MAKALAH
Oleh:
Juswandi (10300121041)
Dosen Pengampu:
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kami Rahmat,
Hidayah dan Inayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa
baik. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan untuk Nabi Muhammad
SAW.
Makalah kami susun atas perintah atau tugas yang diberikan oleh dosen
kami. Selain itu, kami menyusun makalah ini dengan harapan agar makalah ini
dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagu para pembacanya, dan bagi
kami tim penyusun pada khususnya. Makalah yang kami beri judul “Masa
Pembentukan Hukum Islam” ini kami susun berdasarkan informasi dan data dari
berbagai sumber.
Ucapan terimakasih tidak lupa kami ucapkan kepada pihak-pihak yang telah
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih perlu dilakukannya
perbaikan, oleh karena itu kami mengharap kritik dan saran membangun dari
para pembaca. Kami selaku penulis memohon maaf apabila terdapat kesalahan
penulisan maupun kesalahan lain yang ada di dalam makalah ini. Semoga
pembaca. Terimakasih.
Samata, 10-Oktober-2023
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN ..................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG ...................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH .............................................................................................1
C. TUJUAN MASALAH .................................................................................................1
BAB II
PEMBAHASAN ....................................................................................................................2
A. Masa Pembentukan Hukum Islam ..........................................................................2
B. Masa Sahabat .........................................................................................................5
BAB III
PENUTUP..........................................................................................................................15
A. KESIMPULAN ........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hukum Islam adalah sistem hukum yang didasarkan pada ajaran Islam
dan merupakan kaidah-kaidah yang disandarkan pada Allah SWT dan
Sunnah Rasul untuk mengatur kehidupan manusia. Hukum Islam tidak
hanya mengatur masalah ibadah, tetapi juga mengatur masalah
perkawinan, zakat, pembagian warisan, dan lain-lain. Perkembangan
hukum Islam menunjukkan perkembangan dinamisnya sejak kurun waktu
yang relative lama. Hukum Islam memiliki tujuan untuk memelihara
kemaslahatan agama, jiwa, dan akal manusia. Tujuan pokok hukum Islam
adalah untuk mewujudkan kemaslahatan, dan peran maslahat dalam
hukum Islam sangatlah dominan dan menentukan. Hukum Islam
disyariatkan untuk mewujudkan dan memelihara mashlahat umat
manusia. Oleh karena itu, hukum dalam prespektif syariat Islam haruslah
didasarkan pada sistem nilai yang dengan jelas mengarah pada
kemaslahatan manusia
B. RUMUSAN MASALAH
1. Mengidentifikasikan masa pembentukkan Hukum Islam
2. Mengidentifikasikan masa sahabat
C. TUJUAN MASALAH
1. Untuk Mengidentifikasikan masa pembentukkan Hukum Islam?
2. Untuk Mengidentifikasikan masa sahabat?
1
BAB II
PEMBAHASAN
Qur’an. Pada saat itu seringkali penetapan hukum diawali oleh suatu
dan moral bagi seluruh lapisan masyarakat. Pada masa ini belum ada ayat
1
Abdul Wahhab Khallaf, Sejarah Legislasi Islam, Terj. A. Sjinqithy Djamaluddin, cet. 1,
Surabaya: Al-Ikhlas, 1999, h 18
2
menjauhkan diri dari perbuatan yang sia-sia 2. Dari salah satu surat yang
Allah dan hewan apa saja yang dilarang dimakan. Demikian pula perintah
1). Hukum itu akan dapat dilaksanakan bila dilindungi oleh kekuatan
politik. Dalam periode Madinah, kekuatan politik itu sudah dibangun
2). Dalam periode ini, orang Islam sudah memiliki moral yang kuat, akidah
yang mapan serta akhlak yang baik, dimana hal tersebut akan menjadi
2
Yayan Sopyan, Tarikh Tasyri’ Sejarah Pembentukkan Hukum Islam, Depok: Gramata
Publishing, 2010, h 54
3
K.H. Ali Yafie, Sejarah Fiqih Islam, Surabaya: Risalah Gusti, 199, h 23
4
Ibid, h 61
3
periode Madinah untuk menjawab suatu persoalan yang dihadapi oleh
perbuatan maupun penggunaan harta benda. Dan ini menjadi objek ilmu
fiqh.
5). Ayat yang menerangkan tentang hubungan antar agama ada 25 ayat;
4
Jumlah keseluruhan ayat-ayat hukum ini berjumlah 368 ayat 5. Ayat-ayat
aturan pelaksanaan dan contoh praktis agar dapat diikuti dan diamalkan
hukum Islam kala itu adalah al-Quran dan Sunah. Ijtihad Nabi juga
menjadi sumber hukum sejauh tidak ada koreksi (wahyu) dari Allah, yang
B. Masa Sahabat
Khulafâ’arRâsyidîn. Fase ini bermula sejak Khalifah Abu Bakar (11 H) dan
berakhir pada masa Khalifah Ali bin Abu Thalib (40 H). Pada masa
sahabat, hukum Islam mulai dikeluarkan dengan jalan ijtihad. Saat wafat,
Nabi Muhammad saw tidak meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan
5
Opcit, h 62
5
bermusyawarah mengenai siapa yang akan dipilih menjadi pemimpin.
Islam. Karena kondisi umat saat itu masih begitu akrab dengan tradisi
dan sunah yang telah diajarkan Nabi Muhammad saw. Jika terdapat
persoalan mereka juga bisa merujuk atau bertanya kepada sahabat-
6
Hassan Ibrahim Hassan, Sejarah dan Kebudayaan Islam, Yogyakarta: Kota Kembang,
1989, h 43
6
menyelesaikan persoalan ini dengan angkat senjata yang diberi
dalam sejarah pada masa pemerintahan Abu Bakar ini dengan alasan,
sebagai berikut:7
tangan kanannya, Umar bin Khatthab. Ketika Abu Bakar sakit dan
7
Opcit, h 86-87
8
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2014, h 34
7
diterima masyarakat yang segera beramai-ramai berbaiat kepada
Para qadhi pada masa itu juga digaji dengan tetap. Dasar-dasar
Ijtihad. Dalam hal Ijtihad Umar bin Khattab sangan terkenal dengan
9
Opcit, h 90-92
8
1) Jatuhnya talak tiga sekaligus dalam suatu majelis. Umar menetpkan
masa iddah dan laki yang menikahinya saat masa idah haram
Umar tidak menempuh jalan yang dilakukan oleh Abu Bakar. Dia
9
tersebut adalah Usman, Ali, Thalhah, Zubair, Sa’ad bin Abi Waqash,
melalui persaingan yang lumayan ketat dengan Ali bin Abi Thalib
bin Affan naik menjadi khalifah menggantikan Umar ibn Khattab lewat
1) Azan jumat dua kali. Ini berbeda dengan zaman Nabi yang paada
saat itu hanya satu kali. Alasan utsman menggunakan dua adzan
2) Unta yang kabur pada zama nabi, Abu Bakar dan Umar dilepas
begitu saja. Akan tetapi pada masa Utsman dijual, dan apabili
dalam masa iddah ataupun tidak. Berbeda dengan zaman Umar yang
hanya pada masa iddah saja. Pada masa khalifah ketiga inilah muncul
10
Opcit, h 94
10
pemberontak yang diduga kecewa dengan pemerintahan ‘Usman bin
Ali bin Abi Thalib menggantikan Utsman bin Affan setelah Utsman
meninggal karena ditikam oleh para pemberontak. Pada masa Ali ini
dengan abitrase. Adapun hasil ijtihad Ali bin Abi Thalib adalah :
Ali bin Abu Thalib, atau Muawiyah bin Abu Sufyan atau sahabat lain
11
Dengan demikian, mereka mempunyai aliran hukum Islam sendiri.
sampai Ali bin Abi Thalib dinamakan periode Khilafah Rasyidah. Para
11
M. Hasbi Ash-Ahiddieqy, Pengantar Ilmu Fiqih, cetakan kelima, Jakarta: Bulan Bintang,
Jakarta, 1987, h 53
12
2) Masa sahabat kecil dan tabi’in besar, mulai pemerintahan
Mua’wiyah hingga awal abad kedua H. Masa ini dimulai dari tahun
jamaah, yakni tahun 41 H, yang pada tahun ini umat Islam bersatu
Madinah
8. Aisyah
Mekkah
Kufah
13
Basrah
Syam
Mesir
Jumlah sahabat yang tersohor memberikan fatwa kurang lebih ada 130
orang yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Tetapi yang mendapat
tersebar, sehingga ijtihad yang dilakukan para sahabat pada periode ini
14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Masa pembentukkan Hukum Islam sudah dimulai sejak Nabi Muhammad
SAW diutus menjadi Rasul. Selama kurang lebih 23 tahun kerasulannya,
otoritas tasyri’ berada sepenuhnya oleh Allah melalui wahyu-Nya, al-Qur’an.
Setelah rasulullah wafat, kepemimpinan beliau dilanjutkan oleh para
sahabat atau disebut masa khulafa ar-rasyidin. Fase ini bermula sejak
Khalifah Abu Bakar (11 H), kemudian dilanjutkan oleh Umar bin Khattab,
Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib.
15
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Wahhab Khallaf, Sejarah Legislasi Islam, Terj. A. Sjinqithy Djamaluddin, cet.
1, Surabaya: Al-Ikhlas, 1994.
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2014.
K.H. Ali Yafie, Sejarah Fiqih Islam, Surabaya Risalah Gusti, 1995.
16