Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

SUMBER AJARAN ISLAM

Disusun Oleh :

1. DIMAS HANDOKO NIM 2134007


2. DIMAS JUNIOR NIM 2134012

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN
KABUPATEN ROKAN HULU
2021

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT.karena berkat rahmat dan
karunia-Nya, kami Alhamdulillah dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Saya juga mengucapkan terimakasih kepada bapak Dosen selaku guru mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam karena telah membimbing kami hingga
selesainya makalah ini.
Dalam makalah ini, kamiakan menjelaskan tentang Sumber ajaran agama
islam, Al-quran isi dan sistematiknya, As-sunnah dan Ra’yu yang dilaksanakan
dengan ihjtihad.Dengan adanya makalah ini, kami berharap agar makalah ini
bermanfaat bagi para pembaca agar dapat menjadi bahan referensi, memperluas
pengetahuan, dan menambah informasi serta bagi kami agar dapat
mengembangkan kemampuan menulis dengan baik dan menjawab rasa ingin tahu
penulis atas topik.Demi terwujudnya makalah yang lebih baik di masa mendatang,
Amin.

Pasir Pengaraian, Oktober 2021

Penulis

i
2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................ ..................................... i


Daftar Isi............................................................................................................... ii
Bab I Pendahuluan.................................................. ............................................. 1
1.1 Latar Belakang............................................ ....................................... 2
1.2 Identifikasi Masalah ........................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................ 2
1.4 Manfaat Penulisan .............................................................................. 2
1.5 Metoda Penulisan ............................................................................... 2
Bab II pembahasan……………………... ....................... .................................... 3
2.1 Al-Qur’an ........................................................................................... 3
Bab III Penutup................................................................. .................................. 10
3.1 Kesimpulan............................................................... ........................ 10
3.2 Saran.................................................................................................. 10
Daftar Pustaka .................................................................................................... 11

ii
3
BAB I
PENDAHULUAN

Dalam penetapan hukum dalam agama Islam harus dilandasi dengan


pijakan atau alasan yang disebut dengan sumber hukum, sumber hukum yang
dimaksud yaitu Al Quran dan as sunnah. Namun adakalanya timbul
permasalahan-permasalahan baru yang timbul akibat berkembangnya jaman, oleh
karena itu dibutuhkan sesuatu yang dapat dijadikan pijakan untuk menetapkan
hukum perkara tersebut. Dengan didasari oleh hadits Nabi, para ulama berijtihad
dan menyusun sistematika istinbat hukum.
Menurut ulama usul fikih, hukum adalah tuntutan Allah SWT (Alquran dan hadis)
yang berkaitan dengan perbuatan mukallaf (orang yang sudah balig dan berakal
sehat), baik berupa tuntutan, pemilihan, atau menjadikan sesuatu sebagai syarat,
penghalang, sah, batal, rukhsah (kemudahan) atau azimah.Sedangkan menurut
ulama fikih, hukum adalah akibat yang ditimbulkan oleh syariat (Alquran dan
hadis) berupa al-wujub, al-mandub, al-hurmah, al-karahah, dan al-ibahah.
Perbuatan yang dituntut tersebut disebut wajib, sunah (mandub), haram, makruh,
dan mubah.

1.1 Latar Belakang

Sumber ajaran islam adalah segala sesuatu yang melahirkan atau


menimbulkan aturan yang mempunyai kekuatan yang bersifat mengikat yang
apabila dilanggar akan menimbulkan sanksi yang tegas dan nyata (Sudarsono,
1992:1). Dengan demikian sumber ajaran islam ialah segala sesuatu yang
dijadikan dasar, acuan, atau pedoman syariat islam.
Ajaran Islam adalah pengembangan agama Islam. Agama Islam bersumber dari
Al-Quran yang memuat wahyu Allah dan al-Hadis yang memuat Sunnah
Rasulullah. Komponen utama agama Islam atau unsur utama ajaran agama Islam

1
(akidah, syari’ah dan akhlak) dikembangkan dengan rakyu atau akal pikiran
manusia yang memenuhi syarat runtuk mengembangkannya.
Mempelajari agama Islam merupakan fardhu ’ain , yakni kewajiban pribadi setiap
muslim dan muslimah, sedang mengkaji ajaran Islam terutama yang
dikembangkan oleh akal pikiran manusia, diwajibkan kepada masyarakat atau
kelompok masyarakat.
Allah telah menetapkan sumber ajaran Islam yang wajib diikuti oleh setiap
muslim. Ketetapan Allah itu terdapat dalam Surat An-Nisa (4) ayat 59 yang
artinya :” Hai orang-orang yang beriman, taatilah (kehendak) Allah, taatilah
(kehendak) Rasul-Nya, dan (kehendak) ulil amri di antara kamu ...”. Menurut ayat
tersebut setiap mukmin wajib mengikuti kehendak Allah, kehendak Rasul dan
kehendak ’penguasa’ atau ulil amri (kalangan) mereka sendiri. Kehendak Allah
kini terekam dalam Al-Quran, kehendak Rasul terhimpun sekarang dalam al
Hadis, kehendak ’penguasa’ (ulil amri) termaktum dalam kitab-kitab hasil karya
orang yang memenuhi syarat karena mempunyai ”kekuasaan” berupa ilmu
pengetahuan.
Pada umumnya para ulama fikih sependapat bahwa sumber utama hukum islam
adalah Alquran dan hadist. Dalam sabdanya Rasulullah SAW bersabda, “ Aku
tinggalkan bagi kalian dua hal yang karenanya kalian tidak akan tersesat
selamanya, selama kalian berpegang pada keduanya, yaitu Kitab Allah dan
sunnahku.” Dan disamping itu pula para ulama fikih menjadikan ijtihad sebagai
salah satu dasar hukum islam, setelah Alquran dan hadist.
Berijtihad adalah berusaha sungguh-sungguh dengan memperguna kan seluruh
kemampuan akal pikiran, pengetahuan dan pengalaman manusia yang memenuhi
syarat untuk mengkaji dan memahami wahyu dan sunnah serta mengalirkan
ajaran, termasuka ajaran mengenai hukum (fikih) Islam dari keduanya.

1.2 Identifikasi Masalah


Dalam penulisan makalah ini penulis memaparkan tentang beberapa
sumber ajaran yang terdapat dalam islam.

2
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari makalah ini adalah, untuk memaparkan dan menjelaskan
mengenai sumber ajaran dalam islam.

1.4 Manfaat Penulisan


Manfaat penulisan dari makalah ini adalah, diharapkan para pembaca akan
mengerti mengenai sumber ajaran dalam islam serta menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari.

1.5 Metoda Penulisan


Metoda penulisan yang digunakan dalam penyusunan makalah ini
menggunakan metoda observasi dengan melakukan pengumpulan data
yang bersumber dari buku serta internet.

3
BAB II PEMBAHASAN
SUMBER AJARAN ISLAM

Dasar penggunaan sumber agama islam di dasarkan ayat al-qur‟an surat


An-Nisa (5) : 59 yang artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah rasulmu. Dan ulil
amri diantara kamu. Jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka
kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur‟an) dan rasul (sunah). Jika kamu benar-
benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian lebih baik
bagimu dan lebih baik akibatnya.” (Qs,an-Nisa,4:59).
Dalam Islam terdapat sumber ajaran sebagai pedoman untuk memutuskan suatu
perkara, dalam Hadits Muadz bin Jabbal RA diantaranya ialah :
• Al-Qur’an ,
• As-Sunnah,
• Ijma (konsensus Ulama/ahli ilmu) , dan
• Ijtihad (upaya sungguh-sungguh untuk menetapkan hukum Islam)
Keterangan :
Ijma dan Ijtihad merupakan sumber yang kordinatif dan bergantung serta
dianggap sebagai sumber alternatif (masih harus mengacu pada Al-Qur’an).
Sumber : Hadits Muadz bin Jabbal RA

Namun yang lebih spesifik lagi hanya terdapat 3 sumber untuk memutuskan suatu
perkara, yaitu :
• Al-Qur’an,
• Sunnah, dan
• Ijtihad
2.1 Al-Qur’an
Al-Quran berarti "yang dibaca" atau "bacaan". Sedangkan, menurut istilah
Al-Qur'an adalah kitab suci umat Islam yang berisi firman-firman Allah
SWT yang diwahyukan dalam bahasa Arab kepada Nabi Muhammad dan
membacanya bernilai ibadah.

4
a. Fungsi Al-Qur’an :
 Sumber mu’jizat, menjadi salah satu penyebab penting masuknya
orang-orang Arab di zaman Rasulullah ke dalam Islam,
 Pedoman hidup, terdapat peraturan-peraturan dalam beragama serta
aspek-aspek dalam kehidupan, dan
 Sebagai korektor, mengungkapan persoalan-persoalan yang dibahas
oleh kitab-kitab sebelumnya (Taurat, Injil, dll) yang dianggap tidak
sesuai dengan ajaran Allah.
Contoh :
• Ajaran Trinitas dalam Al-Qur’an : Q.S. Al-Maidah (5): 75
• Tentang Isa Almasih dalam Al-Qur’an : Q.S. Al-Imron (3): 59
• Tentang penyaliban Isa Almasih dalam Al-Qur’an : Q.S. An-Nisa (4):
757
b. Ciri-ciri Al-Qur’an
1. Ayat-ayat Makiyah pada umumnya pendek-pendek, merupakan 19/30
dari seluruh isi al-Quran, terdiri dari 86 surat, 4.780 ayat. Sedangkan
ayat-ayat Madaniyah pada umumnya panjang-panjang, merupakan
11/30 dari seluruh isi al-Quran, terdiri dari 28 surat, 1456 ayat
2. Ayat-ayat Makkiyah dimulai dengan kata-kata yaa ayyuhannaas (hai
manusia) sedang ayat–ayat Madaniyah dimulai dengan kata-kata yaa
ayyuhallaziina aamanu (hai orang-orang yang beriman)
3. Pada umumnya ayat-ayat Makkiyah berisi tentang tauhid yakni
keyakinan pada Kemaha Esaan Allah, hari Kiamat, akhlak dan kisah-
kisah umat manusia di masa lalu, sedang ayat-ayat Madaniya memuat
soal-soal hukum, keadilan, masyarakat dan sebagainya.

c. Nama-nama dan Pembagian Isi Al-Qur’an


‾ Al-Qur’an memiliki nama lain, diantaranya :
• Al-Kitab (sumber bacaan sebagai pedoman)
• Al-Furqon (pembeda hak dan batil)
• Al-Burhan/Al-Huda (petunjuk kehidupan)

5
• Adz-Dzikir (pengingat)
• Al-Hikmah (falsafah/kebijaksanaan-kebijaksanaan/penemu
kebenaran/landasan pemikiran dan pemahaman)
• As-Syifa (obat/penawar hati)

‾ Pembagian Al-Qur’an
Al-Qur’an terdiri dari 30 jus dan 114 surat diantaranya 91 surat turun di
Mekkah (11/30) dan 23 surat turun di Madinah(19/30).
o Surat yang turun di Mekkah disebut Makkiyah, dengan ciri sebagai
berikut ;
• Suratnya pendek
• Menyangkut prinsip keimanan dan akhlak
• Ditujukan kepada segenap manusia (sasaran utama : Kafir
Quraisy)

o Surat yang diturunkan di Madinah disebut Madaniyah, dengan ciri
sebagai berikut ;
• Ditujukan bagi kaum Mukmin
• Terdapat perintah dan larangan atau hukum Islam di dalamnya.

d. Keutamaan Al-Qur’an ditegaskan dalam Sabda Rasullullah, antara lain ;


1. Sebaik-baik orang di antara kamu, ialah orang yang mempelajari Al-
Qur’an dan mengajarkannya
2. Umatku yang paling mulia adalah Huffaz (penghafal) Al-Qur’an (HR.
Turmuzi)
3. Orang-orang yang mahir dengan Al-Qur’an adalah beserta malaikat-
malaikat yang suci dan mulia, sedangkan orang membaca Al-Qur’an
dan kurang fasih lidahnya berat dan sulit membetulkannya maka
baginya dapat dua pahala (HR. Muslim).
4. Sesungguhnya Al-Qur’an ini adalah hidangan Allah, maka pelajarilah
hidangan Allah tersebut dengan kemampuanmu (HR. Bukhari-Muslim).

6
5. Bacalah Al-Qur’an sebab di hari Kiamat nanti akan datang Al-Qur’an
sebagai penolong bagai pembacanya (HR. Turmuzi).
e. Kandungan dalam Al-Qur’an
Para ulama berpendapat inti dari kandungan Al-Qur’an secara garis besar
terdapat dalam surat Al-Fatihah. Secara umum terdapat lima garis besar isi
kandungan Al-Qur’an :
• Aqidah (keimanan), tauhid yang berarti meyempurnakan keyakinan dan
meluruskan I’tikad
• Syari’at terdiri atas ibadah murni (aturan-aturan yang mengatur
hubungan manusia dengan Tuhan dan mu’amalah)
• Akhlak yang berarti memugar, meluhurkan, mensucikan, budi pekerti
• Sejarah, yang berisikan pelajaran, peringatan, perbandingan dan
keteladanannya agar bisa diterapkan dalam hidup
• Berita-berita soal masa depan dan pasca masa depan

f. Al-Quran mengandung tiga komponen dasar hukum, sebagai berikut ;


1. Hukum I’tiqadiah, yakni hukum yang mengatur hubungan rohaniah
manusia dengan Allah SWT dan hal-hal yang berkaitan dengan
akidah/keimanan. Hukum ini tercermin dalam Rukun Iman. Ilmu yang
mempelajarinya disebut Ilmu Tauhid, Ilmu Ushuluddin, atau Ilmu
Kalam.
2. Hukum Amaliah, yakni hukum yang mengatur secara lahiriah hubungan
manusia dengan Allah SWT, antara manusia dengan sesama manusia,
serta manusia dengan lingkungan sekitar. Hukum amaliah ini tercermin
dalam Rukun Islam dan disebut hukum syara/syariat. Adapun ilmu
yang mempelajarinya disebut Ilmu Fikih.
3. Hukum Khuluqiah, yakni hukum yang berkaitan dengan perilaku
normal manusia dalam kehidupan, baik sebagai makhluk individual
atau makhluk sosial. Hukum ini tercermin dalam konsep Ihsan. Adapun
ilmu yang mempelajarinya disebut Ilmu Akhlaq atau Tasawuf.

7
Sedangkan khusus hukum syara dapat dibagi menjadi dua kelompok,
yakni:

1. Hukum ibadah, yaitu hukum yang mengatur hubungan manusia


dengan Allah SWT, misalnya salat, puasa, zakat, dan haji.
2. Hukum muamalat, yaitu hukum yang mengatur manusia dengan
sesama manusia dan alam sekitarnya. Termasuk ke dalam hukum
muamalat adalah sebagai berikut:
‾ Hukum munakahat (pernikahan)
‾ Hukum faraid (waris)
‾ Hukum jinayat (pidana)
‾ Hukum hudud (hukuman)
‾ Hukum jual-beli dan perjanjian
‾ Hukum tata Negara/kepemerintahan
‾ Hukum makanan dan penyembelihan
‾ Hukum aqdiyah (pengadilan)
‾ Hukum jihad (peperangan)
‾ Hukum dauliyah (antarbangsa)

g. Sejarah Kodifikasi Al-Qur’an dan Perkembangannya


Wahyu diturunkan kepada Nabi-Nabi lewat perantara Malaikat Jibril yang
kemudian disalin ulang, dihalfalkan dan diamalkan dalam menjalankan
hidup.
Al-Qur’an telah dikumpulkan dalam mashaf-mashaf tersendiri pada zaman
pemerintahan khilafah pertama dan Khulafar Rasyidin (Abu Bakar As
Shiddiq). Zaman khilafah yang ketiga Al-Qur’an telah diperbanyak.

h. Ilmu-Ilmu yang Membahas Hal-hal yang Berhubungan dengan Al-Qur’an


• Mawatin Nuzul, ilmu yang membahas tempat-tempat turunnya ayat Al-
Qur’an
• Asbabun Nuzul, ilmu yang membahas sebab turunnya Al-Qur’an

8
• Tajwid, ilmu yang membahas tentang teknik membaca Al-Qur’an
• Gharibil, ilmu yang membahas kalimat-kalimat yang asing artinya
dalam Al-Qur’an
• Wajuh, ilmu yang membahas banyak arti dan makna yang dikehendaki
oleh suatu ayat dalam Al-Qur’an
• Amtsalil Al-Qur’an, ilmu yang membahasa mengenai perumpaan-
perumpaan dalam Al-Qur’an
• Aqsamil Al-Qur’an, ilmu yang mempelajari maksud-maksud Tuhan
dalam Al-Qur’an, dll.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Mempelajari agama Islam merupakan fardhu ’ain , yakni kewajiban
pribadi setiap muslim dan muslimah, sedang mengkaji ajaran Islam
terutama yang dikembangkan oleh akal pikiran manusia, diwajibkan
kepada masyarakat atau kelompok masyarakat.
Sumber ajaran agama islam terdiri dari sumber ajaran islam primer dan
sekunder. Sumber ajaran agama islam primer terdiri dari al-qur’an dan as-
sunnah (hadist), sedangkan sumber ajaran agama islam sekunder adalah
ijtihad.

3.2 Saran
Sebelum kita mempelajari agama islam lebih jauh, terlebih dahulu kita
harus mempelajari sumber-sumber ajaran agama islam agar agama islam
yang kita pelajri sesuia dengan al-qur’an dan tuntunan nabi Muhammad
SAW yang terdapat dalam as-sunnah (hadist).

10
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/8745153/sumber-sumber_ajaran_islam
http://misterpanjoel.blogspot.co.id/2012/11/makalah-sumber-hukum-dan-ajaran-
islam_26.html
https://id.scribd.com/doc/129908556/Makalah-Kedudukan-Hadis-Sebagai-
Sumber-Ajaran-Islam-PDF
http://makalah4all.wap.sh/Data/Kumpulan+makalah+pertanian/__xtblog_entry/96
01685-makalah-sumber-ajaran-agama-islam?__xtblog_block_id=1

11

Anda mungkin juga menyukai