Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PELAKSANAAN HUKUM ISLAM DI INDONESIA


Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi Tugas Terstruktur

Mata Kuliah Tarikh Tasyri

Dosen Pengampu : Dr.Iis Arifuddin M.ag

Disusun Oleh:

Muhammad Ihsan Septian Zaenal Mutaqqin 2281010098

Ollga Viollasari 2281010104

Ine Sintiawati 2281010097

3/D
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
2023 M / 1445 H
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat iman, islam serta kesehatan
sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam tidak lupa kami
sampaikan kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang senantiasa menjadi suri tauladan yang
cahayanya tidak akan padam kapanpun. Atas berkat rahmat Allah, akhirnya kami dapat
menyusun makalah dengan judul “PELAKSANAAN HUKUM ISLAM DI INDONESIA”
Juga tak lupa kami mengucapkan banyak terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah
pengantar sejarah peradaban islam, Dr. Iis Arifudin M. Ag. yang telah membimbing kami
dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwasanya dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak


kekurangan, baik dalam segi penyusunan maupun pengolahan materi. Untuk itu kami meminta
kritik dan saran yang membangun dari seluruh pihak agar kami dapat menyusun makalah yang
lebih baik lagi di kemudian hari. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan limpahan
keberkahan dalam hidup kita semua. Aamiin ya rabbal’aalamiin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Cirebon, 4 Desember 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii


DAFTAR ISI ............................................................................................................................ iii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang.................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................... 1
BAB II ........................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 3
A. Pengertian Hukum Islam ....................................................................................................... 3
B. Hal-hal yang termasuk didalam Hukum Islam ...................................................................... 3
C. Hukum Islam di Indonesia .............................................................................................. 4
D. Ruang Lingkup Hukum Islam ............................................................................................... 4
E. Kontribusi Umat Islam Dalam Perumusan Dan Penegakan Hukum Islam ........................... 5
F. Fungsi Hukum Islam Dalam Kehidupan Masyarakat ............................................................ 7
BAB III ...................................................................................................................................... 9
PENUTUP.................................................................................................................................. 9
A. Kesimpulan ........................................................................................................................... 9
B.Saran ....................................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tiap sendi-sendi kehidupan manusia, ada tata aturan yang harus ditaati.Bila
berada dalam masyarakat maka hukum masyarakat harus dijunjung tinggi.Begitu pula
dengan memeluk agama Islam, yaitu agama yang memiliki aturan.Dan aturan yang
pertama kali harus kita pahami adalah aturan Allah.Segala aturan Ilahi dalam segala
bentuk hukum-hukum kehidupan manusia tertuang di Al-Qur’an, yang dilengkapi
penjelasannya dalam hadits Nabi SAW.
Secara sederhana hukum adalah “seperangkat peraturan tentang tingkah laku
manusia yang diakui sekelompok masyarakat; disusun orang-orang yang diberi
wewenang oleh masyarakat itu; berlaku mengikat, untuk seluruh anggotanya”. Bila
definisi ini dikaitkan dengan Islam atau syara’ maka hukum Islam berarti: “seperangkat
peraturan bedasarkan wahyu Allah SWT dan sunah Rasulullah SAW tentang tingkah
laku manusia yang dikenai hukum (mukallaf) yang diakui dan diyakini mengikat semua
yang beragama Islam”. Maksud kata “seperangkat peraturan” disini adalah peraturan
yang dirumuskan secara rinci dan mempunyai kekuatan yang mengikat, baik di dunia
maupun di akhirat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Hukum Islam ?
2. Apa saja yang termasuk didalam Hukum Islam ?
3. Bagaimana Hukum Islam di Indonesia ?
4. Bagaimana ruang lingkup hukum islam?
5. Apa tujuan hukum islam?
6. Apa fungsi hukum islam dalam kehidupan masyarakat?

1
C. Tujuan dan manfaat
1. Menjelaskan tentang arti dan makna Hukum Islam.
2. Menjelaskan hal-hal yang termasuk didalam Hukum Islam.
3. Menjelaskan mengenai Hukum Islam yang ada di Indonesia.
4. Menjelaskan ruang lingkup hukum islam.
5. Menjelaskan tujuan hukum islam.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Hukum Islam

Hukum adalah aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh mereka yang memiliki
kewenangan dalam menentukan hukum. Dan hukum atau aturan-aturan yang telah
ditetapkan tersebut memiliki peran sebagai pedoman atau landasan bertindak para pelaku di
mana hukum tersebut diterapkan.secara dasar pengertian hukum dalam Islam adalah Segala
aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh penguasa jagad yaitu Allah SWT dalam mengatur
perilaku ummat-Nya. Hukum tersebut berlaku dalam perilaku manusia ketika berhubungan
dengan manusia lainnya, dengan Allah yakni Hablum Minallah, ataupun juga dengan
hubungannya manusia dalam memperlakukan lingkungan alam sekitarnya.
B. Hal-hal yang termasuk didalam Hukum Islam

Yang dimaksud dengan hal-hal didalam hukum islam, meliputi Sumber-sumber


Hukum Islam dan Macam-macam Hukum Islam.

1. Sumber-sumber Hukum Islam


Sumber merupakan asal sesuatu, sedangkan sumber hukum Islam adalah asal
tempat pengambilan hukum Islam.
a) Al-Qur’an
Sumber Hukum Islam yang pertama adalah Al-Qur’an. Al-Qur’an memuat
kandungan-kandungan yang berisi perintah, larangan, anjuran, kisah islam,
ketentuan, hikmah, dan sebagainya. Al-Qur’an menjelaskan secara rinci bagaimana
seharusnya manusia menjalani kehidupan agar tercipta masyarakat berakhlak mulia.
b) Al-Hadist
Sumber hukum Islam yang kedua adalah Al-Hadist, yakni segala sesuatu yang
berlandaskan pada Rasulullah SAW.Baik berupa perkataan, perilaku,
diamnyabeliau.Di dalam Al-Hadist terkandung aturan-aturan yang merinci segala
aturan yang masih global dalam Al-quran. Kata hadits yang mengalami perluasan
makna sehingga disinonimkan dengan sunnah, maka dapat berarti segala perkataan
(sabda), perbuatan, ketetapan maupun persetujuan dari Rasulullah SAW yang
dijadikan ketetapan ataupun hukum islam.

3
C. Hukum Islam di Indonesia

Hukum Islam telah ada di kepulauan Indonesia sejak orang Islam datang dan
bermukim di nusantara ini.Islam telah masuk ke Indonesia pada abad pertama Hijriah
atau pada abad ketujuh, kedelapan Masehi. Pendapat lain mengatakan bahwa Islam baru
sampai ke Nusantara ini pada abad ke 13 Masehi (P.A.Hoesein Djajadiningrat,
1961:119). Hukum islam diikuti dan dilaksanakan juga oleh para pemeluk agama islam
dalam kerajaan-kerajaan Demak, Jepara, Tuban, Gresik, Ngampel dan kemudian
Mataram. Ini dapat dibuktikan dari karya para pujangga yang hidup di masa itu.Di
antara karya tersebut dapat disebut misalnya Sajinatul Hukum (Moh.Koesnoe, 1982:2).
Bahwa sebelum Belanda mengukuhkan kekuasaannya di Indonesia, hukum
Islam sebagai hukum yang berdiri sendiri telah ada dalam masyarakat, tumbuh dan
berkembang di samping kebiasaan atau adat penduduk yang mendiami kepulauan
Nusantara ini. Menurut Soebardi, terdapat bukti-bukti yang menunjukkan bahwa Islam
berakar dalam kesadaran penduduk kepulauan Nusantara.

D. Ruang Lingkup Hukum Islam


Hukum islam baik dalam pengertian syaariatr maupun fikih di bagi menjadi dua
bagian besar, yaitu:

1. Ibadah (mahdhah)
Ibadah adalah tata cara dan upacara yang wajib dilakukan oleh seoraang muslim
dalam menjalankan hubingan kepada Allah, seperti shalat, membayar zakat,
menjalankan ibadah haji. Tata cara dan upacara ini tetap, tidak ditambah-tambah
maupun dikurangi.Ketentuannya telah di atur dengan pasti oleh Allah dan dijelaskan
oleh RasulNya. Dengan demikian tidak mungkin ada proses yang membawa perubahan
dan perombakan secaara asasi mengenai hukum, susunan dan tata cara beribadat. Yang
mungkin berubah hanyalah penggunaan alat-alat modern dalam pelaksanaannya.

2. Muamalah (ghairu mahdhah)


Adalah ketetapan Allah yang berhubungan dengan kehidupan sosial manusia
walaupun ketetapan tersebut terbatas pada pokok-pokok saja. Karena itu sifatnya
terbuka untuk dikembangkan melalui ijtihad manusia yang memenuhi syarat
melakukan usaha itu.

4
E. Tujuan Hukum Islam
Tujuan hukum islam secara umum adalah Dar-ul mafaasidiwajalbul mashaalihi
(mencegah terjadinya kerusakan dan mendatangkan kemaslahatan). Abu Ishaq As-
Sathibi merumuskan lima tujuan hukum islam:
1. Memelihara agama
Agama adalah sesuatu yang harus dimilki oleh setiap manusia oleh
martabatnyadapat terangkat lebih tinggi dan martabat makhluk lain danmemenuhi hajat
jiwanya. Agama islam memberi perlindungan kepada pemeluk agam lain untuk
menjalankan agama sesuai dengan keyakinannya.
2. Memelihara jiwa
Menurut hukum islam jiwa harus dilindungi. Hukum islam wajib memelihara
hak manusia untuk hidup dan mempertahankan kehidupannya. Islam melarang
pembunuhan sebagai penghilangan jiwa manusia dan melindungi berbagai sarana yang
dipergunakan oleh manusia untuk mempertahankan kemaslahatannya
hidupnya (Qs.6:51,17:33)
3. Memelihara akal
Islam mewajibkan seseorang untuk memlihara akalnya, karena akal mempunyai
peranan sangat penting dalam hidup dan kehidupan manusia. Seseorang tidak akan
dapat menjalankan hukum islam dengan baik dan benar tanpa mempergunakan akal
sehat. (QS.5:90)
4. Memelihara keturunan
Dalam hukum islam memlihara keturunan adalah hal yang sangat penting.
Karena itu, meneruskan keturunan harus melalui perkawinan yang sah menurut
ketentuan Yang ada dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah dan dilarang melakukan
perzinahaan. (Qs.4:23)
5. Memelihara harta
Menurut ajaran islam harta merupakan pemberian Allah kepada manusia untuk
kelangsungan hidup mereka. Untuk itu manusia sebagai khalifah di bumi dilindungi
haknya untuk memperoleh harta dengan cara-cara yang halal, sah menurut hukum dan
benar menurut aturan moral. Jadi huku slam ditetapkan oleh Allah untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia itu sendiri, baik yang bersifat primer, sekunder, maupun
tersier (dloruri, haaji, dan tahsini).
E. Kontribusi Umat Islam Dalam Perumusan Dan Penegakan Hukum Islam

5
Hukum islam ada dua sifat, yaitu:
1. Al- tsabat (stabil), hukum islam sebagai wahyu akan tetap dan tidak berubah
sepanjang masa
2. At-tathawwur (berkembang), hukum islam tidak kaku dalam berbagai kondisi dan
situasi sosial.
Dilihat dari sketsa historis, hukum islam masuk ke indonesia bersama masuknya
islam ke Indonesia pada abad ke 1 hijriyah atau 7/8 masehi. Sedangkan hukum barat
baru diperkenalkan VOC awal abad 17 masehi. Sebalum islam masuk Indonesia, rakyat
Indonesia menganut hukum adat yang bermacam-macam sistemnya dan sangat
majemuk sifatnya. Namun setelah islam datang dan menjadi agama resmi di berbagai
kerajaan nusantara, maka hukum islam pun munjadi hukum resmi kerajaan-kerajaan
tersebut dan tersebar menjadi hukum yang berlaku dalam masyarakat.
Secara yuridis formal, keberadaan negara kesatuan Indonesia adalah diawali
pada saat proklamasi 17 Agustus 1945.Pada tanggal 18 Agustus 1945 kemudian diakui
berlakunya Undang-Undang Dasar 1945. Pada saat itulah keinginan para pemimpin
islam untuk kembali menjalankan hukum islam bagi umat islam berkobar.
Dalam pembentukan hukum islam di indonesia, kesadaran berhukum islam untuk
pertama kali pada zaman kemerdekaan adalah di dalam Piagam Jakarta 22 juni 1945 ,
yang di dalam dasar ketuhanan diikuti dengan pernyataan “dengan kewajiban
menjalankan syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya”. Tetapi dengan pertimbangan
untuk persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia akhirnya mengalami perubahan pada
tanggal 18 Agustus 1945 yang rumusan sila pertamanya menjadi “Ketuhanan yang
Maha Esa”.
Meskipun demikian, dalam berbagai macam peraturan perundang-undangan,
hukum islam telah benar-benar memperoleh tempat yang wajar secara kontitusional
yuridis.
Dengan demikian kontribusi umat islam dalam petrumusan dan penegakan
hukum sangat besar. Adapun upaya yang harus dilakukan untuk penegakan hukum
dalam praktek bermasyarakat dan bernegara yaitu melalui proses kultural dan dakwah.
Apabila islam telah menjadikan suatu keebijakan sebagai kultur dalam masyarakat,
maka sebagai konsekuensinyahukum harus ditegakkan. Bila perlu “law
inforcement” dalam penegakkan hukum islam dengan hukum positif yaitu melalui
perjuangan legislasi. Sehingga dalam perjaalananya suatu ketentuan yang wajib
menurut islam menjadi wajib pula menurut perundangan.
6
F. Fungsi Hukum Islam Dalam Kehidupan Masyarakat

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri manusia
membutuhkan pertolongan satu sama lain dan memerlukan organisasi dalam
memperoleh kemajuan dan dinamika kehidupannya. Setiap individu dan kelompok
sosial memiliki kepentingan. Namun demikan kepentingan itu tidak selalu sama satu
saama lain, bahkan mungkin bertentangan. Hal itu mengandung potensi terjanya
benturan daan konflik.Maka hal itu membutuhkan aturan main.Agar kepentingan
individu dapat dicapai secara adil, maka dibutuhkan penegakan aturan main tersebut.
Aturan main itulah yang kemudian disebut dengan hukum islam yang dan menjadi
pedoman setiap pemeluknya.
Dalam hal ini hukum islam memiliki tiga orientasi, yaitu:
a. Mendidik indiividu (tahdzib al-fardi) untuk selalu menjadi sumber kebaikan,
b. Menegakkan keadilan (iqamat al-‘adl),
c. Merealisasikan kemashlahatan (al-mashlahah).
Orientasi tersebut tidak hanya bermanfaat bagi manusia dalam jangka pendek
dalam kehidupan duniawi tetapi juga harus menjamin kebahagiaan kehidupan di
akherat yang kekal abadi, baik yang berupa hukum-hukum untuk menggapai kebaikan
dan kesempurnaan hidup (jalbu al manafi’), maupun pencegahan kejahatan dan
kerusakan dalam kehidupan (dar’u al-mafasid). Begitu juga yang berkaitan dengan
kepentingan hubungan antara Allah dengan makhluknya maupun kepentingan orientasi
hukum itu sendiri.
Sedangkan fungsi hukum islam dirumuskan dalam empat fungsi, yaitu:
1. Fungsi ibadah
Dalam adz-Dzariyat: 56, Allah berfirman: "Dan tidak aku ciptakan jin dan
manusia melainkan untuk beribadah kepadaKu". Maka dengan daalil ini fungsi ibadah
tampak palilng menonjol dibandingkan dengan fungsi lainnya.
2.Fungsi amr makruf naahi munkar (perintah kebaikan dan peencegahan
kemungkaran).
Maka setiap hukum islam bahkan ritual dan spiritual pun berorientasi
membentuk mannusia yang yang dapat menjadi teladan kebaikan dan pencegah
kemungkaran.
3. Fungsi zawajir (penjeraan)

7
Adanya sanksi dalam hukum islam yang bukan hanya sanksi hukuman dunia,
tetapi juga dengan ancaman siksa akhirat dimaksudkan agar manusia dapat jera dan
takut melakukan kejahatan.
4. Fungsi tandzim wa ishlah al-ummah (organisasi dan rehabilitasi masyarakat)
Ketentuan hukum sanksi tersebut bukan sekedar sebagai batas ancaman dan
untuk menakut-nakuti masyarakat saja, akan tetapi juga untuk rehaabilitasi dan
pengorganisasian umat mrnjadi leboh baik. Dalam literatur ilmu hukum hal ini dikenal
dengan istilah fungsi enginering social.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Secara umum hukum Islam berorientasi pada perlindungan terhadap agama, jiwa,
akal, keturunan dan harta. Artinya hukum Islam bertujuan pada pemeliharaan agama,
menjamin, menjaga dan memelihara kehidupan dan jiwa, memelihara kemurnian akal
sehat dan menjaga ketertiban keturunan manusia serta menjaga hak milik harta
kekayaan untuk kemaslahatan hidup umat manusia.
B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat dikemukakan beberapa saran


sebagai berikut :

1. Sebagai umat Islam hendaknya memahami hukum Islam dengan baik, karena hukum
ini mengatur berbagai kehidupan umat manusia untuk mencapai kemaslahatan.
2. Setiap manusia hendaknya menjungjung tinggi Hak Asasi Manusia, karena hak ini
sebagai dasar yang melekat pada diri tiap manusia.
3. Dalam mengamalkan ajaran Islam secara menyeluruh, baik dibidang hukum, hak dan
kewajiban asasi manusia, serta kehidupan berdemokrasi hendaknya berdasarkan
prinsip-prinsip yang diajarkan Islam.

9
DAFTAR PUSTAKA

Afandi, Arief, Islam Demokrasi Atas Bawah: Polemik Strategi Perjuangan Umat Model Gus Dur
dan Amien Rais, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1997

Ali, Mohammad Daud, Hukum Islam: Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Islam di
Indonesia, cet. ke-3., Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1993 Kedudukan Hukum Islam dalam
Sistem Hukum Indonesia, Jakarta: Yayasan Risalah, 1984

Al-Syais, Ali, Nasy'atu al-Fiqhi al-Ijtihadi wa Athwaruhu, Majma' Buhuts alIslamiyah, 1980

Arief, Eddi Rudiana dkk (ed), Hukum Islam di Indonesia; Perkembangan dan Pembentukan, cet.
I, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1991

Ash-Shiddiqiey, Hasbi, Filsafat Hukum Islam, cet. ke-5., Jakarta: Bulan Bintang, 1993

Azizy, A. Qodri, Ekletisisme Hukum Nasional; Kompetensi Antara Hukum Islam dan Hukum
Umum, (edisi revisi), cet. I., Jakarta : Teraju, 2004

Mahfud MD dkk (ed), Peradilan Agama dan Kompilasi Hukum Islam dalam Tata Hukum
Indonesia, Yogyakarta: UII Press, 1993

Bisri, Cik Hasan, (ed), Hukum Islam Dalam Tatatan Mayarakat Indonesia, Jakarta: Logos Wacana
Ilmu, 1998

Coulson, Noel J., A History of Islamic Law, Edinburg: Edinburg University Press, 1991

10

Anda mungkin juga menyukai