Anda di halaman 1dari 5

Nama : zihad

Nim :1912030066

Jurusan :MD_B19

Makul :Manajemen Kemasjidan

Tugas Pertama, Selasa 16/03/2021

Apa itu Sistem

Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema) adalah suatu
kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan
aliran informasi, materi atau energi. Sistem adalah kumpulan / group / komponen apapun
baik phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk
mencapai satu tujuan tertentu Jadi, Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”

Komponen-komponen sistem

1. Komponen input

Merupakan bagian dari sistem yang bertugas untuk menerima data masukan yang digunakan
sebagai komponen penggerak/ menangkap data/ pemberi tenaga dimana sistem itu
dioperasikan atau yang akan dimasukan yang berupa dookumen-dokumen dasar. Input/
masukan dapat berasal dari luar/ dalam organisasi.

2. Komponen proses

Komponen dalam sistem yang melakukan pengolahan input untuk mendapatkan hasil yang
dibutuhkan.

3. Komponen output

Komponen hasil pengoperasian dalam suatu sistem, sistem pengambilan keputusan

4. Komponen kendala

Komponen yang berisiko aturan atau batas – batas yang berlaku. Akan membuat tujuan
menjadi lebih bermanfaat. Adanya suatu kendala atau batasan yang jelas, akan mampu
mengidentifikasi apa yang harus diantisipasikan dalam mencapai tujuan sistem.

5. Komponen kontrol

Komponen pengawas dan pelaksanaan proses pencapaian tujuan. Kontrol ini dapat berupa
kontrol pemasukan input, pengeluaran data, pengoperasian, dll.
6. Komponen umpan balik

Komponen yang memberikan respon atau berjalannya suatu sistem. Kegiatan tersebut seperti
perbaikan atau pemeliharaan sistem.

Komponen-komponen sistem Dakwah

1. Da’I ( subjek dakwah ).

Da’i dalam ilmu dakwah bermakna sebagai pelaku dakwah, biasa disebut dengan istilah
subyek dakwah. Tentang subyek dakwah ini ada yang mengatakan hanya da’i atau mubaligh
saja. Yang menjadi subyek dakwah adalah manusia, meskipun ada pendapat yang
berpendapat bahwa yang menjadi subyek dakwah itu selain manusia Allah S.W.T sendiri.

2. Maudu’u Dakwah ( objek dakwah ).

Objek dakwah adalah orang-orang yang menjadi sasaran kegiatan dakwah. Secara umun
dapat dikatakan bahwa siapa saja yang mendapat seruan atau ajakan, panggilan atau
himbauan kepada kebaikan, meninggalkan kejahatan, atau kemungkaran maka mereka adalah
Maud`u.

3. Materi Dakwah (Maudu`uddakwah)

Materi adalah segala sesuatu yang menjadi bahan ajar yang akan disajikan oleh sipemateri
atau yang diajarkan kepada orang lain (penerima materi). Dakwah.

4. Metode Dakwah

Metode dakwah adalah cara atau jalan yang dilakukan dan ditempuh oleh para dai dalam
menyampaikan atau mendakwahkan ajaran Islam kepada umat (almaduin) melalui proses-
proses atau strategi tertentu.

5. Media Dakwah

Media dakwah (wassailull al-da`a) ialah alat obyektif yang menjadi saluran, yang
menghubungkan ide dengan umat, suatu elemen yang vital dan merupakan urat nadi dalam
totaliteit dakwah.

Bagaimana kedudukan dan fungsi manajemen masjid dalam sistem dakwah.

Kedudukan dan fungsi manajemen kemasjidan Dalam sistem Dakwah Islam:

1. Sebagai tempat beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah


2. Sebagai tempat beri’tikaf, membersihkan diri, menggembleng batin agar selalu
Terpelihara keseimbangan jiwa dan raga.
3. Sebagai tempat musyawarah kaum muslimin untuk memecahkan masalah
Masyarakat.
4. Sebagai tempat berkonsultasi, memintabantuan, dan pertolongan.
5. Sebagai tempat membina keutuhan ikatan jamaah dan bergotong-royong Membangun
kesejahteraan bersama.
6. Sebagai masjelis taklim untuk meningkatkan kecerdasan dan ilmu pengetahuan
muslim.
7. Sebagai tempat pembinaan dan pengembangan calon pemimpin umat
8. Sebagai tempat pengumpulan dana, penyimpanan, serta pembagian kepada

A. Pengertian Masjid
Masjid berasal dari bahasa arab sajada yang berarti tempat sujud atau tempat
menyembah Allah SWT. Bumi yang kita tempati ini adalah masjid bagi kaum
muslimin. Setiap muslim boleh melakukan shalat di wilayah mana pun di bumi ini,
terkecuali diatas kuburan, di tempat yang bernajios, dan ditempat-tempat yang
menurut ukuran syariat Islam tidak sesuai untuk dijadikan tempat shalat. 1

Masjid merupakan wadah yang paling strategis dalam pembinaan dan


menggerakkan potensi umat islam untuk mewujudkan sumber daya manusia yang
tangguh dan berkualitas. Masjid juga menggambarkan kualitas kaum muslimin yang
ada serta menggambarkan kualitas pemahaman dan pengamalan ajaran-ajarann islam.2

B. Kedudukan dan Fungsi Masjid


Kedudukan dan fungsi masjid merupakan sesuatu yang saling berhubungan.
Sebab di dalam fungsi-fungsi masjid, maka disitulah terdapatnya kedudukan masjid.

Kedudukan masjid terdiri dari beberapa hal, yaitu :

1. Masjid Sebagai tempat peribadatan.

mengoptimalkan peranan masjid sebagai sarana pembinaan umat, contohnya sebagai


tempat dakwah, musyawarah dan juga sebagai tempat untuk mendapatkan ilmu
pengetahuan.
Fungsi utama masjid adalah tempat sujud kepada Allah SWT, tempat shalat,
dan tempat beribadah kepada-nya. Lima kali sehari semalam umat Islam dianjurkan
mengunjungi masjid guna melaksanakan shalat berjamaah. Masjid juga merupakan
tempat yang paling banyak dikumandangkan nama Allah melalui adzan, qamat,
tasbih, tahmid, tahlil, istigfar, dan ucapan lain yang dianjurkan dibaca di masjid

2
sebagai bagian dari lafaz yang berkaitan dengan pengagungan asma Allah. Selain itu
fungsi masjid adalah :

a. Masjid merupakan tempat kaum muslimin beribadat dan mendekatkan diri


kepada Allah SWT.
b. Masjid adalah tempat kaum muslimin beri‟tikaf, membersihkan diri,
menggembleng batin untuk membina kesadaran dan mendapatkan pengalaman
batin/keagamaan sehingga selalu terpelihara keseimbangan jiwa dan raga serta
keutuhan kepribadian.
c. Masjid adalah tempat bermusyawarah kaum muslimin guna memecahkan
persoalan-persoalan yang timbul dalam masyarakat.
d. Masjid adalah tempat kaum muslimin berkonsultasi, mengajukan
kesulitankesulitan, meminta bantuan dan pertolongan.
e. Masjid adalah tempat membina keutuhan ikatan jamaah dan kegotong-
royongan di dalam mewujudkan kesejahteraan bersama. ³

Fungsi masjid pada zaman rasulullah, yaitu sebagai berikut :

1. Tempat pelaksanaan peribadatan.

2. Tempat pertemuan.
3. Tempat berkonsultasi.

4. Tempat kegiatan sosial.

5. Tempat pengobatan orang sakit.

6. Tempat pembinaan ummat dan kegiatan dakwah islamiyah.

Masjid pada zaman Rasulullah sangat sederhana, tetapi dengan


kesederhanaannya itu, masjid memiliki banyak fungsi dan peran yang dapat
dimainkan. Sebagian besar kehidupan Rasulullah berada dalam lingkungan masjid,
disamping bertempat tinggal di dalam lingkungan masjid, beliau juga sering berada di
dalam ruangan masjid jika tidak ada kegiatan penting yang membuatnya keluar, dan
menjadikan masjid sebagai pusat dakwah, pusat ibadah (mahdhah maupun ghairu
mahdhah), pusat kegiatan umat, pusat pendidikan dan pembinaan umat, pusat
pemerintahan, pusat komando militer, pusat informasi, pusat konsultasi, pusat
rehabilitasi mental, pusat zikir, dan masih banyak lagi yang lain.3 Di masjid yang
sederhana ini Rasulullah mulai menggalang kekuatan. Mengkonsolidasi umat Islam
dengan gerakan Muakhat (pemersatu, muhajirin dan anshar). Bermodalkan bangunan
masjid kecil inilah, Rasulullah mulai membangun dunia sehingga kota kecil yang
menjadi tempat beliau membangun dunia benar-benar menjadi
Madinah, yang arti harfiyahnya adalah “pusat peradaban”, atau paling tidak, dari
tempat tersebut lahirlah benih peradaban baru umat manusia.

Selain fungsi masjid tersebut, fungsi masjid pada masa kini juga dirincikan sebagai
berikut :

a. Sebagai sentral peribadatan umat islam.

b. Sebagai tempat konsultasi dan komunikasi.

c. Sebagai tempat pendidikan.

d. Sebagai tempat santunan sosial.6

Mesjid mendaapat kedudukan penting dalam pembinaan dan pengembangan dakwah, karena
mesjid itu merupakan tempat untuk memberi tuntunan dan pelajaran kepada kaum muslimin,
baik yang berhubungan dengan „aqidah maupun yang berhubungan social kemasyarakatan
yang disiarkan lewat khutbah-khutbah atau melalui bentuk ceramah lainnya. Optimalisasi
fungsi dan kedudukan masjid dapat tercapai jika dalam masjid tersebut sudah dilakukan
kegiatan ibadah, pendidikan dan juga sebagai tempat adanya kegiatan sosial kemasyarakatan.

3 Moh. Roqib, Menggugat Fungsi Edukasi Masjid, (Yogyakarta:Grafindo Litera Media, 2005),
Hal 5.
6
Suprianto Abdullah, Peran dan Fungsi Masjid, (Yogyakarta:Cahaya Hikmah, 2003), Hal. 17

Anda mungkin juga menyukai