuman ta’zir ,yaitu yang ditetap kan untuk jarimah- jarimah ta’zir .

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Hukum Islam adalah hokum yang ditetapkan oleh Allah melalui wahyu-Nya dalam Al -
Qur’an dan dijelaskan dalam sunnah Rasul .Tujuan hokum Islam secara umum adalah
untukMencegah kerusakan dan mendatangkan kemaslahatan.Mengarahkan manusia kepada
kebenaran untuk mencapai kebahagiaan hidup didunia dan diakhirat kelak.
Sumber hokum islam terdiri atas Al-Qur’an,As-Sunnah,Al-Ijtihad.Al-Qur’an adalah
Allah yang diturunkan melalui perantaraan malaikat Jibril kepada Rasulullah saw dengan
menggunakan Bahasa Arab disertai kebenaran agar di jadikan hujjah(argumentasi) dalam hal
pengakuannya sebagai rasul dan agar dijadikan sebagai pedoman hokum bagi seluruh ummat
manusia.Sunnah adalah perkataan,perbuatan dan
taqrir(ketetapan/persetujuan/diamnya)Rasulullah saw terhadap sesuatu hal/perbuatan seorang
sahabat yang diketahuinya.Sedangkan Al-Ijtihad yaitu berusaha dengan keras untuk menetapkan
hokum suatu persoalan yang tidak ditegaskan secara langsung oleh Al-Qur’an dan atau Hadits
B. S ARAN
Demikian makalah ini yang dapat kami sajikan,kami berharap makalah ini dapat
berkembang dengan berjalannya diskusi yang akan dijalankan oleh teman-teman.Kurang
lebihnya kami mohon maaf,untuk itu kepada para pembaca mohon kritik dan saran yang bersifat
membangun demi sempurnanya makalah ini .
DAFTARPUS TAKA
1. Al-Imam Aby Al -Husaini Muslim I bn Al -Hajj Al-Qusaiy An-Naisa bury.Shahih
Muslim. Juz3
Ali,Prof. Dr .H.Zainuddin,MA,Hukum Pidana Islam

Anda mungkin juga menyukai