Anda di halaman 1dari 10

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

MASJID SEBAGAI PUSAT KEGIATAN SOSIAL KEAGAMAAN

Disusun Oleh :

Kelompok 8 :
1. Salsabila Refiani Safitri G1F022030
2. Rafsha Syauqi Syahputra G1F022072

Dosen Pengampu :

Dr. Khoiruman, M.Pd.I

PROGRAM STUDI SISTEM INFORAMASI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BENGKULU
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas Karunia dan
Ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah dengan judul Masjid Sebagai Pusat
Kegiatan Sosial Keagamaan. Dalam penyusunan hingga terwujudnya makalah ini tidak
terlepas dari bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini kami
mengucapkan terima kasih, terutama kepada yang terhormat bapak Dr. Khoiruman, M.Pd.I
selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Agama Islam. Tugas yang telah diberikan ini
dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis
juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak baik orang tua, keluarga maupun teman
yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Kami berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi segala pihak dan dapat digunakan
didalam ranah kebaikan baik untuk diri sendiri, kelompok, masyarakat luas, dan ating. Kami
pun menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari
kata sempurna. Oleh sebab itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran demi perbaikan
makalah yang akan kami buat di masa yang akan ating, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.

Bengkulu, 16 Februari 2023

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Masjid adalah salah satu lambang Islam. Ia adalah barometer atau ukuran dari
suasana dan keadaan masyarakat muslim yang ada di sekitarnya. Maka pembangunan
masjid bermakna pembangunan Islam dalam suatu masyarakat. Keruntuhan masjid
bermakna keruntuhan Islam dalam masyarakat.

Memahami masjid secara universal berarti juga memahaminya sebagai sebuah


instrumen sosial masyarakat Islam yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat Islam itu
sendiri. Keberadaan masjid pada umumnya merupakan salah satu perwujudan aspirasi
umat Islam sebagai tempat ibadah yang menduduki fungsi sentral. Mengingat fungsinya
yang strategis, maka perlu dibina sebaik- baiknya, baik segi fisik bangunan maupun segi
kegiatan pemakmurannya.

Masjid memiliki fungsi edukasi diantaranya adalah berfungsi untuk pengembangan


nilai-nilai humanis dan kesejahteraan umum. Fungsi tersebut bias disebut sebagai fungsi
edukasi. Fungsi edukasi ini seringkali terlewatkan dari perhatian umat meski tetap
disadari bahwa fungsi tersebut penting untuk dikembangkan. Mengembangkan fungsi
edukasi masjid dimulai dari pemahaman tentang konsep pendidikan Islam secara benar
dan tidak dimaknai secara sempit. Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang secara
komprehensif-integratif mengembangkan potensi manusia baik fisik-material, emosi, dan
juga spiritualnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan jenis jenis masjid ?
2. Bagaimana adab dalam masjid?
3. Apa fungsi dan peran masjid?
4. Bagaimana manajemen pengelolaan masjid?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dan jenis jenis dari masjid.
2. Mengetahui bagaimana beradab ketika di masjid.
3. Mengetahui fungsi dan peran masjid.
4. Mengetahui cara memanajemen pengelolaan masjid.
BAB II
ISI DAN PEMBAHASAN

A. Pengertian Masjid dan Jenis Jenis Masjid


Masjid merupakan salah satu unsur penting dalam struktur masyarakat Islam. Masjid
bagi umat Islam memiliki makna yang besar dalam kehidupan, baik makna fisik maupun
makna spiritual. Kata masjid itu sendiri berasal dari kata sajada-yasjudu-masjidan (tempat
sujud). Sementara Sidi Gazalba menguraikan tentang masjid dilihat dari segi harfiah
masjid memanglah tepat sembahyang. Perkataan masjid berasal dari bahasa Arab.

Adapun menurut istilah yang dimaksud masjid adalah suatu bangunan yang memiliki
batas-batas tertentu yang didirikan untuk tujuan beribadah kepada Allah seperti shalat,
dzikir, membaca al-Qur’an dan ibadah lainnya. Dan lebih spesifik lagi yang dimaksud
masjid di sini adalah tempat didirikannya shalat berjama’ah, baik ditegakkan di dalamnya
shalat jum’at maupun tidak

Sedangkan masjid dalam pengertian khusus adalah tempat atau bangunan yang
dibangun khusus untuk menjalankan ibadah, terutama salat berjamaah. Pengertian ini juga
mengerucut menjadi, masjid yang digunakan untuk salat Jum'at disebut Masjid Jami`.
Karena salat Jum`at diikuti oleh orang banyak maka masjid Jami` biasanya besar.
Sedangkan masjid yang hanya digunakan untuk salat lima waktu, bisa di perkampungan,
bisa juga di kantor atau di tempat umum, dan biasanya tidak terlalu besar atau bahkan
kecil sesuai dengan keperluan, disebut Musholla, artinya tempat salat. Di beberapa
daerah, musholla terkadang diberi nama langgar atau surau.
Berdasarkan golongannya masjid di bedakan menjadi beberapa jenis diantaranya sebagai
berikut :
1. Masjid Besar
Masjid besar adalah masjid yang terletak di suatu daerah dimana jamaahnya
bukan hanya dari kawasan itu tetapi mereka yang mungkin bekerja di sekitar
lokasinya. Masjid ini ditandai dengan jamaah yang tidak tinggal di sekitarnya,
dibangun oleh Pemerintah dan masyarakat sekitarnya, sangat dikontrol oleh
pemerintah baik pengurus maupun pendanaannya, contoh Masjid Istiqlal di
Jakarta dan Masjid Agung di kota besar lainnya.
2. Masjid Elit
Masjid ini terletak di daerah elit, pengurus dan jamaahnya adalah masyarakat
elit. Potensi dana cukup besar, kegiatan cukup banyak dan fasilitas cukup baik.

3. Masjid Kota
Masjid ini terletak di kota. Jamaahnya umumnya pedagang atau pegawai.
Jamaahnya tidak elit tapi menengah ke atas. Dana relatif cukup, kegiatan cukup
lumayan dan fasilitas cukup tersedia.

4. Masjid Kantor
Masjid ini ditandai dengan jamaah yang hanya ada pada saat jam kantor.
Kegiatan tidak sebanyak masjid lain. Dana tidak jadi masalah. Bangunan tidak
begitu besar dan fasilitas tidak terlalu banyak

5. Masjid Desa
Masjid ini jamaahnya berdiam di sekitar masjid, masalah dana sangat kurang,
kualitas pengurus sangat rendah di bidang manajemen dan potensi konflik cukup
besar.

6. Masjid Organisasi
Masjid ini ditandai jamaah yang homogen yang diikat oleh kesamaan
organisasi. Masjid ini dimanajeri oleh organisasi dan masjid sangat otonom.
Seperti masjid NU, Muhammadiyah.

B. Adab di dalam Masjid


1. Mengikhlaskan Niat Kepada Allah Ta’ala
Hendaknya seseorang yang ingin ke masjid mengikhlaskan niatnya sehingga
Allah Ta’ala menerima ibadah yang ia lakukan di masjid. Hendaknya ia
mendatangi masjid untuk menunaikan tugas seorang hamba yaitu beribadah
kepada Allah Ta’ala tanpa dilandasi rasa ingin dipuji manusia atau ingin dilihat
oleh masyarakat. Karena sesungguhnya setiap amalan itu tergantung dari niatnya.
2. Berpakaian Indah Ketika Hendak Menuju Masjid
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata, “dalam ayat ini, Allah
tidak hanya memerintahkan hambanya untuk menutup aurat, akan tetapi mereka
diperintahkan pula untuk memakai perhiasan. Oleh karena itu hendaklah mereka
memakai pakaian yang paling bagus ketika shalat”.

3. Menghindari Makanan Tidak Sedap Baunya


Maksudnya adalah larangan bagi seseorang yang makan makanan yang tidak
sedap baunya, seperti mengonsumsi makanan yang menyebabkan mulut berbau,
seperti bawang putih, bawang merah, jengkol, pete, dan termasuk juga merokok
atau yang lainnya untuk menghadiri shalat jamaah.

4. Menjaga dari Ucapan yang Jorok dan Tidak Layak di Masjid


Tempat yang suci tentu tidak pantas kecuali untuk ucapan-ucapan yang suci
dan terpuji pula. Oleh karena itu, tidak boleh bertengkar, berteriak-teriak,
melantunkan syair yang tidak baik di masjid, dan yang semisalnya. Demikian pula
dilarang berjual beli di dalam masjid dan mengumumkan barang yang hilang.

C. Fungsi dan Peran Masjid


 Fungsi Masjid
Fungsi mesjid bagi kehidupan manusia itu sangat lah penting sebagaimana di
uraikan di bawah ini:
1) Sebagai sentra peribadatan umat islam, terutama dalam shalat lima waktu.
2) Sebagai sekolah, tempat para ulama besar berkumpul dalam mengajarkan
ilmu tentang syari’at-syari’at islam.
3) Tempat ibadah.
4) Tempat konsultasi dan komunikasi.
5) Tempat pendidikan.
6) Tempat santunan social.
7) Tempat latihan militer dan persiapan alat-alatnya.
8) Tempat perdamaian dan pengadilan sengketa.
9) Aula dan tempat menerima tamu.
10) Tempat menawan tahanan.
11) Pusat penerangan atau pembelaan agama.
 Peran Masjid
Peran masjid tentu begitu penting, dengan adanya masjid didekat kita maka
akan lebih memudahkan kita untuk melaksanakan shalat lima waktu, dan kita akan
tau waktu shalat lebih cepat karna adanya orang yang azan, dan yang lebih penting
dengan masjid dekat dengan lingkungan kita itu membuat kita rajin untuk shalat
jema’ah, karna pahala shalat jema’ah 27 derjat lebih mulia dari pada shalat
sendiri. Dalam buku Suprianto Abdullah peran mesjid dalam bidang social yakni
semua urusan kemasyarakatan, baik yang menyangkut urusan pribadi maupun
bersama akan dibicarakan di dalam mesjid, dan segala keputusan akan
diselesaikan semua nya didalam mesjid.dengan keterangan diatas peran masjid
dapat membuktikan bahwa dalam islam urusan ruhani maupun dunia dan
kebendaan saling terkait, dan adalah sebagai pusatnya.

D. Manajemen Pengelolaan Masjid


Masjid merupakan suatu organisasi yang menjadi pusat ibadah, dakwah dan
peradaban Islam, untuk pengelolaannya agar lebih efisien dan efektif perlu
menggunakan ilmu manajemen. Manajemen yang akan dikembangkan dalam hal ini
tidak terlepas dari bingkai ajaran Islam.  Pengelolaan atau idarah masjid, disebut juga
Manajemen Masjid.

Organisasi masjid dengan berbagai kebijaksanaannya termasuk masalah keuangan


yang harus dikelola secara transparan, sehingga para jemaah dapat mengikuti
perkembangan masjid nya secara baik. Masjid yang dirasakan sebagai milik bersama dan
dirasakan manfaatnya secara maksimal oleh para jemaah akan mendapat dukungan yang
kuat, baik dari segi pembangunan maupun dana.

Berhasil atau gagalnya pengelolaan suatu masjid, sangat bergantung pada


kepengurusan yang dibentuk dan sistem yang diterapkan dalam manajemen dan
organisasinya. Koordinasi dan kerja sama merupakan sifat utama dalam praktek
berorganisasi. Ke kompakan dalam bekerja antar pengurus masjid sangat diperlukan baik
dalam melaksanakan program maupun dalam upaya memecahkan berbagai kendala dan
hambatan yang timbul.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Masjid adalah tempat suci umat islam yang berfungsi sebagai tempat ibadah, pusat
kegiatan keagamaan, dan kemasyarakatan yang harus dibina, dipelihara dan dikembangkan
setaca teratur dan terencana. Untuk menyemarakan siar islam, meningkatkan semarak
keagamaan dan menyemarakan kualitas umat islam dalam mengabdi kepada allah, sehingga
partisipasi dan tanggung jawab umat islam terhadap pembangunan bangsa akan lebih besar.

Masjid sebagai pusat pembinaan umat Islam mempunyai dua fungsi pokok, yaitu sebagai
pusat ibadah ritual dan sebagai pusat ibadah sosial.Sebagai pusat ibadah ritual berarti
menyangkut hubungan vertikal 9dengan)llah: dan sebagai pusat ibadah sosial artinya
hubungan manusia denganmanusia yang lainnya, hidup saling tolong menolong dan
bergotongroyong memajukan agama dan bangsa.

Saran

Penulis bersedia menerima kritik dan saran yang positif dari pembaca.penulis akan
menerima kritik dan saran tersebut sebagai bahan pertimbangan yang memperbaiki makalah
ini di kemudian hari. Semoga makalah berikutnya dapat penulis selesaikan dengan hasil yang
lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

https://aldayub.wordpress.com/materi-kuliah/peran-dan-fungsi-masjid/

https://www.unisba.ac.id/griya-ilmu-masjid-sebagai-pusat-peradaban-islam-dan-pemberdayaan-
umat/

https://muslim.or.id/19262-adab-adab-ketika-di-masjid.html#!/history

Anda mungkin juga menyukai