Anda di halaman 1dari 20

Transparansi Dalam Pengelolaan Keuangan Pada Masjid

Nurul Iman Dusun III Rimbo Binuang Kec. Pasaman Kab.


Pasaman Barat

PROPOSAL
Diajukan Untuk Memenuhi Ujian Akhir Semester
Dalam Mata Kuliah Metode Penelitian
Semester V Jurusan MD-B
Tahun Akademi 2021/2022

Oleh
Ahmad Rezki Utama Putra
1912030042

Dosen Pembimbing
Drs. Sarwan, MA., Ph.D

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
IMAM BONJOL PADANG
1442 H /2021 M
PETA KONSEP MASALAH PENELITIAN

TEORI :
Manajemen Keuangan merupakan seluruh kegiatan atau aktivitas
perusahaan atau organisasi yang berhubungan dengan bagaimana
cara memperoleh pendanaan moda, menggunakan atau
mengalokasikan dana, dan mengelola aset yang dimiliki untuk
mencapai tujuan utama perusahaan atau organisasi.

FAKTA :
Kondisi pada masa sekarang ini keuangan yang ada di Masjid
Nurul Iman Dusun lll Rimbo Binuang Pasaman barat
bahwasannya terdapat dalam pengaturan uang masjid tersebut
tidak sesuai dengan pengeluaran dana yang dibutuhkan masjid.
Pengurus masjid terutama yang mengurus dibagian keuangan
tidak mencatat dana yang masuk dan dana yang telah dikeluarkan
serta tidak ada kejelasan mengenai kemana dana atau uang
tersebut dialokasikan oleh pihak kepengurusan tersebut dan tidak
adanya ketransparanan dalam pendataan dana atau uang antara
jamaah dengan pihak kepengerusan masjid bahkan ketika
ditanya berapa uang atau dana yang masuk pihak kepengerusan
menjawab dengan berbelit belit.

PENJELASAN :
Dari pemaparan diatas terdapat kesenjangan antara teori dan
fakta. Yang mana teori mengatakan bahwa Manajemen keuangan
adalah tindakan pengurusan/ketatausahaan keuangan yang
meliputi pencatatan, perencanaan, pelaksanaan,
pertanggungjawaban dan pelaporan. Jadi dari teori yang telah
dipaparkan diatas dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan
masjid Nurul Iman Dusun lll Rimbo Binuang tidak terbuka
terhadap masyarakat dan Hanya terbuka terhadap sesama
anggotanya saja dalam laporan tersebut dan belum menerapkan
manajemen keuangan itu .
BAB l
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Mesjid pada saat sekarang ini tidak hanya sebagai tempat
ibadah tetapi juga untuk melakukan berbagai kegiatan-kegiatan
lainnya. Masjid merupakan suatu tempat untuk berkumpulnya
jamaah umat islam termasuk tempat untuk melaksanakan
berbagai ritual keagamaan seperti akad nikah, perayaan hari
besar, maulid dan lain-lain. Masjid juga dijadikan tempat untuk
mempelajari dan menambah ilmu agama dan pengetahuan.
Dengan begitu masjid dapat dikategorikan ke dalam organisasi
lembaga peribadatan.
Salah satu yang benar-benar harus menjadi perhatian
dalam masjid yaitu masalah keuangannya, apalagi untuk masjid
yang berukuran besar dan mesjid pertama yang berada di
kampung ini serta didalamnya terdapat beberapa aktifitas dan
fasilitas pada Masjid Nurul Iman Dusun III Rimbo Binuang
Pasaman barat. Kegiatan yang di maksudkan ialah kegiatan
pengembangan masyarakat sekitar melalui pendidikan baca tulis
qur'an dan tabligh akbar yang dilaksanakan setiap minggunya.
Dari sejak berdirinya masjid Nurul iman ini hingga sekarang
dikenal sebagai satu-satunya masjid yang ada di Dusun III ini
tentu saja arus dalam penerimaan dan pengeluaran kas atau dana
masjid akan sangat lancar sehingga miliki seorang pengurus
masjid untuk bisa mengelola dana yang masuk serta pengeluaran
dana masjid ini terurus baik.
Selain pengelolaan dana masjid hal yang perlu juga
menjadi perhatikan yaitu melakukan penilaian terhadap asset-
aset masjid serta membuat laporannya. Selain diharuskan
bertanggung jawab untuk melakukan pencatatan laporan
penerimaan dana, masjid juga perlu membuat laporan
pengeluaran karena semua sarana umum terutama dalam
pemanfaatan otoritas pelayanan harus maksimal dengan cara
melengkapi kekurangan serta perbaikan fasilitas masjid dan
melakukan pemeliharaan terhadap masjid. Hal yang demikian ini
mendapatkan arus dana yang keluar dan masuk akan menjadi
lancar, selanjutnya salah satu pertanggungjawabannya
diperlukannya sebuah akuntabilitas mengenai pengelolaan dana
keuangan masjid ini. Hal ini dapat memperkecil kesenjangan
informasi keuangan antara pihak pengurus dengan masyarakat
setempat yang menjadi sumber dananya, karna banyaknya
masyarakat yang mengklaim ketidak jelasan informasi keuangan
yang ada di mesjid Nurul iman ini.
Sumber dana yang diperoleh masjid dapat berasal dari
kotak amal, donasi, infaq, dan sedekah dari masyarakat. Dari
banyaknya sumber ini sehingga diperlukan dilakukannya
pengelolaan dengan mencatat laporan keuangan baik dana yang
keluar maupun dana yang masuk. Oleh karena itu masjid Nurul
iman memerlukan seorang bendahara yang memang mahir di
dalam bidang tersebut agar dapat menyajikan laporan keuangan
yang tidak di manipulasi sehingga pengeluaran dan pemasukan
dana tersebut berjalan dengan lancar dan baik. Pengurus masjid
memiliki tanggung jawab dalam hal itu dan pengurus yang
ditunjuk harus dapat dipercaya dan bertanggung jawab agar tidak
merusak nama baik para pengurus atau pengelola yang nantinya
akan tercemar dan akan menimbulkan fitnah di kalangan
masyarakat. Dengan dipublikasikan atau melakukan transparan
dana maka masyarakat akan percaya saat ingin menyumbangkan
dananya kepada masjid tersebut.
Informasi yang dihasilkan akuntansi berbentuk laporan
keuangan kemudian laporan keuangan ini bertujuan untuk
menyediakan serta mendapatkan informasi yang menyangkut
keuangan masjid. Hal yang demikian ini dikarenakan sebagian
besar dana masjid dari infaq dan sumbangan dari para jamaah
setempat. Jika tidak dikelola dengan baik dan benar oleh
pengurus maka sama saja pengurus masjid telah melalaikan
amanah dari masyarakat serta akan mendapatkan balasan dari
Allah SWT karena tidak bertanggungjawab penuh dalam
menangani kauangan sebuah mesjid. Dana masjid yang banyak
harusnya bisa digunakan untuk pemberdayaan ekonomi umat
sekitar masjid. Sehingga perlu dilakukan pencatatan kas maupun
jumlah kas yang dikeluarkan. Dengan adanya standar pelaporan
diharapkan dapat lebih mudah di pahami, memiki relevansi dan
memiliki daya banding yang tinggi . Dengan adanya standar
pedoman penyusunan laporan keuangan maka diharapkan semua
pengurus masjid dan terutama bendahara masjid memiliki
pedoman untuk menyajikan laporan keuangan berdasarkan
standar yang sebagai bentuk akuntabilitas kepada jamaah serta
masyarakat setempat atau pemberi dana.
Sebagian masjid atau musholla yang ada di Dusun III
Rimbo Binuang ini sudah menerapkan atau membuat buku
laporan keuangan. Namun, buku laporan yang dibuat tidak
menggunakan standar akuntansi hanya sekedar membuat laporan
keuangan biasa dan itu ada yang menulisnya di papan tulis dan
ada juga di buku besar serta tidak adanya transparansi dalam
laporan keuangannya salah satunya di masjid Nurul Iman Dusun
III Rimbo Binuang tersebut. Berdasarkan latar belakang masalah
di atas, penulis tertarik dan ingin mengadakan penelitian lebih
lanjut dengan menuangkannya ke dalam suatu karya ilmiah yang
berjudul "Transparansi Dalam Pengelolaan Keuangan Pada
Masjid Nurul Iman Dusun III Rimbo Binuang Pasaman
Barat”.

B. Rumusan Masalah dan Batasan Masalah

1. Rumusan Masalah
Pada masa sekarang ini masih banyaknya masjid yang belum
mencatat secara rinci pemasukan dan pengeluaran dana yang
biasanya hanya dicatat sebatas pemasukan dan pengeluaran dana
tanpa merinci sumber pemasukan dan penggunanaan dana
masjid untuk apa saja seperti Masjid Nurul Dusun III Rimbo
Binuang yang kurang mencatat secara rinci seperti apa
pengeluaran yang lengkap dan kurang mempublikasikannya
kepada masyarakat kemana saja uang atau dana tersebut
dikeluarkan atau digunakan.
Berdasarkan masalah yang telah dikemukakan di atas maka yang
menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah Bagaimana
transparansi pengelolaan keuangan pada masjid Nurul iman
Dusun III Rimbo Binuang?

2. Batasan masalah

Dari rumusan masalah di atas, agar lebih terarah maka penulisan


mengacu kepada beberapa poin berikut:
a. Bagaimana manajemen pengelolaan keuangan pada masjid
Nurul Iman Dusun III Rimbo Binuang?
b. Apakah Pengelolaan keuangan tersebut sudah transparan
terhadap masyarakat Dusun III Rimbo Binuang?

C. Tujuan Penelitian

Dengan permasalahan yang ada diatas, maka tujuan dari


penelitian ini adalah berikut ini :

a. Untuk mengetahui manajemen pengelolaan keuangan pada


masjid Nurul Iman Dusun III Rimbo Binuang.

b. Untuk mengetahui ketransparanan pengeiolaan keuangan


pada masjid Nurul Iman Dusun III Rimbo Binuang kepada
masyarakat setempat.
BAB II

LANDASAN TEORITIS

A. Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan menurut James C. Van merupakan


semua kegiatan yang berkaitan dengan cara memperoleh dana
dan pengelolaan asset untuk mencapai tujuan tertentu.
Sedangkan menurut Brigham manajemen keuangan merupakan
seni dan ilmu untuk mengatur dana (Kasmir, 2016:22).
Sedangkan manajemen keuangan yaitu kegiatan perencanaan,
penganalisaan dan controlling semua aktivitas keuangan yang
berkaitan dengan upaya untuk mendapatkan dana, penggunaan
dana dan pengelolaan aktiva untuk pencapaian tujuan. (Sobana,
2018).

Ada beberapa kegiatan yang dilakukan dalam proses


manajemen keuangan (Laeli, 2017: 29-30) :

Perencanaan, penyusunan rencana untuk pemasukan serta


pengeluaran dana dan juga kegiatan yang lain pada periode yeng
ditentukan Penganggaran, merupakan tindak lanjut dengan
penyusunan lebih rinci pengeluaran dan pemasukan dana.
Pengelolaan, penggunaan dana yang ada agar maksimal melalui
berbagai cara. Pencarian sumber dana, usaha untuk menggali
sumber dana yang akan dipergunakan untuk kegiatan
operasional. Penyimpanan dana, penyimpanan dana dilakukan
agar dana yang telah ada dapat aman. Pengendalian, aktivitas ini
terkait dengan kegiatan evaluasi dan perbaikan sistem dalam
keuangan yang dirasakan belum maksimal. Melakukan
pemeriksaan, manajemen keuangan melakukan internal audit
agar tidak terjadi penyimpangan yang dapat merugikan.
Pelaporan keuangan, penyediaan informasi keuangan berkaitan
dengan keadaan keuangan terkini sehingga dapat dipergunakan
untuk kegiatan evaluasi kedepannya.

B. Manajemen Keuangan Masjid

Salah satu peran penting dari manajemen masjid adalah


dari aspek pengelolaan keuangan yang baik dan benar.
Pengelolaan uang yang professional dapat meningkatkan
kepercayaan jamaah karena takmir yang bertanggung jawab.
Manajemen keuangan masjid yang propesional akan melakukan
perencanaan secara matang dan cermat hingga tercapai segala
yang diinginkan dan juga terpenuhi segala kebutuhan
operasional. Pengurus masjid harus bertanggung jawab dalam
mengelola masjid agar memakmurkan masjid (Al-Faruq, 2010:
71).
Manajemen dalam organisasi masjid diperlukan untuk
membenahi administrasi terutama untuk mempertanggung
jawabkan laporan keuangan. Tuntutan pelaksanaan akuntabilitas
masjid yang semakin besar artinya juga transparansi terkait
informasi keuangan juga semakin besar. Informasi keuangan
tersebut memiliki fungsi yaitu menjadi dasar utama bahan
pertimbangan untuk setiap pengambilan keputusan. (Kurniasari,
2011: 142)

C. Akuntansi

Akuntansi merupakan suatu proses yang diawali dengan


mencatat, mengelompokkan, mengolah, menyajikan data serta
mencatat transaksi yang berhubungan dengan keuangan sehingga
informasi tersebut dapat digunakan oleh seseorang yang ahli di
bidangnya dan menjadi bahan untuk mengambil suatu keputusan.

Sistem pelaporan keuangan pada organisasi nirlaba


seperti Masjid menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) No. 45 ialah:

1. Laporan posisi keuangan

Laporan ini memiliki informasi yang berisi aktiva,


kewajiban, dan aktiva bersih suatu organisasi.

2. Laporan aktivitas
Laporan aktivitas memiliki informasi yang berisi
mengenai transaksi yang berpengaruh pada jumlah dan sifat asset
neto serta informasi mengenai sumber daya dalam melaksanakan
suatu program.

3. Laporan arus kas

Laporan arus kas memiliki suatu informasi yang isinya


terkiat pengeluaran serta penerimaan kas dalam periode triwulan
maupun tahunan.

D. Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan akuntansi selama tahun


buku yang sudah diringkas dan digunakan untuk media
komunikasi diantara data keuangan atau kegiatan sebuah
organisasi dengan pihak yang memiliki kepentingan dengan
adanya data atau kegiatan organisasi (Sobana, 2018). Sedangkan
menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2014) laporan keuangan
adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan
kinerja keuangan suatu entilasi.

Tujuan laporan keuangan merupakan untuk memberikan


informasi mengenai Kondisi keuangan dalam pembuatan
keputusan. Laporan keuangan menunjukkan hasil
pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya
yang dipercaya kepada mereka. Dalam rangka mencapai tujuan
tersebut, laporan keuangan menyajikan informasi mengenai
entitas yang meliputi penerimaan, penghasilan dan beban,
pengeluaran, kontribusi dan distribusi serta arus kas.

Dalam PSAK No. 109 tentang akuntansi zakat,


infaq/sedekah ada macam-macam komponen laporan keuangan
yaitu:

1. Laporan posisi keuangan

2. Laporan perubahan dana

3. Laporan perubahan asset kelolaan

4. Laporan arus kas

5. Catatan atas laporan keuangan.

E. Transparansi

Transparansi yaitu pengungkapan aktivitas lembaga


dengan terbuka dan tersedianya informasi yang relevan dan
material bagi orang-orang penting sehingga mudah untuk
mengakses dan memahaminya (Atmadja, dkk, 2013:19).

Menurut Shafratunnisa (2015:31) indikator pencapaian


transparansi yaitu adanya keterbukaan di semua aspek,
melibatkan semua orang-orang yang terlibat dalan proses
penganggaran ataupun aktifitas yang dilakukan organisasi,
mempunyai sarana untuk memberikan aspirasi orang-orang yang
terlibat dan mempunyai peraturan dalam pelaksanaan kegiatan.

Manfaat Transparansi yaitu :

1. Pencegahan terhadap korupsi

2. Masyarakat memiliki kemampuan untuk mengukur


kinerja lembaga

3. Kepercayaan terhadap komitmen organisasi akan


meningkat

4. Kepercayaan masyarakat akan meningkat sehingga


kohesi social juga meningkat

5. Identifikasi kekuatan dan kelemahan kebijakan akan


lebih mudah
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Metode dan Jenis Penelitian


Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian
lapangan (field research) dengan menggunakan metode kualitatif
dan pendekatan deskriptif kualitatif. Pendekatan deskriptif yang
adalah suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang
yang meneliti.

B. Lokasi Penelitian

Penentuan lokasi penelitian ini yaitu di Masjid Nurul


Iman Dusun lll Rimbo Binuang, Kabupaten Pasaman Barat, yang
peneliti jadikan sebagai narasumber pada penelitian ini adalah
orang orang yang memiliki pengetahuan serta kemampuan
terhadap objek yang akan diteliti serta Penelitian ini dilakukan
agar mendapatkan data-data yang dibutuhkan dalam pembuatan
penelitian.

C. Sumber Data

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang didapatkan serta


dikumpulkan langsung dari lapangan oleh orang yang melakukan
penelitian atau yang bersangkutan. Sumber data primer yang
diperoleh dalam penelitian ini adalah bapak Herman yang
menjabat atau memegang sebagai kebendaharaan masjid.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data-data primer yang sudah diolah


lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer
atau oleh pihak lain. Data sekunder umumnya tidak dirancang
secara spesifik untuk memenuhi kebutuhan penelitian tertentu
(Etta Mamang Sangadji, Ibid, h. 172).

Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder


yakni para jamaah serta masyarakat setempat.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi ini dilakukan untuk mrngumpulkan data


gambaran umum mengenai transparansi keuangan yang
diterapkan di Masjid Nurul Iman Dusun lll Rimbo Binuang
Kabupaten Pasaman Barat. Diteliti langsung oleh peneliti guna
untuk mendapatkan data dengan melihat kondisi mesjid serta
melakukan pengamatan langsung di Masjid Nurul Iman ini.
2. Wawancara

Wawancara merupakan interaksi bahasa yang


berlangsung antara dua orang dalam situasi saling berhadapan,
wawancara bertujuan untuk mendapatkan informasi serta
ungkapan-ungkapan kepada orang yang diteliti. Wawancara
yang penulis lakukan merupakan wawancara secara langsung
pada narasumber yang bersangkutan serta mendapatkan data
yang kuat.

3.Dokumentasi

Dokumentasi merupakan hasil dari pencarian informasi


yang dilakukan sebagai bukti penelitian baik berupa teks
maupun foto dokumentasi dan disini peneliti mengambil
dokumentasi melalui foto wawancara dan pengambilan foto
mengenai akuntansi Keuangan yang dilakukan di papan tulis.

E . Teknis Analisis Data

Setelah data yang dibutuhkan oleh penulis telah terkumpul,


maka datatini kemudian diolah, dengan menggunakan beberapa
cara berikut :

1. Reduksi Data

Memeriksa data kembali dengan baik data yang telah


terkumpul. Data yang telah dikumpulkan di lapangan
dengan wawancara dan sebelum data tersebut diolah Maka
data harus diperiksa terlebih dahulu kelayakannya.

Langkah tersebut bertujuan untuk mengetahui apakah


data yang telah terkumpul dengan baik sehingga dapat
siapkan untuk tahap analisis selanjutnya.

2. Menyeleksi data

Data yang telah didapatkan dalam penelitian ini diseleksi,


apakah sudah mamadai untuk memenuhi kebutuhan yang
diperlukan dalam penelitian yang dilakukan. Kalau
sandainya masih belum mamadai maka harus melalkuy
penyempurnaan terlebih dahulu. Maksudnya disini adalah
dengan mengambil data-data yang lain untuk
menyempurnakan data tersebut.

3. Analisis data

Sesuai dengan bentuk dan jenis penelitian yang penulis


lakukan yang bersifat kualitatif sehingga dengan
penetapan tersebut penulis memperoleh data yang
diinginkan. Data-data yang telah didapatkan maka akan
dianalisis kevalidannya.

4. Penyajian data
Penyajian data merupakan menyajikan kumpulan
informasi yang telah tersusun dan memberinan
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan
pengambilan tindakan dari informasi tersebut.

5. Menarik kesimpulan

Diawal pengumpulan data telah dilakukan dengan


memulai mencari arti, pola penjelasan serta sebab akibat,
sehingga didapatkannya suatu kesimpulan yang pada
awalnya belum jelas menjadi lebih jelas dan terperinci.

Penulis dapat mengambil kesimpulan dari penelitian ini


yakni yang dari masalah sebab serta akibat yang telah terjadi
di Masjid Nurul Iman dusun lll Rimbo Binuang, kemudian
penulis mendapatkan suatu kesimpulan yang pada awalnya
belum jelas kemudian menjadi lebih jelas dan terperinci.
DAFTAR PUSTAKA

Rizqi Anfanni Fahmi. (2017). Manajemen Keuangan Masjid.


Skripsi. Yogyakarta

Subiyanto, I. 2000. Metodologi penelitian manajemen dan


akuntansi. Yogyakarta: UPP.

Dewi Tibta Nariasih, Taufik Kurrohma, Andriana. (2017).


Laporan Keuangan Masjid Berdasarkan Kombinasi PSAK
Nomor 45 dan PSAK Nomor 109 (Studi Kasus Pada Masjid
XYZ).

Nurjannah. (2018). Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan


Masjid: PSAK NO. 45 Tentang Pelaporan Keuangan
Organisasi Nirlaba (Studi Pada Masjid Al-Markaz Al-Islami
Jenderal M. Jusuf).

Anda mungkin juga menyukai