Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rifqy Fakhrul Rijal NPM : 1106022862 Kelas : MPK Agama Islam C Judul : Karakteristik Agama Islam di Bidang

Ekonomi dan Kesehatan. Tinjauan: Dr. Yusuf Al-Qardhawi, Al-Khasaais Al-Ammah Lil Islam, Kairo, Maktabah Wahbah, 2003. Khaerul Huda, Karakteristik Ajaran Islam, http://khaerulhuda.blogspot.com/2011/11/karakteristik-ajaran-islam.html, Maret 2009 Abdullah, M. Yatimin. 2006. Studi Islam Kontemporer. Jakarta: Amzah Ajaran Islam tentang kesehatan berpedoman pada prinsip

pencegahan lebih diutamakan daripada penyembuhan. Dalam bahasa Arab, prinsip ini berbunyi, al wiqayah khair min al-ilaj. Berkenaan dengan konteks kesehatan ini ditemukan sekian banyak petunjuk kitab suci dan sunnah Nabi SAW menuju yang pada dasarnya mengarah pada upaya Islam pencegahan. Untuk pada upaya pencegahan tersebut, menekankan segi kebersihan lahir dan batin, seperti dalam firman Allah SWT (QS. Al-Baqarah : 222) yang memiliki arti Sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.

Bertaubat sebagaimana dikemukakan pada ayat tersebut akan menghasilkan berbunyi kesehatan mental, sedangkan kebersihan lahiriah menghasilkan kesehatan fisik. Selanjutnya kita baca lagi ayat Quran yang

- -
1

dan bersihkanlah pakaiannmu dan tinggalkanlah segala macam


kekotoran.

(QS Al-Mudatsir, 74:4-5). Perintah tersebut berbarengan

dengan perintah menyampaikan ajaran agama dan membesarkan nama Allah Swt. Keseluruhan dari karakteristik ini berjalan bersamaan dengan salah satu hal yang harus dipenuhi oleh suatu karakteristik agama islam yang diutarakan oleh Dr. Yusuf Qardhawi dalam bukunya Khasaais AlAmmah Lil Islam, yaitu Al Waqiiyyah dan Al Wasathiyah , Al Waqiiyyah berarti agama islam adalah agama yang dapat diamalkan didalam kehidupan sehari-hari dan Al Wasathiyah bahwa umat Islam adl ummatan wasathan, umat yg seimbang dalam beramal baik yg menyangkut pemenuhan terhadap kebutuhan jasmani dan akal pikiran maupun kebutuhan rohani. Karakteristik berikutnya adalah ajaran Islam juga mencakup dalam bidang kehidupan ekonomi. Islam memandang bahwa kehidupan yang harus dilakukan manusia adalah hidup yang seimbang dan tidak terpisahkan antara urusan dunia dan akhirat. Agama harus terlibat dalam mengatur kehidupan dunia. Sebagai contoh Allah menurunkan ayat tentang larangan berbuat curang dalam perdagangan, Allah berfirman di awal surat Al-Muthofifin :

"Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang (1) (yaitu) orangorang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, (2) dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi. (3) Tidaklah orang-orang itu menyangka, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan, (4)." (al-Muthaffifin:1-4).
2

Dari ayat ini tergambar jelas bahwa Islam juga memperhatikan kehidupan dari itu manusia Islam juga dalam bidang ekonomi. demi Karena ekonomi dan perkembangannya tidak bisa terlepaskan dari kehidupan manusia, maka mengaturnya terciptanya kesejahteraan kehidupan manusia di dunia dan selamat di akhirat kelak. Dalam kaitan ini Al Quran telah menyerukan agar setiap muslim melakukan segala aktivitas kehidupannya termasuk dalam bidang ekonomi selalu bertumpu pada aqidah. Karena itu, manusia sebagai makhluk ciptaan-Nya dalam melakukan kegiatan ekonomi selalu bertumpu pada keimanan kepada Allah SWT dan bertujuan mencari ridha-Nya.

Anda mungkin juga menyukai