OLEH :
HASAN SHIDDIQI
FITRI PRIMADANI
JURUSAN TARBIYAH
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
nikmat kesehatan dan kesempatan keapda penulis, sehingga penulisan makalah yang
berjudul “HAK ASASI MANUSIA DALAM PENDIDIKAN ISLAM” ini terselesaikan
tepat pada waktunya.
Shalawat serta salam semoga tetap tecurahkan kepada Nabi Muhammad saw serta
Keluarga beliau, Para sahabat dan Para pengikut beliau sampai akhir zaman, amin ya
Rabbal Alamin.
Penulis menyadari, bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan dari berbagai pihak yang sifatnya
membangun dan untuk perbaikan makalah yang akan datang. Semoga makalah ini
memberikan manfaat khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya, Amin.
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Untuk dapat menjalankan tugas dan fungsi manusia sebagai pemimpin, setiap
manusia harus mengerti terlebih dahulu hak-hak dasar yang melekat pada dirinya
seperti kebebasan, persamaan, perlindungan dan sebagainya. Hak-hak tersebut bukan
merupakan pembererian seseorang, organisasi, atau Negara, tapi adalah anugrah Allah
yang sudan dibawanya sejak lahir kea lam dunia. Hak-hak itulah yang kemudian
disebut dengan Hak Asasi Manusia. Tanpa memahami hak-hak tersebut adalah
mustahil ia dapat menjalankan tugas serta kewajibannya sebagai khalifah Tuhan.
Namun persoalannya kemudian, apakah setiap manusia dan setiap muslim sudah
menyadari hak-hak tersebut? Jawabannya, mungkin belum setiap orang, termasuk umat
islam menyadarinya. Hal ini mungkin akibat rendahnya pendidikan atau sistem social
politik dan budaya di suatu tempat yang tidak kondusif untuk anak dapat bekembang
dengan sempurna.
Dalam sudut pandang Islam Hak Asasi Manusia suadah diatur berdasarkan atau
berpedoman pada Al-Qur’an dan Hadist. Karena Al-Qur’an dan Hadist merupakan
pedoman hidup bagi seluruh manusia yang ada di bumi ini pada umumnya dan bagi
umat islam pada khususnya.oleh karena itu umat munusia pada umumnya dan umat
islam pada khususnya apabila tidak ingin hak-haknnya diramapas oleh orang lain,
maka hendaknya ia harus mengetahui hak-haknya dan selalu memperjuangkannya
selama tidak mengambil atau melampui batas dari hak-hak orang lain.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
akan terwujud tanpa adanya kebebasan, sementara kebebasan secara eksistensial tidak
terwujud tanpa adanya tanggung jawab itu sendiri. Sistem HAM Islam mengandung
prinsip-prinsip dasar tentang persamaan, kebebasan dan penghormatan terhadap
sesama manusia. Persamaan, artinya Islam memandang semua manusia sama dan
mempunyai kedudukan yang sama, satu-satunya keunggulan yang dinikmati seorang
manusia atas manusia lainya hanya ditentukan oleh tingkat ketakwaannya. Hal ini
sesuai dengan firman Allah dalam Surat Al-Hujarat ayat 13, yang artinya sebagai
berikut : “Hai manusia, sesungguhnya Kami ciptakan kamu dari laki-laki dan
perempuan, dan Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu
saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kaum adalah yang paling
takwa.”
Pada dasarnya HAM dalam Islam terpusat pada lima hal pokok yang terangkum
dalam al-dloruriyat al-khamsah atau yang disebut juga al-huquq al-insaniyah fi al-islam
(hak-hak asasi manusia dalam Islam). Konsep ini mengandung lima hal pokok yang
harus dijaga oleh setiap individu, yaitu hifdzu al-din (penghormatan atas kebebasan
beragama), hifdzu al-mal (penghormatan atas harta benda), hifdzu al-nafs wa al-‘ird
(penghormatan atas jiwa, hak hidup dan kehormatan individu) hifdzu al-‘aql
(penghormatan atas kebebasan berpikir) dan hifdzu al-nasl (keharusan untuk menjaga
keturunan). Kelima hal pokok inilah yang harus dijaga oleh setiap umat Islam supaya
menghasilkan tatanan kehidupan yang lebih manusiawi, berdasarkan atas
penghormatan individu atas individu, individu dengan masyarakat, masyarakat dengan
masyarakat, masyarakat dengan negara dan komunitas agama dengan komunitas agama
lainnya.
3
dunia. Ini dapat dilihat pada ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam Al-Qur’an,
antara lain :
1. Dalam Al-Qur’an terdapat sekitar 80 ayat tentang hidup, pemeliharaan hidup dan
penyediaan sarana kehidupan, misalnya dalam Surat Al-Maidah ayat 32. Di
samping itu, Al-Qur’an juga berbicara tentang kehormatan dalam 20 ayat 2.
2. Al-Qur’an juga menjelaskan dalam sekitas 150 ayat tentang ciptaan dan makhluk-
makhluk, serta tentang persamaan dalam penciptaan, misalnya dalam Surat Al-
Hujarat ayat 13.
3. Al-Qur’an telah mengetengahkan sikap menentang kezaliman dan orang-orang
yang berbuat zalim dalam sekitar 320 ayat, dan memerintahkan berbuat adil dalam
50 ayat yang diungkapkan dengan kata-kata : ‘adl, qisth dan qishash.
4. Dalam Al-Qur’an terdapat sekitar 10 ayat yang berbicara mengenai larangan
memaksa untuk menjamin kebebasan berpikir, berkeyakinan dan mengutarakan
aspirasi. Misalnya yang dikemukakan oleh Surat Al-Kahfi ayat 29.
Begitu juga halnya dengan Sunnah Nabi. Nabi Muhammad saw telah memberikan
tuntunan dan contoh dalam penegakkan dan perlindungan terhadap HAM. Hal ini
misalnya terlihat dalam perintah Nabi yang menyuruh untuk memelihara hak-hak
manusia dan hak-hak kemuliaan, walaupun terhadap orang yang berbeda agama,
melalui sabda beliau : “Barang siapa yang menzalimi seseorang mu’ahid (seorang yang
telah dilindungi oleh perjanjian damai) atau mengurangi haknya atau membebaninya di
luar batas kesanggupannya atau mengambil sesuatu dari padanya dengan tidak rela
hatinya, maka aku lawannya di hari kiamat.”
4
Hak hidup adalah hak asasi yang paling utama bagi manusia, yang merupakan
karunia dari Allah bagi setiap manusia. Perlindungan hukum islam terhadap hak
hidup manusia dapat dilihat dari ketentuan-ketentuan syari’ah yang melinudngi
dan menjunjung tinggi darah dan nyawa manusia, melalui larangan membunuh,
ketentuan qishash dan larangan bunuh diri. Membunuh adalah salah satu dosa
besar yang diancam dengan balasan neraka, sebagaimana firman Allah dalam
Surat Al-Nisa’ ayat 93 yang artinya sebagai berikut : “Dan barang siapa
membunuh seorang muslim dengan sengaja maka balasannya adalah jahannam,
kekal dia di dalamnya dan Allah murka atasnya dan melaknatnya serta
menyediakan baginya azab yang berat.”
5
4. Hak persamaan
Islam tidak hanya mengakui prinsip kesamaan derajat mutlak di antara
manusia tanpa memndang warna kulit, ras atau kebangsaan, melainkan
menjadikannya realitas yang penting. Ini berarti bahwa pembagian umat manusia
ke dalam bangsa-bangsa, ras-ras, kelompok-kelompok dan suku-suku adalah demi
untuk adanya pembedaan, sehingga rakyat dari satu ras atau suku dapat bertemu
dan berkenalan dengan rakyat yang berasal dari ras atau suku lain.
Al-Qur’an menjelaskan idealisasinya tentang persamaan manusia dalam Surat
Al-Hujarat ayat 13, yang artinya : ”Hai manusia, sesungguhnya Kami ciptakan
kamu laki-laki dan perempuan, dan Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di
antara kamu adalah yang paling takwa.”
6
pendapat hendaklah mengemukakan ide atau gagasan yang dapat menciptakan
kebaikan dan mencegah kemungkaran. Kebebasan berpendapat dan mengeluarkan
pendapat juga dijamin dengan lembaga syura, lembaga musyawarah dengan
rakyat, yang dijelaskan Allah dalam Surat Asy-Syura ayat 38, yang artinya : “Dan
urusan mereka diputuskan dengan musyawarah di antara mereka.”
7. Hak kepemilikan
Islam menjamin hak kepemilikan yang sah dan mengharamkan penggunaan
cara apa pun untuk mendapatkan harta orang lain yang bukan haknya,
sebagaimana firman Allah dalam Surat Al-Baqarah ayat 188, yang artinya : “Dan
janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu
dengan jalan bathil dan janganlah kamu bawa urusan harta itu kepada hakim
agar kamu dapat memakan harta benda orang lain itu dengan jalan berbuat dosa
padahal kamu mengetahuinya.”
7
c. Katakanlah, tiap-tiap orang berbuat menurut keadaan(keahlian) nya.(Q.S.Al-
Israa’/17:84).
8
kekerasan lagi dengan modus yang baru ala ninja/penyusup yang melakukan
operasinya di daerah – daerah perbatasan kawasan Islam dan Kristen (ada indikasi
tentara dan masyarakat biasa).
Akibat konflik/kekerasan ini tercatat 8000 orang tewas, sekitar 4000 orang
luka – luka, ribuan rumah, perkantoran dan pasar dibakar, ratusan sekolah hancur
serta terdapat 692.000 jiwa sebagai korban konflik yang sekarang telah menjadi
pengungsi di dalam/luar Maluku.
Komunikasi sosial masyarakat tidak jalan dengan baik, sehingga perasaan
saling curiga antar kawasan terus ada dan selalu bisa dimanfaatkan oleh pihak
ketiga yang menginginkan konmflik jalan terus. Perkembangan situasi dan
kondisis yang terakhir tidak ada pihak yang menjelaskan kepada masyarakat
tentang apa yang terjadi sehingga masyrakat mencari jawaban sendiri dan
membuat antisipasi sendiri.
Wilayah pemukiman di Kota Ambon sudah terbagi 2 (Islam dan Kristen),
masyarakat dalam melakukan aktifitasnya selalu dilakukan dilakukan dalam
kawasannya hal ini terlihat pada aktifitas ekonomi seperti pasar sekarang dikenal
dengan sebutan pasar kaget yaitu pasar yang muncul mendadak di suatu daerah
yang dulunya bukan pasar hal ini sangat dipengaruhi oleh kebutuhan riil
masyarakat; transportasi menggunakan jalur laut tetapi sekarang sering terjadi
penembakan yang mengakibatkan korban luka dan tewas; serta jalur – jalur
distribusi barang ini biasa dilakukan diperbatasan antara supir Islam dan Kristen
tetapi sejak 1 bulan lalu sekarang tidak lagi juga sekarang sudah ada penguasa –
penguasa ekonomi baru pasca konflik.
3. Pelanggaran HAM atas nama agama
Kita telah mengenal banyak sekelompok manusia dengan atribut agama,
berlindung dalam lembaga agama, mereka justru melakukan kejahatan
kemanusiaan (crimes against humanity) entah itu Kristen, Islam atau agama
apapun. Atas nama ‘agama yang suci’ mereka melakukan ‘pelecehan yang tidak
suci’ kepada sesamanya manusia. Akhir abad 20 atau awal abad 21, akhir-akhir ini
9
kita disuguhi sajian-sajian berita akan kebobrokan manusia yang beragama
melanggar hak asasi manusia, misalnya kelompok Al-Qaeda dan sejenisnya
menteror dengan bom, dan olehnya mungkin sebagian dari kita telah prejudice
menempatkan orang-orang Muslim di sekitar kita sama jahatnya dengan kelompok
‘Al-Qaeda’.
Di sisi lain Amerika Serikat (AS) sebagai ‘polisi dunia’ sering memakai ‘isu
terorisme yang dilakukan Al-Qaeda’ untuk melancarkan macam-macam
agendanya. Invasi AS ke Iraq, penyerangan ke Afganistan dan negara-negara lain
yang disinyalir ‘ada terorisnya’. Namun kehadiran pasukan AS dan sekutunya di
Iraq tidak berdampak baik, mungkin pada awalnya terlihat AS dengan sejatanya
yang super-canggih menguasai Iraq dalam sekejap, namun pasukan mereka babak-
belur dalam ‘perang-kota’, ini mengingatkan kembali sejarah buruk, dimana
mereka juga kalah dalam perang gerilya di Vietnam. Kegagalan pasukan AS
mendapat kecaman dari dalam negeri, bahkan sekutunya, Inggris misalnya.
Tekanan-tekanan ini membuat PM Inggris Tony Blair memilih mengakhiri
karirnya sebelum waktunya baru-baru ini. Karena ia berada dalam posisi yang sulit
: menuruti tuntutan dalam negeri ataukah menuruti tuan Bush.
10
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Dari pembahasan mengenai Hak Asasi Manusia di atas dapatlah kita tarik
kesimpulan bahwa Islam itu adalah agama yang asy-syumul (lengkap). Ajaran Islam
meliputi seluruh aspek dan sisi kehidupan manusia. Islam memberikan pengaturan dan
tuntunan pada manusia, mulai dari urusan yang paling kecil hingga urusan manusia yang
berskala besar.Dan tentu saja telah tercakup di dalamnya aturan dan penghargaan yang
tinggi terhadap HAM. Memang tidak dalam suatu dokumen yang terstruktur, tetapi tersebar
dalam ayat suci Al-Qur’an dan Sunnah Nabi saw.
Hak Asasi Manusia telah di atur dalam Al-Qur’an dan Hadist dan umat islam harus
benar-benar mengetahui hak-hak yang diberikan kepadanya dan menggunakan haknya
tersebut sebaik-baiknya selama tidak bertentangan dan melanggar hak orang lain.
3.2. SARAN
a. Setelah membaca dan membahas makalah ini, hendaklah kita sebagai mahasiswa
menghormati hak orang lain
b. Hendaklah kita terus mengkaji secara mendalam pengetahuan kita tentang HAM
c. Penulis mengharapkan saran dan kritikan dari berbagai pihak yang sifatnya membangun
demi kesempurnaan makalah ini.
11
DAFTAR PUSTAKA
12