Anda di halaman 1dari 87

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM

MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK KERAJINAN


ANYAMAN PURUN DALAM EKONOMI SYARIAH

(Studi Kasus Di Desa Margasari Kecamatan Candi Laras Kab.


Tapin)

SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Syariah Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Syariah

Oleh

AHDYAN NOOR

NIM : 16510094

Pembimbing I: Akhmad Hulaify SHI,MSI


Pembimbing II: Agus Purnomo, SEI, MSI
PROGRAM STUDI : EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS STUDY ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN (UNISKA)
MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARI
BANJARMASIN
TAHUN 2020
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN (UNISKA)
MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARY BANJARMASIN
FAKULTAS STUDI ISLAM
STATUS TERAKREDITASI B (BAIK)
Program Studi: EKONOMI SYARIAH, SK. BAN-PT NOMOR: 4693/SK/BAN-PT/Akred/S/XII/ 2017
Program Studi: HUKUM EKONOMI SYARIAH , SK. BAN-PT NOMOR: 1650/BAN-PT/Akred/S/V/ 2017
Program Studi: PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH, SK BAN-PT NO: 3709/SK/BAN PT/Akred/X/2017
KAMPUS: JL. ADHYAKSA: NO. 2 KAYU TANGI BANJARMASIN-70123. TELP/FACS. (0511) 33044352

PENGESAHAN
Nomor: __/UNISKA-FSI/A.15/___/201

Skripsi ini diajukan oleh :


Nama : Ahdyan Noor
NPM : 16510094
Program Studi : Ekonomi Syariah
Judul Skripsi : /;./Analisis Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan
Kualitas Produk Kerajinan Anyaman Purun Dalam Ekonomi Syariah

(Studi Kasus Di Desa Margasari Kecamatan Candi Laras Kab. Tapin)

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai


bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
Syariah pada Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas Studi Islam, Universitas
Islam Kalimantan MAB Banjarmasin.

Banjarmasin, _____________
Dekan,

_________________________

i
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Ahdyan Noor
NPM : 16510094
Program studi :Ekonomi Syariah
Fakultas :Studi Islam
Judul Tugas Akhir :Analisis Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Kualitas
Produk Kerajinan Anyaman Purun Dalam Ekonomi Syariah

(Studi Kasus Di Desa Margasari Kecamatan Candi Laras Kab. Tapin)

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya sendiri.
Sepanjang pengetahuan saya, tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau
diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata
penulisan karya ilmiah yang telah lazim.

Banjarmasin, ____________
Penulis

…………………………….. NPM.

ii
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmannirrohiim

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala segala

ridho dan karunia-Nya telah mengizinkan penulis menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Analisis Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Kualitas Produk

Kerajinan Anyaman Purun Dalam Ekonomi Syariah Di Desa Margasari

Kecamatan Candi Laras Kab. Tapin”

Sholawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan Nabi Besar

Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan pengikutnya yang senantiasa

setia sampai akhir masa.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini terselesaikan dengan baik berkat

dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan ketulusan hati

perkenankanlah penulis mengucapkan penghargaan yang setinggi-tingginya dan

ucapan terimakasih sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Abd Malik, SPt, M.Si., Ph.d selaku Rektor Universitas Islam

Kalimantan MAB Banjamasin.

2. Ibu Dr. Galuh Nasrullah KMR, S. Ag, M. Ag ,selaku Dekan Fakultas Studi

Islam UNISKA MAB Banjarmasin.

iii
3. Ibu, Ayah dan Adik tersayang dan keluarga besaryang senantiasa penuh

keikhlasan selalu mendo’akan, membimbing, menyayangi, membiayai dan

memberikan semangat demi keberhasilan penulis.

4. Bapak H. Iman Setya Budi, SHI, MEI selaku Ketua Program Studi Islam

dan juga selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktunya

untuk memberikan pemikiran-pemikiran yang konstruktif hingga skripsi

ini dapat penulis selesaikan dengan baik.

5. Seluruh pejabat dan dosen Program Studi Islam yang juga memberikan

bantuan moril kepada penulis.

6. Seluruh dosen Fakutas Studi Islam dan Universitas Islam Kalimantan

MAB Banjarmasin yang telah mengarahkan dan wawasan keilmuan serta

inspirasi dan motivasinya, dari semseter satui sampai selesainya penulisan

skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

7. Seluruh Staf Perpustakaan Administrasi, Keuangan dan Tata Usaha

Universitas Islam Kalimantan MAB Banjarmasin yang telah memberikan

pelayanan terbaik kepada penulis sehingga dapat memperlancar dan

mempermudah penulis dalam proses administrasi.

8. Seluruh pegawai Perpustakaan Daerah kota Banjarmasin yang

memberikan bantuan kepada penulis berupa buku-buku sebagai bahan

referensi dalam skripsi ini.

9. Khusus teman-teman mahasiswa yang senantiasa saling mendukung dan

memberikan semangat selama menjalani masa perkuliahan kurang lebih 4

tahun terakhir. Meskipun dalam penulisan skripsi ini penulis telah

iv
mencurahkan segala kemampuan, namun penulis menyadari sepenuhnya

bahwa dalam skripsi ini tak luput dari kekurangan dan kesalahan. Oleh

karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan

dari pembaca sekalian, yang dapat dijadikan perbaikan di masa yang akan

datang. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis

khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Aamiin Ya Robbal

‘Alamiin.

Banjarmasin, Agustus 2020

Ahdyan Noor

v
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL LUAR

HALAMAN SAMPUL DALAM ............................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. ii

HALAMAN TIM PENGUJI UJIAN SKRIPSI ......................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ................................................... v

HALAMAN MOTTO .............................................................................. vi

HALAMAN TRANSILETERASI............................................................ vii

KATA PENGANTAR ............................................................................. ix

DAFTAR ISI ........................................................................................... xi

ABSTRAK .............................................................................................. xiv

ABSTRACT ............................................................................................ xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................... 1

B. Latar Belakang Masalah......................................................... 7

C. Identifikasi Masalah ............................................................... 7

D. Batasan Masalah .................................................................... 7

E. Rumusan Masalah .................................................................. 8

F. Tujuan Penelitian ................................................................... 8

G. Manfaat Penelitian ................................................................. 8

H. Hasil Penelitian yang Relevan ............................................... 9

I. Sistematika Penulisan Skripsi ................................................. 13

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pemasaran ............................................................................. 14

vi
1. Definisi Pemasaran ............................................................ 14

2. Bauran Pemasaran.............................................................. 17

B.Ekonomi Kreatif ..................................................................... 18

1. Definisi Ekonomi Kreatif ................................................... 18

2. Karakteristik Ekonomi Kreatif ........................................... 23

3. Jenis-jenis Ekonomi Kreatif ............................................... 24

4. Peluang Ekonomi Kreatif ................................................... 29

5. Landasan Ekonomi Kreatif................................................. 30

6. Pengembangan dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat ... 30

7.Sejarah Singkat Balangan ................................................... 31

8.Hasil Penelitian yang Relevan ............................................. 31

C. Anyaman Purun ..................................................................... 32

D. Kerangka Berfikir .................................................................. 33

BAB III METODELOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................ 34

B. Jenis Penelitian ...................................................................... 34

C. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 34

D. Teknik Pengolahan Data ........................................................ 37

BAB IV HASIL ANALISIS

A. Gambaran Umum Tikar Purun ............................................... 40

1. Sejarah Singkat Tikar Purun............................................... 40

2. Visi dan Misi ..................................................................... 40

3. Jumlah Petani dan Pengolah Tikar Purun ........................... 41

4. Proses pengolahan Tikar Purun .......................................... 42

B. Usaha Tikar Purun Dalam Meningkatkan Ekonomi Masyarakat 44

vii
BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................... 50

B. Saran ..................................................................................... 51

DAFTAR PUSTAKA

viii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB – LATIN

Sesuai dengan SKB Menteri Agama RI, Menteri

Pendidikan dan Menteri Kebudayaan RI

No. 158/1987 dan No. 0543 b/U/1987 Tertangal 22 Januari 1998

A. Konsonan Tunggal

HurufArab Nama HurufLatin Nama


‫ا‬ Alif Tidak Tidakdilambangkan
dilambangkan
‫ب‬ Ba B -
‫ت‬ Ta T -
‫ث‬ Śa Ś s (dengan titik diatas)
‫ج‬ Jim J -
‫ح‬ ha’ H h (dengan titik dibawah)
‫خ‬ Kha Kh -
‫د‬ Dal D -
‫ذ‬ Żal Ż Z(dengan titik di atas)
‫ر‬ Ra R -
‫ز‬ Za Z -
‫س‬ Sin S -
‫ش‬ Syin Sy -
‫ص‬ Şad Ş s (dengan titik di bawah)
‫ض‬ Dad D d (dengan titik dibawah)
‫ط‬ Ţa Ţ t (dengan titik di bawah)
‫ظ‬ Za Z z (dengan titik dibawah)
‫ع‬ Ain ` Komaterbalik keatas
‫غ‬ Gain G -
‫ف‬ Fa F -
‫ق‬ Qaf Q -
‫ك‬ Kaf K -
‫ل‬ Lam L -
‫م‬ Mim M -
‫ن‬ Nun N -
‫و‬ Wawu W -
‫ه‬ Ha H -
‫ء‬ Hamzah ` Apostrof
‫ي‬ yā` Y -

ix
ABSTRAK

Ahdyan Noor 2020, Analisis Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Kualitas


Produk Kerajinan Anyaman Purun Dalam Ekonomi Syariah Di Desa
Margasari Kecamatan Candi Laras Kab. Tapin.
Pembimbing Akhmad Hulaify SHI,MSI, Agus Purnomo, SEI, MSI

Penelitian ini dilatar belakangi oleh masyarakat Desa Margasari Kecamatan Candi
Laras Kabupaten Tapin yang ingin mengembangkan usaha tikar purun dalam
meningkatkan ekonomi di Desa Margasari Kecamatan Candi Laras Kabupaten
Tapin. Tujuan dari penelitian ini untuk meningkatkan ekonomi masyarakat Desa
Margasari Kecamatan Candi Laras Kabupaten Tapin. Penelitian ini merupakan
penelitian kualitatif dengan pendekatan kualitatif yang menggunakan teknik
wawancara dan dokumentasi. Subjek penelitian ini adalah usaha anyaman tikar
purun, objeknya adalah masyarakat di Desa Margasari Kecamatan Candi Laras
Kabupaten Tapin. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu; melalui
pelatihan masyarakat Desa Margasari Kecamatan Candi Laras dapat memahami
tentang ekonomi kreatif serta mampu mengaplikasikannya. Hal ini memberikan
dampak positif seperti membuka lapangan pekerjaan baru, memberikan motivasi,
wawasan dan pengetahuan sehingga dapat meningkatkan ekonomi setiap
masyarakat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan
kualitatif yang menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi.
Subjek penelitian ini adalah anyaman tikar purun, objeknya adalah masyarakat di
Desa Margasari Kecamatan Candi Laras Kabupaten Tapin. Hasil yang diperoleh
dalam penelitian ini yaitu; Langkah-langkah yang dilakukan oleh masyarakat
Desa Margasari Kecamatan Candi Laras Kabupaten Tapin dalam meningkat
pemasaran anyaman tikar purun yakni mereka melakukan pelatihan ekonomi
kreatif mampu meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di
Desa Margasari Kecamatan Candi Laras Kabupaten Tapin sehingga mampu
meningkatkan kualitas produk.

Kata kunci; Strategi pemasaran, Kerajinan tikar purun, kabupaten tapin

x
ABSTRAK

Ahdyan Noor 2020,Analysis of Marketing Strategies in Improving the Quality of


Purun Woven Craft Products in Islamic Economics in Margasari Village,
Candi Laras District, Kab. Tapin, Counselor
Advisor Akhmad Hulaify SHI,MSI, Agus Purnomo, SEI, MSI

This research is motivated by the people of Margasari Village, Candi


Laras District, Tapin Regency who want to develop a purun mat business in
improving the economy in Margasari Village, Candi Laras District, Tapin
Regency. The purpose of this research is to improve the economy of the people of
Margasari Village, Candi Laras District, Tapin Regency. This research is a
qualitative research with a qualitative approach using interview and
documentation techniques. The subject of this research is the purun mat woven
business, the object of which is the community in Margasari Village, Candi Laras
District, Tapin Regency.
The results obtained in this study are; through training, the people of
Margasari Village, Candi Laras District, can understand the creative economy
and be able to apply it. This has a positive impact such as opening up new jobs,
providing motivation, insight and knowledge so as to improve the economy of
every community. This research is a qualitative research with a qualitative
approach using observation, interview and documentation techniques. The subject
of this research is the purun mat woven business, the object is the community in
Margasari Village, Candi Laras District, Tapin Regency. The results obtained in
this study are; The steps taken by the Margasari Village, Candi Laras District,
Tapin Regency in increasing the purun mat woven business are that they conduct
creative economy training to improve the quality of Human Resources (HR) in
Margasari Village, Candi Laras District, Tapin Regency so as to improve the
marketing strategy.

Keywords; Marketing strategy, Purun mat craft, Tapin district

xi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara umum ekonomi kreatif dapat dipahami sebagai suatu sistem

kegiatan manusia yang berkaitan dengan kegiatan kreasi produksi,

distribusi, pertukaran dan konsumsi barang dan jasa yang bernilai kultural,

artistik, estetika, intelektual, dan emosional bagi para pelanggan di pasar.

Pada dasarnya ekonomi kreatif ini adalah memanfaatkan kreatifitas,

keterampilan, serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan dan

lapangan kerja yang menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan

daya cipta individu.

Kriya atau hastakarya atau kerajinan tangan adalah kegiatan seni

yang menitikberatkan pada keterampilan tangan dan fungsi untuk

mengolah bahan baku yang sering ditemukan di lingkungan menjadi

benda-benda yang tidak hanya bernilai pakai, tetapi juga bernilai estetis.

Kriya bisa "meminjam" banyak pengetahuan dalam seni rupa murni seperti

cara mematung atau mengukir untuk menghasilkan produk, tetapi tetap

dengan tidak terlalu berkonsentrasi kepada kepuasan emosi seperti lazim

terjadi misalnya pada karya lukis dan patung. Kriya juga lebih sering

mengikuti tradisi daripada penemuan yang sering ditemukan secara

1
2

individu oleh seorang perupa. Kriya bisa berbentuk karya dari tanah, batu,

kain, logam ataupun kayu. 1

Dalam seni ada berbagai jenis dan macamnya di dunia. Tak halnya

di Indonesia, terdapat beranekaragam kesenian yang memiliki nilai, ciri

khas, yang lambangkan suatu kebiasan, serta adat istiadat suatu daerah

yang diturunkan dari generasi ke generasi. Salah satunya adalah Anyaman.

Seni yang sudah berdiri sekitar ratusan, bahkan ribuan tahun ini diakui

sebagai kesenian milik masyarakat Melayu, yang dewasa ini masih sangat

dikagumi dan digemari masyarakat. Dipercaya mulanya berkembang tanpa

adanya pengaruh dari luar. Dengan Berbahankan tali, akar, dan rotan

merupakan asas pertama dalam penciptaan kerajinan tangan yang satu ini.

Bahan-bahannya itu, tak lepas menggambarkan wilayah asalnya. Tumbuh

liar di hutan-hutan, kampung-kampung, serta kawasan pesisir pantai.

berbagai kerajinan tangan dapat dibentuk melalui proses dan teknik

menganyam, khususnya menggunakan tumbuhan jenis pandan dan

bengkuang. Di mana bentuk-bentuk yang dibuat, disesuaikan berdasarkan

pada fungsi dan kebutuhannya. Misalnya, di kalangan masyarakat yang

bercocok tangan seperti Petani, anyaman dibentuk menyerupai Topi,

Tudung Saji, Tikar, dsb, yang mendukung aktifitas bertani.

Selain dari dua tumbuhan tersebut, anyaman juga dapat dibuat dari

tumbuhan berjenis palma dan nipah. Berdasarkan bentuk dan rupa yang

1
Muelyono Mauled (2010). Menggerakan Ekonomi Kreatif antara Tuntutan dan
Kebutuhan. Jakarta: Rajawali Pers. 2010.hlm. 226-227
3

dihasilkan, dulunya seni anyaman merupakan daya cipta dari sekelompok

masyarakat dari kalangan luar istana (Bukan kalangan kerajaan) yang lebih

mengutamakan nilai kegunaannya dibanding dengan nilai seninya.

Walaupun dulu di kalangan kerajaan sudah ada tikar buah dari menyanyam

yang digunakan oleh Raja. Tepatnya pada tahun 1756 – 1794 M. Seperti

yang sudah diketahui, seorang seniman membutuhkan suasana dan waktu

yang tepat untuk mulai berkarya. Tak halnya dengan menganyam, untuk

memulai menganyam, waktu yang paling tepat adalah saat pagi hari atau

malam hari, dalam cuaca yang redup dan juga dingin. Mengapa demikian?

Karena daun-daun saat itu lebih lembut dan lebih mudah dibentuk tanpa

meninggalkan kesan pecah-pecah. Kegiatan menganyam ini tidak

dilakukan sendiri-sendiri, biasanya beberapa orang mulai melakukan

kegiatan menganyam secara berkelompok di halaman rumah atau beranda

rumah pada waktu malam, petang, ataupun saat senggang. 2

Keunikan dalam proses dan waktu pembuatannya ini, menjadikan

anyaman sebagai salah satu kerajinan tangan yang unik pula. Namun,

dengan perkembangan zaman yang begitu pesat, perlu ada usaha untuk

terus mempertahankan dan melestarikan kesenian yang satu ini. Warisan

budaya maupun adat istiadat yang unik perlu dijaga dan dilestarikan, serta

dimanfaatkan dari generasi ke generasi.

2
Denny Susanto, Kearifan Urang Banjar. Di akses pada 05 juni 2021 jam 03.05 WIB
4

Purun merupakan jenis tumbuhan rumput yang hidup liar di dekat

air atau rawa. Purun juga sering dikatakan sebagai tumbuhan yang sejenis

dengan daun pandan yang hidup di sekitar rawa. Purun biasanya banyak

terdapat di provinsi Sumatra Selatan dan Kalimantan Selatan salah satunya

di kabupaten Organ Ilir juga kabupaten Tapin. Tanaman purun merupakan

tanaman liar yang mudah terbakar kalau dalam keadaan kering. Tanaman

purun dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk membuat kerajinan

tangan. Salah satu contoh kerajinan tangan yang digunakan dari bahan

tanaman purun yaitu tikar, kipas, tas dan lain-lain. Dalam proses

pengolahan purun untuk dijadikan sebagai bahan kerajinan purun harus

diolah terlebih dahulu menjadi bahan baku. Cara mengolah purun menjadi

bahan baku kerajinan yaitu purun terlibih dahulu dijemur sampai kering,

membersihkan kedua ujung purun dengan cara dipotong, purun diberi

warna dengan cara direndam ke dalam air panas yang telah diberi warna,

setelah diwarnai purun kembali dijemur sampai kering agar warna tidak

mudah luntur, pupur ditumbuk agar benar-benar pipih, setelah melewati

proses tersebut baru purun benar-benar dapat dijadikan bahan baku.3

Dengan memperhatikan infografis data statistik dan hasil survey

ekonomi kreatif tahun 2016, terlihat bahwa ekonomi kreatif mampu

memberikan kontribusi secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi

disekala nasional. Pada tahun 2015, sektor ini menyumbangkan 852 triliun

3
Denny Susanto, Kearifan Urang Banjar. Di akses pada 05 Agustus 2018 jam 03.05
WIB
5

rupiah terhadap PDB nasional (4,38%), menyerap 15,9 juta tenaga kerja

(14%), dan nilai ekspor US$ 19,4 miliar (6,60%). Data juga menunjukkan

peningkatan kontribusi ekonomi kreatif yang signifikan terhadap

perekonomian nasional dari tahun 2010-2015 yaitu sebesar 7,38% per

tahun. Hal ini membuktikan bahwa Ekonomi Kreatif memiliki potensi

untuk berkembang di masa mendatang Berdasarkan Badan Ekonomi

Kreatif (BEKRAF) di Indonesia Ekonomi Kreatif terbagi menjadi

beberapa sub sektor yaitu Aplikasi dan pengembangan permainan,

Arsitektur, Desain Interior, Desain Komunikasi Visual, Desain Produk,

Fashion, Film Animasi dan Video, Fotografi, Kriya, Kuliner, Musik,

Penerbitan, Periklanan, Seni Pertunjukan, Seni Rupa, Televisi dan Radio.

Dilihat dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB) semua sub sektor diatas,

Ekonomi Kreatif Sektor Kriya menjadi penyumbang Pendapatan terbesar

ketiga untuk indonesia, data tersebut dapat dilihat pada diagram dibawah

ini. 4

Seiring dengan berkembang pesatnya teknologi, kita sudah masuk

pada era globalisasi yang semuanya serba menggunakan teknologi dan

fasilitas yang canggih. Era globalisasi sudah membawa perubahan besar

dalam semua lini kehidupan masyarakat, baik sosial, politik, hukum,

teknologi dan lain sebagainya. Hali ini membuat kerajinan anyaman harus

tetap bertahan dengan mengikuti perkembangan zaman.

4
www.bekraf.go.id
6

Islam merupakan agama yang dalam ajarannya sangat mendorong

kemajuan teknologi, termasuk berbagai inovasi dalam sistem perdagangan.

Namun demikian, semuanya telah diatur sesuai dengan prinsip-prinsip

syariah dalam muamalah. Secara khusus prinsip muamalah (bisnis) ini

dikategorikan pada dua hal, yaitu hal-hal yang diperintahkan untuk

dilakukan dalam kegiatan muamalah (bisnis) dan hal-hal yang dilarang

untuk dilakukan dalam kegiatan muamalah (bisnis). 5 Rasulullah saat

berbisnis juga menggunakan strategi-strategi terhadap konsumennya.

Rasulullah pada saat berbisnis sangat memahami pelanggannya, dan untuk

mendapatkan kepercayaan beliau mengandalkan akhlak atau budi

pekertinya.6

Ekonomi islam menekankan adanya pemeliharaan nilai-nilai

syariah dalm setiap aktivitas produksinya. Tujuan dari produksi dalam

islam adalah untuk menciptakan maslahah yang optimum bagi manusia

secara keseluruhan. Dengan maslahah yang optimum ini, maka akan

dicapai falah yang merupakan tujuan akhir dari kegiatan ekonomi

sekaligus tujuan hidup manusia. Dengan keyakinan akan peran dan

kepemilikan dari Allah, maka konsep produksi dalam ekonomi islam tidak

semata-mata bermotif maksimalisasi keuntungan dunia, tetapi yang lebih

penting adalah untuk mencapai maksimalisasi keuntungan akhirat.

5
Mardani, Hukum Bisnis Syariah (Jakarta: Kencana Prenadia Group, 2014) hlm 32
6
Abdul Halim Usman, Manajemen Strategi Syariah (Jakarta: Zikrul Hakim, 2015) hlm
115
7

Melimpahnya tumbuhan ini yang hidup secara liar membuat

masyarakat Desa Margasari Kecamatan Candi Laras Kabupaten Tapin

memanfaatkannya menjadi kerajinan yang dapat membantu perekonomian

masyarakat, yang menjadi permasalahannya pengrajin di Desa Margasari

Kecamatan Candi Laras Kabupaten Tapin semakin berkurang dengan

alasan pengerjaannya yang begitu rumit dan memakan waktu sedangkan

harganya terbilang murah, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang

strategi pemasaran membuat kerajinan ini kurang bernilai. Permasalahan

ini membuat penulis yang bertempat tinggal di Desa Margasari Kecamatan

Candi Laras Kabupaten Tapin sangat tertarik untuk mengangkat kedalam

penelitian akhir yang berjudul “Analisis Strategi Pemasaran Dalam

Meningkatkan Kualitas Produk Kerajinan Anyaman Purun Dalam

Perspektif Islam ”

B. Latar Belakang Masalah

1. Permasalahan dalam memasarkan tikar purun sehingga dapat dikenal.

2. Munculnya perhatian pemerintah pada usaha kreatif.

3. Melihat strategi pemasaran berdasarkan perspektif islam.

C. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis mengidentifikasi masalah utama

yang dijadikan sebagai bahasan dalam penelitian ini yaitu :

1. Terdapat masalah dengan cara memasaran Tikar Purun bagi

masyarakat Desa Margasari Kecamatan Candi laras Kabupaten Tapin.

2. Turunnya jumlah penjualan Tikar Purun setiap bulannya .


8

D. Batasan Masalah

Penelitian ini berfokus pada pemasaran dan faktor-faktor yang dapat

meningkatkan penjualan kerajinan anyaman Tikar Purun dalam perspektif

islam pada masyarakat Di Desa Margasari Kecamatan Candi Laras

Kabupaten Tapin.

E. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah penelitian ini

meliputi :

1. Bagaimana Strategi Pemasaran dalam meningkatkan penjualan

kerajinan anyaman Tikar Purun?

2. Bagaimana tinjauan ekonomi syariah tentang Strategi Pemasaran

dalam meningkatkan penjualan kerajinan anyaman Tikar Purun?

F. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana Strategi Pemasaran dalam meningkatkan

penjualan kerajinan anyaman Tikar Purun Di Desa Margasari

Kecamatan Candi Laras Kabupaten Tapin.

2. Untuk mengetahui bagaimana Pengetahuan masyarakat dalam

memasarkan kerajinan anyaman Tikar Purun Di Desa Margasari

Kecamatan Candi Laras Kabupaten Tapin.

G. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Praktisi
9

Hasil penelitian ini secara praktis diharapkan dapat menyumbangkan

pemikiran terhadap masalah yang berkaitan dengan cara meningkatkan

penjualan dengan strategi pemasaran yang tepat.

2. Bagi Akademisi

Manfaat akademis yang diharapkan dari penelitian ini adalah bahwa hasil

penelitian dapat dijadikan rujukan bagi mahasiswa yang tertarik

mendirikan UMKM sebagai upaya pengembangan dan berguna juga untuk

menjadi referensi bagi mahasiswa yang melakukan kajian terhadap

bahasan yang sejenis.

H. Hasil Penelitian yang relevan

Adapun hasil penelitian yang sejenis tentang strategi pemasaran

terhadap penjualan produk kerajinan anyaman purun dan akan dijadikan

referensi ataupun perbandingan bagi penulis, penelitian tersebut yaitu :

Penelitian Rozzana Erziaty dan S. Purnamasari (2017) tentang Strategi

Manajemen Syariah Usaha Wanita Perajin Anyaman Purun Dalam

Meningkatkan Ekonomi Keluarga Di Kecamatan Haur Gading Kabupaten

Hulu Sungai Utara. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa strategi

manejemen yang dapat ditempuh adalah mengoptimalkan kepengurusan

BUMDESA sesuai konsep syariah sebagai Lembaga pendukung,

Mengoptimalkan kreatifitas dalam menemukan disain baru yang berkembang

sekarang, serta perlu kombinasi bahan baku dengan memasukkan bahan lain

yang sifatnya artificial untuk menambah daya tarik sesuai selera konsumen.
10

Kemudian kompetitor sejenis hendaknya dijadikan sebagai motiviasi untuk

produksi yang optimal dan menjaga kualitas produksi dan disain. 7

Penelitian juga dilakukan oleh Erika Kusuma Yudha (2017) tentang

Peningkatan Ekonomi Masyarakat Melalui Usaha Kerajinan Tangan

Anyaman Bambu di Desa Rimpak Kecamatan Sapuran Kabupaten

Wonosobo. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan upaya

peningkatan ekonomi masyarakat melalui usaha kerajinan tangan anyaman

bambu di Desa Rimpak. Metode penelitiannya menggunakan pendekatan

kualitatif, teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan

dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya dalam

meningkatkan ekonomi masyarakat melalui usaha kerajinan anyaman bambu

yaitu menambah pendapatan ekonomi dengan mencukupi kebutuhan keluarga

dan mampu membiayai sekolah anak atau cucunya, selain itu juga masyarakat

menjadi berkembang dalam segi kreatif dan terampil dalam mendesain dan

menciptakan produk lokal dengan mengedepankan bahan alami yang ramah

lingkungan.8

Penelitian Indah Anggia Sardini (2019) tentang Analisis Kegiatan

Produksi Dan Distribusi Usaha Ekonomi Kreatif Bidang Kerajinan Kriya Di

Aceh Besar Dalam Perspektif Etika Bisnis Islam. Hasil yang diperoleh dari

penelitian ini adalah peran etika bisnis Islam terhadap proses produksi dan

7
Rozanna Erziaty dan S. Purnamasari, 2017. Strategi Manajemen Syariah Usaha Wanita
Perajin Anyaman Purun dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga di Kecamatan Haur
Gading Kabupaten Hulu Sungai Utara. Vol III, Nomor III. hlm 32
8
Erika Kusuma Yudha, 2017. Peningkatan Ekonomi Masyarakat Melalui Usaha Kerajinan
Tangan Anyaman Bambu di Desa Rimpak Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonosobo. hlm
45
11

distribusi pada usaha kerajinan kriya di Aceh Besar telah memenuhi nilai-

nilai etika bisnis dalam Islam. Dapat dilihat dari bahan baku yang dihasilkan

halal, bermanfaat, tidak menimbulkan kemudharatan, transparan, kemudian

adanya kejelasan, yaitu jelas produknya dan kualitasnya. Dalam proses

pembuatannya tidak menganggu lingkungan sekitar dan juga masyarakat,

produk yang dihasilkan telah terdistribusi secara merata, karena semua

masyarakat dapat menikmati produk tersebut serta tidak adanya salah satu

pihak yang terzalimi. Kemudian selama proses pembuatan produk tersebut

tidak sama sekali mengaggu waktu ibadah. 9

Penelitian dari Reno Winata (2017) tentang Strategi Produksi dan

Distribusi Industri Kerajinan Sentra Rotan Kelurahan 3 Ilir di Kota

Palembang Ditinjau Dari Perspektif Ekonomi Islam. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa permasalahan yang dialami para pengrajin dalam faktor

produksi adalah kurangnya tenaga kerja dari masyarakat sekitar dan

kelangkaan bahan baku rotan, strategi yang digunakan para pengrajin adalah

mendatangkan tenaga kerja dan bahan baku dari luar daerah. Para pengrajin

juga belum mempromosikan produk mereka dengan baik, hal ini dikarenakan

para pengrajin masih menggunakan promosi mulut dan belum menggunakan

promosi media lewat internet. Karena dengan menggunakan internet para

pengrajin dapat menjangkau konsumen lebih luas. 10

Tabel 1

9
Indah Anggia Sardini, 2019. Analisis Kegiatan Produksi dan Distribusi Usaha Ekonomi
Kreatif Bidang Kerajinan Kriya di Aceh Besar dalam Perspektif Bisnis Islam. hlm 15
10
Reno Winata, 2017. Strategi Produksi dan Distribusi Industri Kerajinan Sentra Rotan
Kelurahan 3 Ilir di Kota Palembang Ditinjau dari Perspektif Ekonomi Islam. hlm 30
12

Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu

No Penulis Judul Penelitian Persamaan Perbedaan


1 Rozzana Strategi Penelitian ini Penelitian ini
Erziaty Manajemen membahas membahas
dan S. Syariah Usaha tentang anyaman tentang strategi
Purnamasa Wanita Perajin purun manajemen
ri (2017) Anyaman Purun syariah usaha
Dalam wanita
Meningkatkan
Ekonomi
Keluarga Di
Kecamatan Haur
Gading
Kabupaten Hulu
Sungai Utara.
2 Erika Peningkatan Penelitian ini Penelitian ini
Kusuma Ekonomi membahas membahas
Yudha Masyarakat tentang studi tentang cara
(2017) Melalui Usaha ekonomi kreatif meningkatkan
Kerajinan dibidang ekonomi
Tangan subsektor yang masyarakat
Anyaman sama yaitu kriya
Bambu di Desa
Rimpak
Kecamatan
Sapuran
Kabupaten
Wonosobo.
3 Indah Analisis Penelitian ini Penelitian
Anggia Kegiatan membahas tersebut
Sardini Produksi Dan tentang studi membahas
(2019) Distribusi Usaha ekonomi kreatif tentang kegiatan
Ekonomi Kreatif dibidang produksi dan
Bidang subsektor yang distribusi
Kerajinan Kriya sama yaitu kriya
Di Aceh Besar
Dalam
Perspektif Etika
Bisnis Islam.
4 Reno Strategi Penelitian ini Penelitian ini
Winata Produksi dan membahas membahas
(2017) Distribusi tentang anyaman tentang produksi
Industri dan distribusi
Kerajinan Sentra
Rotan Kelurahan
13

3 Ilir di Kota
Palembang
Ditinjau Dari
Perspektif
Ekonomi Islam.
Sumber : Berbagai penelitian, data diolah tahun 2020

I. Sistematika Penulisan Skripsi

Sistematika pembahasan ini dipaparkan dengan tujuan untuk

memudahkan penulis dan pemahaman. Oleh karena itu, penulisan skripsi

ini dibagi dalam beberapa bab supaya pembaca dapat dengan mudah

memahami tentang penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai

berikut:

Bab I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, batasan

masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat

penulisan.

Bab II : KAJIAN TEORI

Bab ini berisi tentang landasan teori mengenai hal-hal

yang ada dalam penelitian anyaman tikar purun dalam

meningkatkan ekonomi masyarakat di tapin.

Bab III : METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang variabel penelitian dan definisi

operasional, populasi, dan sampel, metode penentuan

sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data,

dan metode analisis data.


14

Bab IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan membahas tentang hasil dari penelitian

yang berupa deskripsi data dan pembahasan hasil

penelitian.

Bab V : PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran untuk

pengembangan dari hasil penelitian tersebut


BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pemasaran

1. Definisi Pemasaran

Definisi dari pemasaran adalah suatu proses sosial dan

manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa

yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,

menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak

lain. Definisi sosial menunjukan peran yang dimainkan oleh

pemasaran di masyarakat. Seorang pemasar mengatakan bahwa peran

pemasaran adalah menghasilkan standar yang lebih tinggi. Untuk

definisi manajerial, pemasaran sering digambarkan sebagai seni

menjual produk, tetapi orang heran ketika mereka mendengar bahwa

bagian yang paling penting dari pemasaran adalah bukan penjual. 11

2. Bauran Pemasaran

1. Product

Menurut Kotler dan Keller (2009) menyatakan bahwa produk

adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk

memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Keputusan

11
Kotler P dan Keller, 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi Ketiga Belas, Penerbit
Erlangga : Jakarta. hlm 32

15
16

tentang produk ini mencakup penentuan bentuk penawaran

secara fisik, merknya, pembungkus, garansi dan servis

sesudah penjualan. Pengembangan produk dapat dilakukan

setelah menganalisa kebutuhan dan keinginan pasarnya. Jika

msalah ini telah diselesaikannya, maka keputusan-keputusan

tentang harga, distribusi dan promosi dapat diambil.

2. Price

Menurut Kotler dan Keller (2009) menyatakan bahwa harga

adalah elemen dalam bauran pemasaran yang tidak saja

menentukan profitabilitas tetapi juga sebagai sinyal untuk

mengkomunikasikan proporsi nilai suatu produk. Pemasaran

produk perlu memahami aspek psikologis dari informasi

harga yang meliputi harga referensi (reference price),

inferensi kualitas berdasarkan harga (price-quality

inferences) dan petunjuk harga (price clues). Pada setiap

produk atau jasa yang ditawarkan, bagian pemasaran berhak

menentukan harga pokoknya. Faktor-faktor yang perlu

dipertimbangkan dalam penetapan harga tersebut antara lain

biaya, keuntungan, praktik saingan dan perubahan keinginan


17

pasar. Kebijaksanaan harga ini menyangkut pula penetapan

jumlah potongan, mark-up, mark-down, dan sebagainya. 12

3. Place

Ada tiga aspek pokok yang berkaitan dengan keputusan-

keputusan tentang distribusi (tempat). Aspek tersebut adalah :

a. Sistem transportasi perusahaan, termasuk dalam sistem

ini antara lain keputusan tentang pemilihan alat

transportasi (pesawat udara, kereta api, kapal, truk, pipa),

penetuan jadwal pengiriman, penentuan rute yang harus

ditempuh dan seterusnya.

b. Sistem penyimpanan, dalam sistem ini bagian pemasaran

harus menentukan letak gudang, jenis peralatan yang

dipakai untuk menangani material maupun peralatan

lainnya.

c. Pemilihan saluran distribusi, menyangkut keputusan-

keputusan tentang penggunaan penyalur (pedagang

besar, pengecer, agen, makelar), dan bagaimana menjalin

kerjasama yang baik dengan para penyalur tersebut.

12
Kotler P dan Keller, 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi Ketiga Belas, Penerbit
Erlangga : Jakarta. hlm 32
18

4. Promotion

Menurut Kotler dan Keller (2009 :510) menyatakan bahwa

promosi adalah berbagai cara untuk menginformasikan,

membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung

maupun tidak langsung tentang suatu produk atau brand yang

dijual. 13

B. Ekonomi Kreatif

1. Definisi Ekonomi Kreatif

Ekonomi kreatif merupakan konsep ekonomi baru yang

memadukan informasi dan kreatifitas yang mengandalkan ide,

gagasan, dan pengetahuan dari sumber daya manusia sebagai faktor

produksi.14 Pada dasarnya ekonomi kreatif adalah orang-orang yang

memfungsikan potensi yang dimilikinya berupa akal kemudian

digunakan untuk berfikir mencari sesuatu atas keterbatasan ekonomi

untuk mengentaskan diri sehingga dapat menghidupkan proses

kemandirian ekonomi.

Dikorelasikanantara kata berbasis danekonomi kreatif maka

sederhananya berarti sebuah praktik ekonomi yang didasarkan pada

kreatifitas. Kreatifitas sendiri menuntut seseorang untuk

13
Kotler P dan Keller, 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi Ketiga Belas, Penerbit
Erlangga : Jakarta. hlm. 45
14
Gusti Bagus Arjana, Geografi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, (Jakarta: Rajawali Pers,
2016). hlm. 227
19

memfungsikan akal dengan sebaik-baiknya, sehingga terhimpunnya

pengetahuan-pengetahuan yang luas terhadap apa-apa yang akan

diciptakannya, karena berbicara kreatifitas adalah kemampuan untuk

menciptakan sesuatu yang beru dan bernilai.

Dengan sumber kehidupan yang telah ada dimuka bumi atau di

dalam bumi, maka harus dimanfaatkan dengan bentuk mengelola

sebaik-baiknya sehingga manusia dapat menikmati. Kiranya mengurus

apa yang Tuhan telah berikan ini untuk kemaslahatan bersama, akan

berimpak pada kesejahteraan yang tidak berpihak kepada salah satu

orang saja, tetapi semua orang merasakan kebaikannya. Kemudian

orang-orang harus mencari karunia dari Tuhannya. Maka manusia

mencari sesuatu yang dapat memberi manfaat baginya,

mengembangkan menjadi buah pikir yang kreatif sehingga bernilai

dan dihargai.

Alvin Toffler (1980) dalam teorinya melakukan pembagian

gelombang peradaban ekonomi kedalam tiga gelombang. Gelombang

pertama adalah gelombang ekonomi pertanian. Kedua gelombang

ekonomi industri. Ketiga gelombang ekonomi informasi. Kemudian

diperdiksikan gelombang yang keempat yang merupakan gelombang

ekonomi kreatif dengan berorientasi pada ide dan gagasan kreatif. 15

15
Alvin Toffer, 1980. The Third Wave . Edisi Ketiga Belas, Penerbit Wiliiam Morrow :
United States. hlm 50
20

Menurut ahli ekonomi Paul Romer (1993), ide adalah barang

ekonomi yang sangat penting, lebih penting dari objek yang

ditekankan dikebanyakan model-model ekonomi. Di dunia dengan

keterbatasan fisik ini, adanya penemuan ide-ide besar bersamaan

dengan penemuan berjutaan ide-ide kecil-lah yang membuat ekonomi

tetap tumbuh. 16

Howkins mengemukakan dalam Suryana, bahwasanya

kreatifitas muncul apabila seseorang berkata, mengerjakan, dan

membuat sesuatu yang baru, baik dalam pengertian menciptakan

sesuatu dari yang tadinya tidak ada maupun dalam pengertian

memberikan/karakter baru pada sesuatu.17 Sebenarnya membicarakan

kreatifitas dan ekonomi merupakan sesuatu yang bertujuan

meningkatkan daya saing dengaan menggunakan gagasan individu

pada segala aspek dengan pandangan ekonomi. Artinya kreatifitas

dilakukan adalah untuk ekonomi yang perlu dipenuhi haknya. Apa

sajakah hak ekonomi, pastinya adalah berhubungan dengan aktivitas

produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa. Dalam

kehidupan sehari-hari, ekonomi sangat dibutuhkan untuk memenuhi

ketuhan manusia.

Praktik ekonomi dan bisnis global kini telah didominasi oleh

peran kemajuan IPTEK, terutama teknologi informasi, sehingga


16
Paul Romer, 1993. The Economic Underworld of Bankruptcy for Profit .hlm 23
17
Suryna, Ekonomi Kreatif, Ekonomi Baru: Mengubah ide dan Menciptakan Peluang,
(Jakarta: Salemba Empat, 2013), hlm. 21.
21

proses interaksi dan integrasi ekonomi antar Negara dapat berlangsung

secara cepat tanpa hambatan. 18 Dengan terjadinya globalisasi ekonomi

dapat mempengaruhi tatanan yang telah ada, sehingganya mengalami

perubahan baik stuktural dan operasional ekonomi. Perubahan ini

tidak dapat dibendung lagi oleh masyarakat atau pelaku ekonomi dan

bisnis, yang mana para pelaku ekonomi dan bisnis tidaklah mungkin

akan berdiam diri, mereka juga mempunyai tuntutan yang harus

dipenuhi. Jika tidak menemukan alternatif lain maka mereka akan

terlindas oleh globalisasi ekonomi. Hal ini pun bagaikan

perumpamaan “air laut menggulung bahtera yang sedang berlayar”.

Kemunculan ekonomi kreatif adalah efek dari pergerakan

ekonomi global yang melaju semakin pesat, kemudian ekonomi

kreatif dapat berkembang ke daerah-daerah. Kemunculan ekonomi

kreatif dilatari oleh beberapa sisi, diantaranya:

a. Konsumen, menginginkan daripada variasi yang dibutuhkan begitu

banyak dan penyebaran secara cepat menuntut untuk selalu

berinovasi.

b. Keterbatasan Informasi.

Saat ini paradigma baru telah lahir akibat perkembangan

kehidupan dunia ekonomi dan bisnis, yaitu dari ekonomi berbasis

18
Dr. Mauled Moelyono, S.E.,M.A. Menggerakkan Ekonomi Kreatif Antara Tuntutan dan
Kebutuhan (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada). hlm. 121
22

sumber daya bergeser ke paradigma ekonomi kreatif. Era globalisasi

saat ini banyak memberikan dampak terhadap perkembangan berbagai

sector dari teknologi hingga ekonomi.Perkembangan teknologi dan

informasi ini melahirkan pola kerja, produksi, distribusi yang lebih

murah dan efisien. Dampak dari perkembangan ini adalah munculnya

kompetisi pasar yang semakin besar dan luas.

Persepektif ini melihat masalah utamanya adalah sistem

ekonomi yang telah dikembangkan dalam kapitlisme industri, karena

ia telah mendorong konsumsi berlebih, limbah, pertumbuhan dan

mendevaluasi lingkungan hidup. Dengan demikian paham ini

berupaya untuk mengembangkan suatu ekonomi baru yang didasarkan

pada prinsip-prinsip ekologis. 19

Berdasarkan Undang-Undang No 24 Tahun 2019 Pasal 1 yang

berbunyi:

1. Ekonomi Kreatif adalah perwujudan nilai tambah dari kekayaan

intelektual yang bersumber dari kreativitas manusia yang berbasis

warisan budaya, ilmu pengetahuan, dan/atau teknologi.

2. Pelaku Ekonomi Kreatif adalah orang perseorangan atau kelompok

orang warga negara Indonesia atau badan usaha berbadan hukum atau

19
Jim Ife dan Frank Tesoriero, 2014, Community Development: Alternatif Pengembangan
Masyarakat di Era Globalisasi. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar). hlm. 68
23

bukan berbadan hukum yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia

yang melakukan kegiatan Ekonomi Kreatif.

3. Ekosistem Ekonomi Kreatif adalah keterhubungan sistem yang

mendukung rantai nilai Ekonomi Kreatif, yaitu kreasi, produksi,

distribusi, konsumsi, dan konservasi, yang dilakukan oleh Pelaku

Ekonomi Kreatif untuk memberikan nilai tambah pada produknya

sehingga berdaya saing tinggi, mudah diakses, dan terlindungi secara

hukum.

4. Pemerintah Pusat yang selanjutnya disebut Pemerintah adalah

Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan

pemerintahan negara Republik Indonesia yang dibantu oleh Wakil

Presiden dan menteri sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

5. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara

pemerintahan daerah yang memimpin pelaksanaan urusan

pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.

2. Karakteristik Ekonomi Kreatif

Tercatat beberapa hal yang menjadi karakteristik dari ekonomi kreatif

yaitu:

a. Diperlukan kolaborasi antara berbagai aktor yang berperan dalam

industri kreatif yakni cendekiawan “kaum intelektual” dunai usaha,

dan pemerintah yang merupakan prasyarat mendasar.


24

b. Berbasis pada ide atau gagasan.

c. Pengembangan tidak terbatas dalam berbagai bidang usaha.

d. Konsep yang dibangun bersifat relatif.

3. Jenis-jenis Ekonomi Kreatif

Adapun jenis-jenis ekonomi kreatif yang diantaranya yaitu:

a. Periklanan “advertising”

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan jasa periklanan, yakni

komunikasi satu arah dengan menggunakan medium tertentu. Meliputi

proses kreasi, operasi, dan distribusi dari periklanan yang dihasilkan,

misalnya riset pasar, perencanaan komunikasi periklanan, media

periklanan luar ruang, produksi material periklanan, promosi dan

kampanye relasi publik. Selain itu, tampilan periklanan di media cetak

(surat kabar dan majalah) dan elektronik (televisi dan radio),

pemasangan berbagai poster dan gambar, penyebaran selebaran,

pamflet, edaran, brosur dan media reklame sejenis lainnya, distribusi

dan delivery advertising materials or samples, serta penyewaan kolom

untuk iklan.

b. Arsitektur

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan desain bangunan secara

menyeluruh, baik dari level makro (town planning, urban design,


25

landscape architecture) sampai level mikro (detail konstruksi).

Misalnya arsitektur taman, perencanaan kota, perencanaan biaya

konstruksi, konservasi bangunan warisan sejarah, pengawasan

konstruksi, perencanaan kota, konsultasi kegiatan teknik dan rekayasa

seperti bangunan sipil dan rekayasa mekanika dan elektrikal.

c. Pasar Barang Seni

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan perdagangan barang-

barang asli, unik dan langka serta memiliki nilai estetika seni dan

sejarah yang tinggi melalui lelang, galeri, toko, pasar swalayan dan

internet, meliputi barang-barang musik, percetakan, kerajinan,

automobile, dan film.

d. Kerajinan “craft”

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi dan

distribusi produk yang dibuat atau dihasilkan oleh tenaga pengrajin

yang berawal dari desain awal sampai proses penyelesaian produknya.

Antara lain meliputi barang kerajinan yang terbuat dari batu berharga,

serat alam maupun buatan, kulit, rotan, bambu, kayu, logam (emas,

perak, tembaga, perunggu dan besi), kaca, porselen, kain, marmer,

tanah liat, dan kapur. Produk kerajinan pada umumnya hanya

diproduksi dalam jumlah yang relatif kecil (bukan produksi massal).


26

e. Desain

Kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain grafis, desain

interior, desain produk, desain industri, konsultasi identitas

perusahaan dan jasa riset pemasaran serta produksi kemasan dan jasa

pengepakan.

f. Fesyen “fashion”

Kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain pakaian,

desain alas kaki, dan desain aksesoris mode lainnya, produksi pakaian

mode dan aksesorisnya, konsultasi lini produk berikut distribusi

produk fesyen.

g. Video, Film dan Fotografi

Kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi produksi video, film,

dan jasa fotografi, serta distribusi rekaman video dan film. Termasuk

di dalamnya penulisan skrip, dubbing film, sinematografi, sinetron,

dan eksibisi atau festival film.

h. Permainan Interaktif “game”

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi, dan

distribusi permainan komputer dan video yang bersifat hiburan,

ketangkasan, dan edukasi. Sub-sektor permainan interaktif bukan


27

didominasi sebagai hiburan semata-mata tetapi juga sebagai alat bantu

pembelajaran atau edukasi.

i. Musik

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi atau komposisi,

pertunjukkan, reproduksi, dan distribusi dari rekaman suara

j. Seni pertunjukan “showbiz”

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha pengembangan

konten, produksi pertunjukkan. Misalnya, pertunjukkan wayang, balet,

tarian tradisional, tarian kontemporer, drama, musik tradisional, musik

teater, opera, termasuk musik etnik, desain dan pembuatan busana

pertunjukkan, tata panggung, dan tata pencahayaan.

k. Seni Rupa

Kegiatan kreaatif yang berkaitan dengan karya yang

mengedepankan karya indah dan bernilai estetika tinggi dapat

dinikmati dengan mata seperti contohnya lukisan.

l. Penerbitan dan Percetakan

Kegiatan kreatif yang terkait dengan penulisan konten dan

penerbitan buku, jurnal, koran, majalah, tabloid, dan konten digital

serta kegiatan kantor berita dan pencari berita. Subsektor ini juga
28

mencakup penerbitan perangko, materai, uang kertas, blanko cek,

giro, surat andil, obligasi, saham dan surat berharga lainnya, paspor,

tiket pesawat terbang, dan terbitan khusus lainnya. Juga mencakup

penerbitan foto-foto, grafir (engraving) dan kartu pos, formulir, poster,

reproduksi, percetakan lukisan, dan barang cetakan lainnya, termasuk

rekaman mikro film.

m. Layanan komputer dan Piranti Lunak “Software”

Kegiatan kreatif yang terkait dengan penulisan konten dan

penerbitan buku, jurnal, koran, majalah, tabloid, dan konten digital

serta kegiatan kantor berita dan pencari berita. Subsektor ini juga

mencakup penerbitan perangko, materai, uang kertas, blanko cek,

giro, surat andil, obligasi, saham dan surat berharga lainnya, paspor,

tiket pesawat terbang, dan terbitan khusus lainnya. Juga mencakup

penerbitan foto-foto, grafir (engraving) dan kartu pos, formulir, poster,

reproduksi, percetakan lukisan, dan barang cetakan lainnya, termasuk

rekaman mikro film.

n. Televisi & Radio “broadcasting”

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha kreasi, produksi

dan pengemasan acara televisi (seperti games, kuis, reality show,

infotainment, dan lainnya), penyiaran, dan transmisi konten acara


29

televisi dan radio, termasuk kegiatan station relay (pemancar) siaran

radio dan televisi.

o. Riset dan Pengembangan “R & D”

Kegiatan kreatif terkait dengan usaha inovatif yang menawarkan

penemuan ilmu dan teknologi, serta mengambil manfaat terapan dari

ilmu dan teknologi tersebut guna perbaikan produk dan kreasi produk

baru, proses baru, material baru, alat baru, metode baru, dan teknologi

baru yang dapat memenuhi kebutuhan pasar. Termasuk yang berkaitan

dengan humaniora, seperti penelitian dan pengembangan bahasa,

sastra, dan seni serta jasa konsultansi bisnis dan manajemen.

p. Kuliner

Kegiatan Kreatif terkait dengan usaha inovasi pengolahan

berbagai macam makanan yang kurang diperhatikan menjadi bernilai

tinggi. 20

4. Peluang Ekonomi Kreatif

Peluang dari pada melaksanakan ekonomi kreatif yakni:

a. Memberikan lapangan pekerjaan guna meminimalisir

pengangguran.

20
Mauled Moelyono, Menggerakkan Ekonomi Kreatif Antara Tuntutan Dan Kebutuhan.
(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2010). hlm. 231-232
30

b. Meningkatkan nilai ekpor bangsa Indonesia.Pencitraan dan

identitas bangsa.

c. Meningkatkan kualitas hidup.

d. Membuat pasar di Indonesia menjadi pasar yang potensial.

5. Landasan Ekonomi Kreatif

Pelaksanaan Ekonomi Kreatif harus berdasarkan Pancasila,

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,

Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Pelaksanaan Ekonomi Kreatif berdasarkan:

a. keimanan dan ketakwaan kepada T\rhan Yang Maha Esa;

b. manfaat;

c. keadilan;

d. berkelanjutan; dan

e. identitas bangsa.

6. Pengembangan dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

a. Konsep Pengembangan dan Pemberdayaan Ekonomi


Masyarakat

Pengembangan masyarakat dilakukan pada berbagai aspek

kehidupan masyarakat seperti bidang pendidikan, teknologi,

ekonomi dan lain sebagainya. Strategi pengembangan masyarakat

melalui pemberdayaan ekonomi sangat penting untuk dilakukan


31

terutama pada masyarakat ekonomi menengah kebawah.

Pemberdayaan masyarakat melalui usaha mikro kecil dan

menengah (UMKM) saat ini diyakini sangat produktif untuk

diimplementasikan dalam suatu kelompok masyarakat, selain

tujuannya untuk kemandirian ekonomi masyarakat juga sebagai

upaya pemerataan kesejahteraan masyarakat. 21

Kebijakan pengembangan usaha ekonomi masyarakat

dilakukan dalam bentuk pemberdayaan, penumbuhan usaha,

pembiayaan dan pengembangannya, pembiayaan dan penyediaan

dana serta penjaminan dan kemitraan, sehingga usaha ekonomi

masyarakat mampu tumbuh dan mandiri. Pengetasan kemiskinan

lewat pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat dapat dicapai

karena ekonomi karena kemasyarakatan berdaya guna

mengembangkan potensi sumber daya ekonomi dalam rangka

meningkatkan pendapatan untuk kesejahteraan masyarakat, maka

strategi pengembangan dan pemberdayaan masyarakat dalam

bidang ekonomi sangat layak untuk diimplementasikan. 22

b. Pemberdayaan Masyarakat Melalui Ekonomi

Pemberdayaan masyarakat sebagai sebuah strategi

pembangunan sekarang sudah banyak diterima, bahkan telah

berkembang berbagai pemikiran dan literatur tentang hal tersebut.

21
Fahrudin, Adi, ed. Pemberdayaan, Partisipasi dan Penguatan Kapasitas Masyarakat
(Bandung: Humaniora, 2008), hlm. 18.
22
Edi Suharto, Ph.D. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Kajian Strategis
Pembangunan Kesejahteraan Sosial & Pekerjaan Sosial (Bandung: PT Refika Aditama, 2014),
hlm. 37.
32

Pemberdayaan dapat diartikan sebagai suatu cara dimana rakyat,

organisasi, komunitas diarahkan agar dapat berkuasa atas

kehidupannya.

Tujuan utama pemberdayaan masyarakat adalah untuk

mengeksplorasi potensi dan sumber daya yang tersedia dalam

upaya meningkatkan kesejahteraan hidup. Pemberdayaaan

masyarakat dapat dilakukan dengan mencari potensi keahlian yang

dimiliki dapat melalui pendidikan, pelatihan, bimbingan dan

penyuluhan.

Pemberdayaan melalui ekonomi kreatif dan usaha kecil

menengah dapat menjadi solusi dalam upaya pengetasan

kemiskinan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan. Sejauh ini

ekonomi kreatif dan usaha kecil menengah berupa kuliner sangat

berpotensi dalam proses pengembangan dan pemberdayaan

masyarakat, sehingga sektor industri tidak perlu lagai dipaksakan

sebagai media meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat.

C. Anyaman Purun

Purun merupakan jenis tumbuhan rumput yang hidup liar di dekat air

atau rawa. Purun juga sering dikatakan sebagai tumbuhan yang sejenis

dengan daun pandan yang hidup di sekitar rawa. Purun biasanya banyak

terdapat di provinsi Sumatra Selatan dan Kalimantan Selatan salah satunya

di kabupaten Organ Ilir juga kabupaten Tapin. Tanaman purun merupakan

tanaman liar yang mudah terbakar kalau dalam keadaan kering. Tanaman
33

purun dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk membuat kerajinan

tangan. Salah satu contoh kerajinan tangan yang digunakan dari bahan

tanaman purun yaitu tikar, kipas, tas dan lain-lain.

Dalam proses pengolahan purun untuk dijadikan sebagai bahan

kerajinan purun harus diolah terlebih dahulu menjadi bahan baku. Cara

mengolah purun menjadi bahan baku kerajinan yaitu purun terlebih dahulu

dijemur sampai kering, membersihkan kedua ujung purun dengan cara

dipotong, purun diberi warna dengan cara direndam ke dalam air panas

yang telah diberi warna, setelah diwarnai purun kembali dijemur sampai

kering agar warna tidak mudah luntur, pupur ditumbuk agar benar-benar

pipih, setelah melewati proses tersebut baru purun benar-benar dapat

dijadikan bahan baku.23

23
Portal Informasi Indonesia, Tradisi Menganyam Purun dan Potensinya di Lahan
Gambut, di akses pada 10 Juni jam 13.00 WIB.
34

D. Kerangka Berpikir

Gambar 1.1
Kerangka Berfikir

Analisis Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Kualitas


Produk Kerajinan Anyaman Purun Dalam Perspektif Islam

Meningkatkan Kualitas Studi Kelayakan Bisnis


Produk Islam

Wawancara, Observasi dan Dokumentasi

Hasil Penelitian

Sumber : Data diolah tahun 2020


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

a. Metode Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Metode penelitian

kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah,

(sebagai lawannya adalah eksperimen) di mana peneliti adalah sebagai

instrumen kunci. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan

beberapa teknik yakni observasi, wawancara dan pengumpulan data yang

bersumber antara lain berupa dokumen, foto, dan bahan statistik. Dalam

penelitian ini diusahakan mengumpulkan data deskriptif yang banyak yang

dituangkan dalam bentuk laporan dan uraian. Dalam penelitian ini

menggunakan data primer dan sekunder, adapun cara untuk mendapatkan

data primer yaitu dengan melakukan wawancara langsung dengan pengrajin

usaha ekonomi kreatif pada bidang kriya yang ada di Desa Margasari

Kecamatan Candi Laras Kabupaten Tapin, sedangkan data sekundernya

dengan mengumpulkan studi kepustakaan, dari buku panduan, literatur, dan

bahan-bahan perkuliahan yang memiliki kaitan erat terhadap pembahasan

penelitian.

i. Tempat atau Lokasi Penelitian

Langkah awal yang dilakukan peneliti dalam memulai penelitian

ini adalah menentukan lokasi penelitian. Lokasi penelitian adalah tempat

dimana penelitian akan dilakukan. Dalam penelitian ini peneliti

35
36

mengambil lokasi di Desa Margasari Kecamatan Candi Laras Kabupaten

Tapin. Dimana Candi Laras merupakan salah satu Kecamatan yang

memiliki banyak pengrajin kriya yang berkuatitas, dan karena sebagian

dari masyarakatnya bekerja sebagai pengrajin, sehingga peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian di Kecamatan Candi Laras.

ii. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan dari objek yang akan diteliti dalam

suatu penelitian. Populasi digunakan untuk menyebutkan seluruh elemen

atau anggota dari suatu wilayah yang menjadi sasaran penelitian atau

merupakan keseluruhan dari objek penelitian. 24 Dalam hal ini, yang akan

menjadi populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yaitu para pelaku

usaha ekonomi kreatif di bidang kerajinan (kriya) yang ada di Desa

Margasari Kacamatan Candi Laras Kabupaten Tapin.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut.25 Sampel adalah objek dari populasi yang di ambil

dengan teknik random sampling, yakni cara-cara mereduksi objek

penelitian dengan mengambil sebagian saja yang dapat di anggap

representative terhadap populasi. Lokasi sampel pada penelitian ini

adalah pada usaha ekonomi kreatif dibidang kerajinan (kriya) yang

terdapat di Desa Margasari Kecamtan Candi Laras Kabupaten Tapin.

iii. Sumber Data

24
Noor, J. (2013). Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah.
Jakarta: Kencana. hlm 45
25
Sugiyono. (2016). Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV
Alfabeta. hlm 40
37

Sumber Data adalah suatu istilah majemuk yang berarti fakta atau

bagian dari fakta yang mengandung arti yang dihubungkan dengan

kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, angka-angka, huruf-huruf

yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi atau situasi dan lain-lain. 26

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh berdasarkan pengukuran

secara langsung oleh peneliti dari sumbernya atau subjek

penelitiannya. 27 Adapun cara untuk mendapatkan data primer yaitu

melakukan wawancara langsung dengan pengrajin usaha ekonomi

kreatif pada bidang kriya yang ada di Kecamatan Candi Laras.

b. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh dalam bentuk data yang

sudah jadi bukan dari hasil mengumpulkan dan mengolah sendiri. 28

Teknik yang digunakan dalam memperoleh data dalam penelitian ini

adalah studi kepustakaan, dari buku panduan, literatur, dan bahan-

bahan perkuliahan yang memiliki kaitan erat dengan pembahasan ini

dan dokumentasi.

iv. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini

adalah wawancara dan dokumentasi.

26
Lungkutoy, J. J. (2012). Pengenalan Komputer. Yogyakarta: ANDI. hlm 55
27
Mustafa, Z. (2013). Mungural Variabel hingga Instrumentasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
hlm 70
28
Pantiyasa dan Wayan, I. (2013). Metodologi Penelitian. Yogyakarta: ANDI. hlm 35
38

a. Observasi atau pengamatan langsung adalah kegiatan pengumpulan

data dengan melakukan penelitian langsung terhadap kondisi

lingkungan objek penelitian yang mendukung kegiatan

penelitian, sehingga didapat gambaran secara jelas tentang kondisi


29
objek penelitian tersebut. Seperti yang dilakukan peneliti dengan

mendatangi tempat pengolahan tikar purun untuk mengamati secara

langsung proses tersebut.

b. Wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang

berlangsung secara lisan dimana dua orang atau lebih bertatap muka

mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan-

keterangan. 30 Pada penelitian ini peneliti berencana menggunakan

informan sebagai narasumber pertama pelaku usaha ekonomi kreatif

pada bidang kriya yang ada di Desa Margasari sebagai objek

penelitian untuk memperoleh data, peneliti mewawancarai dengan

metode wawancara langsung. Untuk memperoleh data dan informasi

yang dibutuhkan, penelitian ini dilakukan dengan cara riset

kepustakaan, riset ini dimaksudkan agar mendapatkan acuan teori

dalam proses melengkapi data-data yang ada. Membaca buku,

mempelajari literature dan catatan yang sesuai dengan masalah

didalam penelitian merupakan cara yang dilakukan penulis agar data

yang diperoleh benar-benar memiliki landasan dan acuan teori yang

jelas. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk mengetahui

29
Suharsimi Arikunto, prosedur penelitian, (Jakarta: Rineka cipta, Edisi Revisi 1996),
hlm .92
30
Narkubo dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian (2013), hlm. 83
39

pandangan narasumber terhadap kegiatan yang dilakukan oleh pelaku

usaha ekonomi kreatif bidang Kriya yang ada di Desa Margasari

Kecamatan Candi Laras ditinjau dari etika bisnis dalam Islam atau

kesesuaian dengan ketentuan syariat Islam.

c. Dokumentasi merupakan catatan yang bisa berupa tulisan, gambar,

atau karya dokumentasi dari seseorang. Teknik pengumpulan data

dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data berupa data-data

tertulis yang mengundang keterangan dan penjelasan serta pemikiran

tentang fenomena yang masih aktual dan sesuai dengan masalah

penelitian. 31 Teknik dokumentasi berproses dan berawal dari

menghimpun dokumen, memilih-milih dokumen sesuai dengan

tujuan penelitian, mencatat dan menerangkan, menafsirkan, dan

menghubung-hubungkan dengan fenomena lain. Bahan dokumenter

yang dipakai pada penelitian ini adalah buku, majalah, foto, video,

rekaman, serta data yang tersimpan pada website yang berkaitan

dengan usaha ekonomi kreatif pada bidang kerajinan (kriya).

31
Sugiyono, Metodologi Penelitian (2010), hlm. 137
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Usaha Anyaman Tikar Purun

1. Letak dan Luas Wilayah

Usaha anyaman tikar purun yang berletak geografis antara

114o46’13” -115o 30’33” Lintang Selatan dan 2o 32’43” hingga 3o 00’

43” Bujur Timur dengan Luas wilayah 2.700,82 Km2 yang terbagi atas

12 kecamatan dengan 131 desa.

2. Jumlah Penduduk

Secara seerhana penduduk Desa Margasari berjumlah 962 jiwa.

Yang terdiri dari laki-laki 477 orang dan perempuan 485 orang.

Sedangkan jumlah keluarga adalah 280 kk, untuk lebih jelasnya

mengenai jumlah kepala keluarga di Desa Margasari menurut Rukun

Tetangga dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel Jumlah penduduk per RT Desa Margasari Kecamatan

Candi Laras Selatan.

Jumlah
No. RT Jumlah KK Laki-laki Perempuan
Jiwa
1 RT.01 53 KK 179 91 88
2 RT.02 59 KK 217 116 101
3 RT.03 73 KK 232 110 122
4 RT.04 51 KK 174 81 93
5 RT.05 44 KK 160 79 81
Jumlah 5 RT 280 KK 962 Jiwa 477 485
Sumber data: Dokumen kantor Kepala Desa Margasar

40
41

3. Latar Belakang Pekerjaan Penduduk

Adapun mata pencaharian penduduk di Desa Margasari sebagian

besar adalah sebagai petani dan sebagian kecil penduduk ada yang

bekerja sebagai pedagang, dan sebagian kecil lagi sebagai Pegawai

Negeri Sipil.

Usaha anyaman tikar purun di Desa Margasari Kecamatan

Candi Laras ini berdiri pada tahun 2013 dimana pendirinya adalah Ibu

"Muslimah". Ibu " Muslimah " memiliki tanah yang luas dan

ditumbuhi oleh tanaman purun yang berlimpah merasa tanaman itu

dapat dimanfaatkan menjadi kerajinan yang bernilai, namun keresahan

muncul dikarenakan tidak diimbangi dengan harga yang ditetapkan

oleh pengepul. Perubahan dimulai ketika anak pertama Ibu "

Muslimah " menyelesaikan perkuliahannya dan pulang saat lebaran,

berbagai gagasan tentang cara penjualan dan memasarkan kerajinan

tikar purun dilakukan agar bisa lebih memiliki nilai dan menjadi

alokasi melimpahnya panen tumbuhan purun yang begitu banyak

disampaikan anak beliau yang bernama Aisyah dan membuat Ibu "

Muslimah " percaya bahwa tak salahnya mencoba sebagai usaha

sampingan.

Data Perusahaan

1. Nama Usaha: Kerajinan Tikar Purun

2. Bidang Usaha : Industri Rumahan

3. Jenis Produk / Jasa : Tikar/alas lantai


42

4. Alamat Usaha: Desa Margasari Kecamatan Candi Laras

5. Nomor Telepon : 08991102354

7. Bank Usaha: Bank BRI

B. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi Struktur organisasi diperlukan untuk

mengidentifikasi peran dan tanggung jawab karyawan yang

dipekerjakan oleh setiap perusahaan. Oleh karenanya setiap

perusahaan akan memiliki struktur yang berbeda tergantung skala

perusahaan dan jenis perusahaan. Struktur perusahaan yang baik

adalah struktur yang mampu memfasilitasi orang untuk membuat

kerjasama tanpa terjebak menciptakan birokrasi yang berbelit-belit.

Sehingga struktur yang ada akan mengoptimalkan kelebihan dan

menutupi kelemahan dari setiap bagian/individu.

Pengorganisasian yang dilakukan secara efektif dapat

menghasilkan keuntungan dan manfaat tentang kejelasan

ekspektasi-ekspektasi kinerja individual dan tugas-tugas yang

terspesialisasi, serta pembagian kerja yang menghindari timbulnya

duplikasi, konflik dan penyalahgunaan sumber-sumber daya

material maupun sumber-sumber daya manusia. Dengan

pengorganisasian yang efektif akan terbentuk suatu arus aktivitas

kerja yang logical, yang dapat dilaksanakan dengan baik oleh

individu-individu atau kelompok, saluran-saluran komunikasi yang

dapat membantu pengambilan keputusan dan pengawasan.


43

Gambar 1

Struktur Organisasi

Pemilik

(Ibu Muslimah)

Administrasi Bendahara

(Aisyah) (Aisyah)

Pemasaran
Produksi
(Aisyah)
44

Suatu bisnis terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat

dilaksanakan perorangan ataupun kelompok kerja yang berfungsi

untuk melaksanakan serangkaian kegiatan itu dan mencakup tata

hubungan secara vertikal melalui saluran tunggal. Melalui struktur

organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat diterapkan,

sehingga efisiensi dan aktivitas kerja dapat diwujudkan melalui

kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan dari bisnis

tersebut dapat tercapai. Struktur organisasi sangat dibutuhkan

dalam suatu organisasi. Karena dengan stuktur organisasi dapat

memahami bagian dan kerja masing-masing setiap anggota

organisasi yang mana ini juga mencerminkan sikap

profesionalisme suatu perusahaan atau organisasi. Untuk saat ini

dalam struktur organisasi terdiri dari 10 orang termasuk penulis

yang terlibat dalam pengelolaan rencana ini. Diharapkan di masa

mendatang tenaga kerja untuk kerajinan tikar purun akan lebih

banyak lagi.

Didalam perencanaan bisnis ini, peranan/fungsi dari

masing-masing manajemen tim, diantaranya adalah :

a. Pemilik Bertanggung jawab atas perencanaan, pengkoordinasian,

pengarahan, dan pengawasan, serta peningkatan mutu. Job

description :
45

1) Memimpin dan mengendalikan semua kegiatan usaha

kerajinan tikar purun.

2) Merencanakan dan menyusun program kerja.

3) Membina karyawan

4) Mengurus dan mengelola kekayaan usaha.

5) Kualifikasi: Minimal pendidikan tamat sekolah dasar

(SD), usia minimal 17 tahun, mutu pribadi, disiplin,

motivasi kerja tinggi, perhatian, mandiri, mampu

mempengaruhi orang lain, mampu membuat keputusan,

bersikap adil dan bertanggung jawab.

b. Produksi, Job description:

1) Bekerja sama dengan manajer keuangan dan administrasi

dalam penyusunan rencana dan jadwal produksi.

2) Mengkoordinir dan mengawasi serta memberikan

pengarahan kerja kepada setiap karyawan untuk menjamin

kesinambungan dalam produksi.

3) Memonitor pelaksanaan rencana produksi.

4) Bertanggung jawab atas pengendalian bahan baku dan

efisiensi pengunaan tenaga kerja, peralatan, dan mesin.

5) Selalu berusaha untuk meningkatkan keterampilan setiap

karyawan.

c. Administrasi, Job description:


46

1) Mengelola pemasukan, kualitas dan harga tepat.

2) Melakukan pembelian bahan-bahan agar rencana operasi

dapat dipenuhi dan pembelian bahan-bahan dan peralatan

tersebut pada tingkat di mana usaha akan mampu bersaing

dalam memasarkan produknya.

3) Mengikuti perkembangan bahan-bahan baru yang dapat

menguntungkan proses produksi, perkembangan dalam

desain, harga dan faktor faktor lain dalam yang dapat

mempengaruhi produk usaha, harga serta desainnya.

4) Menurunkan investasi atau meningkatkan perputaran bahan,

yaitu dengan penentuan skedul arus bahan ke dalam usaha

dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kubutuhan

produksi.

5) Bertanggung jawab atas kegiatan pembelian, mengetahui

dan menentukan supplier serta memeriksa kapasitas

supplier dalam penyediaan bahan.

6) Memelihara bahan dan peralatan yang dibeli dan

bertanggung jawab atas pengawasan persediaan.

d. Bendahara, Job description:

1) Mengendalikan kegiatan-kegiatan bidang keuangan.

2) Mengendalikan program dan pendapatan pengeluaran

keuangan.
47

3) Merencanakan dan mengendalikan sumber-sumber

pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan usaha.

4) Mencatat setiap transaksi dan tugas administrasi lainnya

5) Melaksanakan tugas sesuai perintah.

6) Dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab pada

pemilik

e. Pemasaran Job Description:

1) Mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menyajikan

data dan informasi.

2) Mengendalikan pelaksanaan program pemasaran keripik

labu juai, meliputi : pembuatan dan stok usaha, penetapan

dan pengendalian harga, pemasaran, serta aspek lain yang

berkaitan dengan pemasaran.

3) Menentukan pasar sasaran.

4) Memahami kebutuhan konsumen/calon konsumen serta

memberikan jalan keluar/solusi.

5) Memonitor kepuasan konsumen, mengevaluasi persaingan,

serta mengidentifikasikan kecenderungan dan peluang pasar

Pertama kali dirintis usaha ini dikerjakan oleh

seluruh keluarga Ibu "Muslimah" yang terdiri dari lima

orang, begitu banyaknya minat warga terhadap kerajinan ini


48

membuat anak Ibu "Muslimah" yang bernama "aisyah"

tertantang untuk memasarkan kerajinan tikar purun ini pada

jejaring sosial sehingga banyak pesanan dari teman semasa

perkuliahan dulu. Pesatnya perkembangan itu membuat Ibu

"Muslimahi" yang menganggap usaha ini sebagai

sampingan menjadikan hasil penjualan tikar purun menjadi

penghasilan utama. Hampir 7 tahun berdiri sekarang Ibu

"Muslimah" menyerahkan semua proses mulai dari

produksi, pengemasan, promosi, hingga penjualan kepada

anak beliau yang bernama "aisyah".

4. Visi dan Misi Usaha Kerajinan Tikar Purun Ibu "Muslimah"

Visi : Terwujudnya Usaha yang dapat meningkatkan nilai kerajinan

khas daerah dan membantu perekonomian masyarakat Desa Margasari

Kecamatan Candi Laras.

Misi : Menyerap hasil panen petani labu dan membuka lapangan kerja

untuk masyarakat Desa Margasari Kecamatan Candi Laras.

Tujuan : Membuat Kerajinan Kreatif yang memiliki nilai jual yang

tinggi

5. Jumlah Pengolah kerajinan tikar purun di Desa Margasari

Kecamatan Candi Laras

Kegiatan ekonomi skala kecil dilakukan oleh warga dan kelompok

masyarakat miskin berpendidikan rendah dengan tujuan dapat

meningkatkan pendapatan mereka atau mengurangi jumlah


49

pengangguran yang ada. Inovasi sangat diperlukan agar masyarakat

tersebut mampu tumbuh dan berkembang secara mandiri dengan

memberikan andil besar serta memiliki peran pembangunan di Desa

Margasari Kecamatan Candi Laras.

Desa Margasari Kecamatan Candi Laras mempunyai potensi

yang sangat besar dalam bidang usaha kecil yaitu kerajinan tikar purun

karna jumlah tumbuhan yang banyak tanpa dipelihara. Berdasarkan

hasil penelitian lapangan yang dilakukan oleh peneliti di Desa

Margasari Kecamatan Candi Laras, maka didapatkan data sebagai

berikut :

Tabel 1

Data Pengolah Kerajinan Tikar Purun

No. Nama Jenis Usia Pekerjaan


Kelamin
1 Jakiah P 50 Pencari tumbuhan purun

2 Amran L 43 Petani dan Tukang


bangunan
3 Sodikin L 49 Petani

4 Jarwati P 55 Petani dan warung


makan
5 Luthfi L 50 Petani

6 Ainul Fitri P 53 Petani

7 Maghfirah L 35 Petani

8 Jainab P 38 Petani

9 Noor Astuty P 47 Petani

Sumber: Data Primer Diolah Tahun 2020


50

6. Proses Pengolahan Tikar Purun

Proses yang mengawali namun sangat penting yaitu

pelestarian tanaman purun yang dianggap remeh namum dapat

berdampak gagal semakin berkurangnya tumbhan ini, faktor-faktor

seperti kesuburan tanah, kesalahan dalam pengambilan. Proses

pengambilan purun hingga masa pembuatan berjalan sekitar 1

bulan. Setelah dikumpulkan purun biasanya dibersihkan,

dikeringkan hingga disortir mana yang bisa digunakan untuk

pembuatan mana yang tidak bisa dipakai.

Saat pembuatan tikar selesai biasanya para pengepul mulai

berdatangan untuk memborong hasil kerajinan tikar purun

masyarakat. Tikar Purun dijual menjadi beberapa golongan

misalnya Tikar Berukuran Besar yang biasanya memiliki harga

jual sekitar Rp.35.000 pertikar, tikar Berukuran Sedang yang

memiliki harga jual Rp. 25.000 pertikar, dan tikar berukuran kecil

yang kurang diminati dan harganya cukup murah sekitar Rp.

15.000 pertikar.

Kerajinan tikar purun yang dibuat masyarakat memutuhkan

ketelitian karna semuanya dilakukan dengan olahan tangan, bahan-

bahan yang digunakan yang digunakan untuk membuat kerajinan

tikar purun terdiri dari tumbuhan purun dan pewarna. Langkah

pertama yang harus dilakukan adalah membersihkan tumbuhan

purun dan mencucinya hingga bersih, kemudian menjemurnya


51

hingga benar-benar kering, setelah itu ditumbuk agar menjadi pipih

sehingga memudahkan dalam penganyaman.

Proses penjemuran tergantung cuaca, apabila matahari

cukup panas sekitar 15 hari penjemuran sudah cukup, namun

apabila matahari tidak terlalu terik bisa memakan waktu hingga

satu bulan lamanya. Setelah proses penjemuran selesai maka tahap

berikutnya proses pewarnaan, sebagian purun yang kering diberi

warna agar lebih menarik dan bervariasi kemudian kembali

dijemur kembali. Tahap berikutnya adalah penganyaman. Tahap

terakhir yaitu pengemasan, anyaman yang sudah selesai

dikumpulkan dan dimasukan ke plastik yang lalu tikar siap untuk

dipasarkan.

B. Strategi Pemasaran dalam meningkatkan penjualan kerajinan

anyaman Tikar Purun

Ekonomi kreatif adalah perwujudan nilai tambah dari kekayaan

intelektual yang bersumber dari kreativitas manusia yang berbasis warisan

budaya, ilmu pengetahuan, dan atau tekhnologi.. Dalam penelitian ini,

ekonomi kreatif yang dimaksud adalah mengolah purun yang harga

jualnya rendah menjadi Kerajinan tikar yang memiliki harga jual tinggi.

Sebagaimana hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti, bahwa

permasalahan-permasalahan yang timbul seiring dengan perkembangan

Desa Margasari Kecamatan Candi Laras adalah komposisi sosial ekonomi


52

masyarakat yang masih mengalami kesenjangan. Bagi masyarakat miskin,

sulit memenuhi kebutuhan hidup, hal ini disebabkan kurang adanya

infrastruktur pembangunan di kawasan kantong kemiskinan . Masyarakat

Desa Margasari Kecamatan Candi Laras sebagian besar pendapatannya

dihasilkan dari petani dan buruh tani dikarenakan luasnya lahan pertanian

dan perkebunan yang ada diwilayah Desa Margasari Kecamatan Candi

Laras. Hal ini tentu saja membuat msyarakat yang tidak mempunyai

pendidikan tinggi lebih memilih menjadi petani.

Hasil pertanian yang dihasilkan oleh masyarakat adalah sebagian

besar beras, sayur mayur dan purun. Purun yang dihasilkan oleh

masyarakat dijual kepengepul, pasar, warung-warung yang menjual tikar ,

yang nantinya akan dikirim kekota Banjarmasin. Akan tetapi purun yang

dijual oleh masyarakat hanya dalam bentuk purun mentahan yang nilai

jualnya sangat rendah.

Proses pelaksanaan pengembangan usaha kreatif ini dilakukan

beberapa tahap persiapan sebagai langkah awal yaitu pengenalan program

pemberdayaan ekonomi kepada masyarakat. Sehingga, diperlukan adanya

kerjasama yang baik antara pemerintah dan masyarakat dalam

melaksanakan tahap persiapan sebelum menginjak pada tahap pelaksanaan

program. Mekanisme persiapan yang dilakukan pihak BPM ini berawal

dari data yang diajukan oleh Kelurahan, kemudian dilakukan verifikasi

lebih lanjut untuk menentukan masyarakat miskin yang akan diberikan

bantuan hibah. Setelah ditentukan data penerima bantuan, kemudian


53

dianjurkan bagi masyarakat untuk membuat proposal pengajuan bantuan,

serta diberikan sosialisasi penerimaan dana bantuan guna menunjang

kegiatan ekonomi mikro kecil. Pelaksanaan program merupakan sebuah

proses untuk mengoperasikan program-program yang telah disusun agar

menjadi kenyataan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Dari hasil

penelitian yang dilakukan di Desa Margasari Kecamatan Candi Laras,

proses pelaksanaan program dimulai dari tahap pelatihan dan penyuluhan,

pengembangan dan penyebarluasan serta evaluasi program. Dengan

adanya sosialisasi kewirausahaan dan tata cara penerimaan bantuan dapat

memberikan tambahan pengetahuan bagi masyarakat miskin yang

mendapatkan bantuan agar dapat memotivasi mereka dalam

mengembangkan kemampuan yang mereka miliki serta dapat

meningkatkan mutu dan taraf hidup keluarga mereka. Sedangkan dalam

proses pelaksanaan evaluasi yang dilakukan oleh pihak BPM masih belum

dapat berjalan dengan baik, karena intensitas kunjungan yang dilakukan

tidak teratur.32

Pelatihan ekonomi kreatif yang dilakukan oleh pemerintah desa

merupakan salah satu cara agar masyarakat mampu menerima pelatihan

tersebut dan dapat mengaplikasikannya secara praktek sehingga mampu

menghasilkannya gagasan dan ide-ide terbaru dalam meningkatkan

kemampuan serta meningkatkan keunggulan yang dimiliki oleh

masyarakat Desa Margasari Kecamatan Candi Laras. Dalam program

32
Dwi pratiwi, Bambang, dan Imam Hanafi, Pemberdayaan Masyarakat dibidang Usaha
Ekonomi (Jurnal Administrasi publik), hlm. 12.
54

pelatihan ini masyarakat juga diajarkan tentang bagaimana menciptakan

produk yang memiliki nilai lebih dalam menciptakan kreasi yang

diinginkan serta memahami bagaimana bentuk pemasaran yang dilakukan.

Kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat sebagai bentuk pelatihan

adalah kerajinan. Dalam proses pengolahan purun untuk dijadikan sebagai

bahan kerajinan purun harus diolah terlebih dahulu menjadi bahan baku.

Cara mengolah purun menjadi bahan baku kerajinan yaitu purun terlebih

dahulu dijemur sampai kering, membersihkan kedua ujung purun dengan

cara dipotong, purun diberi warna dengan cara direndam ke dalam air

panas yang telah diberi warna, setelah diwarnai purun kembali dijemur

sampai kering agar warna tidak mudah luntur, pupur ditumbuk agar benar-

benar pipih, setelah melewati proses tersebut baru purun benar-benar dapat

dijadikan bahan baku.. Produk pengolahan pada umumnya hanya

memproduksi dalam jumlah yang relatif kecil, sehingga diperlukan pangsa

pasar yang sangat besar untuk memasarkan produknya sehingga produk

yang dihasilkan dapat terus meningkat.

Pelatihan pengolahan kerajinan ini dilakukan dua kali dalam

sebulan dengan pelatihan pertama sebagai pemberian materi tentang

pemahaman ekonomi kreatif kerajinan purun, pelatihan kedua sebagai

praktek pembuatan kerajinan tikar purun dan pemasarannya, dan pelatihan

yang ketiga sebagai evaluasi dari seluruh program pelatihan yang

dilaksanakannya.
55

Dalam hal ini, produktivitas usaha sangat dipengaruhi oleh

peralatan penunjang yang digunakan serta SDM yang baik. Oleh sebab itu,

demi menunjang berlangsungnya produktivitas yang baik diadakan

sosialisasi atau pelatihan dan penyuluhan terlebih dahulu sebelum

pelaksanaan program, sehingga SDM atau kelompok sasaran yang

dihasilkan menjadi lebih baik. 33

Meskipun waktu dalam pelatihan tersebut bersifat jangka pendek,

namun diharapkan dapat meningkatkan kemampuan masyarakat pada

masa yang akan datang secara berkesinambungan dan mampu memberikan

kontribusi kembali pada masyarakat yang membutuhkan, sebagai bekal

dalm upaya membuka lapangan pekerjaan.

Tujuan dilakukannya pelatihan ini adalah agar masyarakat

termotivasi dan mampu meningkatkan produktivitasnya secara maksimal

dengan pekerjaan yang dikerjakannya serta mampu maningkatkan mutu

kinerjanya sehingga tidak terjadi kesalahan dalam setiap melakukan

pekerjaannya. Hal ini tentu sangat membantu individu tersebut karena

dapat menghasilkan produk sesuai dengan keinginan pasar dan tentunya

dapat bersaing dengan kompetitor lain. Program pelatihan yang diberikan

oleh pemerintah daerah dapat dikatakan mampu memberikan pemahaman

bagi petani di Desa Margasari Kecamatan Candi Laras.

33
Dwi pratiwi, Bambang, dan Imam Hanafi, Pemberdayaan Masyarakat dibidang Usaha
Ekonomi (Jurnal Administrasi publik), hlm. 12.
56

Tantangan persaingan dimasa depan ditandai dengan intensitas

perubahan lingkungan sehingga menuntut setiap Sumber Daya Manusia

(SDM) memiliki kemampuan dan keahlian dalam bidang tertentu agar

mampu menghadapi setiap perubahan yang ada dalam masyarakat terkait

dengan kegiatan perekonomian. Sebagai tujuan akhir dari kegiatan

pelatihan ini adalah mampu meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia

(SDM) yang ada di Desa Margasari Kecamatan Candi Laras sehingga

mampu meningkatkan perekonomian masyarakatnya.

Melalui kegiatan pelatihan ini juga tentunya diharapkan agar

masyarakat mampu memberikan suatu gagasan dalam produk dengan

memunculkan inovasi dan daya kreasi baru untuk produksinya, dan bisa

mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam pekerjaannya. Adapun

metode yang diterapkan dalam setiap melaksanakan pelatihan ini adalah

memberikan penjelasan secara langsung dan melalui bimbingan praktek.

faktor penghambat dari pelatihan yang telah diberikan disini juga berasal

dari pihak masyarakat sendiri yang masih berpikiran sempit, serta kondisi

fisik yang terkadang mengalami penurunan sewaktu-waktu dan daya beli

konsumen yang tidak stabil, serta faktor lingkungan sekitar seperti yang

dirasakan oleh petani. 34

Pada umumnya, kapabilitas perusahaan dalam menciptakan

kreativitas dimulai dari adanya individu yang kreatif. Akan tetapi, itu saja

34
Dwi pratiwi, Bambang, dan Imam Hanafi, Pemberdayaan Masyarakat dibidang Usaha
Ekonomi (Jurnal Administrasi publik), hlm. 12.
57

tidaklah cukup karena dibutuhkan juga tim/ kelompok yang kreatif. Tim/

kelompok yang kreatif mulanya dibentuk dengan menempatkan beberapa

orang yang dianggap mampu mengerjakannya untuk membantu

mengajarkan kepada anggota lainnya, sehingga pada akhirnya akan

tercipta organisasi yang kreatif.

Masyarakat Desa Margasari Kecamatan Candi Laras yang

memproduksi tikar purun umumnya mengerjakan pekerjaan tersebut

dengan membuat kelompok, meskipun dalam kelompok tersebut rata-rata

merupakan anggota keluarganya sendiri. Adapun kelompok lain yang ikut

serta terdiri dari ibu-ibu rumah tangga dan remaja putri putus sekolah yang

memiliki banyak waktu luang atau dengan kata lain pekerjaan ini menjadi

pekerjaan sambilan untuk mengisi waktu luang dan mendapat penghasilan

yang dapat membantu perekonomian keluarganya.

Adapun konsumen yang ingin membeli tikar purun melalui

pemesanan langsung, karena umumnya konsumennya masih masyarakat

sekitar desa yang tidak bisa membuatnya, atau sibuk dengan pekerjaan

lain. Sedangkan untuk konsumen yang ingin membeli melalui pesanan

online juga disediakan media sosial seperti facebook, instagram dan

whatshapp, untuk pengirimannya dengan melalui kurir. Harga jual tikar

purun adalah Rp. 20.000,- sampai Rp. 50.000,-/tikar sesuai varian.

Melalui kegiatan ini Kepala Desa Margasari Kecamatan Candi

Laras mengharapkan dapat membantu masyarakat dalam menambah


58

pendapatan mereka. Pendapatan masyarakat setelah menjalankan kegiatan

olahan keripik labu dan menjualnya pendapatan mereka meningkat.

Dimana pendapatan masyarakat, dapat meningkat rata-rata Rp.600.000,-

sampai Rp.3.000.000,- sesuai dengan pemesanan. Jika masyarakat terus

menjalankan kegiatan ini tentunya dapat meningkatkan perekonomian

masyarakat.

Dari analisis di atas dapat disimpulkan bahwa berdasarkan hasil

yang telah didapat terbukti bahwa melalui pelatihan masyarakat Desa

Margasari Kecamatan Candi Laras dapat memahami tentang ekonomi

kreatif serta mampu mengaplikasikannya. Hal ini memberikan dampak

positif seperti membuka lapangan pekerjaan baru, memberikan motivasi,

wawasan dan pengetahuan sehingga dapat meningkatkan ekonomi setiap

masyarakat.

C. Tinjauan Ekonomi Syariah Tentang Strategi Pemasaran Dalam


Meningkatkan Penjualan Kerajinan Anyaman Tikar Purun

Surat Yunus Ayat 100

َ‫س َعلَى ٱلاذِينَ ََّل يَ ْع ِقلُون‬ ِ ‫َو َما َكانَ ِلنَ ْف ٍس أَن تُؤْ ِمنَ ِإ اَّل ِبإِ ْذ ِن ا‬
ِ ‫ٱَّلل ۚ َويَ ْج َع ُل‬
َ ‫ٱلر ْج‬

Artinya : “Dan tidak ada seorangpun akan beriman kecuali dengan izin

Allah dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak

mempergunakan akalnya. Dan tidak sepatutnya seseorang beriman atas

kemauannya sendiri, melainkan dengan izin Allah. Jadi iman tidak akan

terjadi tanpa kehendak Allah. Maka janganlah engkau terlalu berduka

terhadap mereka. Dan Allah menimpakan azab dan kehinaan kepada


59

orang-orang yang tidak memahami hujah-hujah-Nya, perintah-perintah-

Nya dan larangan-larangan-Nya”.

Tafsir Al-Mukhtashar atau Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan

Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram).

Tidak ada orang yang beriman kecuali atas kehendak Allah. Dan Allah

akan menimpakan azab dan kehinaan bagi orang-orang yang enggan

mengikuti kebenaran.35

Surat Al-Jumuah Ayat 10


۟ ‫ٱَّلل َوٱ ْذكُ ُر‬
‫وا‬ ۟ ُ‫ض َوٱ ْبتَغ‬
ْ َ‫وا ِمن ف‬
ِ ‫ض ِل ا‬ ۟ ‫صلَ ٰوة ُ فَٱنتَش ُِر‬
ِ ‫وا فِى ْٱْل َ ْر‬ ‫ت ٱل ا‬ ِ ‫ض َي‬ِ ُ‫فَإِذَا ق‬
َ‫يرا لاعَلا ُك ْم ت ُ ْف ِل ُحون‬
ً ِ‫ٱَّلل َكث‬
َ‫ا‬

Artinya : “Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di

muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak

supaya kamu beruntung. Jika kalian sudah menyelesaikan salat Jum’at

maka menyebarlah kalian di muka bumi untuk mencari rezeki yang halal

dan untuk menuntaskan keperluan-keperluan kalian”.

Tafsir Al-Muyassar atau Kementrian Agama Saudi Arabia

Jika kalian sudah menyelesaikan sholat jum’at maka menyebarlah kalian

dimuka bumi untuk mencari rezeki yang halan dan untuk menuntaskan

keperluan-keperluan kalian. Carilah karunia Allah dengan kerja yang halal

dan keuntungan yang halal. Dan ingatlah kepada Allah saat kalian mencari

35
TafsirWeb , Qur’an Surat Yunus Ayat 100. Di akses pada 05 Juli 2021 jam 20.00 WIB
60

rezeki yang halal itu dengan zikir yang banyak dan jangan sampai mencari

rezeki itu menjadikan kalian lupa terhadap zikir kepada Allah, agar kalian

mendapatkan kemenangan dengan apa yang kalian inginkan dan selamat

dari apa yang kalian hindari.

Surat Al-Ankabut Ayat 3

۟ ُ‫صدَق‬
ََ ‫وا َولَيَ ْعلَ َمن الْ كَ ا ِذ ب ِ ي َن‬ َ َ‫ٱَّللُ ٱلاذِين‬
‫َولَقَدْ فَتَناا ٱلاذِينَ ِمن قَ ْب ِل ِه ْم ۖ فَلَيَ ْعلَ َم ان ا‬

Artinya: “Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang

sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang

benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.”

Tafsir Al-Muyassar atau Kementrian Agama Saudi Arabia

Dan sungguh telah Kami uji orang-orang sebelum mereka, maka

sesungguhnya Allah benar-benar mengetahui dengan pengetahuan yang

jelas dan mengungkapkannya kepada kalian kejujuran orang-orang yang

jujur dalam keimanan mereka dan kedustaan orang-orang yang dusta

dalam keimanan mereka.36

Persfektif Ekonomi Islam Terhadap Kelayakan Usaha kerajinan

tikar purun Sebagaimana hasil observasi dan wawancara yang dilakukan

oleh peneliti yang dilakukan dalam pemasaran Tikar Purun merupakan

sesuai dengan prinsip pemasaran bisnis islam, yaitu sebagai berikut:

a. Jujur dalam menjelaskan produk

36
TafsirWeb , Qur’an Surat Al-Ankabut Ayat 3. Di akses pada 05 Juli 2021 jam 20.30 WIB
61

b. Atas dasar suka sama suka

c. Tidak ada unsur paksaan untuk membeli produk

d. Tidak menghina bisnis orang lain agar orang lain beralih kepadanya

e. Bersih dari unsur riba

f. Membina ukhuwah antara pihak pengrajin tikar purun terhadap

konsumen,

menjelaskan pentingnya akan kepribadian yang amanah

dan terpercaya serta pengetahuan dan ketrampilan yang mumpuni. Dari

hasil wawancara yang dilakukan penulis pada usaha yang

dilakukan berjalan dengan baik dan efisien, juga dilakukan dengan cara-

cara yang sesuai dengan ketentuan islam. Salah satu tolak ukur

keberhasilan promosi suatu produk adalah jika produk tersebut dapat

dikenal dengan konsumen tentang bagaimana keunggulan tikar

purun. Dilihat dari peranan tenaga penjualan yang berperan sebagai

promotor dengan memperkenalkan produk kepada konsumen baik tentang

mutu produk, keunggulan ataupun harga yang kompetitif. Selain daripada

itu, bentuk strategi pemasaran, mengandung unsur positif, diisi dengan

nilai-nilai syariah seperti penjualan produk yang jelas dengan

mencantumkan harga, jenis, ukuran timbangan, yang dicantumkan dalam

produksi tikar purun. Sistem pemasaran yang dilakukan pihak pengrajin

tikar purun ini sesuai dengan bagaimana strategi pemasaran efektif tentang

promosi dan implementasi syariah. Melihat dari hal yang telah disebutkan
62

diatas telah menjelaskan dalam memasarkan produknya telah sesuai

dengan apa yang diterapkan dalam kaidah islam.

a. Produksi

Produksi berarti diciptakannya manfaat, produksi tidak diartikan

sebagai menciptakan secara fisik sesuatu yang tidak ada, karena tidak

seorang pun dapat menciptakan benda. Yang dilakukan oleh manusia

adalah hanya membuat barang-barang menjadi berguna, disebut sebagai

“dihasilkan”. Pada dasarnya Islam, tidak melarang apapun produk dan jasa

diciptakan dan dikembangkan, sejauh rekayasa memungkinkan.

Namun, syaratnya produk tersebut tidak haram atau merusak,

misalnya memproduksi arak, babi, darah, berhala, dan bendabenda

haram lainnya yang dijelaskan dalam Al-Qur‟an.37 Produk yang diperjual-

belikan oleh Pak Ryan. Cemilan keripik labu adalah halal, sebab hukum

asal dari segala sesuatu adalah halal, karena pada hakikatnya semua yang

diciptakan Allah SWT. adalah untuk kemanfaatan manusia. Proses

produksi yang telah dilakukan oleh pihak Keripik lanu Juai sejauh ini tidak

terlepas dengan ajaran islam. Sejauh ini proses tersebut di lakukan dengan

cara sebagai berikut:

b. Produksi di tempuh dengan cara halal

Dalam ekonomi islam, tidak semua barang boleh di produksi atau

di konsumsi. Islam mengklasifikasi barang-barang kedalam dua kategori.

Pertama, barang-barang thabiyat yaitu barang-barang yang secara

37
Hapsar Jaya 2018, Analisis Etika Bisnis Islam Terhadap Strategi Pemasaran Produk Roti
Mantao.
63

hukum halal dikonsumsi atau diproduksi dan yang ke dua khabaits yaitu

barangbarang yang secara hukum haram di produksi atau dikonsumsi.

Sedangkan dalam produksi keripik labu ditempat pak ryan menggunakan

cara yang halal dalam proses produksinya yaitu berupa barang-

barang yang tidak najis secara zatnya.

c. Produksi yang ramah lingkungan

Bahan baku yang digunakan dalam produksi tikar purun adalah

berbentuk tumbuhan (purun), dipetik dari tanaman yang menjalar ditanah.

Jadi jika dicermati dengan baik produksi tikar ini sangat ramah

lingkungan.

d. Tidak menipu ukuran, takaran dan timbangan

e. Tidak menimbun barang

f. Tidak melakukan monopoli

g. Adil dan jujur dalam bertransaksi

h. Pembayaran Gaji yang sudah diberikan dan Tepat waktu


64

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Program pelatihan peningkatan sumber daya manusia yang diikuti oleh

masyarakat desa margasari kecamatan candi laras kabupaten tapin dapat

menambah pengetahuan dan memberikan motivasi kepada masyarakat

sehingga mampu meningkatkan realitas baru yang dapat dilakukan oleh

masyarakat. Selain itu dukungan dari pemerintah sangatlah penting untuk

memajukan kegiatan pengolahan ekonomi kreatif ini. Dan hasil akhir dari

kegiatan tersebut dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat

desa margasari kecamatan candi laras kabupaten tapin.

2. Persfektif Ekonomi Islam Terhadap Kelayakan Usaha kerajinan tikar

purun Sebagaimana hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh

peneliti yang dilakukan dalam pemasaran Tikar Purun merupakan sesuai

dengan prinsip pemasaran bisnis islam. Dari hasil wawancara yang

dilakukan penulis pada usaha yang dilakukan berjalan dengan baik dan

efisien, juga dilakukan dengan cara-cara yang sesuai dengan ketentuan

islam. . Sistem pemasaran yang dilakukan pihak pengrajin tikar purun ini

sesuai dengan bagaimana strategi pemasaran efektif tentang promosi dan

implementasi syariah.
65

B. Saran

Berdasarkan uraian dari pembahasan tersebut diatas, dapat

dikemukakan saran-saran sebagai berikut :

1. Kendala yang dihadapi masyarakat dalam kelompok masih ada yang

belum bisa mengajukan permohonan dalam bentuk proposal, masih secara

lisan tanpa rincian, sehingga akan menghambat proses pengembangan

usaha masyarakat atau kelompoknya, dikarenakan juga masyarakat belum

memahami bahwa pemerintah desa membutuhkan RAP secara tertulis

sebagai bukti pertanggung jawaban atas pembiayaan yang dikeluarkan

untuk menunjang proses pemberdayaan harus tertib administrasinya. Maka

sarannya adalah untuk diberikannya pelatihan tentang sistem dalam

membuat permohonan berbentuk proposal tertulis sebagai alat penunjang

dan diberikan wawasan tentang mekanisme struktural agar masyarakat bisa

lebih bertambah secara pengetahuan, sehingga pemerintah desa tidak

terasa repot dalam memimpin masyarakat yang majemuk.

2. Potensi berkepentingan politik, pemberdayaan masyarakat akan terhalang,

bahkan berkemungkinan akan tidak berhasil atau tidak akan bersifat

berkelanjutan, apabila masyarakat akan dimanfaatkan oleh yang

berkepentingan politik, hal demikian merupakan salah satu potensi yang

kemungkinan akan terjadi. Sehingga membutuhkan solusi agar seluruh

lapisan masyarakat desa margasari kecamatan candi laras kabupaten tapin

bisa memahami hal demikian dan tetap teguh pada prinsip pemberdayaan
66

masyarakat untuk mencapai suatu visi bersama yakni kemandirian

masyarakat.

3. Sebagian besar pelaku ekonomi kreatif belum memiliki Hak Kekayaan

Intelektual (HKI. Ini akan menjadi rentan terhadap pengakuan secara

hukum atas brand produk yang mereka miliki. Maka hendaknya para

pelaku ekonomi kreatif segera diberikan Hak Kekayaan Intelektual (HKI).

4. desa margasari kecamatan candi laras kabupaten tapin terdapat pelaku

kegiatan ekonomi kreatif dan sudah berjalan, sebagai saran adalah

terkhusus pemerintah desa margasari kecamatan candi laras kabupaten

tapin agar dapat mengoptimalkan potensi SDM dan SDA yang ada.

5. Kepada peneliti selanjutnya hendaknya mengembangkan penelitian ini

dengan melakukan penelitian dengan jangkauan lebih luas dan mendalam.

Hasil dari analisis tentang pemberdayaan masyarakat berbasis ekonomi

kreatif ini belum mendalam dan terdapat banyak kekurangan akibat dari

keterbatasan waktu, sumber rujukan, metode serta pengetahuan dan

ketajaman analisis yang peneliti lakukan, oleh karena itu diharapkan ada

peneliti baru yang mengkaji ulang secara lebih mendalam dari hasil

penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA

Buku

Abdul Halim Usman.( 2015). Manajemen Strategi Syariah (Jakarta: Zikrul


Hakim)

Alvin Toffer. (1980). The Third Wave . Edisi Ketiga Belas, Penerbit
Wiliiam Morrow : United States.

Dr. Mauled Moelyono, S.E.,M.A. Menggerakkan Ekonomi Kreatif Antara

Tuntutan dan Kebutuhan (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada).

Edi Suharto, Ph.D. (2014). Membangun Masyarakat Memberdayakan

Rakyat Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial & Pekerjaan Sosial

(Bandung: PT Refika Aditama).

Fahrudin. Adi. ed.(2008)Pemberdayaan Partisipasi dan Penguatan

Kapasitas Masyarakat (Bandung: Humaniora).

Gusti Bagus Arjana. (2016). Geografi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

(Jakarta: Rajawali Pers).

Jim Ife dan Frank Tesoriero. (2014). Community Development: Alternatif

Pengembangan Masyarakat di Era Globalisasi. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar).

Koentjaraningrat. (1981). Metode-metode Penelitian Masyarakat. (Jakarta:

Gramedia Pustaka) .

Kotler P dan Keller.(2009). Manajemen Pemasaran. Edisi Ketiga Belas,


Penerbit Erlangga : Jakarta.

Lincolin Arsyad. (2015) .ekonomi pembangunan. (Yogyakarta: UPP STIM

YKPN).

Lungkutoy, J. J. (2012). Pengenalan Komputer. Yogyakarta: ANDI.


Mardani. (2014). Hukum Bisnis Syariah (Jakarta: Kencana Prenadia Group)

Mauled Muelyono.(2010). Menggerakkan Ekonomi Kreatif Antara Tuntutan

dan Kebutuhan (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada).

Narkubo dan Abu Achmadi. (2013). Metodologi Penelitian.

Noor, J. (2013). Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya


Ilmiah. Jakarta: Kencana

Mustafa, Z. (2013). Mungural Variabel hingga Instrumentasi. Yogyakarta:


Graha Ilmu.

Pantiyasa dan Wayan, I. (2013). Metodologi Penelitian. Yogyakarta: ANDI.

Paul Romer.(1993). The Economic Underworld of Bankruptcy for Profit .

Sugiyono. Metodologi Penelitian (Yogyakarta)

Sugiyono. (2016). Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.


Bandung: CV Alfabeta

Suharsimi Arikunto. (1996). prosedur penelitian. (Jakarta: Rineka cipta,

Edisi Revisi).

Suryna. (2013). Ekonomi Kreatif. Ekonomi Baru: Mengubah ide dan

Menciptakan Peluang. (Jakarta: Salemba Empat).

Sutrisno Hadi. (1983). metodologi research jilid I (Yogyarkata: Fakultas

UGM).

Jurnal

Dwi Pratiwi. Bambang dan Imam Hanafi Pemberdayaan Masyarakat dibidang

Usaha Ekonomi (Jurnal Administrasi publik),.


Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai

Tradisional Yogyakarta. (2010). Jantra Jurnal Sejarah dan Budaya.

Volume V No. 9 Juni.

Erika Kusuma Yudha. (2017). Peningkatan Ekonomi Masyarakat Melalui Usaha


Kerajinan Tangan Anyaman Bambu di Desa Rimpak Kecamatan Sapuran
Kabupaten Wonosobo

Hapsar Jaya. (2018). Analisis Etika Bisnis Islam Terhadap Strategi Pemasaran
Produk Roti Mantao..

Indah Anggia Sardini. (2019). Analisis Kegiatan Produksi dan Distribusi Usaha
Ekonomi Kreatif Bidang Kerajinan Kriya di Aceh Besar dalam Perspektif
Bisnis Islam.

Reno Winata. (2017). Strategi Produksi dan Distribusi Industri Kerajinan Sentra

Rotan Kelurahan 3 Ilir di Kota Palembang Ditinjau dari Perspektif

Ekonomi Islam.

Rozanna Erziaty dan S. Purnamasari. (2017) . Strategi Manajemen Syariah Usaha


Wanita Perajin Anyaman Purun dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga
di Kecamatan Haur Gading Kabupaten Hulu Sungai Utara. Vol III,
Nomor III.

Internet

www.bekraf.go.id

Denny Susanto, Kearifan Urang Banjar. Di akses pada 05 juni 2021 jam 03.05
WIB

Portal Informasi Indonesia, Tradisi Menganyam Purun dan Potensinya di Lahan


Gambut, di akses pada 10 Juni jam 13.00 WIB.

TafsirWeb , Qur’an Surat Yunus Ayat 100. Di akses pada 05 Juli 2021 jam 20.00

WIB
TafsirWeb , Qur’an Surat Al-Ankabut Ayat 3. Di akses pada 05 Juli 2021 jam

20.30 WIB

LAMPIRAN
PEDOMAN WAWANCARA

KERAJINAN ANYAMAN PURUN

Nama :

Jabatan :

Tempat :

Alamat :

Tanggal :

a. Bagaimana sejarah terciptanya kerajinan anyaman purun di Desa Margasari


Kecamatan Candi Laras ?

b. Apa pengaruhnya setelah membuat kerajinan anyaman purun terhadap


tumbuhan purun di Desa Margasari Kecamatan Candi Laras ?

c. Adakah kendala selama memproduksi dan memasarkan kerajinan anyaman


purun, serta kendala yang sering dihadapi ?

d. Bagaimana cara mengatasi kendala tersebut ?

e. Kemana saja kerajinan anyaman purun sudah dipasarkan ?

f. Apakah adanya kerajinan anyaman purun ini dapat meningkatkan


perekonomian di Desa Margasari Kecamatan Candi Laras?

g. Faktor apa saja yang dapat mempengaruhi produksi kerajinan anyaman purun?
h. Adakah dari pemerintah daerah memberi pelatihan kelompok tani yang
memproduksi kerajinan anyaman purun ?

i. Apakah ada dukungan pemerintah terhadap kelompok tani ini dalam

memproduksi kerajinan anyaman purun seperti fasilitas berupa alat atau yang

lainnya ?

Anda mungkin juga menyukai