PENDAHULUAN
1
DAFTAR ISI :
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3
2.1 Pengertian Pernikah............................................................................... 3
2.2 Dasar hukum pernikahan ..................................................................... 4
2.3 Tujuan Pernikah..................................................................................... 5
2.4 Hikmah Pengertian............................................................................... 7
2.5 Macam-macam nikah ......................................................................... 8
BAB III PENUTUP........................................................................................ 15
1. Kesimpulan ............................................................................................ 15
Daftar Pustaka ................................................................................................ 16
2
BAB 2
PEMBAHASAN
3
Pendapat Syafiiyah yang paling shahih mengenai pengertian
nikah secara syarI adalah bahwa kata itu dari sisi denotatif bermakna
akad sedang dari segi konotatif bermakna hubungan intim
sebagaimana disinggung al-Quran maupun as-sunnah kata nikah
dalam firman Allah sebelum dia menikah dengan suami yang lain
(QS. Al-Baqarah:230) maksudnya adalah akad sedangkan makna
hubungan intim diambil dari hadits al-Bukhari dan muslim, sebelum
engkau mengecap madunya
Artinya :
Dan jika kamu takut tidak akan dapat Berlaku adil terhadap (hak-hak)
perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), Maka
kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau
empat. kemudian jika kamu takut tidak akan dapat Berlaku adil, Maka
(kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. yang
4
demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya. ( QS An
Nisa ayat 3)
:
:
2 Moh saifulloh al Aziz, Fiqih Islam Lengkap, (Surabaya: Terbit Terang, 2005), 473
5
5. Nikah makruh yaitu bagi orang yang tidak bisa memberi
nafkah.
6
4. Menumbuhkan kesungguhan untuk bertanggung jawab
4. Menyempurnakan agama
7
10. Saling mengenal dan menyayangi
8
2.5. MACAM MACAM NIKAH
1. Nikah Syighar
:
.
2. Nikah Tahlil
5 Hadits shahih: Diriwayatkan oleh Muslim (no. 1416) dari Shahabat Abu
Hurairah radhiyallaahu anhu
9
Yaitu menikahnya seorang laki-laki dengan seorang wanita yang
sudah ditalak tiga oleh suami sebelumnya. Lalu laki-laki tersebut
mentalaknya. Hal ini bertujuan agar wanita tersebut dapat dinikahi
kembali oleh suami sebelumnya (yang telah mentalaknya tiga kali)
setelah masa iddah wanita itu selesai.
3. Nikah Mutah
10
Makkah, beliau pun telah melarang kami darinya (melakukan nikah
mutah).7
Artinya :
11
lebih baik daripada perempuan musyrik meskipun ia menarik hatimu.
Dan janganlah kamu nikahkan orang (laki-laki) musyrik (dengan
perempuan yang beriman) sebelum mereka beriman. Sungguh,
hamba sahaya laki-laki yang beriman lebih baik daripada laki-laki
musyrik meskipun ia menarik hatimu. Mereka mengajak ke Neraka,
sedangkan Allah mengajak ke Surga dan ampunan dengan izin-Nya.
(Allah) menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia agar mereka
mengambil pelajaran. (QS Al-Baqarah : 221)
Artinya :
12
8. Nikah Yang Menghimpun Wanita Dengan Bibinya, Baik Dari
Pihak Ayahnya Maupun Dari Pihak ibunya.
.
Artinya :
Artinya:
13
ketententuannya adalah keduanya harus sudah bercampur
(bersetubuh) kemudian terjadi perceraian, maka setelah iddah ia
boleh kembali kepada suaminya yang pertama. Dasar harus
dicampuri adalah sabda Nabi shallallaahu alaihi wa sallam,
Artinya:
Artinya :
Artinya :
Artinya :
14
Pezina laki-laki tidak boleh menikah kecuali dengan pezina
perempuan, atau dengan perempuan musyrik; dan pezina perempuan
tidak boleh menikah kecuali dengan pezina laki-laki atau dengan laki-
laki musyrik; dan yang demikian itu diharamkan bagi orang-orang
mukmin. (QS An-Nuur : 3)
Artinya :
15
Artinya :
Dan jika kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil terhadap
(hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu menikahinya), maka
nikahilah perempuan (lain) yang kamu senangi: dua, tiga, atau
empat (QS An-Nisaa : 3)
Artinya :
Artinya :
BAB 3
Kesimpulan
16
Nikah, menurut bahasa: al jamu dan al-dhamu yang artinya
kumpul. Makna nikah (zawaj) bisa diartikan dengan aqdu al-zawaj
yang artinya akad nikah. Juga bisa diartikan (wathu al-zawaj)
bermakna menyetubuhi istri.
17
DAFTAR PUSTAKA
http://hariswandi.wordpress.com/2011/10/20/tujuan-dan-hikmah-
pernikahan/
18