Anda di halaman 1dari 28

L/O/G/O

ADAB-ADAB KEPADA
ALLAH SUBHANAHU
WATA’ALA
• Sesungguhnya nikmat Allah Subhanahu wa
Ta’ala kepada hamba-hambaNya sangat
banyak, tidak terhitung jumlahnya. Kemana saja
seorang hamba mengarahkan pandangannya,
dia akan melihat nikmat Allah Subhanahu wa
Ta’ala dihadapannya. Kenikmatan Allah
Subhanahu wa Ta’ala telah diperoleh hamba-
Nya semenjak dia berupa setetes air mani yang
bercampur dengan sel telur yang bergantung di
dalam rahim ibunya. Kemudian selalu
mengiringinya sampai ajal menjemputnya.
www.themegallery.com
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
َ ُّ ُ َ ‫ُّ ر ُّ فَِِضَ ْْ ِِ ت َ ْجأ‬
• ‫ون‬ ‫َّللا ۖ ث ُ هم ِإَذَ َم ه‬
‫َّ ُك ُم ض ر‬ ِ ‫َو َما ِب ُك ْم ِم ْن نِ ْع َم ٍة فَ ِم َن ه‬
Dan apa saja nikmat yang ada pada
kamu, maka dari Allah-lah (datangnya),
dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan,
maka hanya kepada-Nya-lah kamu
meminta pertolongan. [an-Nahl/16:53]

www.themegallery.com
• Bahkan jika manusia hendak menghitung nikmat-
Nya, maka dia tidak akan mampu menghitungnya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman
َ ُ‫َّللا ضََُر‬
‫و ُّ َ ُّ ِحْ َم‬ ِ ‫َو ِإ ْن تَعُ ردو نِ ْع َمةَ ه‬
ُ ‫َّللا ََل ت ُ ْح‬
َ ‫صو َها ۗ ِإ هن ه‬

Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah


Subhanahu wa Ta’ala, niscaya kamu tak dapat
menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah
Subhanahu wa Ta’ala benar-benar Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang. [an-
Nahl/16:18]

www.themegallery.com
• Oleh karena itu, Allah Subhanahu wa
Ta’ala memiliki hak yang menjadi
kewajiban para hamba-Nya. Hak Allah
Subhanahu wa Ta’ala tersebut harus
diutamakan daripada hak-hak sesama
makhluk.

www.themegallery.com
• Diantara yang menjadi hak Allah Azza wa
Jalla dan menjadi kewajiban para hamba
yaitu memiliki adab yang baik kepada
Allah Azza wa Jalla . Maka wajib bagi
seorang hamba memiliki adab-adab
sebagai berikut:

www.themegallery.com
• 1. Iman Dan Tidak Kufur..
Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memerintahkan hamba-
hamba-Nya untuk beriman kepada-Nya dan kepada perkara-
perkara yang wajib diimani. Allah Subhanahu wa Ta’ala
berfirman:
‫ب ضهَذِي أ َ ْنزَ َل‬ ِ ‫َّو ِض ِِ َو ْض ِكتَا‬
ُ ُّ َ ‫ب ضهَذِي ن هَز َل َعلَ ٰى‬ ِ ‫َّو ِض ِِ َو ْض ِكتَا‬ ِ ‫َْا أَْر َها ضهَذِْنَ آ َمنُو ِآمنُو ِب ه‬
ُ ُّ َ ‫اَّلل َو‬
‫ُّ ََل اَل بَ ِعْ اد‬ َ ‫َّ ِل ِِ َو ْضَْ ْو ِم ْْ ِِ ِ ُّ فَََ ْد‬
َ ‫ُّ هل‬ ِ ‫ِم ْن قَ ْب ُل ۚ َو َم ْن َْ ْكرُ ْ ُّ بِ ه‬
ُ ُّ ُ ‫اَّلل َو َم ََلئِ َكتِ ِِ َو ُكتُبِ ِِ َو‬
Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada
Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan
kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan
sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah , malaikat-
malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari
Kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-
jauhnya. [an-Nisâ’/4:136]

www.themegallery.com
• Maka sepantasnya seorang hamba beriman kepada Allah
Subhanahu wa Ta’ala, meyakini kebenaran firman-Nya dan
tunduk terhadap perintah dan larangan-Nya. Sungguh tidak
beradab ketika ada seorang hamba yang ingkar dan
menentang-Nya. Allah Azza wa Jalla mencela orang-orang
yang ingkar kepada-Nya dengan celaan yang keras,
sebagaimana firman-Nya:
َ‫اَّلل َو ُك ْنت ُ ْم أ َ ْم َو تاا فَأ َ ْحَْا ُك ْم ۖ ث ُ هم ُْ ِمْت ُ ُك ْم ث ُ هم ُْ ْح ِْْ ُك ْم ث ُ هم ِإضَ ْْ ِِ ت ُ ْ ُّ َجعُون‬
ِ ‫ْف ت َ ْكرُ ُ ُّونَ ِب ه‬
َ ْ‫َك‬
Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya
mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu
dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian hanya
kepada-Nya-lah kamu dikembalikan? [al-Baqarah/2: 28]

www.themegallery.com
• Termasuk beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala
adalah meyakini keesaan Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam
rububiyah-Nya, uluhiyah-Nya, dan mengimani nama-nama
dan sifat-sifat-Nya sebagaimana yang dijelaskan oleh Allah
Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya.
Demikian juga termasuk syarat iman adalah menjauhi syirik,
karena syirik itu menghapuskan amal. Allah Subhanahu wa
Ta’ala berfirman:
َ‫ط هن َع َملُ َك َوضَت َ ُكون هَن ِمنَ ْضَِا َِّ ِ ُّْن‬ َ ‫ي ِإضَْ َْك َو ِإضَى ضهَذِْنَ ِم ْن قَ ْب ِل َك ضَ ِئ ْن أ َ ْش َ ُّ ْك‬
َ َ‫ت ضََْ ْحب‬ ِ ُ ‫َوضَََ ْد أ‬
َ ‫وح‬
Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada
(nabi-nabi) sebelummu. "Jika kamu mempersekutukan
(Allah), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu
termasuk orang-orang yang merugi. [az-Zumar/39:65]

www.themegallery.com
• 2. Syukur Dan Tidak Kufur Nikmat.
Nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada hambanya sangat
banyak, oleh karena itu kewajiban seorang hamba untuk
mensyukurinya adalah dengan mengakui bahwa nikmat itu
datang dari Allah Subhanahu wa Ta’ala , memuji-Nya dengan
lidah, dan mempergunakan nikmat-nikmat tersebut untuk
keridhaan-Nya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

ِ ُّ ُ ُ‫فَا َْذ ُك ُ ُّونِي أ َ َْذ ُك ْ ُّ ُك ْم َو ْش ُك ُ ُّو ِضي َو ََل ت َ ْكر‬


‫ون‬
Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya aku ingat (pula)
kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah
kamu mengingkari (nikmat)-Ku. [al-Baqarah/2:152]
Sungguh tidak beradab, perbuatan mengingkari kenikmatan
dan keutaman dari Rabb pemberi kebaikan.

www.themegallery.com
3. Mengingat Allah Subhanahu Wa Ta’ala Dan Tidak Melupakan-Nya.
Manusia hendaklah selalu mengingat Allah Subhanahu wa Ta’ala
dan tidak melupakan-Nya. Karena kewajiban hamba adalah
mencintai Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan kecintaan yang paling
tinggi. Seseorang yang mencintai sesuatu, dia akan selalu
mengingat dan menyebutnya serta tidak melupakannya. Orang yang
melupakan Allah Azza wa Jalla , Allah Subhanahu wa Ta’ala pun
akan melupakannya; Allah Subhanahu wa Ta’ala akan
membiarkannya dalam kesusahan. Allah Azza wa Jalla berfirman:
َ‫َّ ُه ْم ۚ أُو ٰضَ ِئ َك ُه ُم ْضرَا ََُِّون‬
َ ُ‫َّا ُه ْم أَ ْنر‬
َ ‫َّللا فَأ َ ْن‬ ُ َ‫َو ََل تَ ُكونُو َكاضهَذِْنَ ن‬
َ ‫َّو ه‬
Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah,
lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka
itulah orang-orang yang fasik. [al-Hasyr/59:19]

www.themegallery.com
• 4. Taat Dan Tidak Bermaksiat
Yaitu selalu berusaha mentaati Allah Subhanahu wa Ta’ala
dan Rasul-Nya, dan mengembalikan segala perkara yang
diperselisihkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan
Rasul-Nya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
َ ‫َّو َل َوأ ُ ْو ِضى ْأل َ ْم ِ ُّ ِمن ُك ْم فَِِن تَنَازَ ْعت ُ ْم ِفي‬
ٍ‫ش ْىء‬ ‫هللا َوأ َ ِطْعُو ه‬
ُ ُّ ‫ض‬ َ ‫َْاأَْر َها ضهَذِْنَ َء َمنُو أ َ ِطْعُو‬
‫َّ ُن تَأ ْ ِوَْلا‬
َ ‫هلل َو ْضَْ ْو ِم ْأل َ ِِ ِ ُّ ََذ ِض َك َِْ ُْ ُُُّ َوأ َ ْح‬
ِ ‫َّو ِل ِإن ُكنت ُ ْم تُؤْ ِمنُونَ بِا‬
ُ ُّ ‫ض‬ ِ ‫فَ ُ ُّدروهُ ِإضَى‬
‫هللا َو ه‬
Hai orang-orang yang beriman, ta'atilah Allah dan ta'atilah
Rasul (Nya), dan ulil amri (ulama dam umarâ’) di antara
kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang
sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur'ân) dan
Rasul (Sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada
Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu adalah lebih
utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. [an-Nisâ' / 4:59]

www.themegallery.com
• Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata: “Allah
Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan hambanya agar
mentaati-Nya dan mentaati Rasul-Nya. Allah
Subhanahu wa Ta’ala mengulangi kata kerja (yakni:
ta'atilah!) sebagai pemberitahuan bahwa mentaati
Rasul-Nya wajib secara mutlak, yaitu dengan tanpa
meninjau apa yang beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam
perintahkan terhadap Al-Qur’an. Jika beliau
Shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan, wajib
mentaatinya secara mutlak, baik apakah yang beliau
perintahkan itu ada dalam Al-Qur’an atau tidak ada di
dalamnya. Karena sesungguhnya beliau Shallallahu
‘alaihi wa sallam diberi al-Kitâb dan yang semisalnya
bersamanya”. [I’lâmul Muwaqqi’în 2/46, penerbit: Dârul
Hadîts, Kairo, th: 1422 H /2002 H]

www.themegallery.com
• Oleh karena itulah seorang mukmin akan selalu
tunduk terhadap keputusan Allah Subhanahu wa
Ta’ala dan Rasul-Nya. Allah Subhanahu wa Ta’ala
berfirman:
‫َّوضَُِ أ َ ْم ا ُّ أَن َْ ُكونَ ضَ ُه ُم ْض َِِْ َ ُّة َ ِم ْن‬
ُ ُّ َ ‫ُّى هللاُ َو‬َ َ‫َو َما َكانَ ِض ُمؤْ ِم ٍن َوَلَ ُمؤْ ِمنَ ٍة ِإ ََذ ق‬
‫َُّلََلا رم ِبْناا‬ َ ‫ُّ هل‬ َ ‫َّوضَُِ فَََ ْد‬
ُ ُّ َ ‫هللا َو‬
َ ‫ص‬ ِ ‫أ َ ْم ِ ُّ ِه ْم َو َمن َْ ْع‬
Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu'min dan tidak
(pula) bagi perempuan yang mu'min, jika Allah dan
Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan
ada bagi mereka pilihan (yang lain) dari urusan
mereka. Barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-
Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang
nyata. [al-Ahzâb / 33: 36]

www.themegallery.com
• 5. Tidak Mendahului Allah Subhanahu Wa Ta’ala
Dan Rasul-Nya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

َ ‫َّو ِض ِِ ۖ َو تهَُو ه‬
َ ‫َّللا ۚ ِإ هن ه‬
‫َّللا‬ ِ ‫َْا أَْر َها ضهَذِْنَ آ َمنُو ََل تََُ ِد ُمو بَْْنَ َْ َدي ِ ه‬
ُ ُّ َ ‫َّللا َو‬
‫َّ ِمْ َع َع ِلْ َم‬
َ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
mendahului Allah dan Rasul-Nya dan bertaqwalah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui. [al-Hujurât
/49:1]

www.themegallery.com
• 6. Takut Terhadap Siksa-NyaAllah
Subhanahu wa Ta’ala berfirman: ‫فَ ََل ت َ ِْش َُو‬
‫اس َو ِْش َْو ِن َو ََل ت َ ْشت َ ُ ُّو ِبآَْاتِي ث َ َمناا قَ ِل ا‬
‫َْل‬ َ ‫ ضنه‬Karena itu
janganlah kamu takut kepada manusia,
(tetapi) takutlah kepada-Ku. dan janganlah
kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan
harga yang sedikit. [al-Mâidah/5: 44]

www.themegallery.com
• Syaikh Muhammad bin Shâlih al-'Utsaimin rahimahullah
berkata: "Takut itu ada beberapa macam: Pertama : Takut
karena ibadah, merendahkan diri, pengagungan, dan
ketundukan. Inilah yang dinamakan khauf sirr. Ini tidak pantas
kecuali kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala . Barangsiapa
menyekutukan selain Allah Subhanahu wa Ta’ala bersama
Allah Subhanahu wa Ta’ala (dengan takut ini-pen) dia adalah
orang yang melakukan syirik akbar. Contoh : Orang yang
takut kepada patung, orang yang telah mati, atau orang-orang
yang mereka sangka sebagai wali dan mereka yakini bisa
mendatangkan manfaat dan bahaya bagi mereka,
sebagaimana dilakukan oleh sebagian penyembah kubur, dia
takut kepada penghuni kubur melebihi takutnya kepada Allah
Subhanahu wa Ta’ala ". [al-Qaulul Mufîd, 2/166; penerbit:
Dârul ' Âshimah]

www.themegallery.com
• 7. Malu Kepada-Nya
Seorang muslim akan selalu menyadari bahwa
ilmu Allah Subhanahu wa Ta’ala dan
pengawasan-Nya itu meliputi segala sesuatu,
termasuk semua keadaannya. Oleh karena itu
hatinya penuh dengan rasa hormat dan
pengagungan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala
. Dia malu berbuat maksiat dan menyelisihi
keridhaan-Nya. Karena bukanlah merupakan
adab, ketika seorang hamba menampakkan
perbuatan maksiatnya kepada tuannya atau
membalas kebaikannya dengan keburukan-
keburukan, padahal tuannya selalu
mengawasinya.
www.themegallery.com
• Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengingatkan para
sahabatnya agar benar-benar merasa malu kepada Allah
Subhanahu wa Ta’ala , sebagaimana dalam hadits
‫َّللا َح هق‬ِ ‫َّله َم َّْت َ ْحُْو ِمنَ ه‬َ ‫َّللاُ َعلَ ْْ ِِ َو‬ ‫صلهى ه‬ َ ‫َّللا‬ ِ ‫َّو ُل ه‬ ُ ُّ َ ‫َّللا ب ِْن َم َّْعُو ٍد قَا َل قَا َل‬
ِ ‫َع ْن َع ْب ِد ه‬
ِ ‫ْس ََذ َك َوضَ ِك هن َِل َّْتِ ْحَْا َء ِمنَ ه‬
‫َّللا‬ ِ ‫َّللا ِإنها نَ َّْت َ ْح ِْي َو ْض َح ْم ُد ِ ه‬
َ َْ‫َّلل قَا َل ض‬ ِ ‫َّو َل ه‬ ُ ُّ َ ‫اء قَا َل قُ ْلنَا َْا‬ِ َْ‫ْض َح‬
‫ت َو ْض ِبلَى َو َم ْن أ َ َ ُّ َد‬
َ ‫طنَ َو َما َح َوى َو ْضت َ َْذ ُك ِ ُّ ْض َم ْو‬ ْ َ‫س َو َما َو َعى َو ْضب‬ َ ْ‫ض ُّأ‬
‫ظ ه‬ ِ َْ‫َح هق ْض َح‬
َ َ‫اء أ َ ْن ت َ ْحر‬
ِ َْ‫َّللا َح هق ْض َح‬
‫اء‬ ِ ‫ْْ ِِ َ ُّة َ ت َ َ ُّ َك ِزْنَةَ ض رد ْنَْا فَ َم ْن فَعَ َل ََذ ِض َك فَََ ْد َّْت َ ْحَْا ِمنَ ه‬
Dari ‘Abdullah bin Mas’ûd, dia berkata: “Rasulullah n
bersabda: “Hendaklah kamu benar-benar merasa malu
terhadap Allah Subhanahu wa Ta’ala !” Kami menjawab:
“Wahai Rasulullah, al-hamdulillah kami malu ( kepada Allah
Subhanahu wa Ta’ala )” Beliau bersabda: “Bukan begitu
(sebagaimana yang kamu sangka-pen).

www.themegallery.com
• Tetapi malu terhadap Allah Subhanahu wa
Ta’ala dengan sebenar-benarnya adalah
engkau menjaga kepala dan apa yang
dikumpulkannya, menjaga perut dan apa
yang dikandungnya, serta mengingat
kematian dan kebinasaan. Dan barangsiapa
menghendaki akhirat, dia akan meninggalkan
perhiasan dunia. Barangsiapa telah
melakukan ini, maka dia telah malu terhadap
Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan sebenar-
benarnya [HR. Tirmidzi, no. 2458;
www.themegallery.com
Disebutkan dalam kitab Tuhfatul Ahwâdzi Syarh Tirmidzi
pada penjelasan hadits ini: “Maksudnya adalah

• menjaga kepala dari penggunaannya untuk


selain ketaatan kepada Allah Subhanahu wa
Ta’ala , yaitu engkau tidak sujud kepada
selain-Nya, tidak shalat karena riya’, engkau
tidak menundukkan kepala untuk selain Allah
Subhanahu wa Ta’ala, dan engkau tidak
mengangkatnya karena sombong. Dan
menjaga apa yang dikumpulkan oleh kepala
maksudnya adalah menjaga lidah, mata serta
telinga dari perkara yang tidak halal.

www.themegallery.com
• Menjaga perut maksudnya menjaganya dari
makanan yang haram, dan menjaga apa
yang berhubungan dengannya maksudnya
yaitu kemaluan, kedua kaki, kedua tangan,
dan hati. Karena semua anggota badan ini
berhubungan dengan rongga perut. Adapun
cara menjaganya adalah dengan tidak
menggunakannya untuk berbuat maksiat,
tetapi digunakan dalam keridhaan Allah
Subhanahu wa Ta’ala.
www.themegallery.com
• Mengingat kematian dan kebinasaan, maksudnya
yaitu engkau mengingat keadaanmu dalam kubur
yang sudah menjadi tulang dalam kehidupanmu.
Dan barangsiapa menghendaki akhirat, dia akan
meninggalkan perhiasan dunia. Karena keduanya
tidak akan berkumpul dalam bentuk yang
sempurna, walaupun bagi orang-orang yang kuat,
sebagaimana dikatakan oleh al-Qâri. Adapun al-
Munâwi mengatakan: “Karena keduanya seperti
dua madu, jika salah satunya dijadikan ridha, yang
lain dijadikan marah”

www.themegallery.com
• 8. Bertaubat Kepada-Nya
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menjelaskan
bahwa di antara sifat manusia adalah banyak berbuat
dosa dan kesalahan. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
‫َطا َء َو َِْ ُْ ُّ ْضِ ه‬
َ‫َطا ِئْنَ ضت ه هو بُون‬ ‫ُك رل ب ِْن آ َد َم ِ ه‬

Semua anak Adam banyak berbuat kesalahan, dan


sebaik-baik orang-orang yang banyak berbuat
kesalahan adalah orang-orang yang banyak
bertaubat. [HR. Tirmidzi, no. 2499; Ibnu Mâjah;
Ahmad; ad-Dârimi. Dihasankan oleh Syaikh al-Albâni]

www.themegallery.com
• Oleh karena itu sepantasnya seorang manusia agar selalu
memperbanyak taubat dan tidak putus asa dari rahmat dan
ampunan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sesungguhnya Allah
Subhanahu wa Ta’ala telah mendorong orang-orang musyrik
yang bergelimang dengan dosa-dosa untuk bertaubat
kepada-Nya dengan firman-Nya:
‫وب‬َ ُ‫َّللاَ َْ ُْ ِر ُ ُّ ضَذرن‬ ُ َ‫ِي ضهَذِْنَ أ َ َّْ َ ُّفُو َعلَ ٰى أ َ ْنرُ َِّ ِه ْم ََل ت َ َْن‬
ِ ‫طو ِم ْن َ ُّ ْح َم ِة ه‬
‫َّللا ۚ ِإ هن ه‬ َ ‫قُ ْل َْا ِعبَاد‬
‫ض ُّ ِحْ ُم‬ ُ ُ‫َج ِمْعاا ۚ ِإنهُِ ُه َو ْضَُر‬
‫و ُّ ه‬
Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas
terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa
dari rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala . Sesungguhnya Allah
Subhanahu wa Ta’ala mengampuni dosa-dosa semuanya.
Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang. [az-Zumar/39:53]

www.themegallery.com
• 9. Husnuzhan (Berbaik Sangka) Kepada-
Nya.
Termasuk adab kepada Allah Subhanahu
wa Ta’ala adalah berbaik sangka kepada-
Nya. Karena merupakan adab dan
prasangka yang buruk, ketika seseorang
bermaksiat kepada Allah Subhanahu wa
Ta’ala dan dia menyangka bahwa Allah
Subhanahu wa Ta’ala tidak
mengawasinya dan tidak akan
membalasnya.
www.themegallery.com
• Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengingatkan hal ini dalam
firman-Nya:
‫َّللا ََل‬ َ ‫ا ُّ ُك ْم َو ََل ُجلُو ُد ُك ْم َو ٰضَ ِك ْن‬
َ ‫ظنَ ْنت ُ ْم أ َ هن ه‬ ُ ‫ص‬ َ ‫َّ ْمعُ ُك ْم َو ََل أ َ ْب‬
َ ‫َو َما ُك ْنت ُ ْم ت َ َّْتَتِ ُ ُّونَ أ َ ْن َْ ْش َه َد َعلَ ْْ ُك ْم‬
َ‫صبَ ْحت ُ ْم ِمنَ ْضَِا َِّ ِ ُّْن‬ ْ َ ‫ظنَ ْنت ُ ْم ِب َ ُّ ِب ُك ْم أ َ ْ ُّ َد ُك ْم فَأ‬
َ ‫ظنر ُك ُم ضهَذِي‬ َ ‫ْ ُّ ِم هما ت َ ْع َملُونَ َو ٰ ََذ ِض ُك ْم‬
‫َْ ْعلَ ُم َكثِ ا‬
Kamu sekali-sekali tidak dapat bersembunyi dari kesaksian
pendengaran, penglihatan dan kulitmu kepadamu, namun
kamu mengira bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan
dari apa yang kamu kerjakan. Dan yang demikian itu adalah
prasangkamu yang telah kamu sangka kepada Rabbmu,
prasangka itu telah membinasakan kamu, maka kamu
menjadi termasuk orang-orang yang merugi. [Fushshilat/41:
22-23]

www.themegallery.com
L/O/G/O

SYUKRON JAZAKILLAH
KHAER ^_^

Syukron Jazakillah Khaer ^_^

Anda mungkin juga menyukai