Langkitin
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan SAK ETAP dalam penyusunan laporan keuangan BUMDes Langkitin
di Desa Langkitin Kecamatan Rambah Samo Kabupaten Rokan Hulu. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah dengan
matode deskripif kualitatif dan hanya menguraikan hasil dari wawancara yang dilakukan saat di lapangan. Berdasarkan hasil
penelitian menunjukkan bahwa pencatatan (jurnal) atas berbagai transaksi yang dilakukan Penggolongan transaksi pada BUMDes
Langkitin belum sesuai dengan SAK ETAP. BUMDes Langkitin menggunakan jurnal memorial untuk peringkasan dan neraca
percobaan untuk pengikhtisaran sehingga belum sesuai dengan SAK ETAP. BUMDes Langkitin menyajikan laporan keuangan
hanya dalam dua jenis yaitu neraca dan laporan laba rugi sedangkan menurut SAK ETAP ada lima jenis yaitu neraca, laporan laba
rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.
*HP : 085261519368
em-ail : rudini_49@yahoo.com Page 1
penyusunan Laporan keuangannya maka BUMDes harus Informasi tersebut diikuti dengan catatan, akan membantu
mengacu pada pedoman umum yaitu Standar Akuntansi pengguna memprediksi arus kas masa depan.
Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik atau sering Menurut Munawir (2010:5), pada umumnya laporan
juga disebut dengan istilah SAK ETAP. keuangan itu terdiri dari neraca dan perhitungan laba-rugi
Dalam SAK ETAP (2013) pada bab 3 tentang serta laporan perubahan ekuitas. Neraca
penyajian laporan keuangan dinyatakan bahwa laporan menunjukkan/menggambarkan jumlah aset, kewajiban dan
keuangan lengkap suatu entitas terdiri dari: Neraca, Laporan ekuitas dari suatu perusahaan pada tanggal
Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas, tertentu.Sedangkan perhitungan (laporan) laba-rugi
dan Catatan atas Laporan Keuangan. Ini artinya bahwa memperlihatkan hasil-hasil yang telah dicapai oleh
BUMDes harus menyusun laporan keuangan secara lengkap perusahaan serta beban yang terjadi selama periode tertentu,
sesuai dengan pedoman SAK ETAP. dan laporan perubahan ekuitas menunjukkan sumber dan
Kabupaten Rokan Hulu sebagai salah satu kabupaten penggunaan atau alasan-alasan yang menyebabkan
pemekaran di Provinsi Riau resmi berdiri sejak tahun 1999. perubahan ekuitas perusahaan.
Untuk mewujudkan visi Rokan Hulu sebagai kabupaten Menurut Harahap (2010:105), Laporan Keuangan
terbaik di Provinsi Riau, tentu saja pembangunan sangat menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu
gencar dilaksanakan, salah satunya adalah bidang ekonomi. perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu.
Wujud nyata pembangunan bidang ekonomi salah satunya Adapun jenis laporan keuangan yang lazim dikenal adalah
ditandai dengan banyaknya berdiri dan tumbuh berkembang neraca, laporan laba-rugi atau hasil usaha, laporan
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di desa-desa yang perubahan ekuitas, laporan arus kas, laporan posisi
terdapat di Kabupaten Rokan Hulu. keuangan.
Salah satu BUMDes di Rokan Hulu adalah BUMDes Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan
Langkitin yang beralamat di Desa Langkitin, Kecamatan bahwa laporan keuangan untuk perusahaan terdiri dari
Rambah Samo yang resmi berdiri pada tanggal 25 Februari laporan-laporan yang melaporkan posisi keuangan
2010. BUMDes Langkitin merupakan lembaga ekonomi perusahaan pada suatu waktu tertentu, yang dilaporkan
yang mulanya berawal dari UED-SP bergerak di bidang dalam neraca dan perhitungan laba-rugi serta laporan
simpan pinjam dan merupakan milik masyarakat desa yang perubahan ekuitas dan laporan arus kas, dimana neraca
diusahakan serta dikelola oleh masyarakat desa. menunjukkan jumlah aset, kewajiban dan ekuitas
Dalam pengelolaan keuangan pada BUMDes perusahaan. Laporan laba-rugi menunjukkan hasil operasi
Langkitin masih adanya beranggapan bahwa pengelolaan perusahaan selama periode tertentu. Sedangkan laporan
keuangan merupakan hal yang mudah dan sederhana. perubahan ekuitas menunjukkan sumber dan penggunaan
Kenyataannya pengelolaan keuangan pada BUMDes atau alasan-alasan yang menyebabkan perubahan ekuitas
Langkitin terutama dalam hal penyusunan laporan keuangan perusahaan.
masih belum mengacu kepada SAK ETAP. Hal ini terbukti
dari laporan keuangan hanya terdiri dari Laporan Laba Rugi B. Tujuan Laporan Keuangan
dan Neraca. Pada awalnya laporan keuangan bagi suatu
Penerapan akuntansi dalam penyajian laporan perusahaan hanyalah berfungsi sebagai “alat pengujian” dari
keuangan menjadi salah satu hal mutlak yang harus dimiliki, pekerjaan fungsi bagian pembukuan, akan tetapi untuk
jika BUMDes Langkitin ingin terus mengembangkan selanjutnya seiring dengan perkembangan zaman, fungsi
usahanya. Penerapan SAK ETAP dalam penyusunan laporan laporan keuangan sebagai dasar untuk dapat menentukan
keuangan yang dibuat oleh BUMDes Langkitin dapat atau melakukan penilaian atas posisi keuangan perusahaan
memudahkan dalam penyajian laporan keuangan tersebut. tersebut. Dengan menggunakan hasil analisis tersebut, maka
LANDASAN TEORI pihak-pihak yang berkepentingan dapat mengambil suatu
A. Pengertian Laporan Keuangan keputusan. Melalui Laporan Keuangan juga akan dapat
Laporan Keuangan dapat dengan jelas dinilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh
memperlihatkan gambaran kondisi keuangan dari kewajiban-kewajibannya baik jangka pendek maupun
perusahaan. Laporan keuangan yang merupakan hasil dari jangka panjang, struktur modal perusahaan, pendistribusian
kegiatan operasi normal perusahaan akan memberikan pada aktivanya, efektivitas dari penggunaan aktiva,
informasi keuangan yang berguna bagi entitas-entitas di pendapatan atau hasil usaha yang telah dicapai, beban-
dalam perusahaan itu sendiri maupun entitas-entitas lain beban tetap yang harus dibayarkan oleh perusahaan serta
diluar perusahaan. nilai-nilai buku dari setiap lembar saham perusahaan yang
Ikatan Akuntan Indonesia (2012:5) mengemukakan bersangkutan.
pengertian laporan keuangan yaitu : Laporan keuangan Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2012:3), tujuan
merupakan struktur yang menyajikan posisi keuangan dan Laporan Keuangan adalah menyediakan informasi yang
kinerja keuangan dalam sebuah entitas. Tujuan umum dari menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi
laporan keuangan ini untuk kepentingan umum adalah keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah
penyajian informasi mengenai posisi keuangan (financial besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
position), kinerja keuangan (financial performance), dan Para pemakai laporan akan menggunakannya untuk
arus kas (cash flow) dari entitas yang sangat berguna untuk meramalkan membandingkan, dan menilai dampak
membuat keputusan ekonomis bagi para penggunanya. keuangan yang timbul dari keputusan ekonomis yang
Untuk dapat mencapai tujuan ini, laporan keuangan diambilnya. Informasi mengenai dampak keuangan yang
menyediakan informasi mengenai elemen dari entitas yang timbul sangat berguna bagi pemakai untuk meramalkan,
terdiri dari aset, kewajiban, modal, beban, dan pendapatan membandingkan dan menilai keuangan. Seandainya nilai
(termasuk gain dan loss), perubahan ekuitas dan arus kas. uang tidak stabil, maka hal ini akan dijelaskan dalam
*HP : 085261519368
em-ail : rudini_49@yahoo.com Page 2
Laporan Keuangan. Laporan Keuangan akan lebih 3. Keandalan
bermanfaat apabila yang dilaporkan tidak saja aspek-aspek Informasi juga harus andal (reliable).Informasi
kuantitatif, tetapi mencakup penjelasan- penjelasan lainnya memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang
yang dirasakan perlu, dan informasi ini harus faktual dan menyesatkan, material, dan dapat diandalkan pemakaiannya
dapat diukur secara objektif. sebagai penyajian yang tulus atau jujur dari yang seharusnya
Beberapa tujuan laporan keuangan dari berbagai disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.
sumber di atas, maka dapat disimpulkan bahwa: Informasi mungkin relevan tetapi jika hakekat atau
1. Informasi posisi Laporan Keuangan yang dihasilkan dari penyajiannya tidak dapat diandalkan maka penggunaan
kinerja dan aset. perusahaan sangat dibutuhkan oleh para informasi tersebut secara potensial dapat menyesatkan.
pemakai laporan keuangan, sebagai bahan evaluasi dan 4. Dapat dibandingkan
perbandingan untuk melihat dampak keuangan yang Pemakai harus dapat membandingkan Laporan Keuangan
timbul dari keputusan ekonomis yang diambilnya. perusahaan antara periode untuk mengidentifikasi
2. Informasi keuangan perusahaan diperlukan juga untuk kecenderungan posisi dan kinerja keuangan. Pemakai juga
menilai dan meramalkan apakah perusahaan di masa harus dapat memperbandingkan Laporan Keuangan antara
sekarang dan di masa yang akan datang akan perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan secara
menghasilkan keuntungan yang sama atau lebih relatif. Oleh karena itu, pengukuran dan penyajian dampak
menguntungkan. keuangan, transaksi, dan peristiwa lain yang serupa harus
3. Informasi perubahan posisi keuangan perusahaan dilakukan secara konsisten untuk perushaan bersangkutan,
bermanfaat untuk menilai aktivitas investasi, pendanaan antar periode perusahaan yang sama dan untuk perusahaan
dan operasi perusahaan selama periode tertentu. Selain yang berbeda.
untuk menilai kemampuan perusahaan, Laporan
Keuangan juga bertujuan sebagai bahan pertimbangan D. Jenis-Jenis Laporan Keuangan
dalam pengambilan keputusan investasi. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2012:2), Laporan
Keuangan yang lengkap biasanya meliputi:
C. Karakteristik Laporan Keuangan 1. Neraca
2. Laporan Laba-Rugi
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2012:5-8), 3. Laporan perubahan Ekuitas
laporan keuangan yang berguna bagi pemakai informasi 4. Laporan Arus Kas
bahwa harus terdapat empat karakteristik diperbandingkan. 5. Catatan atas Laporan Keuangan yang berisi
1. Dapat dipahami. ringkasan kebijakan Akuntansi
Kualitas penting informasi yang ditampung dalam
laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera dapat E. Pengertian SAK ETAP
dipahami oleh pemakai. Untuk maksud ini, pemakai
diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah suatu
aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan kerangka dalam prosedur pembuatan laporan keuangan agar
untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar. terjadi keseragaman dalam penyajian laporan keuangan.
Namun demikian, informasi kompleks yang seharusnya Standar Akuntansi Keuangan (SAK) merupakan hasil
dimasukkan dalam laporan keuangan tidak dapat perumusan Komite Prinsipil Akuntansi Indonesia pada tahun
dikeluarkan hanya atas dasar pertimbangan bahwa informasi 1994 menggantikan Prinsip Akuntansi Indonesia tahun
tesebut terlalu sulit untuk dapat dipahami oleh pemakai 1984. SAK di Indonesia menrupakan terapan dari beberapa
tertentu. standard akuntansi yang ada seperti, IAS, IFRS, ETAP,
2. Relevan GAAP. Selain itu ada juga PSAK syariah dan juga SAP.
Informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan Standar
pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas
memiliki kualitas relevan kalau dapat mempengaruhi Publik (SAK-ETAP).SAK ETAP ini berlaku secara efektif
keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka untuk penyusunan laporan keuangan yang dimulai pada atau
mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa setelah 1 Januari 2011. Penerapan dini diperkenankan.
depan, menegaskan, atau (predictive) dan penegasan SAK yang berbasis IFRS (SAK Umum) ditujukan
(confirmatory) berkaitan satu sama lain. Misalnya informasi bagi entitas yang mempunyai tanggung jawab publik
struktur dan besarnya aset yang dimiliki bermanfaat bagi signifikan dan entitas yang banyak melakukan kegiatan
pemakai ketika mereka berusaha meramalkan perusahaan lintas negara. SAK umum tersebut rumit untuk dipahami
dalam memanfaatkan peluang dan bereaksi terhadap situasi serta diterapkan bagi sebagain besar entitas usaha di
yang merugikan. Informasi yang sama juga berperan dalam Indonesia yang berskala kecil dan menengah. Dalam
memberikan penegasan (confirmatory role) terhadap beberapa hal SAK ETAP memberikan banyak kemudahan
prediksi yang lalu, misalnya tentang bagaimana struktur untuk suatu entitas dibandingkan dengan SAK Umum
keuangan perusahaan diharapkan tersusun atau tentang hasil dengan ketentuan pelaporan yang lebih kompleks.
dari operasi yang direncanakan. Informasi posisi keuangan Sesuai dengan ruang lingkup SAK-ETAP, maka
dan kinerja di masa lalu seringkali digunakan sebagai dasar Standar ini dimaksudkan untuk digunakan oleh entitas tanpa
untuk memprediksi posisi keuangan dan kinerja masa depan akuntabilitas publik. Entitas tanpa akuntabilitas publik yang
dan hal-hal lain yang langsung menarik perhatian pemakai, dimaksud adalah entitas yang tidak memiliki akuntabilitas
seperti pembayaran dividen dan upah, pergerakan harga publik signifikan dan menerbitkan laporan keuangan untuk
sekuritas dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi tujuan umum bagi pengguna eksternal. Contoh pengguna
komitmennya ketika jatuh tempo. eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam
*HP : 085261519368
em-ail : rudini_49@yahoo.com Page 3
pengelola usaha, kreditur, dan lembaga pemeringkat dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam
kredit.Namun, entitas yang mempunyai tanggung jawab kategori, menjabarkan ke unit-unit melakukan sintesa,
publik signifikan dapat juga menggunakan SAK ETAP menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan
apabila diizinkan oleh regulator. yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga
mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Teknik
METODOLOGI PENELITIAN analisis data dalam penelitian ini adalah dengan matode
A. Objek Penelitian deskripif kualitatif dan hanya menguraikan hasil dari
wawancara yang dilakukan saat dilapangan.
Objek penelitian ini adalah BUMDes Langkitin di
Desa Langkitin Kecamatan Rambah Samo Kabupaten HASIL DAN PEMBAHASAN
Rokan Hulu dimana penelitian membahas tentang A. Proses Penyusunan Laporan Keuangan
penyusunan laporan keuangan. BUMDes Langkitin
*HP : 085261519368
em-ail : rudini_49@yahoo.com Page 4
berbagai penerimaan padaBUMDes Langkitin, sedangkan neraca. Neraca BUMDes Langkitin terdiri dari aktiva dan
daftar uang keluar digunakan untuk mencatat berbagai passiva dibuat dalam bentuk T. Aktiva terbagi atas aktiva
pengeluaran pada BUMDes Langkitin. lancar dan aktiva tetap sedangkan passiva terbagi atas utang
Dari penjelasan tersebut terlihat bahwa BUMDes lancar dan modal.
Langkitin tidak melakukan pencatatan atau jurnal Hal yang perlu diperbaiki dalam neraca BUMDes
sebagaimana yang diatur dalam standar akuntansi keuangan. Langkitin adalah penyajian akumulasi penyusutan aktiva
Pencatatan seharusnya dibuat dalam format jurnal umum tetap yang masih belum tepat. BUMDes Langkitin
atau jurnal khusus sesuai dengan jenis transaksi yang menyajikan aktiva tetap sesuai dengan jenisnya misalnya
dilakukan sehingga dapat diketahui sisi debit dan sisi kredit tanah, bangunan, dan inventaris kantor namun akumulasi
masing-masing perkiraan. penyusutan aktiva tetap digabungkan menjadi satu untuk
BUMDes Langkitin juga tidak melakukan posting bangunan dan inventaris. Semestinya akumulasi penyusutan
atau pemindahan transaksi dari jurnal ke buku besar, yang aktiva tetap dipisahkan sesuai dengan jenis aktiva tetap,
dilakukan oleh BUMDes Langkitin yaitu membuat buku misalnya bangunan dengan akumulasi penyusutan bangunan
memorial dimana dalam buku memorial ini terdapat dan inventaris kantor dengan akumulasi penyusutan
berbagai mutasi debit dan mutasi kredit namun dibuat secara inventaris kantor.
keseluruhan, tidak diperinci sesuai dengan jenis Setelah dilakukan pembahasan tentang proses
perkiraannya. penyusunan laporan keuangan tahunan BUMDes Langkitin
BUMDes Langkitin menggunakan jurnal memorial maka penulis ricikan berbagai proses tersebut di bawah ini:
untuk merekapitulasi atau meringkas berbagai jenis 1. Proses pencatatan transaksi pada BUMDes Langkitin
perkiraan sesuai dengan kolom debit dan kolom kredit. menggunakan buku kas pinjaman, buku memorial, daftar
Dalam ilmu akuntansi, peringkasan ini dilakukan dalam uang masuk, daftar uang keluar.
neraca saldo dimana neraca saldo ini memuat berbagai jenis 2. Proses penggolongan pada BUMDes Langkitin
saldo perkiraan yang berasal dari saldo akhir masing-masing menggunakan buku memorial dimana dalam buku
buku besar. memorial ini terdapat berbagai mutasi debit dan mutasi
Untuk menyusun laporan keuangan tahunan yang kredit.
tepat maka biasanya digunakan media penolong berupa 3. Proses peringkasan pada BUMDes Langkitin
neraca lajur (worksheet). Dari neraca lajur inilah bisa dibuat menggunakan jurnal memorial untuk meringkas berbagai
laporan keuangan tahunan. Informasi yang penulis peroleh jenis perkiraan sesuai dengan kolom debit dan kolom
dari pengurus BUMDes Langkitin dinyatakan bahwa dalam kredit.
penyusunan laporan keuangan tahunan pihakBUMDes 4. Proses pengikhtisaran pada BUMDes Langkitin
Langkitin tidak menggunakan media neraca lajur akan tetapi menggunakan neraca percobaan dimana dalam neraca
menggunakan neraca percobaan. percobaan ini terdapat beberapa perkiraan dengan
Dalam neraca percobaan ini terdapat beberapa saldonya masing-masing.
perkiraan di BUMDes Langkitin dengan saldonya masing- 5. Proses penyajian pada BUMDes Langkitin hanya
masing. Saldo awal dari setiap perkiraan akan ditambahkan menggunakan dua jenis laporan keuangan yaitu neraca
atau dikurangkan dengan mutasi masing-masing perkiraan dan laporan laba rugi.
sehingga diperoleh saldo akhir setiap perkiraan. Saldo akhir Proses penganalisaan laporan keuangan pada
inilah yang masuk ke dalam laporan keuangan tahunan yang BUMDes Langkitin belum dilakukan dengan alasan tidak
dibuat oleh BUMDes Langkitin. begitu penting menurut pihak pengurus BUMDes Langkitin.
Proses terpenting dari siklus akuntansi adalah
penyusunan laporan keuangan tahunan dimana laporan B. Proses Penyusunan Laporan Keuangan
keuangan ini sangat berguna bagi semua pihak dalam rangka Menurut SAK ETAP
untuk mengetahui kondisi keuangan sehingga dapat dilihat
perkembangan atau kemajuan yang telah dicapai selama satu Dalam SAK ETAP (2013) Bab 3 tentang penyajian
periode pelaksanaan kegiatan usaha yang dijalankan. laporan keuangan dinyatakan bahwa laporan keuangan
Pedoman SAK ETAP menyatakan bahwa suatu menyajikan dengan wajar posisi keuangan, kinerja
laporan keuangan yang lengkap harus mencakup lima hal keuangan, dan arus kas suatu entitas. Penyajian wajar
yaitu: mensyaratkan penyajian jujur atas pengaruh transaksi,
1. Neraca peristiwa dan kondisis lain yang sesuai dengan definisi dan
2. Laporan Laba Rugi kriteria pengakuan aset, kewajiban, penghasilan, dan beban.
3. Laporan Perubahan Ekuitas Proses dalam penyajian laporan keuangan biasanya
4. Laporan Arus Kas mengikuti siklus akuntansi (accounting cycle) yang dimulai
5. Catatan atas Laporan Keuangan dari terjadinya transaksi sampai disusunnya laporan
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan pihak keuangan tahunan secara lengkap bagi para pemakai. SAK
BUMDes Langkitin dan dengan melihat dokumen laporan ETAP (2013) Bab 3 tentang penyajian laporan keuangan
keuangan tahunan BUMDes Langkitin diperoleh informasi dinyatakan bahwa entitas menyajikan secara lengkap
bahwa laporan keuangan yang disusun oleh pihak BUMDes laporan keuangan (termasuk informasi komparatif)
Langkitin hanya dua jenis laporan keuangan yaitu neraca minimum satu tahun sekali.
dan laporan laba rugi, tidak lengkap seperti yang diatur Sebagaimana yang telah penulis jelaskan
dalam SAK ETAP. sebelumnya maka dapat diketahui bahwa proses penyajian
Dalam neraca BUMDes Langkitin per 31 Desember laporan keuangan tahunan pada BUMDes Langkitin belum
2014 terlihat bahwa pihak BUMDes Langkitin sudah cukup sepenuhnya mengikuti standar ilmu akuntansi yang berlaku
tepat dalam menyajikan berbagai jenis perkiraan dalam dan juga belum memenuhi pedoman SAK ETAP.
*HP : 085261519368
em-ail : rudini_49@yahoo.com Page 5
Proses penyajian laporan keuangan dimulai dengan Ikatan Akuntan Indonesia. 2013. Standar Akuntansi
pencatatan (jurnal) atas transaksi yang dilakukan oleh Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik.
BUMDes Langkitin yaitu dengan mencatat perkiraan beserta Jakarta: Salemba Empat.
nilai transaksi pada posisi debit dan posisi kredit. Berikut ini
penulis sajikan beberapa contoh transaksi dan
Kasmir.2011. Analisis laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali
pencatatannya:
1. Tanggal 30 Desember 2014 BUMDes Langkitin Pers.
menerima angsuran pinjaman senilai Rp 340.000.
2. Tanggal 30 Desember 2014 BUMDes Langkitin Mulyani.2011.Analisis Penerapan Standar Akuntansi
memberikan pinjaman senilai Rp 5.000.000. Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik
3. Tanggal 30 Desember 2014 BUMDes Langkitin (SAK ETAP) Pada Koperasi Mandiri Jaya
membayar insentif untuk Direktur senilai Rp 650.000. Tanjung Pinang dan Koperasi Karyawan Plaza
Pencatatan (jurnal) yang benar dan seharusnya Hotel Tanjung Pinang.Tanjung Pinang.
dibuat oleh pengurus BUMDes Langkitin sebagai berikut:
1. Jurnal tanggal 30 Desember 2014:
Munawir.2010. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta:
Kas Rp 340.000 -
Piutang Usaha - Rp 340.000 Liberty.
2. Jurnal tanggal 30 Desember 2014:
Piutang Usaha Rp 5.000.000 - Peraturan Bupati Rokan Hulu Nomor 17 Tahun 2011
Kas - Rp 5.000.000 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Badan Usaha
3. Jurnal tanggal 30 Desember 2014: Milik Desa Kabupaten Rokan Hulu.
Biaya Gaji dan Honor Rp 650.000 -
Kas - Rp 650.000 Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal
Dari pencatatan (jurnal) di atas selanjutnya di dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 4
posting ke buku besar sesuai dengan jenis perkiraan dan Tahun 2015 Tentang Pendirian, Pengurusan
jumlah debit dan kreditnya. Namun hal ini tidak dilakukan dan Pengelolaan, dan Perubahan Badan Usaha
oleh pihak BUMDes Langkitin baik itu pencatatan (jurnal) Milik Desa.
maupun posting ke buku besar BUMDes Langkitin.
Proses penyajian laporan keuangan juga melalui Pratiwi, Ade Astalia. 2014. Analisis Penerapan SAK
proses peringkasan dan pengiktisaran dimana proses ETAPPada Penyajian Laporan Keuangan PT.
peringkasan menggunakan neraca saldo dan proses Nichindo Manado Suisan. Manado.
pengikhtisaran menggunakan neraca lajur. Berbeda dengan
BUMDes Langkitin yang tidak menggunakan neraca saldo
Rosda.2013. Analisis Penerapan SAK ETAP Pada KUD.
dan neraca lajur untuk penyusunan laporan keuangan.
BUMDes Langkitin menggunakan jurnal memorial untuk Mulya Mandiri Muara Nikum Kecamatan
peringkasan dan neraca percobaan untuk pengikhtisaran. Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu. Rokan
Tentu saja jurnal memorial dan neraca percobaan ini belum Hulu.
tepat penggunaannya pada BUMDes Langkitin.
Dari segi penyajian laporan keuangan tahunan yang Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif
dibuat oleh BUMDes Langkitin belum sesuai dengan dan R&D. Bandung:Alfabeta.
pedoman SAK ETAP yang berlaku. Seperti telah dijelaskan
bahwa BUMDes Langkitin hanya menyajikan dua jenis
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa.
laporan keuangan tahunan dari yang seharusnya sebanyak
lima jenis laporan keuangan sehingga belum sesuai dengan
SAK ETAP.
SAK ETAP mengharuskan setiap entitas termasuk pula
BUMDes Langkitin untuk menyajikan lima jenis laporan
keuangan yaitu Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan
Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas
Laporan Keuangan, namun BUMDes Langkitin hanya
menyajikan dua jenis laporan keuangan yaitu Neraca dan
Laporan Laba Rugi.
DAFTAR PUSTAKA
Harahap, Sofyan Syafri. 2010. Analisis Kritis atas Laporan
Keuangan., Jakarta: Raja Grafindo Persada.
*HP : 085261519368
em-ail : rudini_49@yahoo.com Page 6