SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Syariah Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Syariah
Oleh
AHDYAN NOOR
NIM : 16510094
PENGESAHAN
Nomor: __/UNISKA-FSI/A.15/___/201
Banjarmasin, _____________
Dekan,
_________________________
i
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya sendiri.
Sepanjang pengetahuan saya, tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau
diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata
penulisan karya ilmiah yang telah lazim.
Banjarmasin, ____________
Penulis
…………………………….. NPM.
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmannirrohiim
Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala segala
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan ketulusan hati
1. Bapak Prof. Abd Malik, SPt, M.Si., Ph.d selaku Rektor Universitas Islam
2. Ibu Dr. Galuh Nasrullah KMR, S. Ag, M. Ag ,selaku Dekan Fakultas Studi
iii
3. Ibu, Ayah dan Adik tersayang dan keluarga besaryang senantiasa penuh
4. Bapak H. Iman Setya Budi, SHI, MEI selaku Ketua Program Studi Islam
5. Seluruh pejabat dan dosen Program Studi Islam yang juga memberikan
iv
mencurahkan segala kemampuan, namun penulis menyadari sepenuhnya
bahwa dalam skripsi ini tak luput dari kekurangan dan kesalahan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan
dari pembaca sekalian, yang dapat dijadikan perbaikan di masa yang akan
datang. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis
‘Alamiin.
Ahdyan Noor
v
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL LUAR
ABSTRACT ............................................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Pemasaran ............................................................................. 14
vi
1. Definisi Pemasaran ............................................................ 14
2. Bauran Pemasaran.............................................................. 17
vii
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................... 50
B. Saran ..................................................................................... 51
DAFTAR PUSTAKA
viii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB – LATIN
A. Konsonan Tunggal
ix
ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi oleh masyarakat Desa Margasari Kecamatan Candi
Laras Kabupaten Tapin yang ingin mengembangkan usaha tikar purun dalam
meningkatkan ekonomi di Desa Margasari Kecamatan Candi Laras Kabupaten
Tapin. Tujuan dari penelitian ini untuk meningkatkan ekonomi masyarakat Desa
Margasari Kecamatan Candi Laras Kabupaten Tapin. Penelitian ini merupakan
penelitian kualitatif dengan pendekatan kualitatif yang menggunakan teknik
wawancara dan dokumentasi. Subjek penelitian ini adalah usaha anyaman tikar
purun, objeknya adalah masyarakat di Desa Margasari Kecamatan Candi Laras
Kabupaten Tapin. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu; melalui
pelatihan masyarakat Desa Margasari Kecamatan Candi Laras dapat memahami
tentang ekonomi kreatif serta mampu mengaplikasikannya. Hal ini memberikan
dampak positif seperti membuka lapangan pekerjaan baru, memberikan motivasi,
wawasan dan pengetahuan sehingga dapat meningkatkan ekonomi setiap
masyarakat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan
kualitatif yang menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi.
Subjek penelitian ini adalah anyaman tikar purun, objeknya adalah masyarakat di
Desa Margasari Kecamatan Candi Laras Kabupaten Tapin. Hasil yang diperoleh
dalam penelitian ini yaitu; Langkah-langkah yang dilakukan oleh masyarakat
Desa Margasari Kecamatan Candi Laras Kabupaten Tapin dalam meningkat
pemasaran anyaman tikar purun yakni mereka melakukan pelatihan ekonomi
kreatif mampu meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di
Desa Margasari Kecamatan Candi Laras Kabupaten Tapin sehingga mampu
meningkatkan kualitas produk.
x
ABSTRAK
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
distribusi, pertukaran dan konsumsi barang dan jasa yang bernilai kultural,
benda-benda yang tidak hanya bernilai pakai, tetapi juga bernilai estetis.
Kriya bisa "meminjam" banyak pengetahuan dalam seni rupa murni seperti
terjadi misalnya pada karya lukis dan patung. Kriya juga lebih sering
1
2
individu oleh seorang perupa. Kriya bisa berbentuk karya dari tanah, batu,
Dalam seni ada berbagai jenis dan macamnya di dunia. Tak halnya
khas, yang lambangkan suatu kebiasan, serta adat istiadat suatu daerah
Seni yang sudah berdiri sekitar ratusan, bahkan ribuan tahun ini diakui
sebagai kesenian milik masyarakat Melayu, yang dewasa ini masih sangat
adanya pengaruh dari luar. Dengan Berbahankan tali, akar, dan rotan
merupakan asas pertama dalam penciptaan kerajinan tangan yang satu ini.
Selain dari dua tumbuhan tersebut, anyaman juga dapat dibuat dari
tumbuhan berjenis palma dan nipah. Berdasarkan bentuk dan rupa yang
1
Muelyono Mauled (2010). Menggerakan Ekonomi Kreatif antara Tuntutan dan
Kebutuhan. Jakarta: Rajawali Pers. 2010.hlm. 226-227
3
masyarakat dari kalangan luar istana (Bukan kalangan kerajaan) yang lebih
Walaupun dulu di kalangan kerajaan sudah ada tikar buah dari menyanyam
yang digunakan oleh Raja. Tepatnya pada tahun 1756 – 1794 M. Seperti
yang tepat untuk mulai berkarya. Tak halnya dengan menganyam, untuk
memulai menganyam, waktu yang paling tepat adalah saat pagi hari atau
malam hari, dalam cuaca yang redup dan juga dingin. Mengapa demikian?
Karena daun-daun saat itu lebih lembut dan lebih mudah dibentuk tanpa
anyaman sebagai salah satu kerajinan tangan yang unik pula. Namun,
dengan perkembangan zaman yang begitu pesat, perlu ada usaha untuk
budaya maupun adat istiadat yang unik perlu dijaga dan dilestarikan, serta
2
Denny Susanto, Kearifan Urang Banjar. Di akses pada 05 juni 2021 jam 03.05 WIB
4
air atau rawa. Purun juga sering dikatakan sebagai tumbuhan yang sejenis
dengan daun pandan yang hidup di sekitar rawa. Purun biasanya banyak
tanaman liar yang mudah terbakar kalau dalam keadaan kering. Tanaman
tangan. Salah satu contoh kerajinan tangan yang digunakan dari bahan
tanaman purun yaitu tikar, kipas, tas dan lain-lain. Dalam proses
diolah terlebih dahulu menjadi bahan baku. Cara mengolah purun menjadi
bahan baku kerajinan yaitu purun terlibih dahulu dijemur sampai kering,
warna dengan cara direndam ke dalam air panas yang telah diberi warna,
setelah diwarnai purun kembali dijemur sampai kering agar warna tidak
disekala nasional. Pada tahun 2015, sektor ini menyumbangkan 852 triliun
3
Denny Susanto, Kearifan Urang Banjar. Di akses pada 05 Agustus 2018 jam 03.05
WIB
5
rupiah terhadap PDB nasional (4,38%), menyerap 15,9 juta tenaga kerja
(14%), dan nilai ekspor US$ 19,4 miliar (6,60%). Data juga menunjukkan
Dilihat dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB) semua sub sektor diatas,
ketiga untuk indonesia, data tersebut dapat dilihat pada diagram dibawah
ini. 4
teknologi dan lain sebagainya. Hali ini membuat kerajinan anyaman harus
4
www.bekraf.go.id
6
pekertinya.6
kepemilikan dari Allah, maka konsep produksi dalam ekonomi islam tidak
5
Mardani, Hukum Bisnis Syariah (Jakarta: Kencana Prenadia Group, 2014) hlm 32
6
Abdul Halim Usman, Manajemen Strategi Syariah (Jakarta: Zikrul Hakim, 2015) hlm
115
7
Perspektif Islam ”
C. Identifikasi Masalah
D. Batasan Masalah
Kabupaten Tapin.
E. Rumusan Masalah
meliputi :
F. Tujuan Penelitian
G. Manfaat Penelitian
1. Bagi Praktisi
9
2. Bagi Akademisi
Manfaat akademis yang diharapkan dari penelitian ini adalah bahwa hasil
sekarang, serta perlu kombinasi bahan baku dengan memasukkan bahan lain
yang sifatnya artificial untuk menambah daya tarik sesuai selera konsumen.
10
dan mampu membiayai sekolah anak atau cucunya, selain itu juga masyarakat
menjadi berkembang dalam segi kreatif dan terampil dalam mendesain dan
lingkungan.8
Aceh Besar Dalam Perspektif Etika Bisnis Islam. Hasil yang diperoleh dari
penelitian ini adalah peran etika bisnis Islam terhadap proses produksi dan
7
Rozanna Erziaty dan S. Purnamasari, 2017. Strategi Manajemen Syariah Usaha Wanita
Perajin Anyaman Purun dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga di Kecamatan Haur
Gading Kabupaten Hulu Sungai Utara. Vol III, Nomor III. hlm 32
8
Erika Kusuma Yudha, 2017. Peningkatan Ekonomi Masyarakat Melalui Usaha Kerajinan
Tangan Anyaman Bambu di Desa Rimpak Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonosobo. hlm
45
11
distribusi pada usaha kerajinan kriya di Aceh Besar telah memenuhi nilai-
nilai etika bisnis dalam Islam. Dapat dilihat dari bahan baku yang dihasilkan
masyarakat dapat menikmati produk tersebut serta tidak adanya salah satu
kelangkaan bahan baku rotan, strategi yang digunakan para pengrajin adalah
mendatangkan tenaga kerja dan bahan baku dari luar daerah. Para pengrajin
juga belum mempromosikan produk mereka dengan baik, hal ini dikarenakan
Tabel 1
9
Indah Anggia Sardini, 2019. Analisis Kegiatan Produksi dan Distribusi Usaha Ekonomi
Kreatif Bidang Kerajinan Kriya di Aceh Besar dalam Perspektif Bisnis Islam. hlm 15
10
Reno Winata, 2017. Strategi Produksi dan Distribusi Industri Kerajinan Sentra Rotan
Kelurahan 3 Ilir di Kota Palembang Ditinjau dari Perspektif Ekonomi Islam. hlm 30
12
3 Ilir di Kota
Palembang
Ditinjau Dari
Perspektif
Ekonomi Islam.
Sumber : Berbagai penelitian, data diolah tahun 2020
ini dibagi dalam beberapa bab supaya pembaca dapat dengan mudah
berikut:
Bab I : PENDAHULUAN
penulisan.
penelitian.
Bab V : PENUTUP
LANDASAN TEORI
A. Pemasaran
1. Definisi Pemasaran
2. Bauran Pemasaran
1. Product
11
Kotler P dan Keller, 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi Ketiga Belas, Penerbit
Erlangga : Jakarta. hlm 32
15
16
2. Price
3. Place
lainnya.
12
Kotler P dan Keller, 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi Ketiga Belas, Penerbit
Erlangga : Jakarta. hlm 32
18
4. Promotion
dijual. 13
B. Ekonomi Kreatif
kemandirian ekonomi.
13
Kotler P dan Keller, 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi Ketiga Belas, Penerbit
Erlangga : Jakarta. hlm. 45
14
Gusti Bagus Arjana, Geografi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, (Jakarta: Rajawali Pers,
2016). hlm. 227
19
apa yang Tuhan telah berikan ini untuk kemaslahatan bersama, akan
dan dihargai.
15
Alvin Toffer, 1980. The Third Wave . Edisi Ketiga Belas, Penerbit Wiliiam Morrow :
United States. hlm 50
20
tetap tumbuh. 16
ketuhan manusia.
tidak dapat dibendung lagi oleh masyarakat atau pelaku ekonomi dan
bisnis, yang mana para pelaku ekonomi dan bisnis tidaklah mungkin
berinovasi.
b. Keterbatasan Informasi.
18
Dr. Mauled Moelyono, S.E.,M.A. Menggerakkan Ekonomi Kreatif Antara Tuntutan dan
Kebutuhan (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada). hlm. 121
22
berbunyi:
orang warga negara Indonesia atau badan usaha berbadan hukum atau
19
Jim Ife dan Frank Tesoriero, 2014, Community Development: Alternatif Pengembangan
Masyarakat di Era Globalisasi. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar). hlm. 68
23
hukum.
yaitu:
a. Periklanan “advertising”
untuk iklan.
b. Arsitektur
barang asli, unik dan langka serta memiliki nilai estetika seni dan
sejarah yang tinggi melalui lelang, galeri, toko, pasar swalayan dan
d. Kerajinan “craft”
Antara lain meliputi barang kerajinan yang terbuat dari batu berharga,
serat alam maupun buatan, kulit, rotan, bambu, kayu, logam (emas,
e. Desain
perusahaan dan jasa riset pemasaran serta produksi kemasan dan jasa
pengepakan.
f. Fesyen “fashion”
desain alas kaki, dan desain aksesoris mode lainnya, produksi pakaian
produk fesyen.
dan jasa fotografi, serta distribusi rekaman video dan film. Termasuk
i. Musik
k. Seni Rupa
serta kegiatan kantor berita dan pencari berita. Subsektor ini juga
28
giro, surat andil, obligasi, saham dan surat berharga lainnya, paspor,
serta kegiatan kantor berita dan pencari berita. Subsektor ini juga
giro, surat andil, obligasi, saham dan surat berharga lainnya, paspor,
ilmu dan teknologi tersebut guna perbaikan produk dan kreasi produk
baru, proses baru, material baru, alat baru, metode baru, dan teknologi
p. Kuliner
tinggi. 20
pengangguran.
20
Mauled Moelyono, Menggerakkan Ekonomi Kreatif Antara Tuntutan Dan Kebutuhan.
(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2010). hlm. 231-232
30
identitas bangsa.
b. manfaat;
c. keadilan;
d. berkelanjutan; dan
e. identitas bangsa.
21
Fahrudin, Adi, ed. Pemberdayaan, Partisipasi dan Penguatan Kapasitas Masyarakat
(Bandung: Humaniora, 2008), hlm. 18.
22
Edi Suharto, Ph.D. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Kajian Strategis
Pembangunan Kesejahteraan Sosial & Pekerjaan Sosial (Bandung: PT Refika Aditama, 2014),
hlm. 37.
32
kehidupannya.
penyuluhan.
C. Anyaman Purun
Purun merupakan jenis tumbuhan rumput yang hidup liar di dekat air
atau rawa. Purun juga sering dikatakan sebagai tumbuhan yang sejenis
dengan daun pandan yang hidup di sekitar rawa. Purun biasanya banyak
tanaman liar yang mudah terbakar kalau dalam keadaan kering. Tanaman
33
tangan. Salah satu contoh kerajinan tangan yang digunakan dari bahan
kerajinan purun harus diolah terlebih dahulu menjadi bahan baku. Cara
mengolah purun menjadi bahan baku kerajinan yaitu purun terlebih dahulu
dipotong, purun diberi warna dengan cara direndam ke dalam air panas
yang telah diberi warna, setelah diwarnai purun kembali dijemur sampai
kering agar warna tidak mudah luntur, pupur ditumbuk agar benar-benar
23
Portal Informasi Indonesia, Tradisi Menganyam Purun dan Potensinya di Lahan
Gambut, di akses pada 10 Juni jam 13.00 WIB.
34
D. Kerangka Berpikir
Gambar 1.1
Kerangka Berfikir
Hasil Penelitian
METODOLOGI PENELITIAN
a. Metode Penelitian
bersumber antara lain berupa dokumen, foto, dan bahan statistik. Dalam
usaha ekonomi kreatif pada bidang kriya yang ada di Desa Margasari
penelitian.
35
36
atau anggota dari suatu wilayah yang menjadi sasaran penelitian atau
merupakan keseluruhan dari objek penelitian. 24 Dalam hal ini, yang akan
oleh populasi tersebut.25 Sampel adalah objek dari populasi yang di ambil
24
Noor, J. (2013). Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah.
Jakarta: Kencana. hlm 45
25
Sugiyono. (2016). Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV
Alfabeta. hlm 40
37
Sumber Data adalah suatu istilah majemuk yang berarti fakta atau
yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi atau situasi dan lain-lain. 26
a. Data Primer
b. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh dalam bentuk data yang
dan dokumentasi.
26
Lungkutoy, J. J. (2012). Pengenalan Komputer. Yogyakarta: ANDI. hlm 55
27
Mustafa, Z. (2013). Mungural Variabel hingga Instrumentasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
hlm 70
28
Pantiyasa dan Wayan, I. (2013). Metodologi Penelitian. Yogyakarta: ANDI. hlm 35
38
berlangsung secara lisan dimana dua orang atau lebih bertatap muka
29
Suharsimi Arikunto, prosedur penelitian, (Jakarta: Rineka cipta, Edisi Revisi 1996),
hlm .92
30
Narkubo dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian (2013), hlm. 83
39
Kecamatan Candi Laras ditinjau dari etika bisnis dalam Islam atau
yang dipakai pada penelitian ini adalah buku, majalah, foto, video,
31
Sugiyono, Metodologi Penelitian (2010), hlm. 137
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
43” Bujur Timur dengan Luas wilayah 2.700,82 Km2 yang terbagi atas
2. Jumlah Penduduk
Yang terdiri dari laki-laki 477 orang dan perempuan 485 orang.
Jumlah
No. RT Jumlah KK Laki-laki Perempuan
Jiwa
1 RT.01 53 KK 179 91 88
2 RT.02 59 KK 217 116 101
3 RT.03 73 KK 232 110 122
4 RT.04 51 KK 174 81 93
5 RT.05 44 KK 160 79 81
Jumlah 5 RT 280 KK 962 Jiwa 477 485
Sumber data: Dokumen kantor Kepala Desa Margasar
40
41
besar adalah sebagai petani dan sebagian kecil penduduk ada yang
Negeri Sipil.
Candi Laras ini berdiri pada tahun 2013 dimana pendirinya adalah Ibu
"Muslimah". Ibu " Muslimah " memiliki tanah yang luas dan
tikar purun dilakukan agar bisa lebih memiliki nilai dan menjadi
disampaikan anak beliau yang bernama Aisyah dan membuat Ibu "
sampingan.
Data Perusahaan
B. Struktur Organisasi
Gambar 1
Struktur Organisasi
Pemilik
(Ibu Muslimah)
Administrasi Bendahara
(Aisyah) (Aisyah)
Pemasaran
Produksi
(Aisyah)
44
kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan dari bisnis
banyak lagi.
description :
45
3) Membina karyawan
karyawan.
produksi.
keuangan.
47
pemilik
Misi : Menyerap hasil panen petani labu dan membuka lapangan kerja
tinggi
yang sangat besar dalam bidang usaha kecil yaitu kerajinan tikar purun
berikut :
Tabel 1
7 Maghfirah L 35 Petani
8 Jainab P 38 Petani
memiliki harga jual Rp. 25.000 pertikar, dan tikar berukuran kecil
15.000 pertikar.
dipasarkan.
jualnya rendah menjadi Kerajinan tikar yang memiliki harga jual tinggi.
dihasilkan dari petani dan buruh tani dikarenakan luasnya lahan pertanian
Laras. Hal ini tentu saja membuat msyarakat yang tidak mempunyai
besar beras, sayur mayur dan purun. Purun yang dihasilkan oleh
yang nantinya akan dikirim kekota Banjarmasin. Akan tetapi purun yang
dijual oleh masyarakat hanya dalam bentuk purun mentahan yang nilai
proses pelaksanaan evaluasi yang dilakukan oleh pihak BPM masih belum
tidak teratur.32
32
Dwi pratiwi, Bambang, dan Imam Hanafi, Pemberdayaan Masyarakat dibidang Usaha
Ekonomi (Jurnal Administrasi publik), hlm. 12.
54
bahan kerajinan purun harus diolah terlebih dahulu menjadi bahan baku.
Cara mengolah purun menjadi bahan baku kerajinan yaitu purun terlebih
cara dipotong, purun diberi warna dengan cara direndam ke dalam air
panas yang telah diberi warna, setelah diwarnai purun kembali dijemur
sampai kering agar warna tidak mudah luntur, pupur ditumbuk agar benar-
benar pipih, setelah melewati proses tersebut baru purun benar-benar dapat
dilaksanakannya.
55
peralatan penunjang yang digunakan serta SDM yang baik. Oleh sebab itu,
33
Dwi pratiwi, Bambang, dan Imam Hanafi, Pemberdayaan Masyarakat dibidang Usaha
Ekonomi (Jurnal Administrasi publik), hlm. 12.
56
memunculkan inovasi dan daya kreasi baru untuk produksinya, dan bisa
faktor penghambat dari pelatihan yang telah diberikan disini juga berasal
dari pihak masyarakat sendiri yang masih berpikiran sempit, serta kondisi
konsumen yang tidak stabil, serta faktor lingkungan sekitar seperti yang
kreativitas dimulai dari adanya individu yang kreatif. Akan tetapi, itu saja
34
Dwi pratiwi, Bambang, dan Imam Hanafi, Pemberdayaan Masyarakat dibidang Usaha
Ekonomi (Jurnal Administrasi publik), hlm. 12.
57
tidaklah cukup karena dibutuhkan juga tim/ kelompok yang kreatif. Tim/
serta terdiri dari ibu-ibu rumah tangga dan remaja putri putus sekolah yang
memiliki banyak waktu luang atau dengan kata lain pekerjaan ini menjadi
sekitar desa yang tidak bisa membuatnya, atau sibuk dengan pekerjaan
masyarakat.
masyarakat.
َس َعلَى ٱلاذِينَ ََّل يَ ْع ِقلُون ِ َو َما َكانَ ِلنَ ْف ٍس أَن تُؤْ ِمنَ ِإ اَّل ِبإِ ْذ ِن ا
ِ ٱَّلل ۚ َويَ ْج َع ُل
َ ٱلر ْج
Artinya : “Dan tidak ada seorangpun akan beriman kecuali dengan izin
kemauannya sendiri, melainkan dengan izin Allah. Jadi iman tidak akan
Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram).
Tidak ada orang yang beriman kecuali atas kehendak Allah. Dan Allah
mengikuti kebenaran.35
muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak
maka menyebarlah kalian di muka bumi untuk mencari rezeki yang halal
dimuka bumi untuk mencari rezeki yang halan dan untuk menuntaskan
dan keuntungan yang halal. Dan ingatlah kepada Allah saat kalian mencari
35
TafsirWeb , Qur’an Surat Yunus Ayat 100. Di akses pada 05 Juli 2021 jam 20.00 WIB
60
rezeki yang halal itu dengan zikir yang banyak dan jangan sampai mencari
rezeki itu menjadikan kalian lupa terhadap zikir kepada Allah, agar kalian
۟ ُصدَق
ََ وا َولَيَ ْعلَ َمن الْ كَ ا ِذ ب ِ ي َن َ َٱَّللُ ٱلاذِين
َولَقَدْ فَتَناا ٱلاذِينَ ِمن قَ ْب ِل ِه ْم ۖ فَلَيَ ْعلَ َم ان ا
36
TafsirWeb , Qur’an Surat Al-Ankabut Ayat 3. Di akses pada 05 Juli 2021 jam 20.30 WIB
61
d. Tidak menghina bisnis orang lain agar orang lain beralih kepadanya
konsumen,
dilakukan berjalan dengan baik dan efisien, juga dilakukan dengan cara-
cara yang sesuai dengan ketentuan islam. Salah satu tolak ukur
tikar purun ini sesuai dengan bagaimana strategi pemasaran efektif tentang
promosi dan implementasi syariah. Melihat dari hal yang telah disebutkan
62
a. Produksi
sebagai menciptakan secara fisik sesuatu yang tidak ada, karena tidak
“dihasilkan”. Pada dasarnya Islam, tidak melarang apapun produk dan jasa
belikan oleh Pak Ryan. Cemilan keripik labu adalah halal, sebab hukum
asal dari segala sesuatu adalah halal, karena pada hakikatnya semua yang
produksi yang telah dilakukan oleh pihak Keripik lanu Juai sejauh ini tidak
terlepas dengan ajaran islam. Sejauh ini proses tersebut di lakukan dengan
37
Hapsar Jaya 2018, Analisis Etika Bisnis Islam Terhadap Strategi Pemasaran Produk Roti
Mantao.
63
hukum halal dikonsumsi atau diproduksi dan yang ke dua khabaits yaitu
Jadi jika dicermati dengan baik produksi tikar ini sangat ramah
lingkungan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
memajukan kegiatan pengolahan ekonomi kreatif ini. Dan hasil akhir dari
dilakukan penulis pada usaha yang dilakukan berjalan dengan baik dan
islam. . Sistem pemasaran yang dilakukan pihak pengrajin tikar purun ini
implementasi syariah.
65
B. Saran
bisa memahami hal demikian dan tetap teguh pada prinsip pemberdayaan
66
masyarakat.
hukum atas brand produk yang mereka miliki. Maka hendaknya para
tapin agar dapat mengoptimalkan potensi SDM dan SDA yang ada.
kreatif ini belum mendalam dan terdapat banyak kekurangan akibat dari
ketajaman analisis yang peneliti lakukan, oleh karena itu diharapkan ada
peneliti baru yang mengkaji ulang secara lebih mendalam dari hasil
penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Alvin Toffer. (1980). The Third Wave . Edisi Ketiga Belas, Penerbit
Wiliiam Morrow : United States.
Gramedia Pustaka) .
YKPN).
Edisi Revisi).
UGM).
Jurnal
Hapsar Jaya. (2018). Analisis Etika Bisnis Islam Terhadap Strategi Pemasaran
Produk Roti Mantao..
Indah Anggia Sardini. (2019). Analisis Kegiatan Produksi dan Distribusi Usaha
Ekonomi Kreatif Bidang Kerajinan Kriya di Aceh Besar dalam Perspektif
Bisnis Islam.
Reno Winata. (2017). Strategi Produksi dan Distribusi Industri Kerajinan Sentra
Ekonomi Islam.
Internet
www.bekraf.go.id
Denny Susanto, Kearifan Urang Banjar. Di akses pada 05 juni 2021 jam 03.05
WIB
TafsirWeb , Qur’an Surat Yunus Ayat 100. Di akses pada 05 Juli 2021 jam 20.00
WIB
TafsirWeb , Qur’an Surat Al-Ankabut Ayat 3. Di akses pada 05 Juli 2021 jam
20.30 WIB
LAMPIRAN
PEDOMAN WAWANCARA
Nama :
Jabatan :
Tempat :
Alamat :
Tanggal :
g. Faktor apa saja yang dapat mempengaruhi produksi kerajinan anyaman purun?
h. Adakah dari pemerintah daerah memberi pelatihan kelompok tani yang
memproduksi kerajinan anyaman purun ?
memproduksi kerajinan anyaman purun seperti fasilitas berupa alat atau yang
lainnya ?