Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

“HUKUM ISLAM DAN KONTRIBUSI UMAT ISLAM INDONESIA”

OLEH KELOMPOK 7:

1. NUR RAHMA AMELIA(D1B123192)


2. NURUL AZIZAH(D1B123193)
3. MUHAMMAD YUSUF IRIYAWAN(D1B123207)

DOSEN PENGAMPU : ZAKARIA WAHID S.pd,M.pd

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR

TAHUN AJARAN 2023/2024


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhAllah SWT, karena


dengan rahmat-Nyalah kami bisa menyelesaikan makalah yang
berjudul”HUKUM ISLAM DAN KONTRIBUSI UMAT ISLAM
INDONESIA” Ini dengan baik tepat pada waktunya.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak


kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang


sebesar-besarnya kepada bapak selaku dosen mata kuliah pendidikan
agama islam kami yang telah memberikan tugas makalah ini kepada
kami, dan juga kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak
yang telah mendukung penyusunan makalah ini, kami berharap bahwa
makalah ini dapat berguna bagi para pembaca dan sesuai dengan kata
orang bijak ,tidak ada yang sempurna dalam hidup. Oleh karena itu,
kritik dan saran dari segala pihak,kami terima kasih dengan senang hati.

Makassar,25 september 2023

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………….i

DAFTAR ISI………………………………………………………...…………ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………...2
C. Tujuan……………………...………………………………………..2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Hukun Islam…………………………..…………………3
B. Ruang Lingkup Hukum Islam……………………………………….3
a. Bidang Ibadah……………………………………………………3
b. Mu’amalah……………………………………………………….3
C. Tujuan Hukum Islam………………………………………………...4
D. Sumber Hukum Islam………………………………………………..4
E. Fungsi Hukum Islam Dalam Kehidupan Bermasyarakat…………....6
a. Fungsi Ibadah…………………………………………………....6
b. Fungsi Amar Ma’ruf Nahi Munkar……………………………...6
c. Fungsi Zawajir…………………………………………………...6
d. Fungsi Tandhim Wa Islah Al-Ummah…………………………..6
F. Kontribusi Umat Islam Dalam Perumusan Sistem Hukum Nasional.7

BAB III PENUTUP


A. SIMPULAN………………………………………………………………10
B. SARAN…………………………………………………………………...10

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Islam adalah agama yang dianut oleh mayoritas penduduk islam.


Islam mengajarkan syari’at dan aturan-aturan yang menjadi perilaku setiap
umat muslim yang beragama. Islam tidak hanya mengandung syari’at dan
aturan tentang islam, tapi juga memberikan hak kepada setiap umat
muslim. Ada beberapa hal yang harus di berikan penjelasan ,yaitu
mengenai hukum islam, fungsi hukum islam, serta hak asasi manusia
setiap umat islam.

Hukum atau “law”berarti keseluruhan peraturan hidup yang


bersifat memaksa untuk melindungi kesejahteraan umat manusia. Hukum
contribution islam adalah segala peraturan hidup yang bersumber pada Al-
Qur’an yang sudah ada dalam kurun waktu tertentu sejak zaman nabi
Muhammad SAW. Setiap umat muslim harus patuh pada hukum islam
sebagaimana fungsinya ialah untuk melindungi dan mensejahterakan
masyarakat.

Kamus besar bahasa Indonesia menyebutkan bahwa


kata”kontribusi”berarti sumbangan. Menurut penuliss, sumbangan yang
dimaksud dengan kata tersebut pada umumnya bersifat immaterial.
Menurut baharuddin lopa, Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak-hak
yang di berikan langsung ileh tuhan yang maha pencipta (hak-hak yang
bersifat kodrat). Oleh karena itu, tidak ada kekuasaan apapun yang dapat
mencabutnya. Meskipun demikian, bukan berarti manusia dengan hak-
haknya dapat berbuat semaunya,sebab apabila seseorang melakukan
sesuatu yang dapat di kategorikan memperkosa atau merampas hak asasi
orang lain, harus mempertanggung jawabkan perbuatannya. Hak Asasi
Manusia (HAM) menurut islam itu sendiri harus merujuk pada ajaran allah
dan apa yang di perbuat nabi Muhammad SAW, jauh sebelum lahirnya
piagam-piagam HAM di barat. Piagam madina yang di buat oleh nabi saw
pada tahun 622 M. merupakan konstitusi yang menunjang HAM. Bahkan
menurut sosiologi amerika Robert N. bellah, konstitusi ini terlalu sangat
modern. Konstitusi yang berisi pasal 47 pasal itu secara tegas melarang
adanya diskriminasi dan penindasan serta memberi kebebasan dalam
melaksanakan agamanya masing-masing.

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Hukum Islam ?
2. Bagaimana ruang lingkup Hukum Islam ?
3. Apa tujuan Hukum Islam ?
4. Bagaiman sumber Hukum Islam ?
5. Apa fungsi dan tujuan Hukum Islam ?
6. Bagaimana kontribusi umat islam dalam merumuskan Hukum
Islam di Indonesia ?

C. TUJUAN
1. Menjelaskan pengertian Hukum Islam
2. Mengetaui ruang lingkup Hukum Islam
3. Untuk mengetaui tujuan dari Hukum Islam
4. Menganalisis sumber Hukum Islam
5. Mengetaui fungsi dan tujuan Hukum Islam di dalam masyarakat
6. Menganalisis kontribusi umat Islam dalam merumuskan Hukum
Islam di Indonesia

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN HUKUM ISLAM

Hukum adalah seperangkat norma atau peraturan-peraturan yang


mengatur tingkahlaku manusia, baik norma atau peraturan itu berupa
kenyataan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat maupun
peraturan atau norma yang di buat dengan cara tertentu dan di tegakkan
oleh penguasa. Hukum sengaja di buat oleh manusia untuk mengatur
hubungan manusia dengan manusia lain dan harta benda. Sedangkan
hukum islam adalah hukum yang bersumber dan menjadi bagian dari
agama islam. Konsepsi hukum islam,dasar, dan kerangka hukumnya di
tetapkan oleh allah hukum tersebut tidak hanya mengatur hubungan
manusia dengan manusia dan benda dalam masyarakat,tetapi juga
hubungan manusia dengan tuhan,hubungan manusia dengan manusia
dengan dirinya sendiri,hubungan manusia dengan manusia lain dalam
masyarakat,dan hubungan manusia dengan benda alam sekitarnya.

Hukum islam tidak hanya merupakan hasil pemikiran yang di


pengaruhi kebudayaan manusia di suatu tempat dan masa, tapi pada
dasarnya ditetapkan allah oleh wahyu-wahyuNya yang terdapat dalam Al-
Qur’an dan di jelaskan oleh nabi Muhammad saw sebagai rasul-Nya
melalui sunnah-sunnah beliau yang kini pun terhimpun dalam kitab-kitab
hadits. Dasar inilah yang membedakan hukum islam secara fundamental
dengan hukum-hukum lain semata-mata lahir dari kebiasaan dan hasil
pemikiran atau buatan manusia. Hukum islam diperkenalkan dengan
berbagai istilah syariat,hukum syara,maupun fiqih.

B. RUANG LINGKUP HUKUM ISLAM


a. Bidang ibadah

Ibadah mahdah adalah tata cara beribadah yang wajib


dilakukan seorang muslim dalam berhubungan dengan allah seperti
shalat,puasa,zakat,dan haji.

b. Mu’amalah

Mu’amalah adalah ketetapan allah yang langsung berhubungan


dengan kehidupan social manusia.yang sifatnya terbuka untuk
dikembangkan melalui ijtiad manusia yang memenuhi syarat untuk
melakukan usaha itu.

3
Denan adanya hukun ibadah mahdah dan muamalah ini jika
diamalkan oleh manusia akan dapat terpeluhara agama,jiwa,dan
akalnya.

C. TUJUAN HUKUM ISLAM

Tujuan hukum islam secara umum adalah :

a. Untuk mencegah kerusakan dan mendatangkan kemaslahatan.


b. Mengarahkan manusia kepada kebenaran untuk mencapai
kebahagiaan hidup didunia dan diakhirat kelak.

Menurut abu ishak al-shatibil, tujuan hukum islam antara lain :

1. Memelihara agama
2. Memelihara jiwa
3. Memelihara akal
4. Memelihara keturunan
5. Memelihara harta

D. SUMBER HUKUM ISLAM

Pembahasan sumber-sumber syariat islam, termasuk masalah


pokok (ushul) karena sumber-sumber itulah terpancar seluruh
hukum/syariat islam. Oleh karenanya untuk menetapkan sumber syariat
islam harus berdasarkan ketetapan yang qath’I (pasti) kebenarannya,
bukan sesuatu yang bersifat dugaan (dzanni). Sebagaimana yang telah
allah SWT jelaskan:QS,An-Nisa:59

‫َٰٓيَأُّيَها ٱَّلِذ يَن َء اَم ُنٓو ۟ا َأِط يُعو۟ا ٱَهَّلل َو َأِط يُعو۟ا ٱلَّرُسوَل َو ُأ۟و ِلى ٱَأْلْم ِر ِم نُك ْم ۖ َفِإن َتَٰن َز ْعُتْم ِفى َش ْى ٍء َفُر ُّد وُه ِإَلى‬
‫ٱِهَّلل َو ٱلَّرُسوِل ِإن ُك نُتْم ُتْؤ ِم ُنوَن ِبٱِهَّلل َو ٱْلَيْو ِم ٱْل َء اِخ ِرۚ َٰذ ِلَك َخْيٌر َو َأْح َس ُن َتْأِوياًل‬

Artinya:” Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah


Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu
berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada
Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar
beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih
utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.”QS.An-Nisa:59.

4
Dari ayat tersebut, dapat diperoleh pemahaman bahwa umat islam dalam
menjalankan hukum agamanya harus didasarkan urutan :

1. Selalu menaati allah dan mengindahkan seluruh ketentuan yang


berlaku dalam Al-Qur’an.
2. Menaati rasulullah dengan memahami seluruh sunnah-sunnahnya.
3. Menaati ulil amri (orang yang mempunyai wewenang dalam kekuasaan
kepemimpinan).
4. Mengembalikan kepada Al-Qur’an dan sunah jika terjadi perbedaan
dalam menetapkan hukum.

Berikut sumber hukum islam :

a. Al-Qur’an

Al-Qur’an adalah kalam allah yang diturunkan melalui perantaraan


malaikat jibril kepada Rasulullah saw dengan menggunakan bahasa arab
disertai kebenaran agar dijadikan hujjah (argumentasi) dalam hal
pengakuannya sebagai rasul dan agar dijadikan sebagai pedoman hukum
bagi seluruh umat manusia, disamping merupakan amal ibadah bagi yang
membacanya.

Al-Qur’an tetap menjadi mu’jizat sekaligus sebagai bukti keabadian


dan keabsahan risalah islam sepanjang masa dan sebagai sumber dari
segala sumber hukum bagi setiap bentuk kehidupan manusia didunia.

b. As-sunnah (Hadits)

Sunnah adalah perkataan, perbuatan dan taqrir


(ketetapan/persetujuan/diamnya) Rasulullah saw terhadap sesuatu hal
atau perbuatan seseorang sahabat yang diketahuinya. Sunnah merupakan
sumber syariat islam yang nilai kebenarannya sama dengan Al-Qur’an
karena sebenarnya sunnah juga berasal dari wahyu.

c. Al-Ijtihad

Al-ijtihad sebagai sumber hukum islam yang ketiga berdasar pada


QS.4:59 yang berisi perintah kepada orang-orang yang beriman agar
patuh, taat kepada ketentuan-ketentuan Rasul (sunnah/hadits) serta taat
mengikuti ketentuan-ketentuan Ulil Amri (Ijtihad). Al-ijtihad yaitu
berusaha dengan keras untuk menetapkan hukum suatu persoalan yang
tidak ditegaskan secara langsung oleh Al-Qur’an dan ataupun hadits
dengan cara istinbath (menggali kesesuaiannya padaAl-Qur’an dan
ataupun hadits) oleh ulama-ulama yang ahli setelah wafatnya rasulullah.
E. FUNGSI HUKUM DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT
a. Fungsi Ibadah

Fungsi utama Hukum Islam adalah untuk beribadah kepada Allah


SWT. Hukum Islam adalah ajaran allah yang harus dipatuhi umat
manusia, dan kepatuhannya merupakan ibadah yang sekaligus juga
merupakan indikasi keimanan seseorang.

b. Fungsi Amar Ma’ruf Nahi Munkar

Hukum islam sebagai hukum yang ditunjukkan untuk mengatur


hidup dan kehidupan uamat manusia, jelas dalam praktik atau selalu
bersentuhan dengan masyarakat. Fungsi amar makruf nahi munkar
(perintah kebaikan dan pencegahan kemungkaran). Maka setiap
hukum islam bahkan ritual dan spiritual pun berorientasi membentuk
manusia yang dapat menjadi teladan kebaikan dan pencegah
kemungkaran baik didunia maupun diakhirat kelak.

c. Fungsi zawajir

Adanya sanksi dalam hukum islam yang bukan hanya sanksi


hukuman dunia, tetapi juga dengan ancaman siksa akhirat
dimaksudkan agar manusia dapat jera dan takut melakukan kejahatan.
Fungsi ini terlihat dalam pengharaman membunuh dan berzina, yang
disertai dengan ancaman hukum atau sanksi hukum Qishash,Diyat,
ditetapkan ubruk tindak pidana tertentu
(pencurian,perzinaan,qadhaf,hirabah,dan riddah) dan ta’zir untuk
tindak pidana selain kedua macam tindak pidana tersebut. Adanya
sanksi hukum mencerminkan fungsi hukum islam sebagai sarana
pemaksa yang melindungi warga masyarakat dari segala bentuk
ancaman serta perbuatan yang membahayakan. Fungsi hukum islam
ini dapat dinamakan dengan Zawajir (penjeraan).

d. Fungsi Tandhim wa Islah al-Ummah

Fungsi Tandzim wa ishlah al-ummah (organisasi dan rehabilitasi


masyarakat). Ketentuan hukum sanksi tersebut bukan sekedar sebagai
batas ancaman dan untuk menakut-nakuti masyarakat saja, akan tetapi
juga untuk rehabilitasi dan pengorganisasian umat menjadi lebih baik.
Dalam literature ilmu hukum hal ini dikenal dengan istilah fungsi
engineering social.

6
F. KONTRIBUSI UMAT ISLAM DALAM PERUMUSAN SISTEM
HUKUM NASIONAL

Kontribusi umat islam dalamperumusandan penegakan hukum


diindonesia Nampak jelas setelah Indonesia merdeka. Sebagai hukum
yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat, hukum islam telah
menjadi bagian dan kehidupan bangsa Indonesia yang mayoritas beragama
islam.

Kontribusi umat islam dalam perumusan dan penegakan hukum


semakin Nampak jelas dengan di undangkannya beberapa peraturan
perundang-undangan yang berkaitan dengan hukum islam, antara lain :

 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang pekawinan


 Peraturan pemerintah Nomor 28 Tahun 1977 tentang perwakafan
tanah milik
 Undang-undang Tahun 1989 Tentang peradilan agama
 Instruksi presiden Nomor 1 Tahun 1991tentang komplikasi hukum
islam
 Undang-undang Nomor 38 Tahun 1999tentang pengelolaan zakat

Penegakan hukum islam dalam praktik bermasyarakat dan


bernegara memang harus melalui proses,yaitu proses cultural dan dakwah.
Apabila islam telah memasyarakat (dipahami secara baik),sebagai
koensikuensinya hukum islam harus ditegakkan melalui perjuangan
legilasi. Di dalam Negara yang penduduknya mayoritas muslim,
kebebasan mengeluarkan pendapat / berpikir harus ada. Hal ini di perlukan
untuk mengembangkan pemikiran hukum islam yang betul-betul teruji
baik dari segi pemahaman maupun dari segi pengembangannya. Dalam
ajaran islam di tetapkan bahwa umat islam mempunyai kewajiban untuk
mentaati hukum yang telah ditetapkan allah SWT. Persoalannya,
bagaimanakah sesuatu yang wajib menurut hukum islam menjadi wajib
pula menurut perundang-undangan. Hal ini jelas memerlukan proses dan
waktu untuk merealisasikannya.

Umat islam Indonesia merupakan umat mayoritas berkewajiban


merealisasikam hal tersebut diatas dalam rangka meningkatkan mutu
pendidikan nasional kita. Undang-undang nomor 2 tahun 1989 ini
mempunyai arti penting bagi nasional kita. Undang-undang Nomor 2
Tahun 1989 ini mempunyai arti penting bagi umat islam, karena dengan
undang-undang tersebut maka keberadaan agama islam dapat
terakomodasi di dalamnya sebagai penjelasan Aziz Thaba dalam

7
bukunya yaitu: pertama, diakui bahwa pendidikan agama merupakan sub
sistem dari sistem pendidikan nasional. Kedua, dikukuhkan bahwa
perguruan tinggi. Ketiga, dijamin eksistensi lembaga-lembaga
pendidikan keagamaan seperti Madrasah Tanawiyah, Madrasah Aliyah,
dan perguruan tinggi islam. Keempat, dijamin bahwa mata pelajaran
agama harus seagama dengan tenaga pengajarnya.”

Dengan demikian pendidikan islam dengan segala seginya tidak


hanya berada dalam konsep tetapi berlaku dalam masyarakat islam yang
memiliki identitas khas sesuai dengan tujuan dan cita-citanya. Menjadi
harapan masyarakat agar pendidikan yang di terapkan dapat menguatkan
pertalian masyarakat, juga harus peka terhadap perkembangan-
perkembangan dan pertukaran yang berlaku dalam berbagai bidang
kehidupan serta turut mengendalikan perubahan dalam era reformasi.

Undang-undang Nomor 25 Tahun 1997 tentang ketenagakerjaan.

Beberapa peraturan perundang-undangan tentang ketenagakerjaan


yang ada masih menempatkan pekerjaan pada posisi yang kurang
menguntungkan, sehingga dipandang sudah tidak sesuai lagi dengan
tuntutan masa datang untuk itulah Undang-Undang Nomor 25 Tahun
1997 tentang ketenagakerjaan disahkan pada tanggal 3 oktober 1997.
Ketentuan-ketentuan yang masih relevan dalam peraturan perundang-
undangan yang lama, ditampung dalam undang-undang ketenagakerjaan
yang baru.

Dalam undang-undang ini telah diakomodasi kepentingan orang


islam untuk menjalankan ajaran agama pada saat waktunya tiba,misalnya
pada (pasal 102 ayat 2 bagian d) dijelaskan bahwa pada waktu istirahat
sepatutnya menjalankan kewajiban/menunaikan ibadah menurut
agamanya. Dan (pasal 107 ayat 1) di jelaskan bahwa pengusaha dilarang
memperkerjakan pekerja pada hari-hari libur resmi. Bagi umat islam
yang menjalankan hari-hari raya islam otomatis diberikan kesempatan
demikian pula umat yang lainnya. (Pasal 109 ayat 1) dijelaskan pula
bahwa setiap pekerja berhak memperoleh kehidupan yang layak bagi
kemanusiaan.

Hal ini menunjukkan bahwa undang-undang ini telah memenuhi


keinginan dengan aspirasi islam,demikian pula hanya beberapa pasal-
pasal yang lain yang sejalan dengan ajaran atau syariat islam yang belum
diungkapkan oleh penulis.

8
Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang anti monopoli.

Dengan ditetapkannya undang-undang tersebut memberikan angin


segar bagi masyarakat khususnya para usahawan. Diharapkan undang-
undang tersebut tidak hanya diatas kertas, tetapi diharapkan terealisasi
dalam masyarakat sehingga tidak terjadi persaingan usaha yang tidak
sehat.

Negara memang tidak dapat maju tanpa adanya dunia usaha yang
berkembang pesat dan efisien, namun efisiensi disini mengandung makna
yang tidak lain penjabaran dari peraturan, baik yang berbentuk sebagai
aturan main perundang-undangan maupun hanya dalam bentuk etik.

Berkenaan dengan hal tersebut, pada tanggal 5 maret 1999 tentang


larangan praktek monopoli setelah melewati perdebatan sengit di DPR.
Meskipun undang-undang tersebut secara efektif berlaku tanggal 5 maret
2000, sangat membantu masyarakat, karena praktek monopoli memberi
kesan secara konotatif tidak baik dan merugikan orang banyak.

Dalam hal tekstual misalnya dapat dilacak dalam rumusan pasal-


pasal undang-undang perkawinan Nomor 1 Tahun 1974, Undang-undang
peradilan agama,Kompilasi Hukum Islam (KHI) Dilakukan pengkajian
kitab-kitab fikih mengenai 160 masalah di bidang
perkawinan,kewarisan,wasiat,hibah,wakaf dan shadaqah.

Upaya kontribusi hukum islam di Indonesia sangat


bermanfaat,karena dapat melaksanakan ajaran islam dengan baik
sekalipun dalam banyak hal untuk penerapan selanjutnya mendapat
tantangan baik eksternal maupun internal. Seperti halnya pembatasan
ijtihad oleh mujtahid mutlak seperti institusi empat mazhah yang sangat
popular itu.

9
BAB III

PENUTUP
A. SIMPULAN

Hukum islam adalah hukum yang bersumber dan menjadi bagian dari
agama islam. Sumber hukum islam ada tiga yaitu, Al-Qur’an,sunnah atau
hadits,dan ijtihad. Al-Qur’an adalah sumber hukum utama dan pertama dalam
islam. Karena setiap muslim wajib berpegang teguh kepada isi kandungan Al-
Qur’an dan menempatkan Al-Qur’an sebagai rujukan utama dan pertama
dalam menetapkan suatu hukum allah SWT. As-sunnah (hadis) adalah hukum
islam kedua setelah Al-Qur’an,berupa perkataan,perbuatan dan sikapdiam
rasulullah yang tercatat dalam kitab-kitab hadist. Pertama,ijtihad dalam arti
menggunakan seluruh kemampuan berfikur untuk menentukan hukum suatu
perkara yang di tentukan oleh Al-Qur’an atau hadis nsbi atau sekedar untuk
mengartikan, menafsirkan atau mengambil kesimpulan dari suatu ayat atau
hadist yang ada. Islam berbeda dengan sistem lain dalam hal bahwa hak-hak
manusia sebagai hamba allah tidak boleh di serahkan dan bergantung kepada
penguasa dan undang-undangnya. Tetapi semua harus mengacu pada hukum
allah.sampai kepada soal shadaqah tetap di pandang sebagaimana hal-hal
besar lain. Misalnya hamba allah melarang bershadaqah (berbuat baik)dengan
hal-hal yang buruk. Perumusan sistem hukum di Indonesia terbentuk atau di
pengaruhi oleh tiga pilar subsistem hukum yaitu sistem hukum barat,hukum
adat,dan sistem hukum islam. Di dalam lahirnya UUD 1945 menggunakan
hukumislam sebagai asas undang-undang beberapa perihal di
Indonesia,seperti,pernikahan, pewakafan tanah, penyelenggaraan haji,
pengelolaan zakat dan lain sebagainya.

B. SARAN

Sebagai manusia yang tidak pernah lepas dari kesalahan, tentu saja
dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan yang harus
di perbaiki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritikyang
bersifat membangun pembaca, serta dosen pengajar demi kelayakan makalah
ini dan berbesar hati memaafkan kekurangan dan kesalahan penulis dalam
makalah ini. Dan di harapkan, dengan di selesaikannya makalah ini, baik
pembaca maupun penulis dapat menerapkan ilmu dari sumber-sumber hukum
islam, kontribusi sebagai umat muslim dalam permusan hukum islam serta
mengetahui hak-hak dalam islam yang baik dan sesuai dengan ajaran islam
dalam kehidupan sehari-hari. Walaupun tidak sesempurna rasulullah SAW,
setidaknya kita termasuk kedalam golongan kaumnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

 https://bersamadakwah.net/surat-an-nisa-ayat-59/
 https://slametaji97.blogspot.com/2016/03/hukum-islam-dan-kontribusi-
umat-islam.html
 https://studihukum.wordpress.com/2013/07/22/pengertian-hukum-islam/
 https://femimelinda.blogspot.com/2017/03/makalah-agama-tentang-
hukum-islam.html
 Amrullah Ahmad (ed), Dimensi Hukum Islam dalam Sistem Hukum Nasional :
Cet. I;
Bandung: Gema Insani Press, 1996.
 Andi Rasdiyanah, Problematika dan Kendala yang dihadapi Hukum Islam dalam
Upaya Transformasi ke dalam Hukum Nasional. Malakah Seminar
IKA Fakultas Syariah IAIN Alauddin , Makassar 1-2 Maret 1996.
 Aziz Thaba, Islam dan Negara dalam Politik Orde Baru : Cet. I: Jakarta: Gema
Insai Press, 1996
 Departemen Agama RI, Al-quran dan Terjemahnya : Cet. I; Semarang : CV Toha
Putra, 1989.
 Hamka Haq, Syariat Islam dan Wacana dan Penerapannya : Cet I; Ujung
Pandang, Yayasan Al-Ahkam, 2001.
 Hartono Marjono, Menegakkan Syariat dakan Konteks Keindonesiaan : Cet.
I;Bandung: Mizan, 1997
 Ichtijanto SA, Dasar Filosofis Pendidikan Tinggi Hukum di Indonesia dimana
Letaknya Hukum Islam, (Makalah) disampaikan pada seminar
Integrasi Hukum Islam ke dalam Kurikulum Fakultas Hukum :
Jakarta: Fakultas Hukum Unismuh, 1985.
 M. Quraisy Shihab, Membumikan Al-quraan, Fungsi dan Peran Wahyu dalam
Kehidupan Masyarakat : Cet.VI; Bandung: Mizan, 1994.
 Muh. Iqbal Siddiqi, The Penal of Islam : New Delhi: Shahid Internasional
Islamic, 1994.
 Muhammad Zuhri, Riba dalam Al-quran dan masalah Perbankan : Sebuah
Tilikan Alternatif : Cet. I; Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996.
 Muhammad Zuhri, Riba dalam Al-quran dan masalah Perbankan : Sebuah
Tilikan Alternatif : Cet. I; Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996.
 Soenarto Soerodibroto, KHUP dan KUHP, dilengkapi Yurisprudensi MA dan
Hoge Raad I : Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996.
 Syamsuhadi Irsyad, Politik Hukum Nasional dan Jalur-Jalur Kontribusi Hukum
Islam, dalam Mimbar Hukum Aktualisasi Hukum Islam No. 29 :
Jakarta: Yayasan Al-Hikmah, 1996.
 Umar Capra, Toward a Just Menetary Sistem, diterjemahkan oleh Lukman
Hakim dengan judul Al-quran Menuju Sistem Yang Adil : Cet.I;
Yogjakarta: Dana Bhakti Primayasa, 1997.
11

 Undang-Undang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak sehat


Tahun 1999 : Cet. I; Jakarta: Sinar Grafika, 2000.
 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1997 Tentang Ketenagakerjaan :Cet.
I;Jakarta Sinar Grafika, 1997.
 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen : Cet.I;
Jakarta: Sinar Grafika, 1999.
 Wasit Aulawi, Hukum Perkawinan di Indonesia: Jakarta: Bulan Bintang, 1975.

12

Anda mungkin juga menyukai