Anda di halaman 1dari 13

SUMBER AJARAN ISLAM (AL-QUR’AN DAN HADIS, DAN AR-RA’YU)

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4:

1. Agasi Korea Dona Sari (11220184000051)


2. Puja Putri Juninda (1122018400041)
3. Izzah Alia (11220184000064)

DOSEN PENGAMPU:

Dr. Siti Khadijah, M.A

PRODI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU TARBIAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

TAHUN AKADEMIK 2022/2023


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta hidayah kepada kita semua, sehingga berkat karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah Sumber Hukum Islam (Al-qur’an dan
hadis).Dalam penyusunan makalah ini, kami tidak lupa mengucapkan banyak
terimakasih kepada semua pihak khususnya para anggota kelompok 2 yang telah
membantu dengan sepenuh hati dalam menyelesaikan tugas makalah ini
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu.

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini yakni untuk mengenalkan


dan membahas sumber-sumber hukum islam yang dijadikan pedoman dan
landasan oleh umat islam. Dengan makalah ini diharapkan baik penulis maupun
pembaca dapat memiliki pengetahuan yang lebih luas mengenai sumber hukum
islam

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masi banyak yang
terdapat kekurangan.Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat kami harapkan.Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi para
pembaca umumnya dan kami sendiri khususnya.

Jakarta, 0ktober 2022

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................ii

BAB I.........................................................................................................................1

PENDAHULUAN........................................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................2

PEMBAHASAN..........................................................................................................3

A. Pengertian Sumber Hukum Islam................................................................3

B. Sumber-sumber Hukum Islam.....................................................................6

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................15

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehadiran agama islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW
diyakini dapat menjamin terwujudnya kehidupan manusia yang sejahtera
lahir dan batin. Petunjuk-petunjuk agama mengenai berbagai kehidupan
manusia, sebagaiamana terdapat di dalam sumber ajarannya, Al-Qur’an
dan Hadis, tampak amat ideal dan agung.
Sumber ajaran islam adalah segala sesuatu yang melahirkan atau
menimbulkan aturan yang mempunyai kekuatan yang bersifat mengikat
yang apabila dilanggar akan menimbulkan sanksi yang tegas dan nyata
(Sudarsono, 1992:1). Dengan demikian sumber ajaran islam ialah segala
sesuatu yang dijadikan dasar, acuan, atau pedoman syariat islam.
Ajaran islam adalah pengembangan agama islam. Agama islam
bersumber dari Al-Qur’an yang memuat wahyu Allah dan Al-Hadis yang
memuat sunnah Rasul. Komponen atau unsur utama agama islam
dikembangkan dengan akal pikiran manusia yang memenuhi syarat untuk
mengembangkannya.
Mempelajari agama islam merupakan fardu’ain, yakni kewajiban
pribadi setiap muslim dan muslimah, sedang mengkaji ajaran islam
terutama yang dikembangkan oleh akal pikiran manusia, diwajibkan
kepada masyarakat atau kelompok masyarakat.
Pada umumnya para ulama fikih sependapat bahwa sumber
utama hukum islam adalah Al-Qur’an dan Hadist. Dalam sabdanya
Rasulullah bersabda,”aku tinggalkan bagi kalian dua hal yang karenanya
kalian tidak akan tersesat selamanya, selama kalian berpegang pada
keduanya, yaitu kitab Allah dan sunnahku”. Dismaping itu pula para
ulama fikih menjadikan ijtihad sebagai salah satu sumber hukum islam,
setelah Al-qur’an dan hadis.
B. Rumusan Masalah
1. Apa sumber hukum islam?
2. Bagaimana kedudukan sumber hukum islam itu?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai sarana pembelajaran
untuk lebih memahami sumber-sumber hukum islam. Melalui makalah ini
diharapkan dapat menjadi penambah wawasan agar lebih mengetahui
apa saja sumber hukum islam itu. Selain itu penulisan makalah ini
ditujukan pula untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Fiqhi.

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Sumber Hukum Islam
Sumber adalah asal sesuatu. Sumber hukum islam disebut juga
dengan dalil hukum islam atau dasar hukum islam. Allah telah
menentukan sendiri sumber hukum islam adalah Al-qur’an dan Al-hadis
serta akal pikiran. Al-qur’an berasal dari kata kerja Qaraa yang artinya dia
telah membaca.Kata kerja ini berubah menjadi kata benda Qur’an, yang
secara harfiah berarti bacaan atau sesuatu yang harus dibaca atau
dipelajari.
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (Poerwadarminta)
sumber adalah asal sesuatu.Sumber hukum Islam adalah asal (tempat
pengambilan) hukum Islam.Dalam kepustakaan hukum Islam di tanah air
kita, sumber hukum Islam, kadang-kadang disebut dalil hukum Islam atau
pokok hukum Islam atau dasar hukum Islam (M. Tolchah Mansoer,
Mukhtar Yahya). Allah telah menetukan sendiri sumber hukum (agama
dan ajaran) Islam yang wajib diikuti oleh setiap muslim. Menurut al-
Qur’an surah an-Nisa’ (4) ayat 59, setiap muslim wajib mentaati
(mengikuti) kemauan atau kehendak Allah, kehendak Rasul dan kehendak
ulil amri yakni orang yang mempunyai kekuasaan atau “penguasa”.
Kehendak Allah berupa ketetapan kini tertulis dalam al-Qur’an, kehendak
Rasul berupa sunnah terhimpun sekarang dalam kitab-kitab hadis,
kehendak “pengusaha” kini dimuat dalam peraturan perundang-
undangan (dulu dan serakarang) atau dalam hasil karya orang yang
memenuhi syarat untuk berijtihad karena mempunyai “kekuasaan”
berupa ilmu pengetahuan untuk mengalirkan (ajaran) hukum Islam dari
dua sumber utamanya yakni dari al-Qur’an dan kitab-kitab hadis yang
memuat Sunnah Nabi Muhammad. Yang ditetapkan Allah dalam al-
Qur’an itu dirumuskan dengan jelas dalam percakapan Nabi Muhammad
dengan sahabat Beliau Mu’az bin Jabal, yang di dalam kepustakaan
terkenal dengan hadis Mu’az. Demikianlah menurut riwayat, pada suatu
ketika Nabi Muhammad mengirimkan seorang sahabatnya ke Yaman (dari
Madinah) untuk menjadi gubernur di sana. Sebelum berangkat, Nabi
Muhammad menguji sahabatnya yang bernama Mu’az bin Jabal itu,
dengan menanyakan sumber hukum yang akan dipergunakannya kelak
untuk memecahkan berbagai masalah dan atau sengketa yang
dijumpainya di daerah baru itu. Pertanyaan itu dijawab oleh Mu’az
dengan mengatakan bahwa dia akan mempergunakan al-Qur’an. Jawaban
tersebut disusul oleh Nabi dengan pertanyaan: jika tidak terdapat
petunjuk khusus (mengenai suatu masalah) dalam al-Qur’an bagaaimana?
Mu’az menjawab: saya akan mencarinya dari Sunnah Nabi. Nabi bertanya
lagi: kalau engkau tidak menemukan petunjuk pemecahaannya dalam
Sunnah Nabi, bagaimana? Mu’az menjawab: jika demikian saya akan
berusaha sendiri mencari sumber pemecahannya menggunakan ra’yu
atau akal saya dan akan akan mengikuti pendapat saya itu. Nabi sangat
senang atas jawaban Mu’az tersebut dan berkata: Aku bersyukur kepada
Allah yang telah menuntun utusan Rasul-nya.
Dari hadis Mu’az bin Jabal tersebut, dapatlah disimpulkanbahwa
(a) sumber hukum Islam ada tiga, yaitu (1) al-Qur’an, (2) as-Sunnah, dan
(3) akal pikiran manusia yang memenuhi syarat untuk berijtihad. Akal
pikiran ini, dalam kepustakaan hukum Islam, disebut juga dengan ar-ra’yu
atau pendapat orang atau pendapat orang-orang yang memenuhi syarat
untuk menentukan nilai dan norma (kaidah) pengukur tingkah-tingkah
manusia dalam segala bidang hidup dan kehidupan. Ketiga sumber
hukum Islam itu merupakan satu rangkaian kesatuan, dengan urutan
keutamaan seperti tercantum dalam kalimat tersebut.Tidak boleh
dibalik.Jika dihubungkan dengan peringkatannya, al-qur’an dan as-
Sunnah yang terdapat dalam kitab-kitab hadis. Al-Hadist merupakan
sumber utama, sedang akal pikiran manusia yang memenuhi syarat untuk
berijtihad menentukan norma benar-salahnya suatu perbuatan
merupakan sumber tambahan atau sumber pengembangan. Selain itu,
dari hadis Mu’az bin Jabal itulah kita dapat menyimpulkan (b) beberapa
hal yaitu: (1) al-Qur’an bukanlah kitab hukum yang memuat kaiah-kaidah
hukum secara lengkap terinci. Ia pada umumnya hanya memuat hanya
memuat kaidah-kaidah hukum fundamental yang harus dikaji dengan
teliti dan dikembangkan oleh pikiran manusia yang memenuhi syarat
untuk diterapkan dalam masyarakat, (2) Sunnah Nabi Muhammad dalam
al-Hadist pun, sepanjang yang mengenai soal Muamalah yaitu soal
hubungan antara manusia dengan manusia lain dalam masyarakat, pada
umumnya hanya mengandung kaidah-kaidah umum yang harus dirinci
oleh orang yang memenuhi syarat untuk diterapkan pada atau dalam
kasus-kasus tertentu, (3) Hukum Islam yang terdapat dalam al-Qur’an dan
as-Sunnah atau al-Hadist itu perlu dikaji, dirinci lebih lanjut, (4) Hakim
(atau penguasa) tidak boleh menolak untuk menyelesaikan suatu masalah
atau sengketa dengan alas an bahwa hukumnya tidak ada. Ia wajib
memecahkan masalah atau menyelesaikan sengketa yang disampaikan
kepadanya dengan berijtihad, melalui berbagai jalan (metode), cara atau
upaya.
B. Sumber-sumber Hukum Islam
1. Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah sumber hukum islam yang pertama dan utama.
Ia memuat kaidah-kaidah hukum fundamental (asasi) yang perlu dikaji
dengan teliti dan dikembangkan lebih lanjut. Al-Qur’an adalah firman
atau wahyu yang berasal dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad dengan
perantara melalui Jibril sebagai pedoman serta petunjuk seluruh umat
manusia semua masa, bangsa dan lokasi. Al-Qur’an adalah kitab Allah
SWT yang terakhir setelah kitab taurat, zabur dan injil yang ditunrunkan
melalui para rasul.
Al-qur’an sebagai pedoman yang abadi bagi kehidupan manusia
mempunyai tiga jenis petunjuk, yaitu sebagai berikut:
a) Al-Qur’an berisi Ajaran yang didalamnya memberi pengetahuan
tentang struktur kenyataan dan posisi manusia. Ajaran yang dimaksud
berisi petunjuk akhlak yang mengatur kehidupan manusia sehari-hari.
Ajaran itu juga mengandung metafisika tentang tuhan, kosmologi
tentang alam semesta serta kedudukan sebagi makhluk dan benda di
dalamnya, dan membicarakan kehidupan di akhirat.
b) Al-Qur’an berisi petunjuk yang menyerupai ringkasan sejarah manusia
baik rakyat biasa, raja, orang suci, maupun Nabi dan Rasul Allah SWT
sepanjang zaman yang mereka ditimpa cobaan. Walaupun petunjuk
itu berupa sejarah, tetapi ditujukan kepada manusia. Petunjuk yang
dimaksud, diturunkan kepada manusia, kini dan akan datang,
meskipun mengambil tempat dan waktu yang telah lalu
c) Al-Qur’an berisi sesuatu yang sulit dijelaskan dalam bentuk bahasa
biasa. Ayat-ayat al-Qur’an berasal dari firman Allah SWT, mengandung
kekuatan yang berbeda dari apa yang kita pelajari dalam al-Qur’an
secara rasional. Ayat-ayat itu mempunyai kekuatan untuk melidungi
manusia. Itulah sebabnya kehadiran fisik al-Qur’an sendiri membawa
berkat bagi manusia.
Ayat-ayat al-Qur’an yang diturunkan selama kurang lebih 23
tahun itu disampaikan oleh malaikat jibril kepada Nabi Muhammad
kurang lebih 13 tahun ketika ia berada di mekah (sebelum hijrah ke
Madinah) dan 10 tahun diturunkan al-Qur’an itu sesudah ia hijrah ke
Madinah penurunan Al-qur’an itu berangsur-angsur.
2. As-sunnah atau al-hadis
As-Sunnah adalah sumber hukum kedua setelah al-Qur’an.As-
sunnah dalam bahasa arab berarti tradisi, kebiasaan, adat istiadat.
Dalam terminology Islam, berarti perbuatan, perkataan dan keizinan
Nabi Muhammad saw. Menurut rumusan ulama ushul fiqh, as-sunnah
dalam pengertian istilah adalah segala yang dipindahkan dari Nabi
Muhammad saw. berupa perkataan, perbuatan, ataupuntaqrir yang
mempunyai kaitan hukum. Pengertian inilah yang dimaksud untuk
kata as-sunnah dalam hadis Nabi: sungguh telah kutinggalkan dua
untukmu dua perkara, yang kamu tidak akan sesat selama kamu
berpegangan kepada keduanya, yaitu kitab Allah dan sunnah Rasul-
Nya. (Al-Hadis).
Pengertian as-Sunnah tersebut sama dengan pengertan al-
Hadis. Al-Hadis dalam bahasa Arab berarti berita atau kabar.Namun
demikian ada yang membedakan penegrtian as-Sunnah dengan al-
Hadis. Perbedaan yang dimaksud yaitu, as-Sunnah adalah sesuatu
perbuatan yang beberapa kali dilakukan oleh Nabi Muhammad saw.,
yang kemudian terus menerus diikuti oleh sahabat dan dipindahkan
kepada kita dari zaman ke zaman dengan jalan mutawatir. Adapun al-
Hadis adalah segala peristiwa yang disandarkan kepada Nabi,
walaupun hanya sekali saja beliau mengerjakannya sepanjang
hidupnya, dan walaupun hanya sekali saja beliau mengerjakannya
sepanjang hidupnya, dan walaupun hanya seorang saja yang
meriwayatkannya.

3. Akal pikiran (al-Ra’yu atau Ijtihad)


Sumber hukum islam ketiga adalah ijtihad. Ijtihad berasal dari
kata ijtihad yang berarti mencurahkan tenaga dan pikiran/bekerja
semaksimal mungkin. Sedangkan ijtihad sendiri berarti mencurahkan
segala kemampuan berfikir untuk mengeluarkan hukum syar’i dari
dalil-dalil syara, yaitu al-Qur’an dan hadist.Ijtihad dapat dilakukan
apabila ada suatu masalah yang hukumnya tidak terdapat di dalam al-
Qur’an dan hadist, maka dapat dilakukan ijtihad dengan
menggunkaan akal pikiran dengan tetap mengacu pada al-Qur’an dan
hadist.

Macam-macam ijtihad yang dikenal dalam syariat islam, yaitu:

a. Ijma’
Ijma’ menurut bahasa artinya sepakat, setuju atau sependapat.
Sedangkan menurut istilah adalah kebulatan pendapat ahli ijtihad
umat Nabi Muhammad SAW sesudah beliau wafatpada suatu
masa, tentang hukum suatu perkara dengan cara musyawarah.
Hasil dari Ijma’ adalah fatwa, yaitu keputusan bersama para ulama
dan alhi agama yang berwenang untuk didikuti seluruh umat.
b. Qiyas
Qiyas berarti mengukur sesuatu dengan yang lain dan
menyamakannya. Dengan kata lain qiyas dapat diartikan pula
sebagai suatu upaya untuk membandingkan suatu perkara dengan
perkara yang lain yang mempunyai pokok masalah/ sebab akibat
yang sama. Contohnya adalah pada surah Al-Isra ayat 23
dikatakan bahwa perkataan ‘ah’, ‘cis’, ‘hus’ kepada orang tua tidak
diperbolehkan karena dianggap meremehkan atau menghina,
apalagi memukul karena sama-sama menyakiti hati orang tua.
c. Istihsan
Istihsan adalah suatu proses perpindahan dari suatu Qiyas kepada
Qiyas lainnya yang lebih kuat/mengganti argumen dengan fakta
yang bisa diterima untuk mencegah kemudharatan atau dapat
diartikan pula menetapkan hukum suatu perkara yang menurut
logika dapat dibenarkan. Contohnya, menurut aturan syarak, kita
dilarang mengadakan jual beli yang barangnya belum ada saat
terjadi akad.Akan tetapi menurut istilah, syarak memberikan
rukhsah (kemudahan atau keinginan) bahwa jual beli
diperbolehkan dengan pembayaran diawal, sedangkan barangnya
dikirim kemudian.
d. Mushalat Murshalah
Mushalat murshalah menurut bahasa berarti kesejahteraan
umum.Adapun menurut istilah adalah perkara-perkara yang perlu
dilakukan demi kemashalatan manusia.Contohnya, dalam al-
Qur’an maupun Hadist tidak ada dalil yang memerintahkan untuk
membukukan ayat-ayat al-Qur’an. Tetapi, hal ini dilakukan oleh
umat islam demi kemashalatan umat.
e. Sududz Dzariah
Sududz Dzariah menurut bahasa berarti menutup jalan,
sedangkan menurut istilah adalah tindakan memutuskan suatu
yang mubah menjadi makruh/haram demi kepentingan umat.
Contonya adalah adanya larangan meminum minuman keras
walaupun hanya seteguk, padahal minum seteguk tidak
memabukkan .larangan seperti ini untuk menjaga agar jangan
sampai orang tersebut minum banyak hingga mabuk bahkan
menjadi kebiasaan.
f. Istishab
Istishab yaitu melanjutkan berlakunya hukum yang telah ada dan
telah ditetapkan di masa lalu hingga ada dalil yang mengubah
kedudukan hukum tersebut. Contohnya seseorang yang ragu-ragu
apakah ia sudah berwudhu atau belum. Di saat seperti ini, ia harus
berpegang/yakin kepada keadaan sebelum berwudhu sehingga ia
harus berwudhu kembali karena shalat tidak sah bila tidak
berwudhu.
g. Urf
Urf yaitu berupa perbuatan yang dilakukan terus-menerus(adat),
baik berupa perkataan maupun perbuatan. Contohnya adalah
dalam hal jual beli.Si pembeli menyerahkan uang sebagai
pembayaran atas barang yang telah diambilnya taanpa
mengadakan ijab Kabul karena harga telah dimaklumi bersama
antara penjual dan pembeli

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Sumber hukum islam berorientasi pada perlindungan terhadap
agama, jiwa, akal, keturunan dan harta. Artinya hukum islam bertujuan pada
pemeliharaan agama, menjamin, menjaga dan memelihara kemurnian akal
sehat dan menjaga ketertiban keturunan manusia serta menjaga hak milik
harta kekayaaan untuk kemaslahatan hidup umat manusia. Sumber hukum
islam disebut juga dengan dalil hukum islam atau dasar hukum islam. Allah
telah menentukan sendiri sumber hukum islam adalah Al-qur’an dan Al-
hadis yang memiliki dalil yang kuat, bukan dari dalil yang lemah.
Al-Qur’an adalah sumber hukum yang utama, yang terdiri dari
perintah dan larangan serta didalamnya terdapat nash. As-Sunnah
merupakan perkataan maupun perbuatan atau taqrir dari Rasulullah yang
membentuk suatu hukum dengan sanad yang shahih. As-Sunnah sebagai
urutan yang mengiringi Al-qur’an, dimana ketika seorang mujtahid
menentukan sebuah hukum akan merujuk kepada As-Sunnah ketika tidak
terdapat didalam Al-Qur’an. ijtihad sendiri berarti mencurahkan segala
kemampuan berfikir untuk mengeluarkan hukum syar’i dari dalil-dalil syara,
yaitu al-Qur’an dan hadist.Ijtihad dapat dilakukan apabila ada suatu masalah
yang hukumnya tidak terdapat di dalam al-Qur’an dan hadist, maka dapat
dilakukan ijtihad dengan menggunakan akal pikiran dengan tetap mengacu
pada al-Qur’an dan hadist.
B. SARAN
Demi kesempurnaan makalah ini, diperlukan kajian lebih lanjut
mengenai “sumber-sumber hukum islam” oleh para pembaca. Karena
penulis pun masih mempunyai banyak kekurangan dalam penjabaran
permasalahannya. Sehinngga, sangat dibutuhkan kritik dan saran yang
kontruktif sebagai kontruksi perwujudannya.
Semoga makalah ini pun bukan hanya sekedar bermanfaat, tapi
benar-benar bermanfaat secara nyata. Baik secara langsung maupun tidak
langsung, bagi para pembaca pada umumnya dan bagi para penulis
khususnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.slideshare.net/mobile/RohmahMaulid/makalah-sumber-hukum-
islam

http://id.scribd.com/doc/69527093/makalah-Sumber-Hukum-Islam

Anda mungkin juga menyukai