Anda di halaman 1dari 16

AL-ISLAM & KEMUHAMMADIYAHAN IV

GERAKAN JAMA’AH DAN DAKWAH JAMA’AH

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 12

ALMER SUDHIARTA ( 122019042P )

DOSEN PEMBIMBING: S.Q. FARDINAN S.AG,M.SI

KELAS : IV B

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Puji serta syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena atas berkat,
rahmat serta karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan salah satu tugas Mata Kuliah
Al Islam dan Kemuhammadiyahan IV ini.
Tidak lupa pula kami ucapkan terimakasih kepada S.Q.Fardinan S.AG,M.Si
selaku dosen mata kuliah “Al Islam dan Kemuhammadiyahan IV” yang telah
membimbing dalam pembuatan makalah, serta rekan-rekan yang senantiasa
memberikan dorongan dan bantuan baik berupa moril maupun materil sehingga
makalah ini dapat terselesaikan dengan lancar dan baik.
Dalam penyusunan makalah ini, kami berusaha memaparkan informasi
dengan kemampuan yang kami miliki dengan materi mengenai “Gerakan jama’ah
dan dakwah jama’ah” yang akan dijelaskan dalam sebuah makalah.
Semoga dengan adanya makalah ini, dapat memberikan manfaat untuk kami
dan untuk pembaca untuk lebih mengetahui mengenai “Gerakan jama’ah dan
dakwah jama’ah”.
Saya menyadari bahwa pada penyusunan makalah ini belumlah mencapai
kesempurnaan, oleh sebab itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun, sehingga makalah ini menjadi sempurna dan dapat bermanfaat bagi
kita semua.

Palembang, Juni 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang...................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..............................................................................2
1.3. Tujuan................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Objek Gerakan Jamaah......................................................................1
2.2 Unit Gerakan Jamaah.........................................................................4
2.3 Materi dan Bidang Kegiatan Jamaah.................................................5
2.3.1 Materi Kegiatan Jamaah.........................................................5
2.3.2 Bidang Kegiatan Jamaah........................................................5
2.4 Program Gerakan dan Peran Gerakan Jamaah dan Dakwah Jamaah...6
2.5 Cara Pembentukan...............................................................................9

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan .......................................................................................12
3.2 Saran .................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Gerakan Jama’ah Dakwah Jama’ah atau GJDJ, begitulah metode ini
dinamakan, sejak dirumuskan tahun 1975 sebagai sebuah metode dakwah
persyarikatan Muhammadiyah diakar rumput terutama area cabang dan ranting,
harapan dari adanya GJDJ ini sebagai mana panduan yang diterbitkan oleh majelis
tabligh dan dakwah Khusus adalah :
1. Menumbuhkan dan Membina hidup berjamaah yaitu hidup bersama yang
serasi, Rukun dan Dinamis
2. Menumbuhkan dan Membina hidup sejahtera, yakni hidup yang terpenuhi
kebutuhan lahir dan batin segenap warga jamaah
3. Kesemua itu adalah untuk mengantarkan warga jama’ah dalam
pengabdiannya kepada Allah SWT., Bangsa, Negara, serta kemaslahatan
manusia.
Dirumuskan sebagai sebuah system pembinaan dakwah masyarakat, GJDJ
memiliki konsep pembinaan yang baik, pada teknis nya GJDJ adalah kelompok-
kelompok kecil masyarakat yang memiliki kekhasan atau kesamaan visi, hobi,
atau profesi, kelompok ini dibentuk atas dasar mengakomodir kelompok tertentu
untuk dapat menjalankan kehidupan yang islami disamping menjalankan aktivitas
sehari-hari.
Maka dalam GJDJ ini contoh – contoh yang ada adalah, pembentukan
kelompok Kaum Tani, Kelompok Jamaah Pekerja batik, Kelompok jamaah club
futsal dll, pemetaan kelompok ini bisa berdasarkan Jamaah berdasar hobi, profesi,
tempat nongkrong, Pengajian dan kelompok-kelompok lain yang memungkinkan
masuknya lini-lini dakwah dalam setiap kativitasnya.
Harapan dari adanya kelompok-kelompok kecil ini adalah untuk menyentuh
ranah-ranah dakwah yang secara khusus tak bisa disentuh dengan cara biasa maka
dibuatlah strategi, yg dikemudian hari dikenal sebagai strategi dakwah komunitas

1
1.2. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Unit Gerakan Jamaah ?
2. Apa itu materi dan bidang kegiatan jamaah ?
3. Bagaimanakah Program gerakan serta peran Gerakan Jamaah Dakwah
Jamaah?

1.3. Tujuan
1. Sebagai syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Al-Islam dan
Kemuhammadiyahan 3.
2. Memahami pengertian dari Unit Gerakan Jamaah
3. Memahami bagaimana gerakan jamaah dan dakwah jamaah
4. Mampu memahami mengenai gerakan jamaah dan peran Gerakan Jamaah
Dakwah Jamaah

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Objek Gerakan Jamaah


Yang menjadi Objek dari Gerakan Jama’ah dan Dakwah Jama’ah ini
adalah khususnya anggota jama’ah dan mansyarakat dilingkungan geografisnya
secara umum
Dalam GJDJ ini terdapat 2 unsur yang menjadi bahan utamanya yaitu

 Pamong inti Jamaah (Tokoh/Figur/Mubaligh/siapapun yg dianggap


kelompok sebagai pemimpin atau yang di segani kelompok)
 Jamaah

Kelompok ini akan beraktifitas seperti biasanya sesuai jadwal yang telah
disepakati, jika jamaah pengajian maka aktivitasnya adalah pengajian rutin
keliling, jika jamaah nya main futsal maka sebelum main futsal aka nada sedikit
wejangan, ngaji bareng, dan melakukan hal-hal bermanfaat lainnya.
Segala aktivitas kelompok di arahkan untuk membentuk manusia yang
berakhlakul karimah sebagai mana yang telah Rasullullah contohkan, se waktu-
waktu jamaah juga bisa melakukan aksi-aksi social yang nyata jika di perlukan.
Dalam hal menjalankan dan untuk dapat membangun sebuah jamaah,
Rasulullah SAW mensosialisasikan prinsip-prinsip Islam dan pokok ajarannya.
Syi'arnya ialah :

1. Mengintensifkan dakwah perorangan. Dakwah fardiyah ini dilakukan


oleh Rasulullah SAW pada fase dakwah sirriyah. Metode ini sangat
relevan untuk dilakukan pada awal pembentukan jama'ah, ataupun di
saat adanya tindakan refresif dari pihak penguasa.

2. Menata manajemen dakwah dengan Menentukan skala prioritas dalam


berdakwah

3
3. Setelah jamaah terbentuk, Rasulullah SAW menyiapkan jama'ah
tersebut untukmenyebarkan ajaran yang telah diterimanya
Subjek dakwah jama’ah adalah seluruh anggota persyarikatan
Muhammadiyah yang kooridnasinya dipegang oleh Majelis Tabligh bersama
Pimpinan persyarikatan, apabila kondisi anggota belum memungkinkan, maka
mubaligh Muhammadiyah merupakan penggerak gerakan tersebut. Dengan
demikian pada fase awal, yang menjadi inti jama’ah adalah para mubaligh
Muhammadiyah yang tergabung dalam Korp Mubaligh Muhammadiyah. Namun
bila keadaan sudah memungkinkan inti jama’ah bisa saja bukan mubaligh.
Untuk mewujudkan jama’ah sebagai objek dakwah, maka ada 4 bentuk
atau tahapan jama’ah yang harus dilakukan, yaitu:
1. Realisasi anggota Muhammadiyah dalaam suatu lingkungan menjadi
jama’ah yaitu suatu kelompok anggota yang suatu kelompok anggota
yang merupakan suatu kesatuan sosial.
2. Realisasi anggota atau karyawan suatu unit amal usaha
Muhammadiyah seperti sekolah, rumah sakit, panti asuhan, masjid,
dan lain-lain, menjadi satu kesatuan dalam jama’ah.
3. Reallisasi pemeluk Islam dalam suatu lingkungan tempat tinggal
sebagai jama’ah atau kesatuan sosial.
4. Mewujudkan satu lingkungan sosial tempat tinggal pemeluk Islam dan
Muhammadiyah bersama anggota masyarakat lainnya baik Muslim
maupun Non Muslim sebagai kesatuan sosial.

2.2. Unit Gerakan Jama’ah


Didalam satu kelurahan, inti inti jama’ah bergabung menjadi satu unit,
satu kesatuan, yang disebut Unit Gerakan Jamaah. Unit Gerakan jamaah ini
dipimpin langsung oleh pimpinan ranting Muhammadiyah yang membawahi
kelurahan tersebut.
Dalam Unit Gerakan Jamaah, dibawah pimpinan – pimpinan Ranting
Muhammadiyah, bermusyawarah tentang :

1. Hambatan hambatan yang perlu dipecahkan bersama


2. Kegiatan kegiatan masyarakat yang perlu menjadi perhatian inti-inti

4
jamaah untuk dimanfaatkan dalam membina kesejahteraan
kelurahannya
3. Kerjasama yang perlu direncanakan untuk saling meningkatkan gerak
jama’ah masing – masing.
4. Unit Gerakan Jamaah menjadi forum untuk meningkatkan kesadaran
dan kemampuan anggota inti jamaah sebagai mubaligh Dakwah
Jamaah
5. Unit Gerakan Jamaah Menjadi satu – satunya saluran formal organisasi
dari persyarikatan terhadap gerakan jamaah ini

2.3 Materi dan Bidang Kegiatan Jamaah


2.3.1 Materi Kegiatan Jama'ah

kegiatan Jama'ah ini terbagi dua kelompok, yaitu:

a. Aspek kehidupan beragama Islam, yang mempunyai sasaran


untuk lebih meningkatkan kehidupan beragama Islam bagi
anggota jama'ah yang beragama Islam.

b. Aspek kehidupan sosial, yang mempunyai sasaran untuk


membentuk kehidupan sosial yang sejahtera lahir batin, yang
harmonis ditujuan kepada segenap anggota jama'ah yang riil
maupun abstrak.

2.3.2 Bidang Kegiatan Jamaah

a. Bidang Pendidikan. Menumbuhkan kesadaran dan


memberikan pengertian tentang mutlak perlunya pendidikan
bagi anak-anak dan generasi muda, khususnya pendidikan
agamanya, untuk menjadi pegangan hidup dan kehidupannya
di masa depan.

b. Bidang Sosial. Membina kehidupan yang serasi antara


keluarga yang satu dengan keluarga lainnya, tolong -
menolong, dan bantu-membantu mengatasi kesulitan yang

5
sedang dialami oleh anggota jama'ahnya, menghilangkan sifat
egoisme dan menutup diri.

c. Bidang Ekonomi. Merusaha memecahkan kesulitan -


kesulitan ekonomi (penghidupan) yang dialami oleh anggota
jama'ahnya, antara lain dengan membantu pemodalan,
mencarikan pekerjaan, memberikan latihan ketrampilan
(keahlian) dan sebagainya.
d. Bidang Kebudayaan. Membina kebudayaan yang tidak
bertentangan dengan Islam sebagai sarana/ alat dakwah
dan mengikis (menghindarkan) -pengaruh kebudayaan yang
merusak dari manapun datangnya.

e. Bidang Hukum. Membina kesadaran dan memberikan


pengertian tentang tertib hukum untuk kebaikan bersama dalam
masyarakat, melaksanakan dan mempraktekkan ajaran-ajaran
agama Islam yang berhubungan dengan muamalat duniawiyat.

f. Bidang Hubungan Luar (Solidaritas). Menumbuhkan


rasa setia kawan dan simpati terhadap sesama umat Islam
khususnya dan umat lain umumnya yang sedang 0
mengalami musibah, penderitaan, penindasan, dan
sebagainya, kenudian menyatalaksanakannya deng.an
mengumpul kan bantuan dan sebagainya.

Kegiatan-kegiatan tersebut dituangkan dalam bentuk kegiatan


masyarakat yang banyak rnacam dan jenisnya, baik yang resmi atau
setengah resmi, yang sudah ditangani pemerintah maupun yang tumbuh
atas inisiatif rakyat senidiri. Cntoh yang resmi adalah Rukun Tetangga
(RT), Rukun Kampung (RK) Rukun Warga (RW) dan sebagainya.

2.4 Program Gerakan dan Peran Gerakan Jamaah dan Dakwah Jamaah

6
Adapun program Gerakan Jama'ah dan Dakwah Jama'ah i.ni
disusun berdasarkan kebutuhan dan kepentingan anggota Jama'ahnya, serta
memperhatikan kondisi lingkungan masyarakatnya.
AR. Fakhruddin menambahkan secara rinci unit program yang
harus dikerjakan dan menjadi tugas Bapak/lbu jama'ah (1nti jama'ah)
yaitu:

1 · Mengajak anggota jama'ahnya untuk sholat berjama'ah.

2· Mengajak anggota jama'ahnya mengun1ung1 kawan yang sakit

3. Mengajak menxampaikan pertolongan atau hadiah bersama

kepada anggota yang memerlukan dan yang patut

4 Mengajak bertakziah kepada aonggota yang musibah kematian dengan

membawa bersama pertolongan dan pemberian yang perlu.

5. Memperhatikan kesusahan anggota jama'ah.

6. Memperhatikan kehidupan anggota jama'ah.

7. Memperhatikan kehidupan rumah tangga anggota jama'ah.

8. Memperhatikan hidup keagamaan anggota jama'ah.

9. Mengajak berorganisasi, seperti pengajian, kursus, rapat anggota

Muhammadiyah dan sebagainya.

10. Mengajak untuk membayar iuran wajib, zakat, wakaf, kurban dan
lain sebagainya

Pimpinan Cabang atau Ranting Muhammdiyah berkewajiban


membentuk dan membina kelangsungan Gerakan Jama' ah dan
Dakwah jama 'ah yang berkedudukan di lingkungan Ranting, tetapi
Pelaksanakan di luar struktur Ranting Muhammadiyah

Setiap anggota jama’ah berusaha bersama-sama sesuai dengan kemampuan

7
masing masing meningkatkan penghasilan anggota, mengurus dan menyelesaikan
pendidikan anak-anak dari anggota kelompok baik pilihan sekola, jenis sekolah,
dan biaya sekolah.
Demikian pula terhadap kesehatan anggota dan keluarganya, baik ketika sakit
maupun dalam usaha menjaga kesehatan.
Jika ada anak dari anggota kelompok yang ingin meneruskan sekolah
sementara biaya tidak ada sedangkan anak yang bersangkutan berminat dan
mempunyai potensi untuk dikembangkan, masalah ini dibicarakan dalam
pengajian atau rapat anggota lalu dipikul dan dipikirkan bersama.
Apabila salah satu anggota jama’ah yang mempunyai anak dan sudah dewasa
dan sudah waktunya untuk berkeluarga, masing-masing anggota ikut memikirkan
dan mencarikan jodohnya secara bersama-sama memikirkan jalan keluar agar bisa
mendapat pekerjaan dan bisa mandiri.
Diantara anggota Muhammadiyah yang ahli dalam pertanian, keterampilan
mengelola hasil pertanian, perikanan, perdagangan, atau mungkin kesehatan dan
pendidikan. Kepada mereka diminta dengan sukarela untuk membimbing anggota
lainnya sesuai dengan keahlian masing-masing dan permaslahan yang dihadapi
oleh setiap jama’ah dan anggotanya. Pengaturan kegiatan ini dilakukan oleh inti
jama’ah dan pamong jama’ah dibawah koordinasi ranting atau cabang
Salah satu fungsi Gerakan jama'ah dan Dakwah Jama'ah adalah
mendiskusikan dan mencarikan solusi atas permasalahan-permasalahan yang
sedang dihadapi oleh anggota jama'ahnya, misalnya :

- Apabila kita mau membantu persoalan para nelayan


bagaimana cara mendapatkan ikan. Maka cara mengatasi masalah
mereka bukan dengan cara mem benlkan. 1kan sebanyak mungkin.
Akan tetapi, berilah mereka kail dan ajarilah cara menggunakannya,
bahkan lebih dari itu, ajari mereka bagaimana cara membuat kail.
- Membantu seseorang yang tidak mampu untuk membayar SPP
dan biaya sekolah anaknya, tidak cukup dengan memberinya uang.
Tetapi, jauh lebih membantu lagi jika mereka dibimbing atau diberi
pekerjaan agar mendapatkan uang untuk menutupi keperluan-
keperluanya.

8
Dua contoh di atas adalah di antara perrnasalahan yang terjadi pada
masyarakat, termasuk anggota jama'ah. Sehubungan dengan itu, maka fungsi
Pembimbing atau Bapak/lbu sebagai Inti jama'ah, sangat diperlukan untuk
memberikan bimbingan dan penyuluhan terhadap anggota jama'ahnya, baik
yang menyangkit masalah agama dan masalah keduniaan mereka.
Sehingga tujuan Gerakan Jama'ah untuk mewujudkan keluarga sejahtera dan
bahagia akan tercapai.

2.5 Cara Pembentukan.


AR. Fakhruddin (1995), menjelaskan di dalam bukunya Pedoman Anggota
Muhammadiyah, beliau menjelaskan tatacara membentuk Jama'ah adalah
sebagai berikut.237
1. Cabang atau Ranting Muhammadiyah yang beranggotakan lebih
dari 10 orang, membagi para anggotanya men1ad1kelompok kecit-
kecit yang ttap-tiap kelompok beranggota sedikitnya 5 orang dan paling
banyak 10 orang. Tiap-tiapkelompok dinamakan satu jama'ah
2. Tiap- tiap jama'ah dipimpin oteh Bapak/lbu jama'ah yang dipilih
oleh dan dari anggota jama'ah dan disyahkan/ ditantlk oleh cabang
atau Rantingnya rnasing-rnasing.
3. Bapak lbu. Jama ah pada pokoknya berkewajiban
mernperhattkan cara pemeliharaan bagi para anggotanya data soal ke
lslamannya, keduniaannya dan ke Muhammadiyahannya.

Di dalam Almanak Muhammadiyah 1416H diterangkan bahwa, fungsi dan


peran Pimpinan Ranting Muhammadiyah dan anggotanya dalam rangka Gerakan
jama'ah dan Dakwah Jama'ah ssebagai berikut'

1) Pimpinan Ranting Muhammadiyah dan anggotanya harus menyadari


bahwa Gerakan Jama'ah dan Dakwah Jama'ah adalah Proyek
Persyarikatan. Pengertian Proyek di sini ialah suatu bentuk kegiatan yang
memproyeksikan (mencerminkan) cita-cita
Muhammadiyah. Dalam bentuk kegiatan itu akan terwujudlah

9
suatu gambaran yang nyata, yang mudah dilihat dan ditangkap oleh
masyarakat luas, tentang apa dan mengapa Muhammadiyah itu. Proyek
Persyarikatan fungsinya juga sebagai pengetrapan ide-ide Persyarikatan ke
dalam masyarakat. Makin meluas itu di tengah-tengah masyarakat,
makin dekatlah Persyarikatan kita kepada tujuannya. Contoh proyek
persyarikatan yaitu, sekolah, pengajian, poliklinik, panti asuhan dan
sebagainya.

2) Ada ciri khas yang membedakan antara proyek Jama'ah dan dakwah
Jama'ah dengan proyek-proyek Persyarikatan yang lain:

a. Proyek-proyek Persyarikatan seperti sekolah, pengajian,


poliklinik dan sebagainya, diurus langsung oleh Majlis atau bagian-
bagian yang bersangkutan atas nama Pimpinan Muhammadiyahnya.
lni berarti bahwa segala sesuatu yang berhubungan dengan
proyek itu menjadi tanggung jawab Pimpinan Persyarikatan yang
bersangkutan, baik perencanaannya, managementnya, biayanya
maupun policynya.

b. Jama'ah dan Dakwah Jama'ah menjadi tanggung jawab Anggota


Muhammad1yah bersama Pimpinan Rantin yang bersangkutan

3) Antara Anggota dan Pimpinan Ranting terdapat perbedaan tugas yang


jelas, yaitu:

a. Anggota Muhammadiyah bertanggung jawab atas pelaksanaan


Gerakan jama'ah dan Dakwah Jama'ah di lingkungan tempat
tinggalnya. Sedangkan, Pimpinan Ranting Muhammadiyah hanya
sebagai ternpat konsultasi.

b. Yang mengjadi tanggung jawab Pimpinan Ranting adalah


memimpin anggota Muhammadiyah sebagai Inti Jama'ah yang
melaksanakan Gerakan Jama'ah dan Dakwah Jama'ah itu.

4) Agar Pimpinan Ranting dapat menjalankan fungsinya


sebagai Pembina Inti Jama'ah (yang terdiri dari anggotan Persyarikatan
itu), perlu menunjuk satu dua orang anggota Muhammadiyah untuk

10
dilatih dan ditetapkan sebagai konsultan oleh Pimpinan Rantingnya.

5) Pimpinan Ranting berkewajiban untuk mengumpulkan data-


data, laporan dan segala sesuatu tentang perkembangan Jama'ah dan
Dakwah jama'ah di Rantingnya untuk dilaporkan kepada Pimpinan
Persyarikatan di atasnya

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Secara Etimologis (lughatan) jama’ah adalah bentuk masdhar dari kata jama’a.
Jama’a artinya mengumpulkan, menghimpun atau menyatukan. Jama’ah artinya
kesatuan, kumpulan atau kelompok orang. Dakwah adalah bentuk masdhar dari
kata da’aa artinya berdo’a, memanggil, menyeru, mengajak, mendorong, atau
mengadu. Da’a-watan artinya seruan panggilan, ajakan, dorongan atau pengaduan
Berdasarkan hasil pemaparan diatas, kami dapat menarik kesimpulan
bahwa secara garis besar jama’ah dan dakwah jama’ah adalah sekelompok kecil
warga persyarikatan dan atau umat Islam beserta masyarakat yang menyatukan
diri untuk menyelesaikan berbagai permaslahan hidup para anggota dan kelompok
secara bersama-sama berdasarkan prinsip-prinsip ajaran Islam. Sebagaimana
pemaparan diatas, Mentoring GJDJ menjadi satu komponen berpotensi dalam
kaderisasi, ditengah keterbatasan individu yang memiliki kesamaan visi atau
menganggap ini sebagai hal yang sia-sia , amat butuh kepedulian semua pihak
bukan hanya sekedar pekerjaan bidang Perkaderan saja namun menjadi perkerjaan
umum setiap individu pimpinan untuk rela mewakafkan waktunya untuk membina
serta membantu jamaah, bukan karena apapun, semata-mata membina jamaah
adalah sebagai sarana amal jariyah yang senantiasa mengalir jika setiap manusia
dalam kelompok jamaah merasakan manfaat dari apa yang telah disampaikan

3.2 Saran
Dibutuhkan lebih banyak referensi untuk menyempurnakan makalah ini, sehingga
kami mengharapkan adanya banyak sumbangsih pemikiran dari para pembaca
guna adanya perbaikan sehingga tulisan ini dapat bermanfaat.

12
DAFTAR PUSTAKA

Drs. Ruskam Suaidi, 2019.Gerakan Pembaharuan Islam. Palembang : CV Insan


Cendekia Palembang

Drs. H. Hamdan Hambali, 2006, Ideologi Dan Strategi Muhammadiyah,


Yogyakarta : Suara Muhammadiyah

Fathurrahman Kamal, Lc.,MA, 2015, Gerakan Jamaah dan Dakwah Jamaah


dalam muhammadiyah : http://malang.muhammadiyah.or.id (online)

Nashir DR. Haedar, Manhaj Gerakan Muhammadiyah (Yogyakarta: Suara


Muhammadiyah kerjasama dengan Majelis Pendidikan Kader PP
Muhammadiyah).

Tarjihbms. Files. Wordpress.com / 2007 /08 / pedoman hidup – prdf.

http://taufiqismail93.blogspot.com/2014/01/macam-macam-khittah-
muhammadiyah.html

13

Anda mungkin juga menyukai