Anda di halaman 1dari 10

HAK ASASI MANUSIA

DALAM LENSA ISLAM


Tugas Pendidikan Agama Islam

Dosen Pengampu:
Dr. Dra Luluk Fauziah, M,Si

Attala Dava Pujana


40011422650077
Pengertian HAM
Hak Asasi Manusia (HAM) adalah seperangkat
hak yang melekat pada hakikat keberadaan
manusia sebagai ciptaan Tuhan Yang Maha
Esa, untuk dihormati, dijunjung tinggi dan
dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan
seluruhnya, untuk kehormatan dan perlindungan
harkat serta martabat manusia.
Perspektif HAM dalam Islam
Hak Asasi Manusia (HAM) dalam bahasa Arab disebut al-huquq al-
insaniyah. Dalam bahasa Arab, kata haquq dari bentuk mufrad haqq
artinya adalah milik, ketetapan dan kepastian. Sedangkan, al-
insaniyah atau kemanusian artinya orang yang berakal dan terdidik.
Al-insaniyah bisa diambil dari akar kata nasiya-yansa yang berarti
lupa.
Pada dasarnya HAM dalam Islam terpusat pada lima hal pokok
yang terangkum dalam al-dloruriyat al-khomsah atau yang disebut
juga al-huquq al-insaniyah fi al-Islam (hak-hak asasi manusia dalam
Islam).
Konsep ini mengandung lima hal pokok yang harus dijaga oleh setiap
individu, antara lain sebagai berikut.
1. Hifdzu al-nafs wa al-ird atau Hak Untuk Hidup (Al-Quran surat Al-
An’am: 151)
2. Hifdzu al-aql atau Hak Persamaan Derajat (Al-Quran surat Al-
Hujurat: 13)
3. Hifdzu al-nasl atau Hak memperoleh keadilan (Al-Quran surat Al-
Maidah: 2)
4. Hifdzu al-mal atau Hak Perlindungan harta/Milik (Al-quran surat Al-
Baqarah: 188)
5. Hifdzu al-din atau Hak Kebebasan Beragama (Al-quran surat Al-
Baqarah: 256, dan surah Yunus: 99).
HAM dalam Al-Qur’an dan as-Sunnah

Hak Hidup
Hak Kebebasan Beragama
Hak Bekerja dan Mendapatkan
Upah
Hak Persamaan
Hak Kebebasan Berpendapat
Hak atas Jaminan Sosial
Hak atas Harta Benda
Perbedaan Pandangan HAM

Barat Islam

Bersifat antroposentris, Bersifat teosentris, adalah segala


adalah segala sesuatu sesuatu berpusat kepada Allah
berpusat kepada manusia SWT.
Bersumber pada ajaran Al-Quran
Bersumber dari pemikiran
dan Hadis
filosofis semata
Keseimbangan antara hak dan
Lebih mementingkan hak dari
kewajiban
pada kewajiban Lebih bersifat sosial
Lebih bersifat Individualistik Manusia dilihat sebagai makhluk
Manusia dilihat sebagai yang dikaruniai hak-hak dasar
pemilik sepenuhnya hak-hak oleh Allah sehingga wajib
dasar mensyukuri dan memeliharanya
Perbedaan Pandangan HAM
Menurut para ilmuan muslim, HAM memiliki konsep berdasarkan
piagam Madinah. Piagam madinah adalah konstitusi tertulis yang
pertama di dunia untu, mengatur kewajiban-kewajiban dan hak-hak
warga negaranya. Piagam Madinah menjadi tonggak berdirinya
Negara Madinah sebagai negara hukum yang didirikan oleh
Muhammad Saw bersama kaum Muhajirin dan Ansor serta sekutunya
dan dilanjutkan oleh Khulafa’ar-Rasyidin pada tahun 622-661 M.
Menurut kalangan Barat, Magna Charta pada tanggal 15 juni 1215 di
kerajaan Inggris dinilai sebagai cikal bakal HAM. Pokok dokumen
yang menadari HAM tersebut antara lain raja yang memiliki
kekuasaan absolut dapat dibatasi kekuasaannya dan dimintai
pertanggung jawaban di depan hukum. Maka lahirlah doktrin’ raja
tidak kebal hukum
Keseimbangan antara Hak dan
Kewajiban sebagai Ciri HAM
dalam Islam
Rasulullah mengajarkan untuk melakukan kewajiban karena Allah akan
memberikan hak yang muncul karena-Nya. Hal tersebut sesuai dengan
sabda Rasulullah, yakni “Tunaikanlah kewajibanmu dan mintalah kepada
Allah untuk mendapatkan hakmu.” (HR Bukhari-Muslim)
Dalam HAM, Islam mengajarkan kewajiban memelihara bukan untuk
menuntut hak. Islam tidak mengajarkan menuntut haknya, tetapi
mengajarkan untuk melaksanakan kewajibannya.
Dengan demikian, keimbangan hak dan kewajiban dapat dilakukan
dengan tidak menuntut hak secara berlebihan, tidak mengabaikan
kewajiban sebagai hamba-Nya, mengerjakan kewajiban dengan penuh
tanggung jawab, tidak merampas hak orang lain, mengerti waktu untuk
menuntut hak dan waktu menjalankan kewajiban.
Video HAM dalam Lensa Islam

https://youtu.be/6lk0FfS-N9M
R I M A K A S
T E I H

Semoga dapat
bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai