Ahmad Yani
03120140264
Perlukah Tasawuf Dipraktekkan
di Era Modern
Sebelum berbicara tentang perlukah tasawuf dipraktekkan di era modern,
ada baiknya kita merujuk ke-apa sebenarnya tasawuf itu sendiri. Arti
tasawuf dan asal katanya secara etimologis menjadi perdebatan para
ulama ahli bahasa. Sebagian mengatakan bahwa tasawuf itu diambil dari
kata shafa artinya suci bersih. Sebagian lagi mengatakan bahwa kata
tasawuf itu berasal dari kata shuf yang artinya bulu binatang domba,
karena orang-orang yang memasuki dunia tasawuf pada zaman dahulu
sering memakai pakaian dari bulu domba, dan ada juga yang
mengatakan asal katanya dari shuffah yaitu sahabat-sahabat Nabi yang
tinggal disalah satu ruang masjid Nabawi yang bernama sufah.
Urgensitas Tasawuf di Era Modern
Tasawuf Akhlaq
Sikap istimewa kaum sufi adalah dalam memberikan makna
terhadap institusi-institusi Islam ajaran Agama Islam mereka
pandang dari dua aspek, yaitu aspek lahiriyah (luar) dan aspek
bathiniyah (dalam). Pendalaman dan pengamalan aspek
“dalamnya” adalah yang paling utama tanpa mengabaikan aspek
“luarnya” yang dimotifasikan untuk embersihkan jiwa. Tanggapan
perenungan mereka lebih berorientsi pada aspek “dalam”, yaitu
cara hidup yang lebih mengutamakan rasa dan rencana, lebih
mementigkan keagungan tuhandan bebas dari egoisme.
Bagian terpenting dari tujuan tasawuf adalah memperoleh
hubungan lansung dengan tuhan, sehingga merasa dan sadar
berada di “hadirat” Tuhan. Keberadaan itu dirasakn sebagai nikmat
dan kebahagiaan yang hakiki. Sufisme perlu dimasyarakatkan pada
kehidupan modern yang sekarang karena terdapat 3 (tiga) tujuan
penting, yaitu:
Turut serta berperan menyelamatkan kemanusiaan dari kondisi
kebingungan akibat hilangnya nilai-nilai spiritual.
Memperkenalkan literature atau pemahaman tentang aspek
esoterik (kebatinan) Islam, baik terhadap masyarakat Muslim
yang mulai melupakannya maupun non Muslim.
Untuk menegaskan kembali, bahwa aspek esoterik Islam, yakni
sufisme merupakan jantung dari ajaran Islam sehingga bila
wilayah ini kering dan tidak berdenyut, maka keringlah aspek-
aspek lain ajaran Islam.
Tasawuf sekarang ini dibutuhkan untuk memperbaiki akhlak
seseorang sebagai pembentuk diri dalam hal spiritual, sikap mental
dan perbuatan luhur yang sangat penting diisikan ke hati mereka
dan dibiasakan dalam perbuatan untuk pembentukan manusia
paripurna, antara lain:
At-taubah
Menurut Qamar kailany dalam bukunya “Fi at-tasawuf al-Islami” yang
dimaksud taubat adalah: rasa penyesalan yang sungguh-sungguh
dalam hati dengan disertai permohonan ampun serta meninggalkan
segala perbuatan yang dapat menimbulkan dosa”. Tekanan dan
penyesalan itu adalah terhadap seluruh aspek kehidupan kecuali Allah.
Cemas dan harap
Sikap mental rasa cemas dan harap, atau yang dalam sitilah
tasawuf khouf dan raja’, adalah salah satu ajaran tasawuf yang
selalu dikaitkan kepada hasan basri. Karena, secara hitoris
memang dialah yang pertama kali memunculkan ajaran ini sebagai
ciri kehidupan sufi.
Az-zuhud
Sesuai dengan pandangan sufi, abhwa hawa nafsu duniawilah yang
menjadi sumber kerusakan moral manusia. Sikap kecenderungan
seseorang kepada hawa nafsunya, mengakibatkan kebrutalan tindakan
manusia dalam mengejar kepuasan nafsunya.
Al-faqr
Kata ini berarti tidak menuntut lebih banyak dari apa yang telah
dipunyai. Merasa puas dan bahagia dengan apa yang sudah
dimilikinya. Sehingga tidak meminta sesuatu yang lain walaupun
sesuatu itu belum dimiliki. (Al-kalabazi: 114).
As-shobru
Salah satu sikap yang fundamental bagi sufi dalam usahanya mencapai
sasaran, adalah sabar. Sabar mereka artikan sebagai satu keadaan jiwa yang
kokoh, stabil dan konsekwendalam pendirian. Jiwanya tidak tergoyahkan,
pendiriannya tidak lebih walau bagaimanapun beratnya tantangan yang
dihadapi. Pantang mundur dan tak kenal menyerah, karena sufi
beranggapan bahwa segala sesuatu yang terjadi merupakan irodah Tuhan
dan mengandung uian. (Qomar kailani: 34).
Ridho
Sikap mental ridho adalah kelanjutan dari rasa cinta atau perpaduan dari
mahabbah dan sabar. Term ini mengandung pegertian menerima dengan
lapang dada dan hati terbuka apa saja yang ada dari Allah, baik dalam
menerima serta melaksanakan ketentuan-ketentuan agama maupun yang
berkenaan dengan masalah nasib dirinya.
Muroqabah
Seorang calon sufi sejak awal sudah diajarkan kepadanya bahwa ia tidak
pernah lepas dari pengawasan Allah. Sebaliknya, seluruh aktivitas hidupnya
ditujukan untuk mendapat berada sedekat mungkin dengan Allah. Ia tahu
dan sadar bahwa Allah “memandang” kepadanya, maka kesadaran itu
membawanya kepada satu sikap mawas diri atau muroqobah kata ini
mempunyai arti yang mirip dengan introspeksi diri.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahaan diatas maka dapat diambil kesimpulan Jadi, fungsi
tasawuf dalam kehidupan sehari-hari pada era modern ini ialah membentuk
kepribadian diri yang sholih serta berperilaku mulia dan ibadahnya berkualitas.
Dalam kehidupan modern, tasawuf menjadi obat yang mengatasi krisis
kerohanian manusia modern yang telah lepas dari pusat dirinya, sehingga ia
tidak mengenal lagi siapa dirinya, arti dan tujuan dari hidupnya.
Saran
Kami menyadari bahwa didalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Untuk itu demi pemahaman kita bersama, mari kita membaca dari buku-buku
lain yang bisa menambah ilmu dan pengetahuan kita tentang tasawuf di era
modern dan kami sangat mengharapkan kritik maupun saran yang sifatnya
membangun, dari Dosen Pembimbing dan para pembaca agar untuk berikutnya
makalah ini bisa lebih baik lagi.