Anda di halaman 1dari 10

SUMBER HUKUM ISLAM SERTA KEDUDUKAN DAN TUJUAN

HUKUM ISLAM DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT

Dosenpengampu : Muhammad NuhDawiSaragihS.Fil, M.A

OLEH :

 FadisyaRagelmerdeka (230201072)
 Elsa ErbinabrPinem (230201040)
 FauziJuniansyah (230201073)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

INSTITUT TEKNOLOGI SAWIT INDONESIA

2023/2024
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan atas kehadirat allah SWT atas
rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini
dengan baik dan tepat waktu guna memenuhi tugas kelompok mata kuliah Agama
Islam dengan judul materi Sumber hukum islam serta kedudukan dan tujuan
hukum islam dalam kehidupan bermasyarakat dengan dosen pengampuh
adalah Muhammad Nuh Dawi S.Fil, M.A.

Shalawat berangkaikan salam marilah kita hadiahkan pada baginda nabi


kita nabi Muhammad SAW yang syafaat beliau sangat kita harapkan
kelak.Terimakasih kepada anggota kelompok kami yang telah berkontribusi
dengan baik,kontribusi baik dalam bentuk pikiran maupun materi yang tujuannya
untuk menyelesaikan makalah ini.Kami sangat berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat serta menambah pengetahuan bagi pembacanya ,dan kami
berharap hal-hal baik yang dapat di terapkan dalam kehidupan sehari-hari yang
ada di makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang terdapat di


dalam makalah ini,maka dari itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca agar makalah ini dapat menjadi lebih baik dan
sempurna.

Medan,13oktober 2023

Penyusun,kelompok 3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB I...................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan......................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................5
PEMBAHASAN....................................................................................................................5
2.1 Pengertian Sumber-sumber Hukum Islam................................................................5
2.2 Sumber-sumber Hukum Islam..................................................................................5
2.3 Kedudukan Hukum Islam dalam Kehidupan Bermasyarakat....................................7
2.4 Tujuan Hukum Islam dalam Kehiduoan Bermasyarakat...........................................8
BAB III.................................................................................................................................9
PENUTUP............................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan...............................................................................................................9
3.2 Saran........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan bermasyarakat, hukum memiliki peran yang sangat
penting dalam mengatur perilaku individu dan kelompok. Di Indonesia, dengan
mayoritas penduduknya yang beragama islam, hukum islam atau disebut juga
sebagai syariah, turut memengaruhi dan membentuk berbagai aspek kehidupan
masyarakat. Oleh karena itu, penting untuk memahami sumber hukum islam, serta
kedudukan dan tujuannya dalam konteks kehidupan bermasyarakat.

Seiring dengan perkembangna zaman dan tantangan social yang semakin


kompleks,pemahaman yang mendalam tentang sumber hukum islam dan
bagaiman hukum islam berperan dalam menjaga kesejahteraan masyarakat
menjadi sangan relavan. Oleh karena itu, dalam makalah ini, kita akan mencoba
untuk mendalami sumber hukum islam, serta menganalisis kedudukan dan tujuan
hukum islam dalam kehidupan bermasyarakat guna memberikan pemahaman
yang lebih komprehensif tentang peran hukum islam dalam kehidupan sehari-hari
masyakat muslim.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian sumber hukum islam
2. Apa saja sumber-sumber hukum islam
3. Bagaimana kedudukan hukum islam dalam bermasyarakat
4. Apa tujuan hukum islam dalam kehidupan bermasyarakat

1.3 Tujuan Penulisan


1. untuk mengetahui pengertian sumber hukum islam
2. untuk mengetahui sumber-sumber hukum islam
3. untuk mengetahui kedudukan hukum islam dalam masyarakat
4. untuk mengetahui tujuan hukum dalam kehidupan bermasyarakat
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sumber-sumber Hukum Islam
Sumber hukum islam adalah segala sesuatu yang menghasilkan ketentuan
hukum yang mengatur umat Islam. Para ulama telah menyepakati bahwa al-
Qur’an merupakan sumber hukum utama bagi umat islam, diikuti oleh
hadits/sunnah dan ijma’. Al-Qur’an mencakup semua peraturan untuk kehidupan
manusia dalam berbagai situasi. Muhammad SAW, sebagai rasul dan pembawa
al-Qur’an, memiliki persn khusus dalam menjelaskan aspek-aspek yang lebih
umum dalam al-Qur’an. Penjelasannya tidak hanya kata-kata,tetapi juga tindakan
yang nyata dan patuh. Hadits Nabi membantu memperjelas hukum islam,
memandu orang yang beriman untuk mematuhi perintah Allah.

Sebagai khalifah di dunia ini, manusia diwajibkan mengikuti aturan yang


terdapat dalam dua sumber hukum utama islam, yaitu al-Qur’an dan hadits. Jika
tidak ada petunjuk yang jelas dalam keduanya tentang masalah saat ini, al-Qur’an
dan hadits sendiri memerintahkan para cendekiawan untuk menggunakan
pemikiran mereka dalam menentukan hukum, yang disebut ijma’. Oleh karena itu,
ijma’ dapat dianggap sebagai sumber hukum islam ketiga.

2.2 Sumber-sumber Hukum Islam


A. Al-Qur’an

Al-Quran sebagai pedoman dalam kehidupan dunia dan akhirat. Al-Qur’an


tidak hanya diturunkan untuk satu umat atau satu abad, tetapi untuk seluruh umat
manusia sepanjang masa. Al-Qur’an menuntun manusia dalam berbagai aspek
kehidupan, termasuk perilaku,hukum,kebaikan,kebijaksanaan,dan lainnya.

Ajaran-ajaran Al-QUR’an mengandung nilai-nilai seperti keutamaan sifat


pemahaman,keadilan,pemberian maaf, kejujuran, ketegasan dalam penerapan
hukum,kesucian, kebaktian kepada allah, rendah hati, dan menjaga harga diri. Ini
menunjukkan bahwa islam mengajarkan keseimbangan antara berbagai aspek
kehidupan.

Penting bagi umat islam untuk memahami ajaran-ajaran Al-Qur’an dengan


baik dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Al-Qur’an menjadi
panduan bagi orang yang bertakwa, yang menjalankan perintah Allah dan
menjauhi larangannya.
Al-Qur’an kedudukannya sebagai sumber hukum islam sebagian besar
bersifat umum, walaupun demikian juga sudah ada yang bersifat mendetail.
Secara garis besar penjelasan hukum oleh al-Qur’an terdiri dari tiga cara, yaitu
ijmali, tafshili, dan isyarah.

a. Ijmali
Penjelasan al- Qur’an masih bersifat umum, dan diperjelas rinciannya
dengan sunnah. Seperti perintah shalat,perintah bayar zakat, menjelaskan
lafadz belum jelas maknanya. Firman allah tentang “Dirikanlah shalat”
tidak menjelaskan baik tentang tata caranya maupun waktu pengerjaannya.
Sehingga dijelaskan dengan sunnah Nabi, “shalatlah kalian sebagaimana
kalian melihat aku shalat”
b. Isyarah
Penjelasan al-Qur’an hanya sebatas pokok hukum saja, baik isyarat
maupun berupa ungkapan langsung. Peran sunnah sebagai penjelas huum
yang termuat dalam pokok bahasan itu secara lebih mendatail.
c. Tafshili
Al-Qur’an menerangkan hukum dengan rinci diikuti dengan penjelasan
secara detail. Di sini sunah merupakan penguat untuk penjelasan al-Qur’an
itu. Misalnya hukum tentang waris, tata cara dan hitumg-hitumgan dalam
thalaq, berkaitan dengan mahram, tata cara li’an dan penetapan hukuman
dalam kasus pidana hudud.

Lima bagian kandungan hukum dalam al-Qur’an secara umum diantaranya:

i. al-ahkam al-I’tiqadiyya: hukum berorientasi pada keimanan dan


keyakinan
ii. al-ahkam al-Khuluqiyah: hukum berkaitan dengan akhlak
iii. al-ahkam al-Kauniyah: hukum berkaitan dengan alam semesta
iv. al-ahkam al-‘Ibariyah: hukum berkaitan dengan kejadian masa lalu dan
dapat menjadi ibrah
v. al-ahkam al-Syar’iyyah al-Amaliyyah: hukum-hukum yang mengatur
tentang perilaku, perkataan mukallaf yang ditimbang dengan neraca
syari’ah

B. Hadits

Hadits atau sunnah dalam islam adalah sumber hukum kedua setelah al-
Qur’an dan memiliki peran penting dalam merinci, menjelaskan, dan memeperinci
ajaran al-Qur’an. Hadits memiliki empat macam bentuk, yaitu Sunnah Qauliyah
(perkataan Rasulullah), Sunnah Fi’liyah (perbuatan Rasulullah), Sunnah
Taqririyah (pengakuan atau persetujuan Nabi terhadap pernyataan atau perbuatan
orang lain), dan Sunnah Hammiyah (rencana yang tidak terealisasi).

Fungsi hadits dalam islam meliputi:

1. Menjelaskan dan merinci ketentuan al-Qur’an yang bersifat umum.


2. Memberikan penjelasan terhadap isi al-Quran.
3. Menambahkan atau mengembangkan hukum tentang hal-hal yang tidak
dijelaskan dalam al-Quran

Dengan demikian, hadits bisa menjadi sumber hukum tersendiri dalam islam
untuk masalah yang tidak diatur secara eksplisit dalam al-Quran.

C. Ijma’

Ijma’ dalam islam adalah kesepatan dari seluruh ulama mujtahid tentang
hukum syariah dalam suatu kasus setelah wafatnya Rasulullah. Namun, terdapat
persyaratan yang harus dipenuhi antara lain:

1. Perwakilan ulama mujtahid dari seluruh umat islam harus berkumpul atau
berkomunikasi untuk membahas permasalahan baru yang tidak terdapat
kejelasannya dalam al-Qur’an atau al-Sunnah.
2. Para ulama mujtahid tersebut harus sepakat untuk memutuskan hukum
bersama, sehingga keputusan tersebut mewakili seluruh ulama islam di
seluruh Negara.
3. Kesepakatan harus jelas, baik melalui tindakan maupun fatwa, karena ada
kemungkinan bahwa beberapa ulama mujtahid memilih untuk diam, yang
mengakibatkan perbedaan pendapat dalam hal ijma’ sukuti atau diam.
4. Kesepakatan yang melibatkan bukan ulama mujtahid atau hanya sebagian
besar ulama mujtahid tiak dapat disebut sebagai ijma’ ulama.

Ijma’ ulama memiliki peran penting dalam menangani perkembangan


kompleks dalam kehidupan umat islam, meskipun memenuhi persyaratan
tersebut tidak mudah.

2.3 Kedudukan Hukum Islam dalam Kehidupan Bermasyarakat


Hukum islam memiliki kedudukan yang tinggi dalam kehidupan
masyarakat muslim. Ini merupakan kerangka kerja yang mengatur berbagai aspek
kehidupan, termasuk agama, ekonomi,social, dan politik. Hukum islam
memberikan pedoman tentang apa yang dianggap baik dan buruk, dan mendorong
umat islam untuk menjalani kehidupan yang sesuai dengan ajaran agama mereka.

Hukum islam di Indonesia memilki kedudukan yang penting dalam sistem


hukum nasional. Kedudukan hukum islam dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia tidak terlepas dari pengaruh masuknya islam ke nusantara pada abad ke-
12 dan ke-13 Masehi, di mana pada masa itu para penyebar agama islam di
nusantara menganut mazhab Syafi’i. hukum islam di Indonesia terlihat dari dua
sisi, yaitu hukum islam berlaku secara yuridis formal atau dikodifisikan dalam
struktur hukum nasional dan hukum islam berlaku secara normative, yakni
diyakini memiliki sanksi atau padanan hukum bagi masyarakat muslim.

Hukum islam menjadi sumber bagi pembentukan hukum nasional yang


akan dating di samping hukum-hukum lainnya yang ada, tumbuh dan berkembang
dalam Negara Republik Indonesia. Hukum islam sekarang sudah bisa berlaku
langsung tanpa melalui hukum adat, Republik Indonesia dapat mengatur sesuatu
masalah sesuai dengan hukum islam, sepanjang pengaturan itu berlaku hanya bagi
orang Indonesia yang memeluk agama islam. Kedudukan hukum islam dalam
sistem hukum di Indonesia sama dengan kedudukan Hukum Adat dan Hukum
Barat. Dalam perspektif hukum nasional Indonesia, hukum islam telah berhasil
memberikan kontribusi terhadap pembentukan hukum nasional. Hal ini terbukti
dengan diformulasikannya hukum islam ke dalam beberapa produk peraturan
perundang-undangan.

2.4 Tujuan Hukum Islam dalam Kehiduoan Bermasyarakat


Tujuan hukum islam dalam kehidupan bermasyarakat adalah untuk memberikan
manfaat bagi umat muslim di seluruh dunia dan bertindak sebagai pedoman hidup
yang harus dipatuhi oleh semua muslim. Tujuan hukum islam dapat
menginformasikan setiap aspek kehidupan sehari-hari bagi seorang muslim, yang
berkaitan dengan dirinya dan kehidupan sosialnya. Berikut adalah beberapa tujuan
hukum islam yang telah dirumuskan oleh para ahli:

1. Menciptakan Keadilan: hukum islam bertujuan untuk memberikan


perlindungan dan keadilan keada semua individu, terlepas dari latar
belakang mereka.
2. Menciptakan Kesejahteraan: hukum islam berupaya menciptakan
kondisi kesejahteraan bagi seluruh masyarakat dengan mengatur ekonomi,
keuangan, dan aspek-aspek lainnya.
3. Mengamankan Hak Asasi: hukum islam mengakui dan melindungi hak
asasi manusia, termasuk hak hidup, kebebasan, dan hak milik.
4. Mengedepankan Etika dan Moral: hukum islam mendorong individu
untuk menjalani kehidupan yang bermoral dan etis, dengan menghindari
perilaku yang merugikan diri sendiri dan masyarakat.
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hukum islam merupakan kerangka kerja hukum yang diberikan dengan
sumber-sumber yang kuat dan tujuan mulia. Dalam kehidupan bermasyarakat,
hukum islam memiliki peran sentral dalam menciptakan keadilan, kesejahteraan,
dan moralitas. Dengan pemahaman yang mendalam tentang sumber-sumber dan
tujuan hukum islam, masyarakat muslim dapat menjalani kehidupan yang sejalan
dengan ajaran mereka.

3.2 Saran
Diharapkan bagi pembaca untuk menambah informasi dari sumber literasi
lain. Hl tersebut bertujuan agar informasi dan pengetahuan yang didapat semakin
lengkap.
DAFTAR PUSTAKA
Muannif Ridwan, M. Hasbi Umar dan Abdul Ghafar Vol.1 No.2 Januari-Juni
2021 sumber-sumber hukum islam dan implementasinya Borneo: jurnal of Islamic
studies, 31-38

Sumarni, Sumarni. "Kedudukan Hukum Islam Dalam Negara Republik


Indonesia." Al-´Adalah, vol. 10, no. 4, 2012, pp. 447-458,
doi:10.24042/adalah.v10i2.298.

https://jurnal.hukumonline.com/a/5cb49a2201fb73001038cca4/kedudukan-
hukum-islam-dalam-sistem-hukum-indonesia/

Apriani, N (2022). Aktualisasi Kedudukan Hukum Islam dalam Perspektif Hukum


Nasional Indonesia. Jurnal Hukum Lex Generalis, 3(2), 133-147.
https://doi.org/10.56370/jhlg.v312.185

https://an-nur.ac.id/fungsi-hukum-islam-dalam-kehidupan-masyarakat/

Anda mungkin juga menyukai