Anda di halaman 1dari 9

ARTIKEL

HAK ASASI MANUSIA (HAM) DALAM KACAMATA ISLAM

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Dr. Dra. Luluk Fauziah, M.Si

Disusun Oleh:

Ananda Prapwidtyas Mujadid

40011422650023

Kelas A

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEKOLAH VOKASI

PROGRAM STUDI D4 AKUNTANSI PERPAJAKAN

SEMESTER GASAL

2022/2023
HAK ASASI MANUSIA (HAM)

DALAM KACAMATA ISLAM

PENDAHULUAN

Di dalam ajaran islam serentak memerintahkan umat manusia untuk


patuh pada perintah Allah SWT selama hidupnya. Tujuan dari penciptaan
manusia di dunia hanyalah ditujukan untuk beribadah, menjalankan tugas
sebagai khalifah, dan patuh kepada Tuhan maha pencipta Allah SWT.
Sesuai dengan penciptaan manusia, pastinya manusia sebagai makhluk
Tuhan sudah pasti dianugerahi Allah berupa hak dasar, peran dan partisipasi
bagi kesejahteraan kaum muslimin, termasuk salah satunya menjalankan tugas
dan fungsi sebagaimana seorang khalifah.
HAM disini hadir seiring dengan tugas manusia di bumi sebagai
seorang khalifah dalam menjalankan tugas serta fungsinya yaitu tanpa adanya
diskriminasi antara satu dengan yang lainnya.
Hak Asasi merupakan salah satu hal yang pastinya selalu ada pada diri
kaum muslim. Hal tersebut dikarenakan hak disini bukan dari orang lain
melainkan pemberian langsung dari Allah SWT. Namun masih banyak sekali
umat islam yang tidak sadar akan eksistensi dari hak-haknya.
Al-Quran sebagai pedoman dan pegangan umat islam sudah mengatur
dengan jelas hak-hak tersebut. Dengan demikian, umat islam dituntut untuk
mensyukuri,paham, serta memperjuangkan hak-haknya.
Berdasarkan dari penjelasan diatas, pembahasan dalam artikel ini akan
menitik beratkan pada pengertian Hak Asasi Manusia (HAM) menurut islam,
perbedaan sifat serta cara berpikir antara barat dan ajaran islam.
LANDASAN TEORI

Pengertian sebenarnya dari HAM itu sendiri sebenarnya hingga


sekarang belum ada kata yang pas atau baku, karena hak itu sendiri selalu
berubah-ubah menyesuaikan dengan dinamika yang ada di kehidupan
manusia.
Dalam hal ini parah ahli mengemukakan pendapatnya atau
pandangannya sendiri mengenai apa itu hak manusia, yaitu:
A. Mansur Efendi memberikan pendapat; Hak dari manusia yaitu hak
milik Bersama antar umat yang telah diberikan oleh tuhan selama hidupnya.
(Mansur Efendi,1980:20).
Dad Darmodiharjo memberikan pendapatnya ; Hak asasi manusia
yaitu bentuk dasar,pokok,dan utama yang dibawa oleh individu sejak ia lahir
ke dunia sebagai hadiah dari Tuhan YME. (Darmaji Darmodiharjo,1989:25).
Sidney Hook, memberi pendapatnya ; Hak asasi manusia yaitu
menuntut secara moral, agar semua manusia dapat menjalankan serta
menikmati kebebasan dalam hal yang mendasar atas pelayanan, harta benda,
properti untuk mencapai hakikat manusia. (Sidney Hook et.al,1995:19)
Menurut pendapat David Beetham dan Kevin Boyle Hak asasi
manusia dan kebebasan fundamental yang sesungguhnya merupakan hak dari
setiap makhluk sosial yang berasal dari kebutuhan dan kapasitas tiap individu.
(Beetham, David,2000:20-21)
Seperti yang dikutip Muhammad Daud Ali mengata-kan: Sedikit
berbeda dari pandangan Barat, strategi Islam sendiri sangat menjunjung tinggi
penghormatan terhadap hak dan kemerdekaan manusia secara fundamental
sebagai sebuah aspek dalam beragama. (M.Daud Ali, 1995:304).
PEMBAHASAN

A. Pengertian Hak Asasi Manusia Dalam Islam


Pengertian dari kata “Hak” itu sendiri yaitu salah satu unsur
normatif yang pastinya memiliki fungsi sebagai pegangan dalam
berperilaku melindungi kebebasan dan harkat serta martabatnya.
Sementarara itu, asasi sendiri memiliki makna sesuatu yang berarti
fundamental yang pastinya dimiliki setiap manusia sebagai fitrahnya.
Sebagaimana Allah SWT telah menciptakan manusia, dalam
kodratnya pasti dikaruniai hak fundamental yang disebut dengan hak
asasi, yang memiliki arti tidak adanya perbedaan antar manusia.
Dengan diberinya kenikmatan oleh Allah bertujuan agar kaum
muslimin dapat mengembangakn dirinya serta kehadirannya bagi
kesejahteraan hidup umat manusia.
Agama islam telah memberikan suatu aturan atau pedoman
yang baku tentang hak manusia. Hak itu pastinya memiliki fungsi
guna menganugerahi manusia kehormatan serta martabat.
Peringatan pada abad ke 15 H tepatnya tanggal 21 Dzulkaidah
bertepatan tanggal 19 September 1981, diumumkanlah Universal
Islamic Declaration Of Human Rights yang diangkat dari Al-Quran
dan Sunnah Nabi Muhammad SAW. Didalam ajaran islam sendiri hak
kaum muslim sendiri terdiri dari XXIII Bab dan 63 pasal yang
pastinya meliputi aspek dalam pengaturan kehidupan manusia.
Beberapa hal mendasar yang dijelaskan dalam deklarasi tersebut
berupa hak-hak dari seorang muslimin
B. Perbedaan Pandangan Barat dan Islam Tentang HAM
Asal muasal adanya konsep barat tentang HAM erat
hubungannya dengan Stoics Zeno. Ia memiliki pandangan bahwa
manusia memiliki hak yang universal
Setelah itu para pakar dari Eropa berpendapat bahwa lahirnya
hak asasi ini bermula dari lahirnya Magna Charta di tahun 1512
tepatnya di Inggris. Magna Charta ini sendiri memiliki arti bahwa raja
tidak lagi kebal hukum dan jika melanggar aturan tetap diadili sesuai
hukum yang berlaku dan dipertanggungjawabkan kepada parlemen.
Setelah Magna Charta lalu lahirlah Bill of Rights di inggris
tepatnya tahun 1689, yang pada dasarnya memiliki artian yang sama
yaitu memiliki persamaan
Perbedaan mendasar pada prinsip HAM dari kacamata barat
dan islam. Menurut dari pandangan barat tentang HAM yaitu HAM
memiliki sifat antroposentris. Antroposentris ini sendiri memiliki
makna bahwa segala sesuatu itu berpusat pada manusia. Dengan hal
itu memiliki arti bahwa manusia memiliki sebuah kedudukan yang
dipentingkan karena ukuran kebenarannya adalah menurut dari
manusia itu sendiri sehingga sifatnya subjektif. Sedangkan HAM
menurut pandangan islam memiliki sifat teosentris. Teosentris artinya
segalah sesuatunya hanya berpusat pada Tuhan. Maka dari itu
segalanya kebenarannya menurut Tuhan dalam pandangan islam
mengenai HAM tuhan sangat dipentingkan dalam hubungan ini
Dalam pemikiran atau konsep barat memiliki pandangan
bahwa manusia itu sendiri memiliki posisi sebagai tolak ukur dari
segala sesuatu. Disisi lain dari pandangan barat mengenai HAM islam
memiliki pandangan melalui firman Allah, bahwa hanya Allahlah
satu-satunya yang menjadi tolak ukur dari segala sesuatu, sedangkan
kita manusia hanya sebagai bagian dari ciptaan-Nya yang tugasnya
untuk mengabdi. Dari sinilah perbedaan yang cukup besar antara Hak
Asasi Manusia (HAM) menurut konsep barat dan konsep ajaran islam.

C. Keseimbangan Antara Hak dan Kewajiban Sebagai Ciri HAM


dalam Islam
Keseimbangan dari hak dan kewajiban sebagai ciri HAM
dalam ajaran islam yaitu hak dan kewajiban yang dimiliki setiap
manusia pastinya harus berjalan dengan seimbang. Hak dan kewajiban
merupakan dua hal yang sulit untuk dilepaskan, karena manusia tidak
boleh seenaknya hanya menuntut haknya tanpa melakukan
kewajibannya. Kewajiban dari seorang muslim yaitu, beribadah,
mengesakan Allah, menjauhi larangan-Nya, dan salah satu tugas
muslimin yang diberikan oleh Allah SWT yaitu sebagai khalifah-Nya
Allah atau utusan di bumi.
Di dalam ajaran islam, islam telah mengatur segala sesuatu
tentang HAM dan munculah konsep teosentris. Teosentris sendiri bagi
seorang muslim artinya manusia harus meyakini dan percaya dengan
sepenuh hati ajaran pokok islam yaitu syahadat yang artinya tiada
tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Dari
penjelasan inilah mungkin sepintas terdengar seperti di dalam
pandangan islam, manusia tidak memiliki hak-hak asasi apapun. Di
Dalam konsep ini manusia hanya memiliki kewajiban atau tugas tugas
pada Allah bahwa manusia harus mematuhi hukumnya. Namun
sesungguhnya didalam tugas-tugas inilah hak-hak asasi tersebut
terletak.
Sebagai seorang kaum muslim sejati sudah seharusnya kita
menghargai dan mengakui keberadaan hak dari saudara kita sesama
muslim karena hal tersebut merupakan kewajiban setiap muslim sejati.
Maka dari itu, hak-hak dari setiap muslimin tidak semata mata
hanya fokus pada hak asasi, tetapi juga berfokus pada hak yang
dilandasi kewajiban asasi untuk mengabdi pada Allah SWT.

KESIMPULAN

Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan hak yang identik seorang manusia
yang sudah melekat pada diri tiap individu dan merupakan pemberian atau anugerah
yang diberikan secara langsung oleh Allah SWT dan patut untuk kita syukuri
kehadirannya. Didalam ajaran islam memiliki beberapa rumusan HAM. HAM sendiri
terdiri dari XXIII Bab dan 63 pasal

Perbedaan cara berpikir antara konsep barat dan islam tentang HAM yaitu
bahwa konsep pemikiran barat bersifat antroposentris yang artinya segala sesuatu itu
bersumber dari manusia itu sendiri, sedangkan pemikiran konsep HAM menurut
islam bersifat teosentris yang artinya segala sesuatu itu berpusat pada Tuhan atau
Allah SWT.

PENUTUP

Di dalam ajaran islam kaum muslimin diajarkan bahwa posisi antar manusia
itu sangat penting dan mulia. Dilihat dari fungsi HAM hubungan manusia harus
saling sejalan untuk memenuhi sunnatullah dan pastinya mendapat ridha nya Allah.

HAM memuat sesuatu yang sangat mendasar dan kebebasan dalam islam
adalah bagian dari ajaran islam itu sendiri. Untuk keberlangsungan HAM itu sendiri
berupa penegakkan dan perlindungan dengan berdasarkan hukum yang ditegakan
seadil-adilnya untuk menuju realisasi hak asasi manusia yang terjamin
DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, M. (2014). Islam Dan Hak Asasi Manusia: Penegakan Dan Problem HAM
di Indonesia. MIQOT Vol. XXXVIII No. 2, 374-394.
Asiah, N. (2017). HAK ASASI MANUSIA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM . Jurnal
Syari’ah dan Hukum Diktum, 55-56.
Bakhtiar, N. (2013). Pendidikan Agama Islam Di Perguruan Tinggi Umum. Riau:
Aswaja Pressindo.
Hafniati. (2018). Hak Asasi Manusia Dalam Islam. Al-Adyan Jurnal Studi Lintas
Agama 13(2), 261-284.
Halia, D. (2003). Hak Asasi Manusia (HAM) Dalam Islam. Manado: Pusat Penelitian
dan Pengabdian pada Masyarakat Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
Manado.
Yefrizawati. (2005). Hak Asasi Manusia Dalam Perspektif Hukum Islam. USU
Repository, 1-10.

Anda mungkin juga menyukai