Disusun Oleh:
UNIVERSITAS MULAWARMAN
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala
limpahan rahmat dan karunian-Nya sehingga penyusunan makalah “Sumber-
sumber Hukum Islam” dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa kami ucapkan
terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan mendukung dalam
penyusunan makalah ini.
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini yakni untuk mengenalkan dan membahas
sumber-sumber hukum yang dijadikan pedoman dan landasan oleh umat Islam. Dengan
makalah ini diharapkan baik penulis sendiri maupun pembaca dapat memilki pengetahuan
yang lebih luas mengenai sumber hukum Islam.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami
harapkan. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca umumnya dan
kami sendiri khususnya.
Penyusun
2
Daftar isi
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................2
PEMBAHASAN....................................................................................................................2
A. Al-Qur’an....................................................................................................................2
1. Pengertian Al-Qur'an..............................................................................................2
2. Sejarah turunnya Al-Quran.....................................................................................3
3. Fungsi dan tujuan Al-Qur’an...................................................................................4
B. Al-Hadist.....................................................................................................................5
1. Pengertian Hadist...................................................................................................5
2. Macam-macam Al-Hadits.......................................................................................5
3. Kedudukan Hadist terhadap Al-Quran....................................................................5
A. Dalil Al-Qur’an........................................................................................................5
B. Dalil al-hadits.........................................................................................................6
C. Ijtihad.........................................................................................................................6
1. Pengertian Ijtihad...................................................................................................6
2. Lapangan/Ruang Lingkup Ijtihad..........................................................................7
BAB III.................................................................................................................................8
PENUTUP............................................................................................................................8
A. Kesimpulan................................................................................................................8
B. Saran..........................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................9
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehadiran agama Islam yang dibawa Nabi Muhammad Saw diyakini dapat
menjamin terwujudnya kehidupan manusia yang sejahtera lahir dan batin.
Petunjuk-petunjuk agama mengenai berbagai kehidupan manusia, sebagaimana
terdapat di dalam sumber ajarannya, Alquran dan Hadis, tampak amat ideal dan
agung.
Sumber ajaran islam adalah segala sesuatu yang melahirkan atau menimbulkan
aturan yang mempunyai kekuatan yang bersifat mengikat yang apabila dilanggar
akan menimbulkan sanksi yang tegas dan nyata (Sudarsono, 1992:1). Dengan
demikian sumber ajaran islam ialah segala sesuatu yang dijadikan dasar, acuan,
atau pedoman syariat islam.
Ajaran Islam adalah pengembangan agama Islam. Agama Islam bersumber dari
Al-Quran yang memuat wahyu Allah dan al-Hadis yang memuat Sunnah
Rasulullah. Komponen utama agama Islam atau unsur utama ajaran agama Islam
(akidah, syari’ah dan akhlak) dikembangkan dengan rakyu atau akal pikiran
manusia yang memenuhi syarat runtuk mengembangkannya.
B. Rumusan Masalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Al-Qur’an
1. Pengertian Al-Qur'an
Secara etimologi Al-Qur’an berasal dari kata “qara’a, yaqra’u, qira’atan,
qur’anan” yang berarti mengumpulkan dan menghimpun huruf-huruf serta kata-
kata dari satu bagian ke bagian lain secara teratur. Ada juga sumber lain
mengatakan bahwa Al-Qur’an secara harfiah berarti “bacaan sempurna”
merupakan suatu nama pilihan Allah yng sungguh tepat, karena tiada satu
bacaanpun sejak anusia mengenl baca tulis yang dapat menandingi Al-Qur’an al-
Karim, secara terminologi Al-Qur’an adalah kitab suci yang diwahyukan Tuhan
kepada Nabi Muhammad SAW. Yang diampaikan lewat malaikat jibril, yang
dikomunikasikan dengn bahasa arab, harus dipercayai tanpa syarat dan menjadi
pedoman bagi para pengikutnya yaitu umat Islam diseluruh dunia.
2
2. Sejarah turunnya Al-Quran
Al-Qur’an diturunkan oleh Allah SWT melalui malaikat Jibril kepada Nabi
Muhammad SAW. Ayat yang pertama kali diturunkan kepada Rasulullah adalah
surat Al-Alaq ayat 1-5 saat berada di Gua Hira pada tahun 610 M. Turunnya Surat
Al Alaq ayat 1-5 menjadikan awal kenabian Muhammad SAW.
Selain itu, waktu turunnya Al Qur’an juga menjadi awal penyebaran agama Islam.
Saat itu, Nabi Muhammad sedang menyepi untuk menenangkan hati. Pada saat
wahyu pertama ini turun, Rasulullah SAW tidak bisa membaca. Oleh karena itu,
Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk membaca melalui surat
Al-Alaq.
Firman Allah SWT dalam surat Al Alaq ayat 1-5, ayat Al Qur’an yang pertama
kali diturunkan. Surat Al Alaq ayat 1-5 juga menjadi penanda diangkatnya
Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rasul.
Setelah ayat ini, Al-Qur’an turun secara bertahap. Total, Al Qur’an turun secara
bertahap. Total Al Qur’an turun selama kurang lebih 23 tahun. Setiap ayat
diturunkan menyesuaikan dengan problematika sosial, krisis moral, keagamaan,
kisah-kisah para Nabi terdahulu hingga hikmah yang terjadi di masa nabi.
Peristiwa Nuzulul Qur’an adalah peristiwa bersejarah dalam agama Islam. Pada
tahun 1442 Hijriah, Nuzulul Qur’an diperingati setiap hari Kamis, 29 April 2021.
Nuzulul Qur’an adalah proses turunnya ayat Al Qur’an dalam menyempurnakan
ajaran Islam sebagai petunjuk umat manusia.
Selain itu, sejarah turunnya Al Qur’an dibagi menjadi dua periode yaitu periode
Mekkah (sebelum hijrahnya Nabi) dan Madinah (setelah hijrah). Al Qur’an
pertama kali diturunkan di Gua Hira, sebelah Utara Mekkah pada 17 Ramadhan
610 M. Selama periode Mekkah, pada umumnya ayat yang diturunkan berisi
tentang akidah (paham terkait keimanan) dan tauhid (dasar ajaran agama Islam).
Pada periode ini terdapat 86 surat yang diturunkan selama 12 tahun lima bulan.
Ayat Al Qur’an yang terakhir yang diturunkan adalah surat Al Maidah ayat 5.
Ayat terakhir yang diturunkan melalui Malaikat Jibril kepada Rasulullah adalah
3
surat Al-Maidah ayat 5. Ayat ini turun sesudah waktu Ashar pada hari Jumat di
Padang Arafah saat musim haji terakhir.
4
B. Al-Hadist
1. Pengertian Hadist
Menurut bahasa (etimologi) Al-Hadits berarti ”yang baru”, ”yang dekat”, atau
”warta” yaitu sesuatu yang dibicarakan. Sedangkan menurut istilah
(terminologi) Al-Hadits adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi
SAW, baik berupa perkataan, perbuatan maupun taqrir (persetujuan) beliau.
Umat Islam telah sepakat bahwa hadits merupakan sumber hukum kedua setelah
Al-Qur’an. Dan tidak boleh seorang muslim hanya mencukupkan diri dengan
salah satu dari kedua sumber Islam tersebut. Al-Qur’an dan hadits merupakan dua
sumber hukum Islam yang tetap. Umat Islam tidak mungkin dapat memahami
tentang syari’at Islam dengan benar sesuai dengan tanpa Al-Qur’an dan Hadits.
Banyak dari ayat Al-Qur’an yang menerangkan bahwa hadits merupakan sumber
hukum Islam selain Al-Qur’an yang wajib diikuti. Baik itu dalam hal perintah
ataupun larangan.
2. Macam-macam Al-Hadits
Berdasarkan definisi istilah diatas,maka ada beberapa macam hadist, yaitu :
1. Hadits Sahih
Hadits sahih adalah tingkatan tertinggi penerimaan pada suatu hadits.
2. Hadits Hasan
Jika hadits yang tersebut sanadnya bersambung, tetapi ada sedikit kelemahan pada
rawi(-rawi)nya. Misalnya diriwayatkan oleh rawi yang adil namun tidak sempurna
ingatannya. Namun matannya tidak syadz atau cacat.
3. Hadits Dhaif
Hadits dhaif adalah hadits yang sanadnya tidak bersambung (dapat berupa hadits
mauquf, maqthu’, mursal, mu’allaq, mudallas, munqathi’ atau mu’dlal), atau
diriwayatkan oleh orang yang tidak adil atau tidak kuat ingatannya, atau
mengandung kejanggalan atau cacat.
Berikut uraian sedikit tentang kedudukan hadits sebagai sumber hukum Islam:
A. Dalil Al-Qur’an
Banyak dari ayat Al-Qur’an yang menerangkan tentang kewajiban untuk dapat
mempercayai dan menerima apa saja yang telah disampaikan oleh Rasul kepada
umat beliau untuk dijadikan sebuah pedoman hidup.
5
Selain Allah SWT memerintahkan agar umatnya percaya kepada Rasul juga dapat
menaati semua perintah atau peraturan yang telah ditetapkan atau dibawa oleh
beliau. Taat kepada Rasul sama denga taat kepada Allah. Sebagaimana firman
Allah QS. Al- ‘Imran:32 yang berbunyi:
َقُلْ َأ ِطيعُوا هَّللا َ َوال َّرسُو َل فَِإ ْن ت ََولَّوْ ا فَِإ َّن هَّللا َ ال يُ ِحبُّ ْال َكافِ ِرين
Dari banyaknya ayat Al-Qur’an ini membuktikan bahwa dimana setiap ada
perintah taat kepada Allah, pasti ada perintah taat kepada Rasul. Demikian pula
mengenai ancaman. Ini menunjukkan betapa pentingnya kedudukan dalam
penetapan untuk taat kepada semua yang diperintah Rasulullah SAW.
B. Dalil al-hadits
Dalam salah satu pesan Rasulullah SAW. Berkenaan dengan keharusan
menjadikan hadits sebagai pedoman hidup, disamping Al-Qur;an sebagai
pedoman utamanya, beliau bersabda:
تركت فيكم امرين لن تضلوا ما تمسكتم بهما كتاب هللا وسنة النبيه صلى هللا عليه وسلم
)(روه مالك في موطأ
Artinya:
Rasulullah SAW bersabda: “Telah ku tinggalkan kepada kalian dua perkara,
kalian tidak akan tersesat selama berpegang teguh denga dua perkara ini, yaitu
Kitab Allah (Alqur’an) dan Sunnah Nabi SAW (Al-Hadist)
C. Ijtihad
1. Pengertian Ijtihad
Ijtihad secara etimologi berasal dari kata kerja “Ijtihadah” yang berarti
mencurahkan tenaga dan pikiran, berusaha dengan sungguh-sungguh, bekerja
semaksimal mungkin.
Secara terminologi Ijtihad ialah berusaha dengan sungguh-sungguh untuk dapat
menentukan suatu hukum dari sebuah dalil agama. Ijtihad hanya dapat dilakukan
oleh orang-orang yang mempunyai kemampuan dalam keahlian yang mendalam
disamping memiliki syarat-syarat yang tertentu baik dilakukan secara individual
6
maupun dilakukan secara bersama-sama sehingga mencapai kesepakatan dalam
suatu masalah tertentu pada masa tertentu pula (ijma consensus) berkenan dengan
penilaian sesuatu yang belum ada kepastiannya secara tegas dalam Al-Qur’an dan
Hadits. Ijtihad sudah dikenal sejak zaman Nabi Muhammad saw.,sebab ketika
Nabi berdialog dengan Muaz bin Jabal yang diangkat sebagai gubernur Yaman
tentang cara menghadapi suatu masalah/kenyataan, dan Muaz bin Jabal akan
melakukannya dengan ijtihad yakni apabila masalah tersebut tidak tercantum
dalam Al-Quran dan Hadits dan Nabi pun menyetujuinya.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa sumber ajaran
islam ada tiga macam, yaitu Al-qur’an, hadits dan ijtihad. Al-qur’an sebagai
sumber hukum Islam yang pertama yaitu Al-qu’an berisi tentang semua
kehidupan yang ada di alam, perintah, akidah dan kepercayaan, akhlak yang
murni, mengenai syari’at dan hukum dan sebagai petunjuk umat Islam. Sedangkan
Hadits itu sebagai sumber ajaran islam karena dalam Dalil al-qur’an mengajarkan
kita untuk mempercayai dan menerima apa yang telah disampaikan oleh Rasul
untu dijadikan sebagai pedoman hidup. Selain itu dalam hadits juga terdapat
pertnyataan bahwa berpedoman pada hadits itu wajib, bahkan juga terdapat dalam
salah satu pesan Rasulullah berkenaan menjadikan hadist sebagai pedoman hidup
setelah Al-qur’an sebagai sumber yang pertama. Ijtihad sebagai sumber ajaran
karena melalui konsep ijtihad, setiap peristiwa baru akan didapatkan ketentuan
hukumnya Dari pemaparan makalah kami tersebut kita tahu bahwa sumber ajaran
islam sangat penting sebagai pedoman hidup, untuk itu hendaknya apabila kita
melenceng dari salah satu sumber ajaran tersebut, maka akan menjadikan hal yang
fatal.
B. Saran
Alqur’an, Alhadits adalah sumber hukum Islam begitu juga dengan ijtihad, Oleh
karenanya diharapkan dan diharuskan agar semua umat Islam menjadikan
ketiganya sebagai pedoman hidup dan dasar hukum dalam Islam.
8
DAFTAR PUSTAKA
docs.google.com/document/d/15g-
FHTwQi9AVl13Inmn04z12vZYSyoruskn8mxrbh2o/preview?pli=1 [14 Desember
2015]