Disusun oleh :
1. Dina Aulia Ramadani (63010220055)
2. Iqbal Adam Malik (63010220060)
3. Nesya Amalia (63010220073)
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Sejarah pembentukan dan
Sumber Hukum Islam” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas pada Mata Kuliah Fiqih.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Abdul Khamid, M.Pd.I selaku Dosen
Pembimbing Mata Kuliah Fiqih yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan kami.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari
bahwa makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami
memohon maaf apabila terdapat kesalahan atau kekeliruan dalam penulisan makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hukum islam di Indonesia berkembang di masyarakat menjadi system hukum di
Indonesia atau nasional. Meskipun Indonesia ada hukum adat, akan tetapi hukum
islam tidak bertentangan dengan hukum adat, hukum adalah produk yang lahir dari
dinamika kehidupan manusia. Di mana ada masyarakat di sana ada hukum. Akan
tetapi, masyarakat berkembang terus menerus mulai dari masyarakat purbakala
sampai dengan masyarakat maju dan modern. Oleh karna itu, hukum harus selalu
mengiringi dan mengikuti irama perkembangan masyarakat modern. Dalam
masyarakat yang maju dan modern, hukum harus maju dan modern pula.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu hukum islam?
2. Apa itu sumber hukum islam?
3. Bagaimana sejarah pembentukan sumber hukum islam?
4. Apa saja sumber hukum islam?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian hukum islam
2. Untuk mengetahui pengertian sumber hukum islam
3. Untuk mengetahui sejarah pembentukan sumber hukum islam
4. Untuk mengetahui apa saja sumber hukum islam
BAB II
PEMBAHASAN
1
Eva iryani, “Hukum Islam, Demokrasi dan Hak Asasi Manusia", Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi,
Vol. 17 No. 2 (2017), Hlm 24.
C. Sejarah pembentukan sumber hukum islam
Periodesasi Sejarah Pembentukan Hukum Islam
Secara lengkap periode sejarah pembentukan hukum Islam menurut Mustafa
Ahmad az-Zarqa adalah :
1. Periode Pertama Masa Rasulullah SAW
2
Siska Lis Sulistiani, “Perbandingan Sumber Hukum Islam”, Tahkim, Jurnal Peradaban dan Hukum Islam, Vol.1
No.1 (Maret, 2018) Hal 102-116,Hlm 104.
3
Hasan Khalail, Tarikh al-Fiqh al-Islami, hlm. 77-78
menurunkan wahyu kepada nabi untuk menetapkan keputusan, contoh turunnya
wahyu menjawab pertanyaan sahabat tentang perang dibulan haram (Qs.2 :217), dan
tentang arak dan judi (Qs 2 :219). Kedua suatu hukum diputuskan dengan ijtihad
nabawi. Ijtihad ini pun suatu waktu merupakan ta’bir ilham ilahi yang diberikan Allah
kepada nabi dan diwaktu yang lain pula merupakan hasil dari kesimpulan-kesimpulan
yang beliau ambil sendiri dengan berorientasi kepada kemaslahatan.
Periode rasul ini sudah mewariskan sumber tasyri pertama yaitu wahyu Ilahi
(ayat-ayat ahkam). Materi-materi tidak banyak, jumlah ayat-ayat ahkam tentang
ibadah dan hubungannya dengan jihad ada 140 ayat. Jumlah ayat-ayat yang
berkenaan dengan mumalah, jinayat hanya pidana dan persaksian kira-kira 200
ayat yang tersebar di berbagai surat.
Dalam keadaan seperti ini para sahabat berupaya untuk melakukan ijtihad
dan menjawab persoalan yang dipertanyakan dengan ijtihad mereka. Apabila
sahabat tidak memiliki teman musyawarah atau sendiri, maka dilakukan ijtihad
sesuai dengan prinsip-prinsip umum yang telah ditinggalkan oleh rasul.
Pengertian fiqih di zaman ini masih sama dengan fiqih di zaman rasul yaitu
bersifat aktual dan bukan teori.
Sekalipun ada mujtahid yang melakukan ijtihad ketika itu, maka ijtihadnya
hanya terbatas mazhab yang disusun nya. Al-Imam Ibnu Qayyim mengeluhkan
ke-jumudan para fuzoha pada masanya yaitu abad ke-8 H, sehingga mereka
memaksa para pejabat yang berkuasa untuk menetapkan undang-undang politik
sendiri yang terlepas dari hukum syariat. Ibnu Qayyim menyalahkan fuqaha yang
jumud ini sebagai biang keladi penyimpangan para pejabat dan penguasa serta
jauhnya mereka dari manhaj syariat yang luwes. ulama merasa sudah cukup
dengan mempelajari sebuah kitab fiqih dari kalangan mazhabnya sehingga
penyusunan kitab fiqih pada periode ini hanya terbatas pada meringkas dan
mengomentari kitab-kitab fiqih tertentu5.
PENUTUP
Kesimpulan
Sejarah pembentukan hukum Islam menurut Mustafa Ahmad az-Zarqa
terdapat 6 peeriode:
1. Priode pertama masa rosul. Pada priode ini kekuasaan pembentukan hukum
berada di tangan rosul. Sumber hukum Ketika itu adalah Al-Quran. Apabila ayat
al – quran tidak turun ketika beliau menghadapi persoalan, maka dengan
bimbingan Alllah Swt menentukan hukum sendiri.
2. Periode kedua masa khulafa urrasyidin sampai pertengahan abad ke-1 H.
3. Periode ketiga pertengahan abad ke-1 H sampai awal abad ke-2 H. Periode ini
merupakan awal pembentukan fiqih islam. Sejak zaman Usman bin Affan para
sahabat sudah banyak yang bertebaran di berbagai daerah yang ditaklukkan islam.
4. Periode keempat pertengahan abad ke-2 H sampai pertengahan abad ke-4.
Periode ini disebut periode yang gemilang dikarenakan fiqih dan ijtihad semakin
berkembang dan pada periode ini pula muncul berbagai mazhab khususnya
mazhab yang empat.
5. Periode kelima pertengahan abad ke-7 H sampai munculnya majallah al-Ahkam
al-’Adhliyyah pada tahun 1286 H, Periode ini diawali dengan kelemahan
semangat ijtihad dan berkembangnya taklid serta ta’assub (fanatisme).
6. Periode keenam sejak munculnya majallah al-Ahkam al-‘Adhliyyah sampai
sekarang.
Menurut pengetahuan kelompok kami sumber hukum islam merupakan syariat
islam yang berisi system kaidah-kaidah yang di dasarkan pada wahyu allah SWT dan
sunah rosul. Terdapat 4 sumber hukum islam, yaitu ada Al Quran, Al hadist, Ijma’,
Qiyas.
Hukum islam merupakan seperangkat norma ataunperaturan yang bersumber dari
allah SWT dan Nabi Muhammad SAW. Untuk mengatur tingkah laku manusia di
tengah-tengah masyarakatnya. Dengan kalimat yang lebih singkat, hukum islam dapat
di artikan sebagai hukum yang bersumber dari ajaran islam.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qardhawi, Yusuf. 1997. Fiqih Daulah Dalam Persfektif Al-Quran Dan Sunnah. Jakarta
Pustaka al Kausar.
Iryani, Eva. “Hukum Demokrasi dan Hak Asasi Manusia”. Jurnal Ilmiah Universitas
Rasyad, Hasan Khalai., 1994. Tarikh al-Fiqh al-Islami, Kairo : Universitas Al-Azhar
Sulistiani, Siska Lis. “Perbandingan Sumber Hukum Islam”. Tahkim, Jurnal Peradaban dan