Anda di halaman 1dari 6
BAB VII JUST IN TIME A. Pendahuluan enggunaan Just In Time (JIT) dalam suatu perusahaan yang moderen sangat diperlukan. Hal ini disebabkan Just In Time mampu meminimalisasi_ tingkat persediaan bahan baku dan persediaan barang jadi ketingkat yang paling efisien. Dengan demikian, dengan tingkat persediaan yang demikian tersebut maka manajemen perusahaan akan mampu mencapai maksimal profit dibandingkan dengan konsep tradisional. Hal ini disebabkan filosofi Just In Time adalah menghilangkan pemborosan dengan jalan membeli sesuai dengan kebutuhan dan memproduksi sebanyak yang dibutuhkan konsumen. _ Efek positif dalam menggunakan konsep ini perusahaan bisa berjalan dengan efektif dan efisien. B. Definisi Just In Time, suatu filosofi yang memusatkan pada eliminasi aktivitas pemborosan dengan cara memproduksi sesuai dengan permintaan konsumen dan hanya membeli sesuai dengan kebutuhan. Konsumen termasuk konsumen Berdasarkan konsep Just In Time itu sendiri terlihat bahwa seluruh aktivitas yang sifatnya pemborosan diupayakan seminimal mungkin. Dengan demikian, seluruh aktivitas yang terjadi mempunyai value added. Aktivitas yang sifatnya nonvalue added dianggap suatu pemborosan yang merugikan perusahaan karenanya _ perlu eee sampail anes: paling rendah. Dengan demikian, ¥ i barang dengan harga rendah karena menggunakan biaya yang bersifat value added. C. Tujuan Strategis Just In Time Meningkatkan laba : eae er maa Just In Time akan terlihat persediaan yan dimiliki oleh perusahaan sangat terbatas. Baik persediaan bahan baku maupun persediaan barang jadi. Adanya persediaan yang tinggi dimiliki oleh perusahaan, akan mengakibatkan perus = harus mengeluarkan biaya penyimpanan persediaan tersebut, lan ! di samping itu perusahaan juga tidak harus mengeluarkan biaya akibat persediaan yang rusak akibat penyimpanan. Bila perusahaan menggunakan dana pinjaman untuk pembelian persediaaan tersebut maka perusahaan juga harus mengeluarkan biaya lainnya seperti bunga pinjaman. Dengan demikian, pemakaian Just In Time di perusahaan akan mampu menekan biaya yang seharusnya tidak dikeluarkan perusahaan sehingga laba perusahaan akan semakin meningkat. Memperbaiki Posisi Persaingan Pemanfaatan pemakaian Just In Time dalam perusahaan akan mengurangi biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan, tentu. akan mempunyai dampak positif yaitu harga pokok yang semakin rendah. Berkurangnya harga pokok akan dapat mengurangi harga jual produk di pasaran sehingga posisi persaingan di pasaran akan bisa ditingkatkan. D. Aspek Pokok dalam Just In Time 5. Semua aktivitas yang tidak bernilai tambah terhadap produk atau kepuasan konsumen harus dieliminasi, Dengan demikian, akan bisa memproduksi barang dengan harga rendah dengan kualitas terjamin. 6. Menekankan pada penyederhaaan dan peningkatan terhadap aktivitas. Penyederhanaan dimaksutkan agar lebih cepat mengetahui mana aktivitas yang bernilai tambah dan mana pula yang tidak. 7. Adanya komitmen. untuk Peningkatan mutu diarahkan dengan benar, sehingga dihar. tidak ada (minimum) selalu meningkatkan mutu untuk — mengerjakan sesuatu ‘apkan produksi cacat / rusak 124 | Akuntansi Manajemen § Penyempurnaan dilakukan —_secara il annya ‘nyempurna a ea ate dan efektifitas dalam produksi E. Perbedaan Just In Time dengan Tradisional Dalam metode tradisional terlihat produk apa yang akan diproduks} dan berapa banyaknya produksi serta kemana prroduk tersebut dijua} semua aktivitas tersebut dikendalikan oleh manajemen. Akibatnya semua aktivitas yang tidak efisien yang dilakukan oleh manajemen, ditanggung oleh konsumen. Jadi konsumen sifatnya hanya menerima saja apa yang telah dilakukan dan diproduksi oleh manajemen perusahaan. Masuknya era globalisasi merubah semua konsep tersebut. Konsep produksi dipegang oleh konsumen. Ini berarti produk apa yang diproduksi ditentukan oleh konsumen, berapa harga jualnya ditentukan oleh pasar. Jadi manajemen perusahaan harus melakukan apa yang ditentukan tersebut kalau ingin produknya diterima pasar. Secara lebih luas perbedaan Just In Time dengan tradisional bisa dilihat di bawah ini. Tabel 8.1 Perbedaan Sistem Just In Time dengan Tradisional ere - Sistem tarikan (Pull - through) Persediaan tidak Signifikan Supplier tidak begitu banyak Kontrak jangka panjang dengan supplier Pemanufakturan bersifat seluler Karyawan punya spesialisasi ganda . Jasa terdesentralisasi Keterlibatan karyawan tinggi - save manajemen penyedia fasili- 10. TOC TRADISIONAL Sistem dorongan (Push through) Persediaan signifikan Supplier banyak Kontrak jangka pendek Pemanufakturan bersifat de- Ppartemen Karyawan terspesialisasi Jasa tersentralisasi ~ Keterlibatan karyawan rend Gaya manajemen sifatnya ™~ merintah 10. Acceptable quality control (AQL) sistem tarikan VS Sistem Dorongan ciste™ tarikan (sistem tarikan permintaan) yaitu sistem penentua, aktivitas didasarkan atas permintaan konsumen, baik konsumen sumen, jnternal maupun konsumen eksternal. Jadi sebelum perusahaay roduksi manajemen sudah mengetahui berapa besar Produk; ang, dibutuhkan pasar, kemana dipasarkan dan berapa harga jualnya yang mampu dijangkau konsumen. Dalam sistem tarikan terlihat jumlah produksi sangat tergantung kepada permintaan konsumen. Permintaan konsumen berasal dari riset pasar yang dilakukan oleh perusahaan. Adanya permintaan konsumen ini akan menarik aktivitas produksi, sedangkan produksi menarik aktivitas pembelian. Proses penarikan dalam Just In Time ini dikenal dengan istilah sistem Kamban Sistem Kamban yaitu suatu sistem informasi untuk mengendalikan produksi melalui kartu-kartu. Jadi sistem menjamin bahwa bahan yang dibeli dan komponen yang diproduksi sesuai dengan kuantitas dan waktu yang diperlukan. Sistem dorongan adalah suatu sistem penentuan aktivitas berdasarkan dorongan aktivitas sebelumnya- Aktivitas pembelian bahan baku mendorong aktivitas produksi dan produksi mendorong penjualan. Konsep sistem dorong ini adalah konsep tradisional yang harus ditinggalkan dan beralih ke sistem tarikan. F. Manfaat Just In Time dalam Persediaan 1. Meminimumkan biaya pemesanan dan biaya Penyimpanan. 2. Biaya pemesanan dan biaya penyimpanan pada dasarnya adalah biaya yang bersifat nonvalue added. Untuk meminimumkan biaya pemesanan dan biaya penyimpanan bisa dilakukan manajemen dengan jalan mengikat pemasok dengan kontak jangka panjang, dan mengatur pengirimannya sesuai dengan kebutuhan produksi. Efek positif dari kontrak jangka panjang adalah didapatkannya harga bahan baku yang, murah, meminimumkan biaya pemesanan dan biaya penyimpanan. Minimumnya biaya pemesanan disebabkan bahan baku dikirim pemasok tanpa harus membuat pesanan lebih dulu. Pesanan datang, sesuai dengan kontrak yang sudah — disepakati. Begitu bahan baku datang, langsung, ane ar NG are a sehingga bahan baku tersebut tidak perlu disimpan di gudang. Kinerja Tepat Waktu dan tanggap terhadap pasar. 4. Penjadwalan waktu proses produksi sesuai dengan jadwal yang telah disusun akan mampu memperpendek waktu produksi karena tidak harus menunggu datangnya bahan baku. sehingga datangnya pesanan dengan cepat bisa dilayani. Ini menunjukkan manajemen tersebut tanggap terhadap pasar sehingga konsumen tidak pindah ke produk pesaing. 5. Menghindari kemacetan dan meningkatkan reabilitas proses. Dalam sistem tradisional kegagalan produksi disebabkan (a). Kegagalan mesin, (b) ketiadaan bahan baku dan (c) kerusakan bahan. Just In Time mengatasi kegagalan mesin dengan pemeliharaan pencegahan total. Ini bisa dilakukan karena adanya pekerja dalam sel produksi yang multi disiplin keahlian dan dilakukan pelatihan disaat mesin tidak bekerja. Ketiadaan bahan baku dan kerusakan bahan di atasi dengan kontrak jangka panjang sehingga bahan baku yang dikirim pemasok sesuai dengan kualitas yang diinginkan. Adanya total quality control dan sistem Kamban dalam perusahaan menjamin kualitas produk yang dihasilkan. 6. Memperoleh bahan dengan harga murah. Ditandatanganinya kontrak jangka panjang dengan pemasok, bahan baku yang diperoleh perusahaan bisa dibeli dengan harga yang relatif perusahaan lebih murah bila dibandingxan membeli bahan baku setiap kali akan berproduksi. Konrak jangka Panjang ini salah satu strategik perusahaan untuk mengantisipasi kenaikan harga dimasa yang akan datang. 9 i i | Total Quality Control VS Accepted Quality Level ( TQC | VS AQL) s |, Total Quality Control adalah proses yang berkesinambungan | sehingga produk yang dihasilkan kualitasnya terjamin sesuai dengan yang diinginkan. Untuk mencapai kesempurnaan mutu ini | diperlukan perbaikan yang terus menerus tanpa ada akhirnya | (Continous Improvement) sehingga akhirnya tecapai produk yan bebas kerusakan. Y oo a te ’ Accepted Quality Level adalah konsep tradisional yaitu pendekatay pengendalian mutu yang memungkinkan atau mencadangkan terjadinya kerusakan namun kerusakan ini tidak boleh melebipy tingkat yang telah ditentukan sebelumnya (kerusakan normal). G. Rangkuman Pada dasarnya Just In Time itu adalah suatu filosofi yang mengo. liminasi_ pemborosan’ dengan cara memproduksi ssuai_ dengan, permintaan dan membeli sesuai dengan kebutuhan. Jadi diharapkan nilai persediaan menjadi minimal sehingga biaya penyimpanan dan sewa gudang persediaan bisa diminimalkan juga. Tujuan strategis dari-Just In Time ini adalah meningkatkan laba karena adanya penghematan yang dilakukan —_ perusahaan, Penghematan yang dilakukan bukan dari masalah persediaan tapi juga dari bunga dana pinjaman untuk pembelian persediaan. Tujuan kedua adalah memperbaiki posisi persaingan. Hal ini bisa dilakukan karena adanya penghematan yang dilakukan menjadikan harga pokok menjadi rendah. Rendahnya harga pokok akhirnya dapat mengurangi harga jual produk di pasaran . Dengan demikian, posisi persaingan di pasaran dapat diperbaiki. H. Pertanyaan 1. Coba Saudara jelaskan bagaimana peran Just In Time dalam meningkatkan aba dan dalam meningkatkan _ posisi persaingan. 2. Jelaskan juga aspek pokok yang ada dalam Just In Time 3. Dalam Just In Time dikenal istilah sistem tarikan sedangkan dalam sistem tradisional dikenal dengan sistem dorongan. Coba Saudara jelaskan perbedaan inti dari kedua konsep tersebut. 128 | Akuntansi Manajemen

Anda mungkin juga menyukai