Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PSIKOSOSIAL

“Konsep Psikososial Dalam Keperawatan”

Dosen Pembimbing :

Ns. Suwarningsih Suharto, S.Kep, M.Kep

Di susun oleh:

Kelompok 1

1. Dewi Sunarsih
2. Nanda Putiharsyani
3. Nurkholis Wadud
4. Sinta Agustina

UNIVERSITAS MUHAMMAD HUSNI THAMRIN


FAKULTAS KESEHATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN
TAHUN 2016/2017
Kata Pengantar

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah psikososial berjudul konsep psikososial dalam
keperawatan.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal. Terlepas dari itu, kami menyadari bahwa masih
ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena , kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah psikosoial yang berjudul konsep psikososial dalam
keperawatan ini bermanfaat bagi para pembaca

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Jakarta, 14 September 2017

Penyusun
Daftar Isi

Kata Pengantar...............................................................................................................................

Daftar Isi........................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................

1.1 Latar Belakang..............................................................................................................


1.2 Rumusan Permasalahan...............................................................................................
1.3 Tujuan..........................................................................................................................
1.4 Manfaat........................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................

2.1 Konsep Diri.................................................................................................................

a. Konsep Diri Positif............................................................................................


b. Konsep Diri Negatif...........................................................................................

2.2 Konsep Spiritual..........................................................................................................

BAB III PENUTUP.....................................................................................................................

3.1 Kesimpulan..................................................................................................................

3.2 Saran............................................................................................................................

Daftar Pustaka..............................................................................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia adalah makhluk biopsikososial yang unik dan menerapkan system terbuka
serta saling berinteraksi. Manusia selaulu berusaha untuk mempertahankan keseimbangan
hidupnya. Keseimbangan yang dipertahankan oleh setiap individu untuk dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungannya, keadaan ini disebut dengan sehat. Sedangkan
seseorang dikatakan sakit apabila gagal dalam mempertahankan keseimbangan diri dan
lingkungannya. Sebagai makhluk social, untuk mencapai kepuasana dalam kehidupan,
mereka harus membina hubungan interpersonal positif (Mirzal Tawi, 2008).

Psikososial adalah suatu kondisi yang terjadi pada individu yang mencakup aspek
psikis dan sosial atau sebaliknya. Psikososial menunjuk pada hubungan yang dinamis antara
faktor psikis dan sosial, yang saling berinteraksi dan mepengaruhi satu sama lain. Psikososial
sendiri berasal dari kata psiko dan sosial. Kata psiko mengacu pada aspek psikologis dari
individu (pikiran, perasaan dan perilaku) sedangkan sosial mengacu pada hubungan eksternal
individu dengan orang-orang di sekitarnya (Pusat Krisis Fakultas Psikologi UI). Istilah
psikososial berarti menyinggung relasi sosial yang mencakup faktor-faktor psikologis
(Chaplin, 2011)
1.2 Rumusan Permasalahan
1. Jelaskan mengenai konsep diri!
2. Jelaskan mengenai konsep diri positif dan konsep diri negatif!
3. Jelaskan mengenai konsep spiritual!
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini
a. Tujuan umum
Untuk memenuhi tugas mata ajar Psikososial “Konsep Psikososial dalam Keperawatan”
b. Tujuan Khusus
Agar mahasiswa/i dapat mengetahui dan memahami tentang “Konsep Psikososial dalam
Keperawatan”
1.4 Manfaat
Dengan adanya makalah ini diharapkan agar kita dapat memahami tentang “Konsep Psikososial
dalam Keperawatan”
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Diri


Konsep diri adalah semua bentuk kepercayaan, perasaan, dan penilaian yang diyakini
individu tentang dirinya sendiri dan mempengaruhi proses interaksi sosial dengan lingkungan
sekitar. Konsep diri tidaklah langsung dimiliki ketika seseorang lahir di dunia melainkan
suatu rangkaian proses yang terus berkembang dan membedakan individu satu dengan yang
lainnya (Tarwoto, 2003).
a. Konsep Diri Positif
Jenis-jenis Konsep Diri:
1. Ia yakin akan kemampuan dalam mengatasi masalah
2. Ia merasa setara dengan orang lain
3. Ia menerima pujian tanpa rasa malu
4. Ia menyadari, bahwa setiap orang memiliki berbagai perasaan, keinginan dan
perilaku yang tidak seluruhnya disetujui oleh masyarakat
5. Ia mampu memperbaiki dirinya karena ia sanggup mengungkapkan aspek-aspek
kepribadiannya yang tidak disenanginya dan berusaha mengubahnya
b. Konsep Diri Negatif
Calhoun dan Acocela membagi konsep din negatif menjadi dua tipe, yaitu :
Pandangan individu tentang dirinya sendiri benar-benar tidak teratur, tidak memiliki
perasaan kestabilan dan keutuhan diri. Individu tersebut benar-benar tidak tahu siapa
dirinya, kelebihan dan kelemahannya atau cara hidup yang tepat.
Singkatnya, individu yang memiliki konsep diri negatif terdiri dan 2 tipe, tipe
pertama yaitu individu yang tidak tahu siapa dirinya dan tidak mengetahui kekurangan
dan kelebihannya, sedangkan tipe kedua adalah individu yang memandang dirinya
dengan sangat teratur dan stabil. Seseorang dengan konsep diri negatif akan menunjukkan
karakteristik seperti berikut ini:
a. Sensitif terhadap kritik. Pemilik konsep diri negatif biasanya kurang bisa menerima
kritik dari orang lain sebagai upaya refleksi diri.
b. Senang dengan pujian. Sikap berlebihan terhadap tindakan yang dilakukan sehingga
merasa perlu mendapat penghargaan terhadap segala tindakannya.
c. Merasa tidak disukai orang lain. Selalu muncul anggapan bahwa orang lain
disekitarnya akan memandang negatif terhadap dirinya.
d. Suka mengkritik orang lain. Meski tidak suka dikritik namun pribadi ini senang
sekali menghujani kritikan negatif kepada orang lain.
e. Bermasalah dengan lingkungan sosialnya. Pribadi yang memiliki konsep diri negatif
merasa kurang mampu berinteraksi dengan orang lain.

2.2 Konsep Spiritual

a. Definisi

Spiritualitas adalah keyakinan dalam hubungannya dengan Yang Maha Kuasa dan
Maha Pencipta, sebagai contoh seseorang yang percaya kepada Allah sebagai Pencipta
atau sebagai Maha Kuasa. Spiritualitas mengandung pengertian hubungan manusia
dengan Tuhannya dengan menggunakan instrumen (medium) sholat, puasa, zakat, haji,
doa dan sebagainya (Hawari, 2002).

b. Aspek spiritualitas

Kebutuhan spiritual adalah harmonisasi dimensi kehidupan. Dimensi ini termasuk


menemukan arti, tujuan, menderita, dan kematian; kebutuhan akan harapan dan keyakinan
hidup, dan kebutuhan akan keyakinan pada diri sendiri, dan Tuhan. Ada 5 dasar
kebutuhan spiritual manusia yaitu: arti dan tujuan hidup, perasaan misteri, pengabdian,
rasa percaya dan harapan di waktu kesusahan (Hawari, 2002).

Menurut Burkhardt (dalam Hamid, 2000) spiritualitas meliputi aspek sebagai berikut:

1) Berhubungan dengan sesuatu yang tidak diketahui atau ketidakpastian dalam


kehidupan
2) Menemukan arti dan tujuan hidup
3) Menyadari kemampuan untuk menggunakan sumber dan kekuatan dalam diri sendiri
4) Mempunyai perasaan keterikatan dengan diri sendiri dan dengan Yang Maha Tinggi.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Konsep diri mempunyai peranan penting dalam menentukan perilaku individu.
Individu memandang atau menilai dirinya sendiri akan tampak jelas dari seluruh
perilakunya, dengan kata lain perilaku seseorang akan sesuai dengan cara individu
memandang dan menilai dirinya sendiri. Apabila individu memandang dirinya sebagai
seorang yang memiliki cukup kemampuan untuk melaksanakan tugas, maka individu itu
akan menampakkan perilaku sukses dalam melaksanakan tugasnya. Sebaliknya apabila
individu memandang dirinya sebagai seseorang yang kurang memiliki kemampuan
melaksanakan tugas, maka individu itu akan menunjukkan ketidakmampuan dalam
perilakunya.
Jadi konsep diri sangat mempengaruhi perilaku seseorang .Jika konsep diri
seseorang tersebut negatif, maka dia akan menganggap diri nya secara negatif sehingga
tingkah lakunya lebih condong kearah yang negatif seperti contohnya merasa rendah diri,
selalu bersikap pesimis, merasa kalah sebelum mencoba bersaing dan lainnya, begitu pula
sebaliknya jika seseorang memiliki konsep diri yang positif, maka dia menganggap
dirinya sebagai pribadi yang mampu melakukan tugas-tugasnya. Baik itu tugas yang
mudah atau yang sulit sekalipun, sehingga tingkah lakunya lebih condong kearah positif
seperti tidak mudah menyerah, tidak takut berkompetensi, dan selalu optimis. Untuk
terciptanya konsep diri positif salah satunya adalah menerapkan konsep spiritual.

3.2 Saran
Harapan kami semoga dengan selesainya makalah ini dapat memenuhi kebutuhan materi
bagi para pembaca terutama bagi para mahasiswa/i khusunya bagi kami. Namun tidak
menutup kemungkinan makalah ini bisa sesempurna mungkin. Maka dari itu kritik dan
saran dari para pembaca kami harapkan, terutama dari dosen pembimbing.
Daftar Pustaka

Jurnal Nursing Studies, volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 150

Ali, Mohammad, Muhammad Asnoni. (2006). Psikologi Remaja. Jakarta: Bumi Aksana

Sudarsono. 1984. Prinsip prinsip psikologi sosial. Ditjen. Pedidikan P dan K. Jakarta:
Girimukti Pustaka.

Hamid, A Y. 2000. Aspek Spiritual dalam Keperawatan. Jakarta: Widya Medika

Anda mungkin juga menyukai