Anda di halaman 1dari 10

PERAN DAN FUNGSI MASJID

MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah Pendidikan Agama Islam

Disusun Oleh:
M. Nurisyadus Zawaini (42421072)
Athiyah Maqbullah (42421107)
Nahdliyah Jadidah (42421077)
Lintang Ayu Ningrum (42421064)

Dosen Pengampu:
Muh. Aris Izzudin M.Pd.I

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SIDOARJO

2021
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang

Didalam kehidupan kita pasti sudah tau apa itu masjid, masjid merupakan
tempat yang dipergunakan oleh umat Islam untuk beribadah kepada Allah
SWT. Masjid dibangun agar umat Islam dapat mengingat, mensyukuri, dan
menyembah Allah dengan baik. Didalam syariat umat Islam, masjid adalah
tempat yang paling mulia, tetapi sering kali orang-orang melupakan peran dan
fungsi masjid yang sebenarnya, seperti adanya perdagangan di area masjid, dan
tidur didalam masjid. Fungsi masjid di zaman sekarang ini tidak hanya
dipergunakan sebagai tempat ibadah saja, tetapi juga berfungsi sebagai tempat
berbagai kegiatan ke-Islaman.

Keberadaan masjid pada umumnya merupakan salah satu perwujudan


aspirasi umat islam sebagai tempat ibadah yang menduduki fungsi sentral.
Mengingat fungsinya yang strategis, maka perlu dibina sebaik-baiknya-
baiknya, Baik segi fisik bangunan maupun segi kegiatan pemakmurannya.

Pada masa Nabi Muhammad SAW. Atau masa sesudahnya masjid


menjadi pusat kegiatan umat muslim. Kegiatan tersebut mencakup tentang
politik, ekonomi, sosial, dan peradilan yang biasanya di pecahkan dan di bahas
oleh lembaga masjid, oleh karena itu didalam makalah ini kita akan membahas
peran dan fungsi masjid bagi umat islam agar tau peran dan fungsi masjid.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja peran masjid dalam kehidupan sehari-hari?
2. Apa saja fungsi masjid dalam kehidupan sehari-hari?
3. Bagaimana cara mengoptimalkan peran masjid secara utuh?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Peran Masjid
Masjid merupakan tempat ibadah bagi umat Islam, khususnya untuk
melaksanakan shalat. Masjid sering disebut sebagai Baitullah (rumah Allah) yang
memiliki fungsi utama sebagai tempat sholat, sholat, mengaji, dan ibadah lainnya.
Dengan menganalisis data sejarah, makalah ini menjelaskan bahwa pada masa
Rasulullah dan generasi Islam awal, masjid memiliki fungsi yang lebih besar,
tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan masyarakat
seperti tempat belajar, pusat pengembangan ekonomi, politik. pusat
pengembangan, pusat dakwah , dan pusat pengembangan moral. Oleh karena itu,
pada tahap awal, peran masjid sangat strategis sehingga perlu menjadi model
revitalisasi peran masjid di era modern, sedangkan alam artian khusus masjid
adalah tempat atau bangunan yang dibangun khusus untuk menjalankan ibadah,
terutama salat jema’ah. Pengertian ini juga menggerucut menjadi, masjid yang
digunakan untuk salat jum’at disebut masjid jami’. Karna salat jum’at diikuti oleh
orang banyak maka masjid jami’ biasanya besar. Sedangkan masjid yang hanya
digunakan untuk salat lima waktu, bisa di perkampungan, bisa juga di kantor, dan
biasnya tidak terlalau besar atau bahkan kecil sesuai dengan keperluan, disebut
musholla, artinya tempat solat. Dibeberapa daerah, musholla diberi nama langgar
atau surau. Jika menengok sejarah Nabi, ada tujuh langkah strategis yang
dilakukan oleh Rasul dalam membangun masyarakat madani dimadinah.

Berikut adalah beberapa peran masjid dalam kehidupan kita:

1. Peran ruhaniyah masjid

Peran masjid yang paling utama adalah untuk menmemotivasi dan


membangkitkan kekuatan ruhanyah dan imam, sebaliknya, jika kita merenungkan
tentang peran tempat-tempat peribadatan agama lain, kita lihat bahwa tempat-
tempat tersebut merupakan tempat dilakukannya perbuatan yang tercela. Di dalam
islam juga kita bisa beribadah dimana pun tempat asalkan tempat itu bersih dan
suci, islam juga mengajar kan kita kita untuk bertutur yang sopan, dan
menghindari perkataanyang keji. Di dalam islam juga kita bisa beribadah dimana
pun tempat asalkan tempat itu bersih dan suci, islam juga mengajar kan kita kita
untuk bertutur yang sopan, dan menghindari perkataanyang keji. Islam
memerintahkan para pemeluknya untuk shalat lima kali sehari semalam di mesjid,
sehingga aktifitas keduniaan mereka di sesuaikan dengan shalat lima waktu di
mesjid.

2. Masjid sebagai pusat kebudayaan


Peran mesjid yang terpenting dalam masyarakat juga untuk menghidupkan
kebudayaan yang ada, kebudayaan islam meliputi setiap bidang kehidupan, dan ia
mencerminkan cara kehidupan islam yang lengkap, dan memiliki hubungan yang
khusus dan mendasar dengan pengetahuan yang muncul sejak lahirnya islam.[3]
Budaya-budaya yang dimaksud di sini yakni seperti memiliki madrasah-madrasah
unruk anak-anak menuntut ilmu seperti al-quran dan hadits. Jadi kita harus bisa
memahami budaya yang ada dalam agama kita, jangan lah kita terlalu larut dalam
budaya barat yang hanya akan membawa kita kedalam lembah kesesatan.

3. Peran masjid dalam bidang social


Dalam bidang social peran masjid tentu begitu penting, dengan adanya
masjid didekat kita maka akan lebih memudahkan kita untuk melaksanakan shalat
lima waktu, dan kita akan tau waktu shalat lebih cepat karna adanya orang yang
azan, dan yang lebih penting dengan masjid dekat dengan lingkungan kita itu
membuat kita rajin untuk shalat jema’ah, karna pahala shalat jema’ah 27 derjat
lebih mulia dari pada shalat sendiri. Dalam buku Suprianto Abdullah peran mesjid
dalam bidang social yakni semua urusan kemasyarakatan, baik yang menyangkut
urusan pribadi maupun bersama akan dibicarakan di dalam mesjid, dan segala
keputusan akan diselesaikan semua nya didalam mesjid.dengan keterangan diatas
peran mesjid dapat membuktikan bahwa dalam islam urusan ruhani maupun dunia
dan kebendaan saling terkait, dan adalah sebagai pusatnya.
4. Peran mesjid dalam bidang politik
Dalam bidang politik yang dimainkan umat islam yang shalih dan taat
boleh dikatakan bahwa politik adalah hal yang terlarang, karna bagaimana pun
politik adalah alat untuk mencapai tujuan yang banyak mengandung arti keji,
seperti kita lihat pada saat ini politik hanya lah sebuah kebohongan untuk
mencapai sebuah kemakmuran, yang belum tentu lama untuk kita nikmati, apa
gunanya kita bahagia dalam kebohongan. Saat politik seakan saama dengan
korupsi, tipu daya, dan haus akan sebuah kekuasaan. Sesungguhnnya politik yang
diterapkan dalam islam adalah politik untuk menyeru manusia agar mereka dapat
berserah diri secara mutlak kepada allah, dan menolak secara mutlak hal-hal yang
bertentangan dengan kehendak allah dan agar saling menjaga hubungan yang
selaras dengan sesama manusia.
B. Fungsi Masjid
Upaya memakmurkan masjid sebagaimana ditegaskan dalam surat at
Taubah ayat 17, maka dalam pandangan Wahbah az-Zuhaili ada dua ketegori
memakmurkan masjid. Pertama memakmurkan pada aspek Hissiyah dan kedua
aspek Manawiyyah. Aspek hissiyah meliputi ibadah dan pensucian jiwa,
pendidikan dan fungsi ijtimaiyyah. Adapun aspek manawiyyah bertumpu pada
aspek fisik masjid. Ada beberapa pandangan mengenai fungsi masjid. Adapun
yang menjadikan adalah fungsi pertama, ibadah dan tazakiyah an-Nafsi, kedua,
fungsi tarbiyah ( pendidikan) dan ketiga fungsi ijtimaiyyah ukhuwah dan sosial
kemasyarakatan ). Oleh karena itu, pembahasan Fungsi dan peran masjid akan
difokuskan pada ketiga fungsi tersebut Yang disebutkan:
1. Pusat Ibadah dan tazkiyyah an nafsi.
Masjid menjadi pusat pelaksanaan rukun Islam yang lima, termasuk di dalamnya
pelayanan shalat berjamaah. Karena fungsi masjid sebagi pusat ibadah dan
tazkiyyah an nafsi , maka perlu ada penekanan korelasi yang positif antara
pelksanaan ibadah dengan tazkiyah an-nafsi berupa akhlak al karimah,maka ironi
ketika tatkala keberagamaan meningkat , belum diringi dengan peningkatan
akhlak al karimah.
Masjid adalah tempat yang paling ideal dan praktis untuk menyucikan diri.
Firman Allah:
‫ق أَ ْن تَقُو َم فِي ِه فِي ِه ِر َجا ٌل يُ ِحبُّونَ أَ ْن‬ َ ‫ال تَقُ ْم فِي ِه أَبَدًا لَ َمس ِْج ٌد أُس‬
ُّ ‫ِّس َعلَى التَّ ْق َوى ِم ْن أَ َّو ِل يَوْ ٍم أَ َح‬
َ‫يَتَطَهَّرُوا َوهَّللا ُ يُ ِحبُّ ْال ُمطَّه ِِّرين‬
“ Janganlah kamu bersembah yang dalam masjid itu selama-lamanya.
sesungguh- nya mesjid yang didirikan atas dasar taqwa (mesjid Quba), sejak hari
pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. di dalamnya mesjid itu ada
orang-orang yang ingin membersihkan diri. dan Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang bersih.” (QS. At-Taubah:108)
2. Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Pusat Pendidikan dan Pelatihan. Pusat Pendidikan dan Pelatihan
merupakan peran strategis yang saat ini telah banyak dilakukan di masjid. Proses
ini ditandai dengan adanya kegiatan pendidikan dan pemberian pelatihan-
pelatihan diantaranya dengan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan Taman
Pendidikan Al Quraan , Remaja Masjid maupun Ta’mir Masjid beserta
kegiatannya. Masjid bagi pendidikan di tingkat dasar merupakan tempat belajar
ayat ayat al Quran dan hadis Nabi. Sejak dini anak-anak di dorong untuk
mempelajari al Quran, sebagaimana berlangsung sampai hari ini. Kementerian
Agama telah menerbitkan Keputusan Menteri Agama Nomor 150 Tahun 2013
tentang Pedoman Gerakan Masyarakat Gemar Mengaji. Upaya ini dilakukan
antara lain bertujuan untuk memakmurkan masjid dan mushalla serta
menghidupkan kembali kearifan lokal yang mulai tergeser seiring dengan
perubahan dan dinamikan sosial. Pendidikan keagamaan pada tingkat yang lebih
tinggi telah dipindah ke lembaga universitas Islam yang relatif modern. seperti
misalnya masjid lembaga pendidkan formal dari tingkat dasar sampai dengan
universitas, gung al Azhar demikian juga dengan Masjid Istiqlal telah memiliki
lembaga pendidikan formal. Madrasah Istiqlal.
3. Pusat Penjaringan Potensi Umat dan Pembinaan Jamaah.
Masjid dengan jamaah yang selalu hadir sekedar untuk menggugurkan
kewajibannya terhadap Allah bisa saja mencapai puluhan, ratusan, bahkan ribuan
orang jumlah-nya. Ini bisa bermanfaat bagi berbagai macam usia, beraneka
profesi dan tingkat (strata) baik ekonomi maupun intelektual, bahkan sebagai
tempat berlangsungnya akulturasi budaya secara santun apabila dilakukan
penjaringan pada petensi-potensi yang mereka miliki.
4. Konsultasi masalah keluarga.
Keluarga Indonesia mempunyai ciri-ciri khusus. Asas kekeluargaan
bersama-sama dengan sifat religiusitas adalah dua ciri utama yang dimiliki dan
dihayati oleh setiap masyarakat di Indonesia. Dua hal ini menurut Harjono Sujono
merupakan dua tali pengikat persatuan dan kesatuan bangsa. Masjid dapat
memiliki fungsi sebagai pusat konsultasi bagi peramasalhan keluarga.
Keberadaan Imam, atau BP4 di area masjid penjadi penting. Permasalaha
keluarga muslim akan sangat mudah ditemukan solusinya jika masjid-masjid
terdekat yang ada di lingkungan masyarakat menyediakan fasilitas konsultasi
keluarga sakinah. Problem keluarga yang ada dapat ditangani sedini mungkin
sehingga kemungkinan terjadinya perselisihan yang berujung pada perceraian
dapat diminimalisir jumlahnya.
C. Pengoptimalan peran masjid

 Masjid sebagai Pusat Ibadah

Kehidupan umat Islam yang tetap cenderung mempertahankan


eksistensinya sebagai hamba ALLAH dengan memanfaatkan masjid sebagai
sarana melaksanakan ibadah menunjukkan betapa peranan masjid sangat
strategis, khususnya berkaitan dengan fungsinya sebagai Pusat Ibadah. Fungsi
yang dimaksud, adalah sebagai berikut :
1. Fungsi masjid sebagai tempat sujud atau penghambaan diri kepada Sang
Khaliq - ALLAH SWT, dengan menjadikan masjid sebagai tempat
berkumpulnya umat Islam mendirikan shalat fardlu 5 (lima) waktu serta shalat
sunnat, seperti ; Tarwih, witir dan lain – lain ;
2. Fungsi masjid sebagai tempat I’tikaf, berzikir, pengajian dan membaca Al
Qur’an ;
3. Fungsi masjid untuk kegiatan ibadah sosial atau Muamalah, seperti ;
penerimaan, penampungan dan pengelolaan dana zakat, serta ;
5. Dapat berfungsi sebagai Baitul Mal.

 Masjid sebagai Sarana Pembinaan Umat

Semakin berkembang dan tersebarnya jumlah masjid dari perkotaan


sampai ke pelosok desa, merupakan potensi utama dalam mengoptimalkan
peranan masjid sebagai sarana pembinaan umat, dengan mengimplementasikan
fungsi – fungsi masjid sebagai berikut :
1. Fungsi persatuan dan Ukhuwah Islamiyah, maksudnya adalah dengan
berkumpulnya umat Islam dalam rangka melaksankan shalat jama’ah di masjid
akan mengarahkan segenap Muslimin dan Muslimat untuk semakin
memperkokoh keutuhan persatuan dan persaudaraan (Ukhuwah Islamiyah) ;
2. Fungsi masjid sebagai Pewaris nilai – nilai ajaran agama Islam, dengan
memposisikan masjid menjadi tempat pengajaran, pendidikan Islam dan
pengembangan ilmu ;
3. Fungsi Dakwah, yakni masjid dapat dimanfaatkan para Da’i (Muballigh dan
Muballighat) untuk memberikan fatwa atau nasehat agama kepada segenap
umat Islam di sekitarnya ;
4. Sebagai penghimpun khasanah ilmu pengetahuan dengan menempatkan
sarana perpustakaan ;
5. Masjid dapat berfungsi sebagai tempat bermusyawarah terhadap berbagai
persoalan umat.
Berdasarkan uraian di atas, maka saatnya kita mengoptimalkan peranan
masjid secara utuh baik sebagai pusat ibadah maupun sebagai sarana
pembinaan umat dengan tetap berpedoman pada Al Qur’an dan As Sunnah. Di
dalam Al Qur’an banyak sekali kandungan ayat – ayat tentang ibadah, muamalah,
kemasyarakatan, ekonomi, hukum dan keadilan, serta hubungan si kaya dengan
si miskin dan lain – lain. Dengan demikian, upaya mengembalikan peranan
masjid merupakan persoalan yang sangat penting. Pemahaman yang keliru
terhadap Dienul Islam serta bagaimana mengembalikan peranan masjid harus
kita luruskan sehingga masjid kembali berperan dalam mengembangkan nilai –
nilai ukhrawi dan duniawi yang Islami, dan pada gilirannya mampu pula berperan
sebagai pengendali perubahan social – budaya masyarakat sesuai zamannya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa, yang dimaksud masjid
adalah tempat atau bangunan yang dibangun khusus kaum muslimin (orang islam)
untuk menjalankan ibadah kepada Allah swt, terutama salat berjamaah.
Mengingat telah bergesernya peran dan fungsi masjid, maka optimalisasi fungsi
masjid harus segera dilakukan. Optimalisasi fungsi masjid, baik pada tingkat
Intensifikasi maupun ekstensifikasi, pada gilirannya dapal bermanfaat bagi
pembinaan masyarakat, bukan saja dalam aspek kegiatan ibadah mual tapi juga
bagi pembinaan aspek wawasan sosial, politik dan ekonomi serta wawasan-
wawasan lainnya sesuai dengan tuntutan dan perkembangan zaman.
Isyarat teologis yang menyatakan bahwa masjid itu adalah Rumah Tuhan
sesungguhnya memberikan makna bahwa masjid tidak lagi mengikat individu
sebagai sosok pemiliknya, lapi merupakan gambaran ko-lektifitas yang terikat
pada semangat ketuhanan yang umum. Pola pembinaan umat yang dilakukan
Rasulullah yang berbasis di masjid hingga kini diikuti oleh para pengurus dan
pengelola masjid di seluruh dunia, termasuk di tanah air.
Daftar Pustaka

Rujukan artikel web


https://aldayub.wordpress.com/materi-kuliah/peran-dan-fungsi-masjid/
https://ekonominator.blogspot.com/2021/04/manajemen-masjid-peran-masjid-dalam.html

Anda mungkin juga menyukai