Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

BISNIS INTERNASIONAL
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
“BISNIS INTERNASIONAL”
Dosen Pengampu:
Dr. H. Mashudi, M. Pd.I

Disusun oleh:
Kelompok 1
1. Nurul Khoyum M. (12405193047)
2. Agnum Retno W. (12405193063)
3. Litha Septiana Nur KP. (12405193079)

JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH (3-B)


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
TULUNGAGUNG
September 2020

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. Atas segala
karunianya sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam semoga senantiasa
abadi tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. dan umatnya.
Sehubungan dengan selesainya penulisan makalah ini maka penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Maftukhin, M.Ag. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri Tulungagung.
2. Bapak Dr. H. Dede Nurrohman, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam.
3. Bapak Nur Aziz Muslim, M.H.I, selaku Ketua Jurusan Manajemen Bisnis Syariah.
4. Bapak Dr. H. Mashudi, M. Pd.I, sebagai pembimbing yang telah memberikan pengarahan
dan koreksi sehingga makalah dapat terselesaikan.
5. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya penulisan makalah ini.

Dengan penuh harap semoga jasa kebaikan mereka diterima Allah SWT. dan tercatat
sebagai amal shalih. Akhirnya, makalah ini penulis suguhkan kepada segenap pembaca, dengan
harapan adanya saran dan kritik yang bersifat konstruktif demi perbaikan. Semoga karya ini
bermanfaat dan mendapat ridha Allah SWT.

Tulungagung, 16 September 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................... ............................................................. i


KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A.Terminologi Bisnis Internasional ........................................................................ 2
B. Sejarah Bisnis Internasional................................................................................ 3
C. Mengapa Bisnis Internasional Berbeda...............................................................6
D. Model Bisnis Internasional..................................................................................8
BAB III PENUTUP
A. Simpulan ............................................................................................................. 8
B. Saran ................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan antara Negara yang
satu dengan Negara yang lain atau semua transaksi bisnis-swasta dan pemerintah-yang
melibatkan dua atau lebih negara. bisnis internasional terdiri dari sebagian besar dan
berkembang dari keseluruhan bisnis dunia. Saat ini, hampir semua perusahaan, besar
atau kecil, dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa global dan persaingan karena output
menjual sebagian dan atau pemasok aman dari negara asing dan / atau bersaing dengan
produk dan layanan yang berasal dari luar negeri. Terjadinya perekonomian dalam
negeri dan luar negari akan menciptakan suatu hubungan yang saling mempengaruhi
antara satu negara dengan negara lainnya, salah satunya adalah berupa pertukaran
barang dan jasa antarnegara. Binis internasional sangat mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi suatu negara, karena dalam bisnis internasional semua negara bersaing di
pasar internasional.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana terminologi bisnis internasional?
2. Bagaimana sejarah bisnis internasional?
3. Mengapa bisnis internasional berbeda?
4. Bagaimana modal bisnis internasional?

C. Tujuan Penulisan
1. Mendeskripsikan terminologi bisnis internasional
2. Mendeskripsikan sejarah bisnis internasional
3. Mendeskripsikan mengapa bisnis internasional berbeda
4. Mendeskripsikan modal bisnis internasional

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Terminologi Bisnis Internasional


Di dalam perkembangannya bisnis internasional semakin modern, rumit dan
kompleks. Berkat adanya perkembangan teknologi yang cepat dan semakin tinggi
kualitasnya, negara-negara didunia semakin tergantung satu sama lain sehingga hubungan
ekonomi dan bisnis semakin tidak lagi mengenal batas wilayah negara. Akibatnya
karakteristik bisnis internasional semakin unik dan istiwema. Hal inilah yang di sebut
Globalisasi.
Globalisasi secara umum diartikan sebagai suatu proses dimana masyarakat dunia
menjadi semakin berhubungan, terkait, dan tergantung satu sama lain dalam berbagai
aspek kehidupan seperti social, budaya, ekonomi, politik, lingkungan hidup, dan lain-lain.
Beberapa komponen utama yang menjadi motor penggerak globalisasi.
1. Deregulation
2. Invention/innovation/diffusion
3. Competitive advantage
4. Cross bordeless
Keempat komponen utama diatas, baik langsung maupun tidak langsung sangat
berkaitan dengan permasalahan bisnis internasional. Arus globalisasi akibat moderenisasi
dan kemajuan teknologi dibidang manufacturing, rekayasa teknologi, transportasi dan
telekomunikasi telah mendorong setiap perusahaan/Negara untuk melakukan deregulasi
agar dapat mengikuti dan melakukan invention, innovation dan diffusion untuk dapat
memiliki competitive edvantage dalam menghadapi berbagai aktivitas bisnis internasional
yang bersifat cross bordeless.

a. Bisnis Multinasional
Perusahaan yang memproduksi dan memasarkan produknya di dua negara atau
lebih sehingga dalam aktivitasnya melibatkan dua mata uang atau lebih yang berbeda.
Pada umumnya MNC memiliki kantor pusat disuatu negara dan didukung oleh
beberapa anak perusahaan dinegara lain yang pengoperasiannya dengan
telekomunikasi.

2
b. Bisnis Global
Sebenarnya pengertian “bisnis global” tidak berbeda dengan pengertian “bisnis
multinasional” yang menunjukkan operasi bisnis yang meluas keseluruh pelosok
wilayah di dunia. Perusahaan global beroperasi di lebih dari 2 negara yang operasi
bisnisnya bersifat integratif seperti misalnya merancang produk dan jasa untuk
segmen pasar global atau membuat pelbagai bagian produk yang berbeda (different
parts of a product.

c. Bisnis Internasional
Bisnis internasional juga pada hakekatnya sama pengertiannya dengan bisnis
global atau bisnis multinasional yakni menggambarkan bisnis yang terjadi di luar
batas wilayah negara. Bentuk bisnis internasional tidak hanya meliputi perdagangan
internasional dan perindustrian asing (foreign manufacturing), tetapi juga meliputi
industri jasa transpor, turisme, perbankan, periklanan, bangunan, jasa retail dan
wholesale, serta jasa komunikasi massa.

d. Bisnis Transnasional
Istilah atau pengertian bisnis transnasional pada hakekatnya sama dengan
pengertian bisnis multinasional, global, ataupun internasional. Instilah bisnis
transnasional mula-mula dipopulerkan oleh PBB untuk menunjukkan bahwa
manajemen dan kepemilikan perusahaan di sebar ke lebih dari 2 negara. Hal ini berarti
perusahaan dimiliki dan dikelola berbagai nasionalitas di berbagai negara.

B. Sejarah Bisnis Internasional

Sebelum Masehi, pedagang-pedagang Venesia dan Yunani mengirim wakil-wakil ke


luar negeri untuk menjual barang-barang mereka. Tahun 1600, British East India Company
sebuah perusahaan dagang yang baru dibentuk mendirikan cabang-cabang luar negeri di
Asia. Pada saat yang sama, sejumlah perusahaan Belanda yang dibentuk tahun 1590
membuka rute-rute perjalanan ke timur untuk membentuk Dute East India Company dan
juga membuka kantor-kantor cabang di Asia. Para pedagang kolonial Amerika mulai
beroperasi dengan model yang sama pada tahun 1700-an. Contoh investasi langsung luar

3
negeri Amerika yang pada awalnya adalah perkebunan-perkebunan Inggris yang dibentuk
oleh Colt Fire Arms and Ford (karet vulkanisasi) yang didirikan sebelum perang saudara.
Namun, kedua operasi itu gagal hanya setelah beberapa tahun kemudian.
Perusahaan Amerika pertama yang berhasil memasuki produksi luar negeri adalah
pabrik yang didirikan di Skotlandia oleh Singer Sewing Machine pada tahun 1868. Pada
tahun 1880, Singer telah menjadi organisasi dunia dengan penjualan luar biasa dan beberapa
pabrik pemanufakturan di luar negeri. Perusahaan-perusahaan lainnya segera menyusul dan
pada tahun 1914 paling sedikit 37 perusahaan Amerika memiliki fasilitas produksi di dua
atau tiga lokasi di luar negeri. Di antara perusahaan-perusahaan yang telah didirikan di luar
negeri itu, salah satunya adalah National Cash Register and Burroughs dengan pabrik
manufaktur di Eropa; Parke–Davis dengan pabrik di dekat London tahun 1920; dan Ford
Motor Company yang memiliki pabrik perakitan atau outlet distribusi di 14 negara. General
Motor and Chrysler segera menyusul sehingga pada tahun 1920-an ketiga perusahaan itu
memiliki operasi-operasi di luar negeri yang besar ukurannya. Menariknya dan cukup
berlawanan dengan situasi dewasa ini, pada tahun 1920-an semua mobil yang dijual di
Jepang adalah buatan Amerika Serikat oleh Ford dan General Motor. Mereka mengirimnya
ke Jepang dalam bentuk bongkar pasang (knocked-down) untuk dirakit di tempat. Investor
lainnya yang mula-mula menanamkan modal di luar negeri adalah General Electric yang
pada tahun 1919 memiliki pabrikpabrik di Eropa, Amerika Latin, dan Asia.
Perusahaan-perusahaan Amerika lainnya yang terkenal di Eropa pada waktu itu adalah
Alcoa, American Tobaco, Armour, Coca-Cola, Eastman Kodak, Gillete, Quartker Oats,
Westerm Electric, dan Westinghouse. Suatu hal yang menarik, perusahaan Amerika yang
berpindah ke luar negeri menyebabkan kekhawatiran di antara orang-orang Amerika, sama
seperti yang ditimbulkan oleh investasi Jepang di Amerika Serikat dewasa ini. Seorang
penulis mengemukakan bahwa inflasi berlanjut terus tanpa hentihentinya dan tanpa suara
atau bayangan di dalam 500 industri sekaligus. Sejak dari sabun cukur hingga motor-motor
listrik dan dari wanita sampai telepon, Amerika membabat habis bidang ini. Meskipun
perusahaan-perusahaan Amerika sampai sedemikian jauh merupakan investor-investor
asing terbesar, perusahaan-perusahaan Eropa juga bergerak di luar negeri. Friedrich Bayer
tertarik untuk membeli sebuah pabrik di New York pada tahun 1865, dua tahun setelah
mendirikan pabriknya di Jerman.
Kemudian, karena pajak impor yang tinggi di pasarpasar luar negerinya, ia bergerak
maju untuk mendirikan pabrik-pabrik di Rusia (1876) dan Prancis (1882). Bayer, yang

4
sekarang merupakan salah satu di antara empat perusahaan kimia terbesar di dunia dengan
penjualan $32 miliar pada tahun 1996, memiliki 350 perusahaan yang beroperasi di 140
negara. Setelah kehilangan hak untuk menggunakan nama Bayer di Amerika Utara sebagai
bagian dari perbaikan Perang Dunia (PD) I Jerman, perusahaan itu memperoleh kembali
haknya pada tahun 1995 dengan membeli divisi obat-obatan over–the–counter dari Kodak
yang telah menjadi pabrik dan pemilik aspirin Bayer.
Tabel 1.1
Sejarah Bisnis Internasional
Sebelum Pedagang Venesia dan Yunani mengirim wakil-wakil ke luar negeri untuk
Masehi menjual barang-barang hasil produksinya
- British East India Company mendirikan cabang di seluruh Asia.
1600 - Perusahaan-perusahaan Belanda (berdiri tahun 1950) membuka rute-rute
perjalanan ke timur, bergabung untuk membentuk Dutch East India Company,
dan juga membuka kantor-kantor cabang di Asia.
1700 Pedagang kolonial Amerika mulai beroperasi dengan model yang sama
1865 Bayer Jerman membeli pabrik di New York.
1868 Perusahaan Amerika pertama yang berhasil memasuki produksi luar negeri,
yaitu dengan didirikannya pabrik Singer Sewing Machine di Skotlandia.
1876 Bayer mendirikan pabrik di Rusia.
1880 Singer menjadi organisasi dunia dengan penjualan luar negeri yang luar biasa
dan beberapa pabrik manufaktur di luar negeri.
1882 Bayer mendirikan pabrik di Prancis.
1908 Bayer mendirikan pabrik di Belgia.
Paling sedikit 37 perusahaan Amerika memiliki fasilitas produksi di dua atau
1914 tiga lokasi di luar negeri (antara lain National Cash Register and Burroughs
dengan pabrik di Eropa; Parke Davis dengan pabrik di London, serta Ford
Motor Company memiliki pabrik perakitan atau outlet distribusi di 14 negara).
1919 General Electric mulai menanamkan modal di luarl negeri.
1920 General Motor and Chrysler melakukan operasi di luar negeri.

Meskipun perusahaan internasional telah ada sebelum PD I, hanya tahun-tahun terakhir inilah
mereka menjadi objek dari banyak diskusi dan penyidikan, terutama berkenaan dengan
globalisasi yang terus meningkat di dalam operasi mereka.

5
C. Mengapa Bisnis Internasional Berbeda
Perusahaan bisnis internasional atau multinasional beroperasi di banyak negara. Oleh
karena itu, perusahaan yang berbisnis secara internasional harus memperhatikan dan
memperhitungkan dimana perusahaan tersebut berbisnis. Faktor lingkungan yang dimaksud
adalah sistem negara-bangsa, dan sistem-sistem, politik, sosial kultur dan ekonomi.
Berikut ini akan dibahas beberapa faktor lingkungan untuk membedakan bisnis
internasional dengan bisnis domestik. Faktor-faktor tersebut adalah :
a. Perbedaan bahasa dan adat kebiasaan.
b. Kebijakan ekonomi negara-negara yang berbeda.
c. Perbedaan sistem moneter antara negara yang satu dengan negara yang lainnya.
d. Perbedaan peraturan pemerintah masing-masing negara atas bisnis internasional.
e. Mobilitas faktor-faktor produksi seara internasional.

A. Perbedaan Bahasa dan Adat Kebiasaan.


Pada dasarnya berbisnis antar pulau atau antar daerah dalam batas wilayah satu
negara (domestik) jika dibandingkan dengan berbisnis secara internasional adalah sama.
Akan tetapi berbisnis (perdagangan dan investasi) secara internasional harus
memperhatikan perbedaan bahasa dan kebiasaan, sikap nilai ciri kebudayaan antar
negara. Perbedaan tersebut aka membawa implikasi atas hubungan bisnis antar negara
bangsa dan akan menimbulkan elemen-elemen baru dalam bisnis internasional
(misalnya, jangan menjual strir kiri ke suatu negara yang kebiasaan lalu lintasnya adalah
sebelah kanan.

B. Perbedaan Kebijakan Ekonomi


Apabila kebijakan ekonomi masing-masing negara di dunia tidak seragam dan
harmonis, akan menyulitkan penyelenggaraan perdagangan dan investasi internasional.
Negara kontemporer (masa kini) biasanya tidak ingin melihak hubungan ekonomi
internaionalnya hanya diatur kekuatan pasar. Pemerintah melalui kebijakan ekonomi luar
negerinya ingin mengatur, membatasi, mempromosikan atau setidak-tidaknya
mempengaruhi perdaganga investasi asing. Faktor-faktor non ekonomi dan faktor politik
banyak mempengaruhi kebijakan ekonomi luar negari suatu negara, sehingga sering
berubah-rubah dalam perjalanan waktu tergantung pada “sikon”. Oleh karena itu, harus

6
ada political will dari negara-negara di dunia untuk bekerjasama guna mewujudkan
perdagangan bebas di dunia.

C. Perbedaan Sistem Moneter


Salah satu kesulitan dalam memperlancar kelangsungan bisnis internasional adalah
adanya masalah nilai tukar (exchange rate) antara mata uang suatu negara dengan mata
uang negara lainnya. Hal ini terjadi karena masing-masing negara didunia memiliki
sistem moneter sendiri-sendiri dan berbeda-beda. Konvertabilitas mata uang negara-
negara serta adanya sistem nilai tukar (kurs) mata uang yang stabil di dunia
mempermudah hubungan ekonomi secara teratur dan kontinyu. Justru hal tersebut sering
terganggu karena banyak faktor yang merusak kestabilan sistem kurs mata uang dan
ketiadaan konvertabilitas atar mata uang. Ini akan menyulitkan bisnis internaional.

D. Perbedaan Peraturan Pemerintah


Bisnis internasional dalam perjalanan sejarahnya, tidak pernah terbebas dari
peraturan pemerintah masing-masing negara. Untuk melindungi kepentinga nasional,
suatu negara sering membatasi perdagangan dan investasi internasional. Kebijakan tarif
bea masuk, misalnya sering diterapkan untuk melindungi (proteksi) sektor industrinya
yang baru berkembang, pengawasan devisa (exchange control) digunakan bukan saja
untuk membatasi pergeseran lalu lintas modal internasional, dan banyak lagi peraturan-
peraturan untuk membatasi kuota impor, mempromosikan (subsidi) ekspor dan lain
sebagainya.

E. Mobilitas Faktor Produksi


Selagi globalisasi semakin merajalela dan didukung denga kemajuan teknologi yang
luar biasa, sekarang ini orang (pakar) tidak lagi berpandangan bahwa kapital, manajemen
dan buruh adalah sukar berpindah-pindah dari suatu negara ke negara lain. Mobilitas
faktor-faktor produksi telah mengubah warna dan pola perdagangan internasional masa
kini. Mobilitas faktor-faktor produksi tersebut secara internasional biasanya
dilangsungkan melalui MNCs, sehingga orang sudah tidak membedakan lagi mana
produksi dan investasi disuatu negara adalah produksi dan investasi domestik atau asing
(foreign production and investment).

7
D. Modal Bisnis Internasional

Bentuk paling tradisional dari bisnis internasional adalah investasi dan perdagangan
internasional, perdagangan internasional mengacu kepada pertukaran produk dan jasa yang
melintas batas negara. Investasi Internasional mengacu pada asst Dari suatu negara ke
negara lainnya. Saat ini termasuk modal, teknologi, managerial dan infrastruktur pabrik.
Ada dua jenis investasi lintas batas negara yaitu:
a) Investasi Portofolio Internasional. Investasi ini mengacu kepada kepemilikan pasif
terhadap surat-surat berharga yang ada di liar negeri berupa saham dan obligasi dengan
tujuan memperoleh tingkat pengembalian yang diinginkan. Para pemilik modal ini tidak
aktif dalam pengelolaan aset yang diinvestasikan. Para investor luar negeri ini cenderung
merancang bangka waktu yang pendek dalam kepemilikan aset ini.
b) Investasi Langsung Luar Negeri. Investasi ini mengacu kepada strategi internasional,
dimana perusahaan yang sudah mapan melakukan akusisi terhadap aset-aset yang di
produktifkan yang ada di luar negeri. Investasi Langsung luar negeri ini merupakan
stategi masuk ke pasar luar negeri. Melalui investasi inilah, investor dapat memiliki
seluruh atau sebagian kepemilikan perusahaan yang produktif. Perusahaan biasanya
memiliki rencana jangka panjang untuk menginvestasikan modalnya di luar negeri.

Banyak kegiatan yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk dapat terlibat dalam bisnis
internasional, diantaranya:
a) Kegiatan Ekspor-Impor. Merupakan kunci transaksi ekonomi suatu negara. Apabila
dalam necara suatu negara kegiatan ekspor lebih tinggi daripada kegiatan impor, mama
akan dipastikan negara itu menjadi negara maju dengan pendapatan yang besar,
sedangkan sebaliknya dimana kegiatan impor lebih tinggi dari ekspor, maka negara
tersebut dapat dikatakan laju pertumbuhan tidak maju karena negara tersebut cenderung
tergantung kepada negara lainnya.
b) Kegiatan Investasi. Adalah sebuah kegiatan dimana perusahaan menanamkan
modalnya. Investasi ini bisa dalam bentuk investasi Langsung luar negeri (Foreign
Direct Investment / FDI) dimana perusahaan menginvestasikan modalnya dalam bentuk
fisik di negara tujuan.

BAB III
PENUTUP

8
A. Simpulan
Bisnis internasional merupakan seluruh transaksi bisnis oleh swasta dan
pemerintah yang melibatkan dua atau lebih negara. Kegiatan bisnis ini bagi pihak
swasta memiliki tujuan mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya, sedangkan
bagi pemerintah kegiatan bisnis ini bukan hanya keuntungan semata, akan tetapi juga
memiliki tujuan untuk kesejahteraan sosial. Sejarah bisnis internasional dimulai sejak
sebelum Masehi, pedagang-pedagang Venesia dan Yunani mengirim wakil-wakil ke
luar negeri untuk menjual barang-barang mereka. Tahun 1600, British East India
Company sebuah perusahaan dagang yang baru dibentuk mendirikan cabang-cabang
luar negeri di Asia.
Adapun beberapa yang menbedakaan bisnis internasional dengan bisnis domestik
adalah perbedaan bahasa dan adat kebiasaan, kebijakan ekonomi negara yang berbeda,
perbedaan sistem moneter,perbedaan peraturan pemerintah masing-masing negara,
mobalitas faktor-faktor produksi secara internasional.

B. Saran
Sebagai manusia biasa kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih
terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat
konstruktif sangat saya harapkan demi kesempurnaan makalah dan pembuatan
berikutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

9
Daftar Pustaka

Budiono, Gatut L. 2009. Bisnis Internasional. Jakarta. FEBSOS


Porter, Michael E. 2002. Strategi Bersaing Teknis Menganalisis Industri dan Pesaing.
Jakarta: Erlangga.
Rusdin. 2002. Bisnis Internasional dalam Pendekatan Praktek. Bandung: Alfabeta.

10

Anda mungkin juga menyukai