Anda di halaman 1dari 6

Nama : zihad

NIM : 1912030066
Lokal : MD B 19

Tugas:
1. Jelaskan bagaimana mengelola masjid berdasarkan surat Taubah ayat 19 da ayat 20.
Jawab:
Berdasarkan surah at-taubah ayat 19-20 , dikutip dari tafsir al-muyassar/Kementrian agama
saudi arabia :

19. Apakah kalian -wahai orang-orang musyrik- menganggap bahwa orang-orang yang
menyediakan air minum bagi jamaah haji dan mengurus Masjidilharam itu sama dengan
orang-orang yang beriman kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu, dan
beriman kepada hari Kiamat, serta berjihad dengan jiwa dan hartanya untuk menjunjung
tinggi kalimat Allah dan menjatuhkan kalimat orang-orang kafir. Apakah kalian beranggapan
bahwa merekamemiliki keutamaan yang sama di sisi Allah? Mereka sama sekali tidak sama
di sisi Allah. Dan Allah tidak akan membimbing orang-orang zalim yang berbuat syirik,
walaupun mereka melakukan perbuatan yang baik, seperti menyediakan air minum bagi
jamaah haji.

20. Orang-orang yang memadukan antara iman kepada Allah, hijrah dari negeri kafir ke
negeri iman, dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwanya akan mendapatkan tempat
yang lebih agung di sisi Allah daripada orang lain. Orang-orang semacam itulah yang akan
mendapatkan keberuntungan berupa Surga.

2. Jelaskan siapa orang-orang yang dapat memakmurkan masjid berdasarkan surat


Taubah ayat 18.
Jawab:

Ustadz Abdullah bin Taslim al-Buthoni, Lc., MA. di situs Muslim.or.id, ditunjukkan dalam
makna firman AllahTa’ala tentang keutamaan besar bagi orang-orang yang memakmurkan
masjid-masjid Allah, dalam firman-Nya:

ُ ُ‫م بِا ْل ُك ْف ِر أُولَئِكَ َحبِطَتْ أَ ْع َمال‬:ْ ‫س ِه‬


{ ‫ه ْم َوفِي النَّا ِر‬ ِ ُ‫اج َد هَّللا ِ شَا ِه ِدينَ َعلَى أَ ْنف‬
ِ ‫س‬َ ‫ش ِر ِكينَ أَنْ يَ ْع ُم ُروا َم‬
ْ ‫َما َكانَ لِ ْل ُم‬
َ ‫ش إِال هَّللا‬ َ ‫صالةَ َوآتَى ال َّز َكاةَ َولَ ْم يَ ْخ‬َّ ‫سا ِج َد هَّللا ِ َمنْ آ َمنَ بِاهَّلل ِ َوا ْليَ ْو ِم اآل ِخ ِر َوأَقَا َم ال‬
َ ‫ إِنَّ َما يَ ْع ُم ُر َم‬. َ‫ُه ْم َخالِدُون‬
َ‫سى أُولَئِكَ أَنْ يَ ُكونُوا ِمنَ ا ْل ُم ْهتَ ِدين‬ َ ‫}فَ َع‬
“Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman
kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak
takut (kepada siapapun) selain Allah, maka merekalah yang termasuk golongan orang-orang
yang selalu mendapat petunjuk (dari Allah Ta’ala)” (QS At-Taubah: 18).

Jadi, Orang yang dapat memakmurkan mesjid berdasarkan surat Taubah adalah orang-orang
yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta (tetap) melaksanakan salat, menunaikan
zakat dan tidak takut (kepada apa pun) kecuali kepada Allah.

3. Jika dikaitkan surat Taubah ayat 18, 19, dan 20, akan terlihat tugas yang harus
dijlankan seorang pengelola masjid dan gambaran dari jamaah/umat yang tergolong
mereka mampu memakmurkan rumah Allah.
Jawab
Ta’mir adalah Sekelompok orang yang mempunyai kewajiban memakmurkan masjid. Hal ini
Sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-Quran Surat At-Taubah Ayat 18:
‫انوا يعور هسجدهلال هن ءاهن باهلل واليىم ااالخر واقام الصلىة واتى الزكىة و‬
‫لن يخش اال هلال‬

“Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanyalah orang-Orang yang beriman


kepada Allah dan hari kemudian, serta (tetap) Melaksanakan shalat, menunaikan zakat, dan
tidak takut (kepada Siapapun) kecuali kepada Allah”18
Dengan mengaktualkan fungsi masjid berarti telah menempatkan Masjid pada posisinya
dalam masyarakat Islam. Masjid menjadi pusat Kehidupan umat, untuk merealisasikan fungsi
dan peran masjid diperlukan Organisai Dewan Kemakmuran Masjid yang mampu
mengadopsi prinsip-Prinsip organisasi dan manajemen modern, sehingga aktivitas yang
Diselenggarakan dapat memberi jawaban atas segala kebutuhan umat serta Berlangsung
secara efektif dan efisien. Kebutuhan akan Dewan Kemakmuran
Masjid yang professional semakin tidak bisa ditawar lagi mengingat Kompleksitas kehidupan
umat manusia yang semakin canggih akibat proses Globalisasi, kemudahan transportasi,
kecepatan informasi dan kemajuan Teknologi.Organisasi Dewan Kemakmuran Masjid secara
kuantitas sudah Banyak, namun sebagian besar kinerjanya masih sangat memprihatinkan. Hal
Ini terlihat dengan kurang profesionalnya pengurus maupun minimnya Aktivitas yang
diselenggarakan. Banyak faktor yang mempengaruhi kurang

Profesionalnya kebanyakan pengurus Dewan Kemakmuran Masjid


4. Jawaban anda didukung oleh pendapat mufasiriin.
Jawab:
Pendapat di atas di dukung oleh ustadz Abdullah bin Taslim al-Buthoni, Lc., MA

5. Kemukakan ayat dan dan hadits tekait dengan perintah dan larangan tentng masjid.
A) Larangan tentang mesjid

• Melakukan Perdagangan
Larangan Nabi Muhammad SAW perihal perdagangan dalam masjid terdapat pada hadist
riwayat Nasai dan Tirmidzi. Dalam hadist tersebut dikatakan, “Bila kamu melihat orang
bertransaksi di dalam masjid, doakanlah mudah-mudahan Allah SWT tidak menguntungkan
perdagangannya.”

• Mengumumkan Kehilangan
Hal lain yang tidak diperbolehkan di dalam masjid adalah mengumumkan kehilangan.
Namun beda halnya jika mengumumkan penemuan barang yang hilang, hal itu masih
diperbolehkan. Rasulullah pernah menyatakan hal tersebut dalam sebuah hadist. “Siapa yang
mendengar di masjid mengumumkan barangnya yang hilang, doakanlah semoga Allah tak
mengembalikan barang-barang yang hilang itu [HR Muslim].
• Larangan merusak tempat ibadah itu ditegaskan Surah AAl-Hajj ayat 40,

 ؕ ؕ ‌‫اس ُم هّٰللا ِ َكثِ ۡي ًرا‬


ۡ ‫صلَ ٰوتٌ َّو َم ٰس ِج ُد يُ ۡذ َك ُر فِ ۡي َها‬ َ ‫ض لَّ ُه ِّد َم ۡت‬
َ ‫ص َوا ِم ُع َوبِيَ ٌع َّو‬ ٍ ‫ض ُهمۡ بِبَ ۡـع‬
َ ‫اس بَ ۡع‬
‫هّٰللا‬
َ َّ‫َولَ ۡواَل َد ۡف ُع ِ الن‬
‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬
‫ى َع ِز ۡي ٌز‬ ُ ‫ص َرنَّ ُ َم ۡن يَّ ۡن‬
ٌّ ‫ص ُر ٗه ؕ اِنَّ َ لَقَ ِو‬ ُ ‫َولَيَ ۡن‬
“Dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang
lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat
orang Yahudi dan masjid- masjid.”

• melarang umatnya untuk bermegah-megahan dalam membangun masjid

Nabi pernah melarang umatnya untuk bermegah-megahan dalam membangun masjid demi
untuk berbangga-banggan antara satu masjid dengan yang lain tetapi tidak
memakmurkannya dengan kegiatan keagamaan atau dakwah Islam. Bahkan,
perilaku berbangga-bangaan ini sampai disebutkan Nabi SAW sebagai salah satu
tanda akan dekatnya waktu kiamat.
ۢ ۟ ‫َوٱلَّ ِذينَ ٱت ََّخ ُذ‬
ۚ ‫سولَهۥُ ِمن قَ ْب ُل‬ ُ ‫ب ٱهَّلل َ َو َر‬ َ ‫صادًا لِّ َمنْ َحا َر‬ َ ‫ض َرا ًرا َو ُك ْف ًرا َوتَ ْف ِريقًا بَيْنَ ٱ ْل ُمؤْ ِمنِينَ َوإِ ْر‬
ِ ‫س ِجدًا‬
ْ ‫وا َم‬
َ‫ش َه ُد إِنَّ ُه ْم لَ ٰ َك ِذبُون‬ ْ ‫َولَيَ ْحلِفُنَّ إِنْ أَ َر ْدنَٓا إِاَّل ٱ ْل ُح‬
ْ َ‫سنَ ٰى ۖ َوٱهَّلل ُ ي‬

”Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada orang-orang yang


mendirikan mesjid untuk menimbulkan kemudaratan (pada orang-orang
mukmin), untuk kekafiran dan untuk memecah belah antara orang-
orang mukmin serta menunggu kedatangan orang-orang yang telah
memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu. Mereka sesungguhnya
bersumpah: "Kami tidak menghendaki selain kebaikan." Dan Allah
menjadi saksi bahwa sesungguhnya mereka itu adalah pendusta (dalam
sumpahnya) (At Taubah 107)

Dalam hadis lain Rasulullah SAW. juga pernah bersabda:

‫ قال‬,"‫ "ما امرت بتشييد املساجد‬:‫ قال رسول هلال صلى هلال عليه وسلم‬:‫ قال‬,‫عن ابن عباس‬
13 ‫ لتزخرفنها كما زخرفت اليهود والنصارى‬:‫ابن عباس‬.

Dari Ibn ‘Abbās, beliau berkata: Rasulullah SAW. bersabda: “Aku tidak
memerintahkan kepadamu untuk meninggikan bangunan masjid.” Ibn
‘Abbās berkata: ”Sungguh kalian akan menghiasi masjid sebagaimana
orang-orang Yahudi dan Nashrani yang menghiasi (tempat-tempat
peribadatan mereka).”

B.) Perintah tentang mesjid


1. kepada umat Islam untuk mendirikan masjid di setiap daerah atau kabilah,
membangunnya dengan bangunan yang baik dan menjaga kesuciannya.

‫فإن رسول هلال صلى هلال عليه وسلم كان أيم َرن ابملساجد أن نصنعها ىف داي َرن ونصلح صنعتها‬
8 ‫ونطهرها‬

“Sungguh Rasulullah SAW. memerintahkan kita untuk membangun


masjid dan menempatkannya di tengah-tengah kabilah kita dengan
bangunan yang baik, serta memerintahkan kita untuk
membersihkannya”.

2. Perintah membangun masjid demi mengharap ridha dari Allah Ta’ala

Rasulullah SAW juga pernah bersabda:

3" ‫من بين مسجدا قال بكري حسبت أنه قال يبتغي به وجه هلال بَن هلال له مثله يف اجلنة‬."
“Barangsiapa yang membangun masjid, sahabat Bukair berkata: saya
menyangka Nabi bersabda, “membangun masjid karena mencari ridho
Allah”, “maka Allah akan membangunkan semisal masjid baginya di
surga.”

3. Allah untuk melaksanakan shalat berjama’ah


Al-Imam Al-Bukhariy telah meriwayatkan dari Malik bin Al-Huwairits: Saya mendatangi
Nabi dalam suatu rombongan dari kaumku, maka kami tinggal bersamanya selama 20 hari,
dan Nabi adalah seorang yang penyayang dan lemah lembut terhadap shahabatnya, maka
ketika beliau melihat kerinduan kami kepada keluarga kami, beliau bersabda: “Kembalilah
kalian dan jadilah bersama mereka serta ajarilah mereka dan shalatlah kalian, apabila telah
datang waktu shalat hendaklah salah seorang diantara kalian adzan dan hendaklah orang yang
paling tua (berilmu tentang Al-Kitab & As-Sunnah dan paling banyak hafalan Al-Qur`annya)
diantara kalian mengimami kalian.” (Hadits Riwayat Al-Bukhari no. 628, 2/110 dan Muslim
semakna dengannya no. 674, 1/465-466).

4. Perintah mendirikan shalat tahiyyat masjid, sebanyak dua rakaat.


Rasulullah SAW berkata kepadanya, ''Apakah kamu telah menunaikan shalat dua
rakaat?'' Dia berkata, ''Belum.'' Maka beliau bersabda, ''Berdirilah kamu dan shalatlah
dua rakaat.''
5. dianjurkan membaca salawat dan berdoa ketika telah sampai di pintu masjid.
Rasulullah SAW bersabda, ''Jika seseorang dari kalian masuk masjid, maka hendaklah
dia membaca shalawat atas Nabinya, kemudian dia berdoa, ''Ya Allah, bukalah pintu-
pintu rahmat-Mu untukku.'' (Al Imam Ibnu Hibban).

Anda mungkin juga menyukai