Anda di halaman 1dari 4

SOAL

1. Jelaskan alasan Teologis dan Psikologis tentang fitrah manusia sebagai makhluk bertuhan
dan beragama 

2. Jelaskan perbedaan HAM Islam dan barat serta bebebrapa contoh sebagai konsekwensi
dari perbedaan tersebut

3. mengapa Islam hanya mengajarkan prinsip-prinsip demokrasi dan jelaskan pendapat pakar
(ulama) tentang demokrasi dalam perspektif Islam

4. bagaimanakah kedudukan hukum Islam di Indonesia? dan apakah negara Indonesia sudah
menerapkan hukum Islam?

5. apakah yang dimaksud fungsi abdun dan khalifah yang ada pada setiap manusia?
bagaimanakah cara manusia menjalankan dua fungsi tersebut?

JAWAB

1. Alasan teologis
Manusia tidak akan lepas dengan adannya suatu kepercayaan yang mengagungkan suatu
Dzat atau tuhan, yaitu adalah suatu Dzat yang mengendalikan seluruh alam semesta secara
mutlak.
Manusia diciptakan oleh Allah untuk mempunyai pikiran dan naluri beragama, hal ini
dimulai sejak manusia di dalam kandungan.
“tidakkah yang dilahirkan itu kecuali dilahirka dalam keadaan fitrah, kemudian kedua
orang tuannyalah yang menjadikan yahudi, nasrani dan majusi sebagaimana se ekor
hewan yang melahirkan dalam kondisi lengkap, adakah kau dapati dalam bentuk
cacat?”(Hadits Imam Al Bukhari Dan Imam Muslim).
Para nabi di utus untuk mengingatkan manusia dari suatu perjanjian yang telah diikat oleh
fitrah mereka, yang kelak mereka akan di tuntut memenuhinya. Perjanjian itu tidak tercatat
di atas kertas tidak pula menggunakan lidah, tetapi terukir oleh pena ciptaan Allah di
permukaan kolbu dan lubuk fitrah manusia
“Dan ingatlah tatkala Tuhanmu mengeluarkan anak-anak keturunan Adam dari sulbi
mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman),
“Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Benar (Engkau Tuhan kami), kami
menjadi “saksi”. (Kami lakukan yang sedemikian itu) agar dihari kiamat kamu tidak
menyatakan: Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap
ini (keesaan Tuhan)” (QS Al Araf: 172).
Alasan psikologis
dalam ilmu kejiwaan manusia membutuhkan suatu kepercyaan dalam hatinya,
kepercayaan tersebut seperti memiliki tuhan yang telah diagungkan. Kepercayaan tersebut
dapat mendorong manusia menjadi manusia yang berakal dan berbudi, tidak hanya itu
tetapi juga dapat membantu manusia menuju kesuatu jala yang benar dalam kehidupanya.
2. HAM ( hak asasi manusia ) adalah suatu hak-hak dasr yang dimiliki manusia sejak dalam
kandungan dan sampai dilahirkan. Ada beberapa perbedaan pandangan antara HAM islam
dan HAM barat, perbedaan tersebut sangat jelas sekali seperti berikut:
Dalam pandangan islam:
 Bersifat teosentris (segala sesuatu berpusat pada tuhan)
 Allah-lah yang menjadi tolak ukur segala sesuatu. Dan manusia-lah yang mengabdi
kepadanya.
Dalam pandangan barat
 Bersifat antroposentris (segala sesuatu berpusat pada manusia)
 Manusia-lah menjadi tolak ukur segala sesuatu.
Ada beberapa konsekuwensi dari perbedaan pandangan tersebut diantarannya adalah
timbulnnya perbedaan faham hukum disuatu negara Contoh : negara saudi arabia yang
diamana menganut hukum islam dan HAM dalam pandangan islam menghukum sorang
pembunuh dengan cara menghukum mati. Sedangkan negara amerika menghukum
seorang pembunuh dengan berdasarkan pasal hukum telah disepakati dalam undang-
undang.
3. Demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat dengan kekuasaan tertinggi berada di tangan
rakyat dan dijalankan langsung oleh mereka atau wakil-wakil yang mereka pilih di bawah
sistem pemilihan bebas. Dalam pandangan ulama tentang demokrasi yaitu:
 Muhammad imarah
Menurut beliau islam tidak menerima demokrasi secara mutlak dan juga tidak
menolaknya secara mutlak. Dalam demokrasi kekuasaan legislatif secara mutlak
berada di tangan rakyat. Sementara dalam siste syura islam kekuasaan tersebut
wewenang allah. Wewenang manusia hanyalah menjabarkan dan merumuskan
hukum dengan prinsip-prinsip yang telah di gariskan tuhan.
 Pandangan Yusuf al-Qaradhawi
Menurut beliau, substasi demokrasi sejalan dengan Islam. Hal ini bisa dilihat dari
beberapa hal. Misalnya:

1. Dalam demokrasi, proses pemilihan melibatkan banyak orang untuk mengangkat


seorang kandidat yang berhak memimpin dan mengurus keadaan mereka. Tentu
saja, mereka tidak boleh akan memilih sesuatu yang tidak mereka sukai. Demikian
juga dalam ajaran  Islam. Contoh: Islam menolak seseorang menjadi imam shalat
yang tidak disukai oleh makmum di belakangnya.
2. Usaha setiap rakyat untuk meluruskan penguasa yang tiran juga sejalan dengan
Islam. Bahkan amar makruf dan nahi mungkar serta memberikan nasihat kepada
pemimpin adalah bagian dari ajaran Islam.
3. Pemilihan umum termasuk jenis pemberian saksi. Karena itu, barangsiapa yang
tidak menggunakan hak pilihnya sehingga kandidat yang mestinya layak dipilih
menjadi kalah dan suara mayoritas jatuh kepada kandidat yang sebenarnya tidak
layak, berarti ia telah menyalahi perintah Allah untuk memberikan kesaksian pada
saat dibutuhkan.
4. Penetapan hukum yang berdasarkan suara mayoritas juga tidak bertentangan
dengan prinsip Islam. Contohnya dalam sikap Umar yang tergabung dalam syura.
Mereka ditunjuk Umar sebagai kandidat khalifah dan sekaligus memilih salah
seorang di antara mereka untuk menjadi khalifah berdasarkan suara terbanyak.
Sementara, lainnya yang tidak terpilih harus tunduk dan patuh. Jika suara yang
keluar tiga lawan tiga, mereka harus memilih seseorang yang diunggulkan dari luar
mereka. Yaitu Abdullah ibn Umar. Contoh lain adalah penggunaan pendapat
jumhur ulama dalam masalah khilafiyah. Tentu saja, suara mayoritas yang diambil
ini adalah selama tidak bertentangan dengan nash syariat secara tegas.
5. Juga kebebasan pers dan kebebasan mengeluarkan pendapat, serta otoritas
pengadilan merupakan sejumlah hal dalam demokrasi yang sejalan dengan Islam.

4. Keberadaan hukum di indonesia menjadikan suatu negara akan mengarahkan kesuatu


tujuan tertentu. Indonesia merupakan negara yang menganut hukum berdasarkan pasal
yang telah disepakati dan disahkan. Adanya hukum di indonesia akan mengendalikan
suatu aspek-aspek sosial dilinkungan masyrakat, adanya hukum islam di indonesia hanya
dijadikan arahan atau dasar yang sesuai dengan suatu pasal-pasal yang telah disahkan,
dikarenakan indonesia tidak hanya dihuni oleh orang yang beragama islam saja
melainkan oleh bermacam-macam agama. Jadi dapat disimpulkan bahwa hukum islam
hanya dijadikan dasar dan arahan pasal-pasal yang telah diciptakan.
5. Fungsi abdun
Hakekat manusia menurut Ibn ‘Arabi “ tak ada makhluk Allah yang lebih bagus dari pada
manusia, yang memiliki daya hidup, mengetahui, berkehendak, berbicara,
melihat,mendengar,berfikir dan memutuskan .Di dalam Al-Qur’an salah satu fungsi
penciptaan  manusia adalah sebagai “abdun”  ,berasal dari fi’il madhi ‘abada yg berarti 
tunduk dan patuh, maka dalam konteks sebagai “‘abdun” manusia diciptakan oleh allah
untuk tunduk dan patuh.
Fungsi khalifah
Manusia sebagai khalifah di muka bumi, mempunyai peranan penting yang di jalankan
sampai akhir zaman, dan peranan penting ini pun sebagi bagian dari fungsi manusia
sebagai khalifah diantaranya adalah:
 Memakmurkan bumi (al’imaraah)
Berupa pembangunan materi dengan memanfaatkan kekayaan alam yang telah
di sediakan allah di muka bumi tercinta ini dengan arahan dan syariat yang
lurus. Yaitu berdasarkan al-qur’an dan hadits.
 Memelihara bumi (arri’ayah)
Khalifah dalam menjalankan tugasnya harus memiliki tujuan yaitu dengan
menciptakan akhidah dan akhlakhulkarimah. Menjaga bumi dari kerusakan
alam dan kerusakan moral/perilaku manusia.
 Perlindungan
Khalifah memiliki tugas untuk melindungi bumi dan seisinya, yang terkandung
lima pokok yaitu agama, jiwa manusia, harta kekayaan, akal pikiran dan
keturunan,
Cara manusia menjalankan dua fungsi tersebut adalah dengan cara mengamalkan keduannya
dengan ikhlas dan penuh tanggung jawab, manusia sebagai khalifah atau pemimpin dari
segala mahkluk dibumi juga tidak meninggalkan sebagai abdun yaitu tunduk kepada sang
pencipta alam seisinya yaitu allah. Maka keduannya dapat berjalan dengan lancar.

Anda mungkin juga menyukai