“Mereka yang tidak mengambil pelajaran dari sejarah, maka mereka ditakdirkan
untuk mengulanginya” (George Santayana)
“Marilah kita bangun bangsa dan kita hindarkan pertikaian yang sering terjadi
dalam sejarah. Inilah esensi tugas kesejahteraan kita, yang tidak boleh kita
lupakan sama sekali” (Gus Dur)
5. Lima tahun kemudian, setelah peristiwa Gestapu 30 S PKI 1965 terjadi dan
akhirnya membikin kondisi politik semakin tidak jelas, maka 25 oktober 1966
sejumlah orgaisasi beehasil dipertemukan oleh Menteri Perguruan Tinggi dan
Ilmu Pendidikan (PTIP) Syarief Thayieb membantuk Kesatuan Aksi Mahasiswa
Indonesia (KAMI) untuk melancarkan perlawanan ke PKI. Adapun organisasi
yang masuk dalam adalah, PMKRI, HMI, PMII, GAMKI, Sekretariat Bersama
Organisasi-organisasi Lokal (SOMAL), Mahasiswa Pancasila (MAPANCAS),
dan Ikatan Pers Mahasiswa. Dan sekitar tahun 1965-1966 akhirnya pemuda
begerak, sampai kemudian munculnya Orde Baru, dan gerakan ini dikenal
sebagai angkatan 66.
8. Pada masa itu juga banyak beberapa Jenderal yang kemudian tidak sepakat
dengan regim orde baru karena ketika mengkritisi kebijakan-kebijakannya
dengan menggunakan kekuatan otoriter, adapun beberapa purwaniwaran TNI
ini tergabung dalam Petisi 50.
9. Pada Era Orde Baru juga hubungan antara NU dan Orde Baru mengalami
pasang surut, apalagi kemudian ketika Organisasi Keagamaan PBNU di
pegang saat itu oleh Kiai Abdurahman Wahid (Gus Dur) yang konsen terus
menkritisi Kebijakan-kebijakan Orde Baru dan membuat Presiden Soeharto
terus melakukan tekanan-tekanan ke PBNU. Hal ini kemudian merupakan
momen PMII melakukan perlawanan kepada Orde Baru dengan membuat
beberapa pusat gerakan di wilayah Jawa. Bersama beberapa orgaisasi
kemahasiswaan mendeklarasikan forum pemuda non cipayung (non HMI)
karena saat itu HMI dengan Orde Baru sangat dekat sekali.
10. Selain itu Gerakan PMII dan anak-anak muda Nu membikin sentral-sentral
gerakan, seperti di Yogyakarta terkenal dengan KEMPED, di Jawa Timur
Jombang terkenal FPPI disekitar tahun 90 an, menjelang peristiwa 98 beberapa
anak muda NU dan PMII masuk kepusat-pusat gerakan rakyat untuk
mendukung kelompok-kelompok yang terpinggirkan oleh kebijakan Orde Baru
diantara kaum miskin kota, buruh, Petani, nelayan dan lainnya untuk kemudian
mengerakan terhadap perlawanan serta mengkritisi Orde Baru.
11. Pada tahun 98 sebagai momentum gerakan mahasiswa, PMII juga melakukan
jaringan gerakan non-kampus dengan membikin sentral gerakan di jakarta
dengan membentuk dengan gerakan mahasiswa diluar PMII yaitu Forkot
(Jakarta), Forbes (Jawa-Medan), KMB (Bandung), dan lainnya. Sehingga
kemudian pada tahun 1998 Orde Baru jatuh dan digantikan Orde Reformasi.